PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TROUBLE SHOOTING
PENDAHULUAN
Trouble Shooting Mesin Diesel merupakan pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala penyimpangan kerja komponen mesin selama mesin beroperasi dengan tujuan agar para operator dapat mengetahui adanya penyimpangan operasi saat sebelum mesin hidup maupun saat mesin bekerja memikul beban. Untuk lebih memahami kemungkinan gangguan suatu unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, para operator harus memahami prinsip kerja pada sistem yang ada pada Mesin Diesel tersebut dengan batasan-batsan operasi yang di ijinkan oleh pabrik pembuat Mesin Diesel tersebut. Pengoperasian sistem-sistem mempunyai batasan yang terdiri dari temperatur, tekanan, yang terbaca pada parameter yang terpasang pada setiap mesin untuk memonitor kerja sistem-sistem tersebut Pembahasan mengenai Trouble Shooting dipengaruhi oleh sistem-sistem pada Mesin Diesel belum seluruhnya bisa dilengkapi sesuai dengan banyaknya perubahan komponen pada sistem-sistem yang selalu diperbaharui untuk meningkatkan keandalan sistem-sistem tersebut Secara keseluruhan prinsip kerja sistem-sistem tidak banyak mengalami .perubahan, untuk memperkuat pengetahuan mengenai Trouble Shooting Mesin Diesel, kita harus mempunyai dasar – dasar mengenai Standar Operasi yang benar, agar setiap terjadi perubahan pada sistem-sistem tersebut dapat diikuti dengan mudah.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 24
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
TROUBLE SHOOTING
PENGERTIAN TROUBLE SHOOTING SUATU
PROSES
GANGGUAN
PEMIKIRAN
MESIN
YANG
SEHINGGA
SISTEMATIS
DIKETAHUI
DALAM
SEBAB
MENGATASI
GANGGUAN
DAN
TINDAKAN PERBAIKAN SECARA CEPAT DAN TEPAT.
2.
MELAKUKAN TROUBLE SHOOTING 2.1. UNTUK PELAKSANAAN TROUBLE SHOOTING PERLU MEMAHAMI : 2.1.1. SISTEM - SISTEM YANG TERDAPAT PADA SPD. 2.1.2. INSTALASI PEMIPAAN DAN INSTALASI KELISTRIKAN. 2.1.3. KONSTRUKSI DAN BAGIAN-BAGIAN MESIN. 2.1.4. SETTING LIMIT ALAT KONTROL ( SETTING ALARM DAN SETTING TRIP ) 2.1.5. PENGERTIAN DAN PEMBACAAN TERHADAP INDIKASI YANG TIMBUL
2.2.
TINDAKAN SELANJUTYA TENTUKAN : 2.2.1. APA OBYEKNYA 2.2.2. APA STANDARNYA 2.2.3. APA PENYIMPANGANNYA 2.2.4. KEMUNGKINAN PENYEBAB 2.2.5. DATA
3.
PENYIMPANGAN 3.1. LANGKAH - LANGKAH DALAM MENENTUKAN ADANYA GANGGUAN ADALAH : 3.1.1
PENYIMPANGAN YANG TERJADI.
3.1.2
STANDAR DATA.
3.1.3
DATA MANA SEBAGAI ACUAN
3.1.4
KEMUNGKINAN PENYEBAB.
3.1.5
REFLEX TERHADAP ALARM YANG TIMBUL PADA ANOUNCIATOR.
3.1.6
TENANG DALAM MENGHADAPI SITUASI / TIDAK PANIK.
3.1.7
MELOKALISIR BAGIAN YANG AKAN DIPERIKSA SECARA TAHAP DEMI TAHAP PADA SISTEM ATAU ALAT YANG TERGANGGU.
3.1.8
TINDAKAN PENCEGAHAN GANGGUAN YANG SAMA DAN SERUPA.
3.1.9
USAHAKAN GANGGUAN TERSEBUT, TIDAK TERULANG LAGI SETELAH DIPERBAIKI
3.1.10 KESIMPULAN.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 25
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TROUBLE SHOOTING
3.2. BENTUK PENYIMPANGAN YANG DAPAT DILIHAT PADA PARAMETER :
3.1.
3.2.
PENYIMPANGAN YANG KEMUNGKINAN TERJADI PADA MESIN •
SELISIH SUHU GAS BUANG SILINDER BERSEBELAHAN MAXIMUM 50°C.
•
BEBAN TIDAK DAPAT NAIK.
•
TEMPERATUR AIR PENDINGIN TINGGI.
•
KONSUMSI BAHAN BAKAR TINGGI 1/KWH (SFC > 0,311/KWH).
•
PUTARAN MESIN LEBIH RENDAH DARI IDLE.
•
MESIN MATI PADA BEBAN TERTENTU.
•
VIBRASI MESIN ATAU GENERATOR (GETARANNYA SANGAT TINGGI)
•
TEKANAN BBM MASUK POMPA INJEKSI RENDAH.
•
PUTARAN MESIN TIDAK STABIL (HUNTING).
•
VIBRASI TURBO LEBIH TINGGI.
•
LAMPU LEVEL TANK TIDAK MENYALA.
•
MESIN KNOKING TERDENGAR SUARA KERAS
•
TEKANAN PELUMAS TURUN.
•
MESIN SEDANG JALAN KEMUDIAN MATI
•
MESIN BERAT UNTUK BERPUTAR
•
WARNA ASAP HITAM
•
WARNA ASAP PUTIH
•
WARNA ASAP ABU-ABU
PENYIMPANGAN YANG KEMUNGKINAN TERJADI PADA KELISTRIKAN. •
FREKUENSI TIDAK STABIL.
•
TEMPERATUR BELITAN STATOR (STATOR WINDING).
•
BEBAN TIDAK SEIMBANG.
•
SELISIH TEGANGAN TIAP PHASA.
•
REVERSE POWER.
•
FAKTOR KERJA (COS Ø) (BERADA PADA POSISI KAPASITIP)
•
TEGANGAN TIDAK DAPAT DIATUR.
•
TEGANGAN DROOP
•
BEBAN DINAIKKAN TEGANGAN DROOP
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 26
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
4.
TROUBLE SHOOTING
OBYEK OBYEK SISTEM-SISTEM YANG TERGANGGU :
1.
SISTEM UDARA MASUK
2.
SISTEM GAS BUANG
3.
SISTEM BAHAN BAKAR
4.
SISTEM PELUMAS
5.
SISTEM START
6.
SISTEM PENDINGIN
7.
SISTEM KONTROL
8.
SISTEM PROTEKSI
OBYEK MEMPUNYAI STRUKTUR YANG BERTINGKAT, MISALNYA SISTEM BAHAN BAKAR MEMPUNYAI SUB-SUB SISTEM ATAU KOMPONEN ATAU BAGIAN-BAGIAN SISTEM YANG BANYAK DAN BERTINGKAT PULA. UNTUK MENENTUKAN OBYEK YANG TERGANGGU DIPILIH OBYEK YANG PALING LUAS RUANG LINGKUPNYA, SELANJUTNYA MELAKUKAN ”LOKALISIR” UNTUK MENUJU KE OBYEK YANG TERGANGGU.
5. STANDARD PANDUAN YANG DIPAKAI UNTUK NILAI DARI INDIKATOR MESIN YANG SESUAI DENGAN OPERATION MANUAL.
1.
TEKANAN PELUMAS
2.
TEKANAN BAHAN BAKAR
3.
FREKUENSI
4.
PUTARAN MESIN
5.
TEKANAN UDARA START
6.
SUHU BANTALAN
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 27
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
6.
7.
SUHU AIR PENDINGIN
8.
TEKANAN UDARA START
9.
TEKANAN UDARA MASUK
10.
TIMING INJECTION
11.
KEBISINGAN
TROUBLE SHOOTING
KEMUNGKINAN SEBAB APA MENGAKIBATKAN APA.
7.
1.
PEMBAKARAN TAK SEMPURNA
DAYA MESIN TURUN
2.
HEAT TRANSFER TERGANGGU
SUHU KERJA MESIN SANGAT TINGGI
3.
UNBALANCE
MESIN BERGETAR
4.
SEAL RUSAK / GAGAL
TERJADI KEBOCORAN
5.
EXCITASI GAGAL
TEGANGAN GENERATOR TIDAK KELUAR
6.
SALURAN TERSUMBAT
TEKANAN TURUN / TIDAK MENGALIR
DATA HARGA-HARGA INDIKATOR MESIN SESAAT SEBELUM TERJADI GANGGUAN / KEJADIAN –KEJADIAN PADA MESIN YANG TAK BISA TERLIHAT PADA INDIKAROR TAPI DAPAT DIDENGAR DAN DIRASAKAN OLEH OPERATOR SEBELUM TERJADI GANGGUAN. CONTOH: LOG SHEET / CATATAN MESIN SETIAP JAM SUARA, ASAP, API, ketukAN,
8.
BAGAIMANA MENGAMBIL KESIMPULAN ? 1.
STANDARD
2.
OBYEK PENYIMPANGAN
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 28
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
3.
KESIMPULAN / SEBAB GANGGUAN
4.
KEMUNGKINAN
5.
SEBAB DATA
TROUBLE SHOOTING
KESIMPULAN MERUPAKAN HUBUNGAN YANG LOGIS ANTARA PENYIMPANGAN , STANDARD ,OBYEK , SEBAB DAN DATA. SEORANG TROUBLE SHOOTER HARUS MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MERANGKAI SUATU KEJADIAN MENJADI SUATU KESIMPULAN YANG TEPAT ATAS SUATU GANGGUAN YANG DIDUKUNG OLEH KEMAMPUAN MENGUASAI SELURUH PROSESNYA MAUPUN BAGIAN-BAGIAN UNIT PEMBANGKIT DIESEL..
9.
SEBAB KEGAGALAN DALAM TROUBLE SHOOTING
KURANG
MEMAHAMI
DALAM
MENYUSUN
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
GANGGUAN SEHINGGA PENYEBAB GANGGUAN TIDAK TERMASUK DALAM DAFTAR KEMUNGKINAN GANGGUAN.
KURANG MENGENAL SISTEM YANG TERGANGGU
KEKURANGAN DATA PADA SAAT SEBELUM GANGGUAN TERJADI.
PENCATATAN DATA YANG TIDAK SESUAI DENGAN KONDISI OPERASI.
KURANG MEMAHAMI PRINSIP KERJA SISTEM-SISTEM YANG TERDAPAT PADA MESIN YANG DIOPERASIKAN.
TIDAK ADA PERHATIAN TERHADAP PERUBAHAN NILAI-NILAI YANG TERUKUR PADA SAAT MELAKUKAN PENCATATAN DATA OPERASI.
BELUM MEMAHAMI KONDISI OPERASI SECARA KESELURUHAN.
KELENGKAPAN PERALATAN UKUR YANG SUDAH RUSAK TIDAK DIPERBAIKI ATAU DIGANTI.
BELUM MAMPU MEMBACA PERUBAHAN KONDISI OPERASI UNIT.
10. LAPORAN TROUBLE SHOOTING MESIN DIESEL 4 LANGKAH ............... SILINDER MERK : ...................................................................... TYPE : ...................................................................... DAYA
......................................................................KW
OBYEK / SISTEM YANG TERGANGGU : ...................................................................... PENYIMPANGAN : ......................................................................
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 29
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JAM
: ......................................................................
DATA
: ......................................................................
TROUBLE SHOOTING
KEMUNGKINAN SEBAB : ...................................................................... KESIMPULAN : ...................................................................................................................
..................................................................................................................... ..................................................................................................................... .....................................................................................................................
MESIN TIDAK DAPAT DI START
SASARAN SISTEM YANG SERING TERGANGGU KEMUNGKINAN GANGGUAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB
TINDAKAN YANG DILAKUKAN
1.
Saat mesin di Start. Poros engkol mesin tidak berputar atau berputar sangat lambat dan tidak teratur.
A.
Sistem Start Udara.
1. Tekanan udara didalam tangki udara start terlalu rendah. 2. Kebocoran melalui pipa udara tekan. 3. Kebocoran melalui katup udara start. 4. Distributor Udara Start bocor. B.
1. Lupa melakukan pengisian tangki udara start.
1. Lakukan pengisian tangki udara start.
2. Nepel bocor atau pengikatan tidak rapat. 3. Katup keropos atau bidang kontak tidak rapat. 4. Rotating Distributor sudah aus atau tidak rapat dengan rumah distributor.
2. Perbaiki bagian yang bocor atau rusak. 3. Perbaiki atau ganti dengan yang baru.
4. Periksa dan perbaiki bagian yang bocor.
Sistem Start Batterai.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 30
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 1. Battery lemah atau mati. 2. Terminal baterai kotor. 3. Rangkaian listrik terlepas, rusak atau putus. 4. Kerusakan pada Relay. 5. Motor stater : a. Tidak mau berputar.
b. Putaran lambat.
c. Putaran tersendat-sendat.
d. Putaran normal Roda Gila tidak berputar.
TROUBLE SHOOTING
1. Alternator atau Regulator atau Batterai rusak. 2. Pemeliharaan batterai tidak teratur. 3. Ikatan dan terjadi los kontak. 4. Relay kotor dan mendapat arus besar. 5. Kerusakan pada : a. Sikat arang habis. Komutator rusak. Switch Selenoid rusak. Batterai rusak. Kunci kontak rusak. b. Pegas penekan sikat arang lemah. Sikat arang pendek. Komutator kotor. Battery lemah. c. Switch Selenoid kotor. Sikat arang tidak sama panjangnya. Pegas penekas sikat arang lemah. Komutator sudah oval.
1. Lakukan pengisian atau ganti baterai. 2. Bersihkan dan lapisi gemuk. 3. Perbaiki sambungan atau ganti kabelnya. 4. Perbaiki atau ganti dengan yang baru. 5. Periksa dan Perbaiki : a. Ganti sikat arang. Perbaiki Komutator. Ganti Switch Selenoid. Ganti Batterai. Ganti Kunci kontak. b. Ganti Pegas penekan sikat arang sudah. Ganti Sikat arang. Perbaiki Komutator. Charge/Ganti Battery. c. Ganti Switch Selenoid. Ganti Sikat arang. Ganti Pegas penekas sikat arang. Perbaiki Komutator.
d. d.
C.
gigi Pinion. Bersihkan Silinder pada Selenoid. Ganti Tuas kopling. Setel panjang langkah Pinion.
Mekanisme Mesin.
1.
Bantalan mesin melekat pada poros.
2.
Piston tidak dapat bergerak.
3.
Roda gigi Pinion sudah aus. Silinder pada Selenoid kotor Tuas kopling rusak. Pinion tidak sampai ke gigi roda gila.
Ganti Roda
Turning Gear masih menempel pada roda gila.
1. Pelumasan tidak nomal dan bantalan rusak.
2. Pin Piston melengket. Piston pecah dan melengket pada liner. 3. Lupa melepas posisi Turning Gear.
1. Perbaiki saluran pelumasan dan poles poros agar halus, ganti bantalan dengan yang baru. 2. Ganti Pin dan Piston. Ganti Pin, Piston dan Liner. 3. Perbaiki posisi Turning Gear.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 31
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2.
Saat mesin di Start. Poros engkol mesin berputar mesin sulit hidup.
a. Bahan bakar tidak mengalir ke Injektor.
b. Busi Pemanas. c. Timing Injeksi. d. Kompresi. e. Kebocoran pada pipa ke Injektor. f. Tangkai Rack. g. Mesin terlalu dingin
KEMUNGKINAN GANGGUAN 3.
TROUBLE SHOOTING
a. Pompa bahan bakar gangguan. Pegas pompa patah. Plunyer pompa penyemprot bahan bakar sudah aus. Saringan bahan bakar tersumbat. Udara dalam pompa bahan bakar. Control Rack Macet Feed Pump rusak. Pipa bahan bakar tersumbat b. Busi pemanas rusak c. Timing Injeksi tdak tepat. d. Tekanan Kompresi sangat rendah. e. Napel sudah rusak. f. Kemacetan pada beberapa bagian tangkai Rack. g. Belum dilakukan pemanasan busi pijar.
KEMUNGKINAN PENYEBAB
a. Periksa kerja pompa dan lakukan pengisian BBM. Ganti Pegas pompa patah. Ganti Plunyer pompa bahan bakar sudah aus. Bersihkan/Ganti saringan bahan bakar Keluarkan udara dalam pompa dan saluran. Perbaiki Control Rack. Perbaiki/Ganti Feed Pump. Ganti Pipa bahan bakar. b. Ganti Busi pemanas. c. Setel Timing Injeksi. d. Perbaiki Katup, Ring Piston atau Liner e. Ganti nepel danpipa-pipa yang menuju Injektor f. Prbaiki pada bagian tangkai Rack. g. Lakukan pemanasan dengan busi pijar.
TINDAKAN YANG DILAKUKAN
Tidak ada penyemprotan bahan bakar.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 32
MESIN TIDAK DAPAT DI START
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN a.
Bahan bakar didalam tangki. b. Pipa bahan bakar. c. Penyemprotan bahan bakar. d.
Pompa pengisi bahan bakar.
e.
Plunyer pompa bahan bakar
f.
Governor dan pompa longgar atau terlepas.
g.
Pegas katup pompa.
h.
Pegas pompa patah. 4.
a. Tidak cukup bahan bakar didalam tangki. b. Pipa bahan bakar tersumbat. c. Udara didalam sistem penyemprotan bahan bakar d. Pompa pengisi bahan bakar tidak mengisap. e. Plunyer pompa penyemprot bahan bakar sudah aus. f. Sambungan –sambungan antara governor dan pompa longgar atau terlepas. g. Kotoran atau karat pada pegas katup pompa. h. Pegas pompa patah.
a. Katup nozel macet.
Nozel menetes. Kebocoran pada nozel. b. Pipa bahan bakar.
b. Napel pipa bahan bakar longgar. Pipa bahan bakar patah atau bocor.
b. Bersihkan. c. Keluarkan udara dari sistem bahan bakar. d. Bongkar pipa, bersihkan dan perbaiki. e. Ganti dengan yang baru f. Perbaiki.
g. Bersihkan.. h. Ganti dengan yang baru.
a. Bongkar dan perbaiki Nozel dan uji dengan Injektor Tester. Keraskan ikatan pada komponen Injektor. Ganti yang baru b. Bersihkan permukaan sambungan –sambungan Keraskan ikatan napel pipa. Ganti dengan yang baru.
Saat semprotan yang kurang tepat.
a. Penyetelan kopling pompa injeksi bahan bakar. b. Can Injection Pump.
6.
a. Isi bahan bakar.
Nozel tidak bekerja dengan baik.
a. Nozel.
5.
TROUBLE SHOOTING
a. Kesalahan penyetelan kopling pompa injeksi bahan bakar. b. Cam sudah aus. Tappet Injection Pump sudah aus.
a. Lakukan penyetelan, kemudian keraskan ikatannya. b. Ganti dengan yang baru . Ganti dengan yang baru.
Kebocoran Gas dari dalam silinder.
a.
Kondisi kerja katup isap dan katup buang. b. Pegas katup. c. Ring Piston d. Kebocoran pada kepala silinder.
KEMUNGKINAN GANGGUAN
a.
Katup isap atau buang tidak menutup sempurna. b. Pegas katup patah. c. Ring Piston melengket b. Kebocoran melalui paking kepala silinder. KEMUNGKINAN PENYEBAB
a.
Bongkar dan perbaiki.
b.
Ganti dengan yang baru
c.
Bongkar dan perbaiki..
d.
Keraskan ikatan kepala silinder atau ganti dengan paking yang baru. TINDAKAN YANG DILAKUKAN
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 33
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MESIN DAPAT DI START TETAPI TEKANAN MINYAK PELUMAS TIDAK NAIK
MESIN DAPAT DI START, TETAPI TIBA-TIBA MATI
7.
Sistem Bahan Bakar.
a. Tangki bahan bakar. b. Lubang Ventilasi tangki bahan bakar. c. Saringan bahan bakar. d. Katup pompa pengisi bahan bakar. e. Pompa bahan bakar tekanan tinggi (Injection Pump).
8.
TROUBLE SHOOTING
a. Tangki bahan bakar tedapat kandungan air b. Lubang Ventilasi tangki bahan bakar tersumbat c. Saringan bahan bakar tersumbat. d. Katup pompa pengisi bahan bakar kotor atau tersumbat. Pegas pompa patah e. Udara didalam pompa bahan bakar. Baut pembuang udara pada pompa penyemprot bahan bakar kendor. Pegas pompa patah
a. Buang air dari dalam tangki dan pipa bahan bakar. b. Bersihkan.
a. Tangki kekurangan minyak pelumas. b. Kekentalan minyak pelumas terlalu tinggi sehingga tidak terisap oleh pompa (hal tsb sering terjadi pada keadaan dingin) c. Barometer pengukur tekanan rusak, jika minyak pelumas memancar keluar pada waktu sambungan pipa dilepaskan. Pipa Barometer tekanan buntu. d. Udara terisap masuk melalui pipa isap pompa.
a. Tambahkan minyak pelumas. b. Panasi atau ganti dengan minyak pelumas yang sesuai.
c. Bersihkan atau ganti dengan yang baru. d. Bersihkan. Ganti dengan yang baru e. Buang udara dari dalam pompa bahan bakar Keraskan ikatan baut.
Ganti dengan yang baru
Sistem Pelumasan.
a. Tangki pelumas. b. Kekentalan (Viscositas).
c. Barometer pelumas.
d. Pipa pelumas.
Pipa isap dari pompa atau saringan isapnya buntu
c. Gantilah dengan yang baru.
Bersihkan atau ganti dengan yang baru. d. Periksa paking pompa, pipa isapnya bocor atau sudah rusak. Perbaiki atau ganti dengan yang baru. Bersihkan atau ganti dengan yang baru.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 34
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN e. Pompa pelumas. MESIN DAPAT DI START TETAPI TEKANAN MINYAK PELUMAS TIDAK NAIK
pompa sudah aus. Pada waktu merakit pompa pelumas kurang teliti. Katup pengatur tekanan minyak pelumas bocor. Saringan minyak pelumas tersumbat. Baut pembuang udara pada pompa penyemprot bahan bakar kendor. Pegas pompa patah. Baut pembuang minyak pada saringan pelumas longgar Saringan minyak pelumas tersumbat.
a. Viscositas. PADA WAKTU MESIN BEKERJA, TEKANAN MINYAK PELUMAS TURUN
e. Roda gigi atau rumah
b. Pengoperasian mesin. c. Kondisi unit.
d. Tekanan minyak pelumas turun dengan cepat.
e. Tekanan minyak pelumas naik –turun.
TROUBLE SHOOTING e. Ganti dengan yang baru. Perhatikan pemasangannya. Ganti dengan yang baru. Bersihkan. Keraskan ikatan bautnya.
Ganti dengan yang baru. Keraskan ikatan bautnya.
Bersihkan atau ganti elemennya.
a. Viscositas pelumas turun karena temperatur mesin terlalu panas. b. Mesin bekerja terus menerus pada beban penuh c. Kebocoran gas pembakaran melalui sela torak terlalu besar. Banyak bagian mesin yang macet atau aus. Minyak pelumas mengandung banyak serbuk logam.
a. Turunkan beban mesin,
d. Kerusakan bantalan pada poros engkol. Pipa minyak pelumas rusak, bocor atau longgar sambungannya. e. Udara masuk dalam pipa, karena kekurangan minyak pelumas. Pipa minyak pelumas, bocor atau longgar. Delivery Valve, bocor atau rusak.
d. Bongkar, perbaiki, ganti bagian yang rusak. Bongkar, perbaiki, ganti bagian yang rusak.
amati perubahann tekanan pelumas. b. Batasi pembebanan dan waktu operasi mesin. c. Bongkar mesin dan gantilah cincin toraknya. Perbaiki bantalan poros engkol dan batang engkol. Ganti dengan pelumas yang baru.
e. Tambahkan minyak pelumas. Bongkar, perbaiki, ganti bagian yang rusak. Bongkar, perbaiki, ganti bagian yang rusak.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 35
DAYA MESIN BERKURANG
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TROUBLE SHOOTING
TINDAKAN YANG DILAKUKAN
KEMUNGKINAN GANGGUAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB
a. Injection Pump.
a. Jumlah bahan bakar yang yang disemprotkan tidak sesuai dengan yang diperlukan. Penyetelan gigi pengatur bahan bakar tidak tepat. Plunyer dan Barrel pompa sudah aus. Baut pengikat Barrel pompa kendor. Kebocoran pada pipa bahan bakar Kotoran pada Needle Valve pompa. Katup dan dudukannya bocor. Pegas katup patah
a. Kalibrasi Injection Pump.
b. Injektor.
b. Lubang Nozel tersumbat. Jarum Nosel kotor atau rusak. Pegas Jarum Nosel patah.
b. Kalibrasi Injection Pump. Bersihkan atau ganti yang baru. Ganti dengan yang baru.
c. Timing Injection.
c. Saat pengabutan bahan bakar kurang tepat. Pengabutan terlalu cepat, sehingga terjadi detonasi. Pengabutan terlalu lambat pembakaran tidak sempurna
c. Lakukan penyetelan ulang.
d. Keausan dinding Liner.
d. Lakukan penggantian Liner. Ganti yang baru Periksa dan lakukan perbaikan. Setel ulang dengan teliti
d. Kerusakan komponen mesin.
Keausan Ring Piston. Katup tidak rapat. Kelonggaran katup tidak tepat Ring Piston patah Temperatur mesin tinggi. Temperatur pelumas tinggi.
Periksa dan setel dengan teliti posisi giginya. Ganti Plunyer dan Barrel yang baru. Perbaiki dan keraskan ikatan bautnya. Periksa letak kebocoran dan perbaiki ikatannya Bersihkan dan pasang kembali dengan teliti. Perbaiki atau ganti baru katup dan kedudukannya. Ganti dengan yang baru.
Kurangi derajat pengabutannya. Tambahkan derajat pengabutannya
Ganti baru. Sistem pendingin tidak bekerja normal. Sistem pelumasan tidak bekerja normal.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 36
KETUKAN, DETONASI (”KNOCKING”)
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TROUBLE SHOOTING
TINDAKAN YANG DILAKUKAN
KEMUNGKINAN GANGGUAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB
a. Sistem Bahan Bakar.
a. Timing pengabutan terlalu cepat. Tekanan pengabutan Injetor kurang baik. Nozel pengabut bahan bakar rusak. Tekanan kompresi menurun akibat kebocoran dari silinder. Pendinginan kurang tepat (terlalu dingin) Bahan bakar kurang baik.
a. Kurangi waktu pengabutannya. Periksa dan perbaiki tekanan pengabutan. Ganti dengan yang baru.
b. Terlalu banyak minyak di dalam bak minyak pelumas. Ring Piston dan Liner sudah terlalu besar tingkat keausannya. Minyak pelumas terlalu encer.
b. Kurangi volume minyak pelumas dalam karter. Perbaiki atau ganti baru Ring Piston dan Liner.
c. Keausan bantalan pada poros engkol. Baut pengikat bantalan poros engkol longgar atau patah. Celah antara sisi Piston dan dinding silinder terlalu besar. Torak menumbuk bagian atau benda lain di dalam selinder.
c. Perbaiki dan ganti bantalan dengan yang baru. Perbaiki dan ganti baut dengan yang baru.
b. Minyak pelumas masuk kedalam ruang bakar.
c. Bunyi mesin yang tidak normal (ketukan masih terjadi meskipun pembakaran sudah normal).
Periksa dan perbaiki Piston, Ring Piston , Katup dan Liner. Periksa dan perbaiki termostat, pompa air. Pakailah bahan bakar yang sesuai.
Pakailah minyak pelumas yang sesuai.
Bongkar, perbaiki atau ganti silinder dan Piston yang sesui. Bongkar, periksa dan perbaiki.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 37
GAS BUANG TERLALU TEBAL
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEMUNGKINAN GANGGUAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB
a.
a. Kerusakan Piston dan Ring Piston, atau permukaannya belum saling menyesuaikan satu sama lain dengan dinding silinder sehingga minyak pelumas masuk kedalam ruang bakar. Minyak pelumas banyak terdapat di dalam pipa gas buang setelah mesin lama bekerja tanpa beban. Kebocoran gas dari dalam silinder sehingga tekanan kompresinya berkurang.
Warna gas buang putih atau biru.
b.
Gas buang berwarna hitam.
b. Terlalu banyak bahan bakar yang di semprotkan. Saat penyemprotan kurang tepat. Tekanan pengabutan terlalu rendah. Pengabutan tidak bekerja baik Kekurangan udara masuk. Pegas pengatur tekanan patah Jarum Nosel macet sehingga pengabutan bahan bakar tidak sempurna Saat membuka dan menutup katup kurang tepat Kebocoran gas dari dalam silinder Saringan udara tersumbat
TROUBLE SHOOTING
TINDAKAN YANG DILAKUKAN
a. Ganti dengan yang baru, atau untuk sementara waktu jalan kan dengan beban rendah sampai permukaan bagian yang bergesekan itu saling menyesuaikan. Naikkan putarannya dan bebani mesin.
Perbaiki atau ganti baru Ring Piston dan Liner.
b. Periksa dan setel pengatur volume bahan bakar. Periksa dan setel saat pengabutan. Setel sesuaikan dengan petunjuk mesin tersebut. Periksa, perbaiki dan setel Injektor. Bersihkan saringan udara masuk. Bongkar dan ganti pegas dengan yang baru. Bersihkan, jika sudah rusak ganti Jarm Nosel dengan yang baru. Periksa dan lakukan penyetelan ulang. Perbaiki atau ganti baru Ring Piston dan Liner. Bersihkan saringan udara masuk.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 38
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEMUNGKINAN GANGGUAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB
a. Mesin tidak dapat mencapai putaran maksimum
a. Pegas governor patah.
PUTARAN MESIN SUKAR DIATUR
Banyak kerak kotoran pada Ujung Nozel Injektor. Pengaturan volume bahan bakar pada Injection Pump tidak tepat.
b. Mesin bekeja melebihi putaran maksimum yang di perbolehkan.
b. Pegas governor terlalu kuat.
c. Mesin dapat bekerja tanpa beban, tetapi saat di bebani mesin mati.
c. Mekanisme governor macet pada posisi tanpa beban.
Gigi pengatur bahan bakar macet atau tak dapat bergerak bebas. Plunyer pompa Injeksi bahan bakar macet atau rusak.
Gerakan batang –batang Governor kurang sempurna Gigi pengatur bahan bakar tak dapat bergerak bebas.
d. Putaran mesin tinggi (Over Speed) dan tidak dapat di matikan.
d. Tangkai penggerak Governor tidak dapat kembali pada posisi stop. Gigi pengatur bahan bakar rusak dan tak dapat kembali pada kedudukan stop Baut pemegang Rack pada pemutar Plunyer terlepas.
TROUBLE SHOOTING
TINDAKAN YANG DILAKUKAN
a. Ganti dengan pegas baru dan setel Governor. Bersihkan kerak yang terdapat di ujung Nosel. Periksa dan Kalibrasi Injection Pump.
b. Setel pengatur bahan bakar pada governor. Periksa dan setel, jika ternyata rusak, ganti dengan yang baru. Bongkar dan bersihkan plunyer. Jika ternyata rusak, ganti dengan yang baru.
c. Periksa dan perbaiki seluruh mekanisme Governor. Periksa dan perbaiki engsel batang penggerak. Periksa dan perbaiki gigi pengatur bahan bakar.
d. Periksa dan perbaiki seluruh tangkai dan engsel Governor. Periksa dan perbaiki, jika rusak ganti dengan yang baru. Periksa dan perbaiki, jika rusak ganti dengan yang baru, dan keraskan ikatannya.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 39