KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INFRASTRUKTUR DAERAH
A.
LATAR BELAKANG
Pengembangan Teknoogi Informasi Informasi di lingkungan instansional pemerintah, saat ini merupakan salah satu tuntutan yang harus dipenuhi dalam rangka menciptakan media informasi dan komunikasi birokrasi pemerintah yang transparan dan bersifat global kepada public dan memberikan sebuah akurasi data yang tinggi sehingga dapat memudahkan dalam pengambilan sebuah kebijakan. Dalam pengambilan sebuah kebijakan oleh semua pihak (stakeholder) di wilayah kabupaten Tasikmalaya sangat memerlukan informasi tentang infrastruktur wilayah. Infrastruktur wilayah merupakan aspek yang vital dalam pembangunan daerah baik dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi maupun sosial. Infrastruktur wilayah tersebut terdiri dari sistem transportasi, sistem pengairan, energi telekomunikasi dan prasarana perumahan. Kebutuhan-kebutuhan akan infrastruktur wilayah tidak terlepas dari fungsi dan peranannya terhadap pembangunan wilayah. Adapun fungsi dan peranan prasarana wilayah dalam pembangunan adalah sebagai pengarah pembentukan struktur tata ruang, pemenuhan kebutuhan wilayah, pemacu pertumbuhan suatu wilayah dan pengikat wilayah. Mencermati motivasi kebutuhan tersebut, maka dapat digaris bawahi beberapa hal orientasi mendasar yang terkait dengan pengembangan pemanfaatan Teknologi Informasi, yaitu : 1.
Penataan berbagai segi kehidupan berbangsa dan bernegara itu terjadi pada lingkungan kehidupan antar bangsa yang semakin terbuka, dimana nilai-nilai universal di bidang ekonomi dan perdagangan, politik, kemanusiaan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup saling berkaitan secara kompleks. Dalam hal ini pemerintah harus mampu memberikan informasi yang komprehensif kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat meletakkan bangsa Indonesia pada posisi yang tidak menguntungkan. Perubahan yang sedang dijalani
terjadi pada saat dunia sedang mengalami transformasi menuju era masyarakat informasi. Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan telah menunjukkan bahwa penggunaan media elektronik merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai transaksi internasional, terutama dalam transaksi perdagangan. Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan kecenderungan global tersebut akan membawa bangsa Indonesia ke dalam jurang digital divide, yaitu keterisolasian dari perkembangan global karena tidak mampu memanfaatkan informasi. Oleh karena itu penataan yang tengah kita laksanakan harus pula diarahkan untuk mendorong bangsa Indonesia menuju masyarakat informasi. 2.
Perubahan-perubahan di atas menuntut terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Pemerintah harus mampu memenuhi dua selera tuntutan masyarakat yang berbeda namun berkaitan erat, yaitu : a.
Masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah negara, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif.
b. Masyarakat menginginkan agar asiprasi mereka didengar dengan demikian pemerintah harus memfasilitasi partisipasi dan dialog publik di dalam perumusan kebijakan negara. 3.
Untuk menjawab tantangan tersebut pemerintah pusat dan daerah harus mampu membentuk dimensi baru ke dalam organisasi, sistem manajemen, dan proses kerjanya yang antara lain meliputi : a. Selama ini pemerintah menerapkan sistem dan proses kerja yang dilandaskan pada tatanan birokrasi yang kaku, tidak kompleks dan dinamis,
menjawab
perubahan
yang
dan perlu ditanggapi secara cepat. Oleh karena itu
di masa mendatang pemerintah harus mengembangkan sistem dan proses kerja yang lebih lentur untuk memfasilitasi berbagai bentuk interaksi yang kompleks dengan lembaga-lembaga negara lain, masyarakat, dunia usaha, dan masyarakat internasional.
b. Sistem
manajemen
pemerintah
selama
ini
merupakan
sistem
hirarki
kewenangan dan komando sektoral yang mengerucut dan panjang. Untuk memuaskan kebutuhan masyarakat yang semakin beraneka ragam dimasa mendatang harus dikembangkan sistem manajemen modern dengan organisasi berjaringan sehingga dapat memperpendek lini pengambilan keputusan serta memperluas rentang kendali. c. Inventarisasi data – data pembangunan terkait dengan infrastruktur wilayah masih sangat kurang dan kalaupun ada sangat diragukan validitas dan akurasi datanya. d. Pemerintah juga harus melonggarkan dinding pemisah yang membatasi interaksi dengan sektor swasta, organisasi pemerintah harus lebih terbuka untuk membentuk kemitraan dengan dunia usaha ( public-private partnership). e. Pemerintah harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan meningkatkan kemampuan, mengelola, serta mendistribusikan informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. 4.
Dengan demikian pemerintah harus segera melaksanakan proses transformasi menuju pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pemberdayaan Pembangunan Wilayah.. Melalui proses transformasi tersebut, pemerintah dapat mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi sekat-sekat organisasi birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerintah bekerja secara terpadu untuk menyederhanakan akses ke semua informasi dan layanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah. Dengan demikian seluruh lembaga-lembaga negara, masyarakat, dunia usaha, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya dapat setiap saat memanfaatkan informasi dan layanan pemerintah secara optimal. Untuk itu dibutuhkan kepemimpinan yang kuat di masing-masing institusi atau unit pemerintahan agar proses transformasi menuju e-government dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Mengacu pada hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang sejak sebelumnya telah merintis adanya pengembangan pemanfaatan
Teknologi Informasi di lingkungan internal , berupaya untuk memantapkan manajemen pengelolaan teknologi Informasi lebih maksimal lagi. Salah satu pemanfaatan yang dipandang sangat mendesak adalah melakukan pengelolaan datadata yang terkait dengan infrastruktur wilayah yang dimiliki oleh kawasan Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya.. Pengelolaan data dilengkapi dengan sebuah bentuk tampilan informasi yang berbasiskan peta wilayah atau data spasial. Dengan tampilan ini diharapkan dapat diperoleh sebuah acuan data yang akurat sehingga memudahkan untuk melakukan pengambilan kebijakan terkait lebih baik lagi. Untuk mencapai tujuan tersebut makan diperlukan sebuah Sistem Informasi geografis (SIG), hingga saat ini merupakan sistem yang selalu dibuat untuk nteraktif dan dapat mengintegrasikan data spasial dan atribut. SIG sebagai perangkat lunak mempunyai kemampuan kartografis yang bisa menjawab serta menganalisis masalah yang berkaitan dengan spasial, atribut serta kombinasi dari dua hal tersebut.
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
a. Memperkuat data base Pengembangan Infrastruktur Wilayah sehingga dapat memudahkan dalam updating data pengembangan-pengembangan infrastruktur yang lebih luas di kemudian hari. b. Meningkatkan kemampuan daerah dalam mengelola database Pengembangan Infrastruktur Wilayah c. Memotret
kondisi
Pengembangan
Infrastruktur
Wilayah
di
Kabupaten
Tasikmalaya. d. Pengembangan
kebijakan
PTIK
(Penerapan
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi) yang mencakup Sistem Operasi dan Prosedur Integrasi data dan informasi, standar pengembangan aplikasi- aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
2. Tujuan
a. Meningkatnya pelayanan informasi kepada masyarakat sehingga membantu tugas utama Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.dalam memberikan pelayanan kepada publik; b. Terwujudnya data Infrastruktur Wilayah (Transportasi, Pengairan, Drainase, Sanitasi dan Air Bersih) dalam bentuk Sistem Informasi Geografis yang mutakhir dan akurat. c. Terwujudnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui program alih teknologi yang komprehensip. d. Tersedianya sebuah system informasi yang memiliki data akurat dan tampilan berbasis peta yang memudahkan dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan data Infrastruktur Wilayah (Transportasi, Pengairan, Drainase, Sanitasi dan Air Bersih) 3. Sasaran a.
Pemutakhiran/inventarisasi data
Infrastruktur Wilayah yang terdapat di
wilayah kabupaten Tasikmalaya secara keseluruhan. b.
Peningkatan control terhadap inventarisasi data Infrastruktur Wilayah yang terdapat di wilayah kabupaten Tasikmalaya.
c.
Menyediakan sebuah data acuan dalam pengambilan kebijakan yang memerlukan
informasi
data
Infrastruktur
Wilayah
di
Kabupaten
Tasikmalaya. d.
Menyinergikan
data
Infrastruktur
Wilayah
dengan
Sistem
Informasi
Geografis yang sudah ada/eksisting.
C.
WAKTU DAN DURASI PEKERJAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pengembangan Infrastruktur Wilayah . 1.
Selama 5 (enam) bulan kalender sejak ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
2.
Pekerjaan harus sudah dimulai paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sesudah Surat Perjanjian Kerjasama/Kontrak ditandatangani.
3.
Pihak Penyedia Jasa harus sudah menyerahkan semua hasil pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan batas waktu pelaksanaan.
4.
Pihak Penyedia Jasa harus menyesuaikan diri dan mengikuti jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan.
D. DASAR HUKUM
1.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2.
INPRES No 3 Tahun 2003 yang merupakan paying bagi kebijakan detail teknis di bidang e-Government.
E.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaaan ini akan dilaksanakan dalam suatu kerangka dasar yang terbagi menjadi lima pekerjaan utama, yaitu : a) Inventarisasi Data b) Pengolahan Data Tekstual c) Pengolahan Data Spasial d) Integrasi Data Tekstual dan Spasial e) Pembuatan SIG
a. Inventarisasi Data
Inventarisasi dan identifikasi data-data dan informasi tematik mengenai infrastruktur wilayah Kabupaten Tasikmalaya baik yang berupa tabular, tekstual maupun spasial dalam berbagai format dan sumber. Inventarisasi dan identifikasi data-data dan informasi lainnya yang menunjang pemanfaatan
Database
Pengembangan
Tasikmalaya. b. Pengolahan Data Tekstual
Infrastruktur
Wilayah
Kabupaten
Pekerjaan ini mencakup penentuan dan penyusunan struktur basis data untuk tiap komoditi, diskusi, pengkajian laporan dan peta, pemilahan data, pemasukan data, dan verifikasi data.
c.
Pengolahan Data Spasial
Pekerjaan ini mencakup analisa peta dasar, peta geologi, topografi dan sumberdaya bahan galian untuk tiap lokasi yang data tekstualnya telah di data dalam pekerjaan pada butir a). Kemudian dilakukan digitasi peta, editing feature, penentuan batas poligon dan titik, dan pembuatan layout peta digital. Pembentukan layer-layer sesuai dengan item infrastruktur wilayah yang akan dikelola.
d. Integrasi Data Tekstual dan Spasial Hasil dari pengolahan data tekstual dan spasial tersebut di atas di integrasikan dalam suatu sistem informasi geografis dengan memanfaatkan teknologi RDBMS.
e. Pembuatan SIG Hasil pekerjaan akan berupa Sistem Informasi Geografis (SIG) yang terbentuk dalam suatu peta digital tematik yang informasinya mencakup berbagai hal yang berhubungan dengan Infrstruktur WIlayah.
f.
Pembuatan Interface Web dan Integrasi
Untuk mempermudah dalam pemasukan dan penyajian data maka dilakukan penggabungan basis data dengan web, untuk itu perlu dilakukan pembuatan script web untuk tambah data, ubah data, hapus data, query data.
F.
TENAGA AHLI
Sedangkan kualifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan untuk mendukung Pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Ahli Utama
a. 1 (satu) orang Team Leader; pendidikan minimal S-1 teknik informatika atau teknik komputer dan berpengalaman sekurang-kurangnya 7 tahun. Tenaga ahli ini melaksanakan tugas memimpin dan mengkoordinasikan tim yang terdiri atas orang-orang yang memiliki berbagai disiplin ilmu dan sekurangkurangnya mempunyai pengalaman dalam hal pengembangan Sistem Informasi Manajemen. b. 1 (satu) orang Tenaga Ahli Sistem Analis; Pendidikan minimal S-1 teknik informatika atau teknik komputer dengan pengalaman kerja 5 tahun atau S-2 teknik informatika atau teknik komputer. Tenaga ahli ini melaksanakan tugas untuk perancangan system dan verifikasi hasil desain program. c. 1 (satu) orang senior programmer dengan latar belakang pendidikan S-1 teknik informatika atau teknik komputer dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun dalam pekerjaan sejenis dilengkapi dengan sertifikasi kompetensi Komputer yang sesuai. d. 1 (satu) orang Ahli Database dengan latar belakang pendidikan S-1 teknik informatika atau teknik komputer dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun Berpengalaman dalam merancang dan mengimplementasikan database. Bertugas merancang serta membuat struktur dan program database serta aplikasinya yang akan dibangun. e. 1 (satu) orang GIS Programmer dengan latar belakang pendidikan S-1
teknik informatika atau teknik komputer dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun dalam pekerjaan sejenis dilengkapi dengan sertifikasi kompetensi Komputer yang sesuai. f. 1 (satu) orang Tenaga Ahli Geografi; pendidikan minimal S-1 bidang geografi atau geodesi telah memiliki pengalaman kerja selama 8 tahun atau pendidikan S-2 telah memiliki pengalaman kerja selama 5 tahun. Tenaga ahli ini melaksanakan tugas dalam hal verifikasi hasil pendataan yaitu berupa peta digital hasil survey lapangan.
Seluruh ahli tersebut dibantu oleh seorang asisten ahli sesuai bidangnya masingmasing dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun.
2. Tenaga Penunjang
Tenaga Penunjang yang dibutuhkan terdiri atas : a. 2 (dua) orang Office Manager. b. 1 (satu) orang Sekretaris.
G. HASIL PEKERJAAN
Database Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kabupaten Tasikmalaya. yang akan dikembangkan, secara teknis memiliki karakteristik kemampuan dan produk akhir sebagai berikut :
Aspek Platform Pengembangan Aplikasi
Karena proses operasionalisasi ini sifatnya harus mampu dikelola oleh SDM yang tersedia dan terbiasa dengan system aplikasi yang sudah ada, maka sedapat mungkin platform pengembangan aplikasi diusahakan tidak berubah. Sesuai dengan kondisi tersebut, maka platform sistem operasi (operating system) yang disarankan untuk pengembangan aplikasi ini adalah MS Windows. Demikian pula, dengan platform GIS. Karena platform yang sudah mapan (established) di penataan ruang adalah keluarga ESRI (ArcGIS dan ArcIMS) dan Autodesk MapGuide, maka untuk operasionalisasi ini pun, disarankan tidak ada penggantian platform yang signifikan. Database yang disarankan adalah yang memiliki kemampuan Spasial Database Manajemen Sistem misalnya Oracle atau MySql. Untuk konkesitas jaringan diharapkan untuk melakukan modifikasi seperlunya karena harus dipertimbangkan bahwa sistem harus mampu tersambung dengan portal yang telah disediakan atau dibangun.
Aspek Kemampuan Sistem ;
Merupakan aspek kelebihan yang dimiliki Database Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kabupaten Tasikmalaya. yang akan dibangun. Kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya : 1.
Integrasi Data ; memiliki fasilitas-fasilitas untuk integrasi data dengan portal lainnya . Integrasi data dapat menggunakan model Integrasi di tingkat Data ataupun di Tingkat Midleware.
2.
Data Dynamic; memiliki fasilitas update data – data atribut Infrastruktur Wilayah
3.
Search Engine ; kemampuan dalam mendukung pencarian dalam database dan memiliki format data GIS standard dari Esri sehingga dapat mentranfer database langsung dari format Arch.view.
4.
Cybermap Tasikmalaya ; mampu memberikan pencitraan tata ruang wilayah kabupaten Tasikmalaya.
5.
Content Management System ; pada setiap proses perubahan (up dating) isi database, menu/sub menu, langsung dapat terjadi (terelasi) pada tampilan sistem aplikasi.
6.
User Friendly ; mudah dimengerti dan dioperasionalisasikan
7.
Memiliki manajemen pengelolaan terbatas
8.
Mempunyai metodologi dan sistem penyusunan yang mudah dikembangkan
9.
Hasil akhir direkam dalam bentuk 4 (empat) CD Master Program .
Aspek Tampilan Sistem :
Merupakan aspek yang menunjukkan performance
sistem yang dibangun.
Performance yang ingin di capai dari pengembangan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Basis program peta menggunakan Arc.iMS atau aplikasi sejenis. 2. Detail tampilan peta dari peta kabupaten-kecamatan 3. Jumlah peta tematik yang akan ditampilkan yang terdiri dari :
(1) Infrastruktur Transportasi (2) Infrastruktur Pengairan (3) Infrastruktur Drainase (4) Infrastruktur Sanitasi (5) Infrastrukutur Air Bersih 4. Skala dari peta yang akan ditampilkan adalah 1 : 25.000 5. Print Out peta adalah ukuran kertas maksimal dobel kuarto 6. Modifikasi tampilan secara keseluruhan , antara lain meliputi :
Tampilan depan lebih dinamis (sesuai kesepakatan)
Menu-menu utama lebih detail (sesuai kesepakatan)
Tambahan ruang data dan berita
Tambahan pilihan/alternatif tampilan warna
Aspek Transfer Teknologi :
Untuk dapat melakukan transfer teknologi atau pengetahuan dari konsultan ke pihak pengelola, dilakukan dengan metoda berikut: 1. Penyediaan buku manual yang berisi tentang petunjuk pengoperasian system. 2. Pelatihan terhadap operator dalam mengelola system yang terbagi menjadi 2 level yaitu user biasa dan administrator dengan kewenangan dan kemampuan yang dibedakan sesuai dengan kebutuhan. 3. Proses pendampingan dan bimbingan pengelolaan system. F. METODOLOGI
Strategi atau metode pengembangan SIG yang meliputi:
a. Pengumpulan data/ Tahap Persiapan
1. Survey data lapangan berupa titik koordinat UTM (Universal Transverse Mercartor) dengan menggunakan alat ukur yang tersedia dan Data Obyek Infrastruktur Wilayah Hasil Survey berdasarkan realita lapangan, yang terdiri atas :
Nama Identitas Infrastruktur Transportasi, Air Bersih, Sanitasi, Drainase, Pengairan.
Lokasi Infrastruktur Transportasi, , Air Bersih, Sa nitasi, Drainase, Pengairan.
Perkiraan Volume/Kapasitas dll.
2. Penyediaan Peta Dasar Digital Kabupaten Tasikmalaya. 3. Inventarisasi Database lama yang dimiliki Dinas terkait antara lain berupa Data Infrastruktur Wilayah
g. Perancangan Sistem
Metodologi yang diharapkan digunakan dalam pelaksanaan penyediaan system ini dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pemodelan Fungsional
Pemodelan Fungsional adalah proses untuk mendeskripsikan seluruh fungsi yang terlibat didalam perangkat lunak ( software). Piranti yang digunakan untuk menjelaskan pemodelan fungsional ini adalah Context Diagram (Diagram Konteks), Data Flow Diagram (Diagram Alir Data), dan Procdural Design (Perancangan Prosedural). Context Diagram
Context Diagram (CD) atau Diagram Konteks adalah diagram yang menunjukan keterhubungan antara program utama dengan konteks eksternal diluar program. Data Flow Diagram
Level berikutnya merupakan pengembangan dari diagram konteks yang memberikan aliran data yang lebih terperinci terhadap tiap-tiap entity yang terdapat pada level sebelumnya. Procedural Design
Desain ini akan berupaya mendefinisikan spesifikasi prosedural yang akan memberikan detail algoritma yang digunakan dalam implementasi program.
Spesifikasi algoritma ini akan dibuat dalam bentuk notasi terstruktur berupa sequence, conditional dan repetition.
2. Perancangan Basis Data
Database atau Basisdata merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Proses perancangan database menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggambarkan rancangan atau susunan data store dari sistem pada level pemisahan yang tinggi. Struktur Tabel Database
Perancangan struktur tabel adalah menurunkan tabel-tabel yang akan dipergunakan sebagai penyimpan data-data yang menjadi sumber informasi dari aplikasi Analisis Spasial.
3. Perancangan Antarmuka
Antarmuka pemakai merupakan tempat dimana pengguna berkomunikasi dengan sistem,
4. Struktur Menu
Struktur menu dari sistem yang akan dibangun ini dirancang dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang secara sistematis bertujuan untuk memberikan kemudahan pada saat implementasi oleh Programmer.
h. Tahapan Developing
1. Implementasi Sistem
Tahap Implementasi Sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan dan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang.
2. Implementasi Aplikasi
Tahapan
implementasi
Aplikasi
adalah
penyusunan
script
bahasa
pemrograman. Dalam pelaksanaan implementasi ini dibagi menjadi tiga pekerjaan yaitu: a. Pembangunan Database b. Pembangunan Software Analisis Spasial c. Integrasi Database dengan Software serta entri data.
i.
Pengujian Perangkat Lunak
Tahapan terakhir dari semua proses pembangunan software adalah pengujian dan pelatihan (transfer teknologi). Pengujian dilakukan dengan dua pendekatan yaitu black box dan white box guna mendapatkan hasil system yang maksimal.
H. LAPORAN
Laporan merupakan gambaran yang memperlihatkan perkembangan serta hasil yang sudah diperoleh dari pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Laporan diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Teknis serta untuk arsip Penyedia Jasa. Laporan – laporan tersebut terdiri dari :
a. Laporan Pendahuluan, berisi
1). Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
2). Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya. 3). Jadwal kegiatan penyedia jasa
Laporan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan dalam bentuk buku laporan dan softcopy dalam bentuk CD sebanyak 4 (empat) copy.
b. Laporan Antara
Laporan ini berisi perkembangan pekerjaan pembangunan system yang terdiri dari: -
Hasil survey dan indentifikasi system
-
Hasil analisis data berupa kebutuhan informasi dan kebutuhan user.
- Hasil Desain system , berupa perancangan di sisi pemodelan, perancangan proses, perancangan database dan perancangan antar muka.
c.
Laporan Akhir
Laporan ini berisi : 1. Rekapitulasi Laporan Hasil Pengembangan Database Infrastruktur Wilayah 2. Rekapitulasi Laporan Hasil Penghimpunan Data Infrastruktur Wilayah 2. Laporan Hasil Alih Pengetahuan 3. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Pekerjaan 4. Buku manual yang berisi tentang petunjuk pengoperasian sistem
Laporan diserahkan paling lambat 3 (sembilan) bulan sejak SPMK diterbitkan. laporan dalam bentuk buku laporan dan softcopy dalam bentuk CD sebanyak 4 (empat) copy. Laporan sudah harus mencakup seluruh Laporan, termasuk summary report.
I. PEMBAHASAN
Selama melaksanakan pekerjaan konsultan secara berkala wajib melaksanakan pembahasan atau diskusi dengan pihak pemberi pekerjaan untuk pe mantauan serta evaluasi kemajuan pekerjaan. Adapun diskusi yang harus dilaksanakan konsultan terdiri dari :
Diskusi Laporan Pendahuluan
Diskusi Laporan Antara
Diskusi Laporan Akhir
J. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan kegiatan Sustainable Capacity Building for Decentralization (SCBD) Project ADB LOAN dengan Pagu Anggaran Rp. 305.000.000,- (Tiga Ratus Lima Juta Rupiah) .