Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan upaya pemantauan lingkungan hidup
- UKL – UPL PENGEMBANGAN KLINIK TIARA BUNDA
YAYASAN AMANAH HUSADA Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Prvinsi Jawa Barat
@ 2016
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
K
ATA PENGANTAR
Pembuatan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting diharuskan menyusun dokumen UKL-UPL, sehingga rencana kegiatan Klinik Tiara Bunda di Kabupaten Sukabumi kategori dampaknya kecil, tetapi tetap harus diantisipasi dan dilakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang memadai. Tujuan penyusunan dokumen UKL-UPL ini khususnya agar dapat digunakan sebagai pedoman bagi Klinik Tiara Bunda dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup juga bagi Dinas/Instansi terkait di Kabupaten Sukabumi, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah mendukung penyelesaian dokumen UPL-UKL ini.
Sukabumi, Agustus 2016 Yayasan Amanah Husada
i
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
DAFTAR ISI Hal. PERNYATAAN PELAKSANAAN SURAT REKOMENDASI UKL-UPL KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………….
ii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………
v
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………..
vi
Bab 1
Identitas Pemrakarsa ……………………………………………………………
I-1
1.1.
Identitas Pemrakarsa …………………………………………………
I-1
1.2.
Identitas penyususn …………………………………………………..
I-1
Bab 2
Rencana Kegiatan …………………………………………………………………
II-1
2.1.
Nama Kegiatan ……………………………………………………......
II-1
2.2.
Lokasi Kegiatan ………………………………………………………...
II-2
2.3.
Skala Kegiatan ……………………………………………………………
II-4
2.4.
Kesesuaian Tata Ruang ………………………………………………
II-10
2.5.
Rona Lingkungan Awal ……………………………………………….
II-10
2.6.
Tahap Pra Operasi ………………………………………………………
II-13
2.6.1. Sosialisai kepada masyarakat ……………………….
II-13
2.6.2. Pemanfaatan lahan ...............................
II-13
2.6.3. Pengurusan perizinan ……………………………………
II-13
ii
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
2.7.
Bab 3
Tahap Operasi ……………………………………………………………
II-15
2.7.1. Mobilisasi tenaga kerja ………………………………….
II-15
2.7.2. Aktivitas operasional klinik ......................
II-15
Prakiraan Dampak …………………………………………………………………
III-1
3.1.
Tahap Pra Operasi ………………………………………………………
III-1
3.2.
Tahap Operasi ……………………………………………………………
III-4
MATRIKS UKL – UPL
Bab 4
Jadwal dan Jenis Izin PPLH ......................................
DAFTAR PUSTAKA Lampiran – lampiran
iii
IV-1
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
DAFTAR TABEL Hal. Tabel 2.1. Penggunaan lahan ....................................................
II-4
Tabel 2.2. Luas bangunan …………………………………………………………………………
II-4
Tabel 2.3. Peralatan medis ......................................................
II-5
Tabel 2.4. Alat penunjang medis ...............................................
II-6
Tabel 2.5. Peralatan non-medis ................................................
II-6
Tabel 2.6. Jenis Kamar …………………………………………………………………………….
II-8
Tabel 2.7. Kebutuhan tenaga kerja ............................................
II-9
Tabel 2.8. Jadwal rencana kegiatan ……………………………………………………….
II-10
Tabel 2.9. Baku mutu tingkat kebisingan ………………………………………………..
II-11
Tabel 2.10. Perizinan yang dimiliki …………………………………………………………
II-14
Tabel 2.11. Tenaga kerja operasi ...............................................
II-15
Tabel 2.12. Kebutuhan air bersih ...............................................
II-16
Tabel 2.13. Timbulan limbah cair domestik ..................................
II-17
Tabel 2.14. Timbulan limbah padat ............................................
II-18
Tabel 2.15. Volume timbulan limbah B3 ………………………………………………….
II-18
Tabel 2.16. Koefisien limpasan .................................................
II-20
iv
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda
DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1. Peta Lokasi kegiatan ..............................................
II-3
Gambar 2.2. Bagan alur pasien poli ............................................
II-7
Gambar 2.3. Bagan alur pasien rawat inap ……………………………………………..
II-7
Gambar 2.4. Peta Kabupaten Sukabumi .......................................
II-12
Gambar 2.5. Neraca air ..........................................................
II-17
Gambar 2.6. Desain sumur resapan dan lubang biopori ………………………….
ii-21
v
BAB 1 IDENTITAS PEMRAKARSA
1.1.
Identitas Pemrakarsa
Nama Perusahaan
: Yayasan Amanah Husada Sukabumi
Alamat
: Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
Penanggung jawab
: dr. Hendrawan Dwijanto, SP.O.G.
Jabatan
: Direktur
Alamat Rumah
: Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
Jenis Usaha
: Jasa dan akomodasi bidang kesehatan
Nama Usaha
: Klinik Tiara Bunda
Alamat Usaha
: Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
Luas Lahan
: 602 m2
Luas Bangunan
: 913,25 m2
Titik Koordinat
: 6°52'56.96"S 106°46'42.59"E
1.2.
Identitas Penyususn
Nama Perusahaan
: CV. Henani
Alamat
: Jl. Kopeng No. 102 Kota Sukabumi 43122
Telp/HP.
: 087721817759
Tim Penyusun
: Ismail Hendra, S.Si Ramlan Munawar, S.Si
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda I-1
BAB 2 RENCANA KEGIATAN
2.1. Nama Kegiatan Nama kegiatan ini antara lain adalah rencana penambahan kegiatan Klinik Tiara Bunda dengan fasilitas pendukung lainnya yang di pemrakarsai oleh Yayasan Amanah Husada Sukabumi. Tujuan klinik Tiara Bunda tiada lain untuk memberikan pelayanan kesehatan mampu poned/rawat inap kepada masyarakat sekitar, khususnya dalam bidang persalinan dan kesehatan anak. Saat ini kegiatan klinik sudah berjalan dari tahun 2007 berfokus pada kesehatan ibu dan anak. Untuk meningkatkan pelayanannya, pihak Yayasan akan berencana memberikan pelayanan rawat inap. Klinik tersebut akan melayani pasien privat dan pasien program BPJS Kesehatan tanpa membedakan satu sama lain dalam pelayanan kesehatan serta fasilitas yang diberikan klinik. Rencana teknis rencana kegiatan klinik Tiara Bunda antara lain : Nama Usaha
: Klinik Tiara Bunda
Alamat Usaha
: Kp.
Pamuruyan
RT.
02/01
Desa
Cisarua
Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat Luas Lahan
: 602 m2
Luas Bangunan
: 913,25 m2
Jumlah kamar
: 3 ruang kamar pasien
Jumlah bed
: 15 bed
Titik Koordinat
: 6°52'56.96"S 106°46'42.59"E
Pelayanan Kesehatan
: 1. Poli dokter spesialis obstetri dan ginekologi 2. Poli dokter spesialis anak 3. Rawat jalan 4. Rawat inap 5. Laboratorium 6. Apotek
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-1
2.2. Lokasi Kegiatan Rencana lokasi kegiatan secara administrasi berlokasi : Kampung
: Pamuruyan
RT/RW
: 02/01
Desa
: Cisarua
Kecamatan
: Nagrak
Kabupaten
: Sukabumi
Provinsi
: Jawa Barat
Koordinat
: 6°55'17.93"S 106°56'4.45"E
Ketinggian
: 364 mdpl
Adapun lokasi rencana kegiatan berbatasan langsung dengan : Sebelah utara
: gudang
Sebelah timur
: jalan gang, pemukiman
Sebelah selatan
: Jalan Nagrak, showroom motor Honda
Sebelah barat
: Jalan Raya Cibadak - Parungkuda
Kesampaian lokasi rencana kegiatan sangat mudah dapat ditempuh dengan jalan kaki ataupun dengan berbagai jenis kendaraan bermotor dan mobil. Lokasi tersebut berada di jalan Nasional yang dilalui oleh berbagai jenis angkutan.
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-2
Gambar 2.1. Peta Lokasi Kegiatan
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-3
2.3. Skala Kegaiatan A. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan Klinik Tiara Bunda secara garis besar berada pada sebidang tanah darat seluas 602 m2. Lahan tersebut merupakan hak milik atas nama dr. Hendrawan Dwijanto, SP.O.G. sesuai sertifikat hak milik (SHM) nomor 622/1998. Lahan tersebut bekas rumah tempat tinggal yang beralihfungsi dan merehab bangunan menjadi tempat usaha klinik ibu dan anak. Penggunaan lahan dan bangunan untuk kegiatan klinik Tiara Bunda antara lain : Tabel. 2.1. Penggunaan Lahan No. A 1 2 3 B 1
Luas (m2)
Bangunan Lahan Tertutup Bangunan klinik (eksisting) Bangunan alih fungsi Pagar Jumlah Lahan Terbuka RTH Jumlah Jumlah total ( A + B )
Pemanfaatan lahan (m2) Tertutup Terbuka
Persen (%)
300 192,25 71 563,25
300 192,25 71 563,25
-
49,8 32 11,8 93,6
38,75 38,75 602
-
38,75 38,75 38,75
6,4 6,4 100
Sumber : diolah dari site plan
Adapun luas bangunan bangunan klinik sebesar 913,25 m2 untuk bangunan permanen bertingkat 2 lantai. Luas bangunan secara rinci tergambar dalam table di bawah ini. Table 2.2. Luas Bangunan No 1 2 3
Bangunan Klinik lantai 1 Klinik lantai 2 Pagar Jumlah
Jumlah (m2) 492,25 350 71 913,25
Sumber : IMB
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-4
B. Pelayanan Klinik Tiara Bunda Klinik Tiara Bunda merupakan klinik bersalin umum yang menyediakan fasilitas poli spesialis kandungan dan poli spesialis anak serta kegiatan penunjang medis lainnya. Fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan antara lain : 1. Rawat jalan 2. Poli spesialis (kandungan, dan Anak) 3. Persalinan 4. Kuret 5. Perinatology anak 6. Laboratorium klinik 7. Apotek C. Peralatan Kesehatan 1. Peralatan medis Peralatan medis yang akan digunakan di klinik Tiara Bunda adalah : Tabel 2.3. Peralatan Medis No. 1. 2. 3. 4.
Alat Tensi meter Stetoskop Timbangan Bak sarung tangan
Jumlah 3 bh 3 bh 4 bh 3 bh
5.
Sarung tangan
20 psg
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Termometer Alat suntik Dental kit Penlight Hammer buck Hammer refleks IUD Spekulum hidung Spekulum telinga
5 bh 100 set 2 set 4 bh 2 bh 2 bh 10 bh 1 bh 1 bh
Keterangan Ruang dokter Ruang dokter Pendaftaran, Ruang dokter Ruang dokter, ruang tindakan, laboratorium Ruang dokter, ruang tindakan, laboratorium Ruang dokter Ruang dokter, ruang tindakan Ruang dokter Ruang dokter Ruang dokter Ruang dokter Ruang dokter Ruang dokter Ruang dokter
Sumber : Klinik Tiara Bunda
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-5
2. Peralatan penunjang medis Untuk memudahkan kerja dokter dalam mendiagnosa pasien diperlukan alat bantu lainnya sebagai penunjang alat medis, yaitu : Tabel 2.4. Alat Penunjang Medis No. Alat 1. Baki logam 2. Kain balut segitiga 3. Kursi
Jumlah 10 bh 10 bh 25 bh
4. 5. 6.
Lemari alat-alat Lampu senter Standar infus
5 bh 5 bh 10 bh
7. 8.
Tabung oksigen Tempat tidur pasien
5 bh 15 bh
9.
Handuk
20 bh
10. 11. 12.
Lemari obat Spektrofotometer USG
4 bh 1 bh 1 set
Keterangan Ruang dokter Ruang dokter Ruang dokter, ruang tunggu, apotik, laboratorium, apotik, kamar, dll Ruang dokter, laboratorium Ruang dokter Ruang tindakan, ruang perawatan Ruang tindakan ruang dokter, ruang tindakan, ruang perawatan Ruang dokter, ruang tindakan, ruang perawatan Ruang dokter, Apotik Laboratorium Ruang dokter SP.OG
Sumber : Klinik Tiara Bunda
3. Peralatan non medis Sedangkan peralatan non medis yang dapat menunjang kegiatan Klinik Tiara Bundaantara lain : Tabel 2.5. Peralatan Non-Medis No. 1. 2. 3. 4.
Alat Tong sampah medis Genset Meteran AC
5. 6.
Komputer Tong sampah biasa
Jumlah Keterangan 5 bh Ruang dokter, laboratorium 1 bh Ruangan genset 2 bh Ruang dokter 5 bh Ruang dokter, ruang perawatan, ruang tindakan, laboratorium 4 set Kantor, laboratorium, apotik 15 bh Seluruh ruangan
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-6
D. Alur Pasien Alur pasien klinik Tiara Bunda harus memperhatikan tata tertib yang diberlakukan oleh managemen klinik. Secara garis besar untuk alur pasien antara lain : 1. Melakukan pendaftaran 2. Menuju ruang tunggu 3. Masuk ke ruangan dokter yang di tuju untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan 4. Mendapatkan diagnosa dan resep dari dokter 5. Rujukan jika perlukan 6. Melakukan pembayaran di kasir Pasien
Diagnosa dokter
Ruang tunggu
Daftar
Rujukan
Kasir
Gambar 2.2. Bagan Alur Pasien Poli Sedangkan alur pasien persalinan, kuret, dan tindakan perinatology antara lain : 1. Melakukan pendaftaran 2. Pasien langsung memasuki ruangan yang dituju 3. Mendapatkan pelayanan/tindakan penyelematan di ruang tindakan (ruang fartus, ruang kuret, ruang perinatology anak). 4. Mendapatkan rujukan jika perlu 5. Masuk ruang perawatan jika harus rawat inap 6. Melakukan pembayaran di kasir Ruang persalinan Pasien
Dafta r
R. perinatology anak
Rujukan Kamar pasien
RSU Kasir
Ruang kuret
Gambar 2.3. Bagan Alur Pasien Rawat Inap Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-7
E. Kapasitas Pasien Kapasitas pasien untuk mendapatkan pelayanan Klinik Tiara Bunda tiada lain di sesuaikan dengan jam kerja unit pelayanan Poli klinik selama 10 jam dan persalinan selama 24 jam. Di targetkan setiap harinya di perkirakan jumlah pasien poli klinik sebanyak 55 - 80 orang/hari dan pasien persalinan, kuret dan perinatology anak diperkirakan sebanyak 50 orang/bulan. F. Jumlah Kamar Jumlah kamar Klinik Tiara Bunda sebanyak 6 buah kamar. Kamar tersebut terbagi beberapa jenis kamar yang dijelaskan pada table di bawah ini. Tabel 2.6. Jenis Kamar No
Tipe Kamar
Jumlah (ruang)
Jumlah Bed (unit)
1
Kelas 1
1
1
2
Kelas 3
1
5
3
Kelas 2 (bayi)
1
2
4
Ruang fartus
1
3
5
Ruang kuret
1
2
6
Ruang perinatology anak
1
2
Jumlah
6
15
G. Kebutuhan Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan Klinik Tiara Bunda sebanyak 43 orang. Tenaga kerja tersebut secara rinci dijelaskan pada table dibawah ini :
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-8
Tabel 2.7. Kebutuhan Tenaga Kerja No
Keterangan
Jenis Kelamin L
P
Jumlah
Pendidikan
1
Dokter spesialis
1
-
1
Sarjana
2
Asisten dokter
-
1
1
Sarjana
3
Bidan
-
8
8
Diploma
4
Perawat
-
3
3
Diploma
5
Apoteker
1
-
1
Sarjana
6
Administrasi
1
5
6
SMA
7
Asisten apoteker
-
6
6
SMA
8
Supervisor
-
1
1
SMA/SMK
9
Umum
2
-
2
SMA
10
Kesehatan gizi
-
4
4
Diploma
11
OB
4
-
4
-
12
Keamanan
6
-
6
-
15
28
43
Jumlah Sumber : Klinik Tiara Bunda
Jadwal praktek dokter dan pelayanan di klinik setiap hari senin – sabtu dari mulai pukul 9.00 s/d 19.00 WIB dan hari minggu libur. Sedangkan untuk pelayanan pasien rawat inap selama 24 jam. Waktu istirahat siang mulai pukul 12.00 s/d 13.00 WIB kecuali hari jumat waktu istirahat mulai pukul 11.00 s/d 13.00 WIB. Sedangkan waktu istirahat petang mulai pukul 17.30 s/d 18.30 WIB. Shift perawat dibagi menjadi 3 sift yakni, pagi mulai pukul 08.00 s/d 16.00 WIB, siang mulai pukul 15.00 s/d 23.00 WIB dan malam mulai pukul 23.00 s/d 07.00 WIB. Untuk laboratorium beroperasi mulai pukul 07.00 s/d 22.00 WIB. H. Rencana Jadwal Kegiatan Jadwal rencana kegiatan pengembangan Klinik Tiara Bunda dimulai dari sosialisasi kepada masyarakat sekitar sebelum melakukan proses perizinan sampai keluar izin operasional klinik. Adapun jadwal rencana kegiatan antara lain:
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-9
Tabel 2.8. Jadwal Rencana Kegiatan
No I 1 2 3 II 1 2
tahun 2016 Bulan VII VIII IX X XI XII
Kegiatan Pra Operasi Sosialisasi kepada masyarakat Pemanfaatan bangunan Pengurusan perizinan Operasi rekrutmen tenaga kerja operasional kegiatan klinik
2.4. Kesesuaian Tata Ruang Rencana kegiatan pembangunan Klinik Tiara Bunda harus melakukan kajian tata ruang Kabupaten Sukabumi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 22 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi Tahun 2011-2023. Berdasarkan hasil kajian tersebut rencana kegiatan Klinik Tiara Bunda yang berlokasi di jalan Cibadak - Parungkuda Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi berada di kawasan fasilitas social dan fasilitas umum. Pengembangan fasilitas sosial dan fasilitas umum oleh swasta menyesuaikan dengan kebutuhan sistem pelayanan, daya dukung dan daya tampung lahan, serta standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan pemerintah. Surat Keterangan Kesesuaian Tata Ruang tersebut terlampir pada lampiran dokumen UKL-UPL ini. 2.5. Rona Lingkungan Awal 1. Iklim Cuaca adalah keadaan atmosfir pada waktu tertentu yang berubah – ubah, sedangkan iklim adalah keadaan rata – rata cuaca dalam waktu relatif lama dan tetap. Keadaan iklim di sekitar daerah lokasi studi secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah curah hujan, lama penyinaran matahari, temperatur, kelembaban relative dan dataran sedang. Desa Cisarua Kecamatan Cibadak memiliki kelembaban rata-rata berkisar antara 60-80 °C, temperatur 25-35 °C, curah hujan 3.835 mm/tahun.
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-10
2. Kualitas Udara Kualitas udara di sekitar lokasi studi cukup baik, hanya apabila musim kemarau banyak terdapat debu dari jalan. Oleh karena itu dilakukan uji kadar debu dan kualitas udara ambien rona lingkungan awal terlampir. 3. Kebisingan Keadaan di lokasi studi mempunyai tingkat kebisingan relatif kurang aman, karena berada di areal pusat perdagangan dan jasa serta transportasi kendaraan melalui jalan Nasional. Kebisingan diakibatkan dari aktivitas
mobilisasi
kendaraan umum pengguna jalan yang merupakan jalan Nasional. Tabel 2.9. Baku Mutu Tingkat Kebisingan No
Parameter
Baku Mutu (dBA)
1.
Perumahan dan pemukiman
55
2.
Perdagangan dan jasa
70
3.
Perkantoran dan perdagangan
65
4.
Ruang terbuka hijau (RTH)
50
5.
Industri
70
6. 7.
Pemerintahan
dan
fasilitas
umum Rekreasi
60 70
Sumber : Kepmen LH. No. 48/1996
4. Perairan Pola aliran permukaan suatu daerah tangkapan hujan ditentukan oleh topografi dan kondisi bentang alam daerah wilayah studi merupakan dataran dengan kemiringan < 10⁰. Secara alami air akan mengalir ke tempat-tempat yang rendah. Untuk mengetahui kondisi fisik, kimia dan biologi air maka tim melakukan pengamatan langsung dilapangan dan pengambilan sampling air permukaan (eksisting).
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-11
Lokasi Klinik Tiara Bunda
Gambar 2.4. Peta Kabupaten Sukabumi Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-12
5. Kependudukan Desa Cisarua yang memiliki luas wilayah 641.350 Ha, dengan kondisi geografis dataran terbagi dalam 71.000 Ha tanah sawah, 517.710 Ha tanah kering, dan 17.000 Ha lainnya. Jumlah penduduk Desa Cisarua sebanyak 12.909 jiwa terdiri dari laki-laki 6.458 jiwa dan perempuan 6.451 jiwa, yang terkelompok pada 3.174 KK. Tersebar dalam wilayah 9 Kedusunan, 15 RW dan 58 RT. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai buruh tani dan petani. Sedangkan yang lainnya berprofesi sebagai PNS, buruh kasar, buruh pabrik, pegawai swasta, tenaga pengajar, wirausaha, TNI, POLRI, dan sebagainya. 2.6. Tahap Pra Operasi 2.6.1. Sosialisai Kepada Masyarakat Sosialisasi rencana pengembangan klinik dilakukan melalui pertemuan dengan masyarakat setempat di sekitar warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi yang merupakan masyarakat terkena dampak langsung. Rangkuman hasil sosialisasi kepada masyarakat menghasilkan kesepakatan/persetujuan masyarakat setempat. 2.6.2. Pemanfaatan Bangunan Pemanfaatan bangunan untuk rencana penambahan kegiatan klinik Tiara Bunda dalam memberikan pelayanan rawat inap, akan memanfaatkan lahan dan bangunan yang sudah ada. Dengan cara mengalihfungsikan bangunan tersebut untuk jadikan kamar rawat inap dan ruang persalinan. Lahan yang telah terbangun yang digunakan untuk rencana pengembangan Klinik Tiara Bunda diatas lahan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama dr. Hendrawan Dwijanto, SP.O.G. seluas 602 m2 dengan luas bangunan 913,25 m2. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa status lahan untuk rencana pengembangan klinik Tiara Bunda tidak dalam keadaan sengketa lahan. 2.6.3. Pengurusan Perizinan Pengurusan izin klinik Tiara Bunda termasuk pula didalamnya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi untuk mendapatkan persetujuan tetangga. Secara keseluruhan pengurusan perizinan meliputi : Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-13
Persetujuan warga
Surat keterangan domisili Desa
Surat rekomendasi Kecamatan
Izin Prinsip PMDN
Izin Prinsip Kesesuaian Tata Ruang
Rekomendasi UKL-UPL
Izin Lingkungan
Rekomendasi Andalalin
Izin gangguan (Ho)
Tanda daftar perusahaan (TDP)
Izin mendirikan bangunan (IMB)
Izin usaha Klinik (IUP)
Izin PPLH Adapun izin yang telah dimiliki antara lain : Tabel 2.10. Perizinan yang dimiliki
No. Jenis surat 1 Izin tetangga 2 IMB 3
IMB
4 5 6
Izin prinsip PMDN Domisili Desa Rekomendasi Camat Buku tanah Akta yayasan
7 8 9 10 11 12
Pengesahan Yayasan Rekomendasi klinik SPPL SK-IKR
izin
Nomor 644.2/IMB/ALF.TMBSDB/DPB/2005 503.3/644.2/5290/TMBBPMPT/2014 175/3202/IP/PMDN/2014 056/19/Pemdes/2016 531/10/PMD
Instansi Dinas Pemukiman dan Bangunan BPMPT
622 47/2011 62/2016 2448.AH.01.04.Tahun 2011 800/011/PKM/2016
BPN Sukabumi Notaris Marah Hasyir, SH MenKumHam
660-1/2096-BLH/2014
BPMPT Desa Cisarua Kecamatan Nagrak
UPTD Puskesmas Nagrak BLH Kab. Sukabumi Distarkimsih
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-14
2.7. Tahap Operasi 2.7.1. Mobilisasi Tenaga Kerja Tenaga yang dibutuhkan untuk kegiatan klinik sebanyak 43 orang. Rekrutmen tenaga kerja memprioritaskan warga sekitar lokasi yang terkena dampak langsung dengan lokasi kegiatan. Namun, beberapa tenaga kerja profesi yang membutuhkan keahlian khusus merekrut dari wilayah Kabupaten Sukabumi atau luar Sukabumi. Adapun posisi tenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari : Tabel 2.11. Tenaga Kerja Operasi No
Keterangan
Jenis Kelamin L
P
Jumlah
Pendidikan
1
Dokter spesialis
1
-
1
Sarjana
2
Asisten dokter
-
1
1
Sarjana
3
Bidan
-
8
8
Diploma
4
Perawat
-
3
3
Diploma
5
Apoteker
1
-
1
Sarjana
6
Administrasi
1
5
6
SMA
7
Asisten apoteker
-
6
6
SMA
8
Supervisor
-
1
1
SMA/SMK
9
Umum
2
-
2
SMA
10
Kesehatan gizi
-
4
4
Diploma
11
OB
4
-
4
-
12
Keamanan
6
-
6
-
15
28
43
Jumlah Sumber : Klinik Tiara Bunda
2.7.2. Aktivitas Operasional Klinik Tiara Bunda Kegiatan operasional Klinik Tiara Bunda antara lain memberikan pelayanan dokter spesialis kandungan dan anak, USG, laboratorium, rawat jalan, rawat inap, perinatology anak, dan apotek. Dari klinik Tiara Bunda ini diperkirakan menimbulkan dampak pencemaran terhadap lingkungan hidup diantaranya :
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-15
1. Penggunaan Air Bersih Air bersih untuk memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan klinik bersumber dari PDAM Kabupaten Sukabumi dan sumur dangkal kedalaman 17 m sebagai sumber air cadangan. Air dari PDAM dan sumur akan di tampung dalam bak penampung reservoir bervolume 10 m3, kemudian dialirkan ke segala penjuru sesuai dengan keperluan melalui pipa distribusi. Penggunaan air bersih dihitung jika dengan 1 orang karyawan dan pasien poli klinik sebanyak 80 org/hari menghabiskan 0,01 m3/org/hari maka limbah yang dihasilkan sebanyak 1,23 m3/hari. Sedangkan kebutuhan air bersih untuk pasien rawat inap diperkirakan mencapai 150 l/bed/hari. Sehingga dapat diperkirakan kebutuhan air bersih pasien rawat inap sebanyak 2.250 l/hari atau 2,25 m 3/hari. Penggunaan air bersih karyawan
= karyawan x 0,01 m3/hari = 43 x 0,01 m3/hari = 0,43 m3/hari
Penggunaan air bersih pasien poli = pasien x 0,01 m3/hari = 80 x 0,01 m3/hari = 0,8 m3/hari Penggunaan air bersih untuk Lain-lain = 2 m3 Tabel 2.12. Kebutuhan Air Bersih No. 1 2 3 4
Keterangan Karyawan Pasien Rawat inap Lain-lain Jumlah
Jumlah (org) 43 80 15 bed -
Kebutuhan Jumlah Total (m3/org/hari) (m3/Hari) 0,01 0,43 0,01 0,8 0,15 2,25 2 5,48
Sumber : Kliik Tiara Bunda
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-16
PDAM dan sumur bor
Septictank
MCK/toilet/dll (3,48 m3)
Reservoir (10 m3)
IPAL
Lain-lain (2 m3)
Badan air
Air tanah Gambar 2.5. Neraca Air 2. Timbulan Limbah Cair Domestik Limbah cair yang dihasilkan berasal dari aktivitas MCK, pencucian, penyiraman, dan fasilitas umum lainnya. Dapat diperkirakan timbulan limbah cair domestik adalah 80 % dari jumlah total kebutuhan air sebesar 5,48 m3/hari dan jika dihitung sebagaimana berikut : Limah cair domestik
= 5,48 x 80 % = 4,4 m3/hari
Tabel 2.13. Timbulan Limbah Cair Domestik No. Total air (m3/hari) 1
Faktor pengali
Jumlah (m3/hari)
80 %
4,4
5,48
Untuk pengelolaan limbah cair diharapkan membuat Instaasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) baik secara fisika-kimia dan biologi. Sedangkan, limbah cair medis, laboratorium, dan sterilisasi peralatan medis di tampung dalam jerigen untuk pengelolaanyan dikerjasamakan dengan pihak ketiga lembaga berizin pengolah dan pemusnah limbah B3. 3. Timbulan Limbah Padat/Sampah Timbulan sampah klinik Tiara Bunda diperkirakan jika setiap orang baik karyawan dan pasien poli menghabiskan 0,54 Kg/org/hari, maka limbah padat yang ditimbulkan dari 43 orang karyawan dan 80 orang pasien poli adalah 66,4 Kg/hari. Sedangkan limbah padat dari kegiatan rawat inap menurut Damanhuri,
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-17
2004 volume sampah yang hasilkan dari kegiatan klinik/rumah sakit sebesar 7,86 lt/bed/hari setara 7,86 Kg/bed/hari. Maka limbah padat dari kegiatan rawat inap sebesar 117,9 Kg/hari. Sampah tersebut ditampung dalam tong sampah terpilah organik dan anorganik sebanyak 30 unit yang tersebar di setiap ruangan dan luar ruangan. Timbulan limbah padat/sampah yang dihasilkan di jelaskan pada tabel di bawah ini. Tabel 2.14. Timbulan Limbah Padat/Sampah No. 1 2 3
Keterangan Karyawan Pasien poli Rawat inap
Jumlah (org) 43 80 15 bed Jumlah total
Timbulan (org/Kg/hari) 0,54 0,54 7,86
Jumlah total (Kg/hari) 23,22 43,2 117,9 184,32
Sumber : perhitungan
Sedangkan limbah padat/sampah B3 termasuk limbah padat medis di kelola bekerjasama dengan RSUD Sekarwangi dalam pengelolaan pemusnahan limbah B3 tersebut. 4. Timbulan Limbah B3 Timbulan limbah B3 sebagian besar berasal dari aktivitas laboratorium dan pelayanan persalinan dengan penggunaan bahan kimia, darah nifas, obat-obatan dan lain-lain baik padatan maupun cairan serta sisa oli bekas dari genset. Timbulan limbah B3 padat seperti pecahan kaca, pial, botol bekas, bekas kemasan, alat suntikan, jarum suntik, alumunium foil, obat-obatan kadaluarsa, dan lain-lain diperkirakan mencapai 10 Kg/bulan. Sedangkan limbah B3 cair seperti oli bekas dan sisa bahan kimia diperkirakan sebesar 15 L/bulan. Tabel 2.15. Volume Timbulan Limbah B3 No
Jenis Limbah
1
Padatan
2
Cairan
Volume
Periode
10 Kg
Bulanan
15 Liter
Bulanan
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-18
Timbulan limbah B3 harus dikelola secara khusus dan penampungannya ditempatkan pada TPS B3 sebagai tempat penyimpanan sementara limbah B3. Adapun untuk pengelolaan limbah B3 ini harus dikerjasamakan dengan pihak ketiga lembaga berizin pengolah limbah B3. Sedangkan, untuk limbah medis penanganannya di kerjasamakan dengan RSUD R. Syamsudin SH untuk dimusnahkan.
5. Penggunaan Sumber Energi sumber energy sangat penting dalam penerangan dan penggunaan prangkat alat dan perkantoran. Penggunaan sumber energy listrik berasal dari PT. PLN Sukabumi dengan daya sebesar 7,7 KVA dan sumber energy listrik cadangan menggunakan genset type sillient kapsitas 15 KVA. Untuk mengoperasikan genset tersebut dibutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis solar sebanyak 50 l/bulan. Solar ditampung dalam jerigen dan terpakai habis. 6. Potensi Kebakaran Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di Klinik telah di sediakan APAR kapasitas 3 Kg sebanyak 8 unit yang dipasang di setiap ruangan. Selain itu, dipasangnya CCTV sebanyak 10 unit sebagai pengontrol keamanan dini untuk memudahkan melakukan pengawasan di seluruh ruang areal klinik. Disamping itu, jugan dibuatkan jalur evakuasi dan alarm peringatan sebagai upaya penyelamatan pertama ketika terjadi bencana. 7. Aspek Transportasi Aspek transportasi akan melibatkan semua pihak baik karyawan maupun pasien klinik. Rata-rata diperkirakan penggunaan alat transportasi yang digunakan berjenis kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2. Mobilisasi transportasi baik karyawan dan pasien klinik akan meningkatkan bangkitan lalu lintas di jalan Cibadak – Parungkuda, yang merupakan jalan Nasional yang padat dan sering terjadi kemacetan karena adanya aktivitas pasar Cibadak yang tidak jauh dari lokasi kegiatan sekitar 100 m. Untuk itu, pihak managemen klinik akan
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-19
mengelola parkir dengan adanya petugas parkir untuk mengatur keluar masuk kendaraan ke lokasi kegiata. 8. Tutupan Bangunan (run Off) Adanya lahan terbangun seluas 563,25 m2 yang beralih fungsi menjadi bangunan klinik dan sarana pendukungnya akan menyebabkan peningkatan limpasan air hujan di areal lokasi. Besarnya debet aliran limpasan air hujan dapat di hitung dengan menggunakan rumus rasional, antara lain : Q = 0,00278 C.A.I Dimana: Q
= Total Debit Limpasan
C
= Koefisien air limpasan
A
= Rencana luas lahan terbangun
I
= Intensitas hujan
Koefisien limpasan dapat dilihat pada tabel : Tabel .2.16. Koefisien Limpasan Tipe Area Pegunungan yang curam Tanah yang bergelombang dan hutan Atap yang tidak tembus air perkerasan aspal, beton Tanah padat sulit diresapi Tanah agak mudah diresapi Taman / lapangan terbuka Kebun Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah/Ha) Perumahan kerapatan sedang (21-60 rumah/Ha) Perumahan rapat (60-160 rumah/Ha) Daerah rekreasi Daerah Industri Daerah perniagaan
Koefisien Run off 0,75 - 0,90 0,50 - 0,75 0,75 - 0,90 0,80 - 0,90 0,40 - 0,55 0,05 - 0,35 0,05 - 0,25 0,05 - 0,20 0,25 - 0,40 0,40 - 0,70 0,70 - 0,80 0,20 - 0,30 0,80 - 0,90 0,90 - 0,95
Sumber : Buku Drainase PerKabupatenan, H.A. Halim Asma
Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-20
Jika diketahui : -
Luas lanah kegiatan adalah 563,25 m2 atau 0,056 Ha
-
Intensitas hujan berdasarkan data dalam satu tahun di wilayah studi adalah 3.835 mm/tahun atau 0,44 mm/jam untuk wilayah Kabupaten Sukabumi (BPSDA Propinsi Jawa Barat),
Maka : Perkiraan debet limpasan air hujan di daerah perniagaan adalah: Q = 0,00278 C . A . I = 0,00278 x 0,9 x 0,056 x 0,44 = 0,00006 m3/s = 5,2 m3/hari Q = 0,00278 C . A . I = 0,00278 x 0,95 x 0,056 x 0,44 = 0,00007 m3/s = 6 m3/hari Dengan demikian dapat disimpulkan debit limpasan air hujan berkisar antara 5,2 – 6 m3/hari. Oleh karena itu, saluran drainase harus mampu menampung dan mengalirkan dengan baik limpasan air hujan tersebut. Kemudian dibuatkan sumur resapan sesuai SNI dan peraturan pemerintah sebanyak 2 unit bervolume 2 m3 dan lubang biopori sebanyak 42 unit yang disebar di areal kegiatan yang rawan akan genangan air hujan untuk menghindari terjadinya banjir.
Gambar 2.6. Desain Sumur Resapan dan Lubang Biopori Dokumen UKL-UPL Klinik Tiara Bunda II-21
Bab 3 Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Dari komponen-kompenen kegiatan mulai dari tahap pra operasi dan operasi pada rencana penambahan kegiatan Klinik Tiara Bunda oleh Yayasan Amanah Husada yang terletak di Jl. Cibadak – Parungkuda Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi akan menimbulkan dampak terhadap komponen-komponen lingkungan hidup, baik dampak positif (+) maupun dampak negatif (-) dari tahapan kegiatan yang meliputi : 1. Tahap pra operasi, meliputi: sosialisasi kepada masyarakat, pemanfaatan bangunan, dan pengurusan perizinan. 2. Tahap operasi, meliputi : mobilisasi tenaga kerja operasional, Kegiatan Klinik. Prakiraan dampak dari tahapan tersebut diatas diuraikan dibawah ini : 2.1.
Tahap Pra Operasi Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap pra
operasi adalah sebagai berikut : 1. Keresahan Masyarakat Sumber Dampak Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan di Kp. Pamuruyan RT. 02/01
Desa
Cisarua
Kecamatan
Nagrak
Kabupaten
Sukabumi
untuk
mendapatkan persetujuan izin warga. Jenis Dampak Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana pengembangan klinik.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 1
Besaran Dampak Jumlah dan respon masyarakat yang menanggapi positif dan negatif terhadap rencana pengembangan klinik. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Melakukan komunikasi, sosialisasi dan observasi. Lokasi UKL Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Periode UKL Satu kali pada saat sosialisasi rencana kegiatan dan untuk mendapatkan persetujuan izin warga. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Observasi dan wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi. Lokasi UPL Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Periode UPL Sekali pada saat pembuatan izin tetangga dan Rekomendasi Camat. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : Yayasan Amanah Husada. Pengawas : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak. Penerima laporan : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak. Keterangan Pada prinsipnya warga terkena dampak langsung Warga Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi setuju dengan adanya rencana pengembangan Klinik oleh Yayasan Amanah Husada. 2. Pemanfaatan Bangunan Sumber Dampak Adanya kegiatan pemanfaatan bangunan untuk rencana pengembangan Klinik. Pemanfaatan bangunan dimaksudkan untuk memastikan hak kepemilikan lahan dan bangunan tidak dalam keadaan sengketa.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 2
Jenis Dampak Lahan dan bangunan yang dimanfaatkan beralihfungsi untuk kegiatan klinik sehingga menyebabkan keresahan warga masyarakat. Besaran Dampak Bertambahnya nilai investasi asset dalam bentuk lahan dan bangunan yang dimanfaatkan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
Melakukan pengukuran luas lahan.
Memagar batas-batas lahan.
Membuat surat perjanjian/pernyataan atas hak pengelolaan lahan dan bangunan.
Lokasi UKL Areal lokasi kegiatan Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Periode UKL Sekali pada proses pemberian hak atas pengelolaan lahan dan bangunan. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Areal lokasi kegiatan Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Periode UPL Pada tahap pra operasi saat dikeluarkannya surat pernyataan hak pengelolaan lahan dan bangunan. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : Yayasan Amanah Husada. Pengawas : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, BPN Sukabumi. Penerima laporan : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, BPN Sukabumi. Keterangan Pemilik lahan yakni dr. Hendrawan Dwijanto, SP.O.G. telah mengeluarkan surat pernyataan atas hak pemanfaatan lahan dan bangunan miliknya kepada Yayasan Amanah Husada.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 3
2.2.
Tahap Operasi Kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak pada tahap operasi
adalah sebagai berikut : 1. Mobilisasi Tenaga Kerja Sumber Dampak Mobilisasi tenaga kerja tahap operasi untuk kegiatan Klinik. Jenis Dampak Terserapnya tenaga kerja lokal dan berwirausaha yang berasal dari masyarakat sekitar. Besaran Dampak Jumlah tenaga kerja yang akan dikerjakan pada tahap operasional adalah sebanyak 43 orang dan jumlah warga yang membuka usaha di sekitar lokasi. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Rekrutmen tenaga kerja memprioritaskan warga sekitar lokasi kegiatan sesuai keahlian dan kemampuannya. Memberikan upah/gaji sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan profesional dan proporsional. Lokasi UKL Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Periode UKL Selama operasional klinik. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Melakukan wawancara dan komunikasi dengan karyawan berasal dari warga sekitar lokasi kegiatan.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Periode UPL Selama operasional klinik dilakukan dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 4
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : Yayasan Amanah Husada Pengawas : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Disnakertrans, BLH Penerima laporan : Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Disnakertrans, BLH Keterangan Rekrutmen tenaga kerja akan memprioritaskan penduduk warga sekitar lokasi sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya. 2. Kegiatan Klinik Sumber Dampak Operasional Klinik akan menghasilkan berbagai dampak positif dan negatif terhadap komponen lingkungan. a. Jenis Dampak Kualitas Air Permukaan Penurunan kualitas air permukaan karena limbah cair domestik dari aktivitas klinik. Besaran Dampak Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan karyawan, pasien, dan lain-lain sebesar 5,48 m3/hari. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisting Pembuatan jaringan saluran pembuangan air kotor dan air bekas. Perbaikan Membuat IPAL. Lokasi UKL Saluran pembuangan air kotor dan air bekas. IPAL. Periode UKL Sebelum operasional pengembangan klinik. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengukuran kualitas air limbah. Pencatatan dan dokumentasi. Lokai UPL Saluran pembuangan air kotor dan air bekas. Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 5
IPAL. Periode UPL Setiap 1 bulan sekali uji laboratorium. b. Jenis Dampak Kualitas Air Tanah Penurunan kualitas air tanah yang diakibatkan oleh rembesan septictank dari sisa MCK dan Toilet. Besaran Dampak Limbah cair domestik yang dihasilkan dari kegiatan karyawan, pasien, dan lain-lain sebesar 5,48 m3/hari. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisting Membuat bioseptic tank sesuai standar. Perbaikan penyedotan septic tank. Menambah ruang terbuka hijau. Lokai UKL Septic tank. RTH. Periode UKL
Sebelum operasional pengembangan klinik.
Penyedotan tinja setahun sekali.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Uji laboratorium kualitas air tanah. Pencatatan dan dokumentasi. Lokasi UPL Septic tank. RTH. Periode UPL Setiap 1 bulan sekali uji laboratorium. c. Jenis Dampak Kualitas Udara Penurunan kualitas udara dilingkungan klinik dan penggunaan genset. Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 6
Besaran Dampak Kualitas udara melebihi kualitas udara ambien dengan besaran partikel lebih rendah dari 10 μg maksimal 150 μg/m 3 dan debu maksimum 350 mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun 1999). Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisiting Tersedianya RTH Penanaman tumbuhan hias berjenis perdu Perbaikan Menambah RTH. Menanaman pohon biola cantik. Menanam pohon tegakkan penyerap CO2 paling baik. Penanaman pohon perdu pembersih udara dalam ruangan. Pemasangan cerobong genset. Lokasi UKL RTH. Ruang genset. Periode UKL Sebelum operasional pengembangan klinik. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pengukuran kualitas udara. Pencatatan dan dokumentasi. Lokai UPL RTH. Ruang genset. Periode UPL Setiap 3 bulan sekali uji laboratorium. d. Jenis Dampak Tingkat Kebisingan Peningkatan intensitas kebisingan dari operasi genset dan mobilitas kendaraan.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 7
Besaran Dampak Kebisingan tidak melebihi baku mutu untuk klinik sebesar 70 dBA sesuai KepmenLH No. 48/1996 tentang baku mutu kebisingan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisting
Pemagaran disekeliling areal klinik.
Perbaikan
Penanaman pohon tegakkan berdaun rapat.
Memasang peredam suara dan cerobong genset.
Lokasi UKL
Pagar pembatas areal.
RTH.
Ruang genset.
Periode UKL Sebelum operasional pengembangan klinik. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengukuran tingkat intensitas kebisingan.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Pagar pembatas areal.
RTH.
Ruang genset.
Periode UPL Setiap 1 bulan sekali. e. Jenis Dampak Lalu Lintas Peningkatan volume lalu lintas akibat adanya kendaraan roda 2 dan roda 4 yang keluar masuk lokasi kegiatan melalui jalan Cibadak - Parungkuda. Besaran Dampak Jumlah kendaraan yang keluar masuk areal klinik akan berpotensi terhadap kemacetan dan gangguan lalu lintas.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 8
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisting
Penempatan petugas parkir lalu lintas.
Penyediaan tempat parkir karyawan dan pasien.
Perbaikan
Pemasangan warning symbol.
Melaksanakan rekomendasi ANDALALIN.
Lokasi UKL
Jalan Cibadak – Parungkuda
Areal parkir
Periode UKL Setiap hari Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengamatan visual
Pencatatan dan dokumentasi
Lokasi UPL
Jalan Cibadak - Parungkuda
Areal parkir
Periode UPL Setiap hari f. Jenis Dampak Timbulan Sampah/Limbah Padat Timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan klinik. Besaran Dampak Limbah padat dan sampah yang dihasilkan sebanyak ± 184,32 Kg/hari. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisting Adanya tong sampah biasa sebanyak 30 unit Adanya TPSS Perbaikan Menyediakan tong sampah terpilah organik, anorganik sebanyak 30 unit. Lokasi UKL
Tong sampah. Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 9
TPSS.
Periode UKL
Setiap hari.
2 kali dalam seminggu.
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengamatan visual.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
Tong sampah.
TPSS.
Periode UPL
Setiap hari.
2 kali dalam seminggu.
g. Jenis Dampak Limbah B3 Timbulan limbah B3. Besaran Dampak Limbah B3 yang dihasilkan untuk padatan sebesar 10 Kg/bulan dan cairan 15 L/bulan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisting
Penampungan limbah cair B3 dengan jerigen
Penampungan limbah padat medis dengan kantong plastic
Perbaikan
Membuat TPS B3.
Menjalin kerjasama dengan pengolah limbah B3 dan limbah medis.
Pengangkutan limbah B3 terjadwal.
Lokasi UKL TPS B3. Periode UKL Setiap 3 bulan sekali. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengamatan visual. Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 10
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL TPS B3. Periode UPL Setiap 3 bulan sekali. h. Jenis Dampak Kebakaran Potensi terjadinya kebakaran di areal klinik. Besaran Dampak Jumlah kerugian yang di akibatkan dari bencana kebakaran. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisting
Penyediaan APAR 3 Kg sebanyak 8 unit.
Stok kontak listrik automatic
Perbaikan
Pemasangan alarm bencana.
Membuat jalur evakuasi dan pintu darurat.
Lokasi UKL Areal lokasi kegiatan. Periode UKL Sebelum kegiatan operasional pengembangan klinik. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengecekan sumber arus listrik.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL Areal lokasi kegiatan. Periode UPL Setiap hari. i. Jenis Dampak K3 Potensi terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan karyawan Besaran Dampak Jumlah pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 11
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisting
Menerapkan SOP.
Pemakaian alat pelindung kerja SNI.
Menyediakan P3K.
Ikut serta dalam program BPJS tenaga kerja dan kesehatan.
Perbaikan
Penggunaan pakaian khusus penanganan pasien
Mendapatkan pelatihan peningkatan mutu pelayanan.
Lokasi UKL Areal lokasi kegiatan. Periode UKL Setiap hari. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengamatan visual.
Medical chek up karyawan.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL Areal lokasi kegiatan. Periode UPL Setiap 3 bulan sekali. j. Jenis Dampak Run Off Peningkatan run off limpasan air. Besaran Dampak Perkiraan limpasan air hujan dengan menggunakan rumus rasional untuk daerah perniagaan diperkirakan sebesar 5,2 – 6 m3/hari. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Eksisting
Adanya RTH.
Adanya saluran drainase.
Adanya talang air hujan
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 12
Perbaikan
Membuat sumur resapan 2 m3 sebanyak 2 unit.
Membuat lubang biopori sebanyak 42 unit.
Membuat grill.
Lokasi UKL
RTH.
Drainase.
Sumur resapan.
Lubang biopori.
Jalan masuk areal klinik.
Periode UKL Sebelum operasional pengembangan klinik. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pengamatan visual.
Pencatatan dan dokumentasi.
Lokasi UPL
RTH.
Drainase.
Sumur resapan.
Lubang biopori.
Jalan masuk areal klinik.
Periode UPL Pada saat musim hujan. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana : Yayasan Amanah Husada. Pengawas : Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Dinas Kesehatan, Dishubkominfo, Distarkimsih, Disnakertrans. Penerima laporan : Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Dinas Kesehatan, Dishubkominfo, Distarkimsih, Disnakertrans.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 13
Keterangan Operasional Klinik
akan menyesuaikan dan mengikuti perkembangan
peraturan dan perundangan Pemerintahan Indonesia serta melaporkan kegiatan setiap 6 bulan sekali.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda III- 14
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Sumber Dampak
Jenis Dampak
A. Sosialisasi kepada masyaraka t
Pra Operasi Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana pengemban gan klinik
Besaran Dampak Jumlah dan respon masyaraka t yang menangga pi positif dan negatif terhadap rencana pengemba ngan klinik
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk
Lokasi
Periode
Melakukan komunikasi, sosialisasi dan observasi
Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Satu kali pada saat sosialisasi rencana kegiatan dan untuk mendapatk an persetujua n izin warga
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Observasi dan wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi
Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan
Sekali pada saat pembuat an izin tetangga dan Rekomen dasi Camat Pelaksana : Yayasan Amanah Husada Pengawas : Desa Cisarua, Kec. Nagrak Penerima laporan : Desa Cisarua, Kec. Nagrak
1
Keterang an Pada prinsipnya warga terkena dampak langsung Warga Warga Kp. Pamuruya n RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamata n Nagrak Kabupate n Sukabumi setuju dengan adanya rencana pengemba ngan Klinik oleh Yayasan Amanah Husada.
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Pemanfaat an Bangunan
Lahan dan bangunan yang dimanfaatk an beralihfung si untuk kegiatan klinik sehingga menyebabk an keresahan warga masyarakat
B. Mobilisasi tenaga kerja
Operasi Terserapny a tenaga kerja dan wirausaha lokal yang berasal dari warga sekitar
Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk Bertamba Melakukan hnya nilai pengukuran investasi luas lahan. asset Memagar dalam batas-batas bentuk lahan. lahan dan Membuat bangunan surat yang perjanjian/p dimanfaat ernyataan kan atas hak pengelolaan lahan dan bangunan.
Lokasi Areal lokasi kegiatan Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Periode Sekali pada proses pemberian hak atas pengelolaa n lahan dan bangunan.
Rekrutmen tenaga kerja memprioritas kan warga sekitar lokasi kegiatan sesuai keahlian dan kemampuann ya Memberikan upah/gaji
Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Selama operasiona l klinik
Jumlah tenaga kerja yang akan dikerjakan pada tahap operasion al adalah sebanyak 43 orang dan
2
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Pencatatan Areal lokasi Pada dan kegiatan tahap dokumenta Kp. pra si Pamuruyan operasi kepemilika RT. 02/01 saat n lahan Desa dikeluark Cisarua annya Kecamatan surat Nagrak pernyata Kabupaten an hak Sukabumi. pengelol aan lahan dan banguna n
Melakuk an wawanca ra dengan karyawa n yang berasal dari pendudu k sekitar Pencatat
Warga Kp. Pamuruyan RT. 02/01 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Selama operasio nal klinik dilakuka n dan dilapork an setiap 6 bulan sekali
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan
Keterang an
Pemilik lahan yakni dr. Hendrawa n Pelaksana : Yayasan Dwijanto, Amanah Husada SP.O.G. telah Pengawas : Desa mengeluar Cisarua, Kec. Nagrak, kan surat BPN Kabupaten pernyataa Sukabumi n atas hak pemanfaa Penerima laporan: tan lahan Desa Cisarua, Kec. dan Nagrak, BPN bangunan Kabupaten Sukabumi miliknya kepada Yayasan Amanah Husada Pelaksana : Yayasan Amanah Husada Pengawas : Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Disnakertrans Penerima laporan : Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Disnakertrans
Rekrutme n tenaga kerja akan memprior itaskan penduduk warga sekitar lokasi sesuai dengan
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan profesional dan proporsional Eksisting Limbah Pembuatan cair domesti jaringan k yang saluran dihasilk pembuangan an dari air kotor dan kegiata air bekas n karyawa Perbaikan n, Membuat pasien, IPAL dll sebesar 2,65 m3/hari .
Lokasi
Periode
jumlah warga yang membuka usaha di sekitar lokasi.
Kegiatan klinik
Penurunan kualitas air permukaa n karena limbah cair domestik dari aktivitas klinik
Penurunan kualitas air tanah yang diakibatka n oleh rembesan
Limbah Eksisting cair Membuat domesti bioseptic k yang tank sesuai dihasilk standar an dari kegiata
Saluran Sebelum buangan operasio air kotor nal dan air pengemb bekas angan klinik IPAL
Septic tank RTH
Sebelum operasio nal pengemb angan klinik Penyedot
3
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode an dan dokumen tasi
Uji laborato rial kualitas air limbah Pencatat an dan dokumen tasi
Uji laborato rial kualitas air tanah Pencatat an dan
Saluran Setiap buangan 1 air kotor bulan dan air sekali bekas uji laborat IPAL orium
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan
kebutuha n dan keahliann ya.
Pelaksana : Yayasan Amanah Husada Pengawas : Desa Cisarua , Kec. Nagrak, BLH, Dishubkominfo, Distarkimsih, Dinkes, Disnakertrans
Septic tank RTH
Setiap 1 bulan sekali uji laborat orium
Keterang an
Penerima pelaporan : Desa Cisarua, Kec. Nagrak, BLH, Dishubkominfo, Distarkimsih, Dinkes, Disnakertrans
Operasion al Klinik akan menyesua ikan dan mengikuti perkemba ngan peraturan dan perundan gan Pemerint ahan Indonesia serta kegiatan selama operasion al klinik dilakukan dan dilaporka n setiap 6
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
Sumber Dampak
Jenis Dampak septictank dari sisa MCK pada Toilet
Penurunan kualitas udara dilingkung an klinik Penggunaa n genset
Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk n Perbaikan karyawa penyedotan n, septic tank pasien, menambah dll ruang terbuka sebesar hijau 2,65 m3/hari
Kualitas udara melebih i kualitas udara ambien dengan besaran partikel lebih rendah dari 10 μg maksim al 150 μg/m3 dan debu maksim um 350 mm3/m2 per hari (PP. 41 tahun
Eksisting tersedianya RTH penanaman tanaman hias berjenis perdu
Lokasi
RTH Ruang genset
Periode an tinja setahun sekali
Sebelum operasio nal pengemb angan klinik
perbaikan menambah RTH Menanaman pohon biola cantik Menanam pohon tegakkan penyerap CO2 paling baik Penanaman pohon perdu pembersih udara dalam ruangan
4
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode dokumen tasi
Penguku ran kualitas udara Pencatat an dan dokumen tasi
RTH Ruang genset
Setiap 3 bulan sekali uji laborat orium
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan
Keterang an bulan sekali
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak 1999)
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Pemasangan cerobong genset
Peningkata n intensitas kebisingan dari operasi genset dan mobilitas kendaraan angkut.
Kebising an tidak melebih i baku mutu untuk perdaga ngan dan jasa sebesar 70 dBA sesuai Kepmen LH No. 48/1996 tentang baku mutu kebising an.
Peningkata n volume lalu lintas akibat adanya kendaraan roda 2 dan roda 4 yang
Jumlah Eksisting kendara Penempatan an yang petugas keluar parkir lalu masuk lintas areal penyediaan klinik tempat parkir akan karyawan dan berpote pasien
Eksisting Pemagaran disekeliling areal klinik Perbaikan Penanaman pohon tegakkan berdaun rapat Memasang peredam suara dan cerobong genset
Lokasi
pagar batas areal klinik RTH Ruang genset
Periode
Sebelum operasio nal
Setiap Jalan hari Cibadak Parungku da Areal parkir
5
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode
Penguku ran tingkat intensita s kebising an Pencatat an dan dokumen tasi
Pagar batas areal klinik RTH Ruang genset
Setiap 1 bulan sekali
Pengama tan visual Pencatat an dan dokumen tasi
Setiap Jalan hari Cibadak – Parungku da Areal parkir
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan
Keterang an
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
Sumber Dampak
Jenis Dampak keluar masuk lokasi kegiatan melalui jalan Cibadak Parungkud a Timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan karyawan.
Timbulan limbah B3
Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk nsi Perbaikan terhada pemasangan p warning kemace symbol tan dan melaksanaka ganggua n n lalu rekomendasi lintas. ANDALALIN
Limbah padat dan sampah yang dihasilk an sebanya k ± 184,32 Kg/hari.
Eksisting tersedianya tong sampah biasa sebanyak 30 unit adanya TPSS
Lokasi
Periode
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode
Tong sampah TPSS
Setiap hari Setiap 2 x dalam seminggu
Pengama tan visual Pencatat an dan dokumen tasi
Tong sampah TPSS
Setiap hari Setiap 2 x dalam seming gu
TPS B3
Setiap 3 bulan sekali
Pengama tan visual Pencatat atn dan dokumen tasi
TPS B3
Setiap 3 bulan sekali
Perbaikan Menyediakan tong sampah terpilah organik, anorganik sebanyak 30 unit
Limbah Eksisting B3 yang Penampungan dihasilk gan limbah an B3 cair untuk dengan padatan jerigen sebesar Penampungan
6
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan
Keterang an
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Potensi terjadinya kebakaran di areal klinik.
Jumlah kerugia n yang di akibatk an dari bencana kebakar an
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk 10 limbah B3 Kg/bula padat dengan n dan kantong cairan plastic 15 L/bulan Perbaikan Membuat TPS B3 Menjalin kerjasama dengan pengolah limbah B3 dan limbah medis Pengangkutan limbah B3 terjadwal Eksisting Penyediaan APAR 3 Kg sebanyak 8 unit Perbaikan Pemasangan alarm bencana Membuat jalur evakuasi dan pintu darurat
Lokasi
Periode
Areal lokasi kegiatan
Sebelum kegiatan operasio nal pengemb angan klinik
7
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode
Pengece kan sumber arus kelistrik an Pencatat an dan dokumen tasi
Areal lokasi kegiatan
Setiap hari
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan
Keterang an
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Potensi terjadinya kecelakaa n kerja dan gangguan kesehatan karyawan
Jumlah pekerja yang mengala mi kecelak aan kerja dan ganggua n kesehat an
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Eksisting Menerapkan SOP Pemakaian alat pelindung kerja SNI Menyediakan P3K Ikut serta dalam program BPJS tenaga kerja dan kesehatan
Lokasi Areal lokasi kegiatan
Periode Setiap hari
RTH Drainase Sumur resapan Lubang biopori
Sebelum operasio nal pengemb angan klinik
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode Pengama Areal Setiap tan lokasi 3 visual kegiatan bulan sekali Medical check up karyawa n Pencatat an dan dokumen tasi
Perbaikan Menggunakan pakaian khusus penanganan pasien Mendapatkan pelatihan peningkatan mutu pelayanan Peningkata n run off limpasan air.
Perkiraa Eksisting n Adanya RTH limpasa Adanya n air saluran hujan drainase dengan
8
Pengama tan visual Pencatat an dan dokumen
RTH Drainase Sumur resapan Lubang biopori
Pada saat musim hujan
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan
Keterang an
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda
Sumber Dampak
Jenis Dampak
Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk menggu Adanya nakan talang air rumus hujan rasional diperkir Perbaikan akan Membuat sebesar sumur 5,2 – 6 resapan 2 m3 3 m /hari sebanyak 2 . unit Membuat lubang biopori sebanyak 42 unit Membuat grill
Lokasi Jalan masuk areal klinik
Periode
9
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Lokasi Periode tasi Jalan masuk areal klinik
Institusi Pengelolaan dan Pemantauan
Keterang an
BAB 4 JUMLAH
DAN
JENIS
IZIN
PPLH
YANG
DIBUTUHKAN
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk pelestarian fungsi lingkungan hidup dan pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pengawasan, dan penegakan hukum lingkungan hidup. Dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut, maka setiap rencana kegiatan atau usaha wajib memliki izin lingkungan termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Serta Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup mewajibkan setiap rencana kegiatan/usaha memiliki izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH). Adapun rencana kegiatan klinik bersifat permanen maka dari itu rencana kegiatan tersebut diwajibkan memiliki izin PPLH diantaranya adalah : 1. Izin pembuangan limbah cair (IPLC) 2. Izin penyimpanan sementara limbah B3
Dokumen UKL – UPL Klinik Tiara Bunda IV - 1
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat “Panduan Standar Minimal Alat Kesehatan PPK” tahun 2012; http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/ http://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/10/19/pengelolaan-limbah-medis-rumahsakit/ Kementerian Lingkungan Hidup RI – Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, “Teologi Lingkungan : Etika Pengelolaan Lingkungan dalam Perspektif Islam” cetakan kedua, 2012. PermenLH Nomor 16/2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup : Lampiran IV. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D., “Teknologi dan Pengelolaan Sampah Padat dan Infeksius Rumah Sakit”, Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Soemarwoto, Otto. 2004. “Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan”, Djambatan.