minta di kirim panduan penggunaan antibiotik yang rasionalDeskripsi lengkap
Full description
minta di kirim panduan penggunaan antibiotik yang rasional
klbFull description
klb
sop klb dbd
PPI RSUD KAB SORONGFull description
materi karsFull description
SPO PASIEN MENINGGALFull description
SPO Penanganan Etik
spo RSFull description
Deskripsi lengkap
SPO
uiFull description
SPO penanganan listrik padam
aa
standar prosedur operasional penanganan b3 di rumah sakit
aa
spo rekredensialFull description
prosedur penanganan dead on arrivalDeskripsi lengkap
PENANGANAN KLB
RUMAH SAKIT WIDODO NGAWI
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
098/SPO/RS.WDD/XI/2015
1
1/ 3
Jl. Yos Sudarso No. 8 Ngawi
Tanggal Terbit
Ditetapkan. Direktur
SPO 29 November 2015 Pengertian
Dr. Pudjo Sardjono, MSi Suatu proses yang dilakukan untuk menangani suatu kejadian kesakitan
atau kematian di rumah sakit yang jumlah kasusnya meningkat 3 (tiga) Tujuan
kali lipat melebihi keadaan biasa dan pada waktu tertentu a. Agar kejadian KLB dapat dikendalikan
b. Agar diketahui faktor penyebab KLB dan diaanalisis sehingga dapat ditindak lanjuti c. Agar kejadian KLB tidak terulang lagi Kebijakan Prosedur
SK Direktur Nomor : 097/KBJ/RS.WDD/IX/2015 a. Analisa data survelans infeksi Rumah Sakit yang mengalami
peningkatan 3 bulan bereturut-turut b. Komite PPI Rumah sakit bersama IPCO / IPCN melakukan
investigasi bersama di tempat kejadiannya KLB, meliputi : 1. Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur
surveilans infeksi Rumah Sakit 2. Berkoordinasi dengan IPCLN dan kepala ruangan serta dokter
yang bertanggung jawab menangani pasien, untuk melakukan
verifikasi diagnosisi infeksi rumah sakit dan mengkonfirmasi sebagai kasus KLB 3. Investigasi terhadap kemungkinan
sumber penularan daan
PENANGANAN KLB
RUMAH SAKIT WIDODO NGAWI
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
098/SPO/RS.WDD/XI/2015
1
2/ 3
Jl. Yos Sudarso No. 8 Ngawi
kemungkinana penyebarannya, serta aspek lain yang diperlukan
untuk penanggulanagn atau memutuskan rantai penularan 4. Berkoordinasi dengan bagian laboratorium untuk melakukan : Swab ruang / alat yang diduga terkontaminasi bakteri Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber
infeksi untuk dibiarkan dan antibiogram Pemasangan label di tempat penampungan bahan pemeriksaan
laboratorium pasien penyakit menular Label bertuliskan “Awas Bahan Menular” Berkoordinasi dengan seluruh personil di bagian terkait untuk
memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait dengan
KLB, misal pelaksanaan prosedur tetap secara benar 5. Komite PPI Rumah Sakit menyimpulkan hasil investigasi 6. Komite PPI Rumah Sakit menetapkan status siaga bencana KLB
dan melaporkan kepada direktur rumah sakit 7. Direktur berdasarkan pertimbangan komite PPI Rumah Sakit
menetapkan adanya KLB 8. Komite PPI Rumah Sakit melakukan dokumentasi tentang kejadian
dan tindakan yang telah diambil terhadap data atau informasi KLB 9. Komite PPI Rumah Sakit terus melakukan monitoring dan evaluasi
sampai KLB berhasil diatasi. 10. Komite PPI bersama IPCN, IPCLN dan perawat ruangan
melakukan langkah – langkah pencegahan dan pembatasan dengan
cara ; Melaksanakan dan mengawasi secara ketat pelaksanaan cuci
tangan yang benar dan tepat Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan
APD lain sesuaai indikasi Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi, disatukan dengan
pasien yang sama-sama terinfeksi dan menentukan staff yang akan memberikan penanganan Mengawasi ketat penerapan kewaspadaan standar Ruangan yang terjadi KLB, harus didisinfeksi
PENANGANAN KLB
RUMAH SAKIT WIDODO NGAWI
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
098/SPO/RS.WDD/XI/2015
1
3/ 3
Jl. Yos Sudarso No. 8 Ngawi
11. Status KLB dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat 12. Komite PPI menyatakan KLB selesai jika 2 kali masa inkubasi
terpanjang tidak ditemukan kasusu baru 13. Bila terjadi KLB kecelakaan masal atau keracunan masal
dengann jumlah lebih dari 10 pasien tindakannya adalah sebagai
berikut : Di masukkan ke IGD dilakukan triase sesuai dengan jenis
kegawatan. Petugas perawat mengambil dari ruangan untuk diperbantukan
di IGD. Jika masih ada kekurangan tenaga medis di ambilkan yang libur
atau free. Bila ada pasien yang gawat dan tidak mungkin dirawat di
Rumah Sakit Widodo maka harus di rujuk ke nrumah sakit lain.
Dengan kriteria yang dimaksud diatas adalah : Perawat lapis 1 dengan jumlah pasien 10 orang, perawat
diambil dari Poliklinik ( 2 orang perawat ) Perawat lapis 2 dengan jumlah pasien 15 orang, perawat
diambil dari Poliklinik dan Ruang Perawatan ( 4 orang
perawat ) Perawat lapis 3 dengan jumlah pasien lebih dari 20 orang,
perawat diambil dari Poliklinik, Ruang Perawatan dan
Perawat IGD yang libur Bila perawat IGD yang libur berhalangan, maka diambilkan Unit Terkait
perawat ruangan yang libur. 1. Unit Rawat Inap 2. Unit IGD