BAB I PENDAHULUAN
Atre Atresi siaa inte intest stin inal al atau atau atre atresi siaa usus sus adal adalah ah suat suatu u malf malfor orma masi si dima dimana na terj terjad adii penyempitan atau tidak terbentuknya lumen usus. Defek ini dapat terjadi di duodenum, jejunum, ileum, dan colon. Atresia intestinal ini paling sering terjadi di usus halus Beberapa teori mengenai etiologi atresia intestinal pada model binatang. Studi pada model tikus menunjukkan bahwa beberapa bentuk atresia mungkin bersifat herediter dan akibat akibat dari dari disreg disregula ulasi si prolife proliferasi rasi dan apoptis apoptisis is pada pada perkem perkemban bangan gan usus usus melalu melaluii jalur jalur fibroblast growth factor . Untuk saat ini, teori yang paling paling diterima diterima mengenai etiologi dari atresia jejunoileal adalah “kecelakaan !askuler intrauterin yang mengakibatkan nekrosis dari segmen segmen yang terkena dampak. Secara umum tatalaksana tatalaksana pasien obstruksi obstruksi usus akibat akibat atresia intestinal adalah tindakan pembedahan.
"
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Atre Atresi siaa inte intest stin inal al atau atau atre atresi siaa usus sus adal adalah ah suat suatu u malf malfor orma masi si dima dimana na terj terjad adii penyempitan atau tidak terbentuknya lumen usus. Defek ini dapat terjadi di duodenum, jejunum, ileum, dan colon. Atresia intestinal ini paling sering terjadi di usus halus#.
Epidemiologi
$empat empat paling paling sering sering terjadi terjadiny nyaa atresi atresi intesti intestinal nal adalah adalah usus usus halus halus %jejun %jejunum um dan ileum&. 'nsiden atresia jejunum dan ileum "()) sampai ())) kelahiran. *erbandingan laki+l laki+lak akii dan dan perem perempu puan an adal adalah ah sama sama.. amu amun n rata+r rata+rat ataa bera beratt lahir lahir pali paling ng serin sering g dilaporkan sekitar #,- kg, sekitar / pasien dengan atresia jejenum, #(/ dengan atresia ileum, dan ()/ pasien dengan atresia multipel memiliki berat badan lahir rendah #,. Atresia duodenum terjadi satu dari #).))) sampai 0).))) kelahiran. Sekitar )/ bayi dengan atresia intestinal menderita Down menderita Down Syndrome Syndrome 0.
Klasifikasi
*embagian atresi intestinal berdasarkan letak terjadinya malformasi, yaitu#,01 a. Atre Atresia sia duod duoden enum um Atresia ini terjadi pada duodenum. Duodenum merupakan bagian pertama dari usus usus halus halus yang yang menerim menerimaa makana makanan n dari dari hasil hasil pengos pengosong ongan an lambun lambung. g. Atresia tresia duodenum ini terjadi " dari tiap #.()) kelahiran hidup. Setengah dari bayi dengan kondis kondisii ini lahir lahir
premat prematur ur dan sekita sekitarr dua per tiga memiliki memiliki hubunga hubungan n dengan dengan
kelainan kelainan jantung, jantung, genitourinariu genitourinarius, s, dan saluran cerna. 2ampir 2ampir 0)/ menderita Down Syndrome. Syndrome . Bayi Bayi dengan dengan atresia atresia duoden duodenum um biasan biasanya ya datang datang dengan dengan munta muntah h dalam dalam beberapa jam setelah lahir #,0.
3ambar - Atresia Duodenum #
b. Atresia jejunoileal Atresia jejunoileal terjadi obstruksi pada bagian tengah usus halus %jejunum& atau bagian bawah usus halus %ileum&. Segmen usus proksimal dari obstruksi menjadi membesar membesar %dilatasi&, %dilatasi&, sehingga sehingga menghalang menghalangii kemampuan kemampuan usus untuk untuk mengabsorp mengabsorpsi si nutrisi nutrisi dan mendorong mendorong isi lumen melewati melewati saluran saluran cerna. Sepuluh Sepuluh sampai lima belas persen bayi dengan atresia jejunoileal, bagian dari usus mati selama perkembangan fetus. $erdapat persentase yang signifikan bayi dengan kondisisi ini dengan adanya kela kelain inan an rota rotasi si dan dan fiks fiksasi asi usus. usus. 4ibr 4ibros osis is kist kistik ik juga juga meru merupak pakan an kela kelain inan an yang berhubungan dan
dapat menjadi komplikasi serius dalam manajemen atresia
jejunoileal. Bayi dengan atresia jejunoileal harus dilakukan skrining untuk fibrosis kistik #,0. $erdapat $erdapat 0 subtipe atresia atr esia jejunoileal1 •
Atresia tipe ' 5 mukosa dan submukosa usus membentuk suatu membran % web& web& sehingga menyebabkan obstruksi. Usus biasanya memiliki panjang yang normal #,0.
•
Atresia tipe '' 5 dilatasi usus bagian proksimal dengan ujung akhirnya buntu, dihubungkan dengan bagian distal usus oleh jaringan fibrotik. Usus berkembang sesuai dengan panjang yang normal #,0.
•
Atresia tipe '''a 5 pada tipe ini mirip seperti tipe '', dimana terjadi dilatasi pada bagian proksimal usus dengan ujung yang buntu, namun pada tipe '''a tidak dihubungkan oleh jaringan fibrotik dan terjadi defek pada mesenterika. *roksimal usus yang buntu ini ditandai dengan adanya dilatasi dan aperistaltik. *ada tipe ini terjadi pemendekan usus#,0.
•
Atresia tipe '''b 5 pada tipe '''b selain terjadi defek yang besar pada mesenterium, usus usus juga juga meme memend ndek ek secara secara sign signifi ifika kan. n. $ipe ipe '''b '''b ini ini dike dikena nall juga juga sebag sebagai ai Christmas tree deformity atau deformity atau apple peel deformity, bagian deformity, bagian usus yang mengalami atresia melilit mengelilingi sisa mesenterium. Usus bagian distal diperdarahi oleh arteri ileocolica dan arteri colica kanan karena arteri mesenterica superior tidak ada. *rematuritas, *rematuritas, malrotasi, malrotasi, dan sindrom usus pendek pendek berhubung berhubungan an dengan tipe ini, dengan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas #,0.
•
Atresia tipe '6 5 pada tipe ini terjadi obstruksi multipel pada beberapa bagian usus. 2al ini dapat menyebabkan terjadinya pemendekan usus #,0.
3ambar 7. $ipe atresia intestinal
c. Atre Atresi siaa kolo kolon n Atresia kolon bentuk atresia yang jarang terjadi yaitu "(/ dari seluruh bentuk atresia. Usus mengalami dilatasi masif, dan pasien menunjukkan tanda dan gejala yang sama seperti atresia jejunoileal0.
Etiologi dan Patogenesis Teori Vascular Insufficiency
Beberapa teori mengenai etiologi atresia intestinal pada model binatang. Studi pada model tikus menunjukkan bahwa beberapa bentuk atresia mungkin bersifat herediter dan akibat dari disregulasi proliferasi dan apoptisis pada perkembangan usus melalui jalur fibroblast growth growth factor . Untuk saat ini, teori yang paling diterima mengenai etiologi dari atresia jejunoileal adalah “kecelakaan !askuler intrauterin yang mengakibatkan nekrosis dari segmen yang terkena dampak (.
0
3ambar 8. *atogenesis atresia atres ia intestinal, $eori Vascular Insufficiency Tandler's Theory
*ada tahun "8)# $andler menunjukkan bahwa duodenum melalui fase solid selama perkembangan embriologi. 4ase ini karena adanya proliferasi epitelial pada minggu ke+( dan kemudian akan mengalami obliterasi pada seluruh lumennya. 9umen terbentuk oleh !akuolisasi yang menyatu dan selesai pada akhir minggu ke+7. $andler menyatakan pada atresi atresiaa duod duoden enum um gang ganggu guan an perk perkem emba bang ngan an duod duoden enum um terja terjadi di akib akibat at prol prolif ifera erasi si endodermal endodermal yang tidak adekuat %elongasi saluran cerna melebihi melebihi proliferasiny proliferasinya& a& atau kega kegaga gala lan n
reka rekana nali lisa sasi si
pita pita
pada padatt
epit epitel elia iall
%keg %kegag agal alan an
pros proses es
!aku !akuol olis isas asi& i&..
Banyak peneliti telah menunjukkan bahwa epitel duodenum berproliferasi dalam usia kehamilan )+:) hari lalu akan terhubung ke lumen duodenal secara sempurna. *roses selanju selanjutny tnyaa yang yang dinama dinamakan kan !akuol !akuolisa isasi si terjadi terjadi saat duoden duodenum um padat padat mengal mengalami ami rekanalisasi. 6akuolisasi dipercaya terjadi melalui proses apoptosis, atau kematian sel terprogram, yang timbul selama perkembangan normal di antara lumen duodenum (,:.
(
3ambar "). *atogenesis Atresia Duodenum.
Manifestasi Manifestasi Klinis
;bstruksi ;bstruksi usus pada neonatus neonatus sering manifestasi manifestasi dengan dengan beberapa beberapa tanda kardinal, kardinal, antara lain polihidram polihidramnion nion maternal, bilious vomiting , distensi abdomen, dan kegagalan mekonium keluar dalam jumlah normal pada #0 sampai 07 jam pertama kehidupan.
airan amnion, #(/ sampai 0)/ ditelan oleh fetus %pada bulan keempat atau kelima& dan diserap diserap pada #( sampai sampai ) cm pertam pertamaa dari dari panjang panjang jejunum jejunum.. Atresi Atresiaa jejunum jejunum berhubungan dengan adanya polihidramnion pada #0/ kasus.
Bilious vomiting adalah salah satu tanda cardinal dan selalu bersifat patologik. Adanya cairan empedu pada aspirasi gaster harus diperiksa ataupun diselidiki secara hati+hati. 9ambu 9ambung ng bayi bayi yang ang baru baru lahi lahirr biasa biasany nyaa meng mengan andu dung ng kura kurang ng dari dari "( m9 geta getah h lambung? gastric gastric juice juice yang jernih saat lahir. @ika lebih dari #) sampai #( m9 getah lambung yang jernih atau sedikit saja getah empedu menandakan adanya obstruksi usus. Bilious vomiting juga dapat terlihat pada neonatal sepsis dengan adinamik ileus. etika obstruksi mekanik terjadi, adanya getah empedu menandakan tingkat obstruksi di bagian distal ampula 6ateri. 6ateri. Bilious Bilious vomiting terjadi terjadi pada 7( / bayi dengan atresia jejunum dan lebih sedikit pada atresia ileum. @aundice terjadi lebih dari )/ bayi dengan atresi jejunum dan #)/ pada atresia ileum ileum dan biasany biasanyaa berhub berhubung ungan an dengan dengan pening peningkat katan an biliru bilirubin bin tidak tidak terkon terkonjug jugasi. asi. Distensi abdomen salah satu tanda obstruksi terjadi pada bagian usus yang lebih distal. ontur atau bentuk normal abdomen pada bayi baru lahir adalah bulat? round , berbeda pada dewasa yang berbentuk skapoid. *ada pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan adanya adanya distensi distensi abdomen abdomen antara lain terkihatny terkihatnyaa !ena dari dinding dinding abdomen yang tipis, terlihatnya terlihatnya lekukan usus %intestinal patterning & dengan dengan atau tanpa terlihatnya terlihatnya peristaltik peristaltik dan terkadang terdapat distres pernapasan akibat peninggian diafragma . etika etika obstru obstruksi ksi dicuri dicurigai gai,, foto foto abdom abdominal inal harus harus dilaku dilakukan kan untuk untuk menge! menge!alu aluasi asi penyebab distensi. Salah satu lagi tanda obstruksi usus adalah kegagalan mekonium lewat secara spontan dalam dalam #0 sampai sampai 07 jam pertam pertamaa kehidu kehidupan pan.. ekoni ekonium um normal normal terdir terdirii dari dari cairan cairan amnion amnion dan debris debris %skuama %skuama,ram ,rambut but lanugo lanugo&, &, succus succus enteric entericus, us, mukus mukus untest untestina inal. l. ekonium berwarna hijau gelap atau hitam dan lengket, serta #() g melewati rectum. egaga egagalan lan melewat melewatii pada pada hari hari pertam pertamaa kehidu kehidupan pan sering sering merupa merupakan kan suatu suatu keadaa keadaan n patologik .
Diagnosis
*ada atresia intestinal dari manifestasi klinis di atas yang didapat dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, diperlukan juga beberapa pemeriksaan. *ada atresia duodenum pemeriksaan foto polos abdomen bayi dalam posisi tegak akan terlihat gambaran double bubble. Bila pada foto hanya terlihat satu gelembung udara, mungkin mungkin sekali gelembung gelembung duodenum duodenum terisi penuh cairan atau gambaran gelembung duodenum dan lambung dalam proyeksi tumpang tindih. 4oto ulang dengan sebelumnya
-
dilakukan pengisapan cairan lambung dan duodenum atau dibuat foto dengan proyeksi lateral#,. Diagnosis atresia jejunoileal umumnya dikonfirmasi dengan pemeriksaan abdominal C+ray posisi. Atresia jejunum yang tinggi terlihat adanya sedikit air-fluid level dan dan tidak adanya gambaran udara mulai dibawah titik tersebut. Atresia yang letaknya lebih distal, distensi abdomen terlihat secara klinik dan gambaran intestinal loop dan loop dan air-fluid level . Intestinal loop pada loop pada usus yang mengalami atresia lebih besar dari pada bagian usus yang normal#,. 4oto kontras barium enema dapat memperlihatkan perbedaan antara distensi ileum dan kolon, melihat melihat apakah kolon pernah terpakai terpakai atau tidak? unused unused %mikrokolon& dan dapat pula menge!aluasi lokasi sekum untuk kemungkinan kelainan rotasi usus .
3ambar 3ambar "". "". A. foto foto polos polos abdomen abdomen pada bayi bayi dengan dengan bilious vomiting menunjukkan dilatasi usus dengan air fluid le!el, B $ipe ' atresia jejunum.
Penatalaksanaan
Seca Secara ra umum umum tatal tatalak aksan sanaa awal awal pasie pasien n deng dengan an obstr obstruk uksi si usus usus adal adalah ah menga mengata tasi si dehidrasi dan gangguan elektrolit, dekompresi nasogastrik atau orogastrik dengan ukuran yang adekuat, adekuat, pemberian pemberian antibiotik antibiotik intra!ena. intra!ena. $ermoregu ermoregulasi, lasi, pencegahan pencegahan terhadap terhadap hipotermi hipotermi penting penting sekali pada pasien pediatrik khususnya khususnya pasien neonatus. $idak $idak boleh dilupa dilupakan kan untuk untuk identi identifik fikasi asi kemung kemungkin kinan an adany adanyaa kelain kelainan an penye penyerta rta bila bila penyeb penyebab ab obstru obstruksi ksi adalah adalah kelain kelainan an kongen kongenita ital. l. 2arus 2arus selalu selalu diinga diingatt bahwa bahwa setiap setiap kelain kelainan an kongenital dapat disertai kelainan kongenital lain, sehingga perlu dicari karena mungkin 7
memerlukan penanganan secara bersamaan. *erkiraan dehidrasi baik dari muntah atau sekuestr sekuestrasi asi cairan cairan akibat akibat obstru obstruksi ksi usus usus perlu perlu dihitu dihitung ng dan digant diganti. i. Dengan Dengan sediki sedikitt pengecualian, dehidrasi yang ditimbulkan obstruksi usus biasanya berupa dehidrasi isotonik, sehingga cairan pengganti yang ideal yang mirip cairan ekstraselular adalah inger asetat. asogastic tube !"#$ !"#$ atau orogastri% orogastri% tube!&"#$ tube!&"#$ dengan dengan ukuran ukuran yang yang adekua adekuatt sangat sangat berman bermanfaat faat untuk untuk dekom dekompre presi si dan menceg mencegah ah aspirasi aspirasi.. &rogastric &rogastric tube tube lebih dipilih untuk pasien neonatus karena neonatus bernapas lebih dominan melalui lubang hidung. Antibi Antibioti otik k intra! intra!ena ena untuk untuk bakteri bakteri+bak +bakter terii usus usus hampir hampir selalu selalu perlu perlu diberi diberikan kan pada pada pasien+pasien yang mengalami obstruksi usus. Antibiotik ini dapat bersifat profilaktif atau terapeutik bila lamanya obstruksi usus telah memungkinkan terjadinya translokasi flora usus#,.
Tatalaksana Beda!
Seca Secara ra umum umum tatal tatalak aksa sana na pasi pasien en obst obstru ruks ksii usus usus akib akibat at atres atresia ia inte intesti stina nall adal adalah ah tindakan pembedahan . *ada obstruksi obstruksi setinggi setinggi duodenum duodenum insisi trans!ersal trans!ersal supraumbili supraumbilikus kus memberikan memberikan akses terbaik untuk mencapai duodenum. *ilihan tindakan tergantung situasi anatomis intrao intraoper peratif atif.. *ada *ada obstru obstruksi ksi yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh atresia atresia atau atau pankre pankreas as annulare, annulare , duod duoden eno+ o+d duod uodeno enostom stomii
adal adalah ah
pilih ilihan an
tin tindak dakan
bedah edah
terb terbai aik k.
Seb Sebaik aiknya nya
duodenojejenostomi tidak dilakukan karena dengan tehnik ini bagian distal duodenum dieksk dieksklus lusii dan diangg dianggap ap prosed prosedur ur yang yang tidak tidak fisiolo fisiologis gis.. Sedang Sedangkan kan bila bila penye penyebab bab obstruksinya berupa duodenal web atau diafragma atau diafragma duodenum, duodenum , duodenotomi !ertikal dan eksisi eksisi dari web tersebut % septectomy& septectomy& adalah pilihan terbaik. Setelah prosedur tersebut perlu dilakukan penilaian ulang kemungkinan adanya adanya obstruksi tambahan lainnya dengan cara melewatkan kateter 7 fr ke proksimal dan distal. Bila telah yakin tidak ada obstruksi lainnya maka duodenotomi segera dijahit kembali . *ada *ada obstru obstruksi ksi jejunoi jejunoilea leall insisi insisi trans!er trans!ersal sal supra supra umbili umbilikal kal juga juga merupa merupakan kan akses terpilih. *rosedur operatif tergantung pada temuan patologi, seperti tipe atresia, panjang usus, ada tidaknya perforasi usus, malrotasi dan !ol!ulus, mekonium peritonitis, mekonium mekonium ileus. Dilakukan Dilakukan eksplorasi, eksplorasi, bila terdapat terdapat perforasi perforasi seluruh seluruh rongga rongga abdomen abdomen diirigasi dengan a>l hangat, semua debris dibersihkan, adhesi dilepaskan dan sebisanya semua usus die%steriorisasi die%steriorisasi.. 'nspeksi dilakukan mulai dari duodenum sampai sigmoid 8
untuk mencari area atresia lainnya, ada tidaknya kelainan penyerta seperti malrotasi, atau mekonium ileus yang memerlukan koreksi pada saat bersamaan. *rosedu *rosedurr operati operatiff atresia atresia jejunoi jejunoileal leal pada pada umumn umumnya ya adalah adalah reseksi reseksi+an +anast astomo omosis. sis. Berd Berdasa asark rkan an
sejar sejarah ah
dan dan
bukt bukti+b i+buk ukti ti
eksp eksperi erime ment ntal al
pros prosed edur ur
yang yang
dian dianju jurk rkan an
berkembang dari e%steriorisasi menjadi anastomesis anastomesis side-to-side, kemudian kemudian end-to-end atau atau end-to-side, end-to-side, dan terakhir terakhir 1 reseksi reseksi segmen segmen atretik atretik proksi proksimal mal yang yang dilata dilatasi si dan hiperto hipertofi fi diiku diikuti ti anast anastom omosi osiss end-to end-to-en -end' d' end-to end-to-ba -bac% c% deng dengan an atau atau tanp tanpaa tailoring segm segmen en prok proksi sima mall dan dan juga juga end-to-obli(ue. end-to-obli(ue. *erl *erlu u diin diinga gatt bahw bahwaa segm segmen en atre atresia sia proksimal yang berdilatasi dan hipertrofi dapat menyebabkan kembalinya fungsi peristaltik yang terlambat ter lambat setelah koreksi anastomosis sehingga reseksi bulbus proksimal segmen atretik perlu dilakukan agar hasilnya memuaskan .
"ESEKSI ANAST#M#SIS
$erdap rdapat at bebe bebera rapa pa tekn teknik ik anast anastom omos osis is yang yang tela telah h dite ditemu muka kan. n. *ros *rosed edur ur terse tersebu butt diklasifikasikan menjadi # tipe1 %"& pelebaran kaliber usus bagian distal yang mengecil dan %#& mengurangi kaliber usus bagian proksimal yang membesar. Anastomosis end-tobac%, end-to-side, end-to-side, dan dan end-to-obli(ue merupa merupakan kan jenis tipe pertama, pertama, dan enteroplasty diikuti diikuti dengan dengan anastomosis anastomosis end-to-end merupakan merupakan tipe kedua. End+to+back anastomosis menunjukan baik masalah teknik maupun obstruksi fungsional post+operatif anastomosis jika kaliber rasio antara segmen proksimal dan segmen distal usus yang mengalami atresia tidak besar. besar. amun, rasio kaliber kaliber meningkat meningkat de!iasi aksis longitudinal longitudinal antara proksimal dan distal usus secara bertahap menjadi mendekati 8)o, menye menyerup rupai ai anastomosis end-to-side yang end-to-side yang dengan mudah menghasilkan obstruksi fungsional. f ungsional. Sepertinya akan sangat sulit untuk melakukan fungsional end-to-bac% anastomosis anastomosis dalam kasus di mana rasio kaliber lebih dari 0.
Anastomosis )nd Anastomosis )nd to end Umumny Umumnyaa dilaku dilakukan kan insisi insisi tran!e tran!erasa rasall suprau supraumbi mbilik likus us pada pada kuadra kuadran n kanan kanan atas. atas. Abdomen Abdomen dieksplorasi, dieksplorasi, dan le!el obstruksi dan tipe obstruksi obstruksi ditentukan ditentukan.. Dilakukan Dilakukan diseksi pada ruang antara pembuluh darah mesenterium dari segmen distal usus yang mengecil. Diseksi secara tumpul sampai tepi mesenterik usus, peritoneum dibebaskan dari mesenterium yang telah dipotong, memberikan akses ke !ascular plane.
")
'nsisi # cm dilakukan pada ujung buntu dari proksimal usus yang mengalami dilatasi di sudut kanan mengarah ke mesenterium. Dilanjutkan dengan jahitan interupted satu lapis dengan benang poliglikolat (+).
3ambar "#. *eritoneal dibebaskan sampai mendekati tepi usus bagian distal yang mengalami atresia
3ambar ". Usus bagian distal yang mengecil dan buntu dipotong melalui tepi mesenterium usus yang telah dipotong. 'nsisi pada ujung buntu proksimal usus pada sudut kanan mengarah ke mesenterium.
Anastomosis )nd-to-obli(ue Anastomosis )nd-to-obli(ue Dilak Dilakuk ukan an insi insisi si tran tran!e !eras rasal al supr suprau aumb mbili iliku kuss pada pada kuad kuadra ran n kana kanan n atas. atas. Abdom bdomen en dieksplorasi, dan le!el obstruksi dan tipe obstruksi ditentukan.
""
Dilakukan reseksi pada segmen proksimal usus yang mengalami dilatasi pada pasien dengan panjang usus yang mendekati normal. *ada bagian proksimal dilakukan reseksi dengan dengan sudut sudut 8)o dari dari sumb sumbu u panj panjan ang g usus usus dan dan pada pada bagi bagian an dist distal al 0(o. emudian emudian dilakukan penjahitan. *ada bagian distal usus harus dilakukan e!aluasi untuk menilai masih adanya atresia atau stenosis dengan menggunakan kateter yang dilalui oleh larutan normal saline.
3ambar "0. Anastomosis end-to-obli(ue. end-to-obli(ue.
Tatalaksana Pas$a #peratif #%str&ksi Us&s
eskipun eskipun laparotomi laparotomi pada bayi atau anak memberikan memberikan stres yang signifikan signifikan kepada kepada pasien, kebanyakan pasien berangsur membaik setelah koreksi bedah terhadap penyebab obstruksi ususnya. *ada periode pasca operatif awal, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, metabolisme glukosa dan gangguan respirasi biasa terjadi. ebanyakan bayi yang menjalani operasi laparotomi laparotomi biasanya mengalami mengalami sekuestrasi sekuestrasi cairan ke rongga rongga keti ketiga ga dan dan ini ini meme memerlu rluka kan n tamba tambaha han n juml jumlah ah cair cairan an pada pada peri period odee pasca pasca oper operat atif. if. ebutuhan pemeliharaan disesuaikan dengan kondisi pasien. Semua kehilangan cairan tubuh harus diperhitungkan. ehilangan cairan melalui muntah, 3$, ileostomi, atau jejenostomi harus diganti sesuai !olume yang hilang. Swenson menyebutka menyebutkan n untuk berhati+hati dalam instruksi pasca operasi. $idak ada istilah FrutinG dalam intruksi pasca operasi terhadap bayi atau anak. Semua dosis obat, elektrolit atau cairan untuk terapi harus dikalkulasi secara indi!idual dengan mempertimbangkan berat badan, umur atau kebutuhan metabolik .
"#
Dekompresi nasogastrik dengan ukuran yang adekuat sampai tercapai fungsi usus yang norm normal al meru merupa paka kan n bant bantua uan n yang ang tak dapa dapatt dipu dipung ngki kiri ri dalam dalam deko dekomp mpres resii bagi bagian an proksimal usus dan fasilitasi penyembuhan anastomosis usus. 'leus hampir selalu se lalu terjadi terja di pada pasien pasca operasi dengan obstruksi usus. *ada atresia duodenum atau atresia jejunoileal misalnya, ileus yang memanjang dapat terjadi lebih dari ( hari. Swenson menye menyebut butkan kan pulihn pulihnya ya fungsi fungsi duoden duodenum um dapat dapat lambat lambat sekali sekali bila bila duoden duodenum um sangat sangat berdilatasi. >airan berwarna hijau dapat keluar dari nasogastrik dalam periode waktu yang memanjang. 2al ini disebabkan bukan hanya karena edema di daerah anastomosis tetapi juga karena tergangguny terganggunyaa peristaltik peristaltik pada segmen segmen duodenum duodenum proksimal yang mengalami dilatasi hebat. esabaran yang tinggi sangat diperlukan sebelum memutuskan re+operasi pada bayi dengan FobstruksiG anastomose, karena diskrepansi ukuran lumen atau disfung disfungsi si anasto anastomos mosis is yang yang bersifa bersifatt sement sementara ara dapat dapat menyeb menyebabk abkan an ileus ileus yang yang memanjang. *ermulaan *ermulaan asupan melalui oral dengan air gula ? de*trose dapat de*trose dapat dimulai bila drainase gaster gaster mulai mulai berkur berkurang ang atau atau warnan warnanya ya mulai mulai kecokl kecoklata atan n atau jernih jernih yang yang kemudi kemudian an diikuti diikuti oleh susu formula formula %progestimi %progestimil, l, isomil& secara bertahap. bertahap. Bila program feeding tersebut tersebut tidak bisa diterima pasien atau terdapat ileus yang memanjang memanjang maka nutrisi nutrisi parenteral perlu dipertimbangkan dalam menjaga kecukupan asupan nutrisi pasca operasi.
Prognosis
2asil tergantung pada anomali yang terkait dan berat badan lahir. lahir. *rognosis umumnya umumnya baik.
"
BAB III KESIMPULAN
Atresia merupakan suatu kelainan di mana terjadi absen?tidak terbentuknya suatu bagian?porsi dari saluran cerna, sehingga membentuk saluran yang buntu. Atresia dapat terjadi di duodenum, jejunum, ileum dan kolon. Atresia duodenum biasanya berhubungan dengan dengan sindrom sindrom Down. Down. *enyebab *enyebab terjadinya terjadinya atresia adalah gangguan gangguan !askular pada saat embriologi embriologi %dalam uterus& uterus& terutama terutama pada saat pembentuk pembentukan an saluran cerna, menyebabka menyebabkan n perfusi dan iskemik sehingga lumen saluran cerna tidak terbentuk dengan baik bahkan mengalami obliterasi. Selain itu gangguan?oklusi pada arteri mesenterika superior pada masa embriologi dapat menyebabkan atresia intestinal. *ada *ada neon neonat atus us,, atresi atresiaa yang yang pali paling ng serin sering g terjad terjadii adala adalah h atres atresia ia jeju jejuno noil ilea ealis lis danstenosis %okulsi intraluminal yang inkomplet&. 3ejal 3ejalaa yang ang timb timbul ul pada pada atre atresia sia anta antara ra lain lain dist disten ensi si abdo abdome men, n, munt muntah ah yang ang mengandung empedu, jaundice pada #/ pasien, serta riwayat polyhidramnion
"0
DA'TA" PUSTAKA
". Sadler,$ Sadler,$<. <. Sistem Sistem *encernaan. *encernaan. Embriologi Embriologi edokteran edokteran 9angman.Ed 9angman.Ed.-. .-. @akarta1E3>. @akarta1E3>. #. @ones, BA. BA. 'ntestinal 'ntestinal Atresia, Atresia, Stenosis, Stenosis, and and ape $ownH 2ead of the Department of Surgery, Surgery, 3roote Schuur 2ospital and ed >ross hildrenIs 2ospital, >ape $own. $own. -.
"(