1.Asal Muasal Tupperware Tahun 1938, Mr. Earl Tupper, Tupp er, seorang ahli kimia dari Amerika Serikat berusia 31 tahun mendirikan perusahaan Tupper Plastic Company dan pabrik pertamanya di Farnumsville,Massachussets, USA inilah produk plastik dengan merk Tupper Plastic mulai dijual tahun 1946 melalui toko dan katalog. Namun penjualan kurang sukses karena keistimewaan produk Tupperware yaitu "SEAL" atau tutupnya yang kedap udara dan kedap cairan ini tidak diketahui konsumen karena tidak ada penjelasan tentang itu. Keadaan berubah ketika seorang wanita bernama Brownie Wise memperkenalkan cara penjualan produk Tupperware melalui "PARTY PLAN/HOME PARTY" atau peragaan dirumah-rumah yang terbukti lebih sukses dan efektif karena disertai penjelasan mengenai keistimewaan dan manfaat dari tiap produk. Fakta yang menajubkan saat ini setiap 2,5 detik terdapat Tupperware Party. Dengan Tupperware Party setiap 2,5 detik membuat Tupperware merupakan produk yang paling terkenal didunia. Dalam usianya yang lebih dari setengah abad, saat ini Tupperware telah menjadi salah satu perusahaan terkemuka didunia dibidang wadah plastik untuk penyimpanan maupun pen yajian yang berkualitas tinggi. Dengan kantor pusat di Orlando, Florida (US), saat ini Tupperware telah dipasarkan hampir di 100 negara didunia. Kita pada saat ini mempunyai lebih dari d ari 200 item produk yang terdiri dari:- Food storage containers.- Tuppertoys.- Entertainment products.- Microwave products.- Dan lain-lain. Tupperware mulai dikenal masyarakat Indonesia sekitar tahun 1978. Namun, nyatanya belum dapat berkembang luas, karena belum b elum memiliki kantor perwakilan dan distributor resmi Tupperware di Indonesia. Sebagai sebuah peluang bisnis yang menjanjikan, Tupperware pernah dilirik beberapa orang. Namun setelah mengetahui cara penjualan yang unik, antara lain dipasarkan melalui pesta/demo Tupperware mereka mundur teratur. Setelah beberapa kali gagal mencari rekanan, tahun 1990 Kantor Pusat Tupperware dari Orlando, datang ke Jakarta untuk menyeleksi tujuh calon rekanan. Diluar dugaan, d ugaan, dari hasil seleksi terpilih Ibu Nafisah Emir yang sebetulnya cuma iseng-iseng saja mengikuti m engikuti seleksi. Akhirnya pada 11 Juni 1991 diadakanlah pesta Tupperware pertama di Indonesia. Inilah cikal bakal bisnis Tupperware yang begitu hebat di Indonesia. Dapat dikatakan, tahun ´91-´94 merupakan masa peletakan pondasi bagi Tupperware Indonesia, tahun ´95 perlahan-lahan Tupperware bangkit dan berkembang pesat pada periode berikutnya. Pada saat ini Tupperware Indonesia yang diwakili oleh PT Imawi Benjaya telah memiliki lebih dari 91 Distributor resmi yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Filosofi Tupperware Tupperware telah sukses lebih dari 50 tahun dengan filosofi yang sangat sederhana. Kita percaya bahwa yang menjadi dasar untuk sukses tergantung pada: - PEOPLE (orang). - PRODUCT (produk). - PARTY PLAN/HOME PARTY (rencana).
2.haapy call korea
3. Coca-Cola telah menjadi salah satu merk paling berharga dan sukses dalam sejarah industri modern. Dikenal pula sebagai ‘coke’ , Coca-Cola diyakini menjadi minuman ringan terlaris dunia.
Minuman berkarbonasi ini berhasil mempertahankan popularitasnya selama lebih dari satu abad meskipun harus menghadapi banyak saingan, dengan Pepsi dianggap sebagai pesaing terkuat. Penemu Coca-Cola Meskipun konsumsi berlebihan minuman berkarbonasi dianggap menimbulkan risiko kesehatan, menariknya, orang yang menemukan Coca-Cola adalah seorang apoteker! Dr. John Stith Pemberton, seorang ahli farmasi lokal dari Atlanta, AS, adalah yang menemukan Coca-Cola. Dia membuat resep pertamanya dalam tiga ketel kuningan di halaman belakang rumahnya. Pemberton lantas membawa minuman racikannya ke apotek Jacob dan mulai mempromosikannya. Minuman ini pertama kali dijual di apotek yang sama pada 8 Mei 1886. Sekitar sembilan porsi minuman terjual setiap harinya dengan harga 5 sen untuk setiap porsi. Sebelum menemukan resep Coca-Cola, John S. Pemberton telah lama terobsesi menemukan obat sekaligus minuman yang bisa menyembuhkan berbagai keluhan. Selama masa itu, laporan tentang manfaat kesehatan dari tanaman coca (koka) telah banyak tersebar. Coca dikenal sebagai stimulan, afrodisiak dan juga memiliki sifat melancarkan pencernaan. Dengan begitu banyak kegunaan, coca menjadi tanaman yang dicari Pemberton. Angelo Mariani, seorang Korsika telah lebih dulu membuat anggur coca (coca wine), yang disebut Vin Mariani dan mendapat sukses besar di Eropa.
Banyak selebriti, termasuk Thomas Edison, Ratu Victoria dan bahk an tiga Paus diyakini menjadi penyuka minuman ini. Didorong oleh keberhasilan Vin Mariani, Pemberton meluncurkan merek sendiri – Pemberton’s French Wine Coca yang dia diiklankan sebagai ‘minuman intelektual’. Selain eksrak daun coca, Dr Pemberton juga menggunakan kacang kola dalam minuman ini. Namun, seiring munculnya ‘gerakan kesederhanaan’ di AS, Pemberton segera menyadari bahwa tidak mungkin baginya menjual minuman yang didasarkan pada alkohol. Oleh karena itu, dia mulai bekerja untuk menemukan formula minuman yang memiliki ekstrak daun coca dan kacang kola tetapi tidak memiliki kandungan alkohol. Akhirnya pada tahun 1886, dia berhasil menemukan formula sirup yang kemudian menjadi resep minuman Coca-Cola awal. Asal Nama Coca-Cola Sekretaris Dr. Pemberton, Frank Robinson, adalah yang mengusulkan kata Coca-Cola. Nama Coca-Cola diambil sebagai gabungan dari dua bahan utama pembuat minuman ini yaitu daun coca dan kacang kola. Huruf ‘k’ pada kacang kola lantas diganti menjadi huruf ‘c’ agar lebih seirama. Frank Robinson lebih lanjut meyakinkan Pemberton untuk mengiklankan minuman hasil kreasinya. Robinson yang dikenal memiliki tulisan tangan yang bagus selanutnya juga menggunakan bakatnya untuk merancang logo populer Coca-Cola. Namun, tahun pertama bisnis tidak berlangsung mulus. Meskipun memiliki potensi, minuman ini gagal mendapatkan tempat yang layak di pasar. Faktor kegagalan sebagian dipicu oleh keterampilan bisnis Pemberton yang kurang mumpuni, sementara kondisi kesehatan Pemberton yang menurun juga disinyalir turut berkontribusi. Pada tahun 1887, Pemberton menjual hak formula Coca-Cola ke apoteker dan pengusaha Atlanta lain, Asa Candler, seharga $ 2.300. Pada tahun 1892, Candler membentuk sebuah perusahaan di Georgia bernama ‘The Coca-Cola Company’.
Karena pemasaran yang agresif dan ketajaman insting bisnis Asa Candler, pada tahun 1890-an Coca-Cola telah memantapkan dirinya sebagai salah satu minuman paling populer di Amerika Serikat.
Awal abad ke-20 menyaksikan minuman ini mampu melintasi perbatasan negara untuk dijual di Kanada. Sekitar waktu yang sama, Coca-Cola memulai praktek menjual sirup (ekstrak) minuman kepada perusahaan pembotolan independen, model yang masih diikuti oleh industri minuman ringan hingga saat ini. Sungguh ironis bahwa penemu Coca-Cola, Dr Pemberton, meninggal dua tahun setelah menciptakan minuman legendaris ini dan tidak sempat menyaksikan keberhasilan penemuannya.[] 4. Adidas
Adidas AG, juga dikenal sebagai adidas, adalah sebuah perusahaan sepatu Jerman. Perusahaan ini dinamakan atas pendirinya, Adolf (Adi) Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920an di Herzogenaurach dekat Nuremberg. Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya termasuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai logo resmi adidas. Adidas adalah perusahaan pakaian olahraga terbesar di Eropa dan kedua terbesar di dunia setelah Nike.[2] Rudolf Dassler, adik Adi, mendirikan perusahaan saingan, Puma. Pada Agustus 2005, adidas mengakuisi rivalnya, Reebok, dalam upaya memperketat persaingan dengan Nike. Selama lebih dari 80 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Sekarang, grup Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan menawarkan portfolio yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Strategi grup Adidas sangatlah simpel: memperkuat bran secara terus menerus dan mengimprovisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Aktivitas perusahaan dan lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach, Jerman. Tertanggal 31 Desember 2009, grup Adidas tercatat mempekerjakan sebanyak 38.982 orang selama setahun penuh. Juga ada pendapat, bahwa sebetulnya Adidas adalah sebuah singkatan dari sebuah kalimat, yaitu " All day I dream about sports" (Tiap hari aku bermimpi tentang olahraga). Pendapat ini disetujui banyak orang[butuh rujukan] mengingat bila tiap huruf pertama dari kata yang terkandung dalam kalimat diambil lalu disusun, akan membentuk kata Adidas, dan juga maknanya yang mendukung semangat olahraga 5. Wall's
Logo Heartbrand es krim Unilever yang penamaannya bervariasi di berbagai negara.
Wall's adalah merek makanan asal Inggris yang mencakup produksi daging dan es krim yang dimiliki oleh Unilever. Perusahan ini didirikan di London pada tahun 1786 oleh Terence Banyard,[1] diakuisisi pada tahun 1922 oleh Lever Brothers, yang menjadi bagian dari Unilever pada tahun 1930. Pada suatu musim panas, demi menghindari PHK akibat pelemahan pangsa pasar daging sebagai produk intinya, Wall's memproduksi berbagai es krim pada tahun 1922. Unilever menjual produk daging dan lisensi untuk menggunakan merek Wall's seperti di Britania Raya pada tahun 1996 untuk Kerry Group. Wall's itu sendiri kini sebagai inti dari bisnis es krim global dari Unilever Heartbrand. Penggunaan merek dagang Wall's digunakan saat ini di Tiongkok, Hong Kong, India, Indonesia, Yordania, Lebanon, Malaysia,[2] Maldives, Mauritius, Pakistan[3], Filipina, Qatar, Arab Saudi, Spanyol, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam. 6.OREO Kalo kita sedang membicarakan tentang abad ke 20, kebanyakan kita membandingkan apa yang terjadi di awal 1900-an hingga tahun 2000. Banyak sekali yang bisa kita bandingkan seperti orang2 di tahun 1900 belum mengenal TV, mobil masih jadi b arang super mewah, nggak ada pesawat, belum ada telepon dan hal2 yang berbau teknologi lainnya. Tapi jangan lupakan juga ada hal lain yang terlihat sepele tapi pada penghujung abad 20 menjadi kultur yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Itu adalah Oreo. Di awal 1900-an Oreo belumlah dikenal, tapi di tahun 1980-an sampai saat ini Oreo menjadi bagian dari kultur manusia karena menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang begitu melekat... Anak2 yang lahir di tahun 70 dan 80-an, khususnya di Amerika dan Eropa, begitu akrab dengan keberadaan Oreo. Pada masa itu kalo kita tidak punya foto diri yang sedang memakan Oreo, kita akan serasa berada di planet lain. Kita selalu berusaha membuat foto bagaimana cara memakan Oreo yang terbaik. Tidak hanya anak2, kaum orang tua pun mengakrabi oreo dan tidak hanya memakannya secara langsung, tapi juga dimodifikasi ke dalam bentuk lain seperti dibuat milkshake, dibuat pie, kue dan masakan2 penutup lainnya. Di luar itu semua, tahukah kalian kalo Oreo itu sudah ada sejak tahun 1912? Dan tahukah kalian bahwa Oreo adalah biskuit paling laris di dunia? Lalu bagaimana sejarahnya?
Pada tahun 1898, beberapa perusahaan pembuat roti dan biskuit di Amerika bergabung menjadi satu membentuk sebuah perusahaan baru yang dinamakan National Biscuit Company (NaBisCo). Sebagai produksi awal, Nabisco membuat produk biskuit untuk hewan, pada tahun 1902, yang dinamakan Barnum, yang menjadi begitu terkenal karena bentuk kemasannya yang disukai banyak orang, kemasan itu berupa kotak yang didesign menyerupai kandang hewan. Barnum inilah yang melambungkan dana Nabisco. Hingga suatu saat para eksekutif di Nabisco mempunyai ide untuk membuat biskuit yang ditujukan untuk anak-anak. Akhirnya pada tahun 1912 diciptakanlah sebuah biskuit yang berbentuk 2 l empengan coklat yang mempunya lapisan krim ditengahnya. Biskuit itu dinamakan Oreo. Bentuk Oreo di awal terciptanya itu hampir sama persis dengan bentuk Oreo yang kita kenal sekarang, sedikit yang membedakan adalah bentuk motif di kedua lempengan coklatnya. Design itu nggak pernah berubah sampai pada akhirnya Nabisco memproduksi Oreo dalam banyak versi, seperti versi Double Stuff pada tahun 1975, versi Halloween pada tahun 1991 dan versi natal pada tahun 1995. Lalu, darimanakah asal nama Oreo? Orang2 di Nabisco pada saat sekarang tidak mengetahui dengan pasti darimana kata Oreo itu berasal. Sebagian percaya bahwa kata Oreo pada mulanya diambil dari kata perancis Or yang berarti emas, seperti warna kemasan Oreo pada masa awal produksinya. Ada juga yang percaya bahwa nama Oreo diambil dari nama sebuah gunung di Yunani yaitu gunung Oreo. Sedangkan sumber lainnya percaya bahwa nama itu dihasilkan dari gabungan 2 kata yaitu re yang diambil dari kata cream dan 2 huruf O yang diambil dari kata Chocolate. Ada juga pandangan lain yang mengatakan bahwa nama itu tidak ada artinya sama sekali, hanya sekedar dibuat untuk mempermudah penyebutan saja. Tapi apapun makna dari nama Oreo, yang pasti Oreo adalah biskuit yang paling banyak terjual di muka bumi. Di mana sejak tahun 1912, Oreo telah terjual sebanyak 362 Milyar kemasan dan sudah menjadi bagian dari kultur manusia sebagaimana es krim, air kemasan, fast food dan lainlain.
7. Mandom
Mandom Corporation ( 株式会社マンダム Kabushiki-gaisha Mandamu) adalah perusahaan asal Jepang yang memproduksi dan mengedarkan produk-produk kosmetik untuk perawatan kulit, perawatan rambut, parfum, dan deodoran. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1927 dengan nama Kintsuru Perfume Corporation ( 金鶴香水株式会社 ) dan berubah nama menjadi Mandom Corporation pada tahun 1971. Sejarah
Pada tahun 1927, Shinpachiro Nishimura mendirikan Kintsuru Perfume Corporation. Perusahaan ini memproduksi dan memasarkan kosmetik untuk perawatan rambut bernama Tancho Stick yang sukses di pasaran pada tahun 1933. Pada tahun 1959, kesuksesan produk Tancho Stick menyebabkan perusahaan mengubah nama menjadi Tancho Corporation. Upaya Tancho dengan memperluas pasar di luar Jepang semakin meningkat pada tahun 1970 ketika perusahaan meluncurkan produk baru untuk perawatan tubuh pria yang sangat sukses, yang disebut Mandom, yang mengambil namanya dari kombinasi dari kata-kata "Human" dan "Freedom". Di pasar internasional, Mandom menampilkan iklan yang diperankan Charles Bronson seorang artis Hollywood, dan ia menjadi pemeran iklan produk ini untuk pertama kalinya. Dalam 1 minggu penayangan iklan ini, Mandom sukses menjadi produk nomor 1 untuk perawatan tubuh pria di Jepang. Kesuksesan produk Mandom, membuat Tancho Corporation kemudian berubah nama lagi menjadi Mandom Corporation pada tahun 1971. Pada tahun 1976, keberhasilan Mandom Corporation semakin meningkat, dengan larisnya produk mereka dengan merek Gatsby. Mandom Corporation go public pada tahun 1988, mereka melepas saham di Bursa Saham Tokyo. Pada tahun 1989, Mandom memperkenalkan Lucido, produk kosmetik baru bagi perempuan. Pada awal tahun 2000-an, Mandom terus berinovasi dengan produk b aru. Mereka pun memperluas kehadiran mereka di pasar internasional dengan merek Gatsby dan Lucido sebagai merek andalan mereka.
Produk Unggulan
Gatsby : produk perawatan tubuh dan rambut khusus ditujukan untuk pria. Lucido : produk perawatan kecantikan khusus ditujukan untuk wanita. Bifesta : merek kosmetik ditujukan khusus untuk wanita. Pixy : merek kosmetik untuk wanita. Pucelle : merek parfum dan kosmetik perawatan tubuh untuk wanita.
Merek lain: Dr. Renaud, Guinot, Formulate, Aristia, Direction Refilia, Miratone, dan Johnny Andrean. Dengan meluasnya pasaran Gatsby di dunia internasional, cabang Gatsby Mandom Corp menjadi tersukses dalam perusahaan Mandom. Pada tahun 2007, Mandom merilis "Moving Rubber", serangkaian produk penataan rambut, popularitas produk Gatsby pun terus berlanjut. Penjualan produk Gatsby memperoleh 59,6% untuk pendapatan perusahaan Mandom pada tahun 2012 . 8. Campina
Campina merupakan perusahaan yang menghasilkan jenis makanan yang bermarkas di Surabaya, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 22 Juli 1972. Perusahaan ini umumnya menghasilkan berbagai produk es krim. Campina selalu menghadirkan produk-produk istimewa dari bahan alami, higienis dan berkualitas. Kelezatan es krim Campina pun semakin beragam. Tak hanya digemari oleh keluarga dan remaja, namun merebut hati pelanggan cilik. Terbukti dengan adanya kerjasama antara Campina dengan Nickelodeon yang menjadikan satu-satunya pemegang lisensi produk es krim ‘Spongebob’ dan ‘Avatar’ di Asia Tenggara. Selain produk diatas, Campina memiliki produk yang sesuai dengan segmennya. Untuk segmen anak-anak: Fantasy, Didi Cup, Blue Jack. Segmen remaja: Concerto dan Tropicana. Segmen dewasa: Bazooka, Hula-Hula. Dan segmen keluarga: Family pack dengan berbagai rasa dan ukuran. Untuk acara-acara special, ice cream cake yang akan melengkapi kemeriahan. Inovasi tebaru dari Campina dengan menghadirkan es krim LuVe Litee yang merupakan es krim low fat dan 100% non-dairy pertama di Indonesia. Produk LuVe Litee pun menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menjalani diet, bergaya hidup vegan dan lactose intolerance.
Sejarah
Campina didirikan oleh Darmohadipranoto bersama istrinya dengan nama CV Pranoto pada 22 Juli 1972. Mereka membuat es krim di garasi rumah di Jl. Gembong Sawah, Surabaya. Semula Campina dijual menggunakan armada sepeda, kemudian dengan freezer hingga mobil van. Seiring berjalannya waktu, Campina mulai digemari masyarakat. Terbukti dengan kunjungan Gubernur Jawa Timur, Bapak H.M.Noer ke pabrik Campina pada tahun 1973. Untuk memperkuat daya saing, keluarga Sabana Prawirawidjaja (PT Ultrajaya Milk Industry) ambil bagian dalam kepemilikan saham pada 1974 sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Campina Ice Cream Industry. Kemudian untuk meningkatkan produksi Campina memindahkan lokasi pabrik pada 1984 ke Rungkut, Surabaya hingga kini. 9. Aqua (air mineral)
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi Tbk di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (3 pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 10 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Berastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo).
Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone. Aqua Group didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo yang setelah keluar bekerja dari Pertamina, dan bekerja di Petronas, mendirikan usaha air minum dalam kemasan (AMDK).
Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia, karena sebagai seorang pionir maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis AMDK di Indonesia. Sejarah
Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk air mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Aqua sebagai produk air mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Dalam pemasarannya, grup distribusi Aqua memiliki jaringan distribusi air mineral yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin. Awal Pendirian PT Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai Pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an.[1] Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan. Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan di Bangkok, Thailand, [1] Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air, karena di Indonesia sama sekali tidak ada. Atasan Tirto, Ibnu Sutowo juga mengatakan : "Aneh Tirto iki, banyu banjir kok diobokke dalam botol" . [1] Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu PT Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun.[1] Tirto sempat ragu dengan nama PT Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang Indonesia.[2] Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama lain dari Pure Artesian Water), yang berlogo daun semanggi. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua, karena kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi
pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46/liter .[1] 10. pocari sweat sejarah singkat awal mula pocari sweat adalah Mr. Rokuro Harima minuman mengusulkan Mr. Tokushima Akihiko untuk menggunakan cairan infus sebagai minuman berdasar pengalamannya di Mexico. Mr Harima yang terkena diare teringat peristiwa seorang dokter yang meminum cairan infus untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang setelah melaksanakan operasi. Namun usulan itu belum disetujui karena dirasa belum saatnya. Kemudian pada tahun 1976, Mr Akihiko Otsuka menjabat sebagai Presiden Direktur Otsuka yang ke-3. Beliau memanggil Mr Harima yang membawa anak buahnya yaitu Akihisa Takaichi untuk membicarakan tentang minuman cairan infus yang pernah diusulkan oleh Harima. Dia ingin menciptakan minuman kesehatan yang komposisinya sama dengan keringat sehingga menambah elektrolit. Kemudian Mr Harima menyerahkan pengembangan minuman kesehatan kepada Takaichi. Pada mulanya Takaichi berfikir untuk memahami apa itu keringat dengan mandi sauna dan berjalan untuk menganalisa komposisinya. Lalu Takaichi langsung membuat minuman ujicoba dengan komposisi keringat saat berjalan, namun rasanya ditolak oleh Mr Harima karena rasanya pahit. Lalu terlintas ide menambahkan pemanis buatan, tapi masih ditolak oleh Mr Harima karena terlalu manis. Saat minuman dicoba oleh Mr Akihiko diruangannya rasanya masih tetap belum sempurna, dan ada seorang karyawan yang masuk ke ruangan untuk meminta Mr Akihiko mencoba minuman serbuk instan yang sedang dikembangkannya, dan rasanya masih jauh dari sempurna. Kemudian muncul ide dari Mr Akihiko untuk mencapur kedua minuman, dan rasanya enak. Minuman serbuk instan tersebut terbuat dari jeruk, dan ternyata rasa pahit yang khas dari jeruk menutupi rasa pahit dari minuman cairan infus. Lalu Takaichi mencoba beberapa jenis jeruk untuk dicampurkan ke dalam minuman. Takaichi akhirnya mendapatkan 2 jenis minuman yang berkadar gula 6,2% dan 7% untuk diujicobakan. Pada mulanya para peneliti memilih minuman yang berkadar 7%, namun ketika para peneliti diajak untuk berkeringat, mereka lebih memilih minuman dengan kadar gula 6,2%. Pada akhirnya Mr Akihiko memilih ras a tersebut untuk diproduksi. Pada pertemuan dengan para direktur perusahaan mereka diminta untuk mencoba minuman tersebut, namum mendapatkan tanggapan negatif dari para direktur senior. Namun Mr Akihiko memutuskan untuk memproduksi minuman tersebut dengan alasan yang menakjubkan. Pada April 1980 penjualan Pocari Sweat dimulai, namun mendapatkan tanggapan negatif dari para pengecer. Lalu dicoba menawarkan kepada konsumen secara langsung, tetapi mendapatkan reaksi yang negatif juga dari para konsumen. Saat itu, Mr Akihiko mengambil keputusan yang menakjubkan yaitu untuk membagikan Pocari Sweat secara gratis kepada konsumen agar konsumen mengerti keunggulan Pocari Sweat. Dengan demikian dilaksanakanlah pembagian Pocari Sweat secara gratis diseluruh Jepang dengan target orang-orang di tempat yang mudah berkeringat sambil dijelaskan konsep detail tentang Pocari Sweat, dan hasilnya para konsumen menanggapi dengan tanggapan yang positif. Walaupun kerugian perusahaan tinggi, Mr Akihiko memutuskan untuk tetap melaksanakan
pembagian gratis sepanjang tahun. Pada tahun 1981 penjualan Pocari Sweat masih tetap sama pada tahun sebelumnya, namun pada peralihan musim hujan ke musim panas penjualan mulai meningkat. Dengan konsep yang telah dimengerti para konsumen, hasilnya panjualan musim panas tahun ke-2 penjualan meningkat secara drastis, hingga sekarang Pocari Sweat telah dijual di 16 Negara termasuk Indonesia. Di Indonesia promosi Pocari Sweat dibagikan secara pada bulan Ramadhan dan kepada para pasien demam berdarah di Rumah Sakit.