DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)
DESA BOJONGTENGAH TAHUN 2015 - 2020
DESA BOJONGTENGAH KECAMATAN PUSAKAJAYA KABUPATEN SUBANG JAWA JAWA BARAT –
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DESA BOJONGTENGAH TAHUN 2015-2020 Definisi RPJMDes dan RKPdes BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Berdasarkan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang dijabarkan dalam Bab IX Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pasal 78, 79 dan 80 bahwa dalam rangka perencanaan penyelenggaraaan Pemerintahan Desa di Desa Bojongtengah perlu disusun perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota. Perencanaan Pembangunan Desa disusun secara partisipatif oleh Pemerintahan desa sesuai dengan kewenangannya serta dalam menyusun Perencanaan Pembangunan desa wajib melibatkan Lembaga Kemasyarakatan Desa. Dalam menyusun Perencanaan pembangunan di Desa Bojongtengah berpedoman kepada ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa jangka waktu perencanaan pembangunan untuk jangka jangka panjang selama 20 Tahun, jangka menengah 6 Tahunan dan satu tahunan, disamping itu juga berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang perencanaan pembangunan desa bahwa perencanaan pembangunan desa d esa harus disusun secara partisipatif melalui tahapan pengkajian data informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan mencakup penyelenggaraan pemerintahan desa, organsisasi dan tata laksana pemerintah desa, keuangan desa, profil desa de sa dan informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat. Sehubungan dengan Desa Bojongtengah merupakan salah satu desa di Kabupaten Subang, maka dalam menyusun perencanaan pembangunan di Desa Bojongtengah harus mengacu kepada kebijakan pembangunan yang ada di Pemerintah Kabupaten Subang yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Subang Tahun 2005-2025 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Subang nomor 12 Tahun 2008 dengan Visi ” Terwujudnya Kabupaten Subang sebagai Daerah Agribisnis, Agribisnis, Industri dan Pariwisata Yang Yang berwawasan lingkungan dan Religius serta berbudaya melalui Pembangunan Berbasisi Gotong Royong pada Tahun 2025”. 2025”. Oleh karena itu di Desa Bojongtengah telah disusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Desa Bojongtengah Tahun 2010-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Desa Bojongtengah Nomor 06 Tahun 2011 dengan Visi yaitu “ Terwujudnya Bojongtengah sebagai desa Agribisnis, Maju dan Sejatera pada Tahun 2025”. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Desa Bojongtengah Tahun 2010-2025 agar dapat diaplikasikan perlu disusun kedalam Perencanaan Pembangunan enam tahunan dalam
bentuk Rencana Pembangnan Pembangnan jangka Menengah (RPJM) Desa Bojongtengah Bojongtengah Tahun 2015-2020 yang ditetapkan dengan Peraturan Desa Bojongtengah Nomor 1 tanggal 06 Januari 2015. Dalam Penyusunan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) (RPJM) Desa Bojongtengah Bojongtengah supaya lebih Aspiratif, Aplikatif, Efektif dan Efesien perlu dilaksanakan secara Partisifatif dengan melibatkan komponen masyarakat ma syarakat dalam mengkaji kembali penggalian gagasan, kajian masalah sketsa Desa, Kajian masalah kalender musim, kajian masalah Kelembagaan dan kajian data serta serta informasi informasi lainnya lainnya dalam
penyelenggaraan Pemerintahan dan keuangan Desa, Desa,
Pembangunan Desa dan pembinaan masyarakat
sebagaimana tertuang dalam dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Desa Bojongtengah Tahun 2010-2025 berdasarkan kebutuhan pembangunan dan upaya pemecahan masalah yang paling prioritas sesuai dengan peringkat tindakan yang dipandu oleh suatu Tim Penyusun Perencanaaan Pembangunan desa sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa Bojongtengah 147.421/KEP. 05-Pemb/2014 sehingga perencanaan yang yang di hasilkan hasilkan lebih tepat mengenai sasaran dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat serta bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kehidupan dan penghidupan masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Bojongtengah Tahun 20152020 yang merupakan hasil Tim Penyusun Perencanaan Pembangunan Desa telah disepakati dalam Musyawarah Desa dan Musyawarah BPD Tanggal 06 Januari 2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Bojongtengah Tahun 20152020 ini bersifat konprehensif atau menyeluruh dan sinergi sinergi atau berkesinambungan dan saling keterkaitan yang akan dilakasanakan selama 6 Tahun ke depan yang memuat Visi, Misi, Kebijakan/Strategi, Pembidangan Program Program dan Kegiatan Kegiatan sebagai dasar penyusunan Rencana Kegiatan Pembangunan (RKP) (RKP) Desa Bojongtengah untuk satu satu tahunan.
1.2.Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Kedua atas Undang-Undang Nomor 3 tahun
2004 tentang
Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Desa tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaulasi pelaksanaan rencana pembangunan Daerah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Desa tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaulasi pelaksanaan rencana pembangunan Daerah; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kabupaten Suba ng Tahun 2005 – 2025; 10. Peraturan Desa Bojongtengah Nomor 1 Tahun 2015 tentang RPJM Desa. 1.3.Pengertian
1.
Pemerintah adalah Pemerintah Pusat;
2.
Daerah adalah Kabupaten Subang;
3.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Subang;
4.
Bupati adalah Bupati Subang;
5.
Dewan Perwakilan Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Subang;
6.
Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten;
7.
Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Republik Indonesia;
8.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan Mengurus kepentingan Masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang duiakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Repubil Indobnesia;
9.
Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan Demokrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;
10. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 11. Peraturan Desa adalah peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh BPD dan Kepala Desa; 12. Peraturan Kepala Desa adalah peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa dan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi;
13. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan ole h Kepala Desa yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa maupun Peraturan Kepala Desa; 14. Keputusan BPD adalah semua keputusdan BPD yang ditetapkan oleh BPD; 15. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Desa (RPJPDes) adalah dokumen perencanaan pembangunan Desa secara makro untuk jangka waktu 15 ( Lima Belas ) tahun kedepan yang disusun berdasarkan hasil kajian masalah, penyebab dan potensi sebagaimana tertuang dalam Sketsa Desa, Kalender Musim dan Bagan Kelembagaan yang selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa; 16. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah penjabaran dari RKPDes yang disusun untuk jangka waktu 6 ( enam ) tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Desa; 17. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) adalah
merupakan penjabaran dari
RPJMDes yang disusun untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa; 18. Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (DURKPDes) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan pembangunan Desa yang menggunakan dana yang sudah jelas sumbernya baik dari APBN, APBD (Provinsi, Kabupaten/Kota), APB Desa, Swadaya dan kerjasama dengan Pihak ketiga; 19. Aggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau disingkat APBDes adalah rencana anggaran keuangan Pemerintahan Desa untuk satu tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Desa untuk pembiayaan Pembangunan Desa dan pembiayaan rutin Pemerintahan Desa; 20. Pembangunan partisipatif aadalah suatu system pengelolaan pembangunan di desa bersama-sama secara musyawarah, mufakat dan gotong-royong , yang merupakan cara hidup masyarakat yang telah lam berakar budaya di wilayah Indonesia; 21. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa; 22. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya (MUSRENBANG DESA) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentinga untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di desa 6 (enam) dan 1 (satu) tahunan; 23. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama lain adalah Lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat; 24. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat (APB-Des) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan peraturan Desa.
25. Gotong-royong adalah gerakan pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dilaksanakan secara sadar dalam kebersamaan untuk mencapai tujuan. 26. Visi adalah rumusan ideal mengenai masa depan Desa yang merupakan cita-cita Pemerintah dan Masyarakat Desa mengenai keadaan yang ingin diwujudkan; 27. Misi adalah rumusan umum mengenai cara-cara yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan Visi.
1.4.Tujuan
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Bojongtengah Tahun 2015-2020 ini bertujuan untuk : 1.
Mewujudkan perencanaan pembangunan Desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan mendayagunakan potensi lokal;
2.
Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program pembangunan Desa;
3.
Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di Desa;
4.
Menumbuhkembangkan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam membangun Desa melalui gerakan gotong-royong masyarakat.
BAB II PROFIL DESA 2.1. Kondisi Desa
Desa Bojongtengah merupakan Desa yang sangat Strategis, lebih kurang 5 Km arah s e l a t a n dari Ibu Kota Kecamatan Pusakajaya dan jalan raya Provinsi (jalurpantura). Dengan letak yang strategis itu banyak potensi yang bisa dike mbangkan dan digali lebih maksimal lagi oleh Desa untuk kesejahteraan masyarakat. Sebagian besar wilayah Desa Bojongtengah adalah lahan pesawahan yang artinya Desa Bojogte ngah menjadi salah satu wilayah produktif pengasil padi di wilayah Kabupaten Subang. Peningkatan IPTEK disegala aspek Perekonomian, Kebudayaan dan Pendidikan menjadi salah satu visi dan misi yang harus dicapai sehingga terbuka lapangan pekerjaan yang cukup, SDM yang handal yang akan memaksimalkan potensi yang ada agar tercipta masyarakat yang siap dalam menghadapi era globalisasi di kemudian hari. 2.1.1. Sejarah Desa Menurut Bukti – Bukti dan kesaksian para Tokoh Masyarakat Desa Bojongtegah bahwa
Sejarah terjadinya sebuah Wilayah menjadi suatu Desa terjadi beberapa Fase diantaranya sebagai berikut : Bojongtengah adalah bekas tanah jajahan peninggalan Belanda yang disebut tanah P.& T. (Pamanukan dan Tjiasem) Wilayah kekuasaan Netherlan Bojongtengah Tepatnya pada Tahun 1920 adalah bagian dari Wilayah Jawa Barat yang dihuni + 4 ( empat ) keluarga dikampung Sukamanah yang jauh dari jalan karena sangat ketakutan apabila belanda/kompeni lewat, kemudian pindah ke Bojongsangkem pada saat itulah ada seorang yang bernama Bapak SANGKEM yang berasal dari Pemalang Jawa Tengah dan bapak INTENG yang berasal dari daerah Karawang beserta kerabat dan Saudaranya membuat inisiatif untuk menggagas suatu pemukiman. Pada Tahun 1939 Wilayah yang seluas+ 1.2 67 Ha resmi menjadi sebuah wilayah yang bernama Bojongtengah. Bersamaan dengan penertiban wilayah oleh Pemerintahan Kolonial Belanda dibawah pimpinan Tuan FUBBER. Dinamakan wilayah Bojongtengah karena wilayahnya terletak dipinggiran sungai Cipunagara atau daratan . Kemudian karena letaknya di Tengah yang dilalui sungai berlekuk-lekuk maka disebut Bojong
antara Sungai Cipunagara dan Kali Sewo dengan hasil musyawarah disebutlah dengan wilayah Bojongtengah .
Kemudian pada Tahun 1945 diadakan pemilihan kepala desa, terpilihlah seorang yang bernama INTENG menjadi Kepala Desa yang dianggap berpengaruh besar,
kuat dan
pemberani dikarenakan pada saat itu kondisi Wilayah tersebut masih Hutan belantara dan sering ada gerombolan yang membuat keonaran. Pada saat itu pelayanan terhadap warga dilakukan dirumah seorang Kepala Desa, Karena belum memiliki Kantor Desa.Barupada Tahun 1959 dari
hasil gotong-royong masyarakat dibangunlah sebuah Kantor Desa.Untuk mensejahterakan aparat Desa para pendahulu secaragotong-royong membeli tanah untuk menggaji Kepala Desa dana aparatnya, yang sekarang di sebut tanah TITISARA ( Tanah Titipan Sawah Masyarakat ) dan menyediakan lahan untuk Pembangunan Kantor Desa, bangunan Sekolah, Mesjid dan Lapang sepak bola. 2.1.1.1.
Kronologis Kepemimpinan di Desa Bojongtengah
Desa Bojongtengah mulai berdiri pada tahun 1900 dengan berbagai sejarah kepemimpinan. Urutan petinggi Desa Bojongtengah sebagai berikut :
2.1.2.1.LegendaDesa DAFTAR NAMA – NAM A KEPALA DESA BOJONGTENGAH
No.
Nama
Peroide
Ket
1
INTENG
1933 - 1941
DipilihsecaraDipinitip
2
DOING
1941 - 1943
DipilihsecaraDipinitip
3
ALIM SUDARMA
1943 - 1944
PJS
4
CARWITA
1944 – 1951
Dipilihsecara Dipinitip
5
CARWITA
1951 - 1959
Dipilihsecara Dipinitip
6
NAYA
1959 – 1967
Dipilihsecara Dipinitip
7
SANEM
1967 – 1971
PJS
8
NIRAN
1971 – 1975
Dipilihsecara Dipinitip
9
YUSUF
1975
PJS
10
NIRAN
1975 – 1979
Dipilihsecara Dipinitip
11
M ADI
1979 – 1980
PJS
12
A ENDI W.
1980 - 1988
Dipilihsecara Dipinitip
13
DARBIN
1988
PJS
14
A ENDI W.
1988 – 1997
Dipilihsecara Dipinitip
15
DARBIN
1997
PJS
16
JAJA S.
1997 – 1998
Dipilihsecara Dipinitip
17
IMAM S.
1998 - 2002
PJS
18
NURITA
2002 – 2007
Dipilihsecara Dipinitip
19
H. ROSIDIN
2007 - SEKARANG
Dipilihsecara Dipinitip
Bangsa yang Baik adalah bangsa yang mau menghormati dan menghargai sejarahnya. Bung Karno Presiden RI Pertama mengatakan “ NEVER LEAVE HISTORY “
2.1.2. Demografi
Desa Bojongtengah berada Di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Provinsi JawaBarat. A. Luas Desa Bojongtengah
: 551,125
Ha
Tanah
Sawah
: 455
Ha
Tanah
Pemukiman
: 65,685
Ha
Tanah
Lain-lain
: 30,44
Ha
B. Batas Wilayah :
Sebelah Utara
: Desa Pusakajaya dan Desa Bojongjaya
Sebelah Selatan
: Kecamatan Compreng
Sebelah Barat
: Desa Sungai Cipunagara
Sebelah Timur
: Desa Bojongjaya
C. Penduduk Desa Bojongtengah :
Jumlah Penduduk
: 3.601
jiwa
Jumlah Penduduk Perempuan
: 1842
jiwa
Jumlah Penduduk Laki-laki
: 1759
jiwa
Jumlah KK
: 1051
KK
Jumlah KK RTM
: 350
KK
D. Keadaan Iklim : Di Desa Bojongtengah ada 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Sehingga sangat berpengaruh pada pola tanam padi sebagai salah satu wilayah sentra produksi padi di Kabupaten Subang.
Curah Hujan
: 2.300 Mm
Jumlah Bulan Hujan
: 5 Bln
Kelembaban
: 85°C
Suhu rata-rata
: 30° s/d 34°C
Ketinggian
: 10 M dpl.
E. Orbitasi
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan
:6
Km
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten
: 48
Km
Jarak ke Ibu Kota Provinsi
: 105
Km
Jarak ke Ibu Kota Negara : 158 Km
D. Jenis dan Kesuburan Tanah
Warna Tanah
: Hitam / Abu-abu
Kemiringan Tanah
: 12° - 15°
2.1.3. Keadaan sosial
Secara Sosial keadaan Desa Bojongtengah dilihat dari beberapa bidang yaitu: 2.1.3.1. Bidang keagamaan Penduduk desa Bojongtengah Mayoritas beragama Islam. Terdapat Kelompok Jam’iyah yassin ibu-ibu muslimat dan jam’iyah . Dan terdapat juga Kelompok Rebana Ibu-ibu. 2.1.3.2. Bidang Kebudayaan Penduduk desa Bojongtengah
terdiri dari suku jawa dan sunda. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah jawa dan sunda. 2.1.3.3. Bidang Pendidikan Untuk tingkat pendidikan di desa Bojongtengah masih setandar Pemerintah Yaitu Wajar Dikdas 12 th dan Ijasah Setrata Paket- B dan Paket-C. untuk Tingkat p erguruan Tinggi Masih sebagian kecil 1.29 % dari jumlah penduduk dikarenakan Faktor Ekonomi Keluarga.
2.1.4.
Keadaan Ekonomi
2.1.4.1. Mata Pencaharian Penduduk Desa Bojongtengah yaitu : PEKERJAAN
NO
JUMLAH
1
PNS/TNI/POLRI
22 Orang
2
PENS. PNS/TNI/POLRI
5 Orang
3
BIDAN DESA
2 Orang
4
KARYAWAN SWASTA
101 Orang
5
BURUH TANI
921 Orang
6
BURUH MIGRAN
7
PETANI
8
INDUSTRI RUMAH TANGGA
10 Orang
9
PEDAGANG
75 Orang
10
PEDAGANG KELILING
18 Orang
11
PETERNAK
50 Orang
12
PERIKANAN
15 Orang
50 Orang 380 Orang
2.1.4.2. Jenis usaha yang ada di Desa Bojongtengah adalah : PERTANIAN/
PETERNAKAN
PERKEBUNAN
KETRAMPILAN
- Budidaya ikan Lele
- Tanaman Padi
- Kerajinan anyaman bambu
- Budidaya Belut
- Kebun buah Naga
- Pembuatan kusen
- Peternak Sapi
- Kebun Pepaya
- Penyewaan tenda
- Penetasan itik
- Kebun Mangga
- Pembuatan Batubata
- Peternak Domba
- Pengrajin kue
2.1.4.3. Tempat usaha
No
2.2.
Tempat Usaha
Jumlah
1
Counter Hp
6 Unit
2
Warung
27 Unit
3
Toko Klontong
15 Unit
4
Bengkel Motor
4 Unit
5
Bengkel sepeda
2 Unit
6
Toko Obat pertanian
4 unit
7
Tukang rongsok
1 Unit
8
Matrial
2 Unit
Kondisi Pemerintahan
Desa Bojongtengah menganut sistem Kelembagaan Pemerintahan Desa Demokrasi yang berazaskan Pancasila dan UUD 1945.
2.2.1.
Pembagian Wilayah Desa
DesaBojongtengahterbagiatas 2 wilayah dusun yaitu :
DUSUN BOJONGSANGKEM I
DUSUN BOJONGSANGKEM II
Terdiri dari 5 RT :
Terdiri dari 5 RT :
RT : 01 RT : 02 RT : 03 RT : 04 RT : 05
RT : 06 RT : 07 RT : 08 RT : 09 RT : 10
RW : 01 RW : 01 RW : 01 RW : 01 RW : 01
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Bojongtengah
RW : 02 RW : 02 RW : 02 RW : 02 RW : 02
BAB III POTENSI DAN MASALAH
Potensi dan masalah yang dimaksud disini adalah merupakan hasil pengkajian ulang data profil desa dalam bentuk analisis kajian masalah sketsa desa yang mencakup potensi Sumber Daya Manusia, potensi Sumber Daya Alam dan potensi sumber Daya Sarana dan Prasarana desa serta kajian masalah kalender musim yaitu kejadian-kejadian yang sering berulang setiap musim dan kajian masalah bagan kelembagaan sebagaimana yang tertuang dalam dekumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Bojongtengah Tahun 2015-2020 yang paling prioritas untuk diselesaikan sesuai dengan peringkat tindakan yaitu sebagai berikut: 3.1. 3.1.1.
Potensi Sumber Daya Manusia Jumlah Penduduk Desa Bojongtengah sebanyak 3.578 Jiwa diantaranya masih ada 1863 Orang yang belum memiliki Akta Kelahiran,disebabkan karena masyarakat kurang memahami
akan
pentingnya
akta
kelahiran
dan
mahalnya
biaya
akta
kelahiran,akibatnya status anak tidak jelas sehingga perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya akta kelahiran dan perlu adanya pembuatan akta kelahiran secara masal. 3.1.2.
Jumlah KK di Desa Bojongtengah sebanyak 1051 KK, diantaranya masih ada 381 KK yang masih belum memiliki Kartu Keluarga,disebabkan karena masyarakat kurang memahami akan pentingnya Kartu Keluarga dan mahalnya biaya pembuatan Kartu Keluarga, akibatnya kurang jelas status keluarga sehingga perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya Kartu Keluarga dan perlu adanya pembuatan Kartu Keluarga secara masal.
3.1.3.
Jumlah rumah Tangga di Desa Bojongtengah 1051 KK, diantaranya ada 360 Rumah Tangga yang belum memiliki surat nikah, disebabkan karena surat nikah hilang, kawin sirih dan masyarakat kurang memahami pentingnya surat nikah akibatnya tidak jelasnya status perkawinan sehingga perlu adanya sidang isbat, nikah masal dan penyuluhan Undang-Undang perkawinan.
3.1.4.
Jumlah Penduduk Desa Bojongtengah usia 17 Tahun keatas ada 2138 orang, diantaranya masih ada 563 orang belum memiliki KTP, disebabkan karena masyarakat kurang memahami pentingnya KTP dan mahalnya biaya pembuatan KTP, akibatnya tidak jelas status Kewarganegaraannya sehingga perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya KTP dan pembuatan KTP secara masal.
3.1.5.
Jumlah Penduduk Desa Bojongtengah usia 3 – 6 Tahun sebanyak 158 Orang, diantaranya masih ada 111 Orang yang belum mengikuti kegiatan PAUD, disebabkan karena orang tua anak belum memahami pentingnya kegiatan PAUD serta belum ada kelompok PAUD di Dusun Sukamanah dan Dusun Sukadana akibatnya tumbuh kembang anak tidak terjamin sehingga perlu diadakan penyuluhan tentang pentingnya kegiatan
PAUD, pembentukan kelompok PAUD di Dusun Sukamanah Dan Dusun Sukadana juga pelatihan Kader PAUD. 3.1.6.
Jumlah Penduduk Desa Bojongtengah usia 18 – 56 Tahun sebanyak 1937 Orang, diantaranya masih ada 101 Orang yang tidak pernah sekolah, disebabkan tidak dapat bersekolah.Akibatnya kualitas SDM rendah sehingga perlu pembentukan kelompok belajar Keaksaran Fungsional (KF) dan Penyelenggaraan kelompok belajar KF.
3.1.7.
Jumlah Penduduk Desa Bojongtengah usia 18 – 56 Tahun sebanyak 1937 Orang, diantaranya masih ada 401 Orang yang tidak tamat SD. Disebabkan karena tidak bisa melanjutkan sekolah, akibatnya kualitas SDM jadi rendah sehingga perlu pembentukan Kejar Paket A dan Penyelenggaraan Kejar Paket A.
3.1.8.
Jumlah Penduduk Desa Bojongtengah usia 12 – 56 Tahun sebanyak 2207 Orang, diantaranya masih ada 354 Orang yang tidak tamat SLTP/Sederajat.Disebabkan karena tidak dapat melanjutkan sekolah, akibatnya kualitas SDM jadi rendah sehingga perlu pembentukan Kejar Paket B/Ujian persamaan dan Penyelenggaraan kelompok Kejar paket B/Ujian Persamaan.
3.1.9.
Kepedulian Masyarakat Desa Bojongtengah terhadap orang sakit/maninggal kurang terkoordinir disebabkan belum ada Lembaga khusus yag menangani masalah orang sakit/meninggal akibatnya penaganan orang sakit/ meninggal kurang efektif sehingga perlu diadakan Pembentukan kelompok peduli orng sakit/meninggal.
3.1.10.
Taraf Pendidikan masyarakat Desa Bojongtenagh masih rendah dimana yang belum tamat sekolah SD/SLTP 38.%,belum tamat SLTA ke atas 70 % yang tamat SD/SLTP 62%yang Tamat SLTA ke atas 30% disebabkan belum ada Lembaga yang menangani masalah pendidikan masyarakat sehingga perlu pembentukan kelompok peduli Pendiddikan.
3.1.11.
Jumlah Penduduk Desa Bojongtengah 3571 Orang, diantaranya masih ada 670 Orang yang Pendidikannya Hanya Tamat SD.Disebabkan karena tidak dapat melanjutkan sekolah, akibatnya kualitas SDM jadi rendah sehingga perlu pembentukan Kejar Paket B dan Penyelenggaraan kejar Paket B.
3.1.12.
Jumlah Penduduk Desa Bojongtengah usia 18 – 56 Tahun sebanyak 1937 Orang, diantaranya masih ada 709 Orang yang tidak tamat SLTA/Sederajat disebabkan tidak dapat melanjutkan sekolah, akibatnya kualitas SDM rendah sehingga perlu pembentukan Kejar Paket C/Sederajat dan Penyelenggaraan Kejar paket C.
3.1.13.
Tidak tersedianya data anak usia sekolah disebabkan beluma adanya indentifikasi usia anak sekolah dan masih ada ornagtua yang kurang memahami tentang pentingnya anak mengikuti wajib belajar Pendidikan dasar sehingga perlu adanya pendataan aak usia sekolah dan Penyuluhan wajib belajar pendidikan dasar.
3.1.14.
Jumlah anak usia Sekolah Dasar usia 7-12 Tahun sebanyak 380 orang tetapi masih ada 12 orang tidak sekolah.Disebabkan orang tua kurang mampu membiayai pendidikan, akibatnya kualitas SDM jadi rendah sehingga diperlukan pemberian bantuan biaya untuk sekolah.
3.1.15.
Jumlah murid Sekolah Dasar usia 7-12 Tahun sebanyak 407 orang tetapi masih ada 28 orang terancam putus sekolah.Disebabkan mahalnya biaya sekolah, akibatnya konsentrasi belajar siswa terganggu sehingga diperlukan pemberian bantuan biaya untuk sekolah SD.
3.1.16.
Jumlah penduduk yang bersekolah di SLTP/Sederajat sebanyak 58 orang tetapi masih ada 12 orang terancam putus sekolah.Disebabkan mahalnya biaya sekolah, akibatnya konsentrasi belajar siswa terganggu sehingga diperlukan pemberian bantuan biaya untuk sekolah SLTP.
3.1.17.
Jumlah Penduduk Desa Bojongtengah usia 18 – 56 Tahun sebanyak 1937 Orang, diantaranya masih ada 709 Orang yang menganggur.Disebabkan tidak mempunyai keterampilan kerja, tidak mempunyai modal usaha dan tidak ada pembinaan pemuda pengangguran yang akibatnya tidak mempunyai pendapatan sehingga perlu adanya pelatihan keterampilan perbengkelan, budidaya peternakan, budidaya pertanian, budidaya perikanan, pelatihan keterampilan menjahit, pelatihan ketermapilan elektronik, pelatihan pengolahan hasil pertanian, pelatihan pengolahan pupuk organik dan pemberian bantauan modal usaha.
3.1.18.
Kurang trampilnya opraor traktor dalam membajak lahan disebabkan belum adanya pelatihan oprator traktor akibatnya hasil pengolahan lahan pertanian kurang maksimal sehinga diperlukan pelatihan oprator traktor.
3.1.19.
Kurang trampilnya oprator powertheresser dalam perontokan panen padi disebabkan belum adanya pelatihan oprator powertheresser akibatnya hasil bulir gabah banyak yang terbuang sehinga diperlukan pelatihan powertheresser.
3.1.20.
Kurang trampilnya opraor hulleran dalam membajak lahan disebabkan belum adanya pelatihan oprator hulleran padi akibatnya hasil penggilangan padi kurang maksimal sehinga diperlukan pelatihan oprator hulleran padi.
3.1.21.
Di Desa Bojongtengah ada 4 KPMD yang kinerjanya kurang optimal disebabkan masih kurangnya pengetahuan dan wawasan KPMD akibatnya keberdayaan masyarakat Desa Bojongtengah kurang optimal sehingga perlu adanya pelatihan dan pembinaan KPMD.
3.1.22.
Jumlah rumah Tangga di Desa Bojongtengah 1051 KK, diantaranya masih ada rumah tangga miskin sebanyak 773 KK.Disebabkan tidak mempunyai keterampilan kerja dan tidak mempunyai modal usaha, akibatnya status sosialnya rendah sehingga perlu adanya bantuan kredit modal usaha keluarga miskin.
3.1.23.
Peranan perempuan dalam penyelenggaraan pembangunan di Desa Bojongtengah masih diabaikan disebabkan penyelenggaraan pembangunan di Desa Bojongtengah masih di dominasi kaum laki-laki akibatnya kurangnya partisifasi kaum perempuan dalam pembangunan desa sehingga perlu adanya penyuluhan kesetaraan gender.
3.1.24.
Sering terjadinya kekerasan perempuan dan anak dalam rumah tangga disebabkan lemahnya status perempuan dan anak dalam keluarga akibatnya perlindungan perempuan perempuan dan anak dalam rumah tangga kurang terjamin sehingga perlu adanya penyuluhan tentang perlindungan perempuan dan anak.
3.1.25.
Jumlah Ibu hamil 26 orang diantaranya ada 10 orang ibu hamil yang tidak dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin. Disebabkan tidak mempunyai biaya untuk memeriksa kehamilannya, akibatnya kesehatan ibu hamil kurang terjamin sehingga perlu pemberian bantuan biaya pemeriksaan ibu hamil.
3.1.26.
Jumlah Pasangan Usia Subur 965 orang diantaranya yang belum ber-KB sebanyak 193 orang Disebabkan ingin mempunyai anak akibatnya pertumbuhan penduduk tidak terkendali sehingga perlu diadakan penyuluhan gerakan KB.
3.1.27.
Jumlah KK di Desa Bojongtengah sebanyak 1051 KK diantaranya 943 KK belum mempunyai sumber air bersih, disebabkan sumber air yang ada tidak layak untuk air minum, akibatnya masyarakat harus membeli air untuk kebutuhan air minum sehingga perlu ada pemasangan PDAM dan pembuatan sumur bor dalam.
3.1.28.
Jumlah KK di Desa Bojongtengah sebanyak 1051 KK diantaranya masih ada 400 KK yang buang air besar di sungai, kebun dan sawah disebabkan
belum mempunyai
jamban keluarga, akibatnya terjadi pencemaran lingkungan sehingga perlu pembuatan jamban keluarga. 3.1.29.
Jumlah KK di Desa Bojongtengah sebanyak 1051 KK diantaranya masih ada 4 KK yang membuang sampah disembarang tempat, disebabkan belum adanya TPPS ,TPSA, belum kelompok pengelola sampah, belum ada alat pengangkut dan belum pengolahan sampah akibatnya terjadi pencemaran lingkungan sehingga perlu di di adakan gerakan pembuatan TPPS di setiap rumah dan pembangunan TPA di Dusun Sukadana, Dusun Sukamanah, Bojongsangkem I dan Bojongsangkem II,pembentukan kelompok pengelola sampah di Dusun Sukadana, Dusun Sukamanah, Bojongsangkem I dan Bojongsangkem II,pengadaan gerobak sampah,pengadaan mesin pengolahan pupuk organik dan pengolahan pupuk organik.
3.1.30.
Kegiatan PAUD di Dusun Bojongsangkem I masih dilaksanakan di POSYANDU Melati disebakan di Dusun Bojongsangkem I belum ada gedung PAUD akibatnya kegiatan PAUD kurang optimal sehingga perlu dibangun gedung PAUD di Dusun Bojongsangkem I.
3.1.31.
Kegiatan PAUD di Dusun Bojongsangkem II masih dilaksanakan di POSYANDU Ros disebakan di Dusun Bojongsangkem II belum ada gedung PAUD akibatnya kegiatan PAUD kurang optimal sehingga perlu dibangun gedung PAUD di Dusun Bojongsangkem II.
3.1.32.
Kegiatan POSYANDU di Dusun Sukamanah masih dilaksanakan di rumah RT disebabkan di Dusun Sukamanah belum ada gedung POSYANDU akibatnya kegiatan POSYANDU kurang Optimal sehingga perlu dibangunnya gedung POSYANDU di Dusun Sukamanah.
3.1.33.
Kegiatan POSYANDU di Dusun Sukadana masih dilaksanakan di rumah RT disebabkan di Dusun Sukadana belum ada gedung POSYANDU akibatnya kegiatan POSYANDU kurang Optimal sehingga perlu dibangunnya gedung POSYANDU di Dusun Sukadana.
3.1.34.
Jumlah Balita di Desa Bojongtengah sebanyak 421 orang diantaranya ada 120 Balita yang tidak rutin datang ke POSYANDU disebabkan Penyuluhan YANDU kurang optimal dan Pemberian Makanan Tambahan yang ti dak teratur akibatnya kesehatan Balita krang
terjamin sehingga perlu ada Penyuluhan kegiatan POSYANDU secara rutin dan kegiatan PMT secara rutin. 3.1.35.
Jumlah penduduk Desa Bojongtengah sebanyak 3571 masih ada 620 KK keluarga miskin yang hanya bisa makan nasi 2 hari sekali disebabkan harga beras tidak terjangkau oleh keluarga miskin akibatnya tidak terpenuhinya kebutuhan gizi keluarga sehingga perluadanya bantuan RASKIN.
3.1.36.
Kegiatan belajar Kejar KF,Paket A, Paket B dan Paket C masih dilaksanakan dirumah warga disebabkan belum adanya gedung PKBM akibatnya kegiatan belajar mengajarnya kurang optimal sehingga perlu pembangunan gedung PKBM.
3.1.37.
Di Desa Bojongtengah masih sulit memantau pertumbuhan dan perkembangan peduduk disebabkan tidak ada laporan penduduk desa secar rutin dari tiap-tiap RT akibatnya data di Desa bojongtengah tidak ada akurat dan mutakhir sehingga perlu adanya pendataan keluarga.
3.1.38.
Masih rendahnya PUS yang ikut KB hanya 40% disebabkan PUS kurang memahami pentingnya berKB dan Calon akseptor masih kurang mengetahui jenis jenis alat kontrasepsi KB akibatnya banyak PUS yang hamil sehingga perlu adanya gerakan KB dan Penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi KB.
3.1.39.
Masih rendahnya kinerja POS KB desa dan Sub POS KB Desa Bojongtengah disebabkan kurangnya pembinaan POS KB Desa, Sub POS KB Desa Bojongtengah dan masih rendahnya POS KB Desa Dan Sub POS KB Desa akibatnya pencapaina program KB kurang optimal sehingga perlu adanya pembinaan POS KB Desa,Sub POS KB Desa dan pemberian insentif POS KB Desa,Sub POS KB Desa.
3.1.40.
Penduduk Desa Bojongtengah sebanyak 48 orang melakukan perkawinan usia dini disebabkan adanya pergaulan bebas remaja dan kurangnya penyuluhan undangundang perkawinan akibatnya banyak terjadi perceraian sehingga perlu adanya Penyuluhan Pendewasaan Usia Perkawianan (PUP) dan penyuluhan undang-undang perkawinan.
3.1.41.
Banyaknya Perkawinan usia dini yang belum siap punya anak tetapi melahirkan disebabkan kurang optimalnya penyuluhan Penundaan Anak Pertama(PAP) akibatnya pola asuh terhadap anak kurang optimal sehingga perlu adanya penyuluhan Penundaan Anak Pertama (PAP).
3.1.42.
Banyaknya keluhan dai akseptor KB disebabkan kurang optimalnya pembinaan akseptor KB lestari akibatnya tidak menjadi akseptor KB lestari sehingga perlu pembinaan kelompok akseptor KB lestari.
3.1.43.
Adanya pergaulan bebas remaja disebabkan adanya poto dan video porno akibatnya sering terjadi perkawinan usia dini dan hamil diluar nikah sehingga perlu adanya penyuluhan tentang bahay sex bebas.
3.1.44.
Masih rendahnya capain CU/PUS hanya 58 % disebabkan PUS calon akseptor kurang memahami manfaat berKB dan penggunaan alat kontrasepsi yang berakibat tingginya angka kelahiran mencapai rata-rata 38 orang/tahun sehingga perlu adanya kunjungan calon akseptor KB, pelayanan alat kontrasepsi dan kunjungan pasca pelayanan.
3.1.45.
Ibu hamil yag ada di Desa Bojongtengah sebanyak s ebanyak 18 orang diantaranya masih ada ibu hamil yang tidak rutin datang ke POSYANDU disebabkan irbu hamil kurang memahami pentingnya datang ke POYANDU akibatnya ibu hamil kurang terpantau sehingga perlu adanya penyuluhan tentang ibu dan anak,pelayanan ibu bersalin dan kunjungan ibu nifas dan bayi.
3.1.46.
Masih banyaknya PUS keluarga mampu yang belum berKB secara mendiri disebabkan kurang optimalnya penyuluhan KB mandiri akibatnya paket alkon bagi keluarga miskin berkurang sehingga perlu adanya penyuluhan KB mandiri.
3.1.47.
Belum adanya pemilihan dan pemilahan calon peserta KB disebabkan hasil pendataan keluarga masih bersipat global akibatnya penentuan calon peserta KB kurang tepat sasaran sehingga perlu adanya inventarisasi calon peserta KB.
3.1.48.
Masih rendahnya Partisifasi masyarakat datang ke POSYANDU(D/S) hanya 50 % dan M/S hanya 40% disebabkan ibu balita kurang memahami pentingnya kegiatan POSYANDU akibatnya tumbuhkembang anak balita tidak terpantau sehingga perlu adanya penyuluhan pentingnya kegiatan POSYANDU dan Penyelenggaraan POSYANDU.
3.1.49.
Masih rendahnya Perilaki Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dilingkungan keluarga disebabkan kurangnya penyuluhan PHBS akibatnya NKKBS kurang tercapai sehinga perlu adanya penyuluhan PHBS.
3.1.50.
Masih ada beberapa ibu hamil yang melahirkan ditolong dukun paraji disebabkan mahalnya biaya persalinan akibatnya keselamatan ibu melahirkan kurang terjamin sehingga perlu adanya pembinaan kelompok Dasolin dan Pembinaan kelompok Tabulin.
3.1.51.
Di Desa Bojongtenga ada 4 anak Balita, diantaranya yang gizi kurang disebabkan rendahnya aklori anak balita akibatnya tumbuhkembang anak kurang terjamin sehingga perlu PMT anak balita di POSYANDU.
3.1.52.
Masih rendahnya semangat belajar Sekolah SD/MI disebabkan rendahnya kalori anak sekolah SD/MI akibatnya anak Sekolah kurang berprestasi sehingga perlu adanya PMT anak Sekolah SD/MI.
3.1.53.
Lingkunga pemukiman di Desa Bojongtengah masih ada yang kumuh disebabkan masyarakat kurang memahami tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan belum ada kelompok masyarakat yang menangani masalah lingkungan akibatnya kesehatan masyarakat kurang terjamin sehingga perlu adanya Penyuluhan kesehatan lingkungan, gerakan masyarakat dalam kebersihan lingkungan, pogging nyamuk DBD,pembentukan kelompok peduli lingkungan dan pembinaan kelompok peduli lingkungan.
3.1.54.
Banyaknya masyarakat yang berobat disebabkan sering terjadi penyakit menular akibatnya derajat kesehatan masyarakat rendah sehingga perlu adanya penyuluhan penyakit gajah (pilariasis),penyuluhan tentang penyakit DBD, penyuluhan tentang penyakit Malaria, penyuluhan tentang penaggulangan Muntaber,penyuluhan tentang penanggulangan penyakit TBC dan penyuluhan tentang penanggulangan penyakit HIV/AID.
3.1.55.
Di Desa ada .... orang keluarga miskin yang kurang memeriksakan kesehatannya disebabkan mahalnya biaya berobat akibatnya kesehatan keluarga miskin kuranmg
terjamin sehingga perlu adanya pemberia kartu JAMKESMAS, Pengobatan masal, Khitanan masal, Pelayanan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL) dan bantuan biaya pemeriksaan ibu hamil. 3.1.56.
Di Desa Bojongtengah ada 72 orang Lansia yang memeiksakan kesehatan nya di POSYADU balita disebabkan belum ada POSYANDU Lansia akibatnya pelayanan kesehatannya kurang optimal sehingga perlu adanya pembentukan POSYANDU Lansia dan Pelayanan POYANDU Lansia.
3.1.57.
Di Desa Bojongtengah 165 anak Balita dan 75 anak SD/MI kelas 1 dan 2 yang kekebalan tubuhnya rendah disebabkan anak Balita dan anak sekolah SD/MI rentan terhadap serangan penyakit akibatnya banyak anak balita dan anak SD/MI sering s ering sakit sehingga perlu adanya Imunisasi HBo, pelayanan Imunisasi BCG, pelayanan Imunisasi Polio, pelayanan Imunisasi DPT, pelayanan Imunisasi Hepatitis B, pelayanan Imunisasi Campak, pelayanan Imunisasi TT, Pemberian Vit.A dan pemberian Imunisasi anak sekolah.
3.1.58.
Banyaknya makanan jajanan anak sekolah dan masyarakat umum yang diduga mengandung zat pengawet dan zat pewarna disebabkan produsen dan pedagang jajanan anak sekolah dan masyarakat belum mememahami bahaya pengguanaan zat pengawet dan zat pewarna pada makanan akibatnya sering terjadi gangguan kesehata anak sekolah dan masyarakat sehingga perlu adanya penyuluhan bahaya pengguna zat pengawet dan zat pewarna makanan kepada masyarakat dan pengawasan penggunaan zat pengawet dan zat pewarna makanan di warung-warung, pedagang dan kantin sekolah.
3.1.59.
Di Desa Bojontengah eks Narapidana dan eks pengguna Narkoba merasa dikucilkan dalam pergulan masyarakat disebabkan eks narapidana dan pengguna Narkoba sering dikucilkan dalam pergaulan masyarakat akibatnya dikhawatirkan eks narapidan dan eks pengguana Narkoba melakukan tindak pidana sehingga perlu adanya pembinaan eks Narapidana,eks pengguna Narkoba dan masyarakat serta penyuluhan bahaya Narkoba.
3.1.60.
Di Desa Bojongtengah ada 3 SD dan 1 MI yang kegiatan PORSENInya belum terkoordinir disebabkan penyelenggaraan PORSENI SD/MI kurang optimal akibatnya prestasi siswa dalam olahraga dan seni kurang berkembang sehingga perlu pembinaan PORSENI antar
3.1.61.
Masyarakat Desa Bojongtengah trauma untuk bergabung dalam arisan warga disebabkan karena pengelila arisan menyalahgunakan dana arisan warga akibatnya kebersamaan warga desa Bojongtengah kurang optimal sehingga perlu adanya pembinaan arisan warga.
3.1.62.
Dalam pengelolaan PNPM mandiri Perdesaan dikembangkan prinsif-prinsif demokrasi, transfaransi, kompetisi, keberpiahakan kepada orang miskin dan akuntable tetapi dalam prakteknya belum dilakasanakan secara optimal disebabkan karena kerjasama antar desa dalam pengelolaan PNPM beluma ada paying hukumnya sehingga perlu adanya penyusunan Perdes tentang kerjasama desa dalam pengelolaan PNPM Mandiri dan Pembayaran iuran wajib BKAD.
3.1.63.
Perlunya dikembangkan hak demokrasi masyarakat yang Luber dalam memilih pemimpinnya dan wakil-wakilnya disebabkan karena terbatasnya masa bakti ketua RT/RW, BPD, Kepala Desa, DPR/DPRD, Bupati, Gubernur dan Presiden hanya 3, 5 dan tahun akibatnya Pemimpin dan wakil-wakil masyarakat perlu dipilih kembali sehingga perlu penyelenggaraan Pemilihan Ketua RT/RW, penyelenggaraan Pemilihan BPD, penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa, penyelenggaraan Pemilihan DPRD/DPRD, penyelenggaraan Pemilahan Bupati, penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan penyelenggaraan Pemilihan Presiden.
3.1.64.
Banyaknya hasil-hasil kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan pembinaan Kemasyarakatan yang belum didekumentasikan disebabkan karena belum adanya penyusunan laporan kegiatan Pemerintahan, Pembangunan dan pembinaan masyarakat desa akibatnya LKPJ Kepala Desa kurang lengkap sehingga perlu adanya penyusunan laporan kegiatan tahunan desa dan penyusunan laporan tahunan hasil kegiatan Pembangunan desa.
3.1.65.
Kinerja Pengurus LPM kurang optimal disebabkan Pengurus LPM kurang memahami Tupoksinya akibatnya keberdayaan masyarakat di desa Bojongtengah kurang berhasil sehingga perlu adanya Pelatihan managemen organisasi untuk pengurus LPM dan pembinaan kinerja pengurus LPM.
3.1.66.
Kurangnya kesejahteraan Perangkat Desa Desa disebabkan karena karena rendahnya pendapatan Perangkat desa, kurang tersedianya kendaraan dinas Perangkat desa dan belum ada pengaturan jam kerja Perangkat desa sehingga perlu adanya BOP Perangkat desa, pengadaan pakaian Perangkat desa, pengadaan Sepeda motor dinas, pemeliharaan sepeda motor dinas dan penyusunan Perdes tentang pengaturan jam kerja Perangkat desa.
3.1.67.
Di desa Bojongtengah ada 2 (dua) kelompok Seni yaitu Kelompok seni Qosidah dan Kelompok seni Paduan suara yang kegiatannya kurang berkembang disebabkan karena kurang lengkapnya sarana alat kesenian Qosidah dan Paduan suara dan kurang adanya pembinaan kelompok kesenian Qosidah dan Paduan suara sehingga perlu pengadaan perlengkapan alat kesenian Qosidah dan alat kesenian Paduan suara serta pembinaan kelompok seni Qosidah dan Paduan suara.
3.1.68.
Di desa Bojongtengah ada 4 (empat) unit Kios Saprotan sering terjadi kekurangan Stok Saprotan disebabkan karena terbatasnya kemampuan stok pemilik Saprotan di desa Bojongtengah akibatnya kebutuhan Saprotan para Petani di Desa Des a Bojongtengah kurang terpenuhi sehingga perlu adanya bantuan kredit modal usaha bagi pemilik kios Saprotan.
3.1.69.
Luas tanaman papaya di desa Bojongtengah ada 3 ha, yang hasil produksinya masih rendah hanya 3 ton/ha disebabkan karena petani kurang memahami pengelolaan tanaman papaya akibatnya pendapatan petani papaya kurang optimal sehingga perlu adanya budidaya tanaman papaya.
3.1.70.
Di desa Bojongtengah ada 4 (empat) kelompok ternak lele dan 2 kelompok ternak belut dalam kegiatan usahanya sering terjadi banyak ternak mati sebelum saatnya panen
disebabkan karena peternak kurang memahami teknik pemeliharaan ternak ikan lele dan belut akibatnya pendapatan peternak ikan lele dan belut kurang optimal sehingga perlu adanaya budidaya belut, budidaya ikan lele dan pembinaan kelompok perikanan. 3.1.71.
Di desa Bojongtengah ada pengrajin konpeksi 1 kelompok, kusen mobeler 2 kelompok, bata merah 30 kelompok dan pengrajin telor asin 5 kelompok yang harga penjualan hasil produksinya masih rendah disebabkan karena kwalitas hasil produksi pengrajin konpeksi, kusen mobeler, bata merah dan telor asin kurang bias bersaing dipasaran akibatnya kurang optimalnya pendapatan para pengrajin konpeksi, kusen mobeler, bata merah dan telor asin yang ada di desa Bojongtengah sehingga perlu adanya pembinaan kelompok pengrajin konfeksi, pembinaan kelompok pengrajin kusen dan mobeler, pembinaan kelompok pengrajin bata merah dan pembinaan kelompok pengrajin telor asin.
3.1.72.
Jumlah penduduk desa Bojongtengah yang masuk kategori mampu sebanyak 600 orang, tetapi yang melaksanakan kewajiban qurban setiap tahunnya rata-rata hanya 30 % disebabkan karena masih rendahnya pehamam orang mampu tentang kewajiaban qurban akibatnya keluarga miskin yang ada di desa Bojongtengah kurang dapat memenuhi kebutuhan daging qurban sehingga perlu adanya penyuluhan kewajiban qurban.
3.1.73.
Masih rendahnya kinerja kader KB dan Yandu di desa Bojongtengah disebabkan karena kurangnya pembinaan kepada kader KB dan Yandu akibatnya pelayanan kepada akseptor dan Balita serta ibu hamil kurang optimal sehingga perlu adanya pembinaan Kader KB dan Yandu.
3.1.74.
Laki-Laki dan Perempuan sering terjangkit penyakit kelamin disebabkan karena masyarakat kurang memahami pentingnya memelihara kesehatan alat reproduksi akibatnya adanya kekhawatiran teltular penyakit kelamin sehingga perlu diadakan penyuluhan tentang kesehatan alat repruduksi.
3.1.75.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat desa Bojongtengah dalam mentatai hukum disebabkan karena masyarakat desa Bojongtengah masih memahami tentang hokum akibatnya di Bojongtengah sering terjadi pelanggaran hukum sehingga perlu adanya pembentukan Kelompok Kadarkum dan penyuluhan hukum terpadu.
3.1.76.
Penyandang cacat cacat di desa Bojongtengah ada 12 orang dan tarauma ada 2 orang yang kurang bermasyarakat disebabkan karena belum adanya pembinaan kepada para penyandang cacat dan trauma akibatnya kehidupan para penyandang cacat dan tarauma tersisihkan dalam pergaulan di masayarakat sehingga perlu adanya pembinaan para penyandang cacat.
3.1.77.
Masih rendahnya kinerja Pengurus PKK desa Bojongtengah disebabkan belum adanya pembinaan kepada Pengurus PKK desa Bojongtengah akibatnya kegiatan usaha Koperasi
PKK
kurang
berkembang
sehingga
perlu
adanya
pembinaan
dan
pengembangan Koperasi PKK. 3.1.78.
Rendahnya Partisifasi masyarakat desa Bojongtengah dalam membangun desa disebabkan karena telah menurunnya budaya gotong royong masayarakat dalam
membangun desa akibatnya hasil pencapaian pembangunan di desa Bojongtengah kurang optimal sehingga perlu adanya pembinaan gerakan budaya gotong royong masayarakat dalam membangun desa.
3.2.
3.2.1.
POTENSI SUMBER DAYA ALAM
Batas wilayah administratif desa Bojongtengah dengan desa Bojongjaya dan desa Compreng kurang jelas disebabkan karena belum adanya tugu dan gapura batas desa Bojongtengah dengan desa Bojongjaya dan batas desa Compreng akibatnya dikhawatirkan terjadi sengketa batas perbatasan sehingga perlu dibangunan tugu Gapura batas desa Bojongtengah dengan Bojongjaya dan tugu Gapura batas desa Bojongtengah dan desa Compreng.
3.2.2.
Luas Desa Bojongtengah 551,125 ha, diantaranya 358 ha tanah masyarakat yang belum bersertifikat, disebabakan mahalnya biaya pembuatan sertifikat tanah akibatnya tidak ada jaminan kepastian hukum hak milik atas tanah sehingga perlu ada pembuatan sertifikat masal melalui Prona, Ajudikasi, redis dan Larasita.
3.2.3.
Luas lahan Pekarangan Desa Bojongtengah seluas 45 Ha baru dimanfaatkan untuk Tabulapot, Tabulakar, Apotek hidup dan warung hidup seluas 25 %, disebabkan belum adanya gerakan masyarakat dalam intensifikasi pemanfaatan lahan pekarangan akibatnya pemanfaatan lahan pekarangan belum dapat meningkatkan gizi keluarga sehingga perlu diadakan gerakan masyarakat dalam intensifikasi pemanfaatan lahan pekarangan.
3.2.4.
Ruang terbuka kurang berpungsi sebagai tempat resapan air disebabkan karena kurangnya pemeliharaan ruang terbuka akibatnya di Desa Bojongtengah kurangnya cadangan air tanah sehingga perlu adanya pemeliharaan lapang sepak bola dan pemeliharaan / pembuatan taman hijau.
3.2.5.
Luas lahan Pemakaman di Desa Bojongtengah sangat sempit hanya seluas 5.250 M² disebabkan belum adanya perluasan lahan pemakaman akibatnya tempat pemakaman sangat padat dan kurang memadai sehingga perlu pengadaan lahan untuk perluasan lahan pemakaman.
3.2.6.
Masih rendahnya hasil produksi padi hanya 6 Ton/Ha disebabkan sering terjadi serangan hama tikus dan sering terjadi serangan hama dan penyakit akibatnya pendapatan petani kurang Optimal sehingga perlu diadakan kegiatan geropyokan tikus dan pengendalian hama terpadu.
3.2.7.
Harga Padi pada saat panen raya rendah hanya Rp. 3.000.000/ton disebabkan belum adanya pengelolaan pasca panen akibatnyapendapatan petani rendah sehingga perlu adanya pengelolaan pasca panen padi melalui proses pengeringan dan penyimpanan padi.
3.2.8.
Pada saat musim mangga bayak mangga muda yangjatuh dan tidak dimanfaatkan disebabkan belum ada pengolahan buah mangga akibatnya tidak ada nilai tambah sehingga perlu ada pelatihan keterampilan pengolahan buah mangga.
3.2.9.
Di Desa Bojongtengah ada 10 orang peternak Budidaya Ikan Lele yang kegiatannya kurang berkembang disebabkan kekurangan modal uasaha budidaya ternak lele akibatnya pendapatan peternak rendah sehingga perlu pemberian bantuan kredit modal usaha peternak budidaya ikan lele.
3.2.10.
Di Desa Bojongtengah ada 16 orang peternak penggemukan sapi potong yang kegiatan usahanaya kurang berkembang disebabkan sulitnya pakan ternak sapi akibatnya pendapatan peternak rendah sehingga perlu pembuatan silase jerami pakan sapi potong.
3.2.11.
Di Desa Bojongtengah ada 16 orang ada 2 orang peternak itik yang kegiatan usahanya kurang berkembang disebabkan kekurangan modal usaha ternak itik akibatnya pendapatan peternak itik sangat rendah.
3.2.12.
Di Desa Bojongtengah ada 1 orang pengrajin anyaman kayu yang hasil produksinya masih terbatas disebabkan kekurangan modal usaha pengrajin pengolahan kayu akibatnya tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar sehingga perlu pemberian modal usaha pengarin pengolahan kayu.
3.2.13.
Di Desa Bojongtengah ada 1 orang pengrajin anyaman Bambu yang hasil produksinya masih terbatas disebabkan kekurangan modal usaha pengrajin pengolahan Bambu akibatnya tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar sehingga perlu pemberian modal usaha pengarin pengolahan Bambu.
3.2.14.
Di Desa Bojongtengah ada 1 orang pembuat kue opak yang hasil produksinya masih terbatas disebabkan kekurangan modal usaha pembuatan kue opak akibatnya pengrajin tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar.
3.2.15.
Di Dea Bojongtengah ada 30 orang pedagang yang kegiatan usahanya kurang berkembang disebabkan kekurangan modal usaha dagang akibatnya pendapatan pedagang kurang optimal
3.2.16.
Sulitnya memasarkan hasil produksi industry kecil di Desa Bojongtengah disebabkan karena belum adanya Lembaga pemasaran hasil produksi industry kecil di desa akibatnya kegiatan usaha industri kecil kurang berkembang sehingga perlu adanya pemasaran hasil produksi industry kecil melalui BUMDES.
3.2.17.
Adanya permainan harga hasil produksi masyarakat dari ulah calo dan tengkulak disebabkan karena belum adanya pembinaan kepada calo dan tengkulak akibatnya harga jual hasil produksimasyarakat rendah sehingga perlu adanya pembinaan kepada tengkulak dan pembinaan kepada calo dan tengkulak.
3.2.18.
Di desa Bojongtengah ada 6 orang pemilik kendaraan angkutan umum dan 1 kelompok ( 10 orang ) orang ojeg sepeda motor yang pelayanannya kepada pengguna jasa angkutan masih rendah disebabkan belum adanya pembinaan kepada pemilik kendaraan angkuatan umum dan pembinaan kepada kelompok ojeg sepeda motor
akibatnya menimbulkan karesahan para pengguna jasa angkutan sehingga perlu adanya pembinaan kepada pemilik kendaraan angkutan umum dan pembinaan kepada kelompok ojeg sepeda motor.
3.3.
POTENSI SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARAN DESA
3.3.1.
PRASARANA DAN SARANA TRANSFORTASI
3.3.1.1.
Jalan Desa sepanjang 945 M dari RT.01 s/d RT.02 sudah diperkeras tetapi bergelombang disebabkan belum ada peningkatan kualitas jalan akibatnya lalu-lintas perhubungan kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan Desa dari RT.01 s/d RT.02.
3.3.1.2.
Jalan Desa sepanjang 1000 M dari RT.03,04,07,08 dan 09 sudah diperkeras kondisi rusak dan bergelombang disebabkan belum ada peningkatan jalan Desa akibatnya lalulintas perhubungan kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan Desa dari RT.03,04,07,08 dan 09.
3.3.1.3.
Jalan desa sepanjang 50 M di RT.07 sudah diperkeras kondisinya rusak dan bergelombang disebabkan karena belum ada peningkatan jalan desa di RT.07 akibatnya lalu lintas perhubungan kurang lancer sehingga perlu adanya peningkatan desa di RT.07.
3.3.1.4.
Jalan Gang sepanjang 1.000 M dari RT.04, 05, 06, 08 dan RT.07 sudah di aspal kondisi rusak dan bergelombang disebabkan karena belum ada peningkatan jalan Gang akibatnya lalu lintas perhubungan kurang lancer sehingga perlu adanya peningkatan jalan Gang di RT.04, 05, 06, 08 dan RT.07.
3.3.1.5.
Jalan Desa sepanjang 2.000 M dari RT.09 (PNK.8) S/d Dusun Sukamanah sudah diperkeras namun kondisinya rusak dan bergelombang disebabkan karena belum adanya peningkatan jalan desa dari RT.09 (PNK.8) s/d Dusun Sukamanah sehingga perlu adanya peningkatan desa dari RT.09 (PNK.8) s/d Dusun Sukamanah.
3.3.1.6.
Jalan Desa sepanjang 400 M dari depan rumah Jejen s/d H. Warta di RT.10 kondisi masih tanah disebabkan karena belum ada peningkatan jalan desa di RT.10 akibatnya lalu lintas masyarakat kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan Gang dari depan rumah Jejen s/d H. Warta di RT.10.
3.3.1.7.
Jalan Desa sepanjang 1.650 M dari RT.03, 04, 05, 07, 08 dan RT.09 ( wesel S/d PNK.7) sudah diperkeras, kondisinya rusak dan bergelombang disebabkan karena belum ada peningkatan jalan desa dari RT. 03, 04, 05, 07, 08, dan RT.09 ( Wesel S/d PNK.7) akibatnya lalu lintas perhubungan kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan dari RT.03, 04, 05, 06, 07, 08 dan RT.09 (Wesel s/d PNK.7)
3.3.1.8.
Jalan Kabupaten sepanjang 2.300 M dari batas Desa Bojongtengah dengan Bojongjaya dan batas Desa Bojongtengah dengan Compreng kondisi rusak dan bergelombang disebabkan karena kurangnya pemeliharaan jalan Kabupaten akibatnya lalu-lintas kurang lancar sehingga perlu adanya pemeliharaan jalan Kabupaten batas desa Bojongtengah dengan Bojongjaya dan batas desa Bojongtengah dengan batas Desa Compreng.
3.3.1.9.
Jalan Desa pada tanggul penahan banjir dari batas Desa Bojongtengah dengan Desa Compreng sampai dengan Dusun Sukamanah sepanjang 5.700 M, kondisi masih tanah disebabkan belum ada peningkatan jalan desa akibatnya pengangkutan hasil produksi pertanian dan perkebunan kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan Desa batas Desa Bojongtengah dengan batas Desa Compreng s/d dengan Dusun Sukamanah.
3.3.1.10. Jalan Desa sepanjang 400 M,
di RT.05
sudah diaspal kondisinya rusak dan
bergelombang disebabkan karena kurangnya pemeliharaan jalan desa di RT.05 akibatnya lalu-lintas perhubungan kurang lancar sehingga perlu adanya pemeliharaan jalan desa sepanjang 400 M di RT.05 3.3.1.11. Jalan Gang sepanjang 150 M di RT.05 kondisi masih tanah disebabkan karena belum ada peningkatan jalan Gang di RT.05 akibatnya lalu-lintas kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan Jalan Gang di RT.05 di depan SD Martadinata s/d jembatan Taspan. 3.3.1.12. Jalan Gang sepanjang 50 M di RT.06 kondisi masih tanah disebabkan belum ada peningkatan jalan Gang di RT.06 akibatnya lalu-lintas kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan Gang di RT.05. 3.3.1.13. Jalan Gang sepanjang 120 M, di RT.06 sudah diperkeras kondisinya rusak dan bergelombang disebabkan karena belum adanya peningkatan jalan Gang di RT.06 akibatnya lalu-lintas kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan Gang di RT.06. 3.3.1.14. Jalan Gang sepanjang 200 M ( Blok selatan ) di RT.10 sudah diperkeras kondisi rusak dan bergelombang disebabkan belum ada peningkatan jalan Gang akibatnya lalu-lintas kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan Gang di Blok selatan RT.10. 3.3.1.15. Jalan Gang sepanjang 250 M ( Blok utara ) di RT.10 sudah diperkeras kondisinya rusak dan bergelombang disebabkan karena belum ada peningkatan jalan Gang akibatnya lalu-lintas kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan gang di Blok utara RT.10. 3.3.1.16. Jalan Desa sepanjang 250 M, dari jembatan s/d tanggul di RT.10 sudah diperkeras kondisinya rusak dan bergelombang disebabkan karena belum adanya peningkatan jalan desa akibatnya lalu-lintas perhubungan kurang lancar sehingga perlu adanya peningkatan jalan desa sepanjang 250 M dari jembatan s/d tanggul di RT.10. 3.3.1.17. Pembangunan jembatan di Dusun Sukadana Blok Rimbag belum bias dilalui kendaraan disebabkan karena pembangunan jembatan belum selesai akibatnya pengankutan hasil produksi pertanian kurang lancar sehingga perlu adanya penyelesaian pembangunan jembatan di Dusun Sukadana Blok Rimbag. 3.3.1.18. Jembatan di Dusun Sulkadana RT.01 RW.01 kondisinya rusak disebabkan karena belum ada rehab jembatan akibatnya transportasi masyarakat kurang lancar sehingga perlu adanya rehab jembatan di dusun Sukadana RT.01 RW.01. 3.3.1.19. Jembatan di lokasi tanggul Gupermen PNK.7 kondisi rusak disebabkan karena belum ada rehab jembatan akibatnya pengangkutan hasil produksi pertanian dan perkebunan
kurang lancar sehingga perlu adanya rehab pembangunan jembatan di lokasi tanggul Gupermen PNK 7. 3.3.1.20. Jembatan penghubung antara RT.02 ke RT.03 sepanjang 16 M belum ada besi pengaman jembatan disebabkan karena pembangunan jembatan belum selesai akibatnya sering terjadi kecelakaan sehingga perlu adanya penyelesaian pembangunan jembatan penghubung RT.02 ke RT.03. 3.3.1.21. Jembatan penghubung antara RT.02 ke RT.04 sepanjang 16 M belum ada besi pengaman jembatan disebabkan karena pembangunan jembatan belum selesai akibatnya sering terjadi kecelakaan sehingga perlu adanya penyelesaian pembangunan jembatan penghubung RT.02 ke RT.04. 3.3.1.22. Jembatan di Dusun Bojongsangkem RT.05 kondisinya rusak disebabkan karena belum adanya rehab jembatan di Dusun Bojongsangkem RT.05 akibatnya lalu-lintas perhubungan kurang lancar sehingga perlu adanya rehab pembangunan jembatan di Dusun Bojongsangkem RT.05. 3.3.1.23. Jembatan di Dusun Bojongsangkem RT.06 dekat SD Martadinata kondisinya rusak disebabkan karena belum ada rehab jembatan di Dusun Bojongsangkem RT.06 dekat SD Martadinata akibatnya lalu-lintas transportasi kurang lancar sehingga perlu adanya rehab jembatan di dusun Bojongsangkem RT.06 dekat SD Martadinata. 3.3.1.24. Jembatan di Dusun Bojongsangkem RT.07 kondisi rusak disebabkan karena belu adanya rehab jembatan di dusun Bojongsangkem RT.07 akibatnya lalu-lintas transportasi kurang lancar sehingga perlu adanya rehab jembatan di dusun Bojongsangkem RT.07. 3.3.1.25. Jembatan RT. 10 dekat Masjid Alhidayah dusun Sukamanah kondisinya rusak disebabkan karena belum adanya rehab jembatan akibatnya lalu-lintas transportasi kurang lancar sehingga perlu adanya rehab pembangunan jembatan di RT.10 dekat Masjid Alhidayah dusun Sukamanah. 3.3.1.26. Jalan di Blok Jinggot tidak bias dilalui kendaraan disebabkan karena belum ada jembatan penghubung di Blok Jinggot berakibat sulitnya pengangkutan hasil produksi Pertanian sehingga perlu dibangun jembatan penghubung di Blok Jinggot. 3.3.1.27. Jalan Gang di Dusun Bojongsangkem RT.09 tidak dapat dilalui kendaraan disebabkan karena belum adanya jembatan penghubung di jalan gang di dusun Bojongsangkem RT.09 akibatnya transportasi masyarakat kurang lancar sehingga perlu dibangun jembatan penghubung di jalan gang dusun Bojongsangkem RT.09. 3.3.1.28. Badan jalan Gang sepanjang 360 M di RT.02 terkikis air disebabkan karena belum ada TPT badan jalan gang di RT.02 akibatnya badan jalan gang menyempit sehingga perlu dibangun TPT jalan gang di RT.02. 3.3.1.29. Badan jalan Gang sepanjang 400 M di blok selatan RT.10 terkikis air disebabkan karena belum ada TPT badan jalan di Blok selatan RT.10 akibatnya badan jalan gang menyempit sehingga perlu dibangun TPT jalan gang di blok selatan RT.10. 3.3.1.30. Saluran air irigasi di Blok Kubang tidak lancar/tersumbat disebabkan karena goronggorong irigasi di Blok Kubang rusak/ambruk akibatnya air irigasi membanjiri areal
pesawahan sehingga perlu adanya rehab pembangunan gorong-gorong irigasi di Blok Kubang. 3.3.1.31. Badan Jalan Gang sepanjang 500 M di Blok utara RT.10 terkikis air disebabkan karena belum ada TPT jalan gang di Blok utara RT.10 akibatnya badan jalan gang menyempit sehingga perlu dibangun TPT jalan gang di blok utara RT.10. 3.3.1.32. Jalan desa sepanjang 400 M di RT.10 terkikis air disebabkan karena belum ada TPT jalan desa di RT.10 akibatnya badan jalan desa menyempit sehingga perlu dibangun TPT jalan desa di RT.10. 3.3.1.33. Jalan Gang sepanjang 100 M di RT.10 terkikis air disebabkan karena belum ada TPT jalan gang di RT.10 akibatnya badan jalan gang menyempit sehingga perlu dibangun TPT jalan gang di RT.10. 3.3.1.34. Jalan Gang sepanjang 200 M di RT.09 terkikis air disebabkan karena belum ada TPT badan jalan gang di RT.09 akibatnya badan jalan gang di RT.09 menyempit sehingga perlu dibangun TPT jalan gang di RT.09. 3.3.1.35. Banyak air limbah keluarga yang menggenangi jalan gang di RT.03, 04, 05 dan RT.08 disebabkan belum ada SPAL dijalan gang RT.03, 04, 05 dan RT.08 akibatnya lingkungan di RT.03, 04, 05 dan RT.05 jadi kumuh sehingga perlu adanya pembangunan SPAL di jalan gang RT.03, 04, 05 dan RT.08. 3.3.1.36. Badan jalan desa di RT.05, 06 dan RT.08 sepanjang 600 M sudah di TPT namun kondisinya rusak disebabkan belum adanya rehab TPT di jalan desa RT.05, 06 dan RT.08 akibatnya badan jalan desa terkikis air sehingga perlu pembangunan rehab TPT di RT.05, RT.06 dan RT.08. 3.3.1.37. Badan jalan gang sepanjang 300 M di RT.06 terkikis air disebabkan karena belum ada TPT badan jalan gang RT.06 akibatnya badan jalan gang menyempit sehingga perlu dibangun TPT jalan gang di RT.06. 3.3.1.38. Lingkungan di wilayah RT.07 sering kebanjiran disebabkan gorong-gorong saluran pembuangan air sempit akibatnya lingkungan menjadi tidak sehat dan menimbulkan wabah penyakit sehingga perlu adanya pembangunan pelebaran gorong-gorong di RT.07. 3.3.1.39. Lingkungan di Wilayah RT.10 sering kebanjiran disebabkan karena gorong-gorong saluran pembuangan air sempit akibatnya lingkungan di RT.10 kurang sehat dan menimbulkan wabah penyakit sehingga perlu dibangun pelebaran gorong-gorong saluran pembuangan air di RT.10. 3.3.1.40. Jembatan gantung di sungai cipunagara yang menghubungkan Desa Bojongtengah dengan Desa Bongas sering rusak disebabkan karena kontruksi jembatan gantung sungai cipunagara penghubung desa Bojongtengah dengan desa Bongas masih sederhana terbuat dari kayu dan bambu akibatnya lalu-lintas perhubungan antara Desa Bojongtengah dan Desa Bongas kurang lancar sehingga perlu adanya pembangunan jembatan gantung permanen sungai Cipunagara.
3.3.1.41. Jalan gang di RT.02 sepanjang 2.200 meter rusak terkikis air disebabkan karena belum ada TPT badan jalan gang RT.02 akibatnya badan jalan gang di RT.02 menyempit sehingga perlu dibangun TPT jalan gang di RT.02. 3.3.1.42. Ruang terbuka kurang berpungsi sebagai tempat resapan air disebabkan karena kurangnya pemeliharaan ruang terbuka akibatnya di Desa Bojongtengah kurangnya cadangan air tanah sehingga perlu adanya lapang Sepak bola dan pemeliharaan / pembuatan taman hijau.
3.3.2. PRASARANA KOMUNIKASI DAN INFORMASI 3.3.2.1.
Sulitnya mengakses informasi disebabkan di Desa Bojongtengah belum ada jaringan Internet dan tidak tersedianya papan Informasi di Kantor Pemerintahan Desa akibatnya wawasan dan pengetahuan Perangkat Desa dan Masyarakat kurang berkembang sehingga perlu adanya pemasangan jaringan Internet di Kantor Pemerintahan Desa, pengadaan papan Informasi di Kantor Pemerintahan Desa dan Langganan Koran masuk desa.
3.3.3. PRASARANA KOMUNIKASI DAN INFORMASI 3.3.3.1.
Sumber air bersih di Desa Bojongtengah ada 479 unit ( Sumur Pompa, Sumur gali ), tetapi hanya ada 5 (lima) unit yang airnya layak digunakan untuk air minum disebabkan karena sumur sumber air bersih dangkal dan airnya tidak layak diminum akibatnya untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat harus membeli sehingga perlu adanya pembangunan sumur bor dalam, pembentukan dan pembinaan kelompok pengelola air bersih.
3.3.3.2.
Saluran pembuangan drainase di dusun Bojongsangkem, Sukadana dan dusun Sukamanah banyak sampah disebabkan karena belum ada gerakan masyarakat dalam kebersihan lingkungan akibatnya lingkungan pemukiman kumuh sehingga perlu diadakan gerakan masyarakat dalam kebersihan lingkungan di setiap RT dan perlu dibentuk Kelompok peduli lingkungan.
3.3.3.3.
Disetiap RT di Desa Bojongtengah banyak genangan air limbah keluarga (comberan), disebabkan karena belum ada SPAL keluarga di RT.10 dan SPAL yang ada sering tersumbat sampah dari RT.01 s/d RT.09 berakibat terjadinya lingkungan kumuh sehingga perlu adanya pembangunan SPAL keluarga di RT.10 dan pemeliharaan SPAL dari RT.01 s/d RT.09.
3.3.4. PRASARANA DAN SARANA KONDISI IRIGASI
3.3.4.1.
Pemeliharaan Jaringan irigasi skunder di Desa Bojongtengah dan sekitarnya belum terkordinir disebabkan karena belum adanya pemeliharaan jaringan irigasi skunder antar desa Bojongtengah dan sekitarnya akibatnya pemeliharaan jaringan irigasi skunder di Desa Bojongtengah dan sekitarnya kurang optimal sehingga perlui adanya
kerjasama jaringan irigasi skunder Desa Bojongtengah dengan Desa Bojongjaya, Desa Pusakajaya, Desa Kebondanas, Desa Kotasari dan dengan Desa Rancadaka. 3.3.4.2.
Terjadinya pendangkalan jaringan irigasi ( skunder dan tersier ) disebabkan karena kurangnya pemeliharaan jaringan irigasi ( skunder dan tersier ) akibatnya pada musim hujan banjir pada musim kemarau kekurangan debit air sehingga perlu adanya pemeliharaan jaringan irigasi.
3.3.4.3.
Lahan pertanian di Desa Bojongtengah pada musim hujan terjadi banjir pada musim kemarau kekeringan disebabkan karena belum ada penampungan air ( embung ) pengendali banjir dan persediaan cadangan air akibatnya pengelolaan lahan pertanian kurang optimal sehingga di Desa Bojongtengah perlu adanya pembangunan Situ Kubang.
3.3.5. PRASARANA DAN SARANA PEMERINTAHAN
3.3.5.1.
Gedung Kantor Kepala Desa nampak kusam disebabkan karena kurangnya pemeliharaan Kantor Kepala Desa Bojongtengah akibatnya Kantor Kepala Desa kurang indah sehingga perlu adanya pemeliharaan Kantor Kepala Desa.
3.3.5.2.
Ruangan Sekdes masih bersatu dengan ruang kerja Kaur disebabkan karena belum ada ruangan kerja Sekdes yang memadai akibatnya etika kerja kurang terjamin sehingga perlu adanya pembuatan ruang kerja Sekdes.
3.3.5.3.
Perangkat computer di Sekretariat desa hanya ada 2 (dua) unit disebabkan karena belum ada penambahan perangkat computer akibatnya pelayanan kepada masyarakat kurang optimal sehingga perlu adanya pengadaan/penambahan perangkat compute r.
3.3.5.4.
Penyimpanan arsip masih tercecer disebabkan karena belum adanya ruangan arsip, belum adanya lemari arsip, belum ada penyusunan kearsipan dan belum adanya pelatihan arsiparis akibatnya penyimpanan dokumen arsip kurang tertib sehingga perlu adanya pembangunan ruang arsip, pengadaan lemari arsip, penyusunan kearsipan dan pelatihan arsiparis.
3.3.5.5.
Jumlah buku administrasi desa hanya 10 model yang seharusnya 35 model disebabkan karena kurang lengkapnya buku-buku Administrasi Desa akibatnya pencatatan administrasi Desa kurang tertib sehingga perlu adanya pengadaan kelengkapan bukubuku administrasi desa sesuai Permendagri.
3.3.5.6.
Lingkungan halaman Kantor Desa masih banyak rumput dan sampah disebabkan belum adanya penataan lingkungan halaman kantor desa akibatnya Kantor desa belum mencerminkan keindahan lingkungan sehingga perlu adanya penataan lingkungan halaman Kantor Desa.
3.3.5.7.
Ruang kerja BPD masih bersatu dengan ruang kerja Perangkat Desa disebabkan karena belum ada ruang kerja BPD yang memadai akibatnya kinerja BPD kurang optimal sehingga perlu pembuatan Kantor BPD.
3.3.5.8.
Perlengkapan mobeler ruang kerja BPD hanya ada 2 (dua) unit sementara pengurus BPD ada 7 orang disebabkan belum lengkapnya mobeler ruang kerja BPD akibatnya kinerja BPD kurang optimal sehingga perlu adanya pengadaan mobeler ruang kerja BPD.
3.3.5.9.
Ruang kerja BPD Bojongtengah belum memiliki computer disebabkan belum adanya sarana computer di ruang BPD akibatnya kinerja BPD kurang optimal sehingga perlu pengadaan computer di ruang kerja BPD.
3.3.5.10. Pagar dan Gapura di Lingkungan Kantor Pemerintahan Desa Bojongtengah kondisinya sudah rusak disebabkan karena belum ada perbaikan dan penataan lingkungan kantor Pemerintahan Desa Bojongtengah akibatnya keamanan, ketertiban dan keindahan lingkungan kantor Pemerintahan Desa Bojongtengah kurang terjamin sehingga perlu adanya pembangunan pagar dan gapura halaman kantor Pemerintah Desa. 3.3.5.11. Pintu masuk jalan gang di Desa Bojongtengah kondisinya masih kumuh disebabkan karena belum adanya penataan pintu masuk jalan gang akibatnya keindahan lingkungan jalan gang desa kurang optimal sehingga perlu adanya pembangunan gapura jalan gang.
3.3.6. PRASARANA DAN SARANA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA 3.3.6.1.
Ruangan kerja LPM masih bersatu dengan ruang kerja Perangkat Desa disebabkan karena belum adanya ruangan kerja LPM yang memadai akibatnya kinerja LPM kurang optimal sehingga perlu adanya pembangunan kantor LPM.
3.3.6.2.
Perlengkapan mobeler ruang kerja LPM hanya ada 2 (dua) unit sementara pengurus LPM ada 10 orang disebabkan karena belum lengkapnya mobeler ruang kerja LPM akibatnya kinerja LPM kurang optimal sehingga perlu pengadaan mobeler ruang kerja LPM.
3.3.6.3.
Hasil kegiatan LPM tidak dapat didokumentasikan disebabkan karena belum adanya perangkat computer di ruang kerja LPM akibatnya administrasi kegiatan LPM belum tertib sehingga perlu pengadaan perangkat computer di ruang kerja LPM.
3.3.6.4.
Ruangan kerja TP-PKK masih bersatu dengan ruang kerja Perangkat Desa disebabkan karena belum adanya ruangan kerja TP-PKK, akibatnya kinerja TP.PKK kurang optimal sehingga perlu adanya pembangunan kantorTP-PKK.
3.3.6.5.
Perlengkapan mobeler ruang kerja TP-PKK hanya ada 2 (dua) unit sementara pengurus TP-PKK ada 18 orang disebabkan karena belum lengkapnya mobeler ruang kerja TPPKK akibatnya kinerja TP-PKK kurang optimal sehingga perlu pengadaan mobeler ruang kerja TP-PKK.
3.3.6.6.
Ruang kerja TP-PKK Desa Bojongtengah belum mempunyai komputer disebabkan karena belum adanya sarana komputer di ruang TP-PKK akibatnya kinerja TP-PKK kurang maksimal sehingga perlu pengadaan komputer untuk ruang kerja TP-PKK.
3.3.6.7.
Ruang Sekretariat Karang Taruna Desa Bojongtengah belum mempunyai computer disebabkan karena belum adanya sarana computer di ruang Sekretariat Karang Taruna
akibatnya kinerja Pengurus Karang Taruna Desa Bojongtengah kurang maksimal sehingga perlu pengadaan Komputer di ruang kerja Karang Taruna. 3.3.6.8.
Ruang kerja kegiatan LED di Desa Bojongtengah belum mempunyai peralatan kantor disebabkan karena LED Desa Bojongtengah belum mempunyai peralatan kantor akibatnya pelayanan LED kurang maksimal sehingga perlu pengadaan peralatan Kantor LED Desa Bojongtengah.
3.3.7. PRASARANA DAN SARANA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
3.3.7.1.
Masjid Jami Attaqwa Desa Bojongtengah kondisinya rusak disebabkan karena belum adanya perbaikan Masjid Jami Attaqwa Desa Bojongtengah akibatnya Jemaah dalam melaksanakan kegiatan ibadah kurang nyaman sehingga perlu adanya rehab pembangunan Masjid Jami Attaqwa.
3.3.7.2.
Di Desa Bojongtengah ada 3 (tiga) Masjid dusun dan 10 (sepuluh) Musholla kondisinya rusak disebabkan karena belum adanya perbaikan Masjid Dusun dan Musholla akibatnya Jemaah dalam melaksanakan ibadah kurang nyaman sehingga perlu adanya rehabilitasi pembangunan Masjid Jami Alhidayah Sukamanah, rehabilitasi pembangunan Masjid PERSIS Dusun Bojongsangkem I, rehabilitasi pembangunan Masjid Albarokah Dusun Bojongsangkem II dan rehabilitasi Musholla RT.01, 02, 03, 04, 05, 07, 08, dan rehabilitasi Musholla RT.09.
3.3.8. PRASARANA OLAH RAGA 3.3.8.1.
Di Desa Bojongtengah ada 6 Tim olah raga Futsal yang kegiatan latihannya menyewa tempat di luar Desa Bojongtengah disebabkan karena di Desa Bojongtengah belum ada lapangan Futsal akibatnya tidak ada nilai tambah bagi PAD Desa Bojongtengah sehingga perlu dibangun Lapangan Futsal di Desa Bojongtengah.
3.3.8.2.
Di Desa Bojongtengah ada 4 Tim olah raga Bulu tangkis yang kegiatan latihannya dilaksanakan di GOR luar Desa Bojongtengah disebabkan karena belum adanya Gedung olah raga (GOR) Bulu tangkis di Desa Bojongtengah akibatnya tidak ada nilai tambah bagi PAD Desa Bojongtengah sehingga perlu dibangun Gedung olah raga (GOR) Desa Bojongtengah.
3.3.8.3.
Kegiatan olah raga yang ada di Desa Bojongtengah kurang berkembang disebabkan kurang optimalnya pembinaan cabang olah raga akibatnya prestasinya kurang maksimal sehingga perlu adanya pembinaan olah raga sepak bola, pembinaan olah raga bulu tangkis, pembinaan olah raga futsal, pembinaan olah raga bola volley, pembinaan olah raga tenis meja, turnamen olah raga antar RT, open olah raga antar desa dan pembinaan olah raga senam.
3.3.8.4.
Kegiatan olah raga gerak jalan keluarga di desa Bojongtengah belum terkordinir, disebabkan karena kegiatan olah raga gerak jalan keluarga di desa Bojongtengah kurang memasyarakat akibatnya minat masyarakat untuk olah raga gerak jalan
keluarga masih kurang sehingga perlu adanya penyelenggaraan olah raga gerak jalan keluarga di desa Bojongtengah. 3.3.8.5.
Lapang Bola Volly yang ada di Desa Bojongtengah kondisinya rusak disebabkan karena di Desa Bojongtengah belum ada lapangan bola volley yang memadai akibatnya kegiatan olah raga bola volley kurang nyaman sehingga perlu dibangun lapang bola volley.
3.3.9. PRASARANA SARANA KESEHATAN 3.3.9.1.
Di Desa Bojongtengah pelayanan ibu melahirkan masih dilaksanakan di rumah bidan disebabkan karena di Desa Bojongtengah belum ada bangunan Polindes akibatnya pelayanan ibu bersalin kurang optimal sehingga perlu adanya pembangunan Polindes.
3.3.9.2.
Lokasi kegiatan Pos Yandu di Desa Bojongtengah ada 6 lokasi tetapi tetapi kegiatan 4 Pos Yandu masih dilaksanakan di rumah Ketua RT dan 2 bangunan Pos Yandu yang ada kondisinya rusak disebabkan karena 4 Pos Yandu belum mempunyai bangunan dan 2 Pos Yandu kurang terpelihara serta sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan Yandu masih kurang akibatnya kegiatan Pos Yandu di Desa Bojongtengah kurang optimal sehingga perlu dibangun 4 Pos Yandu dan pemeliharaan 2 bangunan Pos Yandu serta perlua adanya bantuan pengadaan sarana dan parasana untuk kegiatan yandu di 6 (enam) Pos Yandu.
3.3.9.3.
Di Desa Bojongtengah sering terjadi orang sakit yang membutuhkan pelayanan kendaraan disebabkan karena Desa Bojongtengah jauh dengan pusat pelayanan kesehatan akibatnya pelayanan pengobatan orang sakit sering terlambat sehingga perlu pengadaan ambulance desa.
3.3.9.4.
Ruangan WC sekolah di SD Bojongtengah, SD Martadinata, SD Pangeran Diponogoro dan Ruangan WC sekolah MI Hidayatullah kondisinya rusak disebabkan belum ada rehab ruangan WC sekolah SD dan MI di Bojongtengah akibatnya buang air kecil dan buang air besar siswa dan guru kurang nyaman sehingga perlu adanya rehab pembangunan ruang wc sekolah SD Bojongtengah, SD Martadinata, SD Pangeran Diponogoro dan rehab pembangunan MI Hidayatullah.
3.3.10.
PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN
3.3.10.1. Rendahnya rasio guru terhadap jumlah sekolah 1 : 5 dimana jumlah SD/MI ada 4 sedangkan jumlah guru hanya ada 20 orang disebabkan karena kekurangan guru SD dan MI, kekurangan alat peraga kegiatan belajar SD/MI, kekurangan buku pelajaran untuk SD/MI dan kekurangan sarana olah raga SD dan MI akibatnya kegiatan belajar mengajar kurang optimal sehingga perlu adanya penambahan kekurangan guru SD dan MI, Bantuan alat peraga kegiatan belajar mengajar di SD/MI, bantuan buku pelajaran untuk SD/MI dan bantuan sarana olah raga murid SD dan MI. 3.3.10.2. Masih rendahnya minat baca masyarakat dan anak sekolah di Desa Bojongtengah disebabkan karena kurang lengkapnya sarana buku perpustakaan di Kantor desa dan sekolah dan belum tertibnya pengelolaan perpustakaan di kantor desa dan di sekolah
SD dan MI sehingga perlu adanya bantuan buku bacaan perpustakaan desa, bantuan buku bacaan perpustakaan sekolah, penyuluhan minat baca kepada masyarakat dan perlu adanya pengelolaan perpustakaan desa. 3.3.10.3. Kegiatan belajar mengajar SMP IT AL-HUDA Bojongtengah masih menggunakan gedung MD TA TPI 155 disebabkan karena SMP IT ALHUDA belum mempunyai gedung sendiri yang adaakibatnya kegiatan belajar mengajar SMP IT AL -HUDA kurang optimal sehingga perlu dibangun gedung SMP IT ALHUDA. 3.3.10.4.
Di Desa Bojongtengah ada 3 SD, 1 MI dan 1 SMP IT dimana kinerja komite sekolahnya masih kurang disebabkan karena masih lemahnya managemen komite sekolah yang akibatnya penyelenggaraan pendidikan di SD, MI dan SMP IT kurang optimal sehingga perlu adanya pembinaan pengurus komite sekolah SD, MI dan Pengurus komite SMP IT.
3.3.10.5. Di Desa Bojongtengah ada 3 sekolah SD, 1 Sekolah MI dan 2 sekolah Madrasah Diniyah yang kondisi bangunannya sering mengalami rusak yang disebabkan karena kurangnya pemeliharaan gedung SD, MI dan Madrasah Diniyah akibatnya kegiatan pembelajaran di SD, di MI Madrasah Diniyah kurang nyaman sehingga perlu adanya rehab pembangunan Gedung Sekolah SD Pangeran Diponogoro, rehab pembangunan gedung SD
RE
Martadinta,
pembangunangedung
rehab
pembangunan
Madarash
Ibtidaiyah
gedung
SD
Hidayatullah,
Bojongtengah, rehab
rehab
pembangunan
Madrasah Diniyah Al-ikhlas dan rehab pembangunan Madrasah Diniyah TA TPI 156. 3.3.10.6. Di SD Bojongtengah, SD Martadinata, SD Pangeran Diponogoro dan MI Hidayatullah yang penyimpanan buku-buku perpustakaanya masih tercecer di lemari tiap-tiap kelas di sebabkan karena di SD Bojongtengah, SD Martadinata, SD Pangeran Diponogoro, MI Hidayatullah belum ada ruangan perpustakaan sekolah dan buku-buku perpustakaan desa masih kurang akibatnya pengelolaan perpustakaan sekolah kurang optimal sehingga perlu dibangun ruangan perpustakaan sekolah SD/MI dan perlu adanya pengadaan buku-buku perpustakaan bagi SD/MI dan desa. 3.3.10.7. Meja dan bangku belajar di SD Bojongtengah, SD Martadinata, SD Pangeran Diponogoro dan di MI Hidayatullah banyak kekurangan kursi dan meja belajar disebabkan karena banyak kursi dan meja belajar di SD Bojongtengah, SD Martadinata, SD Pangeran Diponogoro dan di MI Hidayatullah yang rusak akibatnya belajar siswa kurang optimal sehingga perlu adanya pengadaan mobeler di Sekolah SD dan MI.
3.3.11.
PRASARANA ENERGI DAN PENERANGAN
3.3.11.1. Di Desa Bojongtengah jumlah rumah keluarga miskin 1000 Unit yang penerangan listriknya masih menyambung kepada tetangganya disebabkan karena mahalnya biaya pemasangan KWH jaringan listrik PLN bagi keluarga miskin akibatnya kebutuhan penerangan listrik PLN keluarga miskin kurang terpenuhi sehingga perlu adanya bantuan listrik masuk desa bagi keluarga miskin. 3.3.11.2. Kurangnya penerangan di jalan/gang lingkungan pemukiman disebabkan karena belum ada gerakan masyarakat dalam penerangan jalan/gang akibatnya di Desa Bojongtengah
keamanan dan kenyaman pada malam hari kurang terjamin sehingga perlu adanya Neonisasi jalan/gang desa dan pemasangan titik lampu PJU.
3.3.12.
SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PEMUKIMAN
3.3.12.1. Jumlah keluarga miskin sebanyak 123 unit yang rumahnya tidak layak huni disebabkan karena keluarga miskin tidak mampu memugar rumahnya sendiri dan belumadanya lembaga yang dapat menangani masalah keluarga miskin yang akibatnya kesehatan keluarga miskin tidak terjamin sehingga perlu adanya bantuan pemugaran rumah keluarga miskin dan pembentukan kelompok peduli keluarga miskin.
3.3.13.
SARANA DAN PRASARANA LAINYA
3.3.13.1. Di Desa Bojongtengah Kantor BUMDes masih bersatu dengan Kantor Perangkat desa disebabkan karena BUMDes di Desa Bojongtengah belum memiliki kantor akibatnya kinerja BUMDes kurang optimal sehingga di Desa Bojongtengah perlu dibangun kantor BUMDes. 3.3.13.2. Kegiatan pasar mingguan yang ada di Desa Bojongtengah dilaksanakan di pinggir jalan dengan menggunakan tenda-tenda darurat disebabkan karena di Desa Bojongtengah belum ada kios pasar desa akibatnya keamanan, ketertiban dan keindahan pasar mingguan kurang terjamin sehingga di Desa Bojongtengah perlu adanya pembangunan kios pasar mingguan. 3.3.13.3. Penempatan lemari perpustakaan Desa Bojongtengah masih di ruang rapat disebabkan karena di Desa Bojongtengah belum ada ruangan perpustakaan desa dan buku-buku perpustakaan desa masih klurang yang akibatnya pengelolaan perpustakaan desa kurang optimal sehingga perlua adanya pembangunan ruangan perpustakaan desa dan pengadaan buku-buku perpustakaan desa.
3.4. 3.4.1.
POTENSI DARI KALENDER MUSIM Sawah di Blok Sarputat, Blok Wardita, Blok Kosambi dan Blok Plawad seluas 145 ha sering kebanjiran disebabkan karena saluran pembuangan air yang sempit dan dangkal akibatnya tanaman padi terancam gagal panen sehingga perlu adanya pembuatan saluran pembuangan di di Blok Sarputat, Wardita, Kosambi dan Blok Plawad.
3.4.2.
Sawah di Blok Tambak, Blok Sadep, Blok Rimbag, Blok Bandang dan Blok Sudem seluas 168 ha sering kebanjiran disebabkan karena saluran pembuangan yang sempit dan dangkal yang akibatnya tanaman padi terancam gagal panen sehingga perlu adanya pembuatan saluran pembuangan di Blok Tambak, Blok Sadep, Blok Rimbag, Blok Bandang dan Blok Sudem.
3.4.3.
Pemukiman warga di Dusun Bojongsangkem II sering banjir disebabkan karena saluran pembuangan di Dusun Bojongsangkem II dangkal akibatnya menimbulkan
wabah penyakit sehingga perlu adanya normalisasi saluran pembuangan di Dusun Bojonsangkem II. Sawah di Blok Sekon, Blok Maja, Blok Dawolong dan Blok Kuncung seluas 180 ha
3.4.4.
sering terjadi kekeringan disebabkan karena debit air di saluran irigasi kecil akibatnya produksi padi menurun sehingga perlu adanya peningkatan debit air pada saluran irigasi skunder. Sering terjadi serangan penyakit demam berdarah disebabkan karena banyak air
3.4.5.
tergenang menjadi sarang nyamuk dan lingkungan kotor akibatnya terancam kematian sehingga perlu adanya gerakan masyarakat dalam kebersihan lingkungan. Tanaman padi sering terkena serangan hama tikus disebabkan karena kurang kurang
3.4.6.
kegiatan pemberantasan hama tikus akibatnya hasil produksi padi menurun sehingga perlu adanya geropyokan tikus. Kondisi lapanagan sepak bola desa Bojongtengah pada musim hujan selalu kebanjiran
3.4.7.
disebabkan karena permukaan tanah lapang sepak bola rendah yang akibatnya lapangan becek sehingga perlu adanya pengarugan tanah lapang sepak bola. Bahu jalan dari RT.07 s/d Blok Pilangsari sepanjang 2.760 M terjadi pengikisan oleh
3.4.8.
air hujan dan pendangkalan saluran drainase disebabkan karena bahu jalan dari RT.07 s/d Blok Pilangasri belum ada TPT yang akibatnya terjadinya penyempitan bahu jalan dan banjir pada waktu hujan sehingga perlu dibangun TPT dari RT.07 s/d Blok Pilangsari. Pada musim hujan di lingkungan RT.03 S/d RT.07 (saluran pembuang ) sering terjadi
3.4.9.
banjir disebabkan karena dangkalnya saluran drainase di RT.03 s/d RT.07 yang akibatnya lingkungan menjadi kumuh dan timbulnya wabah penyakit sehingga perlu adanya normalisasi saluran drainase dari RT.03 s/d RT. Sepanjang 1.600 M.
3.5.
KAJIAN MASALAH DARI BAGAN KELEMBAGAAN
3.5.1. Pemerintah Desa 3.5.1.1.
Dari 14 orang Perangkat Desa Bojongtengah ada 7 orang orang diantaranya yang belum menguasai computer disebabkan karena belum adanya pelatiah computer untuk Perangkat Desa akibatnya pelayanan kepada masyarakat kurang optimal sehin gga perlu adanya pelatihan computer bagi Perangkat Desa.
3.5.1.2.
Masih rendahnya kinerja Perangkat Desa Bojongtengah disebabkan karena Perangkat Desa Bojongtengah belum menguasai managemen Pemerintahan Desa akibatnya penyelenggaraan Pemerintahan Desa kurang optimal sehingga perlu adanya pelatihan managemen Pemerintahan Desa bagi Perangkat Desa Bojongtengah.
3.5.1.3.
Menurunnya semangat juang masyarakat dalam membangun desa disebabkan karena menurunnya jiwa nasionalisme para penyelenggara Pemerintahan, Pembangunan dan pembinaan Kemasyarakatan di tingkat desa akibatnya pertumbuhan dan perkembangan desa Bojongtengah lamban sehingga perlu diadakan pelatihan kewiraan bagi Kepala Desa, Ketua BPD, Ketua LPM dan Perangkat Desa.
3.5.1.4.
Adanya kecenderungan terjadinya penyimpangan dari penyelenggara Pemerintahan, Pembangunan dan pembinaan Kemasyarakatan di tingkat Desa yang kurang sesuai dengan
peraturan
yang
berlaku
disebabkan
karena
banyaknya
kegiatan
penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di tingkat Desa akibatnya dikhawatirkan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan, Pembangunan dan pembinaan Kemasyarakatan dilaksanakan kurang efektif dan efesien sehingga perlu adanya pengwasan oleh BPD dan pengawasan regular/pemeriksaan Irda. 3.5.1.5.
PAD Desa Bojongtengah masih rendah hanya Rp.302.100.000,- yang realisasi pemasukan hanya 80 % rata-rata setiap tahun disebabkan Pemerintah Desa Bojongtengah belum mempunyai Badan usaha milik desa sebagai sumber PAD akibatnya Perangkat Desa kurang sejahtera sehingga perlu adnya pembentukan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ).
3.5.1.6.
Validasi data Profil Desa di Bojongtengah masih kurang akurat disebabkan karena Data potensi Desa di Bojongtengah setiap tahun terus berkemabng akibatnya dalam penentuan klasifikasi tingkat perkembangan desa kurang tepat sehingga perlu adanya pendataan Profil Desa.
3.5.1.7.
Wajib PBB Desa Bojongtengah ada 2.042 WP yang dalam membayar kewajiban PBB nya masih kurang tepat waktu disebabkan karena wajib PBB Desa Bojongtengah masih kurang memahami pentingnya kewajiaban membayar PBB akibatnya lunasnya PBB Desa Bojongtengah melebihi batas waktu/jatuh tempo sehingga perlu adanya penyuluhan kewajiban membayar PBB dan pelayanan serta penagihan PBB.
3.5.1.8.
Wajib Urdes di Desa Bojongtengah ada 500 Orang yang dalam realisasi hanya mencapai rata-rata 80 % setiap tahunnya disebabkan karena wajib Urdes di Desa Bojongtengah masih kurang memahami pentingnya kewajiban membayar Urdes akibatnya pembiayaan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan kurang optimal sehingga adanya penyuluhan kewajiaban membayar Urdes, pelayanan dan penagihan Urdes serta perlu adanya pengelolaan Keuangan Desa.
3.5.1.9.
Belum adanya ikatan kerjasama antara Pemerintahan Desa Bojongtengah dan Desa Bongas dalam pengelolaan jembatan gantung sungai Cipunagara disebabkan karena pengelolaan jembatan gantung sungai Cipunagara ( Bojongtengah dengan Desa Bongas ) belum mempunyai paying hokum akibatnya jembatan gantung sungai Cipunagara kurang terpelihara sehingga perlu adanya penyusunan Perdes tentang kerjasama pembangunan jembatan gantung Desa Bojongtengah dan Desa Bongas.
3.5.1.10. Para pelaku pembangunan di Desa Bongtengah dalam menyusun perencanaan pembangunan desa masih bersipat parsial disebabkan karena di Desa Bojongtengah belum ada perencanaan pembangunan yang partisipatif dan konprehensif dan kurangnya jelas penganggaran pembiayaan pembangunan yang akibatnya rencana pembangunan di Desa Bojongtengah kurang terintegrasi sehingga perlu adanya Transek ( Pengkajian Potensi dan masalah data Profil desa), Musdus, Musyawarah khusus perempuan, Musrenbang Desa, Penyusunan RPJPDes, Penyusunan RPJMDes,
Pembuatan Perdes tentang RPJPDes dan RPJMDes dan perlu adanya Keputusan Kepala Desa tentang RKPDes. 3.5.1.11. Kinerja BUMDes kurang optimal disebabkan karena belum adanya paying hukum desa dalam pembentukan BUMDes di Desa Bojongtengah akibatnya PAD Desa Bojongtengah masih rendah sehingga perlu adanya pembuatan Perdes tentang pembentukan BUMDes dan pembuatan Perdes-Perdes tentang rencana pembangunan ekonomi lainya. 3.5.1.12. Kinerja Lembaga Kemasyarakatan Desa Bojongtengah masih kurang optimal disebabkan karena belum adanya payung hukum desa dalam pembentukan dan penataan Lembaga Kemasyarakatan di Desa Bojongtengah akibatnya Pemberdayaan masyarakat Desa di Bojongtengah masih kurang berhasil sehingga sehingga perlu adanya
penyusunan
Perdes
tentang
pembentukan
dan
penataan
Lembaga
Kemasyarakatan serta perlu adanya pembuatan Perdes-Perdes tentang perencanaan pembangunan social dan budaya lainya. 3.5.1.13. Pengaturan pola tata ruang desa di Desa Bojongtengah kurang optimal disebabkan karena belum adanya paying hokum desa dalam tata ruang di Desa Bojongtengah akibatnya pertumbuhan dan perkembangan desa di Desa Bojongtengah lamban sehingga perlu adanya penyusunan Perdes tentang tata ruang desa dan pembuatan Perdes-Perdes tentang prasarana wilayah dan SDA lainya. 3.5.1.14. Pengaturan dan penataan rumah tangga desa kurang tertib disebabkan karena pengelolaan APBDes kurang optimal akibatnya penyelenggaraan Pemerintahan desa kurang efektif sehingga perlu adanya penyusunan pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan APBDes serta perlu adanya penyusunan Perdes tentang APBDes. 3.5.1.15. Pemerintahan Desa Bojongtengah kurang mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga desanya disebabkan karena masih rendahnya PAD desa Bojongtengah akibatnya penyelenggaraan Pemerintahan desa kurang optimal sehingga perlu adanya bantuan keuangan desa dari APBN dan APBD dan perlu adanya penyusunan Perdes tentang sumber-sumber PAD. 3.5.1.16. Pemerintahan desa masih kurang memahami dalam menyusun Perdes sebagai produk hukum desa disebabkan karena belum adanya pedoman dalam menyusun PerdesPerdes akibatnya Perdes yang dihasilkan Pemerintahan desa dalam pelaksanaanya kurang efektif sehingga perlu adanya penyusunan Perdes-Perdes tentang penataan peraturan perundang-undangan dan perlu adanya buku himpunan Peraturan perundang-undangan. 3.5.1.17. Data administrasi kekayaan asset desa Bojongtengah masih kurang tertib disebabkan belum adanya pendataan dan penataan kekayaan desa akibatnya asset kekayaan desa Bojongtengah masih masih ada yang belum terinventarisir sehingga perlu adanya pendataan dan penataan kekayaan asset desa. 3.5.1.18. Anggota LINMAS di Desa Bojongtengah ada 11 orang yang kinerjanya kurang optimal disebabkan karena masih kemampuan dan keterampilan anggota LINMAS serta belum adanya pengaturan penugasan anggota LINMAS akibatnya perlindungan dan keamanan masyarakat kurang terjamin sehingga perlu adanya pelatihan LINMAS, perlu adanya
penugasan piket jaga anggota LINMAS, perlu adanya penugasan piket jaga anggota LINMAS di kantor Kepala Desa dan penugasan piket jaga anggota LINMAS di tempat keramaian umum. 3.5.1.19. Sering terjadinya gangguan bencana alam di desa Bojongtengah disebabkan karena belum terbentuknya Satgas LINMAS dan di Desa Bojongtengah belum ada lembaga yang menangani bencana alam akibatnya perlindungan dan keamanan masyarakat desa Bojongtengah kurang terjamin sehingga perlu adanya pembentukan Satgas LINMAS dan pembentukan Satgas bencana. 3.5.1.20. Sering terjadinya gangguan keamanan lingkungan disebabkan karena lemahnya kegiatan ronda malam akibatnya perlindungan dan keamanan masyarakat desa Bojongtengah kurang terjamin sehingga perlu adanya gerakan piket ronda malam di setiap RT.
3.5.2. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) 3.5.2.1.
Anggota BPD desa Bojongtengah belum menguasai computer disebabkan belum adanya pelatihan computer untuk anggota BPD yang akibatnya kinerja BPD kurang maksimal sehingga perlu adanya pelatihan computer bagi anggota BPD.
3.5.2.2.
Masih rendahnya kinerja pengurus BPD disebabkan karena pengurus BPD belum menguasai managemen Pemerintahan Desa akibatnya penyelenggaraan Pemerintahan desa kurang optimal sehingga perlu adanya pelatihan managemen Pemerintahan desa bagi pengurus BPD.
3.5.3. LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA ( LPMD ) 3.5.3.1.
Dari 10 orang pengurus LPM diantaranya ada 5 orang yang belum menguasai computer disebabkan karena belum adanya pelatihan computer bagi anggota LPM akibatnya kinerja anggota LPM kurang maksimal sehingga perlu adanya pelatihan computer bagi anggota LPM.
3.5.4. TIM PENGGERAK PKK. 3.5.4.1.
Dari 20 orang pengurus PKK diantaranya ada 17 orang yang belum menguasai computer disebabkan karena belum adanya pelatihan computer untuk pengurus PKK akibatnya kinerja pengurus PKK kurang optimal sehingga perlu adanya pelatihan computer bagi pengurus TP. PKK desa.
3.5.5. KARANG TARUNA 3.5.5.1.
Pengurus Karang Taruna Desa kurang aktif disebabkan Pengurus karang Taruna kurang memahami manajemen organisasi akibatnya kinerja pengurus Karang Taruna kurang optimal sehingga perlu adanya pelatihan manajemen organisasi bagi pengurus Karang taruna dan pembinaan Pengurus Karang Taruna.
3.5.5.2.
Kegiatan kelompok usaha pemuda produktif kurang berkemabang disebabkan masih lemahnya managemen usaha kelompok pemuda akibatnya pendapatan kelompok usaha pemuda masih rendah sehingga perlu adanya pembinaan kelompok usaha pemuda produktif.
3.5.6. LUMBUNG EKONOMI DESA ( LED ) 3.3.6.1.
Pengadministrasian kegiatan LED kurang tertib manajemen dan administrasi disebabkan
karena
kurangnya
pembinaan
pengurus
LED
akibatnya
laporan
keuanganya kurang bias dipertanggungjawabkan sehingga perlu adanya pembinaan pengurus LED dan pengembangan LED.
3.5.7. RUKUN TETANGGA ( RT ) 3.5.7.1.
Dari 10 Ketua RT di Desa Bojongtengah ada 3 Ketua RT diantaranya yang kurang aktif disebabkan ketua RT kurang memahami fungsi dan tugasnya akibatnya pemberdayaan masyarakat kurang berhasil sehingga perlu adanya pembinaan Ketua RT.
3.5.8. RUKUN WARGA ( RW ) 3.5.8.1.
Masih kurang optimalnya pembinaan dan RT dan RW kepada masyarakat disebabkan karena terlalu luasnya wilayah kerja RT dan RW yaitu 1 RW ada 5 RT dan 1 RT ada 80 KK s/d 120 KK akibatnya pemberdayaan masyarakat kurang optimal sehingga perlu adanya pemekaran RW.
3.5.9. KELOMPOK TANI TANAMAN PANGAN 3.5.9.1.
Dari 4 (empat) pengurus kelompok tani desa Bojongtengah, diantaranya ada 1 pengurus yang tidak aktif disebabkan karena kurang pembinaan pengurus kelompok tani akibatnya kebutuhan petani kurang terpenuhi sehingga perlu adanya pembinaan pengurus kelompok tani.
3.5.9.2.
Biaya pengolahan tanah tinggi, mencapai rata-rata 550.000,- per hektar disebaknan karena kelompok tani tidak mempunyai traktor akibatnya pendapatan petani kurang meningkat sehingga perlu adanya bantuan pengadaan alat traktor bagi kelompok tani.
3.5.9.3.
Petani sering tidak menggunakan benih padi Varitas unggul disebabkan di Kelompok tani belum ada penangkaran benih padi unggul akibatnya hasil produksi padi kurang meningkat sehingga perlu adanya bantuan benih unggul dan budidaya tanaman padi.
3.5.9.4.
Petani dalam pemupukan tanaman padi belum menggunakan pupuk berimbang disebabkan karena harga pupuk mahal dan petani belum memahami penggunaan pupuk berimbang serta haraga pestisida mahal akibatnya hasil produksi padi kurang meningkat sehingga perlu adanya bantuan pengadaan pupuk dan penyuluhan pertanian serta perlu adanya bantuan pengadaan pestisida.
3.5.9.5.
Petani dalam pemupukan tanaman padi masih ketergantungan menggunakan pupuk non organic disebabkan karena petani belum memahami manfaat penggunaan pupuk organic dan di Desa Bojongtengah belum ada pengolahan pupuk organik akibatnya keasaman tanah meningkat dan tidak subur sehingga perlu adanya penyuluhan penggunaan pupuk organik dan pembuatan pupuk organik.
3.5.9.6.
Tanaman padi sering terserang hama tikus disebabkan karena kelompok tani belum mempunyai komposan tikus yang memadai akibatnya hasil produksi padi menurun sehingga perlu adanya bantuan alat komposan tikus.
3.5.9.7.
Biaya sewa alat perontokan gabah tinggi mencapai Rp. 500.000, per hektar disebabkan karena kelompok tani tidak mempunyai power thereser akibatnya pendapatan petani kurang meningkat sehingga perlu adanya bantuan pengadaan power thereser bagi kelompok tani.
3.5.9.8.
Pola tanam masih mono kultur dalam satu tahun hanya 2 kali musim tanam yaitu padipadi-bera disebabkan karena kekurangan air di jaringan irigasi pada musim kemarau dan pada musim kemarau sumber air irigasi untuk pertanian di bawah permukaan sawah akibatnya pendapatan petani kurang optimal sehingga perlu pengaturan pola tanam padi-padi-bera, perlu adanya pengaturan pasokan air dan perlu bantuan pompanisasi untuk pertanian.
3.5.9.9.
Hasil padi dijual basah disebabkan karena kelompok tani tidak mempunyai lantai jemur dan kelompok tani mempunyai gudang penyimpanan akibatnya harga jual gabah rendah sehingga perlu pembuatan lantai jemur gabah bagi kelompok tani, pembuatan gudang penyimpanan gabah bagi kelompok tani, bantuan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) dan perlu adanya Bantuan Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN).
3.5.10.
KELOMPOK TANI TERNAK
3.5.10.1. Limbah ternak penggemukan sapi di RT.02 desa Bojongtengah menimbulkan pencemaran lingkungan disebabkan karena belum ada pengolahan limbah ternak dan belum mempunyai tempat pembuangan limbah kotoran ternak sapi yang memadai akibatnya terjadi gangguan kesehatan lingkungan sehingga perlu adanya pembuatan pengolahan bio gas dan pembuatan tempat pembuangan limbah untuk kotoran sapi. 3.5.10.2. Limbah ternak domba di desa Bojongtengah menimbulkan pencemaran lingkungan disebabkan karena belum ada pengelolaan limbah ternak domba dan belum mempunyai tempat pembuangan limbah kotoran ternak domba yang memadai akibatnya terjadi gangguan kesehatan masyarakat sehingga perlu pembuatan pengelolaan bio gas dan pembuatan tempat pembuangan limbah untuk kotoran ternak domba. 3.5.10.3. Di desa Bojongtengah ada 21 kandang ternak sapi, 110
kandang ternak domba,
diantaranya ada 48 kandang ternak yang menempel dengan rumah disebabkan kurangnya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan akibatnya mengganggu kesehatan keluarga sehingga perlu adanya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. 3.5.10.4. Ada 15 orang keluarga miskin yang mampu sebagai peternak penggemukan sapi, tetapi yang bersangkutan tidak dapat melakukan kegiatan usahanya disebabkan karena harga bibit sapi mahal akibatnya 9 orang keluarga miskin tidak dapat meningkatkan pendapatan sehingga perlu adanya pemberian bantuan bibit sapi penggemukan dan perlu adanya pelatihan budidaya penggemukan sapi. 3.5.10.5. Dari 120 orang peternak domba diantaranya ada 56 orang yang kandang ternaknya menempel dengan rumah disebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang kesehatan
lingkungan akibatnya mengganggu kesehatan keluarga sehingga perlu adanya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan dan adanya pengawan dan pengendalian limbah ternak. 3.5.10.6. Ada 110 orang keluarga miskin yang keluarga miskin yang mampu sebagai peternak domba, tetapi yang bersangkutan tidak dapat melakukan kegiatan usahanaya disebabkan karena harga bibit domba mahal yang akibatnya 58 orang keluarga miskin tidak dapat meningkatkan usahanya sehingga perlu adanya pemberian bantuan bibit domba penggemukan. 3.5.10.7. Dari 238 orang peternak ayam diantaranya ada 98 orang peternak yang kandang ternaknya menempel dengan rumah disebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan akibatnya mengganggu kesehatan keluarga sehingga perlu adanya penyuluhan lingkungan. 3.5.10.8. Ada 108 orang keluarga miskin yang mampu sebagai peternak ayam, tetapi yang bersangkutan tidak dapat melakukan kegiatan usahanaya disebabkan karena harga bibit ayam mahal akibatnya 80 orang keluarga miskin tidak dapat meningkatkan pendapatan sehingga perlu adanya pemberian bantuan bibit ayam. 3.5.10.9. Dari 31 orang peternak itik diantaranya ada 15 orang peternak yang kandang ternaknya menempel dengan rumah disebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan sehingga perlu adanya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. 3.5.10.10. Dari 31 orang peternak itik diantaranya ada 29 orang yang belum dapat mengembangkan usaha ternaknya disebabkan peternak belum dapat mengembangkan penetesan telur untuk bibit dan peternak kurang mempunyai modal pengembangan usaha akibatnya pendapatan peternak itik kurang optimal sehingga perlu adanya pelatihan budidaya ternak itik, perlu adanya bantuan alat penetasan telur dan bantuan kredit modal usaha bagi pernak itik. 3.5.10.11. Ada 16 orang keluarga miskin yang mampu sebagai peternak itik, tetapi yang bersangkutan tidak dapat melakukan kegiatan usahanaya disebabkan harga bibit itik mahal akibatnya 11 orang keluarga miskin tidak dapat meningkatkan pendapatan sehingga perlu adanya pemberian bantuan bibit itik.
3.5.11.
KELOMPOK TANI PERKEBUNAN
3.5.11.1. Sering terjadi panen raya buah manga disebabkan karena belum ada pengendalian produksi manga akibatnya harga jual manga rendah sehingga perlu adanya budi daya buah manga 3.5.11.2. Harga jual pisang rendah disebabkan belum adanya pengolahan buah pisang dan tanaman pisang kurang berkwalitas akibatnya pendapatan petani pisang kurang optimal sehingga perlu adanya pelatihan keterampilan pengolahan buah pisang, budidaya tanaman pisang dan perlu adanya pelatihan budidaya perkebunan. 3.5.11.3. Hasil produksi sayuran masih rendah disebabkan karena karena kekurangan modal usaha dan petani sayuran kurang menguasai budidaya sayuran yang baik akibatnya
kurang memenuhi kebtuhan pasar sehingga perlu adanya bantuan kredit bagi petani sayuran dan pengembangan budidaya sayuran serta pelatihan budidaya sayuran.
3.5.12.
KELOMPOK TANI PERIKANAN
3.5.12.1. Budidaya ikan lele kurang berkembang disebabkan karena kurangnya modal usaha, sulitnya mendapatkan pakan ikan lele dan jual ikan lele konsumsi murah yang akibatnya pendapatan peternak ikan lele tidak meningkat sehingga perlu perlu adanya bantuan kredit usaha bagi peternak, pembuatan pakan bibit ikan lele dan perlu adanya pengolahan hasil panen ikan lele.
4.
3.5.13. POS YANDU 3.5.13.1. Dari 30 kader Posyandu diantaranya ada 10 orang yang kurang aktif disebabkan karena kurang kesejahteraan kader Posyandu, pengetahuan kader Posyandu akibatnya pelayanan Posyandu kurang maksimal sehingga perlu danya pemberian Insentif bagi kader Posyandu. 3.5.13.2. Masih rendahnya kinerja kader Posyandu desa Bojongtengah disebabkan karena kader Posyandu desa Bojongtengah masih kurang dan kurangnya biaya kegiatan Yandu akibatnya pencapaian kegiatan Posyandu kurang optimal sehingga perlu pembinaan bagi kader Posyandu dan perlu adanya bantuan biaya kegiatan Posyandu.
3.5.14. MAJELIS ULAMA DESA ( MUI ) DESA 3.5.14.1. Di Desa Bojongtengah ada 8 kelompok Majelis Ta’lim yang kegiatannya masih dilaksanakan di Masjid dan Mushola disebabkan karena kelompok Majelis Ta’lim belum mempunyai bangunan sendiri akibatnya kelompok Majelis Ta’lim kegiatannya kurang berkembang sehingga perlu adanya pembangunan gedung Majelis Ta’lim. 3.5.14.2. Pengurus MUI desa Bojongtengah kurang aktif disebabkan karena kurang kesejahteraan pengurus MUI akibatnya kinerja MUI kurang optimal sehingga perlu adanya bantuan insentif pengurus MUI dan pembinaan pengurus MUI. 3.5.14.3. Kegiatan kelompok pengajian Majelis Ta’lim di Desa Bojongtengah kur ang berkembang disebabkan karena kurangnya pembinaan kelompok Majelis Ta’lim akibatnya pengamalan syariat agama masyarakat desa Bojongtengah kurang optimal sehingga perlu adanya pembinaan pengajian Majelis Ta’lim.
3.5.15. LPTQ 3.5.15.1. Kegiatan 11 kelompok pengajian anak-anak kurang optimal disebabkan karena kurangnya kelengkapan Al-Qur’an dan Tafsir dan kurangnya kelengkapan kitab dan hadist akibatnya kegiatan pengajian anak-anak kurang berkembang sehingga perlu adanya bantuan kitab Al-Qur’an dan Tafsir serta perlu adanya bantuan kitab dan kumpulan hadist.
3.5.15.2. Kutrangnya iuran orang tua untuk kegiatan pengajian disebabkan kurangnya kesejahteraan guru mengaji akibatnya kinerja guru ngaji kurang optimal sehingga perlu adanya bantuan insentif bagi guru mengaji. 3.5.15.3. Sarana pengkajian agama yang ada hanya dalam bentuk kelompok Pengajian rutin Majelis Ta’lim dan kelompok Pengajian anak -anak disebabkan karena di Desa Bojongtengah belum ada Pondok Pesantren akibatnya masyarakat di desa Bojongtengah dalam pemahaman, pengetahuan dan pengamalan agama kurang optimal sehingga perlu adanya pembinaan pesantren kilat dan perlu adanya kelompok pengajian anak-anak dan pembinaan pengurus LPTQ.
3.5.16. DEWAN KEMAKMURAN MASJID ( DKM ) 3.5.16.1. Pendapatan 4 pengurus DKM di desa Bojongtengah kurang memenuhi kebutuhan pembiayaan kegiatan disebabkan karena kurangnya kesejahteraan pengurus DKM , Imam Masjid, pengurus IRMA akibatnya penyelenggaraan kegiatan keagamaan kurang optimal sehingga perlu adanya Bantuan insentif pengurus DKM, Imam Masjid dan pengurus IRMA. 3.5.16.2. Di desa Bojongtengah ada 4 DKM yang kinerjanya kurang optimal disebabkan kurang
adanya
pembinaan
DKM
di
desa
Bojongtengah
yang
akibatnya
penyelenggaraan ibadah umat kurang mantap sehinggaperlu adanya pembinaan pengurus DKM DKM, bantuan incentive pengurus DKM dan bantuan pengurus IRMA.
3.5.17. BAZIS
3.5.17.1. Di Desa Bojongtengah ada 310 Keluarga miskin yang tidak dapat memenuhi kebutuhanya disebabkan rendahnya pendapatan keluarga miskin yang akibatnya kebtuhan keluarga miskin kurang terjamin sehingga perlu adanya pemberian santunan kepada fakir miskin. 3.5.17.2. Penduduk desa Bojongtengah 100 % beragama Islam tetapi kesadaran untuk membayar zakat masih kurang disebabkan karena kurang pengamalan kehidupan beragama dan masih rendahnya kinerja pengurus Bazis akibatnya pendapatan Bazis kurang optimal sehingga perlu adanya penyuluhan kewajiban membayar zakat, pembentukan kelompok peduli zakat, pembinaan kelompok peduli zakat dan perlu adanya pembinaan pengurus Bazis.
3.5.18. KELOMPOK KESENIAN 3.5.18.1. Di desa Bojongtengah ada 2 kelompok seni yaitu kelompok seni Qosidah dan kelompok seni Paduan Suara yang kegiatannya kurang berkembang disebabkan karena kurang lengkapnya sarana alat kesenian Qosidah dan kesenian Paduan Suara yang akibatnya Kelompok seni Qosidah dan Paduan suara di desa Bojongtengah
kurang diminati masyarakat sehingga adanya pengadaan perlengkapan alat kesenian Qosidah dan Paduan suara.
3.5.19. P3A MITRA CAI 3.5.19.1. Pengelolaan jaringan irigasi oleh P3A Mitra Cai di Desa Bojongtengah masih kurang optimal disebabkan karena masih rendahnya pemahaman Tupoksi P3A Mitra Cai yang akibatnya kebutuhan pengairan lahan pertanian pada musim kemarau kurang terpenuhi dan pada musim hujan lahan pertanian terkena banjir sehingga perlu adanya pembinaan kelompok P3A Mitra Cai.
3.5.20. YAYASAN 3.5.20.1. Yayasan generasi Rabbani Pusakajaya Desa Bojongtengah kinerjanya kurang optimal disebabkan karena masih lemahnya managemen Yayasan Rabbani Pusakajaya desa Bojongtengah akibatnya rasa kepedulian social masyarakat desa Bojongtengah masih rendah sehingga perlu adanya pembinaan Yayasan Generasi Rabbani Pusakajaya desa Bojongtengah.
3.5.21. KELOMPOK SPP 3.5.21.1. Di Desa Bojongtengah jumlah keluarga miskin ada 353 RTM, yang bergabung dalam kelompok SPP baru 150 RTM ( 2 kelompok ) tetapi kegiatanya masih kurang berkembang disebabkan karena di desa Bojongtengah belum ada pembinaan dan pengembangan kelompok SPP akibatnya pemberdayaan keluarga miskin di desa Bojongtengah kurang berkembang sehingga perlu adanya pembinaan dan pengembangan kelompok SPP.
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1. Visi dan Misi 4.1.1. Visi Desa Bojongtengah Visi adalah rumusan ideal mengenai masa depan Desa yang merupakan cita-cita Pemerintah dan Masyarakat Desa mengenai keadaan yang ingin diwujudkan.
Dalam merumuskan Visi desa Bojongtengah untuk jangka panjang 15 (lima belas) Tahun ke depan harus memperhatikan Visi Kabupaten Subang Jangka Panjang sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Subang Tahun 2005- 2025 yaitu “ Terwujudnya Kabupaten Subang sebagai Daerah Agribisnis, Industri dan Pariwisata yang berwawasan lingkungan dan Religius serta berbudaya melalui Pembangunan Berbasis Gotong Royong pada Tahun 2025” , dan Visi Kabupaten Subang Jangka menengah sebagaimaa ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 04 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Subnag Tahun 2010-2014 yaitu “ Terwujudnya subang sebagai Kabupaten Kabupaten yang berbasis Gotongroyong pada Tahun 2014”, disamping itu di Desa Bojongtengah telah ditetapkan Rencana Pembangunan Janghka Panjang (RPJP) Desa Bojongtengah Tahun 2010-2025 sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Desa Bojongtengah Nomor 06 Tahun 2011, dengan Visi jangka panjang Desa Bojongtengah yaitu “ Terwujudnya Bojongtengah sebagai Desa Agribisnis, maju dan sejahtera pada tahun 2025”, juga memperhatikan potensi sumberdaya yang ada di desa dan masalah yang dihadapi desa berdasarkan hasil kajian permasalahan dan prioritas tindakan yang layak sesuai dengan urutan peringkat dalam sketsa Desa, kalender musim dan bagan kelembagaan. Dengan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana tersebut diatas, maka pemerintah Desa Bojongtengah menetapkan Visi jangka menengah yaitu : “ Tercapainya masyarakat Desa Bojongtengah sebagai penghasil beras organik, dinamis dan berbudaya gotong-royong pada tahun 2014”, Adapun kata-kata yang tertuang dalam Visi Desa Bojongtengah tersebut diatas mengandung makna : a. Penghasil beras organik Yang dimaksud dengan penghasil beras organik adalah bahwa beras organik sebagai produk unggulan yang dihasilkan oleh masyarakat petani di Desa Bojongtengah. Beras organik adalah beras yang dihasilkan dari tanaman padi yang dalam pemupukannya menggunakan pupuk organik dan dalam pemberantasan hama penyakit tanaman menggunankan insektisida nabati yang ramah lingkungan dan bebas bahan kimia, mulai dari tahap persemaia n, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman sampai tanaman dipanen. b. Dinamis Yang dimaksud dengan dinamis disini adalah suatu kondisi dimana masyarakat mampu berkembang dan megadopsi kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan pembangunan Desa Bojongtengah. c. Berbudaya gotong-royong Yang dimaksud dengan gotong-royong adalah gerakan pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dilakukan secara sadar dalam kebersamaan untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh pemerintah Desa Bojongtengah. Sedangkan yang dimaksud dengan budaya gotong-royong adalah suatu kondisi masyarakat yang memelihara dan melestarikan nilai-nilai kebiasaan bergotong-royong dalam membangun desa sehingga menjadi budaya masyarakat Desa Bojongtengah sehingga terjalin interaksi sosial yang harmonis.
4.1.2.
Misi Misi adalah rumusan umum mengenai cara-cara yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan Visi.
Oleh karena itu dalam upaya mewujudkan Visi Desa Bojongtengah jangka Menengah yaitu “ Tercapainya masyarakat Desa Bojongtengah sebagai penghasil beras organik, dinamis dan berbudaya gotong-royong pada tahun 2014” , akan di tempuh dengan Misi sebagai berikut : 4.1.2.1. 4.1.2.2. 4.1.2.3. 4.1.2.4. 4.1.2.5.
Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, Terampil, Agamis dan berdaya saing. Mendayagunakan Sumber Daya Alam dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan. Mewujudkan Sarana, Prasarana desa yang berkualitas dan lingkungan yang lestari melalui pembangunan berbasis gotong royong. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Desa yang prima dalam pelayanan masyarakat. Mewujudkan Lembaga Kemasyarakatan yang pro aktif dalam pemberdayaan masyarakat.
4.2. Kebijakan/Strategi Pembangunan Desa Bojongtengah 4.2.1. Arah Kebijakan/Strategi Pembangunan Desa Bojongtengah Kebijakan/Strategi yang dimaksud disini adalah rumusan khusus mengenai cara-cara untuk mewujudkan misi. Oleh karena itu arah Kebijakan/Strategi pembangunan di Desa Bojongtengah dalam mewujudkan misi tersebut diatas akan ditempuh dengan cara-cara sebagai sebagai berikut : 4.2.1.1. Untuk mewujudkan Misi Desa Bojongtengah yang pertama yaitu “Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, T er a m p i l , A g a m i s d a n b e r d a y a s a i n g “, akan dilaksanakan dengan 7 Kebijakan/Stratigi yaitu :
4.2.1.1.1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 4.2.1.1.2. Meningkatkan tarap pendidikan masyarakat. 4.2.1.1.3. Meningkatkan kemampuan dan budaya baca masyarakat. 4.2.1.1.4. Mewujudkan SDM yang beriman. 4.2.1.1.5. Mewujudkan SDM yang berdaya saing. 4.2.1.1.6. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat. 4.2.1.1.7. Mewujudkan SDM Pemuda yang Berkualitas.
4.2.1.2.
Untuk
mewujudkan
Misi Desa Bojongtengah
yang kedua
yaitu
“M en d a y a g u n a k an S u m b e r D ay a A l a m d a l a m m e n g e m b a n g k a n ek o n o m i kerakyatan.”, akan dilaksanakan dengan 3 Kebijakan/Stratigi yaitu :
4.2.1.2.1. pengembangan Agribisnis. 4.2.1.2.2. Pengembangan Industri dan UKM. 4.2.1.2.3. Meningkatkan usaha perekonomian lainnya 4.2.1.3.
Untuk
mewujudkan
Misi Desa Bojongtengah
yang ketiga
yaitu
“M ew u j u d k a n S a r an a , P r as a r an a d e s a y an g b e r k u a li t a s d an l i n g k u n g a n yang
lestari
melalui
pembangunan
berbasis
gotong
,”, akan royong
dilaksanakan dengan 3 Kebijakan/Stratigi yaitu :
4.2.1.3.1. Meningkatkan kualitas infrastruktur desa dan pelayanan lainnya. 4.2.1.3.2. Meningkatkan kualitas lingkungan Pemukiman. 4.2.1.3.3. Meningkatkan pemanfaatan ruang yang serasi dan seimbang.
4.2.1.4.
Untuk mewujudkan Misi Desa Bojongtengah yang keempat
yaitu “
Mewuju dkan Tata Kelola Pemerintahan Desa yang prim a dalam p elayanan
masyarakat “, akan dilaksanakan dengan 3 Kebijakan/Stratigi yaitu :
4.2.1.4.1. Meningkatkan kondisi politik yang demokratis berbasis etika. 4.2.1.4.2. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum. 4.2.1.4.3. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. 4.2.1.5.
Untuk mewujudkan Misi Desa Bojongtengah yang kelima “M ew u j u d k a n pemberdayaan
Lembaga
K e m a s y a r a k a ta n
masyarakat .
“,
akan
yang
pro
dilaksanakan
aktif
yaitu d a l am
dengan
1
Kebijakan/Stratigi yaitu :
4.2.1.5.1. meningkatkan kinerja Lembaga Kemasyarakatan.
4.2.2.
Program dan Kegiatan Pembangunan
Program dan kegiatan pembangunan ini sebagai pelaksanaan dari
17
kebijakan/strategi dikelompokan kedalam 3 bidang pembangunan yaitu
bidang pengembangan wilayah (fisik infrastruktur), bidang ekonomi dan bidang sosial budaya adalah sebgai berikut : 4.2.2.1.
Bidang pengembangan wilayah (fisik infrastruktur)
Bidang pengembangan wilayah (fisik infrastruktur) ini meliputi 11 program dan 71 kegiatan yaitu: 4.2.2.1.1. Program M e n i n g k a t k a n u s a h a p e r ek o n o m i a n l a in n y a sebanyak 2 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.1.1.
Pembuatan/Pengolahan Bio gas ternak sapi
4.2.2.1.1.2.
Bantuan Program listrik masuk desa bagi keluarga miskin
4.2.2.1.2. Program P r o g r a m p e n i n g k a t a n s a r a n a d a n p r a s a r an a k e b i n a m a r g a a n sebanyak 43 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.2.1.
Kegiatan Peningkatan jalan Desa dari RT 01 s/d RT 02
4.2.2.1.2.2.
Kegiatan Peningkatan jalan Desa dari RT 03, 04, 07, 08 dan RT.09
4.2.2.1.2.3.
Peningkatan jalan di RT 07
4.2.2.1.2.4.
Peningkatan jalan RT 03, 05, 06 dan 07
4.2.2.1.2.5.
Peningkatan jalan Desa dari RT.09 - RT.10
4.2.2.1.2.6. Peningkatan jalan sepanjang 200 M(dari jembatan sd toko hardi) Gang di RT.10 4.2.2.1.2.7.
Peningkatan jalan dari RT. 03, 04, 05, 07, 08 dan 09
4.2.2.1.2.8. Peningkatan jalan Gang sepanjang 250 M (dari jembatan sd H.warta) di RT.10 4.2.2.1.2.9.
Pemeliharaan jalan Kabupaten Batas Desa Bojongjaya - Compreng
4.2.2.1.2.10. Peningkatan jalan Desa batas Desa Bojongtengah/Kec.compreng ke Dusun Sukamanah 4.2.2.1.2.11. Pemeliharaan jalan Desa di RT.05 4.2.2.1.2.12. Peningkatan jalan Gang di RT.05 4.2.2.1.2.13. Peningkatan jalan Gang di RT.06 4.2.2.1.2.14. Peningkatan jalan Gang di RT.06 4.2.2.1.2.15. Peningkatan jalan Gang di RT.10 4.2.2.1.2.16. Peningkatan jalan Gang di RT.10 4.2.2.1.2.17. Peningkatan jalan Desa di RT.10 4.2.2.1.2.18. Penyelesaian pembangunan jembatan di Blok Rimbag 4.2.2.1.2.19. Rehab jembatan di Dusun Sukadana RT 01 RW 01 4.2.2.1.2.20. Rehab Jembatan tanggul gurermen PNK 7 4.2.2.1.2.21. Penyelesaian pembangunan jembatan Penghubung RT 02 sd RT 03 4.2.2.1.2.22. Penyelesaian pembangunan jembatan Penghubung RT 02 ke RT 04 4.2.2.1.2.23. Penyelesaian pembangunan jembatan Penghubung RT 02 ke RT 04 4.2.2.1.2.24. Rehab Jembatan di Dsn Bojongsangkem RT 06 dekat SDN MARTADINATA 4.2.2.1.2.25. Rehab Jembatan di Dsn Bojongsangkem RT 07
4.2.2.1.2.26. Rehab Jembatan di Dsn Sukamanah RT 10 4.2.2.1.2.27. Pembangunan Jembatan penghubung di Blok Jinggot 4.2.2.1.2.28. Pembangunan Jembatan penghubung di jalan gang RT 09 4.2.2.1.2.29. Pembangunan TPT jalan gang di RT.10 4.2.2.1.2.30. Pembangunan TPT jalan gang di RT.10 4.2.2.1.2.31. Pembangunan TPT jalan Desa di RT.10 4.2.2.1.2.32. Pembangunan TPT jalan Desa di RT.10 4.2.2.1.2.33. Pembangunan TPT jalan gang di RT.09 4.2.2.1.2.34. Pembangunan rehab TPT di RT .05,06 dan 08 4.2.2.1.2.35. Pembangunan TPT jalan gang di RT.06 4.2.2.1.2.36. Pelebaran Gorong-gorong di RT.07 4.2.2.1.2.37. Pelebaran Gorong-gorong saluran pembuangan air di RT.10 4.2.2.1.2.38. Pembangunan Jembatan gantung permanen sungai Cipunagara (Desa Bojongtengah dengan Desa Bongas) 4.2.2.1.2.39. Pembangunan TPTdi RT.02 4.2.2.1.2.40. Pembangunan TPT jalan gang di RT.02 4.2.2.1.2.41. Pembangunan TPT dari RT.07 sd Blok Pilang Sari 4.2.2.1.2.42. Normalisasi saluran draenase dari RT.03 sd RT.07 4.2.2.1.2.43. Rehab Gorong-gorong Irigasi di Blok Kubang 4.2.2.1.3.
Program p e n g e m b a n g a n d a n peng elolaan jaring an irigasi, rawa dan sebanyak 7 kegiatan yaitu: jar in g an pen g ai ran la in n y a
4.2.2.1.3.1. Normalisasi saluran pembuangan di bloksarputat, wardita, kosambi dan plawad 4.2.2.1.3.2. Normalisasi saluran pembuangan di blok tambak, sadep, rimbag, bandang dan sudem. 4.2.2.1.3.3.
Normalisasi saluran pembuangan di Dusun II.
4.2.2.1.3.4.
Peningkatan debit air pada saluran sekunder.
4.2.2.1.3.5.
Pengaturan pasokan air
4.2.2.1.3.6.
Bantuan pompanisasi air untuk pertanian.
4.2.2.1.3.7.
Pemeliharaan jaringan Irigasi sekunder/Tersier.
4.2.2.1.4.
Program Peningkatan sarana dan prasana kebersihan sebanyak 3 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.4.1. Pembuatan TPSA di Dusun Sukadana, Dusun Sukamanah,
Dusun
Bojongsangkem I dan II. 4.2.2.1.4.2.
Gerakan Pembuatan TPSS organik/unorganik di setiap rumah.
4.2.2.1.4.3.
Gerakan masyarakat dalam kebersihan lingkungan di setiap RT.
4.2.2.1.5.
Program P r o g r a m p e n i n g k a t a n s a r a n a d a n p r a s a n a l a in n y a sebanyak 3 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.5.1. Pembanguan
gapura
batas
Desa
Bojongtengah/Bojongjaya
dan
Bojongtengah/Kec.Compreng 4.2.2.1.5.2. Pembangunan gapura jalan gang. 4.2.2.1.5.3. Pengadaan lahan untuk tempat pemakaman.
4.2.2.1.6.
Program P r o g r a m l i n g k u n g a n p e r u m a h a n s eh a t sebanyak 4 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.6.1. Bantuan Pemugaran rumah keluarga miskin. 4.2.2.1.6.2. Pemasangan titik PJU. 4.2.2.1.6.3. Neonisasi jalan desa dan lingkungan permukiman. 4.2.2.1.6.4. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. 4.2.2.1.7.
Program P r o g r a m p e n g e m b a n g a n k i n e r j a p e n g e l o l a an p e r s am p a h a n sebanyak 3 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.7.1. Pembentukan
kelompok
pengelola
sampah
di
Dusun
Sukadana,
sukamanah, Bojongsangkem I dan II. 4.2.2.1.7.2. Pengadaan gerobak sampah. 4.2.2.1.7.3. Pembinaan kelompok pengelola sampah. 4.2.2.1.8.
Program Prog ram peng elolaan ruang terbu ka hijau (RTH) sebanyak 2 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.8.1.
Pemeliharaan lapang sepakbola.
4.2.2.1.8.2. Pembuatan taman hijau. 4.2.2.1.9.
Program Prog ram perencanaan, peman faatan dan pengend alian tata r u a n g d e s a sebanyak 1 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.9.1. Pembuatan Perdes tentang Pola Tata Ruang Desa Bojongtengah. 4.2.2.1.10.
Program
pengendalian
pencemaran
dan
perusakan
lingkungan
sebanyak 1 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.10.1. Pengawasan dan pengendalian pencemaran limbah ternak. 4.2.2.1.11.
Program perencanaan p rasarana wilayah dan SDA sebanyak 2 kegiatan yaitu:
4.2.2.1.11.1. Pembangunan Situ Kubang. 4.2.2.1.11.2. Pembuatan perdes-Perdes tentang prasarana wilayah dan SDA lainnya 4.2.2.2.
Bidang ekonomi
Bidang ekonomi ini meliputi 19 program 87 kegiatan yaitu : 4.2.2.2.1.
Program p e n i n g k a t an k u a l i t as d a n p r o d u k t i f i t as t e n a g a k e r j a sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.1.1. Pelatihan Keterampilan Operator Traktor 4.2.2.2.1.2. Pelatihan Keterampilan Operator Power Threaser 4.2.2.2.1.3. Pelatihan Keterampilan Operator Penggilingan Padi
4.2.2.2.2.
Program p e n i n g k a t an k e s e m p a t a n k e r j a sebanyak 8 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.2.1. Bantuan kredit modal usaha bagi keluarga miskin(SPP) 4.2.2.2.2.2. Bantuan kredit modal usaha bagi pemuda produktif 4.2.2.2.2.3. Pelatihan Keterampilan Perbengkelan 4.2.2.2.2.4. Pelatihan Keterampilan Menjahit 4.2.2.2.2.5. Pelatihan Keterampilan Elektronik 4.2.2.2.2.6. Pelatihan Keterampilan Tataboga 4.2.2.2.2.7. Pelatihan Keterampilan Tatarias 4.2.2.2.2.8. Pembentukan dan Pengembangan Kelompok SPP 4.2.2.2.3.
Program p e n i n g k a t a n S D M p e t a n i d a n p e n g u a t a n l e m b a g a p e t a n i sebanyak 8 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.3.1. Pelatihan pengolahan hasil pertanian 4.2.2.2.3.2. Pelatihan pengolahan pupuk organik 4.2.2.2.3.3. Pelatihan budidaya tanaman padi 4.2.2.2.3.4. Pelatihan budidaya tanaman sayuran 4.2.2.2.3.5. Pembinaan Pengurus Kelompok Tani 4.2.2.2.3.6. Penyuluhan Pertanian 4.2.2.2.3.7. Pembinaan kelompok P3A mitra cai 4.2.2.2.3.8. Pembinaan Kios Saprotan 4.2.2.2.4.
Program peningkatan sarana dan prasarana pertanian sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.4.1. Bantuan pengadaan alat traktor untuk kelompok tani 4.2.2.2.4.2. Bantuan pengadaan pupuk 4.2.2.2.4.3. Bantuan pompanisasi air untuk pertanian 4.2.2.2.4.4. Pengaturan pasokan air 4.2.2.2.5.
Program p e n i n g k a t an a k s e s m o d a l p e t an i sebanyak 1kegiatan yaitu :
4.2.2.2.5.1. Bantuan kredit bagi petani sayuran 4.2.2.2.6.
Program p e n a n g g u l a n g a n h a m a d a n p e n y a k i t sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.6.1. Bantuan alat komposan hama tikus 4.2.2.2.6.2. Geproyokan hama tikus 4.2.2.2.6.3. Pengendalian hama terpadu 4.2.2.2.7.
Program p e n i n g k a t an p e n e r a p a n t ek n o l o g i sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.7.1. Pembuatan/Pengolahan pupuk organik 4.2.2.2.7.2. Bantuan pengadaan alat power threaser untuk kelompok tani 4.2.2.2.7.3. Pembuatan lantai jemur gabah untuk kelompok tani 4.2.2.2.7.4.
Pengelolaan
pasca
panen
padi
melalui
proses
pengeringan
dan
penyimpanan 4.2.2.2.8.
Program p e n i n g k a t an k e t a h a n a n p a n g a n sebanyak 6 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.8.1. Bantuan benih padi unggul 4.2.2.2.8.2. Pembuatan Gudang Penyimpanan gabah untuk kelompok tani 4.2.2.2.8.3. Budidaya tanaman padi 4.2.2.2.8.4. Budidaya tanaman sayuran 4.2.2.2.8.5. Bantuan Desa Mandiri Pangan 4.2.2.2.8.6. Bantuan Lumbung Pangan Masyarakat 4.2.2.2.9.
Program p e m a n f a a t an p o t e n s i S u m b e r D ay a A l a m sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.9.1.
Gerakan masyarakat dalam intesifikasi pemanfaatan lahan pekarangan
4.2.2.2.9.2.
Penyuluhan tentang penting intensifikasi pemanfaatan lahan pekarang
4.2.2.2.10.
Program p e n i n g k a t an p e m a s ar a n h a s i l p r o d u k s i p e r t an i a n / p e rk e b u n a n sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.10.1. Pembinaan tengkulak 4.2.2.2.11.
Program perencanaan pembangunan pertanian sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.11.1. Penyuluhan penggunaan pupuk organik 4.2.2.2.11.2. Pengaturan pola tanam padi-padi-palawija 4.2.2.2.12.
Program p e n i n g k a t a n b u d i d a y a t a n a m a n p e r k e b u n a n sebanyak 6 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.12.1. Pelatihan budidaya perkebunan 4.2.2.2.12.2. Budidaya tanaman buah mangga 4.2.2.2.12.3. Budidaya tanaman pisang 4.2.2.2.12.4. Pelatihan keterampilan pengolahan buah pisang 4.2.2.2.12.5. Pelatihan keterampilan pengolahan buah mangga 4.2.2.2.12.6. Budidaya tanaman pepaya 4.2.2.2.13.
Program peningkatan budidaya peternakan sebanyak 11 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.13.1. Pelatihan budidaya penggemukan ternak sapi potong 4.2.2.2.13.2. Pembuatan tempat pembuangan limbah untuk kotoran ternak sapi 4.2.2.2.13.3. Pembuatan tempat pembuangan limbah untuk kotoran ternak Domba 4.2.2.2.13.4. Pemberian bantuan bibit sapi penggemukan 4.2.2.2.13.5. Pemberian bantuan bibit domba penggemukan 4.2.2.2.13.6. Pemberian bantuan bibit ayam 4.2.2.2.13.7. Pelatihan budidaya ternak itik 4.2.2.2.13.8. Bantuan alat penetasan telur 4.2.2.2.13.9. Pemberian bantuan kredit modal usaha peternak budidaya itik 4.2.2.2.13.10.
Pemberian bantuan bibit itik
4.2.2.2.13.11.
Pembuatan silase hijauan pakan ternak sapi potong
4.2.2.2.14.
Program peningkatan budidaya perikanan sebanyak 6 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.14.1. Pembuatan pakan bibit ikan lele 4.2.2.2.14.2. Pelatihan Pengolahan hasil panen ikan lele
4.2.2.2.14.3. Pemberian bantuan keredit modal usaha peternak budidaya ikan lele 4.2.2.2.14.4. Budidaya belut 4.2.2.2.14.5. Budidaya ikan lele 4.2.2.2.14.6. Pembinaan kelompok perikanan 4.2.2.2.15.
Program p e n g e m b a n g a n I n d u s t r i K e c i l d a n M e n e n g a h sebanyak 9 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.15.1. Pemberian bantuan kredit modal usaha pengrajin pengolahan kayu 4.2.2.2.15.2. Pemberian bantuan keredit modal usaha pengerajin anyaman bambu 4.2.2.2.15.3. Pemberian bantuan keredit modal usaha pembuatan kue opak 4.2.2.2.15.4. Pemberian bantuan keredit modal usaha bagi pedagang 4.2.2.2.15.5. Pembinaan pemasaran hasil produksi industri kecil melalui BUMDES 4.2.2.2.15.6. Pembinaan kelompok pengrajin konfeksi 4.2.2.2.15.7. Pembinaan kelompok pengrajin kusen dan mobeuler 4.2.2.2.15.8. Pembinaan kelompok pengrajin bata merah 4.2.2.2.15.9. Pembinaan kelompok pengrajin telor asin 4.2.2.2.16.
Program P e l i n d u n g a n K o n s u m e n d a n P e n g a m a n a n P e r d a g a n g a n sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.16.1. Pembinaan calo tengkulak dan Tengkulak 4.2.2.2.17.
Program p e n i n g k a t an p e l ay a n a n a n g k u t a n sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.17.1. Pembinaan pemilik kendaraan angkutan umum 4.2.2.2.17.2. Pembinaan kelompok ojeg sepeda motor 4.2.2.2.18.
Program p e r e n c a n a a n p e m b a n g u n a n e k o n o m i sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.18.1. Pembuatan Perdes tentang pembentukan Bumdes 4.2.2.2.18.2. Pembuatan perdes-Perdes tentang rencana Pembangunan ekonomi lainnya 4.2.2.2.19.
Program p e n g e m b a n g a n l e m b a g a E k o n o m i P e r ed e s a an sebanyak 8 kegiatan yaitu :
4.2.2.2.19.1. Penyusunan Perdes tentang pembentukan BUMDES 4.2.2.2.19.2. Pembinaan dan pengembangan koperasi PKK 4.2.2.2.19.3. Pembinaan kelompok arisan warga 4.2.2.2.19.4. Pembentukan BUMDES 4.2.2.2.19.5. Pembinaan dan pengembangan BUMDES 4.2.2.2.19.6. Pembinaan dan pengembangan LED 4.2.2.2.19.7. Pembangunan kantor BUMDes 4.2.2.2.19.8. Pembangunan kios pasar desa
4.2.2.3.
Bidang sosial dan budaya Bidang sosial ini meliputi 77 Program 261 Kegiatan yaitu :
4.2.2.3.1.
Program upaya kesehatan masyarakat sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.1.1. Penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak. 4.2.2.3.1.2. Kegiatan POSYANDU.
4.2.2.3.1.3. Penyuluhan PHBS. 4.2.2.3.1.4. Penyuluhan tentang pentingnya kegiatan POSYANDU. 4.2.2.3.2.
Program p r o m o s i k e s e h a t a n d a n p e m b e r d a y a a n m a s y a r a k a t sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.2.1.
Pembinaan kelompok DASOLIN.
4.2.2.3.2.2.
Pembinaan kelompok TABULIN.
4.2.2.3.3.
Program Perbaikan gizi masyarakat sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.3.1.
PMT anak balita di pos yandu.
4.2.2.3.3.2.
PMT anak sekolah.
4.2.2.3.4.
Program p e n g e m b a n g a n l in g k u n g a n s e h a t sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.4.1.
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan.
4.2.2.3.4.2.
Gerakan masyarakat dalam Kebersihan lingkungan.
4.2.2.3.4.3.
Fogging nyamuk Demam Berdarah.
4.2.2.3.5.
Program p e n c e g a h a n d a n p e n a n g g u l a n g a n p e n y a k i t m e n u l a r sebanyak 6 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.5.1. Penyuluhan tentang penyakit kaki gajah (pilariasis). 4.2.2.3.5.2. Penyuluhan tentang penyakit Demam Berdarah. 4.2.2.3.5.3. Penyuluhan tentang penyakit Malaria. 4.2.2.3.5.4. Penyuluhan tentang Penanggulangan Muntaber. 4.2.2.3.5.5. Penyuluhan tentang Penanggulangan Penyakit TBC. 4.2.2.3.5.6. Penyuluhan tentang Penanggulangan Penyakit HIV/AID. 4.2.2.3.6.
Program p e l a y an a n k e s e h a ta n p e n d u d u k m i s k i n sebanyak 5 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.6.1. Pemberian Kartu Jamkesmas. 4.2.2.3.6.2. Pengobatan Masal. 4.2.2.3.6.3. Khitanan masal. 4.2.2.3.6.4. Pelayanan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL).
4.2.2.3.6.5. Pemberian Bantuan Biaya Pemeriksaan Ibu Hamil. 4.2.2.3.7.
Program peningkatan pelayanan lansia sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.7.1. Pembentukan POSYANDU Lansia. 4.2.2.3.7.2. Pelayanan POSYANDU Lansia. 4.2.2.3.8.
Program p e n i n g k a t an p e l a y an a n k e s e h a ta n a n a k sebanyak 9 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.8.1. Pelayanan Imunisasi HB 0. 4.2.2.3.8.2. Pelayanan Imunisasi BCG. 4.2.2.3.8.3. Pelayanan Imunisasi Polio. 4.2.2.3.8.4. Pelayanan Imunisasi DPT. 4.2.2.3.8.5. Pelayanan Imunisasi Hepatitis B. 4.2.2.3.8.6. Pelayanan Imunisasi Campak. 4.2.2.3.8.7. Pelayanan Imunisasi TT. 4.2.2.3.8.8. Pemberian vitamin A. 4.2.2.3.8.9. Pelayanan Imunisasi anak sekolah.
4.2.2.3.9.
Program p e n i n g k a t an k e s el a m a t an i b u m e l a h i r k an d a n a n a k sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.9.1. Pelayanan Ibu Bersalin. 4.2.2.3.9.2. Kunjungan Ibu Nifas dan bayi. 4.2.2.3.10.
Program P e n g a w a s an d a n p e n g e n d a l i an k e s eh a t a n m a k an a n sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.10.1. Penyuluhan tentang bahaya penggunaan zat pengawet dan pewarna makanan kepada masyarakat. 4.2.2.3.10.2. Pengawasan Penggunaan zat pengawet dan pewarna makanan di warungwarung, pedagang dan kantin sekolah. 4.2.2.3.11.
Program wajib belajar pend idikan dasar sebanyak 7 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.11.1. Pembentukan kelompok Kejar Paket A. 4.2.2.3.11.2. Pembentukan kelompok Kejar Paket B. 4.2.2.3.11.3. Penyelenggaraan kelompok Kejar Paket A. 4.2.2.3.11.4. Penyelenggaraan kelompok Kejar Paket B. 4.2.2.3.11.5. Penyuluhan Wajar Dikdas. 4.2.2.3.11.6. Pendataan anak usia sekolah. 4.2.2.3.11.7. Pemberian Bantuan biaya sekolah bagi siswa SD dan SLTP kurang mampu. 4.2.2.3.12.
Program p e n d i d i k a n m e n e n g a h sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.12.1. Pembentukan kelompok Kejar Paket C. 4.2.2.3.12.2. Penyelenggaraan kelompok Kejar Paket C.
4.2.2.3.13.
Program p e n d i d i k a n n o n f o r m a l sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.13.1. Pembentukan kelompok belajar KF. 4.2.2.3.13.2. Penyelenggaraan kelompok belajar KF. 4.2.2.3.14.
Program p e n d i d i k a n u s i a d i n i sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.14.1. Penyuluhan Tentang pentingnya PAUD. 4.2.2.3.14.2. Pembentukan kelompok PAUD di Dusun Sukamanah dan Sukadana. 4.2.2.3.14.3. Penyelenggaraan PAUD. 4.2.2.3.15.
Program
peningkatan
mutu
pendidikan
dan
tenaga
sebanyak 5 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.15.1. Pelatihan Tutor PAUD. 4.2.2.3.15.2. Penambahan kekurangan guru SD/Sederajat. 4.2.2.3.15.3. Bantuan alat peraga kegiatan belajar mengajar di SD/MI. 4.2.2.3.15.4. Bantuan Buku Pelajaran untuk SD/MI. 4.2.2.3.15.5. Bantuan sarana olahraga murid SD/MI.
pendidikan
4.2.2.3.16.
Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan sebanyak 7 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.16.1. Bantuan buku bacaan perpustakaan desa. 4.2.2.3.16.2. Bantuan buku bacaan perpustakaan Sekolah. 4.2.2.3.16.3. Penyuluhan minat membaca kepada masyarakat. 4.2.2.3.16.4. Pelatihan dan Pembinaan pengelola perpustakaan desa. 4.2.2.3.16.5. Pembangunan ruang perpustakaan sekolah. 4.2.2.3.16.6. Pembangunan ruang perpustakaan desa. 4.2.2.3.16.7. Pengadaan buku-buku perpustakaan desa. 4.2.2.3.17.
Program p e n i n g k a t an p e m a h a m a n d a n p e n g a m a l a n a g a m a sebanyak 7 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.17.1. Pembinaan pesantren kilat. 4.2.2.3.17.2. Pembinaan pengajian majelis ta'lim. 4.2.2.3.17.3. Pembinaan kelompok pengajian anak-anak. 4.2.2.3.17.4. Pengajian PHBI. 4.2.2.3.17.5. Penyuluhan kewajiban kurban. 4.2.2.3.17.6. Penyuluhan kewajiban zakat. 4.2.2.3.17.7. Pembentukan Kelompok peduli zakat. 4.2.2.3.18.
Program bantu an sos ial dan sarana keagamaan sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.18.1. Bantuan insentif kepada guru mengaji. 4.2.2.3.18.2. Bantuan insentif kepada pengurus DKM, Imam Masjid, pengurus IRMA dan Muadzin. 4.2.2.3.18.3. Bantuan kitab Al-qur'an dan tafsir. 4.2.2.3.18.4. Bantuan kitab kuning dan bantuan hadits.
4.2.2.3.19.
Program keluarga berencana sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.19.1. Penyuluhan Gerakan KB. 4.2.2.3.19.2. Pembinaan POS KB Desa dan sub POS KB Desa. 4.2.2.3.19.3. Pembinaan kader KB dan Yandu. 4.2.2.3.19.4. Pemberian insentif bagi POS KB dan sub Pos KB Desa,Kader Pos Yandu. 4.2.2.3.20.
Program P r o g r a m p e n g e m b a n g a n p u s a t p e l a y a n a n i n f o r m a s i d a n k o n s e l i n g K R R sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.20.1. Penyuluhan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). 4.2.2.3.20.2. Penyuluhan Penundaan Anak Pertama (PAP). 4.2.2.3.20.3. Pendataan keluarga. 4.2.2.3.21.
Program p e m b i n a an p e r a n s e r t a m a s y a r a k a t d a l am p e l a y an a n K B / K R R y a n g m a n d i r i sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.21.1. Pembinaan kelompok akseptor KB lestari.
4.2.2.3.21.2. Penyuluhan Undang-Undang perkawinan. 4.2.2.3.21.3. Penyuluhan KB Mandiri. 4.2.2.3.22.
Program kesehatan repreduk si rem aja sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.22.1. Penyuluhan tentang bahaya sex bebas . 4.2.2.3.22.2. Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi. 4.2.2.3.23.
Program kesehatan repreduk si rem aja sebanyak 5 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.23.1. Inventarisasi calon peserta KB. 4.2.2.3.23.2. Kunjungan calon akseptor KB. 4.2.2.3.23.3. Penyuluhan alat Kontrasepsi KB . 4.2.2.3.23.4. Kunjungan pasca pelayanan Kontrasepsi KB. 4.2.2.3.23.5. Pelayanan alat kontrasepsi KB. 4.2.2.3.24.
Program p e n i n g k a t an p e ra n s e r t a pembangunan
d a n k es e t ar a an g e n d e r d a l am
sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.24.1. Penyuluhan kesetaraan gender. 4.2.2.3.25.
Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.25.1. Penyuluhan tentang perlindungan perempuan dan anak. 4.2.2.3.26.
Program p e m b e r d a y a a n
fakir
miskin
dan
penyandang
masalah
kesejahteraan so sial (PMKS) lainnya sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.26.1. Pelatihan keterampilan wirausaha bagi keluarga miskin 4.2.2.3.26.2. Pemberian santunan kepada fakir miskin 4.2.2.3.26.3. Bantuan Raskin 4.2.2.3.27.
Program p e m a n t a p a n k e l e m b a g a a n p o t e n s i s u m b e r k e s e j a h t e r a a n so sial (PSKS) sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.27.1. Pembinaan yayasan Generasi Rabbani Pusakajaya 4.2.2.3.28.
Program p e m b i n a an p a r a p en y a n d a n g c a c a t d a n t r a u m a sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.28.1. Pembinaan para penyandang cacat dan trauma 4.2.2.3.29.
Program p e m b i n a an e k s p e n y a n d a n g p e n y a k i t s o s i a l ( ek s n a r ap i d a n a , PSK, Narkob a dan penyakit so sial lainn ya) sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.29.1. Pembinaan eks narapidana 4.2.2.3.29.2. Pembinaan eks Pengguna Narkoba dan masyarakat 4.2.2.3.30.
Program P e n i n g k a t a n d a n p e m b i n a a n p e r a n s e r t a p e m u d a d a l a m P e m b a n g u n a n D e s a sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.30.1. Pelatihan dan pembinaan kader pemberdayaan masyarakat desa 4.2.2.3.30.2. Pembinaan kelompok usaha pemuda produktif 4.2.2.3.31.
Program p e m b i n a an p e m a s y a r ak a t a n d a n p e n g e m b a n g a n o l a h r ag a , s e n i d a n b u d a y a De s a sebanyak 11 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.31.1. Pembinaan Olahraga sepakbola
4.2.2.3.31.2. Pembinaan Olahraga bulutangkis 4.2.2.3.31.3. Pembinaan Olahraga putsal 4.2.2.3.31.4. Pembinaan Olahraga bola volly 4.2.2.3.31.5. Pembinaan Olahraga tenis meja 4.2.2.3.31.6. Turnamen olahraga antar RT 4.2.2.3.31.7. Open turnamen olahraga antar desa 4.2.2.3.31.8. Pembinaan olahraga senam 4.2.2.3.31.9. Penyelenggaraan olahraga gerak jalan keluarga 4.2.2.3.31.10.
Pembinaan kelompok seni kosidahan
4.2.2.3.31.11.
Pembinaan kelompok seni paduan suara
4.2.2.3.32.
Program pemb inaan olahraga pelajar sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.32.1. Pembinaan Porseni antar SD/Sederajat 4.2.2.3.33.
Program p e n i n g k a t an s a r a n a d a n p r a s a r an a a i r b e r s i h d a n s a n i t as i sebanyak 6 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.33.1. 4.2.2.3.33.2. 4.2.2.3.33.3. 4.2.2.3.33.4. 4.2.2.3.33.5. 4.2.2.3.33.6. 4.2.2.3.34.
Pemasangan PDAM Pembuatan sumur bor dalam Pembuatan Jamban keluarga Pembuatan SPAL di RT.10 Pemeliharaan SPAL di RT.01 sd RT.10 Pembetukan dan Pembinaan kelompok pengelola air bersih Program p e n i n g k a t a n s a r a n a d a n p r a s a r a n a P e m e r i n t a h a n d e s a sebanyak 6 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.34.1. Pemeliharaan Kantor Kepala Desa 4.2.2.3.34.2. Pembuatan ruang kerja Sekdes 4.2.2.3.34.3. Pembangunan ruangan arsif 4.2.2.3.34.4. Penataan lingkungan halaman kantor desa
4.2.2.3.34.5. Pembuatan Kantor BPD 4.2.2.3.34.6. Pembangunan pagar dan gapura halaman kantor pemerintahan Desa 4.2.2.3.35.
Program p e n i n g k a t an s a r an a d a n p r a s a r an a L e m b a g a K e m a s y a r ak a t an sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.35.1. Pembangunan Kantor LPM 4.2.2.3.35.2. Pembangunan Kantor TP-PKK 4.2.2.3.36.
Program penin gk atan sarana dan prasarana Peribadatan sebanyak 6 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.36.1. Rehabilitasi Masjid Jamie At'taqwa 4.2.2.3.36.2. Rehabilitasi Masjid A-Hidayah 4.2.2.3.36.3. Rehabilitasi Masjid Persis Bojongsangkem I 4.2.2.3.36.4. Rehabilitasi Masjid AL-Barokah 4.2.2.3.36.5. Rehabilitasi Musollah dari RT.01 sd RT.09
4.2.2.3.36.6. Pembangunan Majelis Ta'lim
4.2.2.3.37.
Program p e n i n g k a t an s a r an a d a n p r a s a r an a o l a h r ag a s e n i d a n b u d a y a sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.37.1. Pembangunan lapang putsal 4.2.2.3.37.2. Pembangunan Gedung Serba Guna 4.2.2.3.37.3. Pemeliharaan Lapang Bola Volly 4.2.2.3.38.
Program peningkatan sarana dan prasarana kesehatan sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.38.1. Pembangunan Polindes 4.2.2.3.38.2. Pembangunan Posyandu di Dusun I dan II 4.2.2.3.38.3. Pengadaan ambulance desa 4.2.2.3.38.4. Rehab pembangunan Ruang WC SD Bojongtengah, Martadinata, SD Pangeran Diponogoro dan MI 4.2.2.3.39.
Program p e n i n g k a t an s a r an a d a n p r a s a r an a P e n d i d i k a n sebanyak 14 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.39.1. Pembangunan Gedung PAUD di Bojongsangkem I 4.2.2.3.39.2. Pembangunan Gedung PAUD di Bojongsangkem II 4.2.2.3.39.3. Pembangunan Gedung PKBM di RT.03 dan RT.07 4.2.2.3.39.4. Pembangunan Gedung PAUD di Bojongsangkem I 4.2.2.3.39.5. Pembangunan MD Al Ikhlas 4.2.2.3.39.6. Pembangunan Perpustakaan Sekolah dasar 4.2.2.3.39.7. Rehabilitasi Gedung Madrasah Ibtidaiyah Hidayatullah 4.2.2.3.39.8. Rehabilitasi Gedung SD Diponegoro 4.2.2.3.39.9. Rehabilitasi Gedung SD RE. Martadinata 4.2.2.3.39.10.
Rehabilitasi Gedung SD Bojongtengah
4.2.2.3.39.11.
Rehabilitasi Gedung MD TA TPI 155
4.2.2.3.39.12.
Pembangunan Ruang baru di SD/MI
4.2.2.3.39.13.
Penambahan mebeuler SD/MI
4.2.2.3.39.14.
Pembangunan Gedung SMP IT AL-HUDA
4.2.2.3.40.
Program p e n i n g k a t an s a r an a d a n p r a s a n a k e b e r s i h an sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.40.1. Pembuatan TPSA di Dusun Sukadana, Dusun Sukamanah, Dusun Bojongsangkem I dan II 4.2.2.3.40.2. Gerakan Pembuatan TPSS organik/unorganik di setiap rumah 4.2.2.3.40.3. Gerakan masyarakat dalam kebersihan lingkungan di setiap RT. 4.2.2.3.41.
Program p e n g e m b a n g a n k i n e r j a p e n g e l o l a an a i r b e r s i h d a n a i r l i m b a h sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.41.1. Pembinaan kelompok pengelola air bersih
4.2.2.3.42.
Program kerjasama pembangunan desa sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.42.1. Kerjasama Pengelolaan jaringan Irigasi sekunder Bojongtengah, Bojongjaya, Pusakajaya, Kebondanas, Kota sari dan Rancadaka 4.2.2.3.42.2. Penyusuna Perdes tentang kerjasama Pembangunan jembatan gantung Desa Bojongtengah dan Desa Bongas 4.2.2.3.42.3. Penyusuna Perdes tentang Kerjasama dalam Pengelolaan PNPM Mandiri 4.2.2.3.42.4. Kerjasama Iuran wajib BKAD 4.2.2.3.43.
Program p e r e n c a n a an p e m b a n g u n a n d e s a sebanyak 9 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.43.1. 4.2.2.3.43.2. 4.2.2.3.43.3. 4.2.2.3.43.4. 4.2.2.3.43.5. 4.2.2.3.43.6. 4.2.2.3.43.7. 4.2.2.3.43.8. 4.2.2.3.43.9. 4.2.2.3.44.
Transek (Pengkajian Potensi dan Masalah data profil Desa) Musdus Musyawarah Khusus perempuan Musrenbang Desa Penyusunan RPJPDes Penyusunan RPJMDes Penyusunan RKPDes Pembuatan Perdes tentang RPJPDes dan RPJMDes Keputusan Kepala Desa tentang RKPDes Program p e m a n t a p a n o t o n o m i D es a d a n s y s t e m a d m i n i s t r a s i De s a sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.44.1. Penyuluhan kewajiban membayar wajib PBB 4.2.2.3.44.2. Pelayanan dan penagihan PBB 4.2.2.3.44.3. Penyuluhan kewajiban membayar urdes 4.2.2.3.44.4. Pelayanan dan penagihan Urdes 4.2.2.3.45.
Program p e r e n c a n a an p e m b a n g u n a n s o s i a l d a n b u d a y a D es a sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.45.1. Penyusuna
Perdes
tentang
Pembentukan
dan
penataan
Lembaga
Kemasyarakatan 4.2.2.3.45.2. Pembuatan perdes-Perdes tentang perencanaan pembangunan sosial dan budaya lainnya 4.2.2.3.46.
Program p e l a p o r a n k i n e r j a p e m b a n g u n a n d e s a sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.46.1. Penyusunan laporan tahunan hasil kegiatan pembangunan desa 4.2.2.3.47.
Program p e n g e m b a n g a n d a t a / i n f o r m a s i / s t a t i s t i k d e s a sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.47.1. Pendataan profil desa 4.2.2.3.48.
Program p e n i n g k a t an s i s t e m p e n g a w a s an i n t e r n al d a n p e n g e n d a l i an kebijakan kepala desa sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.48.1. Pengawasan Reguler oleh BPD 4.2.2.3.48.2. Pengawsan Reguler Pemeriksaan IRDA 4.2.2.3.49.
Program
pemantapan
otonomi
desa
dan
p e m e r i n t a h a n d e s a sebanyak 2 kegiatan yaitu :
sistem
administrasi
4.2.2.3.49.1. Penyusunan,Evaulasi dan Pelaporan APBDes 4.2.2.3.49.2. Penyusunan Perdes tentang APBDes 4.2.2.3.50.
Program p e n g e m b a n g a n k o m u n i k a s i , i n f o r m a s i m e d i a m a s s a d a n p e m a n f a at a n t e k n o l o g i i n f o r m a s i sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.50.1. Pemasangan jaringan internet di kantor pemerintah desa 4.2.2.3.51.
Program k e r j a s a m a i n f o r m a s i d e n g a n m a s s a m e d i a sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.51.1. Langganan koran masuk desa 4.2.2.3.51.2. Pengadaan papan informasi di kantor Pemerintah desa 4.2.2.3.52.
Program p e n d i d i k a n p o l i t i k m a s y ar a k at sebanyak 7 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.52.1. Penyelenggaraan Pilkades 4.2.2.3.52.2. Penyelenggaraan Pilkada Bupati 4.2.2.3.52.3. Penyelenggaraan Pilkada Gubernur 4.2.2.3.52.4. Pemilu Presiden 4.2.2.3.52.5. Pemilu DPR/DPRD 4.2.2.3.52.6. Pemilihan anggota BPD 4.2.2.3.52.7. Pemilihan Ketua RW dan Ketua RT 4.2.2.3.53.
Program p e m e l i h a r aa n K a n t r a n t i b m a s d a n p e n c e g a h an t i n d a k k r i m i n a l sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.53.1. Penugasan piket jaga anggota LINMAS di kantor kepala desa 4.2.2.3.53.2. Penyuluhan bahaya narkoba 4.2.2.3.54.
Program p e m e l i h a r a a n k e t e n t r a m a n d a n k e t e r t i b a n u m u m s e r t a p e r l i n d u n g a n m a s y a r a k at sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.54.1. Pembentukan Satgas LINMAS 4.2.2.3.54.2. Penugasan piket jaga anggota LINMAS di tempat keramain umum 4.2.2.3.55.
Program
peningkatan
keamanan
dan
kenyamanan
lingkungan
sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.55.1.
Gerakan piket ronda malam di setiap RT
4.2.2.3.56.
Program p e m b a n g u n a n w a w a s a n k e b an g s a an sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.56.1.
Pelatihan anggota LINMAS
4.2.2.3.56.2.
Pelatihan Kewiraan bagi Kepala Desa, Ketua BPD, Ketua LPM dan Perangkat Desa
4.2.2.3.57.
Program P e n an g g u l a n g a n B e n c a n a sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.57.1.
Pembentukan SATGAS bencana
4.2.2.3.58.
Program P e n an g g u l a n g a n B e n c a n a sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.58.1.
pengembangan kearsipan
4.2.2.3.59.
Program p e n y e l em a t a n d a n p e l es t a r i an d o k u m e n sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.59.1.
Pengadaan lemari arsip
4.2.2.3.60.
Program p e r b a i k a n
sistem
administrasi
kearsipan
sebanyak 1
kegiatan yaitu :
4.2.2.3.60.1.
Penyusunan Kearsipan.
4.2.2.3.61.
Program p e m b i n a a n d a n f a s i l i t a s i p e n g e l o l a a n k e u a n g a n d e s a sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.61.1.
Pembinaan pengelolaan adminstrasi keuangan desa.
4.2.2.3.62.
Program p e n i n g k a t a n d a n p e n g e m b a n g a n p e n g e l o l a a n k e u a n g a n desa sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.62.1.
Penyusunan Perdes tentang sumber-sumber PAD desa
4.2.2.3.63.
Program p e n i n g k a t an k a p a s i t as B P D sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.63.1.
Pelatihan menagemen pemerintahan desa bagi pengurus BPD
4.2.2.3.63.2.
Pelatihan Komputer bagi anggota BPD
4.2.2.3.63.3.
Pengadaan komputer di ruang kerja BPD
4.2.2.3.63.4.
Pengadaan Mobeler di ruang kerja BPD
4.2.2.3.64.
Program
pengadaan,
penataan
dan
pengendalian
administrasi
p e r t a n a h a n sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.64.1.
Pembuatan Sertifikat melalui Prona, Proda, Ajudikasi, Redis dan Larasita
4.2.2.3.65.
Program p e n a t a an p e r a t u t a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n k e s a d a ra n h u k u m d a n H A M sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.65.1.
Penyusunan Perdes-Perdes Penataan Peraturan Perundang-Undangan
4.2.2.3.65.2.
Pembentukan Kelompok Kadarkum
4.2.2.3.65.3.
Peyuluhan hukum terpadu
4.2.2.3.65.4.
Pengadaan buku-buku himpunan peraturan perundang-undangan
4.2.2.3.66.
Program p e n a t aa n a d m i n i s t r a s i k e p e n d u d u k a n sebanyak 9 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.66.1.
Penyuluhan tentang tentang pentingmya akte kelahiran
4.2.2.3.66.2.
Pembuatan akte kelahiran secara masal
4.2.2.3.66.3.
Penyuluhan tentang tentang pentingmya kartu Keluarga
4.2.2.3.66.4.
Pembuatan KK secara massal
4.2.2.3.66.5.
Penyuluhan tentang tentang pentingmya KTP
4.2.2.3.66.6.
Pembuatan KTP secara masal
4.2.2.3.66.7.
Sidang Isbat
4.2.2.3.66.8.
Nikah masal
4.2.2.3.66.9.
Pengadaan Lahan untuk perluasan tempat pemakaman
4.2.2.3.67.
Program p e l ay a n a n a d m i n i s t r a s i p e r k a n t o r a n
sebanyak 1 kegiatan
yaitu :
4.2.2.3.67.1.
Pengadaan kelengkapan buku-buku administrsi desa.
4.2.2.3.68.
Program penin gkatan sarana dan
prasarana aparatur
sebanyak 5
kegiatan yaitu :
4.2.2.3.68.1.
Pengadaan Pakaian Perangkat desa
4.2.2.3.68.2.
Pengadaan Sepeda motor dinas
4.2.2.3.68.3.
Pemeliharaan sepeda motor dinas
4.2.2.3.68.4.
Pengadaan perangkat komputer di sekretariat PemDes
4.2.2.3.68.5.
Pengadaan Laptop dan Infokus di sekeretariat PemDes
4.2.2.3.69.
Program d i s i p l i n a p a r at u r p e m e r i n t ah d e s a sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.69.1.
Penyusuna Perdes tentangPengaturan jam kerja bagi Perangkat desa
4.2.2.3.70.
Program p e n i n g k a t an k a p a s i t as s u m b e r d a y a a p ar a t u r p e m e r i n t a h desa sebanyak 4 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.70.1.
Pelatihan menagemen pemerintahan desa bagi Kepala Desa
4.2.2.3.70.2.
Pelatihan menagemen pemerintahan desa bagi perangkat desa
4.2.2.3.70.3.
Pelatihan Komputer bagi Perangkat Desa
4.2.2.3.70.4.
Bantuan BOP Perangkat Desa
4.2.2.3.71.
Program p e n i n g k a t a n p e n g e m b a n g a n s i s t e m p e l a p o r a n c a p a i a n k i n e r j a d a n k e u a n g a n sebanyak 2 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.71.1.
Penyusunan Laporan Kegiatan Tahunan Desa
4.2.2.3.71.2.
Penyusunan Laporan Kegiatan Tahunan hasil kegiatan tahunan
4.2.2.3.72.
Program p e n g e l o l a a n k e u a n g a n d a n k e k a y a a n D e s a sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.72.1.
Pendataan dan penataan kekayaan aset Desa
4.2.2.3.73.
Program Pening katan dan Peng elolaan keuangan Desa sebanyak 1 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.73.1.
Batuan Keuangan Pemerintah Desa Dari APBN, APBD PROPVINSI DAN APBD KABUPATEN
4.2.2.3.74.
Program
Peningkatan
Kapasatitas
Lembaga
Kemasyarakatan
sebanyak 7 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.74.1.
Pengadaan mobeler ruang kerja LPM
4.2.2.3.74.2.
Pengadaan mobeler ruang kerja TP-PKK
4.2.2.3.74.3.
pengadaan perangkat komputer di ruang kerja LPM
4.2.2.3.74.4.
pengadaan perangkat komputer di ruang kerja TP-PKK
4.2.2.3.74.5.
pengadaan perangkat komputer di ruang kerja Karang Taruna
4.2.2.3.74.6.
Pengadaan peralatan kantor untuk LED
4.2.2.3.74.7.
Bantuan biaya bagi Posyandu
4.2.2.3.75.
Program p e n i n g k a t an p a r t i s p a s i m a s y a r ak a t d a l am m e m b a n g u n d e s a sebanyak 6 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.75.1.
Pemekaran wilayah RT dan RW
4.2.2.3.75.2.
Pembinaan
Gerakan
Budaya
Gotong
royong
masyarakat
dalam
membangun desa 4.2.2.3.75.3.
Pembentukan Kelompok peduli lingkungan
4.2.2.3.75.4.
Pembentukan kelompok peduli keluarga miskin
4.2.2.3.75.5.
Pembentukan kelompok peduli Pendidikan
4.2.2.3.75.6.
Pembentukan kelompok peduli orang sakit/meninggal
4.2.2.3.76.
Program p e n i n g k a t an k e b e r d a y aa n m a s y a r a k at d e s a sebanyak 14 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.76.1.
Pembinaan Pengurus Karang Taruna
4.2.2.3.76.2.
Pembinaan Pengurus LED
4.2.2.3.76.3.
Pembinaan Pengurus Ketua RW/ RT
4.2.2.3.76.4.
Pembinaan kinerja Pengurus LPM
4.2.2.3.76.5.
Pembinaan Pengurus Bazis
4.2.2.3.76.6.
Pembinaan Pengurus DKM
4.2.2.3.76.7.
Pembinaan Pengurus MUI
4.2.2.3.76.8.
Pembinaan Pengurus LPTQ
4.2.2.3.76.9.
Pembinaan Kelompok peduli lingkungan
4.2.2.3.76.10. Pembinaan kelompok peduli keluarga miskin 4.2.2.3.76.11. Pembinaan kelompok peduli Pendidikan 4.2.2.3.76.12. Pembinaan kelompok peduli oraang sakit/meninggal 4.2.2.3.76.13. Pembinaan kelompok peduli zakat 4.2.2.3.76.14. Pembinaan Komite SD/MI dan SMP IT
4.2.2.3.77.
Program p e n i n g k a t a n k a p a s i t a s s u m b e r d a y a p e n g u r u s L e m b a g a kemasyarakatan sebanyak 3 kegiatan yaitu :
4.2.2.3.77.1.
Pelatihan Komputer bagi pengurus LPM dan TP-PKK
4.2.2.3.77.2.
Pelatihan menagemen organisasi untuk pengurus LPM
4.2.2.3.77.3.
Pelatihan menagemen organisasi untuk pengurus Karang Taruna
4.2.3.
Strategi Pencapaian
Strategi pencapian yag dimaksud disini adalah rumusan yang menyeluruh mengenai cara-cara untuk mewujudkan Visi, Misi, Kebijakan/Strategi, Program dan Kegiatan. Oleh karena itu Strategi pencapian Pembangunan di Desa Bojongtengah dalam upaya mewujudkan Visi, Misi, Kebijakan/Strategi, Program dan Kegiatan sebagaimana yang telah dirumuskan diatas akan ditempuh dengan cara-cara sebagai berikut : 4.2.3.1.
Menumbuhkembangkan tekad dan semangat, ketaatan dan disiplin.
4.2.3.1.1. Tekad adalah kemauan/keinginan, niat, hasrat individu sebagai warga masyarakat yang didasarkan pada cita-cita bersama untuk membangun desa. 4.2.3.1.2. Semangat adalah sikap dan tindakan yang kuat untuk mewujudkan pembangunan desa. 4.2.3.1.3. Ketaatan adalah kepatuhan atas keputusan-keputusan yang telah ditetapkan bersama untuk dilaksanakan. 4.2.3.1.4. Disiplin
adalah
sikap
dan
prilaku
yang
konsekwen
dalam
kebersamaan untuk mewujudkan cita-cita yang telah ditetapkan. Oleh karena itu tekad dan semangat ketaatan dan disiplin yang pada hakekatnya merupakan upaya untuk kemandirian masyarakat,
mengembangkan kemampuan dan
Mendayagunakan potensi dan sumberdaya,
Mempertahankan dan meningkatkan tarap hidup adalah kunci keberhasilan yang menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan oleh masyarakat dan pemerintah Desa Bojongtengah yaitu ”
Tercapainya
masyarakat Desa Bojongtengah sebagai penghasil beras organik, dinamis dan berbudaya gotong-royong pada tahun 2014” .
4.2.3.2. Melakukan adaptasi adalah Adaptasi adalah pendekatan yang digunakan untuk melaksanakan kebijakan pembangunan desa dengan cara – cara : 4.2.3.2.1. Cara Struktural yaitu cara pendekatan kepada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa Bojongtengah tentang kewajiban pentingnya .melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangannya masing-masing sehingga tumbuhnya kesadaran anggota
lembaga
kemasyarakatan
untuk
memberdayakan
masyarakat dalam membangun desa. 4.2.3.2.2. Cara Spiritual adalah mencakup pembentukan watak dan pendidikan, dengan cara berfikir ilmiah dan penyesuaian mental terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 4.2.3.2.3. Cara Prosesual adalah bahwa perkembangan masyarakat pada dasarnya merupakan interaksi sosial yag berpedoman pada nilai dan norma yang disepakati. Model pendekatan seperti tersebut diatas adalah merupakan upaya untuk mewujudkan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam membangun desa yaitu berpihak pada masyarakat, bermanfaat langsung, Swadaya, Transparan dan Akuntable, Sinergitas, Lestari dan Partisipatif. 4.2.3.3. Mewujudkan hasil yang terukur
Hasil yang terukur maksudnya adalah Kegiatan yang dilaksanakan harus jelas wujud dan lokasinya, kegiatannya dapat dilaksanakan oleh masyarakat dengan
swadaya gotong-royong dan
hasilnya dapat
dirasakan dan nikmati langsung oleh masyarakat baik perorangan maupun kelompok. 4.2.3.4. Mengembangkan jiwa Kreatif dan Inovatif dan Profesionalisme 4.2.3.4.1. Kreatif adalah kemauan dan kemampuan yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan yang produktif dalam membangun desa. 4.2.3.4.2. Inovatif
adalah kemampuan menuangkan ide-ide baru dalam
mengembangkan usaha -usaha
perekonomian masyarakat untuk
mewujudkan Desa Bojongtengah yang maju. 4.2.3.4.3. Profesionalisme adalah menumbuhkembangkan jiwa
profesional
para penyelenggara pemerintahan, Pembangunan dan pembinaan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat Desa Bojongtengah yang sejahtera. Oleh karena itu kreatifitas, inovatif dan propesionalisme adalah modal dasar yang menjadi kekuatan dalam melaksankan kegiatan pembangunan di Desa Bojongtengah yang partisifatif yang di wujudkan dalam 10 langkah managemen pembangunan partisifatif, yaitu sebagai berikut : a) Penyiapan Lembaga dan Personal b) Pendataan umum dan Prioritas sasaran c) Penyiapan masyarakat lokasi kegiatan d) Pembahasan kebutuhan Pembangunan desa e) Perencanaan bersama masyarakat f)
Penyusunan Usulan rencana:
g) Pra Musrenbang h) Musrenbang i)
Perorganisasian dan pendayagunaan potensi (swadaya murni atau yang lain)
j)
Pelaksanaan dan pembinaan
k) Penilaian dan Pelaporan l)
Tindak lanjut hasil pembangunan(Pemanfaatan, Pemeliharaan dan Pengembangan)
BAB V PENUTUP
Berhasilnya Pembangunan di Desa Bojongtengah sebagai pengamalan Pancasila tergantung pada partisipasi rakyat serta seluruh masyarakat serta pada sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan dan disiplin para penyelenggara Pemerintahan desa serta seluruh masyarakat Desa Bojongtengah. Hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Desa Bojongtengah sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan batin. Kesejahteraan yang berkeadilan sosial sekaligus akan menegakkan Ketahanan sosial dan pada gilirannya akan meratakan jalan bagi generasi yang akan datang untuk mencapai masyarakat Desa Bojongtengah yang lebih maju dan sejahtera.
Bojongtengah, 06 Januari 2015 Kepala Desa,
H. R O S I D I N
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT setelah melalui proses penggalian gagasan sampai musyawarah dalam sebagian menyusun
anggota
rangka Menggagas Masa Depan BPD, Anggota LPMD
dan
Desa, penyusun yang terdiri dari
Perangkat
Desa
Bojongtengah berhasil
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa
Bojongtengah. RPJMDes adalah bagian dari program perencanaan seluruh warga masyarakat Desa Bojongtengah yang menginginkan perubahan yang lebih baik di segala bidang. Masa depan akan terlihat jika dimulai dengan perencanaan yang matang dan disertai kerja keras dan usaha untuk mewujudkannya. Kami menyadari dokumen RPJMDes
ini
masih jauh dari kesempurnan
karena
keterbatasan informasi dari dokumen terdahulu yang kurang lengkap, meskipun demikian dokumen ini sudah cukup mewakili aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu sehingga penyusun
dapat
menyelesaikan
penyusunan
Dokumen
RPJMDes
ini.
Harapan kami semoga dokumen ini bisa menjadi tolok ukur Pembangunan di Desa Bojongtengah Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang dan semoga seluruh Rencana Pembangunan bisa terealisasi serta mencapai kemajuan pesat pada masa yang akan datang.
Subang, 06 Januari 2015 Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HAL KATA PENGANTAR........................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................
ii
BAB I
: PENDAHULUAN ............................................................
1
1.1. Latar Belakang ..........................................................
1
1.2. Dasar Hukum ............................................................
2
1.3. Pengertian .................................................................
3
1.4. Tujuan .......................................................................
5
:
PROFIL DESA ..........................................................
6
2.1.
Kondisi ............................................................
6
2.1.1. Sejarah Desa ...................................................
6
2.1.2. Demografi ........................................................
8
2.1.3. Keadaan Sosial ................................................
9
2.1.4. Keadaan Ekonomi ............................................
9
2.2. Kondisi Pemerintahan ........................................
10
2.2.1. Pembagian Wilayah .........................................
11
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintahan ..................
11
BAB III : POTENSI DAN MASALAH ..............................................
12
BAB II
3.1. Potensi Sumber Daya Manusia...................................
12
3.2. Potensi Sumber Daya Alam........................................
21
3.3. Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Desa
23
3.4. Potensi Kalender Musim.............................................
33
3.5. Potensi Suber Daya Kelembagaan.............................
34
BAB IV : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ..........................................
44
4.1. Visi dan Misi................................................................
44
4.1.1 Visi......................................................................
44
4.1.2 Misi.....................................................................
45
4.2. Kebijakan Pembangunan............................................
46
4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan............................
46