METODA PELAKSANAAN KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI TAHUN
: : : :
PEMBANGUNAN SARANA DAN PASARANA PASAR TRADISIONAL PEMBANGUNAN LOS DAN PAVING BLOCK PASAR SUNGAI SUNGKAI KEC. SANGIR BALAI JANGGO - KAB. SOLOK SELATAN ANGGARAN 2015
Rencana Umum Pelaksanaan Dan Penyelesaian Pekerjaan. Setelah surat perintah mulai kerja (SPMK) kami terima, segera kami melaksanakan koordinasi dengan pihak – – pihak yang terkait dengan pekerjaan ini, untuk melakukan koordinasi dengan orang – – orang disekitar lokasi pekerjaan yang mungkin akan kami libatkan dalam pelaksanaan pekerjaan, terutama untuk menetapkan orang – orang – orang orang yang akan dipakai sebagai pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Pekerjaan pisik akan dimulai dari penentuan lokasi pekerjaan yang sudah direncanakan oleh pihak Proyek. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut
:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Tanah Meliputi pelaksanaan kegiatan : 1. Plank Nama Proyek Pembuatan papan nama proyek Membuat papan namam proyek dari papan dilapis seng dengan ukuran 200 x 100 cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm atau dengan spanduk spanduk billbord diberi rangka kayu 5/7cm. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dilihat umum. Papan nama proyek memuat : Nama proyek Pemilik proyek Lokasi proyek Jumlah biaya (kontrak) Nama Konsultan Perencana Nama Konsultan Pengawas Nama Pelaksana (Kontraktor) Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun. 2. Pembersihan Lapangan Pembersihan lapangan meliputi pekerjaan perambahan lokasi kerja bila ada semak – – semak atau rerumputan ilalang, pembersihan dari sampah atau material yang akan menggangu pelaksanaan pekerjaan nantinya, atau melakukan pemotongan lahan apabila permukaan tanah lokasi bangunan tidak sama rata dengan mengunakan alat berat berupa mesin caterpillar ( bila diperlukan ) 3. Pengukuran/Pemasangan Pengukuran/Pemasangan Bowplank Melakukan pengukuran ulang lokasi yang akan dikerjakan / luas bangunan dengan menentukan MC0 atau gambar shop drawing dilanjutkan dengan pembuatan asbuil drawing MC-100 dari hasil pekerjaan nantinya. Dengan tujuan agar menyamakan kembali kondisi pekerjaan yang akan dilaksanakan natinya dengan dokumen kontrak yang ada apakah sudah sesuai. Setelah pengukuran ulang dilaksanakan maka dilanjutkan dengan pemasangan patok-patok profil dan pemasangan papan bouplank bangunan. 4. Pembongkaran Pondasi Setelah pengukuran ulang dilanjutkan dengan pekerjaan pembongkaran pondasi lama dan sekaligus melakukan pembersihan bekas bongkaran dibuang keluar lokasi kerja. 5. Mobilisasi dan Mobilisasi Setelah penandatangankontrak dan dan SPMK kami terima maka maka kami akan melaksanakan mobilisasi pendatangan tenaga kerja dan tenaga teknik serta pendatangan material kerja dan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan dan item pekerjaaan yang akan dilaksanakan nantinya.
II. PEKERJAAN TANAH Pekerjaan Tanah Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari : a. Pek. Galian Tanah Biasa - sebelum melakukan pekerjaan galian tanah biasa terlebih dahulu disiapkan patok-patok untuk menetukan as-as pondasi, ukuran kedalaman galian sesuai dalam Gambar Rencana dan petunjuk Konsultan Pengawas / direksi / pengawas lapangan. - Hasil Galian ditempatkan sedemikian rupa untuk tidak menggangu pelaksankan kegiatan berikutnya, atau selama pekerjaan pasangan. Setelah kegiatan pekerjaan galian tanah selesai dilanjutkan dengan pengurukan kembali bekas galian dibelakang pasangan apabila pasangansudah mengeras. b. Pek. Galian Tanah Keras - sebelum melakukan pekerjaan galian keras biasa terlebih dahulu disiapkan patok-patok untuk menetukan as-as pondasi, ukuran kedalaman galian sesuai dalam Gambar Rencana dan petunjuk Konsultan Pengawas / direksi / pengawas lapangan. - Hasil Galian ditempatkan sedemikian rupa untuk tidak menggangu pelaksankan kegiatan berikutnya, atau selama pekerjaan pasangan. Setelah kegiatan pekerjaan galian tanah selesai dilanjutkan dengan pengurukan kembali bekas galian dibelakang pasangan apabila pasangan sudah mengeras. - Pelaksanaan pekerjaan galian tanah keras adalah untuk pelaksaan pekerjaan pondasi plat setempat c. Pekerjaan Urugan Bekas Galian dan Urugan Pasir Bawah Pondasi - Pekerjaan pengurugan terdiri dari pekerjaan mengurug tanah pada galian-galian baik untuk pondasi atau galian lainnya sesuai dengan Gambar Rencana yang meliputi kedudukan, kemiringan dan jenis material dan menurut petunjuk dari Pengawas lapangan. - Penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan material terpilih seperti dijelaskan pada Gambar perencanaan. - Urugan bekas galian mengunakan material tanah bekas galian pelaksanaan pekerjaan urugan bekas galian dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan pondasi batu kali selesai dikerjakan atau sudah mengeras, sedang - Urugan pasir bawah pondasi mengunakan material pasir urug yang didatangkan dari luar lokasi kerja, urugan pasir diperuntukan sebagai lapisan dasar untuk lapisan cor beton tumbuk sebagai landasan dasar pekerjaan pondasi plat setempat. Visualisasi Pekerjaan Galian Tanah
Visualisasi Pekerjaan Urugan Tanah
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan sesuai dengan rencana schedule pelaksanaan yang dilampirkan dalam penawaran ini.
III. PEKERJAAN PEMBETONAN Pekerjaan ini meliputi: I. Membuat lantai kerja cor beton mutu (K 125) II. Pek. Pondasi plat uk. 80 x 80x 25 beton bertulang K 175 III. Pek. Kolom pondasi uk 25 x 25 cm K 175 IV. Pek. Sloof uk 15 x 25 beton bertulang K 175 V. Pek. Kolom uk. 25 x 25 beton betulang k 175 VI. Pek. Balok uk 15 x 25 beton bertulang K 175
Bahan 1. Semen Digunakan Portland Cement Tipe I/II menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S - 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 ta hun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak akan dipakai sebagai bahan campuran. 2. Pasir beton. Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI - 1971. 3. Kerikil/Split Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971. Untuk Beton fc’= 19.3 Mpa (K -225) dan fc’= 21.7 Mpa (K -250) mengunakan material kerikil beton batu pecah (Split) atau kerikil saring Penumpukan material kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat. 4. A i r Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
5. Besi beton. Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U - 24 (tegangan Leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2). Besi yang harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan sebelum melakukan pekerjaan tersebut akan diberitahukan dan atas persetujuan Direksi terlebih dahulu. 6. Cetakan / Bagesting Bahan yang digunakan untuk cetakan dan Bagesting bermutu baik sehingga menghasilkan konstruksi dengan bentuk, ukuran yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan bagesting harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam pasal 5.1 PBI 1971. 7. Mutu beton Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan struktur adalah beton praktis dipakai Beton Mutu fc’ = 14,5 Mpa (K-175). Sebelum dilaksanakanya pekerjaan beton harus ada perhitungan mix disain untuk komposisi campuran Mutu beton yang akan dipakai sebagai pedoman untuk pekerjaan beton tersebut. Pada Bagian beton yang ada pekerjaan lanjutannya akan dibuatkan stek besi sepanjang 1m’ atau menurut petunjuk direksi (pengawas Lapangan) Cara Pelaksanaan : 1. Mobilisasi Peralatan , Tenaga Kerja dan Bahan Kelokasi kerja sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2. Membuat laporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur. 3. Pembuatan bagesting cetakan , bagesting dibuat dengan kokoh dan kuat sehingga dapat tahan bila bagesting diberi beban, bagesting dibuat sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dan dibuat terlebih dahulu seiring dengan pelaksanaan perangkaian pekerjaan pembesian dan sebelum pelaksanaan pekerjaan beton. Bahan / material yang digunakan akan disesuaikan dengan speck yang kami ajukan dan lampirkan dalam penawaran ini, 4. Pengarangan Pembesian, pelaksanaan pekerjaan pembesian dilaksanakan dilokasi kerja beriringan dengan pekerjaan pembuatan cetakan / bagesting, kebutuhan ukuran besi dan potongan besi disesuaikan dengan gambar dalam perencanaan pelaksanaan pekerjaan, besi yang sudah dipotong dirangkai diikat dengan kuat dengan kawat ikat beton dibentuk disesuaikan dengan gambar dalam perencanaan pelaksanaan pekerjaan. Bahan / material yang digunakan akan disesuaikan dengan speck yang kami ajukan dan lampirkan dalam penawaran ini, 5. Adukan beton dan Pengangkutan , Pengadukan dilakukan dengan mesin pengaduk (Mixer). Komposisi campuran dari masing masing material seperti Semen, Pasir Kerikil dan Air disesuaikan dengan takaran yang sudah disetujui pengawas/direksi serta berdasarkan Job Mix.
Bahan / material yang digunakan akan disesuaikan dengan speck yang kami ajukan dan lampirkan dalam penawaran ini, 4. Pengecoran beton akan dilaksanakan setelah pekerjan bagesting dan pembesian selesai diperiksa ulang dan telah selesai dikerjakan dengan baik sesuai dengan gambar dalam perencanaan, atau atas persetujuan tertulis Direksi, serta menyediakan sampel beton untuk dilakukan tes uji kubus agar mengetahui mutu beton yang dihasilkan. 5. Perawatan beton , Beton yang sudah dicor akan selalu dijaga kelembabannya selama kurang lebih 14 hari, dengan cara menyiram permukaan beton dengan semprotan ringan yang tidak akan merusak permukaan beton menjadi terkikis, atau menutupi permukaan dengan karung semen basah atau karung goni kain basah. Visualisasi Pekerjaan Pembetonan
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan sesuai dengan rencana schedule pelaksanaan yang dilampirkan dalam penawaran ini.
V. PEKERJAAN LANTAI a. Lingkup Pekerjaan - Urugan Bawah lantai (dalam bangunan) - Cor lantai beton tumbuk mutu K-100, tebal = 7 cm b. Bahan yang digunakan 1. Urugan Tanah dan Pasir Urug, 2. Coran lantai dengan mutu beton K. 100 setebal 7 cm (Koral, Pasir pasang, semen dan air) 3. Papan bagesting, paku dan lain lain c. Cara Pelaksanaan - Selesai pelaksanaan pekerjaan pemasangan pondasi keliling penahan tanah , Pek. Pondasi plat setempat, Coran sloof beton bertulang (Pekerjaan Pondasi dan pembetonan ) dan dilaksanakan dengan sempurna - Dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan urugan tanah peninggi lantai kemudian dipadatkan dengan cara melakukan penyiraman dengan air secara merata pada urugan tanah kemudian dilanjutkan dengan pemadatan permukaan tanah dengan mengunakan stamper secara berlapis, apabilah urugkan tanah telah sesuai dengan ketebalan yang diinginkan (sesusuai dengan gambar perencanaan yang disepakati dalam kontrak kerja) maka, - Dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan hamparan Urugan pasir pada atas urugan tanah yang telah dipadatkan, Pasir urug dihampar dengan ketebal 8 cm kemudian disiram dengan air dengan tekanan rendah dan dipadatkan pakai stamper pemadat. Sebelum peasanaan pekerjaan timbunan lantai terlebih dahulu dipasang atau diperiksa apakah ada pemasangan pipa Air bersih atau kotor yang akan dipasang pada bawah lantai, pemasangan pipa pipa disesuaikan dengan gambar pelaksanaan serta speck pipa sesuai yang kami ajukan dan lampirkan dalam penawaran ini. - Pengecoran lantai beton tumbuk diatas urugan pasir dan tanah yang telah dipadatkan, Pelaksanaan Adukan beton akan dibantu dengan mengunakan alat bantu berupa mesin molen untuk mendapatkan mutu adukan yang sesuai dengan mutu yang diminta dalam speck, lantai dicor dengan beton mutu K. 100 setebal 7 cm atau pelaksanaan sesuai dengan gambar dalam perencanaan pekerjaan.
Visualisasi Perencanaan Pelaksanaan Pekerjaan Lantai
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan sesuai dengan rencana schedule pelaksanaan yang dilampirkan dalam penawaran ini. VI. PEKERJAAN RANGKA / KAP DAN ATAP a) Pekerjaan Kuda-kuda dan Gordeng Setelah pengecoran reng balok kering baru dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan kuda-kuda dimana untuk pekerjaan pasangan kuda kuda kami telah mendatangkan kayu kuda-kuda kelas II yang dimana pekerjaannya dilakukan oleh tenaga tukang kayu yang terlatih dan berpengalaman dan pekerjaannya dilakukan sesuai dengan bestek / gambar yang diberikan oleh Perencanaan kepada kami, setelah kudakuda selesai kami lanjutkan dengan pemasangan kayu gordeng dan dilanjutkan dengan pengecatan rangka kayu kuda-kuda dan gordeng dengan residu. b) Pekerjaan Pasanga Atap Sesudah kayu kuda – kuda dan gording dipasang baut mor dan plat besi strip kuda-kuda kemudian diresidu baru dilanjutkan dengan pemasangan atap seng warna BJLS 20 dan prabung nya, serta pemasangan atap transparan bergelombang carbonat ketebalan 0,8 mm kemudian dilanjutkan dengan pasangan list plank ukuran 2/10 + 2/25, bola-bola seng, dan jalusi singgok. Bahan / material yang digunakan akan disesuaikan dengan speck yang kami ajukan dan lampirkan dalam penawaran ini, Visualisasi Perencanaan Pelaksanaan Pekerjaan Kap dan Atap
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan sesuai dengan rencana schedule pelaksanaan yang dilampirkan dalam penawaran ini.
VII. PEKERJAAN MEJA PEDAGANG Melingkupi kegiatan pekerjan : - Pekerjaan Pondasi dan Pembetonan - Pekerjaan Dinding dan Plesteran a. Persyaratan Bahan 1. B a t a Bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air 2. Semen Digunakan Portland Cement Tipe I/II menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S - 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 ta hun 1972).
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak akan dipakai sebagai bahan campuran. 3. Pasir beton. Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI - 1971. 4. Kerikil/Split Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971. Untuk Beton fc’= 19.3 Mpa (K -225) dan fc’= 21.7 Mpa (K -250) mengunakan material kerikil beton batu pecah (Split) atau kerikil saring Penumpukan material kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat. 5. A i r Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum. 6. Besi beton. Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U - 24 (tegangan Leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2). Besi yang harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan sebelum melakukan pekerjaan tersebut akan diberitahukan dan atas persetujuan Direksi te rlebih dahulu. 7. Cetakan / Bagesting Bahan yang digunakan untuk cetakan dan Bagesting bermutu baik sehingga menghasilkan konstruksi dengan bentuk, ukuran yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan bagesting harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam pasal 5.1 PBI 1971. 8. Mutu beton Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan struktur adalah beton praktis dipakai Beton Mutu fc’ = 14,5 Mpa (K-175). Sebelum dilaksanakanya pekerjaan beton harus ada perhitungan mix disain untuk komposisi campuran Mutu beton yang akan dipakai sebagai pedoman untuk pekerjaan beton tersebut. Pada Bagian beton yang ada pekerjaan lanjutannya akan dibuatkan stek besi sepanjang 1m’ atau menurut petunjuk direksi (pengawas Lapangan)
b. Cara Pelaksanaan 1. Pek. Pasangan Aanstampang dan Pondasi Batu Kali Pelaksanaan pekerjaan ini dilaksankan sebelum pelaksanaan pekerjaan timbunan lantai / urugan tanah bawah lantai bangunan dilaksanakan, Selesai pekerjaan galian untuk pondasi dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan aanstampang batu kali, Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu kali yang dilaksanakan oleh tukang dan dibantu oleh pekerja terlatih serta diawasi oleh kepala tukang dan mandor, Batu kali disusun dengan rapi sesuai dengan bentuk dan ukuran sedang pada sela batu kali diberi pasangan campuran pasir, semen dan air diaduk sampai dengan rata, sesuai dengan speck dalam kontrak dan petunjuk pengawas pemberi kegiatan, 2. Pek. Beton bertulang Sloof, Kolom dan Balok Meja Selesai pekerjaan Pondasi batu kali, dilanjutkan dengan pemasangan bagesting dan pembesian untuk sloof meja pedagang, bila sudah selesai dilanjutkan dengan minta ijin pengecoran sloof secara tertulis kepada pengawas pemberi kegiatan, bila beton sloof telah mengering dan mengeras dinajutkan dengan pekerjaan penimbunan lantai. Dilanjutkan dengan pekerjaan pasang bagesting dan pembesian untuk beton bertulang kolom praktis Uk 13 x 13 dan Balok uk 13 x 13 pada meja pbeton bertulang, Bila bagesting dan pembesian kolom dan balok selesai dengan sempurna maka akan dilanjutkan dengan minta ijin kepada pengawas pemberi kegiatan untuk melaksanakan pekerjaan pembetonan / pengecoran kolom dan balok serta pengecoran lantai plat meja dengan mutu beton coran K-175 dengan ketebalan 8 cm 3. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, a. Pasangan kedap air ( 1 PC : 2 PS ) , Semua pasangan bata dimulai diatas sloof, pasangan dinding meja b. Pasangan adukan 1 PC : 4 PS berada diatas pasangan kedap air tersebut.
4. Pekerjaan Plesteran, a. Sebelum plesteran dilakukan, maka dinding dibersihkan dari semua kotoran, permukaan dinding dibasahi dengan air, Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0.5 cm, Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat dengan baik, kemudian dinding dilot kerataannya, jika perlu dibentang benang pada permukaan dinding untuk sebagai pedoman mendapatkan ketebalan plesteran yang rata dan sama tebal. b. Adukan plesteran pada pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 PC : 2 PS, sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 PC : 4 PS, permukaan dinding yang diplester dan diaci adalah permukaan bagian dalam dan luar. c. Pekerjaan plesteran akan kami laksanaka setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang 5. Pekerjaan Penutup Meja, a. Setelah coran plat meja selesai dilanjutkan dengan pasangan keramik lantai meja dengan ukuran keramik 20 x 25 cm dan 30 x 30 cm, dimana sebelum dipasang terlebih dahulu keramik direndam dalam air agar keramik saat dipasang tidak memuai. 6. Pekerjaan Pasang Pipa, a. Pemasangan pipa dibawah lantai dikerjakan sebelum pekerjaan timbunan lantai dilaksanakan dan pipa yang dipasang sesuai dengan gambar dalam perencanaan. Waktu Pelaksanaan - Dilaksanakan sesuai dengan rencana schedule pelaksanaan yang dilampirkan dalam penawaran ini. VIII. PEKERJAAN SANITASI / AIR PLAMBING Pemasangan pipa air pembuang dari talang air bangunan utama, dilaksanakan setelah pemasangan atap bangunan utama dan pemasangan talang air terpasang dengan sempurna, pemasangan pipa dan talang air akan dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan pelaksanaan kegiatan IX. PEKERJAAN PENGECATAN Pekerjaan pengecatan ini dilakukan dengan dua cara yaitu pengecatan dengan mengunakan cat minyak dan cat air. Cat minyak dipakai pada kayu yang kelihatan terlebih dahulu kayu diamplas dan diplamor / cat dasar kemudian dilakukan pengecatan dasar dengan 1 x cat dilanjutkan dengan pengecatan utama dengan 2 x jalan sehingga rata. Pekerjaan Cat tembok yaitu dengan mengunakan cat air sesuai speck dalam kontrak, terlebih dahulu permukaan tembok diamplas dan dibersihkan dari debu dan kotoran yang melekat pada permukaan tembok, dilanjutkan dengan melakukan cat dasar dan melakukan cat ulang lagi. Pekerjaan ini dilakukan dengan teliti karena pekerjaan ini merupakan pekerjaan finising akhir, dengan mengunakan tukang yang benar – benar terlatih dan terampil dalam bidang cat.
X. PEKERJAAN LUAR Pekerjaan luar meliputi pekerjaan : a. Pekerjaan Saluran keliling, - Pasangan Bata ½ bata speck ( 1 Pc : 2 Ps ) , untuk dinding saluran keliling bangunan mengunakan pasangan ½ bata dengan pasangan kedap air speck 1 Pc : 2 Ps, pelaksanaan pasangan bata untuk keliling bangunan dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan. - Cor Beton Mutu K-100, sebelum pelaksanaan pekerjaan pasangan bata dinding saluran keliling bangunan dilaksanakan, terlebih dahulu pekerjaan coran lantai saluran keliling dikerjakan dengan mutu beton K-100, pelaksanaan cor beton lantai saluran keliling bangunan dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan. - Pek. Plat Beton T = 8 Cm, setelah pasangan bata untuk dinding saluran keliling selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan penutupan saluran keliling dengan plat beton dengan ketebalan coran 8 cm, pelaksanaan Pek. Plat beton saluran keliling bangunan dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan. b. Pekerjaan Tangga dan Jalan Penghubung, - Pasangan Bata ½ bata speck ( 1 Pc : 4 Ps ) , untuk pasangan dinding tangga penghubung pasangan ½ bata dengan speck 1 Pc : 4 Ps, pelaksanaan pasangan bata untuk tangga jalan penghubung dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan. - Urugan Tanah Peninggi Lantai, setelah pasangan bata untuk tangga dan jalan penghubung selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan penimbunan antara pasangan bata untuk tangga penghubung dengan mengunakan tanah urug , timbunan lantai tangga disiram dengan air tekanan
-
-
rendah kemudian dipadatkan, pelaksanaan Tanah Urugan untuk tangga jalan penghubung dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan. Cor Beton Mutu K-100, setelah tanah Urugan tangga penghubung padat maka dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan coran lantai tangga dengan mutu beton K-100 ketebalan coran 7 cm, pelaksanaan cor beton lantai tangga penghubung dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan. Pek. Plesteran dan acian, setelah pekerjaan pengecoran lantai tangga penghubung mengeras dan kering, dilanjutkan dengan pelaksanaan Pekerjaan plesteran dan acian pada lantai dan dinding pasangan tangga penghubung. Plesteran dan acian tangga penghubung dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan.
c. Pekerjaan Pasang Paving Block , - Pasangan Paving Block untuk pasangan paving block antara bangunan dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan pondasi penahan tanah dan saluran selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan urugan tanah dan dipadatkan kemudian diberi urugan pasir kemudian dipadatkan kembali setelah permukaan tanah diratakan maka paving block dipasang disini paving block yang akan dipasang adalah paving block segi enam dengan ketebalan 6 cm dengan mutu beton K-225. Setelah paving block terpasang dengan sempurna maka pada tepi pasangan paving block dikunci dengan memberi coran beton mutu K-100. pelaksanaan pasangan paving block dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan. Waktu Pelaksanaan - Dilaksanakan sesuai dengan rencana schedule pelaksanaan yang dilampirkan dalam penawaran ini.
LAPORAN AKHIR Pembuatan laporan pekerjaan ini, yang dilaporkan baik kegiatan pekerjaan fisik maupun keadaan cuaca, laporan ini secara bertingkat, dari laporan harian, mingguan dan bulanan di mana laporan tersebut memuat hal – hal sebagai berikut : 1. Laporan Harian, dalam laporan harian ini melaporkan segala kejadian maupun kegiatan fisik yang dilaksanakan diantaranya : Kedaan cuaca hari ini, Jumlah dan jenis pemasukan bahan, Jumlah dan jenis pemakaian bahan, Jumlah dan jenis kegiatan yang dilaksanakan, Hasil pekerjaan yang diperoleh / dihasilkan, Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan, Jumlah personil dan tenaga kerja yang ada dilokasi pekerjaan Dan kegiatan / kejadian lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Laporan ini ditandatangani oleh pelaksana pekerjaan dan diketahui oleh pengawas lapangan. 2. Laporan mingguan, laporan mingguan ini memuat rangkuman / rekapitulasi dari hasil laporan harian, laporan harian ini ditandatangani oleh Pelaksana pekerjaan dan diketahui oleh pengawas lapangan, sedangkan coordinator pengawas lapangan mengetahui laporan tersebut . 3. Laporan Bulanan, laporan bulanan ini merupakan rangkuman / rekapitulasi dari laporan harian dan laporan mingguan dan dengan melampirkan laporan harian, mingguan, Laporan bulanan ini ditandatangani oleh Pelaksana pekerjaan, diketahui oleh pengawas lapangan mengetahui laporan tersebut, dan dengan melampirkan laporan bulanan curah hujan yang berlangsung selama bulan tersebut . 4. As Built Drawing, Setelah pekerjaan selesai secara keseluruan kami akan membuat gambar dari hasil pelaksanaan pekerjaan yang sesungguhnya sesuai dengan spsifikasi pekerjaan baik ukuran maupun keterangan lainnya yang dicantumkan didalam gambar As Built Drawing tersebut dan dimensinya sesuai dengan perhitungan volume akhir pekerjaan tersebut . 5. Photo Dokumentasi, Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung kami akan mengambil foto dokumentasi pekerjaan tersebut yang meliputi SEBELUM pekerjaan dilaksanakan, SEDANG berlangsungnya pekerjaan, dan SESUDAH pekerjaan selesai dan dapat mewakili dari masing-masing dari komponen pekerjaan tersebut pada titik pengambilan yang sama arah dan latar belakangnya yang sama pula 6. Aktual Check Mengadakan actual chek 100 antara penyedia jasa dengan penguna jasa, untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan.
7. PHO PHO atau penyerahan pertama dilakukan setelah pekerjaan selesai kemudian diadakan pemeriksaan pekerjaan oleh Tim Pemeriksaan. Pemeriksaan dari segi Fisik maupun segi Administrasi dibuat Berita Acara Pemeriksaan. 8. FHO Setelah melewati masa pemeliharaan yang kegiatannya adalah mengadakan perbaikan – perbaikan apabila ada kerusakan pada pekerjaan, maka dilakukan Penyerahan Akhir yang pemeriksaannya dilakukan oleh tim pemeriksa dan dibuat Berita Acara Penyerahan Terakhir. PENUTUP Selain Time Schedule yang kami ajukan dan kami juga merencanakan metoda pelaksanaan pekerjaan ini, sebagai salah satu pedoman pelaksanaan dilapangan nantinya dan tidak menyampingkan pengarahan maupun petunjuk yang diberikan oleh pengawas atau direksi pekerjaan di kemudian hari untuk kelancaran pekerjaan. Demikianlah uraian metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini kami ajukan sebagai bahan pertimbangan bagi Panitia Pengadaan, sebelumnya kami ucapkan terima kasih. Muara Labuh, 22 Mei 2015 Penawar CV. MUTIARA TEKNIK UTAMA
ITOMARLIZA, SH Direktur