BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masjid bukan sekedar tempat sujud sebagaimana makna harfiahnya, tetapi memiliki beragam fungsi. Menurut pakar kebudayaan Islam asal Palestina itu, sejak zaman Nabi Muhammad Muhammad Saw. Saw. masjid tidak hanya berfungsi berfungsi hanya sebagai sebagai tempat ritual murni (ibadah mahdah seperti shalat dan itikaf. Masjid Nabawi juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan, sentra pendidikan, markas militer dan bahkan lahan sekitar masjid pernah dijadikan sebagai pusat perdagangan. Rasulu Rasulullah llah menjad menjadikan ikan masjid masjid sebaga sebagaii sentra sentra utama utama seluru seluruhh aktii aktiitas tas keumma keu mmatan tan.. !aik !aik untuk untuk keg kegiat iatan an pen pendid didika ikann yak yakni ni tempat tempat pembin pembinaan aan dan pembentukan karakter sahabat maupun aspek"aspek lainnya termasuk p#litik, strategi strategi perang hingga hingga pada bidang ek#n#mi, ek#n#mi, huku hukum, m, s#sial dan budaya. Pendek kata, masjid difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah rilual juga dijadikan tempat tempat untuk melaksanakan melaksanakan ibadah muamalah muamalah yang bersifat bersifat s#sial. Masjid juga juga menjadi tempat musyawarah, teutama di kampus tidak sedikit mahasiswa yang memutuskan masjid sebagai tempat perkumpulannya $#nt#hnya karisma di p#lsri ini.
1
1.2
Rumusan Masalah
%.&.% 'pa itu pengertian masjid %.&.& 'pa saja kebudayaan dalam islam %.&.) 'pa saja peran masjid kampus bagi mahasiswa %.&.* !agaimana lembaga dalam kepengurusan masjid kampus %.&.+ !agaimana masjid sebagai media pembinaan %.&. !agaimana strategi dalam pembinaan generasi muda
1.3
Tujuan Pemuatan
%.).% -ntuk mengetahui fungsi dan peran masjid kampus dalam pengembangan budaya islam. %.).& -ntuk membantu mahasiswa dalam mengenal fungsi masjid kampus dalam pengemangan budaya islam. %.).) -ntuk mengetahui pengertian masjid se$ara umum dan khusus. %.).* -ntuk mengetahui strategi dalam pembinaan generasi muda
2
BAB II PEMBAHA!AN
2.1 Pengert"an masj"#
ilihat dari segi harfiyah mesjid adalah tempat sembah"/ang. Perkataan mesjid berasal dari bahasa arab. 0ata p#k#knya Sujudan, 1iil Madinya sajada (ia sudah sujud2. 1i3il madinya sajada diberi awalan Ma, sehingga terjadilah isim makan. Isim makan ini menyebabkan berubahan bentuk sajada menjadi masjidu, masjid dari ejaan aslinyanya adalah Masjid (dengan a2 pengambilan alih kata Masjid #leh bahasa Ind#nesia umumnya membawa pr#ses perubahan bunyi a menjadi e sehingga terjadilah bunyi Mesjid. Perubahan bunyi ma menjadi me, disebabkan tanggapan awalan me dalam bahasa Ind#nesia. !ahwa hal ini salah, sudah tentu kesalahan umum seperti ini dalam Indonesianisasi kata"kata asing sudah biasa. alam ilmu bahasasudah menjadi kaidah, kalau suatu penyimpangan atau kesalahan dilakukan se$ara umum, ia dianggap benar. Menjadilah ia keke$ualian Setiap muslim b#leh melakukan shalat di wilayah manapun di bumi ini terke$uali dia atas kuburan, di tempat yang bernajis, dan di tempat"tempat yang menurut ukuran syariat Islam tidak sesuai untuk dijadikan tempat shalat. Rasullullah bersabda 4
(5678 9:;<2 => ?@ 7A 8B CDB 6 EFG H G
A 6 BT@ UG B ;B := ?@ 7A 8B H (5678 9:;<2 :<A GD O G
Sedangkan se$ara umum Mesjid adalah tempat su$i umat islam yang berfungsi sebagai tempat ibadah, pusat kegiatan keagamaan, dan kemasyarakatan yang harus dibina, dipelihara dan dikembangkan se$ara teratur dan teren$ana. untuk menyemarakan siar islam, meningkatkan semarak keagamaan dan 3
menyemarakan kualitas umat islam dalam mengabdi kepada allah, sehingga partisipasi dan tanggung jawab umat islam terhadap pembangunan bangsa akan lebih besar. Singkatnya Mesjid adalah tempat dimana diajarkan, dibentuk, ditumbuhkan dan dikembangkan dunia pikiran dan dunia rasa islam. Masjid tidak bisa dilepaskan dari masalah shalat. !erdasarkan sabda Nabi S'V. iatas, setiap #rang bisa melakukan Shalat dimana saja"di rumah, di kebun, di jalan, di kendaraan dan di tempat lainnya. Selain itu, masjid merupakan tempat #rang berkumpul dan melakukan shalat se$ara berjamaah, dengan tujuan meningkatkan s#lidaritas dan silahturrahmi di kalangan kaum muslimin. i masjid pulalah tempat terbaik untuk mela ngsungkan shalat jum3at. imasa Nabi S'V. 'taupun dimasa sesudahnya, masjid menjadi pusat atau sentral kegiatan kaum muslimin. 0egiatan di bidang pemerintahan pun men$akup, ide#l#gy, p#litik, ek#n#mi, s#$ial, peradilan , dan kemiliteran dibahas dan di pe$ahkan di lembaga Masjid. Masjid juga berfungsi sebagai pusat pengembangan kebudayaan Islam terutama saat gedung"gedung khusus untuk itu belum didirikan. Masjid juga merupakan ajang halaWah atau diskusi, tempat mengaji, dan memperdalam ilmu"ilmu pengetahuan agama ataupun umum. Pertumbuhan remaja masjid dewasa ini juga termasuk upaya memaksimalkan fungsi kebudayaan yang diemban masjid. 0alau saja tidak ada kewajiban Shalat, tentu tidak ada yang namanya Masjid di dalam Islam. Memang, shalat sudah di syariatkan pada awal kelahiran islam sebanyak empat rakaat, dua di pagi hari dan dua di s#re hari. Penetapan Shalat menjadi lima waktu seperti sekarang ini baru disyariatkan menjelang Nabi Lijrah ke Madinah. Sampai saat itu, ibadah shalat dilakukan dirumah"rumah. Xiadanya usaha mendirikan masjid karena lemahnya kedudukan umat Islam yang sangat lemah, sedangkan tantangan dari penduduk Makkah begitu ganasnya. Penduduk Makkah tampak belum siap menerima ajaran Nabi S'V. Valau telah %) tahun dakwah dilan$arkan.
4
2.2 $eu#a%aan #alam "slam
Islam tidak bisa dianggap kebudayaan karena Islam bukan hasil dari pemikiran dan $iptaan manusia. 'gama Islam adalah sesuatu yang diwahyukan #leh 'llah SVX kepada Rasulullah S'V yang mengandung peraturan"peraturan untuk jadi panduan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Xetapi agama"agama (yang telah banyak mengalami perubahan2 selain Islam memang kebudayaan, sebab agama"agama tersebut adalah hasil $iptaan dan daya pemikiran manusia. Valaupun bukan kebudayaan tetapi agama islam sangat mend#r#ng, bahkan turut mengatur penganutnya untuk berkebudayaan. 'gama Islam mend#r#ng umatnya berkebudayaan dalam semua aspek kehidupan termasuk dalam bidang ibadah. Y#nt#hnya dalam ibadah sembahyang, dalam 'l"Zur[an ada perintah Xerjemahnya 4 Dirikanlah sembahyang (Al-Baqarah: !" Perintah itu bukan kebudayaan karena ia adalah wahyu daripada 'llah SVX. Xetapi apabila kita hendak melaksanakan perintah \dirikanlah sembahyang\ maka timbullah daya pemikiran kita, bagaimana hendak bersembahyang, dimana tempat untuk melaksanakannya dan lain"lain. an dari pemikiran tersebut terwujudlah usaha atau tindakan yang akhirnya menghasilkan sebuah kebudayaan. Seperti keterangan sebelumnya yang mengatakan bahwa kebudayaan bisa melahirkan kemajuan, maka jika kita bisa melaksanakan arahan]perintah lain dalam agama Islam ini, nis$aya lahirlah kebudayaan dan kemajuan dalam kehidupan kita. 0emajuan yang di$etuskan karena d#r#ngan agama Islam itulah yang dikatakan kebudayaan dalam Islam. an suatu budaya yang di$etuskan suatu bangsa tanpa meniru bangsa lain itulah yang dinamakan kebuadayaan bangsa itu. !erbeda, jika suatu bangsa meniru kebudayaan bangsa lain, maka bangsa tersebut dikatakan bangsa yang yang berkebudayaan bangsa lain. Sama halnya jika #rang Islam melakukan atau meniru kebudayaan di luar kebudayaan Islam, maka dia dikatakan #rang Islam yang berkebudayaan bangsa lain. Perbuatan seperti ini terjadi juga dalam urusan membuat masjid. Y#nt#hnya dapat dilihat pada mesjid Y#rd#a Spany#l yang tempat sembahyangnya dibuat dengan tidak mengikut $ara Islam karena disalut dengan 5
emas. Ini tidak dibenarkan sama sekali #leh ajaran Islam. Maka ini bukan kebudayaan Islam tetapi kebudayaan #rang Islam. ^adi apa sebenarnya kebudayaan Islam -mumnya suatu yang di$etuskan itu bersih dengan ajaran Islam baik dalam bentuk pemikiran ataupun sudah berupa bentuk, sikap atau perbuatan, dan ia did#r#ng #leh perintah wahyu. Itulah yang benar"benar dinamakan kebudayaan (tamadun2 Islam. ^ika ajaran agama Islam ini diamalkan seungguh"sungguh, umat Islam akan jadi maju. an dengan kemajuan yang dihasilkan itu, lahirlah kebudayaan atau tamadun. Semakin banyak umat Islam mengamalkan hukum Islam, semakin banyak kemajuan dihasilkan dan semakin banyak pula kebudayaan atau tamadun Islam yang lahir. 2.3 Peran masj"# kam&us ag" mahas"s'a
Pada zaman sekarang, masjid kampus memang hanya sebuah bagian ke$il dari sebuah kampus. Meskipun begitu, peran masjid kampus dalam membentuk mahasiswa berintegritas sangat besar. Masjid kampus tidak saja menjadi tempat shalat, saat ini masjid menjelma menjadi pusat kegiatan mahasiswa yang memiliki segudang lembaga dan kegiatan. _embaga"lembaga dan kegiatan yang berada di bawah naungan masjid akan lebih maksimal jika di#ptimalkan untuk membentuk mahasiswa yang berintegritas. alam perannya membentuk mahasiswa berintegritas, masjid kampus sekurang"kurangnya bisa memanfaatkan dua hal yaitu fungsi spiritual masjid dan lembaga"lembaga yang berada di dalamnya. Se$ara spiritual, fungsi utama masjid adalah sebagai tempat bersujud. !ersujud dalam arti melaksanakan penghambaan kepada 'llah. idalamnya #rang"#rang muslim melaksanakan shalat dan ibadah"ibadah lainnya. `leh sebab itu masjid kampus tidak pernah sepi. Mahasiswa yang datang ke masjid adalah mereka yang berupaya untuk menjaga integritas terhadap agamanya. Salah" satunya untuk melaksanakan shalat (baik shalat berjamaah maupun mun#arid 2. `rang yang senantiasa menjaga shalatnya berarti ia menjaga integritas terhadap Xuhannya. Shalat adalah tiang agama. !arang siapa mendirikan shalat berarti mendirikan agamanya, barang siapa meninggalkan shalat berarti meruntuhkan agamanya. emikian sabda Sang Nabi Saw. Shalat juga menjadi parameter bagi 6
amal sese#rang. ^ika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, dan sebaliknya. apat dikatakan bahwa peran utama masjid dalam membentuk mahasiswa adalah melalui aktiitas ibadah, terutama shalat. 2.( Lemaga #alam ke&engurusan masj"# kam&us
Masjid kampus memiliki banyak lembaga yang bergerak di bidang s#sial dan keagamaan. Masjid 0ampus P`_SRI misalnya, Masjid 'th"Xhur#iWi memiliki lembaga dakwah kampus dan beberapa lembaga s#sial seperti lembaga 'mil zakat Infak dan ShadaWah (_'IS2, dan Perpustakaan Masjid 'th"Xhur#iWi. _emabaga"lembaga inilah yang berperan dalam pembentukan mahasiswa yang berintegritas _embaga dakwah kampus (_02 merupakan salah"satu pilar paling penting dalam membentuk mahasiswa yang berintegritas. Sebagai lembaga dakwah yang berbasis di masjid, _0 bisa memanfaatkan p#sisi strategis masjid sebagai tempat berkumpulnya mahasiswa. _0 bisa menawarkan kajian"kajian, halaWah"halaWah, atau kegiatan kegiatan lain yang bisa meningkatkan integritas dan spiritualitas mahasiswa. M#del halaqah (f#rum berbentuk lingkaran2 adalah m#del kajian]diskusi yang $ukup p#pular dikalangan aktiis islam kampus. M#del ini sudah terkenal sejak masa kejayaan Islam. Saat itu halaWah merupakan m#del kajian yang begitu trekenal dan efektif di masjid"masjid di seluruh duania Islam Peran _0 dalam membentuk mahasiswa berintergritas selanjutnya melalui #rganasasinya. !iasanya, sebagian besar mahasiswa yang bergabung dengan _0 bertujuan untuk memperbaiki diri dan spiritualitas mereka. Maka lingkungan _0 yang berisi k#munitas #rang"#rang yang k#nsisten menjaga spiritualitasnya harus mampu memberikan jawaban dari permasalahan" permasalahan mereka, dan pada akhirnya mampu
men$etak mahasiswa"
mahasiswa yang berintegritas. _azis juga memiliki p#tensi strategis dalam membentuk mahasiswa yang berintegritas. _azis yang merupakan penghimpun, pengel#la, dan penyalur dana umat Islam memiliki sejumlah pr#gram yang berperan dalam pembentukan mahasiswa berintergritas. Misalnya melalui beasiswa pendidikan yang diberikan 7
kepada mahasiswa yang membutuhkan. engan pr#gram itu _azis bisa melakukan pengkadearan terhadap mahasiswa"mahasiwa penerima dengan berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan hardskill$ so#tskill dan integritas mereka. emikian pula melalui pr#gram beasiswa adik asuh _azis bisa melakukan pembimbingan"pembimbingan terhadap para adik asuh, sehingga ketika mereka tumbuh menjadi dewasa dan menjadi mahasiswa mereka akan menjadi mahasiswa yang berkepribadian luhur dan berintegritas. 2.) Masj"# seaga" &em"naan
Perpustakaan merupakan salas satu bagian penting dari sebuah masjid kampus. 0#leksi"k#leksi seperti buku, majalah, maupun k#leksi lainya akan berpengaruh terhadap karakter pemba$a. 'da pepatah yang mengatakan J %ou are &hat you read K,
kamu adalah apa yang kamu ba$a. 0#leksi"k#leksi keagamaan
akan berpengaruh terhadap spiritualitas pemba$a. engan demikian perlu adanya penambahan k#leksi"k#leksi keagamaan yang relean dengan mahasiswa. S#sialisasi yang gen$ar, pelayanan yang ramah, dan penataan ruangan yang nyaman juga akan menambah angka kunjungan ke perpustakaan, yang pada akhirnya semakin banyak mahasiswa yang bisa memetik manfaat dari perpustakaan masjid itu. 'asjid sebagai pusat pembinaan potensi umat”
adalah warisan tak ternilai yang
diterima umat Islam dari Rasulullah S'V. Masjid bukan semata"mata tempat shalat. Masjid adalah untuk menegakkan ibadah dan menyusun umat. Islam tidak dapat tegak tanpa jamaah. 'jaran"ajaran Islam adalah jalinan ibadah dan muamalah. /ang satu Jmu3amalah dengan 0haliW (hablum min 'llah2K, yang lainnya Jmu3amalah dengan makhluk (hablum min an"naas2K. Ini kaji, yang sudah terang perintah wajibnya. Masyarakat Islam memikul kewajiban membina masyarakat (jamaah2 karena beban langsung dari agamanya. Masjid warisan Risalah Islam berfungsi sebagai pangkalan -mat tempat membina jamaah, menambah pengertian dan wawasan, mempertinggi ke$erdasan, menanamkan akhlaW, memelihara budi pekerti, mendinamika jiwa, memberikan 8
pegangan hidup bagi para angg#ta masyarakat (jamaahnya2, guna menghadapi masalah p#k#k dalam pers#alan hidup. Masjid dan _anggar (surau2 yang hidup dan dinamis, berperan sebagai pusat bimbingan untuk menaikkan jiwa umat (mendinamisirnya2 untuk men$apai taraf kemakmuran hidup lebih baik.Masjid yang hidup sebagai pusat pembinaan umat, akan meng" hidupkan jiwa jamaahnya supaya terpelihara J I))ahK, kepribadian umat yang sedang berke$impung dalam masyarakat ramai dari berbagai $#rak,, ibarat ikan ditengah air laut yang hidup, tetap dapat memelihara dagingnya tetap segar dan tawar walaupun terus menerus berendam dalam air asin. ^amaah umat Islam dapat saling berl#mba dengan masyarakat lainnya dalam menegakkan kebenaran dan keadilan se$ara bersama"sama guna menyuburkan kebajikan untuk masyarakat umum. !egitulah fungsi Masjid se$ara hakiki. 0ewajiban -mat J embina *amaah melalui asjid” ini tidak b#leh dilalaikan (di ku+a&aikan2 dalam keadaan bagaimanapun. ,idupkan asjid kembali. Dari masjid yang hidup akan terpan+ar ji&a yang meman+arkan
$ahaya hidup kepada
umat disekelilingnya. Inilah pr#gram umatisasi.
Masjid adalah sumber kekuatan umat Islam masa lalu, sekarang dan di masa depan. 'langkah meruginya -mat Islam, bila mereka tidak kunjung mengenal dan mempergunakan m#dal kekayaan tak ternilai jumlahnya yang dapat dijadikan sumber kekuatannya ini. 0epada -mat Muhammad S'V, di amanatkan, Masjid yang hidup berfungsi untuk 'men+etak” manusia yang hidup yang tidak kenal gentar selain hanya kepada Allah..
'pakah kita sudah lupa bahwa, hanya yang akan
memakmurkan masjid-masjid Allah 4
J #rang"#rang yang beriman kepada 'llah, J dan kepada hari kemudian, J serta menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat, J dan tidak takut melainkan (hanya2 kepada 'llah,
9
J maka mudah-mudahan , mereka termasuk #rang yang terpimpinK (S..$at/aubah:01".
Ini tuntutan yang mesti di terima -mat Islam dari Syariat Islam yang tidak dapat disangkal wajib berlakunya atas pemeluknya di negeri ini. 0embali ke Masjid. 2.* !trateg" #alam &em"naan generas" mu#a
Menurut _arry P#st#n, Nabi tidak pernah bersikeras untuk menentukan satu strategi khusus dalam melaksanakan dakwahnya. Nabi melakukan berbagai ma$am strategi dakwah yang disesuaikan dengan situasi dan k#ndisi para mad3unya. 0etika dakwah pertama kali diturunkan kepada Nabi, !eliau melakukan strategi dakwah se$ara sembunyi"sembunyi. Selanjutnya, pada saat dakwah Nabi Muhammad mendapatkan tekanan dan an$aman dari kaum Zuraisy, Nabi menerapkan strategi hijrah ke Madinah. !ahkan, Nabi juga melakukan strategi melalui jalur pernikahan untuk mendapatkan dukungan dan pengikut. Intinya, strategi dakwah Nabi Muhammad disesuaikan dengan kemampuan, situasi dan k#ndisi mad3u. engan tidak ditetapkan satu strategi yang khusus #leh Nabi dalam melakukan dakwah, maka pengikutnya dapat berkreasi untuk men$iptakan dan menerapkan berbagai strategi yang sesuai dengan mad3u. Pertimbangan dasar yang perlu diperhatikan dalam menentukan dan menerapkan strategi dakwah, yaitu4 tujuan dakwah, kemampuan dan keahlian da3i atau pelaksana dakwah, k#ndisi dan situasi dakwah dan mad3u, sarana dan prasarana pendukung. engan memperhatikan pertimbangan dasar tersebut tentunya strategi dakwah untuk anak"anak akan berbeda dengan strategi yang digunakan kepada para pemuda. !egitu juga, strategi yang diterapkan kepada pemuda berbeda dengan strategi yang diterapkan kepada #rang dewasa.Se$ara umum ada dua strategi besar yang dapat diterapkan dalam pembinaan kepada pemuda yaitu4 strategi internal"pers#nal dan strategi eternal"instituti#nal. Strategi
internal"pers#nal
ber#rientasi
pada
upaya
peningkatkan
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran Islam yang bersumber dari 10
dalam diri pemuda itu sendiri. Sedangkan strategi eternal"instituti#nal diarahkan pada penguatan #rganisasi yang dimiliki #leh pemuda. alam mengaplikasikan strategi internal"pers#nal, pengurus masjid tidak hanya memberikan tempat dan pendanaan untuk berkembangnya #rganisasi pemuda masjid. Pengurus masjid hendaknya memberikan bimbingan, arahan dan k#ntr#l terhadap pelaksanaan ajaran Islam pada generasi muda. 'pakah dalam kegiatan" kegiatan yang mereka lakukan tidak menyimpang dari ajaran Islam, bagaimana shalat berjama3ah mereka, tadarus al"Zur3an mereka dan bagaimana kepeduliaan serta keterlibatan pemuda dengan pers#alan kemasyarakatan. Semua itu tentunya dilakukan dengan $ara"$ara yang bijak dan dem#kratis. Xidak bisa pengurus masjid memaksakan paham, ide#l#gi dan kepentingan masjid kepada pemuda. Intinya, penerapan strategi ini lebih pada pembinaan kepribadian pemuda tersebut atau dalam bahasa sekarang dikenal dengan pembangunan karakter ($hara$ter building2 pemuda. Lal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan #leh akiah aradjat JPembinaan kehidupan beragama tidak dapat dilepaskan dari pembinaan kepribadian se$ara keseluruhan. 0arena kehidupan beragama adalah bahagian dari kehidupan itu sendiriK. Sedangkan aplikasi strategi eternal"instituti#nal, pengurus masjid harus memberikan kesempatan kepada pemuda untuk mengembangkan diri dalam #rganisasi remaja (pemuda2 masjid dan setiap masjid harus mengupayakan terbentuknya #rganisasi pemuda masjid. alam praktek di lapangan, kedua strategi besar di atas jangan dipisahkan atau dipertentangkan. 0ita tidak bisa hanya mengandalkan strategi internal" pers#nal saja atau sebaliknya hanya menerapkan strategi eternal"instituti#nal saja. Lindari juga anggapan yang menyatakan bahwa membina mental remaja hanya menjadi tugas dari #rang tua saja, sedangkan masyarakat hanya berpangku tangan atau sebaliknya. `rganisasi dapat melakukan pembinaan mental sekaligus dapat melatih mereka dalam ber#rganisasi. emikian juga, #rang tua melatih mental remaja sekaligus mendukung remaja untuk aktif di #rganisasi
BAB III 11
Penutu& 3.1
$es"m&ulan
ari sekian banyak uraian yang kami kemukakan, maka kami dapat menyimpulkan
bahwa4
a. Masjid mempunyai dua arti, yaitu arti umum dan arti khusus. alam arti umum, masjid adalah semua tempat yang digunakan untuk sujud, sedangkan dalam arti khusus masjid adalah tempat yang dibangun khusus untuk menjalankan ibadah, terutama
shalat
berjamaah.
b. Masjid mempunyai banyak fungsi diantaranya yaitu sebagai tempat menjalankan ibadah shalat, sebagai tempat musyawarah, dan sebagai tempat pengaduan masyarakat dalam menuntut keadilan. 3.2
!aran
engan mengetahui Peran dan 1ungsi Masjid 0ampus alam Pengembangan !udaya Islam, maka penulis memberikan beberapa saran 4 a. Mahasiswa dapat memanfaatkan fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga dapat memanfaatkan masid untuk kegiatan lain dalam pengembangan budaya Islam. b. Pengurus masjid dapat melibatkan sek#lah, remaja masjid dan mahasiswa lain yang berada di sekitar kampus dalam kegiatan pengembangan budaya Islam. $. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan budaya Islam dalam kehidupan bermasyarakat.
12
DA+TAR PU!TA$A
1auzan, 'bdur Rahman Ibrahim. &cc). al-Arabiya Baina %adaik 2 . Riyadh4 /ayasan Vakaf Islam 'rab Saudi. 3amus Besar Bahasa Indonesia . S#ftware /unus, Mahmud. XX. 3amus Arab Indonesia . ^akarta4 Mahmud /unus Vaddurriyah. L.r.i, 4eran asjid dalam 4eradaban Islam 4 http4]]www.republika.$#.id]. iakses pada4c"%%"&c%+. /uliani, Sri. &c%+. 'rti Penting Integritas4 http4]]sriyuliani.staff.fisip.uns.a$.id]. iakses pada4c"%%"&c%+ uhairini, &cc. Sejarah Pendidikan Islam. ^akarta4 !umi 'ksara 'bdul Mujib dan ^usuf Mudzakkir, &cc. Ilmu Pendidikan Islam. ^akarta4 0en$ana Ramayulis, &cc. Ilmu Pendidikan Islam. ^akarta4 0alam Mulia !eni 'hmad Saebani dan Lendra 'khdiyat, &cc. Ilmu Pendidikan Islam %. !andung4 Pustaka Setia
13