Seorang pasien wanita datang ke RSIA Zainab pada tanggal 30 april 2016 pukul 12.00. Untuk menegakkan diagnosis maka dokter melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Abortus Iminens Dan Penanganannya Merupakan paper tugas ujian di stase obstetri dan ginekologi FK UR. Jika ada kekurangan mohon masukannya.
abortusDeskripsi lengkap
abortusFull description
SOP ABORTUSFull description
Abortus ImminensFull description
Sop Abortus Inkomplet
SOP Ab inkomplit
sop
sop kebidananDeskripsi lengkap
gyuFull description
sopDeskripsi lengkap
Abortus Imminens
Prosedur Penanganan Abortus Inkomplit
ABORTUSDeskripsi lengkap
Abortus Imminens
wer
Abortus ImminensDeskripsi lengkap
Sop Abortus Insipiens
sop kebidanan
SOP ABORTUS KOMPLIT
abortus
Abortus Iminens No. Dokumen : 03/SOP.KIA/UPTBLUD.PKM.KDR/I/2016 No Revisi
:
Tanggal Terbit : 2 Januari 2016 SOP
Halaman
: 1/2
UPT BLUD PUSKESMAS KEDIRI 1. Pengertian
Rosmayadi,SKM.MPH NIP.196812121990031014 Abortus Iminens Adalah Abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan pervaginam ostium masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan
2. Tujuan
3. Kebijakan
Sebagai acuan petugas dalam : 1.
Menekan morbilitas dan mortalitas ibu
2.
Mempertahankan kehamilan
3.
Mengatasi perdarahan
4.
Mengurangi kesakitan
5.
Mengeluarkan sisa hasil konsepsi (digital)
Keputusan Pemimpin UPT BLUD Puskesmas Kediri Nomor. 07.11/SK/UPTBLUD.PKM.KDR/I/2016 tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi
APK,2002 MNH, 2002 OBSTETRIK, 2015
5. Prosedur
1.
Alat a. USG b. Tensi Meter c. Stetoskop
2. Bahan a. Handscoon b. Kapas savlon c. Kassa d. Infuse set e. Abocath f. Cairan infuse g. Plester
6. Posedur
1. Bidan melakukan anmnesa dan pemeriksaan fisik 2. Informed concent untuk pemeriksaan gynekologi dan pemeriksaan penunjang USG 3. Bidan mempersilahkan ibu untuk berkemih dan membersihkan bagian genetalianya 4. Bidan pempersilahkan ibu untuk naik ke meja pemeriksaan 5. Melakukan pemeriksaan abdomen dan gynekologi, lakukan pemeriksaan USG 6. Dokumentasi alat-alat dan sarung tangan 7. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan 8. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi 9. Tirah baring sedikitnya 2-3 hari ( sebaiknya rawat inap) 10. Mobilisasi bertahap (duduk – berdiri – berjalan ) apabila diyakini tidak adaperdarahan pervaginam 24 jam 11. Kunjungan ulang apabila pendarahan sedikit-sedikit berlanjut 2 minggu lagi dan apabila pendarahan banyak segera ke rumah sakit.