PENATALAKSANAAN KIPI
KAK
PUSKESMAS WAIMITAL Jalan Lintas Seram
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
:
Halaman
: 1/3 ALI WAFAH Nip: 1972 070419950 0704199503 3 1 006
KERANGKA ACUAN KERJA PENATALAKSANAAN KIPI PUSKESMAS WAIMITAl
I.
PENDAHULUAN
Dalam menghadapi era globalisasi, imunisasi merupakan upaya pencegahan primer guna mencapai masa depan anak yang lebih sehat.Namun peningkatan pemberian imunisasi harus diikuti dengan peningkatan efektifitas dan keamana vaksin yang diberikan. Dipihak lain peningkatan penggunaan vaksinakan meningkatkan pula kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang tidak diinginkan. (PEDOMAN (PEDOMAN TATALAKSANA MEDIK KIPI)
II.
LATAR BELAKANG
Guna mengetahui apakah KIPI yang terjadi disebabkan oleh imunisasi, maka diperlukan pelaporan pencatatan dari semua reaksi yang timbul setelah pemberian imunisasi. Untuk mengetahui besarnya masalah KIPi diperlukan pelaporan dan pencatatan KIPI secara berkala dan berkesinambungan serta koordinasi antara pengambil keputusan dengan petugas pelaksana di lapangan, guna menentukan sikap dalam mengatasi KIPI yang terjadi.
III.
TUJUAN
1. Tujuan Umum : Memberikan pedoman tatalaksana kasus KIPI dalam rangka memantapkan pelaksanaan program Imunisasi 2. Tujuan Khusus: a. Dapat menemukan kasus KIPI melalui jalur pelaporan yang efektif dan efisien b. Dapat mengetahui jenis KIPI dengan cepat dan tepat c. Dapat menangani kasus KIPI secara komprehensif
d. Memberikan pengertian tentang KIPI dan menenteramkan lingkungan masyarakat di daerah sasaran program
IV.
KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan KIPI
Setiap kasus KIPI atau yang dilaporkan sebagai KIPI harus dicatat, dilacak dan ditanggapi.
Setiap kasus KIPI sedapat mungkin diupayakan pengobatannya di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.
Untuk setiap kasus KIPI, masyarakat berhak untuk mendapatkan penjelasan resmi atas hasil penelitian yang dilakukan oleh pemerintah / penanggung jawab program
V.
CARA MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN KEGIATAN:
a. Sebelum pelaksanaan pelaksanaan imunisasi, petugas memberi penjelasan tentang tentang vaksin yang akan diberikan dan efek sampingnya kepada sasaran imunisasi b. Apabila setelah pelayanan immunisasi ada pelaporan tentang KIPI, petugas segera memeriksa dan membuktikan ke sasaran. c. Untuk kasus KIPI dengan reaksi ringan, seperti reaksi lokal, demam, dan gejala gejala sistemik yang dapat sembuh sendiri, tidak ti dak perlu dilaporkan. d. Kasus kasus yang perlu dilaporkan adalah reaksi anafilaktik, syok, menangis keras terus menerus lebih dari 3 jam, reaksi lokal yang berat, sepsis, abses di tempat suntikan, kejang, ensephalopati, lumpuhlayu, neuritisbrachialis, trombositopenia, limfadenitis, infeksi BCG menyeluruh, osteitis/osteomyelitis, dan kematian e. Kurun waktu pelaporan ke dinas kesehatan kabupaten adalah 24 jam dari saat penemuan kasus. f. Petugas merujuk pasien bila perlu g. Mencatat jenis vaksin yang diberikan VI.
SASARAN
Bayi pasca imunisasi yang mengalami KIPI VII.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap ada kasus terjadinya KIPI
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab program setiap ada kasus KIPI atau diduga KIPI. Evaluasi dilakukan segera setelah ada laporan terjadinya kasus KIPI.
Evaluasi kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk umpan balik ke petugas untuk memastikan apakah yang terjadi benar-benar kasus KIPI atau tida
XI PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaksana program membuat laporan
paling lambat 24 jam dari saat
penemuan kasus dan disetorkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten