II TEORI KLASIK DALAM PERDAGANGAN PERDAGANGAN INTERN INTERNASIONAL ASIONAL Oleh: Imam Asngari 1. Merkan Merkantili tilisme sme Perdagangan saat ini dipelopori oleh kaum merkantilis. Kaum merkantilis lahir dari masyarakat pasar. Masyarakat pasar inilah yang berhasil meruntuhkan sistem feodalisme dan kelomp kelompok ok ortodo ortodoks ks di bawah bawah hegemo hegemoni ni agama agama.. Perkem Perkemban banga gan n masya masyarak rakat at pasar pasar seiirng dengan pesatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kota-kota di Eropa Barat. Perkembangan kota membutuhkan dukungan berkembanya berbagai aktivitas antar sektor ekonomi, ekonomi, antar pedagang pedagang dan penguasa penguasa untuk menegakka menegakkan n negara negara nasional nasional yang kuat. Negara nasional yang kuat harus didukung oleh angkatan bersenjata yang tangguh. Kons Konsep ep nega negara ra nasi nasion onal al yang yang kuat kuat meru merupa paka kan n awal awal munc muncul ulny nyaa masy masyar arak akat at kapitalisme. kapitalisme. Kapitalisme di sektor perdagangan dilandasi oleh kerja sama yang kuat antara penguasa dan pedagang. Faktor lainya, ditemukannya daerah-daerah baru di luar Eropa. Kaum kapitalis membutuhkan faktor produksi yang murah dan pasar bagi produk industri Eropa di daerah baru yang mereka temukan. Berkembanglah perusahaan dagang seperti; The Merchant Adventures, The Eastland Company, The Muscovery Company, The East Indi India a Compan Company, y, VOC, VOC, dll. dll. Perusahaa Perusahaan n inilah yang mengeruk mengeruk keuntunga keuntungan n maksimum maksimum mela melalu luii mono monopo poli li yang kemu kemudi dian an meni menimb mbulk ulkan an kolonialisme. Kapita Kapitalism lismee dan kolonialisme merupakan saudara kandung yang lahir dari perut masyarakat pasar. Kepent Kepenting ingan an dagang dagang akhirny akhirnyaa menjad menjadii kepen kepentin tinga gan n negara negara pula. pula. Pemikir Pemikir dan negara negarawan wan masa masa itu berpe berpenda ndapat pat untuk untuk memben membentuk tuk negara negara yang yang kuat kuat perlu perlu kebija kebijakan kan ekonom ekonomii yang yang dapat dapat menjam menjamin in kerjas kerjasama ama saling saling mengu menguntu ntungk ngkan an antara antara pengu penguasa asa dan pedagang dalam kerangka menegakkan negara nasional yang kuat. Kebijakan inilah yang kemudian dinamakan merkantilisme murni. 2. Bullio Bullionis nistt Kaum Kaum bullion bullionist ist merupa merupakan kan kaum kaum merka merkanti ntilis lis yang yang memilik memilikii panda pandanga ngan n atau atau kemakmuran negara negara dicapai dicapai dengan dengan peningka peningkatan tan visiny visinyaa lebih lebih tegas tegas.. Menuru Menurutny tnya, a, kemakmuran pemilikan logam mulia. mulia. Stok logam mulia harus dipertahankan di dalam negeri. Menjual barang/jasa ke luar negeri ( ekspor ) selalu lebih baik dari pada membeli barang dari luar negeri (impor ). ). Kebijakan Kebijakan ekonomi ekonomi yang yang dibuat dibuat bertujuan bertujuan meningkatkan meningkatkan surplus surplus ekspor ekspor (x>m). (x>m). Surplu Surpluss ekspo eksporr akan akan dibay dibayar ar denga dengan n logam logam mulia mulia (uang (uang emas), emas), sehin sehingga gga dapat dapat menumpuk logam mulia. Kebijakan ekonomi di dalam negeri memberikan subsidi kepada industri barangbarang barang ekspor ekspor dan membatasi membatasi impor . Ekspor Ekspor bahan mentah dilarang agar harganya harganya murah di dalam dalam negeri negeri,, sehing sehingga ga dapat dapat menjam menjamin in indust industri ri dalam dalam negeri negeri dan indust industri ri baran baranggbarang ekspor. Ekspor barang modal dan emigran tenaga teknisi yang terampil dilarang agar industri industri eksporny ekspornyaa tidak disaingi disaingi oleh negara lain. Eropa pada abad pertengah pertengahan an ini industrialis lisasi asi promosi promosi ekspor ekspor.. Impo sejak sejak awal awal sudah sudah mulai mulai menera menerapka pkan n kebija kebijakan kan industria Imporr dibata dibatasi si dengan dengan kebijak kebijakan an tarif dan kuota. Impor Impor barang barang yang yang dapat dapat diproduks diproduksii lebih murah di dalam negeri dilarang guna menjamin neraca perdagangan yang menguntungkan. 3. Price-Specie Price-Specie Flow Mecanism Mecanism (Mekanisme Aliran Logam Mulia-Harga) David Hume dalam teorinya ini berpendapat bahwa usaha menumpuk logam mulia melalu melaluii surplu surpluss ekspor ekspor tidak tidak akan akan berha berhasil. sil. Oleh Oleh karena karena surpl surplus us ekspo eksporr harus harus dibaya dibayarr dengan logam mulia, dapat menimbulkan kenaikan dalam jumlah uang beredar (JUB) yang
5
6 langsung akan mendorong naiknya harga barang dan jasa sebagaimana teori John Lock. Akibatnya, justru surplus impor yang akan terjadi dan logam mulia mengalir ke luar. Dengan mekanisme aliran logam mulia dan harga ini neraca perdagangan yang menguntungkan tidak mungkin dapat dipertahankan terus-menerus. Mekanisme penyesuaian neraca perdagangan yang otomatis inilah yang dikenal sebagai price-spesie flow mechanism. 4. Kritik Adam Smith Adam Smith (1776) merupakan tokoh utama pendukung klasik. Adam Smith mengkritik merkantilisme mengenai batasan kemakmuran (wealth ), doktrin pembinaan negara nasional yang kuat, dan ide menumpuk logam mulia terus-menerus melalui kesinambungan surplus ekspor. Adam Smith menyatakan bahwa ukuran kemakmuran suatu negara/bngsa tidaklah terletak pada banyaknya logam mulia, tetapi pada banyaknya barang-barang yang dimilikinya. Negara yang makmur adalah negara yang mengembangkan produk barang dan jasa melalui perdagangan, dan bukan suatu negara yang harus menghambat perdagangan semata-mata untuk dapat menumpuk logam mulia. Adam Smith juga mengkritik campur tangan pemerintah yang ditujukan untuk membentuk negara yang kuat. Kemakmuran dan kekayaan hanya dapat dicapai dengan menjalankan prinsip laissez-faire di dalam negeri dan prinsip perdagangan bebas dengan negara lain. Menurut Adam Smith tugas pemerintah adalah dibidang pertahanan, penegakan hukum dan keadilan dalam negeri, dan membangun sarana publik serta melaksankan pekerjaan umum yang tidak mungkin dilaksanakan swasata. 5. Absolut Advantage Adam Smith mengemukakan idenya tentang pembagian kerja internasional yang membawa pengaruh besar bagi perluasan barang-barang negara tersebut serta akibatnya yang berupa spesialisasi internasional. Spesialisasi internasional dapat memberikan hasil berupa manfaat perdagangan ( gains of trade) yang dapat timbul dalam atau berupa kenaikan produksi serta konsumsi barang-barang dan jasa. Perdagangan internasional didorong untuk melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang yang mempunyai keuntungan mutlak (absolut advantage). Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang tersebut. Keuntungan ini akan diperoleh apabila masing-masing negara mampu memproduksikan barang-barang tertentu dengan jam/hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan seandainya barang-barang itu dibuat oleh negara lain. Lebih lanjut teori Adam Smith mengenai keunggulan absolut akan dibahas bersamaan teori klasik di Bab III.