KLASIFIKASI MINERAL INDUSTRI Okki Verdiansyah, M.T.
KULIAH BAHAN GALIAN INDUSTRI STTNAS – TGS 301 SEMESTER GANJIL- 2015
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Pendahuluan Ilmu terkait Karakteristik bahan galian industri Geologi mineral industri
Klasifikasi bahan galian industri
Contoh bahan galian industri Eksplorasi, eksploitasi, dan K3L serta perundangundangan terkait
Classification of industry minerals
End-use and genesis (Bates, 1960) By unit price and bulk (Burnett, 1962) Unit value, place value, representative value (Fisher, 1969) Chemical and physical properties (Kline, 1970) Geologic occurrence and end-use (Dunn, 1973) Geology of origin (Harben and Bates, 1984) Alphabetical (Harben and Bates, 1990; Carr, 1994) Undang-Undang nomer 11 tahun 1967 mengenai ketentuanketentuan pokok pertambangan dan Peraturan Pemerintah nomer 27 tahun 1980 tentang penggolongan bahan galian Berdasarkan genesa dan asosiasi tipe batuan (Danisworo dkk, 1993)
Peraturan Pemerintah nomer 27 tahun 1980 tentang penggolongan bahan galian
Golongan A (Golongan bahan galian yang strategis) :
minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam; bitumen padat, aspal; antrasit, batubara, batubara muda; uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya; nikel, kobalt; timah.
Golongan B (Golongan bahan galian vital) : • • • • • • • •
besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan; bauksit, tembaga, timbal, seng; emas, platina, perak, air raksa, intan; arsin, antimon, bismut; yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya; berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa; kriolit, fluorpar, barit; yodium, brom, khlor, belerang;
Peraturan Pemerintah nomer 27 tahun 1980 tentang penggolongan bahan galian
Golongan C (Golongan bahan galian yang tidak termasuk A dan B) : • • • • • •
• • •
nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite); asbes, talk, mika, grafit, magnesit; yarosit, leusit, tawas (alum), oker; batu permata, batu setengah permata; pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit; batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth); marmer, batu tulis; batu kapur, dolomit, kalsit; granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan a amupun golongan b dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan .
Golongan C inilah yang termasuk bahan galian industri
Berdasarkan keterjadian dan assosiasi batuannya.
I. Bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan sedimen. sub kelompok A : bahan galian industri yang berkaitan dengan batu¬gamping. misalnya batugamping/ marmer, dolomit. batu keprus. kalsit, fosfat, gips dan lain-lain, sub kelompok B : bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan sedimen, misalnya bentonit. fireclay, feldspar, diatomea. mangan dan lain-lain. II. Bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan gunungapi, misalnya obsidian, batuapung. kayu terkersikan, tras, kalscdon, andesit dan basalt, produk gunungapi dan lain-lain.
Danisworo dkk (1993)
Berdasarkan keterjadian dan assosiasi batuannya III. Bahan galian industri yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam dan ultrabasa. misalnya granit dan granodiodt. alkali feldspar, gabro dan peridotit, asbes, dan lain-lain. IV. Bahan galian industri yang berkaitan dengan endapan residu dan endapan letakan, misalnya lempung residu, kaolin, pasir kuarsa, kelompok kalsedon, sirtu dan lain-lain. V. Bahan galian industri yang berkaitan dengan proses ubahan hidrotermal, misalnya toseki, kaolin, barit, talk, gips dan lain-lain. VI. Bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan malihan. misalnya marmer, batu sabak. kuarsh. grafit, kalsit dan lamlam. Danisworo dkk (1993)
Dalam pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan eksplorasi serta kegunaannya , maka bahan galian industri di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
I.
Bahan Galian Industri Keramik • • •
Industri semen : batugamping. lempung, pasir kuarsa, gips dan lain-lain. Industri gelas : pasir silika dolomit, batugamping dan lain-lain. Industri keramik : kaolin, toseki, feldspar, pasir kuarsa dan lian-lain.
II. Bahan Galian Industri Bangunan • •
Industri bahan bangunan : andesit, sirtu, tras, lempung dan lain-lain. Industri ornamen : marmer, granit dan lain-lain.
III. Bahan Galian Industri Batumulia • •
Industri kerajinan: Intan, jade, opal, agate, onyx, kalsedon dan lain-lain. Industri perhiasan : Intan, rubi, safir, jade, krisopras, opal, topas, peridot dll.
IV. Bahan galian Industri lainnya • • •
• •
Industri pupuk : fosfat, belerang, potash, zeolit dan lain-lain, Industri kosmetik : talk, magnesit, batugamping, kaolin dan lain-lain. Industri farmasi : batugamping, belerang, kaolin dan lain-lain. Industri kertas ; gatugamping, kaolin, dolomit, zeolit dan lain-lain. Industri kimia : fosfat, belerang, batugamping dan lain-lain. Industri pertanian dan peternakan : dolomit. batugamping, fosfat, zeolit, bemonit dan lain-lain.