KONSTANTA KECEPATAN REAKSI
1. TUJU TUJUAN AN PERC PERCOB OBAA AAN N
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan : Menggunakan salah satu manfaat metode titrasi, yakni untuk penentuan konstanta kecepatan reaksi. 1.
ALAT LAT DAN DAN BAHA AHAN KIM KIMIA IA YANG ANG DI DIGUNA GUNAK KAN
Alat yang digunakan :
•
Buret ! ml
•
"elas kimia #! ml
•
$abu %rlenmeyer #! ml
•
&hermometer '!!!(
•
Stopwatch
•
)ipet ukur '! ml, # ml
•
Bola karet
•
Spatula
•
)engaduk
•
*aca arlo+i
Bahan *imia yang digunakan :
•
$arutan +enuh *#S#-
•
$arutan * !,/ M
•
$arutan 0a#S#1 !,!# M
•
ndikator kan+i 12
DASAR TEORI
*ecepatan reaksi kimia berbanding lurus dengan konsentrasi dari reaktan dan biasannya di nyatakan dalam bentuk konsentrasi dari salah satu reaktan atau salah satu produk. dC dx atau dt dt
3imana : (
4 *onsentrasi salah satu reaktan
5
4 *onsentrasi salah satu produk
&
4 6aktu
Secara 7mum : A8 B8 (
)roduk
)ersamaan *ecepatan 9eaksi dinyatakan dalam bentuk : dC = k ( A )n 1( B )n 2 ( C )n 3 dt
3imana : *
4 *onstanta kecepatan reaksi
n
4 rde reaksi, yakni +umlah pangkat dalam persamaan kecepatan reaksi
n
4 n' 8 n# 8 n1 8
7ntuk reaksi tingkat dua, misalnya oksidasi iodide dengan persulfat : #; 8 S#1#;
# 8 # S /#;
)ersamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut : dx = k 2 ( a −b )( b −2 x ) dt
3imana : a
4 *onsentrasi mula;mula persulfat
b
4 *onsentrasi mula;mula odida
.
)ersamaan =#> akan berubah men+adi : dx = k 2 ( a− x ) b dt
?asil integrasi dengan batas;batas t4! dan @ 4 !, akan diperoleh : a 1 bk 2= ln t ( a− x )
Atau
ln ( a − x )=ln a −k ' t
3imana : '
k = bk 2
ersus t akan didapat garis lurus dengan harga k diperoleh dari harga slope.
PROSEDUR KERJA
'. Memasukkan ! ml larutan !,/ M * ke dalam labu %rlenmeyer, kemudian masukkan kedalam bak yang berisi es batu =pendingin> dan suhu dipertahankan pada #!(. #. Mengencerkan #! ml larutan *#S#- dengan -! ml aCuades, dan ambil ! ml hasil pengenceran tersebut, diletakkan dalam labu %rlenmeyer lalu dinginkan dalam bak es batu. 1. Apabila tempratur sufah konstan pada #!(, larutan * dituang kedalam *#S#- dan stopwatch dinyalakan secara serentak. $abu ditutup untuk menghindari lepasnya odida. /. )ada pengukuran dicatat pada interal waktu =1, -, ', #!, 1!,/!,!,D!> menit, '! ml diambil dari masing;masing campuran lalu ditambahkan '! ml aCuades. )engenceran ini menyebabkan reaksi ber+alan lambat. . Masing;masing dari '! ml sampel dititrasi dengan !,!# M 0atrium &io Sulfat =@ ml> digunakan indicator kan+i. D. ! ml sisa larutan * dicampur dengan sisa *alium )erisulfat lalu labu ditutup dan dipanaskan hingga tempratur D!!(. E. $arutan didinginkan hingga suhu konstan #!(, kemudian dengan langkah yang sama dengan prosedur 1, dilakukan titrasi dengan larutan 0atrium &io Sulfat !,!# M. -. DATA PENGAMATAN
6aktu
&itrasi
=ml>
=menit >
Suhu #!
Suhu D!!
1
/
E!
-
!
E1,
'
D!
E-
#!
D#
-'
1!
DF
-E
/!
ED
F1,
!
E1
EE
D!
-D
EE
)erubaha 6arna n (ampuran titrasi Merah kehitaman Merah kehitaman Merah kehitaman Merah kehitaman Merah kehitaman Merah kehitaman Merah kehitaman Merah kehitaman
konsentrsa i Suhu D!!c =a>
=0>
Bening
!.1
Suhu #! c =@> !.##
Bening
!,1DE
!,#
Bening
!,1F
!,1
Bening
!,/!
!.1'
Bening
!./1
!,/1
Bening
!./DE
!,1-
Bening
!.1-
!,1D
Bening
!,1-
!,/1
&abel *onsentrasi 6aktu =menit> 1 ' #! 1! /! ! D!
=a ml>
=@ ml>
=a;@>
$og =a;@>
!,1 !,1DE !,1F !,/! !,/1 !,/DE !,1- !,1-
!,## !,# !,1 !,1' !,1/ !,1!,1D !,/1
!,'# !,''E !,!F !.!F !,!F !,!-E !,!# !,!/
;!,F!1! ;#,'#/F ;',!/1 ;',!### ;',!/E ;',!EF ;',DF-F ;',1/DE
2. PERHITUNGAN 1. Pembuatan Larutan
a. $arutan * !,/ M '!! ml gr = M × V × BM gr =0,4
mol gr =6,64 gr × 0,1 l × 166 l mol
b. $arutan 0a#S#1 !,!' n '!! ml gr = M × V × BM gr =0,01 N × 0,1 l × 248,8
gr =O , 248 gr mol
2. Per!tun"an K#n$entra$! %& ML '
t 4 1 menit V titran =45 ml
V reaktan=
10 ml × 20 ml =2 ml 100 ml
V reaktan × M reaktan = V titran× M titra
N reaktan=
V titrasi x N titrasi V reaktan
N reaktan=
45 ml X 0,01 N 2 ml
=0,225 N
t 4 - menit V titrasi=50 ml
, V reaktan=2 ml
N reaktan=
50 x 0,01 =0,25 N 2 ml
t 4 ' menit V titran= 60 ml
N reaktan=
,
60 x 0,01 2 ml
V reaktan=2 ml
=0,3 N
t 4 #! menit V titran= 62 ml
N reaktan=
, V reaktan=2 ml
62 x 0,01 =0,345 N 2 ml
t 4 1! menit V titran =69 ml
N reaktan=
,
V reaktan=2 ml
69 x 0,01 =0,345 N 2 ml
&4 /! menit Gtitrasi 4 ED ml , G reaktan4 # ml 76 x 0,01 =0,38 Nreaktan= 2 ml
t 4 ! menit G titrasi 4 E1 ml , G reaktan 4 #ml
73 x 0,01 =0,365 2 ml
N reaktan=
t 4 D! menit G titrasi 4 -D ml , G reaktan 4 #ml 86 x 0,01 = 0,43 N reaktan= 2 ml
Penentuan (#n$entr$a$! %a m)'
t 4 1 menit V titran = 70 ml
N reaktan=
V reaktan=¿ 2 ml
,
70 x 0,01 =0,35 2 ml
t 4 - menit V titran =73,5 ml
N reaktan=
,
73,5 x 0,01 2 ml
V reaktan=2 ml
=0,3675 N
t 4 ' menit V titran= 78 ml
N reaktan=
,
V reaktan= 2 ml
78 x 0,01 =0,39 N 2 ml
t 4 #! menit
V titran =81 ml
N reaktan=
V reaktan=2 ml
,
81 x 0,01 =0,405 N 2 ml
t 4 1! menit V titran =87 ml
N reaktan=
V reaktan=2 ml
,
87 x 0,01 = 0,435 N 2 ml
t 4 /! menit G titran 4 F1. , G reaktan 4 # ml 93,5 x 0,01 = 0,4675 N N reaktan= 2 ml
t 4 ! menit G titran 4 EE ml , G reaktan 4 # ml N reaktan=
77 x 0,01 =0,385 N 2 ml
t 4 D! menit G titran 4 EE ml , G reaktan 4 # ml 77 x 0,01 =0,385 N reaktan= 2 ml
=a;@> ; )ada waktu 1 menit a 4 !,1 , @ 4 !,##
=a;@>
4 !,1 H !,## 4 !,'# $og =a;@> $!g !,'# 4 ;!,F!1! ;
)ada waktu ' menit a 4 !,1F @ 4 !,1 =a;@> 4 !,1F H!,1 4 !,!F $og =a;@> $og !.!F 4 ;',!/E
;
)ada waktu - menit a 4 !,1DE @ 4 !,# =a;@>4 !,1DE H !,# 4 !,''E $og =a;@> $og !,''E 4 ;#,'#/F ; )ada waktu #! menit a 4 !,/! @ 4 !,1' =a;@>4 !,/! H !,1' 4 !,F! $og =a;@> $og !,F! 4 ; ',!### ; )ada waktu 1! menit a 4 !, /1 @ 4 !,1/ =a;@>4 !,/1 H !,1/ 4 ;!,!F $og =a;@> $og H !,!F 4 ;',!/E
; )ada waktu /! menit a 4 !,/DE @ 4 !,1=a;@>4 !,/DE H !,14 !,!-E $og =a;@> $og !,!-E 4 ;',!EF ; )ada waktu ! menit a 4 !,1-
@ 4 !,1D =a;@>4 !,1- H !,1D 4 !,!# $og =a;@> $og !,!# 4 ;',DF-F ; )ada waktu D! menit a 4 !,1- @ 4 !,/1 =a;@>4 !,1- H !,/1 4 ; !,!/ $og =a;@> $og ;!,!/ 4 ;',1/DE &abel konsentrasi @ =t> waktu 1 ' #! 1! /! ! D! J@4 ##D
Slope
5# F D/ ## /!! F!! 'D!! #!! 1D!! J@ #4F#F-
I log =a;@> ;!,F!1! ;#,'#/F ;',!/E ;',!### ;',!/E ;',!EF ;',DF-F ;',1/DE J4 ;'!,#/
4 4 4 4
n ( Σxy )−( Σx . Σy ) n ( Σ x
2
) −( Σx )2
8 ( −295,2717 ) −( 226 ) (−10,245) 8 ( 9298 )−( 226 )
2
−
2362,1736 +2315,37 74384 −51076
− 46,8036 23308
=−0,0020
5y ;#,E!F ;'D,F!F# ;',D- ;#!,/// ;1',1E' ;/#,1'D ;-/,F/ ;-!,-!# J@y 4 ;#F, #E'E
ntersep
4
( ∑ x2 . ∑ y )−( ∑ x . ∑ x y ) 2 2 n ( Σ x ) −( Σx )
4
( 9298 ) (−10,245 )−( 226 ) (−295,2717 ) 8 ( 99298 ) −( 226 ) 2
4
−95258,01 + 66731,4042 74384− 51076
4
−
28528,6058 23308
4 −1,2238
*. ANALISA PERCOBAAN
)raktikum kali ini adalah penentuan konstanta kecepatan reaksi. *ecepatan reaksi adalah la+u perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam satuan waktu. *ecepatan reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antara nya:konsentrasi,suhu,luas permukaan, dan katalisator. *ecepatan reaksi berbanding lurus lurus dengan konstanta yang berarti kecepatan reaksi sebanding dengan perubahan konstanta kecepatan reaksi. )ada percobaan ini di gunakan / larutan,yaitu:larutan * !,/ M, 0a #S#1 !,!'0 * #S#- +enuh, dan kan+i sebagai indicator titrasi. $arutan * di buat lebih pekat karena kuantitas iodidanya yang diikat natrium tio sulfat,harus harus lebih banyak dari pada ion;ion lain, hal ini bertu+uan agar warna pekat yang dihasilkan tampak +elas. $arutan * digunakan sebagai reaktan, *alium peroksodisulfat digunakan sebagai pengoksida kuat sehingga mengoksidasi dalam membebaskan od dari *. 0atrium &ioSulfat berfungsi sebagai penangkap od berlebih, sehingga di+adikan titran. )ercobaan dilakukan dua kali untuk dua campuran dengan suhu yang berbeda. (ampuran pertama adalah saat suhu konstan #!(. $arutan yang dicampurkan adalah * dan * #S#-. $alu setiap waktu =1, -, ', #!, 1!,/!,!,D! > menit diambil sebanyak '! ml lalu ditambahkan '! ml aCuades dan indicator kan+i, lalu dititrasi dengan 0a #S#1 !,!' 0 dari data didapatkan nilai @ ml. lalu dicari nilai a ml dengan cara yang sama tetapi suhu yang digunakan berbeda, campuran terlebih dahulu dipanaskan hingga D! !( lalu didinginkan hingga suhu konstan # !(. lalu dititrasi seperti pda langkah pertama, dari data didapatkan nilai a ml. dari semua data yang didapatkan dapat ditentukan nilai konstanta kecepatan reaksi =k>.
+. KESIMPULAN
*ecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalisator. *ecepatan reaksi berbamding lurus dengan konstanta, sehingga semakin besar konstanta semakin besar pula kecepatan reaksi dan sebaliknya.
DA,TAR PUSTAKA
#!'D. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. )oliteknik 0egeri Sriwi+aya : )alembang. (hemistryituindah.blogspot.com K #!''K K $aporan H praktikum H konstanta; kecepatan. ?tml y 4 m@ 8c y 4 ;!,!!# @;!,#11-
menentukan nilai konstanta y4 4!,!!# @ ;',##12,303
ln =a;@>4 ln a H
k =
¿
ln ( a− x )=
k t
¿
−(−0,002 ) 2,303
4 !,!!!-D- mol Kl menit *L4 bk # B4 konsentrasi iodida # # 8 #e 0,000868 mol / lmenit 2=1 + = 0,4 mol / l b
¿ 0.00217 mol /menit
LAPORAN TETAP KIMIA FISIKA KONSTANTA KECEPATAN REAKSI
DISUSUN OLEHADITA D/I SA,ITRI ARS ROSADI ASTRID AMELIA DEBB SAHBELLA KENCANA PUTI DINDA MEILIANTO EMENDA PUTRI GIRA GINTING
NORSAM HAMDANI KLS - 2KD
3S%0 )%MBMB0" : 9 ASIA? S7( 00"S? , M.& <797SA0 &%*0* *MA )9"9AM S&73 &%*0* *MA =3> )$&%*0* 0%"%9 S96
Waktu 3 "$ !0 30 #0
log(a-x) -0,903 -!,"!#9 -",0#$% -",0!!! -",0#$% -",0$%9
$0 &0
-",&99 -",3#&%
grafk log(a-x) vs t (wakt) 0 0
"0
!0
30
#0
$0
&0
%0
-0'$ log(a-x) -"
-"'$
-!
-!'$
L+a. (log(a-x)) (x) - 0x - "'!! R* 0'0"