OBESITAS No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
SOP
PUSKESMAS SEMBAYAT 1. Pengertian
2. Tujuan 3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur / langkahlangkah
: : : :2 Drg. Naniek Sulastri
Obesitas adalah merupakan keadaan dimana seseorang memiliki kelebihan lemak (body fat) sehingga orang tersebut memiliki risiko kesehatan. Sebagai acuan dalam penatalaksanaan bagi pasien dengan obesitas di Puskesmas Sembayat. Keputusan Kepala Puskesmas nomor 445/VII/SK AK/1840/437.52.0 AK/1840/ 437.52.09/2015 9/2015 tentang tentang Standar Operasional Prosedur penyakit yang ditangani di unit pelayanan Puskesmas Sembayat Keputusan Menteri Kesehatan No. HK 02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 1. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan anamnesa terhadap pasien. Adanya keluhan : Biasanya pasien datang bukan dengan keluhan kelebihan berat badan namun dengan adanya gejala dari risiko kesehatan yang timbul. Penyebab : 1. Ketidakseimbangnya asupan energi dengan tingkatan aktifitas fisik. 2. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain kebiasaan makan berlebih, genetik, kurang aktivitas fisik, faktor psikologis dan stres, obat-obatan (beberapa obat seperti steroid, KB hormonal, dan anti-depresan memiliki efek samping penambahan berat badan dan retensi natrium), usia (misalnya menopause), kejadian tertentu t ertentu (misalnya (mis alnya berhenti merokok, berhenti dari kegiatan olahraga, o lahraga, dsb). 2. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan Pemeriksaan Fisik 1. Pengukuran Antropometri (BB, TB dan LP) Indeks Masa Tubuh (IMT/Body mass index/BMI) menggunakan rumus Berat Badan (Kg)/Tinggi Badan kuadrat (m2) Pemeriksaan fisik lain sesuai keluhan untuk menentukan telah terjadi komplikasi atau risiko tinggi 2. Pengukuran lingkar pinggang (pada pertengahan antara iga terbawah dengan krista iliaka, pengukuran dari lateral dengan pita tanpa menekan jaringan lunak). Risiko meningkat bila laki-laki >85 cm dan perempuan >80cm. 3. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang bila perlu: untuk menetukan risiko dan komplikasi yaitu pemeriksaan kadar gula darah, profil lipid, dan asam urat. 4. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter dapat menjelaskan komplikasi Diabetes Mellitus tipe 2, Hipertensi, penyakit kardiovakular, Sleep apnoe, abnormalitas hormon reproduksi, Low back pain, perlemakan hati Obesitas dikelompokkan dikel ompokkan menjadi obesitas risiko tinggi bila disertai dengan 3 atau lebih keadaan di bawah ini: 1. Hipertensi
2. Perokok 3. Kadar gula darah puasa tidak stabil 4. Riwayat keluarga serangan jantung usia muda 5. Usia (laki-laki > 45 thn, atau perempuan > 55 thn). 5. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan terapi Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Non –Medikamentosa 1. Penatalaksanaan dimulai dengan kesadaran pasien bahwa kondisi sekarang adalah obesitas, dengan berbagai risikonya dan berniat untuk menjalankan program penurunan berat badan 2. Diskusikan dan sepakati target pencapaian dan cara yang akan dipilih (target rasional adalah penurunan 10% dari BB sekarang) 3. Usulkan cara yang sesuai dengan faktor risiko yang dimiliki pasien, dan jadwalkan pengukuran berkala untuk menilai keberhasilan program 4. Penatalaksanaan ini meliputi perubahan pola makan (makan dalam porsi kecil namun sering) dengan mengurangi konsumsi lemak dan kalori, meningkatkan latihan fisik dan bergabung dengan kelompok yang bertujuan sama dalam mendukung satu sama lain dan diskusi hal-hal yang dapat membantu dalam pencapaian target penurunan berat badan ideal. 5. Pengaturan pola makan dimulai dengan mengurangi asupan kalori sebesar 300-500 kkal/hari dengan tujuan untuk menurunkan berat badan sebesar ½-1 kg per minggu. 6. Latihan fisik dimulai secara perlahan dan ditingkatkan secara bertahap intensitasnya. Pasien dapat memulai dengan berjalan selama 30 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu. 6. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan konseling Pasien dan keluarga diberitahu mengenai: a) Perlu adanya motivasi dan dukungan keluarga untuk menurunkan berat badan hingga mencapai BB ideal. b) Membatasi asupan energi dari lemak total dan gula c) Meningkatkan konsumsi uah dan sayuran, serta kacangkacangan, dan biji-bijian. d) Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur (60 menit sehari untuk anak-anak, dan 150 menit/minggu untuk dewasa) 7. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan rujukan bila: Bila pasien merupakan risiko timnggi dan risiko absolut Jika sudah melakukan modifikasi gaya hidup selama 3 bulan, dan tidak memberikan respon, maka pasien di rujuk ke spesialis dalam untuk mendapat obat-obatan penurun berat badan. 8. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter mencatat di buku rekam medis 5. Diagram alir 6. Hal yg perlu diperhatikan 7. Unit terkait
Poli umum Poli anak/mtbs Poli kia Ugd Poli gizi Poli gigi
8. Dokumen terkait 9. Rekam historis perubahan
Rekam medis NO Yang diubah
Isi perubahan
Tanggal mulai diberlakukan