1. Kejadian luar biasa(KLB) Infeksi Rumah Sakit adalah peningkatan jumlah kasus IRS pada suatu kelompok populasi/ruangan yang secara nyata lebih tinggi dari yang di perkirakan 2. Jumlah kasusu IRS yang secara nyata lebih tinggi bila melebihi dua kali rerata jumlah j umlah kasus IRS triwulan berdasarkan kecenderungan satu tahun terakhir untuk setiap populasi /ruangan 3. Kejadian Luar Biasa /KLB infeksi adalah terjadinya infeksi rumah sakit sakit yang belum pernah ada di rumah sakit atau infeksi yang telah dinyatakan terradikasi oleh instansi yang berwewnang 4. Penanganan KLb IRS adalah upaya terpadu yang dilakukan untuk menanggulangi dan mengendalikan KLB yang terjadi di rumah sakit agar tidak meluas
TUJUAN
1. Menanggulangi dan mengendalikan KLB 2. Mencegah agar KLB serupa tidak terulang lagi pada masa yang akan datang 3. Semua petugas kesehatan dilingkungan RSUD Atambua memahami prosedur penanganan KLB infeksi 1. Penetapan KLB IRS dilakukan oleh Direktur berdasarkan rekomendasi panitia PPIRS 2. Penanganan KLB IRS diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya secara terpadu oelh seluruh unsure terkait dikoordinasikan oleh KOmite PPIRS 1. Pj ruangan/IPCLN dimana terjadi KLB melaporkan kepada IPCN/IPCO Komite PPI-RS tentang kejadiannya KLB infeksi 2. IPCN/IPCO bersama Komite PPI-RS melaukan investigasi bersama ke tempat terjadinya KLB 3. IPCO/IPCN&panitia PPI-RS melakukankoordinasidengan :
4. Komite PPI bersama IPCLN melakukan langkah-langkah pencegahan dan pembatasan infeksi secarakonsiten:perhitungan tingkat infeksi dan memastikan bahwa tingkat infeksi saat ini berada diatas sebelumnya: 4.1. Mengawasi ketat pelaksanaan mencuc itangan yang benar dan tepat 4.2. Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan APD sesuai indikasi 4.3.Melaksanakan pencegahan infeksi lewat udara. 4.4. Mengisolas ipasien dengan penyakit-saluran nafas 4.5.Melakukan dan mengawas ipembuangan limbah dengan benar 4.6. Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi pada pasien yang terinfeksi / kohorting dan memisahkan staf yang akan memberikan penanganan. 4.7. Mengawasi ketat penerapan Kewaspadaan Standar 5. IPCLN bersama ICLN melakukansurveilansinfeksidanmelacakkasus – kasuslain.Data yang telahdiolaholehPanitia PPI disertaianalisis, rekomendasidantindaklanjutdigunakansebagaibahanlaporankepadaDireksirumahsakitdankomu nikasidenganinstalasi/unit yang memerlukan. 6. Komite PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi terpanjang tidak
ditemukan kasus baru. 7. IPCN bersama IPCLN melakukansurveilansinfeksisecaraaktifdanmelacakkasus-kasus lain yang ada 8. 9. UNIT TERKAIT
diruangan tersebut. Data yang telah diolah oleh Komite PPIRS disertai analisis, rekomendasi dan tindak lanjut digunakan sebagai bahan laporan kepada Direktur rumah sakit dan bahan komunikasi pada instalasi/unit yang memerlukan. IPCN bersama IPCLN melakukan surveilans infeksi secara aktif dan melacak kasus-kasus lain yang ada di ruangan tersebut.
IRJ, IRNA, ISLRS, IPK, IRD, Rawat Khusus, OK , Bidang Medik dan Keperawatan, Bidang Penunjang, Komite Medis, Komite Keperawatan.