PROFIL DAERAH KOTA PALU TAHUN 2014
ISBN
: 978-602-7792-26-5
Ukuran Buku
: 15 cm x 21 cm
Jumlah Halaman
: 171 + xviii
Naskah
: Tim Penyusun
Gambar Kulit
: Tim Penyusun
Diterbitkan Oleh
: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kota Palu
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
H. RUSDY MASTURA Walikota Palu
SAMBUTAN WALIKOTA PALU
Kita menyadari bahwa data statistik mempunyai arti dan peranan yang amat penting baik untuk perencanaan, perumusan kebijakan maupun pelaksanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya menyambut gembira dengan diterbitkannya buku “ Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014”. Buku ini menyajikan data secara komprehensif dari berbagai bidang, untuk itu saya minta agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di Kota Palu agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai serta mencermati dimana letak kelemahan dan kekurangannya untuk selanjutnya mengadakan perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan pada tahun yang akan datang. Kepada Kepala Bappeda dan PM Kota Palu beserta seluruh jajarannya yang telah berhasil menerbitkan buku ini, saya ucapkan terima kasih dan saya harapkan agar senantiasa meningkatkan mutu dan keragaman data yang disajikan. Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa menyertai kita semua.
Palu, September 2014
WALI KOTA,
H. RUSDY MASTURA
KATA PENGANTAR
Buku Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 merupakan terbitan yang memuat berbagai informasi tentang kondisi geografi, pemerintahan, kependudukan, sosial budaya, sumber daya alam, sarana dan prasarana (infrastruktur), industri, perdagangan, ekonomi dan keuangan. Sebagai terbitan tahunan, buku ini menyajikan data statistik yang menggambarkan keadaan Kota Palu pada periode 2013. Tujuan penyusunan Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 ini adalah melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan. Kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Akhirnya, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini bisa terbit. Mudah-mudahan publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Palu, September 2014 KEPALA BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KOTA PALU,
Ir. DHARMA GUNAWAN M., M.Si NIP. 19591125 198903 1 007
DAFTAR ISI halaman
Halaman Judul Katalog Kata Pengantar Sambutan Kepala Bappeda dan PM Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar BAB I
BAB II BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
i ii iii v vii ix xv
PENDAHULUAN
1
1.1 1.2
2 3
Latar Belakang Maksud dan Tujuan
SEJARAH KOTA PALU KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH
5 11
3.1 3.2
12 13
Visi dan Misi RPJMD Kota Palu 2010 – 2015
GEOGRAFI
19
4.1 4.2 4.3
20 21 23
Topografi Hidrologi dan Klimatologi Pemanfaatan Lahan
PEMERINTAHAN
27
5.1 5.2 5.3
28 29 30
Administrasi Pemerintahan Organisasi Pemerintahan Aparatur Sipil Negara
SOSIAL BUDAYA
37
6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6
38 47 51 57 60 68
Demografi Ketenagakerjaan Keluarga Berencana Kesehatan Pendidikan Agama
PERTANIAN
71
7.1 7.2
73 75
Tanaman Pangan Hortikultura
Profil Daerah Kota Palu 2014 vii
7.3 7.4 7.5 7.6 BAB VIII
BAB IX BAB X
BAB XI
BAB XII
BAB XIII
BAB XIV BAB XV
Perkebunan Peternakan Perikanan Kehutanan
79 80 83 85
KONSTRUKSI, INDUSTRI, PERTAMBANGAN, PENGGALIAN DAN ENERGI
87
8.1 8.2 8.3 8.4
88 90 94 95
Konstruksi Industri Pertambangan dan Penggalian Energi
PERDAGANGAN
101
9.1
102
Neraca Perdagangan
PARIWISATA
107
10.1 10.2 10.3
Hotel Restoran dan Rumah Makan Objek Wisata
108 110 111
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
113
11.1 11.2
114 119
Sarana Transportasi Sarana Komunikasi
EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
123
12.1 12.2 12.3 12.4 12.5
124 135 137 139 142
Lembaga Keuangan Harga-harga Pajak Pendapatan dan Belanja Daerah Ekonomi Makro Kota Palu
POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
147
13.1 13.2 13.3
148 151 153
Lembaga Politik Lembaga Non Profit Hukum dan Keamanan
PRESTASI DAERAH PENUTUP
161 165
15.1 15.2
166 170
Kesimpulan Saran
viii Profil Daerah Kota Palu 2014
DAFTAR TABEL halaman
Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3
Tabel 5.4 Tabel 6.1
Tabel 6.2
Tabel 6.3 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6
Tabel 6.7 Tabel 6.8 Tabel 6.9
Jumlah, Letak, dan Ketinggian menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013 Nama Sungai yang Mengalir di Kota Palu menurut Kecamatan Ibu Kota Kecamatan, Jumlah Kelurahan, RT dan RW Tahun 2013 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Palu Tahun 2009 – 2013 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Palu Berdasarkan Eselon, Tahun 2013 Jumlah Pegawai Daerah menurut SKPD dan Jenis Kelamin Kota Palu Tahun 2013 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013 Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Ratarata Anggoto Rumah Tangga menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013 Penduduk menurut Kecamatan Umur dan Jenis Kelamin, 2013 Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas menurut Jenis Kegiatan di Kota Palu, 2013 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu, Tahun 2013 Jumlah Keluarga menurut Pentahapan Tahun 2013 Banyaknya PUS dan Pencapaian KB Aktif menurut Kecamatan Tahun 2013 Jumlah Klinik dan Akseptor KB menurut Kecamatan Tahun 2009 – 2013
20 21 29 31 31
32 40
40
43 48 49 50
52 53 55
Profil Daerah Kota Palu 2014 ix
Tabel 6.10 Tabel 6.11 Tabel 6.12 Tabel 6.13 Tabel 6.14
Tabel 6.15
Tabel 6.16
Tabel 6.17 Tabel 6.18
Tabel 6.19
Tabel 6.20
Tabel 6.21 Tabel 7.1 Tabel 7.2 Tabel 7.3
Jumlah Petugas KB menurut Jenis dan Kecamatan Tahun 2013 Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013 Praktek Kesehatan Perorangan menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Jenis Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah menurut Kecamatan dan Jenisnya di Kota Palu Tahun 2013 Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah di Kota Palu Tahun 2013 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Perguruan Tinggi menurut Status Kepemilikan di Kota Palu Tahun 2013 Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar dan Rasio Murid terhadap Guru, Tahun 2013 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadap Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadapa Guru Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadap Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013 Banyaknya Tempat Peribadatan di Kota Palu menurut Agama 2013 Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Palawija Tahun 2013 Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Tanaman Sayur-sayuran menurut Jenisnya, Tahun 2013 Banyaknya Tanaman Buah-buahan dan Produksi menurut Jenisnya Tahun 2013
x Profil Daerah Kota Palu 2014
56 57 58 59 60
61
62
64 65
66
67
69 74 75 77
Tabel 7.4 Tabel 7.5 Tabel 7.6 Tabel 7.7 Tabel 7.8 Tabel 7.9 Tabel 8.1 Tabel 8.2 Tabel 8.3
Tabel 8.4 Tabel 8.5 Tabel 8.6 Tabel 8.7 Tabel 9.1 Tabel 9.2 Tabel 9.3 Tabel 10.1 Tabel 10.2
Banyaknya Tanaman Obat-obatan dan Produksi menurut Jenisnya Tahun 2013 Luas Areal Tanaman Perkebunan menurut Jenis Tanaman (Ha) Tahun 2013 Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil menurut Kecamatan dan Jenisnya Tahun 2013 Jumlah Pemotongan Hewan Ternak dan Produksi Daging menurut Hewan Ternak Tahun 2013 Jumlah Alat Penangkap Ikan pada Usaha Peikanan Laut Tahun 2009 – 2013 Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan menurut Jenis Usaha Perikanan Kota Palu, 2013 Jumlah Bangunan menurut Status Perizinan menurut Kecamatan Tahun 2013 Banyaknya Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri Tahun 2009 – 2013 Nilai Investasi Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri (jutaan rupiah) Tahun 2009 – 2013 Produk Tambang dan Galian Menurut Kecamatan di Kota Palu Pembangkit Tenaga Listrik dan Daya Listrik Tahun 2009 – 2013 Banyaknya Pelanggan, Kwh yang Diproduksi, Terjual dan yang Dipakai Sendiri/Hilang Tahun 2009 – 2013 Rata-rata Produksi Listrik yang Terjual (Kwh) menurut Golongan Tarif Tahun 2009 – 2013 Neraca Perdagangan Kota Palu Tahun 2009 – 2013 (000 US$) Perkembangan Volume Ekspor menurut Pelabuhanpelabuhan Penting Tahun 2009 – 2013 (ton) Perkembangan Volume Impor menurut Pelabuhanpelabuhan Penting Tahun 2009 – 2013 (ton) Banyaknya Sarana dan Prasarana Akomodasi menurut Klasifikasi Tahun 2009 – 2013 Jumlah Warung/Kedai Makan dan Rumah
78 80 82 82 84 85 89 90 92
94 96 96 97 103 104 104 109 111
Profil Daerah Kota Palu 2014 xi
Tabel 10.3 Tabel 11.1 Tabel 11.2 Tabel 11.3 Tabel 11.4 Tabel 11.5
Tabel 11.6
Tabel 11.7
Tabel 11.8 Tabel 11.9 Tabel 11.10 Tabel 12.1 Tabel 12.2 Tabel 12.3 Tabel 12.4
Makan/Restoran, menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013 Objek Wisata menurut Jenis dan Pengelola di Kota Palu Tahun 2013 Jumlah Sarana Transportasi menurut Kecamatan Kota Palu Tahun 2013 Panjang Jalan menurut Status dan Keadaan Jalan Tahun 2013 (Km) Banyaknya Kewajiban Wajib Uji menurut Jenisnya Tahun 2009 – 2013 Arus Lalu lintas Pesawat Udara dan Penumpang di Bandara Mutiara Palu Tahun 2009 – 2013 Jumlah Barang, Bagasi dan Paket Pos yang Dibongkar dan Dimuat di Bandara Mutiara Palu Tahun 2009 – 2013 (kg) Lalu lintas Kapal, Jumlah Penumpang yang Datang dan Berangkat dan Jumlah Barang yang Dibongkar dan Dimuat di Pelabuhan Pantolan Tahun 2009 – 2013 Banyaknya Pelanggan dan Sarana Telekomunikasi menurut STO dan Jenis Penggunaan Tahun 2009 – 2013 Banyaknya Surat, Warka/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Dalam Negeri Tahun 2009 – 2013 Banyaknya Surat, Warka/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Luar Negeri Tahun 2009 – 2013 Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Tahun 2013 Posisi Tabungan Perbankan (juta rupiah) Tahun 2009 – 2013 Posisi Penghimpunan Dana Perbankan (juta rupiah) Tahun 2009 – 2013 Posisi Deposito Berjangka Bank (juta rupiah) Tahun 2009 – 2013 Perputaran Kliring Perbankan (juta rupiah) Tahun 2012 – 2013
xii Profil Daerah Kota Palu 2014
112 114 115 116 117 118
119
120
121 121 122 127 128 129 130
Tabel 12.5 Tabel 12.6 Tabel 12.7 Tabel 12.8 Tabel 12.9 Tabel 12.10 Tabel 12.11 Tabel 12.12 Tabel 12.13 Tabel 12.14 Tabel 12.15 Tabel 13.1 Tabel 13.2 Tabel 13.3 Tabel 13.4 Tabel 13.5
Tabel 13.6
Tabel 13.7
Jumlah Modal Dalam dan Luar Koperasi menurut Jenis Koperasi Tahun 2009 – 2013 (000 rupiah) Rata-rata Harga Komoditi Penting Tahun 2009-2013 Rata-rata Harga Bahan Bangunan Tahun 2009-2013 Rata-rata Harga Eceran Sayur-sayuran dan Buahbuahan (Rp/Kg) Tahun 2009 - 2013 Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Sektor Pajak Tahun 2010 – 2013 Jumlah Wajib PBB dan Luas Tanah yang Dikenakan PBB menurut Sektor Pajak Tahun 2009 – 2013 Jumlah Ketetapan, Tunggakan dan Target Realisasi PBB menurut Objek Pajak Tahun 2013 Realisasi Penerimaan Daerah Otonomi Kota Palu Tahun 2012 – 2013 (000 rupiah) Realisasi Pengeluaran Daerah Otonomi Kota Palu Tahun 2012 – 2013 (000 rupiah) Realisasi Penerimaan dan Pembiayaan Daerah Otonomi Kota Palu Tahun 2013 (000 rupiah) Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Palu Nama-nama Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif 2009 Komposisi DPRD Kota Palu, Tahun 2013 Jumlah Keputusan DPRD Kota Palu Tahun 2009 – 2013 Jumlah Lembaga Non Profit berdasarkan Jenis menurut Kecamatan di Kota Palu Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/ Pengganti Denda berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Jenis Tindak Pidana dan Bulan, Tahun 2013 Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/ Pengganti Denda berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2009 – 2013 Banyaknya Kejahatan terhadap Jiwa/Badan dan Harta Benda menurut Jenisnya Tahun 2012 – 2013
134 135 136 137 138 138 139 140 141 142 143 148 150 151 152 155
155
157
Profil Daerah Kota Palu 2014 xiii
Tabel 13.8
Tabel 13.9 Tabel 14.1
Banyaknya Perkara yang Diselesaikan dan yang menunggak di Pengadilan Agama menurut Kecamatan Tahun 2013 Jumlah Polisi menurut Wilayah Kerja dan Jenis Kelamin di Kota Palu Tahun 2013 Prestasi Daerah menurut Jenis Penghargaan Tahun 2009 – 2013
xiv Profil Daerah Kota Palu 2014
159
159 162
DAFTAR GAMBAR halaman
Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 6.1 Gambar 6.2 Gambar 6.3 Gambar 6.4 Gambar 6.5 Gambar 6.6 Gambar 6.7
Gambar 6.8 Gambar 6.9 Gambar 6.10 Gambar 6.11 Gambar 6.12 Gambar 7.1 Gambar 7.2 Gambar 7.3
Suhu Udara Kota Palu Tahun 2013 Kelembapan Udara Kota Palu Tahun 2013 Pembagian Luas Wilayah Kota Palu Dalam 8 Kecamatan Jumlah PNS Daerah Kota Palu Tahun 2009 – 2013 Persentase Penduduk Kota Palu menurut Kecamatan, 2013 Jumlah Penduduk Kota Palu menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, 2013 Piramida Penduduk Kota Palu, 2013 Kepadatan Penduduk Kota Palu Per Kecamatan Tahun 2013 Jumlah Kelahiran dan Kematian di Kota Palu menurut Kecamatan Tahun 2013 Jumlah Migrasi Masuk dan Keluar Kota Palu menurut Kecamatan Tahun 2013 Persentase Penduduk 15 tahun ke atas yang Bekerja, Pengangguran dan Bukan Angkatan Kerja di Kota Palu 2013 Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan menurut Sektor Kegiatan Ekonomi Tahun 2013 Jumlah Pengguna KB Berdasarkan Alat Kontrasepsi yang Digunakan Tahun 2009 – 2013 Banyaknya Guru Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Palu Tahun 2013 Jumlah Siswa menurut Jenjang Pendidikan di Kota Palu Tahun 2013 Persentase Penduduk Kota Palu menurut Agama Tahun 2013 Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi, 2009 – 2013 Populasi Ternak Besar dan Kecil di Kota Palu, Tahun 2013 Populasi Ternak Unggas di Kota Palu Tahun 2013
22 22 28 30 38 39 42 44 45 46 47
51 54 63 63 68 73 81 81
Profil Daerah Kota Palu 2014 xv
Gambar 7.4 Gambar 7.5 Gambar 8.1 Gambar 8.2 Gambar 8.3 Gambar 8.4 Gambar 8.5 Gambar 8.6 Gambar 8.7 Gambar 8.8 Gambar 9.1 Gambar 9.2 Gambar 10.1 Gambar 10.2 Gambar 10.3 Gambar 11.1 Gambar 12.1 Gambar 12.2
Perkembangan Produksi Perikanan, Tahun 2009 – 2013 (ton) Persentase Luas Hutan menurut Penggunaan di Kota Palu Laju Pertumbuhan PDRB pada Sektor Konstruksi di Kota Palu Tahun 2009 - 2013 Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri Nilai Produksi Perusahaan Industri menurut Klasisfikasi Nilai Tambah Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri (juta rupiah) 2009 – 2013 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2009 – 2013 Perkembangan Produksi Listrik dan Yang Terjual Tahun 2009 – 2013 (juta kwh) Perkembangan Jumlah Gardu Listrik dan Jumlah Pelanggan PLN Tahun 2009 – 2013 Persentase Pelanggan PLN menurut Pengguna Listrik Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Tahun 2009 – 2013 (000 US$) Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Perdagangan Kota Palu Tahun 2013 Perkembangan Jumlah Kamar, Tempat Tidur, dan Tenaga Kerja Tahun 2009 - 2013 Persentase Tenaga Kerja pada Hotel menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 Tingkat Penghunian Kamar Hotel menurut Klasifikasi Hotel (persen) Tahun 2009 – 2013 Jumlah Pelanggan Telepon menurut STO Tahun 2013 Persentase Kantor Bank Menurut Status di Kota Palu Posisi Kredit Perbankan menurut Sektor Ekonomi Tahun 2010 - 2013
xvi Profil Daerah Kota Palu 2014
83 86 88 91 93 93 95 95 98 98 102 105 108 109 110 120 124 125
Gambar 12.3
Gambar 12.4 Gambar 12.5 Gambar 12.6
Gambar 12.7 Gambar 12.8 Gambar 13.1 Gambar 13.2 Gambar 13.3
Posisi Kredit Investasi Bank Pemerintah dan Bank Swasta menurut Sektor Ekonomi Tahun 2010 2013 Persentase Koperasi menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013 Jumlah Koperasi dan Anggota menurut Jenis Koperasi di Kota Palu Tahun 2013 Jumlah Simpanan, Cadangan, Volume Usaha, dan SHU menurut Jenis Koperasi di Kota Palu Tahun 2013 (juta rupiah) Laju Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010 – 2013 Peranan Sektor-sektor Ekonomi terhadap PDRB Kota Palu Tahun 2013 Komposisi DPRD Kota Palu Tahun 2013 Persentase Narapida menurut Jenis Kejahatan dan Pelanggaran Tahun 2013 Banyaknya Kasus Perceraian yang Masuk menurut Jenis Kasus
126
131 132 133
143 144 150 154 158
Profil Daerah Kota Palu 2014 xvii
BAB I
Profil Daerah Kota Palu 2014 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah merupakan salah satu betuk pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi otonomi daerah tersebut dikonstruksikan dalam sistem Negara Kesatuan, maka laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berupa Profil Daerah merupakan salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara pemerintah pusat dan daerah. Penyelengaraan pemerintahan daerah yang diuraikan dalam Profil Daerah sebagai wujud nyata serta upaya memetakan kondisi potensi dan sumber daya daerah, sehingga dapat dengan mudah diketahui adanya peluang pengembangan daerah dalam era persaingan bebas dalam pelaksanaan
otonomi
daerah.
Profil
daerah
merupakan
instrumen
pendukung program pembangunan daerah yang amat penting dan strategis sebagai upaya memperkuat perencanaan pembangunan daerah. Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 memberikan gambaran umum tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosiodemografis, kondisi social politik dan social budaya, perekonomian daerah, sarana dan prasarana, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan, kinerja pembangunan yang telah dilaksanakan di Kota Palu. Untuk penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menghasilkan laporan yang akuran dan menghadapi perkembangan kemajuan ke depan penyajian Profil Daerah sangat penting dalam pelaksanaan Otonomi Daerah.
2 Profil Daerah Kota Palu 2014
Kota Palu merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah. Kota Palu merupakan pusat pemerintahan dan pusat perekonomian di Sulawesi Tengah. Tidak bisa dipungkiri, pembangunan Kota Palu di segala bidang menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, Kota Palu terus berbenah serta meningkatkan berbagai sumber daya baik hayati maupun non hayati. Pembangunan Kota Palu akan dapat terlaksana dengan baik dan terarah apabila dilakukan dengan perencanaan yang matang. 1.2
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penyusunan profil daerah Kota Palu Tahun 2014 yaitu sebagai media informasi yang efektif, proporsional dan akuntabel untuk penyusunan program dan pengambilan kebijakan pembangunan di Kota Palu berdasarkan pada pendekatan perencanaan strategis dan evaluasi strategis dalam pengelolaan seluruh potensi sumber daya dan peluang pembangunan. Sedangkan tujuan dari penyusunan Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 ini adalah: 1.
Memberikan informasi dan gambaran secara utuh mengenai Kota Palu kepada daerah lain, kepada swasta, dan masyarakat pada umumnya;
2.
Sebagai
bahan
acuan
untuk
studi-studi
terkait
dengan
pembangunan di Kota Palu; 3.
Sebagai
bahan
perencanaan,
evaluasi,
dan
monitoring
pembangunan di Kota Palu pada masa mendatang.
Profil Daerah Kota Palu 2014 3
4 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB II SEJARAH
Profil Daerah Kota Palu 2014 5
KOTA
PALU
Palu adalah “Kota Baru” yang letaknya di muara sungai. Dr. Kruyt
menguraikan bahwa Palu sebenarnya tempat baru dihuni orang (De Aste Toradja’s van Midden Celebes). Awal mula pembentukan Kota Palu berasal
dari penduduk Desa Bontolevo di Pegunungan Ulayo. Setelah pergeseran penduduk ke dataran rendah, akhirnya mereka sampai di Boya Pogego sekarang ini Kota Palu sekarang ini adalah bermula dari kesatuan empat kampung, yaitu: Besusu, Tanggabanggo (Siranindi) sekarang bernama Kamonji, Panggovia sekarang bernama Lere, Boyantongo sekarang bernama Kelurahan Baru. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota. Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat hubungannya dengan kegiatan kerajaan. Kerajaan Palu lama-kelamaan menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh. Itulah sebabnya Belanda mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu. Belanda pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado pada tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun menyerang Kayumalue. Setelah peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia digantikan oleh Raja Jodjokodi. Pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda. Berikut daftar susunan raja-raja Palu : 1. Pue Nggari (Siralangi) 1796 - 1805 2. I Dato Labungulili 1805 - 1815
6 Profil Daerah Kota Palu 2014
3. Malasigi Bulupalo 1815 - 1826 4. Daelangi 1826 - 1835 5. Yololembah 1835 - 1850 6. Lamakaraka 1850 - 1868 7. Maili (Mangge Risa) 1868 - 1888 8. Jodjokodi 1888 - 1906 9. Parampasi 1906 - 1921 10. Djanggola 1921 - 1949 11. Tjatjo Idjazah 1949 – 1960 Setelah Tjatjo Idjazah, tidak ada lagi pemerintahan raja-raja di wilayah Palu. Setelah masa kerajaan telah ditaklukan oleh pemerintah Belanda, dibuatlah satu bentuk perjanjian “Lange Kontruct” (perjanjian panjang) yang akhirnya dirubah menjadi “Karte Vorklaring” (perjanjian
pendek). Hingga akhirnya Gubernur Sulawesi Tengah menetapkan daerah administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tanggal 25 Februari 1940. Kota Palu termasuk dalam Afdeling Donggala yang kemudian dibagi lagi menjadi Arder Afdeling, antara lain Order Palu dengan ibu kotanya Palu, meliputi tiga wilayah pemerintahan Swapraja, yaitu : 1. Swapraja Palu 2. Swapraja Dolo 3. Swapraja Kulawi Pertumbuhan Kota Palu setelah Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan penjajah Belanda kemudian Jepang pada tahun 1945 semakin lama semakin meningkat. Dimana hasrat masyarakat untuk lebih maju dari masa penjajahan dengan tekad membangun masing-masing daerahnya. Berkat usaha makin tersusun roda pemerintahannya dari pusat sampai ke daerah-daerah. Maka terbentuklah daerah Swatantra tingkat II Donggala sesuai peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 1952 yang selanjutnya
Profil Daerah Kota Palu 2014 7
melahirkan Kota Administratif Palu yang terbentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978. Berangsur-angsur
susunan
ketatanegaraan
RI
diperbaiki
oleh
pemerintah pusat disesuaikannya dengan keinginan rakyat di daerah-daerah melalui pemecehan dan penggabungan untuk pengembangan daerah, kemudian dihapuslah pemerintahan Swapraja dengan keluarnya peraturan yang antara lain adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 dan UndangUndang Nomor 29 Tahun 1959 serta Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 Tentang Terbentuknya Dati I Propinsi Sulteng dengan Ibukota Palu. Dasar hukum pembentukan wilayah Kota Administratif Palu yang dibentuk tanggal 27 September 1978 atas Dasar Asas Dekontrasi sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. Kota Palu sebagai Ibukota Propinsi Dati I Sulawesi Tengah sekaligus ibukota Kabupaten Dati II Donggala dan juga sebagai ibukota pemerintahan wilayah Kota Administratif Palu. Palu merupakan kota kesepuluh yang ditetapkan pemerintah menjadi kota administratif. Sebagai
latar
belakang
pertumbuhan
Kota
Palu
dalam
perkembangannya tidak dapat dilepaskan dari keinginan rakyat di daerah ini dalam pencetusan pembentukan Pemerintahan wilayah kota untuk Kota Palu dimulai sejak adanya Keputusan DPRD Tingkat I Sulteng di Poso Tahun 1964. Atas dasar keputusan tersebut maka diambil langkah-langkah positif oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Pemerintah Dati II Donggala guna mempersiapkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan kemungkinan Kota Palu sebagai Kota Administratif. Usaha ini diperkuat
8 Profil Daerah Kota Palu 2014
dengan SK Gubernur KDH Tingkat I Sulteng Nomor 225/Ditpem/1974 dengan membentuk Panitia Peneliti kemungkinan Kota Palu dijadikan Kota Administratif, maka pemerintah pusat telah berkenan menyetujui Kota Palu dijadikan Kota Administratif dengan dua kecamatan yaitu Kecamatan Palu Barat dan Kecamatan Palu Timur. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tanggal 12 Oktober 1994, Mendagri Yogi S. Memet meresmikannya Kotamadya Palu dan melantik Rully Lamadjido, SH sebagai walikotanya dengan pembagian wilayah menjadi empat kecamatan yakni Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu Timur, dan Kecamatan Palu Utara. Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2012 tentang pembentukan Kecamatan Ulujadi, Kec. Tatanga, Kec. Mantikulore, dan Kec. Tawaeli, wilayah Kota Palu terbagi atas delapan kecamatan dan empat puluh lima kelurahan. Delapan kecamatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kecamatan Palu Barat Kecamatan Tatanga Kecamatan Ulujadi Kecamatan Palu Selatan Kecamatan Palu Timur Kecamatan Mantikulore Kecamatan Palu Utara Kecamatan Tawaeli
Profil Daerah Kota Palu 2014 9
LAMBANG DAERAH
Gambar berbentuk Buah Kelapa dan Belanga (kura tanah) yang bersudut lima dengan warna dasar biru, merah, hijau dan kuning melambangkan 1. 2.
3.
4.
Kekayaan yang terkandung dalam bumi Daerah Kota Palu dapat diolah/dimanfaatkan demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat; Masyarakat Kota Palu bersifat terbuka dalam menerima semua masukan untuk diolah dan senantiasa dimusyawarahkan sehingga lahir suatu keputusan yang pada akhirnya untuk kesejahteraan rakyat; Mempersatukan semua unsur yang ada di Daerah Kota Palu, untuk bersama – sama merasa bertanggung jawab demi kemakmuran Daerah Sulawesi Tengah pada umumnya dan Daerah Kota Palu pada Khususnya; Gambar buah kelapa dan belanga tanah bersudut lima melambangkan falsafah Pancasila;
Arti moto “Maliu Ntinuvu” adalah pengabdian y ang tulus dilandasi dengan
semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh dengan senantiasa mendapat lindungan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan pembangunan demi kehidupan yang makmur, sejahtera dan lestari.
10 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB III
Profil Daerah Kota Palu 2014 11 KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH
3.1
Visi dan Misi Kota Palu
Berbagai isu strategis global, nasional, propinsi dan isu strategis Kota Palu yang lahir dari fakta dan realitas permasalahan yang menjadi prioritas untuk ditanggani sesegera mungkin serta dengan memperhatikan potensi wilayah, kondisi geografis, perekonomian daerah, sosial budaya, prasarana dan sarana, serta kodisi sumberdaya aparatur pemerintah yang ada sebagai modal dasar yang dimiliki oleh Kota Palu dan faktor-faktor strategis yang muncul, amanat pembangunan sebagai yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan arah pembangunan nasional 2010-2014 (RPJMN), arah pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah sebagaimana termuat dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah 2011-2016 serta komitmen politik Walikota dan Wakil Walikota terpilih maka Visi Kota Palu Tahun 2010-2015 dirumuskan sebagai berikut: KOTA TELUK BERBASIS JASA PARIWISATA, INDUSTRI, DAN PERDAGANGAN BERWAWASAN EKOLOGIS
Visi tersebut merupakan suatu gambaran tentang keadaan dan upaya masa mendatang yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan pemerintah Kota Palu. Visi merupakan cara pandang jauh kedepan yang diharapkan menjadi acuan Pemerintah Kota Palu membawa dan menempatkan diri pada suatu tatanan berbangsa dan bernegara serta kedudukan hirarki kota sebagai pusat aktivitas kaum urban. Sesuai dengan amanat visi tersebut, maka kebijakan pembangunan daerah mengacu pada realitas masalah, potensi dan daya dukung lingkungan yang bercirikan nilainilai sosial budaya, sehingga kebijakan pembangunan tersebut diharapkan
12 Profil Daerah Kota Palu 2014
mampu membuka ruang bagi partisipasi publik, untuk mewujudkan pembangunan Kota yang melayani dan dinikmati oleh warganya bercirikan harmonis dalam keragaman. Untuk mewujudkan visi tersebut maka Pemerintah Kota Palu menetapkan empat misi yang harus dilaksanakan, yaitu: 1.
Mewujudkan Pemerintahan Kota Palu yang bersih, berwibawa, dan demokratis;
2.
Mewujudkan sumber daya manusia Kota Palu yang berdaya saing;
3.
Mewujudkan
infrastruktur
Kota
Palu
yang
harmonis
dan
berwawasan ekologis; 4.
Mewujudkan perekonomian Kota Palu yang berbasis pada jasa pariwisata, industri, dan perdagangan.
3.2
RPJMD Kota Palu 2010 – 2015
Beberapa isu strategis yang dimiliki Kota Palu antara lain kualitas Pelayanan Publik. Belum optimalnya pelayanan umum kepada masyarakat disebabkan rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur, rendahnya kinerja sumber daya aparatur, belum memadainya sistem kelembagaan
(organisasi)
dan
ketatalaksanaan
(manajemen)
pemerintahan; rendahnya kesejahteraan aparatur pemerintah serta banyaknya penyalahgunaan wewenang di tingkat aparatur. a.
Pelayanan Pendidikan Masalah pelayanan pendidikan di Kota Palu ditandai dengan biaya
pendidikan
yang
mahal
dan
sulit
diakses
oleh
masyarakat miskin.
Profil Daerah Kota Palu 2014 13
b.
Pelayanan Kesehatan Pembangunan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan cukup
memberikan
hasil
dalam
meningkatkan
derajat
kesehatan masyarakat yang ditandai dengan menurunnya angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, angka kesakitan dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular, dengan demikian umur harapan hidup penduduk semakin meningkat. c.
Kurangnya Infrastruktur Kondisi infrastruktur di Kota Palu masih kurang, apalagi hal ini berkaitan dengan status Ibukota Propinsi Sulawesi Tengah menuju kebangkitan menjadi kota yang sejajar dengan kota maju lainnya. Infrastruktur yang meliputi sarana dan prasarana jalan layaknya sebuah kota maju belum memadai, sarana dan prasarana serta asesoris penerangan jalan yang tidak memadai sebagai ibukota propinsi,
energi yang
mendukung perkembangan investasi kota, air bersih, serta perumahan, sanitasi, pelayanan air minum, dan penyehatan lingkungan serta fasilitas infrastruktur penunjang pariwisata masih terbatas dari segi kuantitas maupun kualitasnya. d.
Penataan Lingkungan Hidup Yang Berwawasan Ekologis Keberadaan sumberdaya alam, air, tanah dan sumberdaya yang lain menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada pula aktivitas manusia
yang
sangat
14 Profil Daerah Kota Palu 2014
mempengaruhi
keberadaan
sumberdaya
dan
lingkungan
di
sekitarnya.
Kerusakan
sumberdaya alam banyak ditentukan oleh aktivitas manusia termasuk pengelolaan pertambangan rakyat poboya yang masuk pada katagori menghawatirkan. e.
Keamanan dan Konflik Sosial. Palu sebagai ibu kota Propinsi Sulawesi Tengah adalah pusat politik, ekonomi, sosial budaya yang sarat dengan berbagai masalah yang kompleks dapat menjadi tempat yang subur tumbuh dan berkembangnya berbagai kejahatan. Masalah kamtibmas di wilayah Kota Palu dan sekitarnya yang terjadi semakin kompleks dan semakin meningkat.
f.
Pengembangan Kawasan Industri Palu (KIP) menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Hasil pembangunan selama ini masih dirasakan belum cukup memadai untuk mengatasi kesenjangan kesejehteraan di berbagai wilayah dan kelompok masyarakat. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah belum bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memadai.
Visi dan misi menjadi acuan utama pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun mendatang. Visi dan Misi pemerintah Daerah Tahun 20102015 ini perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah
prioritas
diimplementasikan
pembangunan dan
diukur
daerah
tingkat
sehingga
lebih
keberhasilannya.
mudah Prioritas
Pembangunan Daerah bertujuan untuk memberikan arah dan fokus pembagunan pada lima tahun mendatang, juga menjawab sejumlah
Profil Daerah Kota Palu 2014 15
tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah dan pemangku kepentingan Kota Palu saat ini dan di masa mendatang sekaligus menjadi agenda utama Sebagian besar sumber daya dan kebijakan akan diprioritaskan
untuk
menjamin implementasi dari prioritas pembangunan daerah berdasarkan Misi Pemerintah Kota Palu. Adapun prioritas pembangunan Kota Palu pada periode 2010 – 2015 antara lain: 1. Reformasi birokrasi dan tata kelola; 2. Pendidikan dan kesehatan; 3. Penanggulangan kemiskinan; 4. Infrastruktur dan energi; 5. Iklim investasi dan iklim usaha; 6. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; 7. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi; dan 8. Ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
16 Profil Daerah Kota Palu 2014
Profil Daerah Kota Palu 2014 17
18 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB IV G E O G RProfil A FDaerah I Kota Palu 2014
19
4.1
Topografi
Kota Palu dengan wilayah seluas 395,06 kilometer persegi, berada pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk Palu yang secara astronomis terletak antara 0º,36” - 0º,56” Lintang Selatan dan
119º,45” - 121º,1”
Bujur Timur, tepat berada di bawah garis Khatulistiwa dengan ketinggian 0 - 700 meter dari permukaan laut. Keadaan geologi Kota Palu secara
umum sama untuk semua
kecamatan yaitu jenis tanah alluvial yang terdapat di lembah Palu. Tabel 4.1 Jumlah, Letak dan Ketinggian Kelurahan menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013 Letak
Ketinggian
Jumlah Kelurahan
Pantai
Bukan Pantai
<500
500 700
700+
01 Palu Barat
6
1
5
5
-
-
02 Tatanga
6
-
6
6
-
-
03 Ulujadi
6
4
2
2
-
-
04 Palu Selatan
5
-
5
4
1
-
05 Palu Timur
5
1
4
4
-
-
06 Mantikulore
7
3
4
3
1
-
07 Palu Utara
5
4
1
1
-
-
08 Tawaeli
5 45
4 17
1 28
1 43
2
-
Kecamatan
Kota Palu
Sumber : Kota Palu Dalam Angka 2014 Secara umum formasi geologi tanah di Kota Palu ini yang dilaporkan SPRS menunjukkan bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung
20 Profil Daerah Kota Palu 2014
berapi dan batuan terobosan yang tidak membeku (Inncous Intrusiverocks ). Disamping pula batuan-batuan metamorfosis dan sedimen. Dataran lembah Palu diperkirakan cocok untuk pertanian intensif. Geologi tanah dataran lembah Palu ini terdiri dari bahan-bahan alluvial dan dan colluvial yang
berasal dari metamorfosis yang telah membeku. Disamping
itu tanahnya kemungkinan bertekstur sedang. Topografi daerah ini adalah datar sampai berombak-ombak dengan beberapa daerah yang berlembah. 4.2
Hidrologi dan Klimatologi
Kota Palu dilalui oleh delapan sungai, diantaranya adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Nama Sungai yang Mengalir di Kota Palu menurut Kecamatan Kecamatan
Nama Sungai
01 Palu Barat
Sungai Palu
02 Tatanga
Sungai Lewara
03 Ulujadi
Sungai Palu, Sungai Kawatuna Sungai Palu, sungai Pondo Sungai Kawatuna, Sungai Pondo, Sungai Watutela
04 Palu Selatan 05 Palu Timur 06 Mantikulore 07 Palu Utara 08 Tawaeli
Sungai Taipa Sungai Pantoloan, Sungai Tawaeli
Profil Daerah Kota Palu 2014 21
Berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia yang mempunyai dua musim, Kota Palu memiliki karakteristik yang spesifik, dikarenakan Kota Palu tidak dapat digolongkan sebagai daerah musim atau disebut sebagai Non Zona Musim.
29 28 27 26 25
Suhu Udara (°C) Gambar 4.1 Suhu Udara Kota Palu Tahun 2013
82 80 78 76 74 72 70 68
Kelembapan Udara (%) i i i i s r r r r i r i r t l e n l r e e e e u u a a e r p t u J b b b b u u s o r a A M J n b u m t m m M a g e e k e s J e p p A O F e o e S N D
Gambar 4.2 Kelembapan Udara Kota Palu Tahun 2013
22 Profil Daerah Kota Palu 2014
Pada tahun 2013, rata-rata suhu udara di Kota Palu yang tercatat pada Stasiun Udara Mutiara Palu adalah 27,7°C Suhu terendah terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 26,64°C, dan suhu terpanas terjadi pada bulan Maret yaitu dengan temperature 28,47°C sedangkan bulan-bulan lainnya suhu udara berkisar antara 26,82°C - 28,18°C. Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Juli yang mencapai 80,78 persen, sedangkan kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Oktober yaitu 73,09 persen. 4.3
Pemanfaatan Lahan
Lahan di Kota Palu terdiri dari lahan kering dan lahan basah. Lahan basah sebagian besar digunakan untah sawah, sementara lahan kering digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, kehutanan, industri, perumahan dan penggunaan lainnya. Rencana Pola Ruang Kota mencakup rencana pengembangan kawasan lindung dan kawasan budi daya pada wilayah daratan seluas ± 39.504 ha dan wilayah laut seluas ± 10.460 ha. Klasifikasi pola ruang wilayah Kota Palu terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya, sebagai berikut: a.
Kawasan Lindung Kota Palu seluas ± 22.290 ha yang terdiri atas:
Hutan lindung;
Kawasan perlindungan setempat, yang meliputi sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar mata air;
Ruang terbuka hijau (RTH) kota, yang antara lain meliputi taman RT, taman RW, taman kota dan permakaman;
Profil Daerah Kota Palu 2014 23
Kawasan suaka alam dan cagar budaya;
Kawasan rawan bencana alam, yang meliputi kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan rawan banjir dan kawasan lindung lainnya.
b.
Kawasan budi daya Kota Palu meliputi kawasan budi daya wilayah darat dengan luas ± 17.216 ha dan Kawasan Budi Daya wilayah laut dengan luas ± 10.460 ha yang terdiri atas:
Kawasan perumahan yang dapat dirinci, meliputi perumahan dengan kepadatan tinggi, perumahan dengan kepadatan sedang, dan perumahan dengan kepadatan rendah;
Kawasan perdagangan dan jasa, yang diantaranya terdiri atas pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern;
Kawasan
perkantoran
yang
diantaranya
terdiri
atas
perkantoran pemerintahan dan perkantoran swasta;
Kawasan industri, yang meliputi industri rumah tangga/kecil dan industri ringan;
Kawasan pariwisata, yang diantaranya terdiri atas pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan;
Kawasan ruang terbuka non hijau;
Kawasan ruang evakuasi bencana meliputi ruang terbuka atau ruang-ruang lainnya yang dapat berubah fungsi menjadi melting point ketika bencana terjadi;
Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal; dan
Kawasan peruntukan lainnya, meliputi antara lain: pertanian, pertambangan
(disertai
24 Profil Daerah Kota Palu 2014
persyaratan
yang
ketat
untuk
pelaksanaan
penambangannya),
pelayanan
umum
(pendidikan, kesehatan, peribadatan, serta keamanan dan keselamatan), militer, dan lain-lain sesuai dengan peran dan fungsi kota.
Profil Daerah Kota Palu 2014 25
26 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB V P E M E R I N TProfil AH AN Daerah Kota Palu 2014
27
5.1
Administrasi Pemerintahan
Batas-batas wilayah administratif Kota Palu adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Kecamatan Donggala;
Tanantovea, Tanantovea,
Kabupaten
Sebelah Selatan
: Kecamatan Marawola dan Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi;
Sebelah Barat
: Kecamatan Kinovaro Kinovaro dan Kecamatan Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Sigi; dan Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala
Sebelah Timur
: Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong, Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala.
Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2012 tentang pembentukan Kecamatan Ulujadi, Kec. Tatanga, Kec. Mantikulore, dan Kec. Tawaeli, wilayah Kota Palu terbagi atas delapan kecamatan dan empat puluh lima kelurahan. Gambar 5.1 Pembagian Luas Wilayah Kota Palu Dalam 8 Kecamatan
2,10% 3,78% 7,58%
15,12%
Palu Barat
10,19% 6,93% 1,95%
Tatanga Ulujadi Palu Selatan Palu Timur
52,35%
Mantikulore Palu Utara Tawaeli
28 Profil Daerah Kota Palu 2014
Kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan Mantikulore yaitu 206,80 km² (52,35%) dan kecamatan yang memiliki wilayah terkecil adalah Kecamatan Palu Timur yaitu seluas 7,71 km² (1,95%). 5.2
Organisasi Pemerintahan
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah untuk pemberdayaan masyarakat melalui upaya pelayanan masyarakat secara lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan penataan kembali administrasi dan manajemen pemerintahan yang bertumpu kepada nilainilai dan paradigma baru. Kota Palu memiliki 45 kelurahan, yang terdiri dari 286 RW dan 1.006 RT. Tabel 5.1 Ibu kota Kecamatan, Jumlah Kelurahan, RT dan RW, Tahun 2013
Kecamatan
Ibu Kota Kecamatan
Jumlah Kelurahan
Jumlah RW
Jumlah RT
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
01 Palu Barat
Lere
6
37
131
02 Tatanga
Pengawu
6
34
128
03 Ulujadi
Tipo
6
31
101
04 Palu Selatan
Birobuli Utara
5
41
162
05 Palu Timur
Besusu Barat
5
36
132
06 Mantikulore Mantikulor e
Talise
7
55
196
07 Palu Utara 08 Tawaeli
Mamboro
5
20
79
Lambara
5
32
77
45
286
1006
Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014 29
5.3
Aparatur Sipil Negara
Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara sebagai abdi masyarakat atau pelayan publik, Sedangkan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sumber daya manusia yang memadai. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki diharapkan memunculkan PNS yang kompeten dan memiliki integritas tinggi. Pada Tahun 2013 jumlah PNS di lingkungan pemerintah daerah Kota Palu berjumlah 8.124 orang. Jumlah tersebut dari tahun 2009 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan salah satunya adalah karena moratorium PNS pada tahun 2011.
Gambar 5.2 Jumlah PNS Daerah Kota Palu Tahun 2009 - 2013
8500 8400 8300
g n a 8200 r O
8100 8000 7900 2009
2010
30 Profil Daerah Kota Palu 2014
2011
2012
2013
Tabel 5.2 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Palu Tahun 2009 - 2013 Tingkat Pendidikan
Jumlah PNS Daerah
(1) SD
(2) 51
SLTP/sederajat
62
SLTA/sederajat
1 898
Diploma I
142
Diploma II
646
Diploma III/Akademi
712
S1
4 425
S2
187
S3
1
2013
8 124
Sumber
: Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu
Tabel 5.3 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Palu Berdasarkan Eselon, Tahun 2013 Eselon
Jumlah PNS Daerah
(1) Eselon 1 Eselon 2
(4) 0 34
Eselon 3
156
Eselon 4
737
Eselon 5
32
JFT
4 984
JFU
2 181
Kota Palu
8 124
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014 31
Tabel 5.4 Jumlah Pegawai Daerah menurut SKPD dan Jenis Kelamin Kota Palu Tahun 2013 Nama SKPD
L
P
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
16
45
61
33
55
16
14
30
19 20
19 11
38 31
39
33
72
15 18 24
20 11 17
35 29 41
24
24
48
91 18
22 32
113 113
17
36
53
21
60
81
109
42
151
25 38
14 31
39 69
74
60
134
63
59
122
109
38
147
41
21
62
50
42
92
5
5
10
1
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
2
BADA KEPEGAWAIAN DAERAH
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BADAN LINGKUNGAN HIDUP BADAN NARKOTIKA KOTA PALU BADAN PELAKSANA PENYULUH DAN KETAHANAN PANGAN BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BADAN PENANGGULANGAN DAERAH BAPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL DINAS KEBERSIHAN DAN PERTANAMAN DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA DINAS KEPENDUDUKAN DAN DAN PENCATATAN SIPIL DINAS KESEHATAN DINAS PEKERJAAN UMUM,ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH DINAS PENDIDIKAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA
32 Profil Daerah Kota Palu 2014
22
Lanjutan Tabel 5.4
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
(1) DINAS TENAGA KERJA DAN SOSISAL GUDANG FARMASI INSPEKTORAT KANTOR PEMADAM KEBAKARAN KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KANTOR SATUA POLISI PAMONG PRAJA KECEMATAN MANTIKULORE KECEMATAN PALU BARAT KECEMATAN PALU SELATAN KACEMATAN PALU TIMUR KECEMATAN PALU UTARA KECEMATAN TATAGA KECEMATAN TAWELI KECEMATAN ULU JADI KELURAHAN BAIYA KELURAHAN BALAROA KELURAHAN BARU KELURAHAN BESUSU BARAT KELURAHAN BESUSU TENGAH KELURAHAN BESUSU TIMUR KELURAHAN BIROBULI SELATAN KELURAHAN BIROBULI UTARA KELURAHAN BAYOGE KELURAHAN BULURI KELURAHAN DONGALA KODI KELURAHAN DUYU KELURAHAN KABONENA KELURAHAN KAMONJI KELURAHAN KAWATUNA KELURAHAN KAYUMALUE NGAPA KELURAHAN KAYUMALUE PAJEKO KELURAHAN LAMBARA KELURAHAN LASOANI KELURAHAN LAYANA INDAH KELURAHAN LERE KELURAHAN LOLU SELATAN KELURAHAN LOLU UTARA KELURAHAN MAMBORO KELURAHAN MAMBORO BARAT
(2) 29 3 14 41
(3) 30 4 11 3
(4) 59 7 25 44
5
8
13
81 9 14 18 14 7 7 6 8 7 8 7 8 5 2 11 11 5 7 4 7 8 6 7 6 6 6 5 5 5 5 5 9 4
15 8 10 11 6 8 9 10 6 3 2 4 11 3 12 8 6 4 2 4 4 6 5 3 3 4 4 9 4 4 6 8 4 2
96 17 24 29 20 15 16 16 14 10 10 11 19 8 14 13 17 9 9 8 11 14 11 1 9 10 10 14 9 9 11 13 13 6
Profil Daerah Kota Palu 2014 33
Lanjutan Tabel 5.4
63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
(1) KELURAHAN NUNU KELURAHAN PALUPI KELURAHAN PANAU KELURAHAN PANTOLOAN KELURAHAN PANTOLOAN BOYA KELURAHAN PENGAWU KELURAHAN PETOBO KELURAHAN POBOYA KELURAHAN SILAE KELURAHAN SIRANINDI KELURAHAN TAIPA KELURAHAN TALISE KELURAHAN TANAMODINDI KELURAHAN TATURA SELATAN KELURAHAN TATURA UTARA KELURAHAN TAVANJUKA KELURAHAN TIPO KELURAHAN TONDO KELURAHAN UJUNA KELURAHAN WATUSAMPU PEMERINTAH KOTA PALU PUSKESMAS BIROBULI PUSKESMAS DUYU PUSKESMAS KAMONJI PUSKESMAS KAWATUNA PUSKESMAS MABELOPURA PUSKESMAS MAMBORO PUSKESMAS PANTOLOAN PUSKESMAS PETOBO PUSKESMAS SINGGANI PUSKESMAS TALISE PUSKESMAS TAWAELI PUSKESMAS TIPO RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUTAPURA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) SD NEGERI PALU SD SWASTA PALU SEKRETARIAT DAERAH SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI
34 Profil Daerah Kota Palu 2014
(2) 8 4 4 7 6 8 9 8 6 4 8 10 6 4 3 2 5 4 6 6 43 6 4 6 6 6 4 8 2 6 5 5 3 87 7 335 57 85 3
(3) 2 13 4 2 2 3 11 2 4 4 1 5 10 12 10 6 4 8 7 2 60 37 24 44 30 41 24 28 41 44 34 28 26 330 11 1163 174 54 5
(4) 10 17 8 9 8 11 20 10 10 8 9 15 16 16 13 8 9 12 13 8 103 43 28 50 36 47 28 36 43 50 39 33 29 417 18 1498 231 139 8
Lanjutan Tabel 5.4
102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114
115 116 117
(1) SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PALU SMA NEGERI PALU SMA SWASTA PALU SMK NEGERI PALU SMK SWASTA PALU SMP NEGERI PALU SMP SWASTA PALU TK PEMBINA TK SWASTA PALU TK-SD SWASTA PALU UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU BARAT UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU SELATAN UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU TIMUR UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU UTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM TOTAL
(2) 23
(3) 24
(4) 47
2
0
2
189 75 186 7 270 76 0 2 1 13
336 116 239 12 655 167 13 56 222 22
525 191 425 19 925 243 13 58 223 35
8
13
21
15
9
24
14
5
19
8
4
12
2 968
5 156
8 124
Profil Daerah Kota Palu 2014 35
36 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB VI SOSIA L
BUD AYA
6.1 Demografi 6.1.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen demografi yaitu kelahiran (birth), kematian (death) dan perpindahan penduduk (migration).
Jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2013 mencapai 356.279 jiwa dan tersebar di 8 kecamatan, yang terdiri dari 179.291 jiwa penduduk laki-laki dan 176.988 jiwa penduduk perempuan. Kecamatan Palu Selatan memiliki jumlah penduduk tertinggi yaitu 69.087 jiwa (19,39%) sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Tawaeli yaitu hanya 19.761 jiwa (5,55%). Gambar
6.1
Persentase Penduduk Kota Palu menurut Kecamatan, 2013 PALU UTARA 5,98%
MANTIKULORE
TAWAELI 5,55%
PALU BARAT 14,24%
18,97% TATANGA 12,49%
ULUJADI 8,01%
PALU TIMUR 15,36% PALU SELATAN 19,39% [Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]
Profil Daerah Kota Palu 2014
37
Ditinjau dari jenis kelamin, pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 179.291 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 176.988 jiwa. Gambar 6.2 menunjukkan perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin per kecamatan. Gambar 6.2 Jumlah Penduduk Kota Palu menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, 2013 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0
Laki-laki
Perempuan
[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]
Dari jumlah tersebut, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk Kota Palu tahun 2013 adalah 101. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada 101 penduduk lakilaki. Seks rasio tertinggi terdapat pada Kecamatan Mantikulore yaitu 104. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah banyaknya tenaga laki-laki bekerja di daerah pertambangan emas yang terletak di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore. Berikut ditampilkan hasil perhitungan rasio jenis kelamin untuk masing-masing kecamatan.
38 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 6.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013
Kecamatan
(1) Palu Barat Tatanga Ulujadi Palu Selatan Palu Timur Mantikulore Palu Utara Tawaeli Kota Palu
Penduduk (Jiwa)
Laki-Laki
(2) 25 369 22 516 14 358 34 738 27 220 34 406 10 659 10 025 179 291
Perempuan
(3) 25 382 21 990 14 184 34 349 27 493 33 197 10 658 9 735 176 988
Rasio Jenis Kelamin
Jumlah
(4) 50 751 44 506 28 542 69 087 54 713 67 603 21 317 19 760 356 279
(5) 100 102 101 101 99 104 100 103 101
[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]
Tabel 6.2 Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Rumah Tangga
Rata-rata Anggota Rumah Tangga
(1)
(2)
(3)
(4)
Palu Barat Tatanga
50 751 44 506
12 811 9 567
4 5
Ulujadi
28 542
6 376
4
Palu Selatan
69 087
16 745
4
Palu Timur
54 713
13 873
4
Mantikulore
67 603
13 504
5
Palu Utara
21 317
4 057
5
Tawaeli
19 760
4 164
5
356 279
81 097
4
Kota Palu
[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]
Profil Daerah Kota Palu 2014
39
Rata-rata jumlah anggota rumah tangga untuk tiap satu rumah tangga di Kota Palu adalah 4 orang.
6.1.2
Komposisi Umur Penduduk
Piramida penduduk menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang disajikan secara grafik. Sumbu horizontal (dasar piramida penduduk) menunjukkan jumlah penduduk dapat berupa jumlah absolut ataupun persentase, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan umur. Dasar piramida dimulai dengan kelompok umur termuda dan dilanjutkan ke atas untuk kelompok umur yang lebih tua dan biasanya puncak piramida untuk kelompok umur yang lebih tua sering dibuat dengan sistem umur terbuka (75+), dan bagian kiri piramida digunakan untuk mewakili penduduk laki-laki sedangkan bagian kanan untuk penduduk perempuan. Gambar 6.3 menunjukkan komposisi atau struktur umur penduduk di Kota Palu terbesar selama tahun 2013 berada pada kelompok umur 20-24 tahun, hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kota Palu masih tergolong penduduk muda. Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia di atas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap produktif. Dengan melihat perbandingan jumlah penduduk yang berusia non produktif dengan penduduk usia produktif dapat diketahui besarnya angka
40 Profil Daerah Kota Palu 2014
ketergantungan pada Tahun 2013 yaitu sebesar 39. Artinya bahwa setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 39 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Gambar
6.3
Piramida Penduduk Kota Palu, 2013
75+ 70-74 65-69 60 - 64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 30000
20000
10000
Laki-Laki
0
10000
20000
30000
Perempuan
Profil Daerah Kota Palu 2014
41
Gambaran lebih lengkap mengenai jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Palu pada tahun 2013 sebagaimana pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 6.3 Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2013
Kelompok Umur (1)
Laki-Laki
Perempuan
0-4 5-9
(2) 16 882 14 228
(3) 16 226 13 178
(4) 33 108 27 406
10-14
15 021
14 462
29 483
15-19
20 429
21 629
42 058
20-24
21 930
21 394
43 324
25-29
16 515
15 731
32 246
30-34
15 206
14 762
29 968
35-39
13 549
13 902
27 451
40-44
12 581
12 864
25 445
45-49
10 517
10 090
20 607
50-54
8 277
7 604
15 881
55-59
5 895
5 532
11 427
60-64
3 721
3 673
7 394
65-69
2 226
2 497
4 723
70-74
1 203
1 586
2 789
75+
1 111
1 858
2 969
179 291
176 988
356 279
Kota Palu
Jumlah
[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]
6.1.3 Kepadatan Penduduk
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan. Hingga akhir tahun 2013 dengan luas
42 Profil Daerah Kota Palu 2014
wilayah Kota Palu 395,06 km², kepadatan penduduk tercatat sebanyak 902 2
jiwa/km², artinya tiap km wilayah Kota Palu dihuni sebanyak 902 jiwa. Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, Kecamatan Palu Timur merupakan wilayah dengan kepadatan tertinggi yaitu 7.055 jiwa/km², sedangkan Kecamatan Mantikulore merupakan wilayah yang terjarang penduduknya yaitu hanya sekitar 327 jiwa/km². Gambar 6.4 Kepadatan Penduduk Kota Palu Per Kecamatan Tahun 2013 2
(Jiwa/Km )
[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]
Profil Daerah Kota Palu 2014
43
6.1.4
Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, selama tahun 2013 jumlah kelahiran penduduk di Kota Palu mencapai 5.761 orang. Jumlah kelahiran tertinggi pada tahun 2013 di Kecamatan Mantikulore yaitu sebesar 1.110 jiwa. Sedangkan jumlah kelahiran terendah di Kecamatan Palu Utara yaitu 322 jiwa. Gambar 6.5 Jumlah Kelahiran dan Kematian Kota di Palu Menurut Kecamatan, Tahun 2013 1110
1400 1200
935
932 805
1000
652
612
800 600 400
322 279
274
200
224
274
195
393
324 93
171
0
Kematian
Kelahiran
Sumber : Kelurahan se-Kota Palu
Tingkat kelahiran kasar/ Crude Birth Rate (CBR) tahun 2013 sebesar 16. Angka tersebut mengandung arti bahwa pada tahun 2013 ada anak yang lahir sebesar 16 per 1000 orang penduduk Kota Palu.
44 Profil Daerah Kota Palu 2014
Jumlah kematian di Kota Palu sepanjang tahun 2013 sebesar 1834 orang. Besarnya tingkat kematian kasar/ Crude Death Rate (CDR) adalah 5 Angka ini berarti bahwa pada tahun 2013 setiap 1.000 orang penduduk Kota Palu terdapat 5 kematian. Secara umum migrasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi dalam hal ini kesempatan mendapatkan pekerjaan untuk mencapai peningkatan taraf hidup/kesejahteraan. Selain faktor ekonomi, juga dipengaruhi oleh aktivitas lainnya seperti bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Jumlah migrasi masuk penduduk tertinggi di Kecamatan Palu Selatan, sedangkan terendah di Kecamatan Tawaeli. Untuk migrasi keluar, tertinggi di Kecamatan Palu Selatan diikuti Kecamatan Palu Barat. Gambar 6.6 Jumlah Migrasi Masuk dan Keluar Kota Palu Menurut Kecamatan, Tahun 2013 679
700 600
499 439
500 400 300
257
237
421
260 258 239
258 176 151
200
101
100
41 55
55
0
Migrasi Masuk
Migrasi Keluar
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Profil Daerah Kota Palu 2014
45
6.2
Ketenagakerjaan
Penduduk Usia Kerja (PUK) adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Penduduk Usia Kerja diklasifikasikan menjadi 2 yaitu Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Yang tergolong Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja atau memiliki pekerjaan tapi sementara tidak bekerja, dan penganggur. Sedangkan Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melakukan kegiatan lainnya. Gambar 6.7 Persentase Penduduk 15 Tahun Ke atas yang Bekerja, Pengangguran dan Bukan Angkatan Kerja di Kota Palu, 2013
Bekerja 36% Pengangguran 59% 5%
Bukan Angkatan Kerja
[Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2013]
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), pada tahun 2013, dari total penduduk usia kerja di wilayah Kota Palu, terdapat 63,57 persen penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja, sementara sisanya 36,43 persen penduduk termasuk dalam bukan angkatan kerja.
46 Profil Daerah Kota Palu 2014
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), dari total angkatan kerja pada tahun 2013, penduduk Kota Palu yang bekerja tercatat sebesar 92,97 persen sedangkan yang diklasifikasikan sebagai penganggur sekitar 7,03 persen. Tabel 6.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan di Kota Palu, 2013
Jenis Kegiatan (1) 1. Angkatan Kerja
Bekerja
Pengangguran
Persentase (2) 63,57 92,97 7,03
2. Bukan Angkatan Kerja
36,43
Sekolah
26,81
Mengurus Rumah Tangga
56,48
Lainnya
16,71
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
63,57
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
7,03
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
92,97
[Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2013] Pada tahun 2013, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Palu, jumlah pencari kerja yang terdaftar sebanyak 5.855 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, pencari kerja terbanyak adalah mereka yang berpendidikan S1 dan S2, diikuti yang berpendidikan SMU dan Diploma, sisanya berpendidikan SLTP dan SD. Meskipun demikian, ternyata lowongan kerja atau kesempatan kerja terbanyak diperuntukkan lulusan SMU sederajat. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran lulusan S1 maupun S2.
Profil Daerah Kota Palu 2014
47
Tabel 6.5 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu, Tahun 2013 Tingkat Pendidikan Bulan
SD
SLTP
SMU/SMK
Diploma I/ II/III
Sarjana/ Pasca S
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Januari
-
-
-
-
12
8
5
54
20
39
Februari
-
-
-
-
12
12
-
13
22
37
Maret
-
1
1
-
14
2
8
12
26
52
April
-
4
-
11
56
129
14
60
92
149
Mei
-
4
5
9
99
152
44
173
141
241
Juni
-
-
3
2
51
52
16
64
108
198
Juli
-
2
5
5
68
56
20
54
131
215
Agustus
1
3
32
18
153
153
89
315
382
486
September
-
-
-
-
407
395
162
582
556
769
Oktober
-
-
6
1
113
112
11
30
413
670
Nopember
-
-
-
-
18
15
2
5
6
8
Desember
-
-
-
-
6
7
-
1
9
18
1
14
52
1 093
371
1 363
(1)
Jumlah
2013
Sumber
: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu
48 Profil Daerah Kota Palu 2014
46 1 009
1 906 2 882
Tabel
6.6
Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu, Tahun 2013
Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja Bulan
SD
SLTP
SMU/SMK
Diploma I/II/III
Sarjana/ Pasca S
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Januari
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
Februari
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Maret
-
-
-
-
370
208
5
7
9
8
April
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mei
-
-
-
-
46
48
-
-
-
1
Juni
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Juli
-
16
2
5
321
276
7
4
111
65
Agustus
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
September
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Oktober
-
-
-
-
32
4
-
-
5
5
Nopember
-
-
-
-
60
72
-
-
5
4
Desember
-
19
-
5
5
5
16
16
21
27
-
37 2
10
834
613
27
150
110
(1)
Jumlah
2013
Sumber
: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu
28
Profil Daerah Kota Palu 2014
49
Gambar 6.8 Jumlah Pencari Kerja Yang Ditempatkan menurut Sektor Kegiatan Ekonomi, Tahun 2013
600 500 400 300 200 100 0 1
2
3
4
Laki-laki
5
6
7
8
9
Perempuan
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perkebunan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Minum 5. Bangunan 6. Perdangan Besar dan Perdagangan Eceran serta Rumah Makan dan Hotel 7. Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 8. Keuangan dan Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan jasa Perusahaan 9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
Sumber: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu 6.3 Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (KB ) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Tujuan umum program KB oleh pemerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
50 Profil Daerah Kota Palu 2014
6.3.1 Pentahapan Keluarga
Kebutuhan pangan dan sandang, perumahan dan fasilitas tempat tinggal merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan. Unsur-unsur rumah yang sering menjadi indikator perumahan adalah kualitas dan fasilitas bangunan. Fenomena ini dijadikan sebagai ukuran untuk mengukur tingkat kesejahteraan menurut pentahapan keluarga ke dalam golongan keluarga pra sejahtera (Pra KS) dan keluarga sejahtera (KS). Tabel 6.7 Jumlah Keluarga menurut Pentahapan, Tahun 2013 Tahapan Keluarga Kecamatan
(1) 01 Palu Barat 02 Tatanga 03 Ulujadi 04 Palu Selatan 05 Palu Timur 06 Mantikulore 07 Palu Utara 08 Tawaeli Kota Palu
Pra KS (2) 1 348 913 1 118 1 805 1 232 1 580 878 902 9 776
KS I
KS II
KS III
(3) 3 037 1 880 1 452 2 146 1 574 2 233 1 468 1 168 14 959
(4) 4 146 2 895 2 256 4 482 4 696 2 392 1 765 1 872 24 504
(5) 2 949 4 673 1 889 4 037 3 808 3 934 747 519 22 551
KS III Plus (6) 2 311 1 285 420 1 829 1 591 2 453 132 124 10 145
Jumlah
(7) 13 791 11 646 7 130 14 299 12 901 12 592 4 990 4 586 81 935
Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah Pra KS tercatat sebesar 9.776 KK (11,93 persen), tahapan KS I sebesar 14.959 KK (18,26 persen), tahapan KS II sebesar 25.504 KK (29,91 persen), tahapan KS III sebesar 22.551 KK (27,52 persen), dan tahapan KS III plus tercatat sebesar 10.145 KK (12,38 persen). Pentahapan
Pra
KS
merupakan
tahapan
tingkat
bawah
Profil Daerah Kota Palu 2014
yang
51
dikategorikan hidup dibawah garis kemiskinan. Sedangkan tahapan KS I dikategorikan sebagai penduduk yang rentan dengan kemiskinan. Sementara tahapan KS II, KS III, dan KS III plus dapat dikategorikan penduduk yang memiliki tingkat kesejahteraan menengah ke atas. 6.3.2 Alat Kontrasepsi
Keluarga Berencana (KB) menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat terutama pasangan usia subur. Data tentang KB dapat dilihat pada Tabel 6.8 Tabel 6.8 Banyaknya PUS dan Pencapaian KB Aktif menurut Kecamatan, Tahun 2013 Kecamatan
PUS
Target
Pencapaian
(1)
(2)
(3)
(4)
01 Palu Barat 02 Tatanga 03 Ulujadi 04 Palu Selatan 05 Palu Timur 06 Mantikulore 07 Palu Utara 08 Tawaeli Kota Palu 2013
9 911 8 067 5 596 11 766 7 691 9 960 3 343 2 685 59 019
7 343 5 761 3 704 9 142 5 018 5 118 1 913 1 608 39 607
9 706 6 629 4 164 10 078 5 473 6 196 2 948 2 123 47 317
% terhadap Target PUS (5)
132% 115% 112% 110% 109% 121% 154% 132% 119%
(6)
98% 82% 74% 86% 71% 62% 88% 79% 80%
umber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu
Pada tahun 2013 jumlah pasangan usia subur (pasangan suami istri yang usia istrinya antara 15-49 tahun) di Kota Palu mencapai 59.019 pasang, sedangkan jumlah peserta KB yang aktif sebesar 47.317 orang. Melihat jumlah peserta KB aktif, berarti sekitar 80 persen dari pasangan usia subur sedang berKB.
52 Profil Daerah Kota Palu 2014
Gambar 6.9 Jumlah Pengguna KB Berdasarkan Alat Kontrasepsi yang digunakan Tahun 2009 – 2013
7187
7000 6000
5664
5000 4000 2260
3000 1413
2000
833
717
1000 0 Pil 2009
Kondom 2010
IUD
Suntik 2011
MOW 2012
Implan 2013
Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu
Gambar 6.9 menunjukkan bahwa pengguna KB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini berarti kesadaran masyarakat akan pentingnya mengatur jumlah anak meningkat. Jenis alat/cara kontrasepsi yang paling diminati adalah suntikan (7.187), diikuti oleh yang menggunakan pil (5.664), IUD (2.260), kondom (1.413), implant (833), dan MOP/MOW (717). Untuk mendukung keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dalam rangka mengatur kelahiran maka pada setiap kecamatan telah dibentuk klinik KB. Pada tahun 2013 terdapat 74 klinik KB di Kota Palu. Data lengkap jumlah klinik KB dan akseptor tiap kecamatan sebagai berikut.
Profil Daerah Kota Palu 2014
53
Tabel 6.9 Jumlah Klinik dan Akseptor KB Menurut Kecamatan Tahun 2009 - 2013
Unit Kecamatan
(1)
KemKes
TNI
Jumlah
Swasta Klinik
Akseptor
Kli-nik
(4)
Akseptor (5)
(6)
(7)
(8)
Akseptor (9)
Klinik
Akseptor
Klinik
(2)
(3)
Palu Barat
6
3 870
-
-
4
1 536
10
5 406
Tatanga
6
950
-
-
1
40
7
990
Ulujadi
6
1 069
-
-
-
-
6
1 069
Palu Selatan
5
1 182
1
84
5
788
11
2 054
Palu Timur
5
877
1
57
7
1 391
13
2 325
Mantikulore
9
4 619
1
65
5
255
15
4 939
Palu Utara
7
652
-
-
-
-
7
652
Tawaeli
5
539
-
-
-
-
5
539
2013
49
13 758
3
206
22
4 010
74
17 974
2012
53
10 396
-
-
22
2 301
75
12 697
2011
49
10 153
2
218
26
1 511
77
11 489
2010
55
6 244
-
-
22
4 358
77
10 602
2009
47
8 852
2
221
17
66
9 073
Jumlah
Sumber
-
: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu
Pencapaian akseptor baru pada tahun 2013, secara keseluruhan sudah melampaui target, atau sekitar 226 persen. Jumlah akseptor tahun 2013 (17.974) meningkat dibanding jumlah tahun 2012 (12.697). Pencapaian jumlah akseptor baru, tidak terlepas dari keberadaan petugas KB di lapangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya program KB tersebut. Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) adalah pegawai Negeri Sipil (PNS) atau non PNS yang diangkat oleh pejabat berwenang,
54 Profil Daerah Kota Palu 2014
sedangkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) merupakan jabatan fungsional PNS. Keduanya mempunyai tugas, tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, pelaporan, evaluasi dan pengembangan program Keluarga Berencana Nasional. PLKB dan PKB merupakan ujung tombak penyuluhan KB yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan atau sebagai penggerak masyarakat di desa/kelurahan binaannya agar mendapatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan KS yang memadai. Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) adalah mitra PKB/PLKB yang merupakan kader yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan/mengelola Program Keluarga Berencana Nasional di tingkat Desa/Kelurahan . Berikut data jumlah petugas KB menurut kecamatan. Tabel 6.10 Jumlah Petugas KB menurut Jenis dan Kecamatan, Tahun 2013 Kecamatan (1) 01 Palu Barat 02 Tatanga 03 Ulujadi 04 Palu Selatan 05 Palu Timur 06 Mantikulore 07 Palu Utara 08 Tawaeli Kota Palu
2013
PPKBD (2) 6 6 6 5 5 7 5 5
PKB/PLKB (3) 4 3 2 5 5 6 3 2
Jumlah (4) 10 9 8 10 10 13 8 7
45
30
75
Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu
Dari tabel 6.10, petugas KB di Kota Palu cukup memadai, masing-masing kelurahan dibina oleh satu PPKBD. Jumlah petugas KB terbanyak terdapat di Kecamatan Mantikulore.
Profil Daerah Kota Palu 2014
55
6.4
Kesehatan
6.4.1 Fasilitas Kesehatan
Masalah Kesehatan perlu mendapat perhatian utama khususnya pada pemerataan pelayanan kesehatan agar seluruh masyarakat dapat dengan mudah menjangkau dan memenuhi kebutuhan kesehatan dengan kualitas pelayanan yang sesuai khususnya bagi masyarakat miskin. Tabel 6.11 Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013 Rumah Sakit Kec
(1)
Palu Barat Tatanga Ulujadi Palu Selatan Palu Timur Mantikulore Palu Utara Tawaeli Jumlah
Puskesmas Tanpa Rawat Inap
Pustu
Poskes des
Polin des
Posyan du
Umum
Bersalin
Rawat Inap
(2)
(3)
(4)
(5)
(7)
(8)
(9)
(10)
1
1
-
1
4
6
-
29
-
-
-
1
4
6
1
23
1
-
-
1
6
8
-
27
-
2
1
2
3
6
-
21
5
5
-
1
-
6
-
33
2
1
-
2
7
2
9
37
1
-
-
1
4
4
-
19
-
-
1
1
2
6
1
23
10
9
2
10
30
44
11
212
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palu
Tabel 6.11 menunjukkan jumlah fasilitas kesehatan yang terdapat di Kota Palu pada tahun 2013. Terdapat 19 unit rumah sakit di Kota Palu, yang terdiri dari 10 rumah sakit umum dan 9 rumah sakit bersalin.
56 Profil Daerah Kota Palu 2014
Pemerintah menyediakan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Hingga akhir tahun 2013 terdapat 12 unit Puskesmas, dengan 2 puskesmas berfasilitas rawat inap. Untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak pemerintah juga membina 212 pos pelayanan terpadu (Posyandu). Selain itu, terdapat pula praktek perorangan seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 6.12 Praktek Kesehatan Perorangan Menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013 Praktek Perorangan Kecamatan
Dokter Umum
Dokter Spesialis
Dokter Gigi
Dokter Gigi Spesialis
Bidan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
21 9 1 33 52 15 2 133
7 2 3 69 2 2 85
4 4 9 20 3 1 1 42
1 1
22 23 10 36 35 22 3 2 153
Palu Barat Tatanga Ulujadi Palu Selatan Palu Timur Mantikulore Palu Utara Tawaeli Kota Palu
Sumber : Kelurahan se-Kota Palu
6.4.2 Tenaga Kesehatan
Seiring dengan pembangunan fasilitas kesehatan, pemerintah juga menyiapkan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya. Pada tahun 2013 jumlah tenaga kesehatan di Kota Palu sebanyak 2.745 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan, tidak hanya lulusan bidang kesehatan saja. Rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk
Profil Daerah Kota Palu 2014
57
Kota Palu sebesar 8. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap 1000 orang penduduk Kota Palu terdapat 8 tenaga kesehatan. Tabel 6.13
Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Jenis Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013
Tenaga Kesehatan
PALU BARAT
TATA NGA
ULU JADI
PALU SEL
PALU TIMUR
MAN TIKU LORE
PALU UTARA
TAW AELI
Kota Palu
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Spesialis
2
-
18
-
4
30
6
-
60
Umum
8
3
43
19
8
42
21
7
151
Gigi Farmasi/Apoteker
1
1
7
5
1
8
4
2
29
3
-
3
2
3
22
14
2
49
Asisten Apoteker
3
2
21
5
13
26
17
1
88
Kesehatan
44
29
219
169
122
481
180
47
129 1
Non Kesehatan
3
-
17
9
24
37
9
12
111
8
10
5
27
14
28
3
8
103
Perawat
11
5
48
24
39
52
37
6
222
Non Perawat
7
8
16
13
19
31
8
12
114
26
-
39
84
69
155
141
13
527
116
58
436
357
316
912
440
110
2.74 5
r e t k o D
i m e d a k A
Bidan
s i d e m a r a P
Lain-lain Jumlah
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palu
58 Profil Daerah Kota Palu 2014
6.5 Pendidikan 6.5.1 Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan anak prasekolah merupakan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, hal ini membawa dampak positif bagi perkembangan anak khususnya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta mengembangkan bakat – bakatnya secara optimal dan menyeluruh. Program
pendidikan
anak
usia
prasekolah
kini
telah
banyak
diselenggarakan oleh masyarakat dan lembaga, sebab kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak prasekolah semakin baik. Usia prasekolah merupakan kesempatan emas bagi anak untuk orientasi belajar anak yang sesungguhnya dalam mengembangkan sikap dan minat belajar serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak lewat pengembangan sikap mental yang positif. Tabel 6.14 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah menurut Kelurahan dan Jenisnya di Kota Palu Tahun 2013
Kelurahan
PAUD
TK/RA
(2) 14
(3) 14
Tatanga
4
13
Ulujadi
1
1
Palu Selatan
5
24
Palu Timur
8
23
Mantikulore
12
19
Palu Utara
6
15
Tawaeli
-
2
50
111
(1) Palu Barat
Jumlah Sumber : Kelurahan se-Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014
59
6.5.2 Fasilitas Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, dengan adanya pendidikan kita bisa mengetahui berbagai macam informasi dan pengetahuan. Pemerintah
Kota
Palu
melalui
Dinas
Pendidikan
berupaya
meningkatkan sumber daya manusia terutama dengan memberi kesempatan kepada anak usia sekolah untuk memasuki jenjang pendidikan. Hal ini harus dibarengi dengan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai. Berikut fasilitas pendidikan yang tersedia di Kota Palu pada tahun 2013. Tabel 6.15 Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah di Kota Palu Tahun 2013 Jenjang Pendidikan
SD
Kecamatan
SLTP
SMU
SMK
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
PALU BARAT
19
10
2
9
0
2
0
0
TATANGA
12
8
2
8
1
4
1
2
ULUJADI
15
4
2
2
1
0
0
0
PALU SELATAN
13
7
3
4
1
3
0
4
PALU TIMUR
24
9
6
11
3
7
3
5
MANTIKULORE
22
4
5
5
2
4
3
3
PALU UTARA
13
3
3
2
0
1
1
0
TAWAELI
14
3
4
2
2
2
0
2
JUMLAH
132
48
27
43
10
23
8
16
(1)
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Palu
60 Profil Daerah Kota Palu 2014
Sedangkan untuk pendidikan tingkat perguruan tinggi, terdapat 4 Perguruan Tinggi Negeri (STAIN Datokarama, Akademi Keperawatan, Universitas Tadulako, Politeknik Kesehatan Palu) dan 21 Perguruan Tinggi Swasta. Tabel 6.16 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Perguruan Tinggi Menurut Status Kepemilikan di Kota Palu Tahun 2013 Perguruan Tinggi
Kecamatan
Negeri
Swasta
(2)
(3)
PALU BARAT
1
2
TATANGA
-
-
ULUJADI
-
-
PALU SELATAN
-
2
PALU TIMUR
-
9
MANTIKULORE
2
7
PALU UTARA
1
1
TAWAELI
-
-
JUMLAH
4
21
(1)
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Palu
6.5.3 Tenaga Pendidikan
Selain fasilitas pendidikan, kemajuan pendidikan di Kota Palu juga dipengaruhi oleh faktor banyaknya tenaga pendidik yang ada di sekolah tersebut. Secara rinci alokasi tenaga pendidik masih belum merata, oleh karena itu akan dijelaskan dalam tabel tentang keadaan tenaga pendidik tersebut.
Profil Daerah Kota Palu 2014
61
Gamb Gambar ar 6.10 6.10 Bany Banyak akny nya a Guru Guru Menu Menuru rutt Jenj Jenjan ang g Pend Pendid idik ikan an di Kot Kota a Palu Palu Tahu Tahun n 2013 2013 500 400 300 200 100 0
SD
SLTP
SMK
SLTA
Sumbe Sumberr : Dinas Dinas Pendi Pendidik dikan an
6.5.4
Jumlah Siswa
Gambar 6.11 Jumlah Siswa Siswa Menurut Jenjang Jenjang Pendidikan Pendidikan di Kota Palu Tahun Tahun 2013
35000
32554
30000 25000 20000 15000
NEGERI
15390
SWASTA
8662
10000
7551 4365
3664 4611
5018
5000 0 SD
Sumber: Sumber: Dinas Dinas Pendidikan Pendidikan
62 Profil Daerah Kota Palu 2014
SLTP
SMU
SMK
Jumlah siswa di Kota Palu Palu tahun 2013 baik negeri negeri maupun swasta swasta yang tercatat tercatat di lingkung lingkungan an Dinas Pendidi Pendidikan kan Kota Palu Palu yaitu SD SD 41.216 41.216 siswa, siswa, SLTP 19.75 19.755 5 siswa, siswa, SMU 11.215 11.215 siswa, siswa, dan SMK SMK 9.629 9.629 siswa. siswa. Tabel Tabel 6.17 6.17 Bany Banyak aknya nya Seko Sekolah lah,, Murid Murid dan Guru Guru Seko Sekola lah h Dasa Dasarr dan Rasio Rasio Murid terhadap terhadap Guru, Tahun 2013
Kecamatan
Sekolah
Murid
Guru
(1)
(2)
(4)
(5)
Rasio Murid terhadap Guru (6)
01 Palu Barat
31
7 548
424
18
02 Tatanga
20
4 364
200
22
03 Ulujadi
19
2 287
219
10
04 Palu Selatan
21
6 306
257
24
05 Palu Timur
33
8 775
492
18
06 Mantikulore
26
6 368
405
16
07 Palu Utara
16
2 697
154
18
08 Tawaeli
18
2 871
187
15
184
41 216
2 338
18
Kota Palu
2013
Sumber
: Dinas Pendidikan Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014
63
Tabel
6.18
Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadap Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta menurut Kecamatan Tahu Tahun n 2013 2013
Kecamatan
Sekolah
Murid
Guru
(1)
(2)
(3)
(4)
Rasio Rasio Murid Murid terhadap Guru (5)
01 Palu Barat
11
4 112
273
15
02 Tatanga
10
983
98
10
03 Ulujadi
4
444
89
5
04 Palu Selatan
6
3 457
310
10
05 Palu Timur
17
6 655
478
14
06 Mantikulore
10
1 649
197
8
07 Palu Utara
5
1 067
85
13
08 Tawaeli
7
1 388
110
13
70
19 755
1 551
13
Kota Palu
2013
Sumber
: Dinas Pendidikan Kota Palu
64 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel
6.19
Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadap Guru Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan
Sekolah
Murid
Guru
(1)
(2)
(3)
(4)
Rasio Murid terhadap Guru (5)
01 Palu Barat
6
2 064
136
15
02 Tatanga
5
686
60
11
03 Ulujadi
1
227
38
6
04 Palu Selatan
2
2 095
164
13
05 Palu Timur
10
3664
324
11
06 Mantikulore
6
1370
170
8
07 Palu Utara
1
129
36
4
08 Tawaeli
3
980
85
12
1 013
11
Kota Palu
2013
34
11 215
Sumber
: Dinas Pendidikan Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014
65
Tabel
6.20
Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadap Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan
Sekolah
Murid
Guru
(1)
(2)
(3)
(4)
Rasio Murid terhadap Guru (5)
01 Palu Barat
2
747
50
15
02 Tatanga
3
276
22
13
03 Ulujadi
-
-
-
04 Palu Selatan
4
2 002
163
13
05 Palu Timur
8
4862
420
12
06 Mantikulore
6
989
135
7
07 Palu Utara
1
537
90
6
08 Tawaeli
2
216
14
15
26
9 629
894
11
Kota Palu
2013
Sumber
: Dinas Pendidikan Kota Palu
66 Profil Daerah Kota Palu 2014
-
6.7
Agama
Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan agama diperlukan untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan serta merencanakan suatu program kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama. Walaupun keyakinan agama antar penduduk Kota Palu berbeda, namun suasana kehidupan masyarakat tetap harmonis dan tumbuh sikap toleransi antar pemeluk agama. Hal ini karena adanya pembinaan dari pemerintah dan pengarahan dari tiap pemuka agama. Proporsi penduduk menurut agama yang dianut disajikan dalam Gambar 6.12. Pemeluk agama Islam mendominasi dengan persentase sebesar 89,33 persen. Protestan 7,85 persen, Katholik 1, 4 persen, Hindu 1,02, dan Budha 0,40 persen Gambar 6.12 Persentase Penduduk Kota Palu Menurut Agama Tahun 2013 Islam, 89,33
Budha, 0,40 Hindu, 1,02
Protestan, 7,85 Katolik, 1,40
Sumber: Kementrian Agama Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014
67
Fasilitas
peribadatan
berguna
untuk
memperlancar
aktivitas
keagamaan masing-masing pemeluk agama. Jumlah peribadatan menurut kecamatan di Kota Palu disajikan pada tabel 6.21. Tabel 6.21 Banyaknya Tempat Peribadatan di Kota Palu Menurut Agama, 2013
Kecamatan
Islam
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
Masjid
Surau
Gereja
Gereja
Pura
Vihara
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Palu Barat
37
18
1
-
-
1
Tatanga
32
16
-
-
-
2
Ulujadi
33
8
2
-
-
-
Palu Selatan
63
15
27
1
-
1
Palu Timur
40
13
21
1
-
-
Mantikulore
63
17
5
-
1
-
Palu Utara
20
5
1
-
-
-
Tawaeli
29
7
2
-
-
-
317
99
59
2
1
4
(1)
Kota Palu
Sumber : Kelurahan se-Kota Palu
68 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB VII P E R T A N Profil IAN Daerah Kota Palu 2014
71
Pembangunan ekonomi
yang
pemerintah
di
sedang
daerah
diarahkan
pada
perdagangan,
bidang dilakukan
Kota
Palu
sektor
industri,
jasa
dengan
dan
didukung oleh sektor pertanian yang tangguh.
Pembangunan
disektor
pertanian
masih
penting
menjadi
disebabkan jumlah penduduk yang berusaha dibidang pertanian masih relatif besar. Gambaran mengenai keadaan pertanian di Kota Palu yang menyangkut digunakan,
luas luas
lahan
yang
panen
serta
produksinya disajikan pada bab ini. Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor yaitu :
72 Profil Daerah Kota Palu 2014
1.
Tanaman Pangan
2.
Hortikultura
3.
Perkebunan
4.
Peternakan
5.
Perikanan
6.
Kehutanan
7.1
Tanaman Pangan
a.
Padi Tanaman pangan terdiri dari komoditas padi dan palawija. Padi
sawah yang memiliki luas panen 795 Ha pada tahun 2012 menjadi 537 Ha pada tahun 2013 atau turun sebesar 32,45 persen, sedangkan produksi padi dari 4.299 ton tahun 2012, menjadi 2.684 ton tahun 2013 atau mengalami penurunan sebesar 37,57 persen. Padi tersebar di semua kecamatan Kecuali Kecamatan Palu Timur yang merupakan pusat kegiatan perdagangan. Adapun daerah sentra penghasil padi diantaranya adalah Kecamatan Tawaeli, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Mantikulore, dan Kecamatan Tatanga.
5000 4000 3000 2000 1000 0 2009
2010
Luas panen (ha)
2011
2012
2013
Produksi (ton) Gambar 7.1 Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Tahun, 2009-2013
Profil Daerah Kota Palu 2014 73
b.
Palawija Luas panen jagung pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
16,47 persen, yaitu dari 346 Ha pada tahun 2012 menjadi 403 Ha pada tahun 2013. Namun, kenaikan luas lahan ini tidak diiringi dengan kenaikan produksi jagung dari 2.046 ton pada tahun 2012 menjadi 1.699 ton pada tahun 2013 atau turun sekitar 16,96 persen. Tanaman palawija lainnya ada yang mengalami penurunan dan kenaikan. Tanaman palawija yang merupakan komoditas utama di Kota Palu adalah ubi kayu. Pada tahun 2013 produksi ubi kayu di Kota Palu mencapai 2.150,81 ton dari luas lahan seluas 98 ha. Komoditas utama kedua setelah ubi kayu adalah jagung, yakni produksi mencapai sebanyak 1.431,09 ton dari lahan seluas 468 ha dan merupakan lahan palawija terluas di Kota Palu. Tabel 7.1 Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Palawija Tahun 2013
(1)
Luas Panen (Ha) (2)
Hasil Perhektar (Ku/ha) (3)
Produksi (Ton) (4)
Jagung
468
30,58
1 431,09
Kedelai
-
-
-
Kacang Tanah
227
18,80
462,78
Kacang Hijau
-
-
-
Ubi Kayu
98
219,47
2 150,81
Ubi Jalar
61
117,91
719,26
Palawija
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu
74 Profil Daerah Kota Palu 2014
7.2
Hortikultura Pertanian Subsektor hortikultura meliputi tanaman sayuran,
tanaman buah-buahan, tanaman obat (biofarmaka), dan tanaman bungabungaan. Tabel 7.2 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Tanaman Sayur-sayuran menurut Jenisnya, Tahun 2013 Jenis Tanaman (1) 01 Bawang Merah
Luas Panen/ (Ha) (2) 247
Hasil Per Hektar (Ku/Ha) (3) 62,12
Produksi (Kuintal) (4) 15 344
02 Bawang Putih
-
03 Bawang Daun
14
47,71
668
04 Terung
50
323,26
16 163
05 Buncis
-
-
-
06 Ketimun
63
86,40
5 443
07 Kentang
-
-
-
08 Kubis
-
-
-
114
48,66
5 547
10 Labu Siam
-
-
-
11 Kangkung
211
41,11
8 675
12 Bayam
177
30,23
5 351
13 Wortel
-
-
-
14 Lobak
-
-
-
15 Kacang Merah
-
-
-
09 Petsai / Sawi
-
-
16 Kacang Panjang
73
35,12
2 564
17 Cabe besar
88
55,52
4 886
18 Cabe rawit
111
60,89
6 759
19 Tomat
145
111,46
16 162
-
-
-
20 Petai
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014 75
Komoditi
Hortikultura
sayuran yang dimonitor melalui survei
pertanian
Pertanian,
oleh
Dinas
Kehutanan
dan
Kelautan
Kota
dikelompokkan
Palu
ke
dalam
tanaman sayuran, yang terdiri atas 20 jenis, antara lain bawang merah, petsai, tomat, bawang daun,
ketimun,
kacangan,
kacangan-
terung,
lombok,
bayam dan kangkung. Komoditas sayuran yang memiliki produksi terbesar di Kota Palu adalah terung dengan produksi mencapai 16.163 kuintal dari lahan seluas 50 ha. Setelah itu menyusul tomat dengan produksi 16.162 kuintal dari lahan seluas 145 ha. Sedangkan lahan hortikultura paling banyak ditanami bawang merah yaitu seluas 247 ha. Dan pada tahun 2013 produksi bawang merah adalah sebanyak 15.344 kuintal. Bawang merah adalah salah satu produk utama Kota Palu yang digunakan sebagai bahan baku utama bawang goreng yang merupakan oleh-oleh khas dari Kota Palu. Adapun Kecamatan penghasil bawang merah adalah Kecamatan Tawaeli dan Kecamatan Palu Utara.
76 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 7.3 Banyaknya Tanaman Buah-buahan dan Produksi menurut Jenisnya Tahun 2013 Jenis Buah-buahan (1) 01 Alpokat
Banyaknya Tanaman (Rumpun/pohon) (2) 258
Produksi (Kuintal) (4) 841
02 Anggur
613
510
03 Belimbing
140
86
-
-
21
43
06 Jambu Biji
286
215
07 Jambu Air
303
93
-
-
09 Mangga
11 418
7 924
10 Manggis
-
-
11 Melinjo
-
-
12 Melon
-
-
13 Nangka
71 022
11 615
14 Nenas
79 077
3 037
15 Pepaya
1 109
876
16 Pisang
5 512
3 594
19
24
18 Salak
-
-
19 Sawo
44
58
-
-
21 Sirsak
961
548
22 Sukun
331
708
04 Duku / Langsat 05 Durian
08 Jeruk
17 Rambutan
20 Semangka
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014 77
Komoditas tanaman buah-buahan yang menjadi sasaran survei oleh Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu terdiri atas 22 jenis, yakni antara lain alpukat, anggur, belimbing, dukuh/langsat, durian, jambu biji, jambu air, jeruk, manga, manggis, melinjo, melon, nangka, Nenas, papaya, pisang, rambutan, salak, sawo, semangka, sirsak, dan sukun. Produksi tanaman buah-buahan yang terbesar adalah buah nangka yaitu sebanyak 11.615 kuintal dari sejumlah 71.022 pohon. Komoditas terbesar kedua adalah buah manga yaitu dengan produksi sebanyak 7.924 kuintal dari sejumlah 11.418 pohon. Tabel 7.4 Banyaknya Tanaman Obat-Obatan dan Produksi menurut Jenisnya, Tahun 2013 Hasil Per Luas Panen Produksi M² Jenis Tanaman (M²) (Kg/M²) (Kg) (1) (2) (3) (4) 01 Jahe 1 486 10,99 16 338 02 Laos
673
15,32
10 313
03 Kencur
74
5,69
421
04 Kunyit
2 258
8,32
18 794
05 Lempuyang
38
5,58
212
06 Temulawak
1 995
6,41
12 793
07 Tewireng
32
5,25
168
08 Temukunci
19
2,79
53
09 Dhingo/Drigo
17
3,88
66
10 Mengkudu
1 806
14,71
26 572
11 Keji Beling
108
5,06
547
12 Sambiloto
166
2,09
347
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu
78 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tanaman
obat-obatan
terdiri
atas 12 jenis, yakni antara lain jahe, laos,
kencur,
temulawak,
kunyit,
lempuyang,
tewireng,
temukunci,
dhingo/drigo, mengkudu, keji beling, sambiloto. Produksi tanaman biofarmaka di Kota Palu pada tahun 2013 yang terbesar
adalah
mengkudu
yakni
mencapai 26.572 kg dari luas lahan 1.806 ha. Komoditas terbesar kedua adalah kunyit, dengan luas lahan sebesar 2.258 ha produksi kunyit pada tahun 2013 adalah 18.794 kg. 7.3
Perkebunan Subsektor perkebunan yang paling besar di Kota Palu adalah pada
komoditas kelapa dan kakao/coklat yang distribusinya hampir ada di setiap kecamatan kecuali Kecamatan Palu Timur. a.
Kelapa Pada tahun 2013 luas tanam perkebunan kelapa di Kota Palu
sebanyak 482,00 hektar. Tanaman perkebunan kelapa tersebut semuanya adalah perkebunan rakyat yang masing-masing terdapat di Kecamatan Tawaeli seluas 138 hektar, Kecamatan Ulujadi seluas 194,00 hektar, Kecamatan Mantikulore 72 hektar dan sisanya terdapat di kecamatan lain.
Profil Daerah Kota Palu 2014 79
b.
Kakao (Coklat) Luas tanam perkebunan coklat di Kota Palu pada tahun 2013 seluas
570 hektar yang sebagian besar terletak di Kecamatan Tawaeli yaitu seluas 347 hektar dan sisanya terdapat di kecamatan lain. Tabel 7.5 Luas Areal Tanaman Perkebunan menurut Jenis Tanaman (Ha) Tahun 2013 Kecamatan (1) 01 02 03 04 05 06 07 08
Palu Barat Tatanga Ulujadi Palu Selatan Palu Timur Mantikulore Palu Utara Tawaeli Kota Palu
Kelapa (2)
Kemiri (3)
1 6 194 58 72 13 138
1 23 58
482,00
82,00
Jambu Mete (4) 11 6 2 8
Coklat (5) 2 4 60 133 4 20 347
27,00 570,00
Kopi (6) -
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu 7.4
Peternakan Ternak Besar dan Kecil di wilayah Kota Palu terdiri dari Kerbau, Sapi,
Kuda, Kambing, Domba dan Babi. Pada tahun 2013 populasi terbesar adalah kambing sebanyak 100.389 ekor, kemudian sapi 8.272 ekor dan domba 4.720 ekor. Sementara populasi unggas terbesar adalah Ayam Pedaging sejumlah 5.300.000 ekor, Ayam Buras 584.654 ekor, Ayam Ras Petelur 183.807 ekor dan itik 3.228 ekor
80 Profil Daerah Kota Palu 2014
120000 100000 80000 r o k e
60000 40000 20000 0 Gambar 7.2 Populasi Ternak Besar dan Kecil di Kota Palu, Tahun 2013
6000000 5000000 4000000 r o k e
Ayam Ras Pedaging; 5300000
3000000 2000000 1000000
Ayam ras petelur; 183807
Ayam Buras; 584654 Itik; 3228
0 Gambar 7.3 Populasi Ternak Unggas di Kota Palu, Tahun 2013
Profil Daerah Kota Palu 2014 81
Tabel 7.6 Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil menurut Kecamatan dan Jenisnya Tahun 2013
01 02 03 04 05 06 07 08
Kecamatan
Kerbau
Sapi
Kuda
Kambing
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
351 713 713 719 107 2 243 1 010 2 452
58 133 23 142 55 256 18 226
9 614 9 345 14 792 10 124 870 45 341 5 693 4 610
911
100 389
Palu Barat Tatanga Ulujadi Palu Selatan Palu Timur Mantikulore Palu Utara Tawaeli Kota Palu
3 3
8 272
Domba Babi (6)
(7)
120 100 160 260 0 3.800 205 75
-
4 720
-
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu Tabel 7.7 Jumlah Pemotongan Hewan Ternak dan Produksi Daging menurut Hewan Ternak, Tahun 2013
(1)
Jumlah hewan yang dipotong (ekor) (2)
Jumlah produksi daging (ton) (3)
Kerbau
0
0
Sapi
7 211
767,68
Kuda
43
7,53
Kambing
65 054
1 588,32
Domba
490
17,89
Babi
0
0
Unggas
6 724 744
4 920,94
Hewan Ternak
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu
82 Profil Daerah Kota Palu 2014
7.5
Perikanan Produksi Perikanan di Kota Palu tahun 2013
tercatat sebesar
2.721,59 ton, dan naik 7,24 persen dari tahun 2012 yaitu sebesar 2.537,75 ton. Produksi tersebut terdiri dari produksi perikanan laut sebesar 2.673,04 ton, dan perikanan darat 48,55 ton. Selanjutnya perkembangan produksi perikanan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar berikut ini.
6000 4000
Perikanan Darat
2000
Perikanan Laut
0 2009 2010
2011
2012
2013
Gambar 7.4 Perkembangan Produksi Perikanan, Tahun 2009 - 2013 (ton) Pada subsektor perikanan, Kota Palu memiliki potensi kelautan dikarenakan wilayahnya yang sebagian merupakan teluk Palu. Namun untuk budidaya perikanan darat di kolam-kolam tidak terlalu berpotensi. Produksi perikanan dengan cara penangkapan mengalami kenaikan hasil dari 2.508,25 ton pada tahun 2012 menjadi 2.673,04 ton pada tahun 2013. Produksi ikan dari sisi budidaya juga mengalami peningkatan hasil, untuk
Profil Daerah Kota Palu 2014 83
budidaya perikanan di kolam meningkat dari 24,7 ton di tahun 2012 menjadi 48,55 di tahun 2013. Sebagian besar rumah tangga perikanan (RTP) laut menggunakan jukung atau biasa disebut katinting ketika melaut, yaitu sebanyak 37,23% dari jumlah rumah tangga perikanan laut. Sebanyak 34,62%
RTP laut
menggunakan jukung, ada pula RTP laut yang tidak menggunakan perahu ketika melaut yaitu sebanyak 8,52%, hanya 0,27% saja RTP laut yang menggunakan kapal motor ketika melaut, sisanya menggunakan perahu motor yaitu sebanyak 19,37%. Tabel 7.8 Jumlah Alat Penangkap Ikan pada Usaha Perikanan Laut Tahun 2009 - 2013 Tahun Jenis Alat Penangkap Ikan 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Payang Pukat Pantai
9
21
8
93
25
Pukat Cincin
-
-
-
-
-
Jaring Insang Hanyut
97
971
115
149
136
Jaring Insang Tetap
45
122
74
96
88
-
-
-
-
-
2 376
-
-
-
406
20
-
-
470
10
-
-
-
-
-
Muroani
-
-
-
-
-
Lainnya
-
-
-
-
-
Jaring Angkat Jenis Alat Pancing yang lain Penangkap Perangkap Ikan Pengumpul Rumput Laut
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu
84 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 7.9 Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan menurut Jenis Usaha Perikanan Kota Palu, 2013 Jumlah Nilai Produksi Jenis Usaha Perikanan Produksi (ton) (000 rupiah) (1) (2) (3) Perikanan Laut -
Perikanan Tangkap
2 673,04
47 189 700
-
Budidaya Laut
-
-
-
Perairan Umum
-
-
-
-
Perikanan Darat -
Budidaya di Tambak
-
Budidaya di Kolam
48,55
1 218 695
-
Budidaya di Sawah
-
-
-
Karamba
-
-
-
-
Produksi Ikan Laut Awetan -
Penggaraman
-
Pengasapan
3 795
…
-
Pindang
5 760
…
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu : … data tidak tersedia Ket 7.6
Kehutanan Meskipun Kota Palu merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah,
namun Kota Palu juga memiliki lahan yang berfungsi sebagai hutan, baik merupakan hutan lindung, hutan produksi terbatas, maupun hutan suaka alam dan hutan wisata. Total luas hutan di Kota Palu adalah 17.306 ha. Jenis hutan yang memiliki luas paling besar adalah Hutan Lindung yaitu 7.141 ha ( 41,26%) sisanya adalah hutan produksi terbatas (4.376 ha) dan hutan suaka alam
Profil Daerah Kota Palu 2014 85
dan hutan wisata (5.789 ha). Selain itu, di Kota Palu tidak terdapat jenis hutan lain baik berupa hutan produksi tetap, hutan yang dapat di konversi, maupun kawasan hutan tetap.
Hutan Lindung 34%
41% Hutan Produksi Terbatas 25%
Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata
Gambar 7.5 Persentase Luas Hutan menurut Penggunaan di Kota Palu
86 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB VIII KONSTRUKSI, INDUSTRI, PERTAMBANGAN, PENGGALIANProfil DAN ENERGI Daerah Kota Palu 2014 87
8.1
KONSTRUKSI Pembangunan di sektor konstruksi di Kota Palu dalam kurun waktu
lima tahun terakhir terjadi begitu besar. Hal ini terlihat pada pertumbuhan PDRB di sector konstruksi yang terlihat pada gambar di bawah ini:
14,22 11,85
12,53
9,71 8,10
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 8.1 Laju Pertumbuhan PDRB pada Sektor Konstruksi di Kota Palu Tahun 2009 2013 –
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2009 pertumbuhan sektor konstruksi hanya 8,10 persen namun pada tahun 2013 pertumbuhannya melejit menjadi 14,22 persen. Kota Palu merupakan wilayah yang sedang berkembang dan sedang giat melaksanakan pembangunan fisik. Pembangunan perumahan terjadi di hamper seluruh wilayah Kota Palu baik yang dilakukan oleh perorangan maupun oleh para pengembang. Pembangunan sarana perdagangan berupa ruko dan pusatpusat perbelanjaan juga terjadi dimana-mana.
88
Profil Daerah Kota Palu 2014
Berdasarkan data dari Dinas Tata Ruang Kota Palu, jumlah bangunan yang memiliki IMB sebanyak 3.568 bangunan. Jumlah tersebut dapat dikatakan sedikit apabila dilihat secara fisik bahwa di Kota Palu terdapat banyak sekali bangunan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kesadaran masyarakat yang kurang dengan membangun tanpa memiliki izin (IMB). Jumlah bangunan yang memiliki IMB paling banyak ada di Kecamatan Palu Selatan sebanyak 1.094 bangunan dan kecamatan dengan bangunan yang memiliki IMB paling sedikit adalah Kecamatan Palu Timur sebanyak 147 bangunan saja.
Tabel 8.1 Jumlah Bangunan Menurut Status Perizinan Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kecamatan (1)
Jumlah Bangunan Memiliki IMB (2)
01 Palu Barat
377
02 Tatanga
433
03 Ulujadi
544
04 Palu Selatan
1 094
05 Palu Timur
147
06 Mantikulore
852
07 Palu Utara
77
08 Tawaeli
44
Kota Palu
3 568
Tidak memiliki IMB (3)
… … … … … … … …
…
Sumber : Dinas Tata Ruang Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014 89
8.2
INDUSTRI Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh RPJMD pembangunan
industri
ditujukan
untuk
memperluas
lapangan
kerja, pemerataan
kesempatan berusaha, meningkatkan eksport, menunjang pembangunan di daerah, memanfaatkan sumber daya alam serta sumber daya manusia. Dewasa ini pemerintah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membuka berbagai kegiatan di bidang industri. Data perusahaan industri yang disajikan dalam bab ini diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Palu .
Tabel 8.2 Banyaknya Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri Tahun 2009 2013 –
Klasifikasi Industri (1) Industri Aneka (IA) Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK) Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK) Jumlah
1 2 3
2009
2010
2011
2012
2013
(2) 548
(3) 645
(4) 660
(5) 692
(6) 702
891
1 038
1 049
1 054
1 063
1 175
1 357
1 393
1 432
1 454
2 614
3 040
3 102
3 178
3 219
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Palu Jumlah perusahaan industri sesuai data yang diperoleh tahun 2013 tercatat sebanyak 3.219 perusahaan yang terdiri dari: Industri Aneka 702 perusahaan, Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Kimia sebanyak 1.063 perusahaan, dan Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan sebanyak
90
Profil Daerah Kota Palu 2014
1.454 perusahaan. Dari keseluruhan
perusahaan yang ada
mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 16.733 orang. Keadaan ini cukup menggembirakan karena indikator tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya, baik mengenai jumlah perusahaan industri maupun daya serap tenaga kerjanya yang berdampak pada peningkatan nilai tambah sektor industri terhadap pendapatan regional Kota Palu. Jumlah perusahaan industri sesuai data yang diperoleh tahun 2013 tercatat sebanyak 3.219 perusahaan yang terdiri dari: Industri Aneka 702 perusahaan, Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Kimia sebanyak 1.063.
Gambar 8.2 Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri, Tahun 2009 - 2013 10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 2009 2010 2011 2012 2013 Industri Aneka (IA) Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK) Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK)
Profil Daerah Kota Palu 2014 91
Meningkatnya jumlah perusahaan industri ini berdampak positif bagi tersedianya lapangan pekerjaan. Dalam kurun waktu lima tahun jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan industri mengalami peningkatan. Dari sejumlah 14.708 tenaga kerja yang bekerja pada tahun 2009 kini pada tahun 2013 jumlah tersebut menjadi 16.733 tenaga kerja. Sebagian besar tenaga kerja tersebut bekerja pada perusahaan industri hasil pertanian dan kehutanan (IHPK) yaitu sebanyak 55,11 persen, sebanyak 24,46 persen bekerja pada perusahaan industry logam, mesin, elektronik dan kimia (ILMK), dan sisanya sebanyak 20,43 persen bekerja pada perusahaan industri aneka (IA).
Tabel 8.3 Nilai Investasi Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri (Jutaan Rupiah) Tahun 2009 2013 –
1 2
3
Klasifikasi Industri
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Industri Aneka (IA) 30 728,03
35 007,53
37 217,53
47 672,03
47 794,03
Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK )
39 660,15
43 393,15
45 407,15
46 716,15
98 448,85
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK )
68 844,99 70 260 140
74 866,14
85 720,14
90 085,14
Jumlah
139 233,17 148 660 820 157 490,82 180 108,32 236 328,02
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Palu
92
Profil Daerah Kota Palu 2014
Gambar 8.3 Nilai Produksi Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri ( juta rupiah) Tahun 2009 - 2013 200000 150000 100000 50000
0 2009 2010 2011 2012 2013 Industri Aneka(IA) Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK) Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK)
Gambar 8.4 Nilai Tambah Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri (juta rupiah) Tahun 2009 - 2013 100000 80000 60000
40000 20000 0
2009
2010
2011
2012
2013
Industri Aneka (IA) Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Kimia (ILMK) Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK)
Profil Daerah Kota Palu 2014 93
Nilai Tambah Industri tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu 284,23 milyar rupiah pada tahun 2012 dan 320,46 milyar rupiah pada tahun 2013. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh bertambahnya nilai investasi di sektor Industri yaitu dari 180,11 milyar rupiah pada tahun 2012 menjadi 236,32 milyar rupiah pada tahun 2013.
8.3
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Dalam lima tahun terakhir meskipun menyumbang hanya sebesar
3,97 persen terhadap total PDRB Kota Palu, sektor pertambangan di Kota Palu mengalami peningkatan yang cukup besar pada tahun 2013. Laju pertumbuhan PDRB pada sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2013 adalah sebesar 10,96 persen.
Tabel 8.4 Produk Tambang dan Galian Menurut Kecamatan di Kota Palu Nama Kecamatan
Produk Tambang dan Galian
(1)
(2)
01 Palu Barat
-
02 Tatanga
-
03 Ulujadi 04 Palu Selatan
Pertambangan Pasir Besi Penggalian Batu Bangunan
Pertambangan Pasir Besi
05 Palu Timur
-
06 Mantikulore
Penambangan Emas
07 Palu Utara
Penambangan Pasir Besi
08 Tawaeli
Penggalian Batu Bangunan
Di Kota Palu terdapat tempat penambangan emas, yaitu di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore. Selain itu terdapat pula penggalian pasir besi dan batu bangunan di Kecamatan Ulujadi, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu Utara, dan Kecamatan Tawaeli.
94
Profil Daerah Kota Palu 2014
Gambar 8.5 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2009 - 2013
11,16
10,96 8,95
8,98 5,88
2009
8.4
2010
2011
2012
2013
ENERGI Produksi listrik yang dibangkitkan oleh PT PLN area pelayanan Kota
Palu selama Tahun 2013 adalah sebanyak 498.641,256 ribu kilo watt. Dari 100 persen yang dibangkitkan, terjual hanya 69,70 persen atau sekitar 347.550,192 ribu kilo watt. Sebanyak 30,30 persen hilang atau susut dalam pendistribusian
Gambar 8.6 Perkembangan Produksi Listrik dan Yang Terjual Tahun 2009 - 2013 (Juta Kwh) 600 h w400 K a t u J 200
0 2009
2010
2011 Tahun 2012 Terjual Diproduksi
2013
Profil Daerah Kota Palu 2014 95
Tabel 8.5 Pembangkit Tenaga Listrik dan Daya Listrik Tahun 2009 - 2013 Tahun
Pembangkit Tenaga Listrik
(1)
(2)
Tenaga Listrik Terpasang Mampu Beban Puncak (Kw) (Kw) (Kw) (3) (4) (5)
2009
Diesel/PLTU
73 700
51 600
32 000
2010
Diesel/PLTU
100 700
74 900
60 630
2011
Diesel/PLTU
139 335
106 603
89 867
2012
Diesel/PLTU
131 410
87 255
83 303
2013
Diesel/PLTU
125 240
91 500
74 200
Sumber : Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Suluttenggo Cabang Palu
Tabel 8.6 Banyaknya Pelanggan, Kwh yang Diproduksi, Terjual dan yang Dipakai Sendiri/Hilang, Tahun 2009 - 2013 Tahun (1)
Jumlah Pelanggan (2)
Diproduksi (Kwh) (3)
Terjual (Kwh) (4)
Dipakai Sendiri/ Hilang (Kwh) (5)
2009
86 778
212 767 126
201 484 987
9 987 704
2010
93 367
325 791 065
225 557 453
5 394 802
2011
102 161
463 920 367
264 209 830
5 490 056
2012
111 459
540 976 091
314 975 784
3 319 381
2013
123 788
498 641 256
347 550 192
3 072 331
Sumber : Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Suluttenggo Cabang Palu
96
Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 8.7 Rata-rata Produksi Listrik yang Terjual (Kwh) menurut Golongan Tarif Tahun 2009 - 2013 Golongan Tarif (1) S1 S2 S3 R1 R2 R3 R4 B1 B2 B3 B4 I1 I2 I3 I4 P1 P2 P3 6.H1 H2
2009
2010
2011
2012
2013
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1080 6 173 869 7 318 445 8 680 729 12 879 434 13 760 218 1 487 200 1 428 560 2 513 920 2 751 280 3 071 961 118 476 720 128 715 281147 892 706175 800 070 195 294 962 6 588 078 7 349 263 7 733 711 8 878 399 9 623 060 2 230 925 3 208 496 3 083 471 3 713 351 4 205 338 9 903 511 15 597 573 17 774 581 19 942 295 21 006 656 29 429 912 26 175 745 27 663 118 29 016 564 32 313 945 3 125 000 4 736 040 6 937 382 7 809 840 10 146 388 441 350 498 702 513 157 506 640 471 995 5 365 184 6 231 641 6 738 539 6 566 858 6 239 528 993 884 1 042 128 1 370 396 1 754 544 2 611 196 11 278 788 10 448 566 11 752 854 14 174 930 13 620 805 1 384 400 1 586 400 1 937 200 2 253 112 3 247 376 6 512 807 9 739 074 18 989 160 22 833 331 25 667 403 -
Sumber : Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Suluttenggo Cabang Palu Seluruh kelurahan di Kota Palu yaitu sebanyak empat puluh lima kelurahan sudah terjangkau oleh listrik. Pada tahun 2013 jumlah gardu yang tersebar di seluruh Kota Palu sebanyak 960 gardu. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 36,75 persen dari jumlah tahun lalu yaitu sebesar
702 gardu. Peningkatan jumlah gardu listrik seiring dengan
Profil Daerah Kota Palu 2014 97
meningkatnyan jumlah pelanggan PLN. Pada tahun 2013 jumlah pelanggan PLN sebesar 123.788. Jumlah tersebut meningkat sebesar 11,06 persen.
Gambar 8.7 Perkembangan Jumlah Gardu Listrik dan Jumlah Pelanggan PLN Tahun 2009 2013 –
1400 1200 1000 800 600 400
200 0 2009
2010
2011
Gardu
2012
2013
Pelanggan (00)
Gambar 8.8 Persentase Pelanggan PLN menurut Pengguna Listrik 2%
0%0% 6%
Rumahtangga Industri
Instansi 92%
Bisnis Sosial
98
Profil Daerah Kota Palu 2014
Jika dilihat dari jenis pengguna listrik, sebanyak 91,76 persen dari jumlah pelanggan PLN merupakan rumah tangga, sisanya adalah bisnis (5,71 persen), sosial (1,76 persen), instansi (0,66 persen), dan industri (0,12 persen).
Profil Daerah Kota Palu 2014 99
100
Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB IX P E R D A G A NProfil G Daerah A N Kota Palu 2014
101
9.1
Neraca Perdagangan Neraca Perdagangan yang tercatat pada beberapa pelabuhan
penting di Kota Palu menunjukkan angka surplus dari tahun ke tahun. Nilai Ekspor dari tahun 2009 sampai 2013 mengalami penurunan, yaitu dari 244,079 juta US$ pada tahun 2009 dan kini menjadi 38,77 juta US$ pada tahun 2013, meskipun pada tahun 2010 nilai ekspor mengalami kenaikan menjadi sebesar 320,359 juta US$. Hal ini berarti semakin berkurang barang dan jasa yang dijual ke luar daerah Kota Palu. Hal ini juga menyebabkan neraca perdagangan (nilai surplus) berkurang dari tahun ke tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 9.1 di bawah ini.
350000 300000
250000 $ S U 0 0 0
200000
Ekspor
150000
Impor
100000 50000 0 2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 9.1 Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Kota Palu Tahun 2009-2013 (000 US$)
102
Profil Daerah Kota Palu 2014
Berbeda dengan ekspor, nilai impor barang-barang yang masuk ke Kota Palu dalam kurun waktu lima tahun terjadi fluktuasi. Nilai impor pada tahun 2013 merupakan nilai yang terbesar selama lima tahun terakhir yaitu sebesar 15,468 juta US$. Dengan demikian neraca perdagangan pada tahun 2013 mengalami surplus sebesar 23,300 juta US$.
Tabel 9.1 Neraca Perdagangan Kota Palu Tahun 2009 – 2013 ( 000 US$) Tahun (1)
Ekspor (2)
Impor (3)
Surplus (4)
2009
244 078,892
334,500
234 744,392
2010
320 359,865
8 318,826
312 041,039
2011
147 106,674
11 891,210
135 215,46
2012
85 109,954
3 438,942
81 671,01
2013
38 768,438
15 468,150
23 300,29
Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan, Kota Palu
Kota Palu memiliki dua pelabuhan laut yaitu Pelabuhan Pantoloan di Kecamatan Tawaeli dan Pelabuhan Taipa di Kecamatan Palu Timur, dan satu pelabuhan udara yaitu Bandar Udara Mutiara Palu di Kecamatan Palu Selatan. Selain Pelabuhan Taipa, melalui pelabuhan-pelabuhan inilah datang dan keluarnya produk ekspor maupun impor dari dan ke Kota Palu. Pada tahun 2013 semua barang ekspor yang masuk ke Kota Palu melalui Pelabuhan Pantoloan, yaitu sebanyak 18.062,322 ton. Angka ini menurun hampir sepertiga dari jumlah tahun sebelumnya yang mencapai 45.011 ton (pada tahun 2012).
Profil Daerah Kota Palu 2014 103
Tabel 9.2 Perkembangan Volume Ekspor menurut Pelabuhan –Pelabuhan Penting Tahun 2009 – 2013 (Ton) Pelabuhan Laut
Tahun
Pelabuhan Udara / Mutiara Palu
Pantoloan
Taipa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2009
-
129 879,659
-
129 879,659
2010
-
136 842,640
-
136 842,640
2011
1,158
63 601,997
-
63 603,115
2012
-
45 010,678
-
45 010, 678
2013
-
18 062,322
-
18 062,322
Jumlah
Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan, Kota Palu
Tabel 9.3 Perkembangan Volume Impor menurut Pelabuhan – Pelabuhan Penting Tahun 2009 – 2013 ( Ton) Pelabuhan Laut
Tahun
Pelabuhan Udara Mutiara Palu
Pantoloan
Taipa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Jumlah
2009
-
1 905,999
-
1 905,999
2010
-
9 698,470
-
9 698,470
2011
-
22 663,189
-
22 663,189
2012
1,860
4 037,249
-
4 039,109
2013
-
13 446,405
13 446,405
Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan, Kota Palu
Jika dilihat berdasarkan volume, banyaknya volume impor pada tahun 2013 yang semuanya melalui Pelabuhan Pantoloan adalah 13.446,405 ton. Volume ini meningkat lebih dari tiga kali lipatnya dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 4.039,109 ton.
104
Profil Daerah Kota Palu 2014
Gambar 9.2 Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Perdagangan Kota Palu, Tahun 2013
9.32 6.76
2009
8.99
9.78
7.84
2010
2011
2012
2013
Pembangunan ekonomi pada sektor perdagangan di Kota Palu bisa dikatakan tinggi. Hal ini dapat terlihat pada laju pertumbuhan PDRB pada sektor tersebut tahun 2013 mencapai 9,78 persen. Dalam kurun waktu lima tahun laju pertumbuhan PDRB pada subsektor perdagangan mengalami kenaikan meskipun pada tahun 2012 pertumbuhannya lebih kecil (8,99 persen) daripada tahun 2011 (9,32 persen). Hal ini terlihat dari berkembangnya ruko-ruko yang dapat ditemui di sepanjang jalan-jalan utama di Kota Palu. Juga dengan bertambahnya pusat perbelanjaan di Kota Palu semakin menambah pula geliat perekonomian di Kota Palu.
Profil Daerah Kota Palu 2014 105
106
Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB X PARIWIS A Daerah T A Kota Palu 2014 Profil
107
10.1
HOTEL Dalam memberikan palayanan terhadap wisatawan asing maupun
domestik yang datang ke Kota Palu, diperlukan tersedianya sarana akomodasi (hotel) yang memadai. Jumlah hotel di Kota Palu pada tahun 2013 tercatat sebanyak 74 unit atau mengalami kenaikan sebanyak 6 hotel/penginapan dari keadaan tahun 2012. Diantaranya adalah satu unit hotel berbintang dan lima unit hotel melati. Gambar 10.1 Perkembangan Jumlah Kamar, Tempat Tidur dan Tenaga Kerja Tahun 2009-2013
3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2009 Kamar
2010 2011 Tempat Tidur
2012 2013 Jml Tenaga Kerja
Fasilitas kamar dan tempat tidur pada tahun 2013 tercatat sebanyak 1.784 buah kamar dan 2.671 tempat tidur. Bila dibandingkan dengan tahun 2012, menunjukkan adanya peningkatan jumlah baik kamar maupun jumlah tempat tidur. Jumlah tenaga kerja perhotelan pada tahun 2013 tercatat sebanyak 1.015 orang yang sampai saat ini masih didominasi oleh tenaga kerja tamatan SLTA (71%).
108 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 10.1 Banyaknya Sarana dan Prasarana Akomodasi menurut Klasifikasi Tahun 2009 - 2013 Hotel Berbintang Tahun
Hotel Melati
Unit
Kamar
(1)
(2)
(3)
Tempat Tidur (4)
2009
3
212
2010
3
2011
Jml Tenaga Kerja
Unit
Kamar
(5)
(6)
Tempat Tidur (7)
304
55
932
1 435
771
167
279
59
912
1 405
710
3
201
319
58
971
1 552
726
2012
4
341
493
64
1 085
1 633
877
2013
5
453
645
69
1 331
2 026
1 015
(8)
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
5%
Gambar 10.2 Persentase Tenaga Kerja pada Hotel menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013 17%
7%
Universitas Diploma
71%
SLTA SD/SLTP
Profil Daerah Kota Palu 2014
109
Gambar 10.3 Tingkat Penghunian Kamar Hotel menurut Klasifikasi Hotel (persen), Tahun 2009 - 2013 66,47
65,14
63,55
32,24
31,77
30,17
69,73
54,42
25,99
2009
2010 2011 2012 Hotel Berbintang Hotel Non Bintang
25,47
2013
Tingkat hunian kamar pada hotel berbintang sebesar 69,73 persen, sedangkan pada hotel non bintang/akomodasi lainnya adalah 25,47 persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sedangkan pada hotel non bintang TPK sejak tahun 2010 cenderung mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Kota Palu lebih memilih untuk menginap di hotel berbintang. Adapun jumlah wisatawan yang menginap di hotel selama tahun 2013 adalah WNI sebanyak 231.949 orang dan WNA 2.050 orang.
10.2
Restoran dan Rumah Makan Berdasarkan data pendataan Potensi Desa (PODES) 2013, jumlah
rumah makan di Kota Palu pada tahun 2013 sebanyak 54 unit, dan jumlah warung/kedai makan sebanyak 903, tersebar di seluruh kecamatan di Kota Palu. Kecamatan dengan jumlah warung/kedai makan terbanyak adalah
110 Profil Daerah Kota Palu 2014
Kecamatan Palu Selatan yaitu sebanyak 227 unit. Dan kecamatan dengan jumlah rumah makan/restoran terbanyak adalah Kecamatan Palu Utara yaitu 18 unit.
Tabel 10.2 Jumlah Warung/Kedai Makan dan Rumah Makan/Restoran, menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013
(1)
Warung/Kedai Makan (2)
Rumah Makan/ Restoran (3)
Palu Barat
169
3
Tatanga
106
0
Ulujadi
36
2
Palu Selatan
227
12
Palu Timur
174
31
Mantikulore
128
6
Palu Utara
18
0
Tawaeli
45
0
Kota Palu
903
54
Kecamatan
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palu
10.3
Objek Wisata Kota Palu memiliki beberapa obyek wisata alam antara lain Pantai
Talise, Pantai Tumbelaka, Pantai Nikki, dan Pantai Taipa. Selain itu obyek wisata lain yang ditawarkan adalah wisata air seperti Millenium Waterpark, Kolam renang Winners, Wisata pemandian Graha Tirta. Ada pula wisata budaya UPT Museum Sulawesi Tengah. Sektor pariwisata ini sangat berpeluang untuk dikembangkan karena dukungan akomodasi yang memadai seperti perhotelan dan restoran. Dengan dijadikannya Kota Palu sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tentu memberikan peluang untuk
Profil Daerah Kota Palu 2014
111
dikembangkannya obyek-obyek wisata tersebut menjadi obyek wisata yang menarik dan representatif karena KEK tersebut membawa dampak terhadap menggeliatnya perekonomian di Kota Palu dan menjadi daya tarik bagi investor untuk mengembangkan usahanya di Kota Palu.
Tabel 10.3 Objek Wisata Menurut Jenis dan Pengelola di Kota Palu, Tahun 2013 Jenis
Nama Situs
Kelurahan
Pengelola
(1)
(2)
(3)
(4)
Gedung Bersejarah
1. 2. 3. 4.
Tempat Spiritual
1. Rumah Adat Babalia 2. Kuburan Dayapasu
Taman Rekreasi
1. 2. 3. 4. 5. Wisata Tirta 1.
Museum Sulawesi Tengah Kuburan Dato Karama Kuburuan Guru Tua Banue Oge atau Souraja
Tumbelaka Niki Beach Graha Tirta Waterboom Millenium Taipa Beach Pantai Talise
112 Profil Daerah Kota Palu 2014
Siranindi Lere Siranindi Lere
Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Balaroa Watusampu
Pemerintah Non Pemerintah
Tipo Buluri Petobo Tatura Selatan Taipa Talise
Non Pemerintah Non Pemerintah Non Pemerintah Non Pemerintah Non Pemerintah Non Pemerintah
BAB XI TRANSPORTASI DAN Profil KOMUNIKASI Daerah Kota Palu 2014
113
11.1
Sarana Transportasi Di Kota Palu terdapat satu bandar udara yaitu Bandar Udara
Mutiara Sis Aljufri. Bandara inilah yang menjadi pintu gerbang angkutan udara dari dan ke Kota Palu. Kota Palu memiliki dua 2 pelabuhan yaitu Pantoloan dan Taipa. Dari kedua pelabuhan tersebut yang mendapat kunjungan kapal dari luar negeri adalah Pelabuhan Pantoloan saja.
Tabel 11.1 Jumlah Sarana Transportasi Menurut Kecamatan Kota Palu Tahun 2013 Jenis - jenis Sarana Transportasi Kecamatan (1)
Agen bus/ minibus (2)
Bandar Udara
(3)
Pelabuhan Laut (6)
Terminal
01 Palu Barat
-
1
-
-
02 Tatanga
-
-
-
-
03 Ulujadi
-
1
-
-
04 Palu Selatan
3
1
-
1
05 Palu Timur
3
-
-
-
06 Mantikulore
-
-
-
-
07 Palu Utara
1
1
1
-
08 Tawaeli
-
-
1
-
7
4
2
-
Kota Palu
Sumber: Dinas Perhubungan dan Infokom Kota Palu
114 Profil Daerah Kota Palu 2014
11.1.1 Transportasi Darat Kota Palu pada tahun 2013 memiliki ruas jalan sepanjang 918,60 km. Tabel 9.1.1 menyajikan keadaan ruas jalan tahun 2013. Dari panjang jalan tersebut sebanyak 25,52% kondisi baik, 28,99% sedang, 16,01% rusak dan 29,49% rusak berat.
Tabel 11.2 Panjang Jalan menurut Status dan Keadaan Jalan, Tahun 2013 (Km) Status Jalan No
Keadaan
(1) 1.
(2) Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak dirinci Jumlah Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat Jumlah Kelas Jalan a. Arteri Primer b. Arteri Sekunder c. Kolektor Primer d. Kolektor Sekunder e. Lokal Primer f. Lokal Sekunder g. Tidak dirinci Jumlah
2.
3.
Negara (3) 52.56 52.56
*)
*)
Propinsi
Kota
(4)
(5)
37.34 537.37 26.15 191.35 73.84 37.34 828.71
Non Jumlah Status (6) (7) -
627.27 26.15 191.35 73.84 918.60
52.56 -
37.34 -
396.26 168.31 92.93 171.21 828.71
-
148.16 168.31 92.93 171.21 918.60
52.56 52.56
37.34 37.34
4.98 49.06 412.14 362.52 828.71
-
4.98 138.96 412.14 362.52 918.60
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014 115
Tabel 11.3 Banyaknya Kendaraan Wajib Uji menurut Jenisnya Tahun 2009 – 2013 Jenis Kendaraan
2009
2010
2011
2012
2013
1
(1) Mobil Penumpang Umum
2
Mobil Bus Umum
3
Mobil Bus bukan Umum
4
Mobil Barang Umum
5
Mobil Barang bukan Umum
-
-
1 533
742
695
6
Kendaraan Khusus Umum Kendaraan Khusus bukan Umum Kereta Gandeng
-
-
-
-
-
30
33
38
27
10
-
-
-
-
-
Kereta Gandeng / Kereta Tempel bukan Umum
33
41
66
54
58
8
-
21
17
-
7 8 9
10
Kendaraan Bermotor (Tiga Roda) Bukan Umum
Jumlah
(2) 326
(3) 350
(4) 346
(5) 377
(6) 66
1 768
1 794
1 588
-
877
-
-
-
-
-
4 359
4 843
6 524
2 051 1 182 1 222
7 061 5 622 1 200 2 928
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Palu Jumlah kendaraan yang telah wajib uji pada Dinas Perhubungan Kota Palu
selama tahun 2013 sebanyak 2.928 kendaraan. Jumlah ini
meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1.200 kendaraan. Dari jenis kendaraan yang wajib uji tersebut, mobil barang umum dan bukan umum merupakan jumlah yang terbesar yaitu sebanyak 1.917 kendaraan, mobil bus umum dan bukan umum mencapai 877 kendaraan, kereta gandeng bukan umum 58 kendaraan.
116 Profil Daerah Kota Palu 2014
11.1.2 Transportasi Udara Arus lalu lintas pesawat udara dan jumlah penumpang yang datang dan berangkat di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu disajikan pada Tabel 11.4. Dari tahun 2009 sampai pada tahun 2013 terlihat adanya kenaikan jumlah kedatangan/keberangkatan pesawat, dan jumlah penumpang, baik yang datang maupun berangkat. Pada tabel 11.5 menunjukkan jumlah barang, bagasi dan paket pos bongkar maupun muat di Bandara Mutiara pada tahun 2013. Secara umum jumlah bagasi dan paket pos bongkar,
muat di Bandara Mutiara Palu
mengalami kenaikan.
Tabel 11.4 Arus Lalu lintas Pesawat Udara dan Penumpang Di Bandara Mutiara Palu Tahun 2009 - 2013 Tahun (1)
Pesawat (buah) Datang Berangkat (2) (3)
Penumpang (org) Datang Berangkat Transit (4) (5) (6)
2009
2 707
2 707
255 346
253 939
40 015
2010
3 215
3 215
333 830
333 041
30 743
2011
3 616
3 618
387 901
393 563
28 090
2012
3 751
3 751
442 426
449 021
24 761
2013
4 338
4 338
498 996
498 452
22 778
Sumber : Bandar Udara Mutiara Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014 117
Tabel 11.5 Jumlah Barang, Bagasi dan Paket Pos yang Dibongkar dan Dimuat di Bandara Mutiara Palu Tahun 2009 – 2013 (Kg) Tahun (1)
Barang
Bagasi
Paket Pos
Bongkar
Muat
Bongkar
Muat
(2)
(3)
(4)
(5)
Bongkar (6)
Muat (7)
2009
2 273 467 2 263 661
2 290 708 2 242 276
30 017
25 194
2010
3 217 416 3 220 942
3 200 530 3 195 273
64 867
52 027
2011
4 115 288 4 297 692
3 817 565 3 911 291
61 082
55 786
2012
3 516 493 3 474 314
4 290 793 4 422 400
62 170
59 586
2013
2 257 786 2 200 003
4 978 506 4 966 703
75 623
72 372
Sumber : Bandar Udara Mutiara Palu
11.1.3 Transportasi Laut Lalu lintas kapal laut yang masuk dan keluar wilayah Kota Palu dilayani oleh 2 pelabuhan yaitu Pantoloan dan Taipa. Dari kedua pelabuhan tersebut yang mendapat kunjungan kapal dari luar negeri adalah Pelabuhan Pantoloan. Pada tahun 2013 kunjungan kapal pelayaran dalam negeri mengalami peningkatan apabila dibandingkan tahun 2012. Meningkatnya jumlah kunjungan kapal pelayaran dalam negeri pada tahun
2013 ternyata tidak diikuti dengan meningkatnya jumlah
penumpang yang turun. Sedangkan penumpang yang berangkat melalui dua pelabuhan tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2012. Jumlah
118 Profil Daerah Kota Palu 2014
penumpang yang datang pada tahun 2013 sebanyak 35.824 orang, sedangkan yang berangkat sebanyak 46.095 orang
Tabel 11.6 Lalu-lintas Kapal, Jumlah Penumpang yang Datang dan Berangkat, dan Jumlah Barang yang Dibongkar dan Dimuat di Pelabuhan Pantoloan Tahun 2009 – 2013 Pelabuhan (1) 1
Pantoloan
2
Kapal (buah) Penumpang (org) Barang (ton) Dalam Luar Berang Datang Dibongkar Dimuat Negeri Negeri kat (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 858
289
31 218
39 589
406 957
50 785
Taipa
177
-
4 606
6 506
1 079
3 239
2013 2012 2011 2010 2009
2 035
289
35 824
46 095
408 036
54 024
1 863
273
39 506
42 317
441 725
88 999
1 676
165
47 102
52 250
491 586
62 621
1 694
68
45 272
50 487
648 645
237 074
1 854
59
60 012
62 787
558 026
1 141 684
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Palu
11.2
Sarana Komunikasi Dalam subsektor telekomunikasi, kebutuhan akan informasi yang
cepat menuntut tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Ketersediaan sarana telekomunikasi dan jumlah pelanggan telekomunikasi di Kota Palu pada tahun 2013 disajikan pada tabel
11.7. banyaknya pelanggan dari tahun ke tahun
menunjukkan penurunan dikarenakan masyarakat yang beralih kepada telepon genggam.
Profil Daerah Kota Palu 2014 119
Tabel 11.7 Banyaknya Pelanggan dan Sarana Telekomunikasi menurut STO dan Jenis Penggunaan, Tahun 2009 – 2013 No
STO
(1)
(2)
1.
STO 1 / Palu Timur
2.
RT/Sosial/ usaha (3)
Telepon Umum (4)
Wartel (5)
11 265
-
-
STO 2 / Palu Selatan
4 935
-
-
3.
STO 3 / Palu Barat
1 825
-
-
4.
Sentral Tawaeli
846
-
-
2013
18 871
-
-
2012
22 391
-
-
2011
37 226
-
17
2010
34 276
28
49
2009
32 990
31
48
Kota Palu
Sumber : PT. Telkom Tbk - Kandatel Palu
Gambar 11.1 Jumlah Pelanggan Telepon menurut STO Tahun 2013 ) u b i r 15 ( n a g g 10 n a l e P h 5 a l m u J -
STO 1 / Palu Timur
STO 2 / STO 3 / Palu Palu Barat Selatan STO
120 Profil Daerah Kota Palu 2014
Sentral Tawaeli
Tabel 11.8 Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Dalam Negeri, Tahun 2009 – 2013 Diterima Warkat/ Paket Surat Pos Kartu Pos Pos (2) (3) (4)
Tahun (1)
Wesel Pos (5)
Dikirim Warkat/ Paket Surat Pos Kartu Pos Pos (6) (7) (8)
Wesel Pos (9)
2009
1 427 181
-
9 786 9 726
1 242 766
-
5 165
49 791
2010
1 458 360
-
18 321 24 753
2 461 705
-
5 217
38 603
2011
4 631 840
-
26 329 41 841
5 741 849
-
5 679
48 748
2012
4 162 236
-
23 619 19 137
5 902 458
-
4 949
49 126
2013
2 868 000
-
21 600 13 920
3 144 000
-
3 348
20 544
Sumber
: PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Palu
Tabel 11.9 Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Luar Negeri Tahun 2009 - 2013
Tahun (1)
Diterima Warkat/ Surat Paket Kartu Pos Pos Pos (2) (3) (4)
Dikirim Wesel Warkat/ Paket Surat Pos Pos Kartu Pos Pos (5)
(6)
(7)
(8)
Wesel Pos (9)
2009
541
-
210
200
91 250
-
903
127
2010
673
-
312
300
92 751
-
59
130
2011
841
-
340
540
78 470
-
71
148
2012
894
-
408
608
87 610
-
164
211
2013
1 080
-
360
3 000
61 960
-
60
120
Sumber
: PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014 121
Secara umum pelayanan jasa pos baik penerimaan maupun pengiriman benda pos lintas nasional dan internasional pada tahun 2013 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang saat ini lebih menyukai telepon sebagai alat komunikasi. Tabel 11.10 Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Tahun 2013 Arus Surat
Surat Pos
(1)
(2)
(3)
(4)
2 868 000
-
21 600
…
30 115
1 080
-
360
…
3 000
3 144 000
-
3 348
…
20 544
61 960
-
60
…
240
1. Diterima dalam
Paket Pos
Wesel Pos Nilai Jumlah (Juta Rp) (5) (6)
Warkat/ Kartu Pos
Negeri 2. Diterima dari Luar Negeri 3. Dikirim dalam Negeri 4. Dikirim ke luar Negeri Sumber
: PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Palu
122 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB XII EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Profil Daerah Kota Palu 2014 123
12.1
Lembaga Keuangan a.
Bank
Pada tahun 2013 jumlah bank di Kota Palu sebanyak enam puluh dua kantor bank yang terdiri atas satu Bank Indonesia, empat Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan lima puluh tujuh Bank Umum. Jika dilihat berdasarkan statusnya maka kantor bank yang ada di Kota Palu terdiri atas lima kantor pusat, dua puluh dua kantor cabang, lima belas kantor cabang pembantu, lima kantor kas, dan lima belas kantor unit.
Gambar 12.1 Persentase Kantor Bank Menurut Status di Kota Palu Kantor Pusat
8% 24% 36% 24% 8%
Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas
Pada periode empat tahun terakhir posisi kredit perbankan di Kota Palu mengalami peningkatan. Apabila dilihat berdasarkan sektor ekonomi semua sektor mengalami peningkatan kecuali sektor listrik, gas, dan air. Sektor dengan posisi kredit paling besar adalah pada sektor ekonomi lainnya, yakni hingga mencapai 4.786.276 (juta rupiah). Sektor dengan posisi kredit paling kecil adalah sektor listrik, gas, dan air sebesar 5.136 (juta rupiah).
124 Profil Daerah Kota Palu 2014
6.000.000
Gambar 12.2 Posisi Kredit Perbankan menurut Sektor Ekonomi Tahun 2010 - 2013 Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian Pertambangan/ Penggalian,
5.000.000
Perindustrian 4.000.000
Listrik, Gas & Air Minum
h a i p u r a t u j
Konstruksi
3.000.000 Perdagangan
2.000.000
Perhubungan Jasa Dunia Usaha
1.000.000
Jasa Sosial Masyarakat
2010
2011
2012
2013
Lainnya
Lonjakan investasi di Kota Palu cukup tinggi. Hal ini salah satunya dikarenakan Kota Palu merupakan salah satu koridor dari representasi wilayah Sulawesi dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Dimana Kota Palu merupakan salah satu wilayah yang dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Posisi Kredit investasi paling besar ada di sektor perdagangan yakni mencapai 663.895 juta rupiah.
Profil Daerah Kota Palu 2014 125
Gambar 12.3 Posisi Kredit Investasi Bank Pemerintah dan Bank Swasta menurut Sektor Ekonomi Tahun 2010 - 2013 700.000 Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian Pertambangan/Penggali an Perindustrian
600.000 500.000 h a i p u r a t u j
400.000
Listrik, Gas & Air Minum Konstruksi
300.000
Perdagangan
200.000
Perhubungan Jasa Dunia Usaha
100.000 Jasa Sosial Masyarakat 2010
2011
2012
126 Profil Daerah Kota Palu 2014
2013
Lainnya
Tabel 12.1 Posisi Tabungan Perbankan (Juta Rupiah) Tahun 2009 – 2013 Tahun
Posisi Akhir
Penabung
Nominal
(1)
(2)
(3)
(4)
2013
2012
2011
2010
2009
Triwulan I
607 649
6 153 806
Triwulan II
582 489
6 397 734
Triwulan III Triwulan IV
637 675 700 893
6 564 532 6 724 774
Triwulan I
870 212
2 928 923
Triwulan II
920 821
3 265 703
Triwulan III Triwulan IV
944 874 915 412
3 438 912 3 869 750
Triwulan I
417 749
2 384 139
Triwulan II
429 009
2 560 147
Triwulan III Triwulan IV
440 799 457 673
2 264 752 3 298 556
Triwulan I
381 495
1 953 091
Triwulan II
395 341
2 124 644
Triwulan III Triwulan IV
412 554 421 130
2 288 364 2 750 562
Triwulan I
311 355
1 444 911
Triwulan II
340 077
1 639 236
Triwulan III
349 472 306 822
1 718 214 2 070 341
Triwulan IV
Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Provinsi Sulawesi Tengah
Profil Daerah Kota Palu 2014 127
Tabel 12.2 Posisi Penghimpunan Dana Perbankan (Juta Rupiah) Tahun 2009 – 2013 Tahun
Posisi Akhir
(1)
(2)
2013
2012
2011
2010
2009
Giro (Jt rp) (3)
Deposito (VA) (4)
Tabungan (Jt rp) (5)
Jumlah (Jt rp + VA) (6)
Triwulan I
2 851 054
1 730 559 5 860 318 10 441 931
Triwulan II
2 917 255
1 808 852 6 197 582
10 923 688
Triwulan III
2 905 915
1 840 392 6 617 825
11 364 133
Triwulan IV
1 737 347
1 919 916 7 673 098
11 330 363
Triwulan I
1 278 940
1 327 491 2 928 923
5 535 354
Triwulan II
1 357 953
1 276 641 3 265 703
5 900 297
Triwulan III
1 361 012
1 318 554 3 438 912
6 118 478
Triwulan IV
1 052 924
1 179 110 3 869 750
6 101 784
Triwulan I
884 063
1 318 304 2 384 139
4 586 506
Triwulan II
903 884
1 348 693 2 560 147
4 812 724
Triwulan III
917 780
1 359 015 2 654 752
4 931 547
Triwulan IV
954 352
1 142 415 3 298 556
5 395 323
Triwulan I
810 306
1 157 972 1 953 091
3 921 369
Triwulan II
925 265
1 159 221 2 124 644
4 209 130
Triwulan III
934 633
1 158 678 2 288 364
4 381 675
Triwulan IV
860 344
1 124 209 2 750 562
4 735 115
Triwulan I
759 824
990 104 1 528 583
3 278 511
Triwulan II
744 978
1 005 379 1 720 136
3 470 493
Triwulan III
736 128
994 054 1 812 239
3 542 421
Triwulan IV
739 369
894 017 2 233 231
3 866 617
Sumber : Kantor Perwakilan Bank Bank Indonesia Provinsi Provinsi Sulawesi Tengah
128 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 12.3 Posisi Deposito Berjangka Bank (Jutaan Rupiah) Tahun 2009 – 2013 Tahun (1) 2013
2012
2011
2010
2009
1
3
6
12
24
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
(3)
(4)
(5)
(6)
riwulan I
605 274
306 896
130 932 1 227 786
1 112 578
128 460
6 153 806
riwulan II
540 902
394 299
122 329 1 108 526
175 375
182 731
6 397 734
riwulan III
535 032
372 782
126 807 1 309 739
17 955 1 126 710
6 564 532
riwulan IV
588 297
382 989
127 026
riwulan I
787 272
299 868
112 508
102 916
4 361
20 563
1 327 491
riwulan II
728 145
278 578
123 189
97 294
4 263
45 171
1 276 641
riwulan III
768 022
261 778
129 526
106 410
2 193
50 622
1 318 554
riwulan IV
585 614
326 888
129 119
93 223
2 338
41 926
1 179 110
riwulan I
766 958
259 480
72 238
65 872
3 154
-
1 188 316
riwulan II
796 190
231 998
79 353
65 982
3 184
-
1 197 956
riwulan III
789 971
233 993
90 542
65 152
3 390
-
1 203 638
riwulan IV
559 093
244 280
85 420
69 640
3 397
1 230
988 686
riwulan I
535 737
221 461
65 290
49 873
3 652
281 959
1 157 972
riwulan II
717 853
237 647
68 407
66 669
4 469
64 176
1 159 221
riwulan III
738 129
231 927
80 612
68 110
5 992
33 908
1 158 678
riwulan IV
646 610
234 237
92 581
74 710
3 509
72 562
1 124 209
riwulan I
578 667
220 471
84 649
57 445
2 474
46 398
990 104
riwulan II
588 230
206 364
68 699
53 393
2 413
86 280
1 005 379
riwulan III
563 445
221 804
64 541
52 743
2 438
89 083
994 054
riwulan IV
487 972
231 281
66 334
59 646
2 428
46 356
894 017
Posisi Akhir (2)
81 365
Lainnya
Jumlah
(7)
(8)
6 221
4 031
1 189 928
Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah
Profil Daerah Kota Palu 2014 129
Tabel 12.4 Perputaran Kliring Perbankan (Juta Rupiah) Tahun 2012 – 2013 Tahun
Bulan
Warkat (Lembar)
Nominal
(1)
(2)
(3)
(4)
2013
2012
Januari
9 969
377 941.85
Pebruari
8 311
310 828.36
Maret
8 738
304 982.65
April
10 069
371 756.28
Mei
9 442
350 232.40
Juni
8 540
330 795.16
Juli
10 221
422 587.01
Agustus
8 452
349 595.22
September
9 288
336 182.55
Oktober
9 456
395 552.52
Nopember
9 748
360 854.77
Desember
9 751
430 404.80
10 569
350 363,89
Pebruari
9 692
291 982,96
Maret
9 894
288 827,32
April
9 901
312 267,11
Mei
10 393
323 972,59
Juni
9 773
296 526,81
Juli
11 013
362 623,17
Agustus
9 421
298 593,83
September
9 453
319 215,61
Oktober
11 510
398 480,15
Nopember
10 636
362 707,56
Desember
9 479
370 795,80
Januari
Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah
130 Profil Daerah Kota Palu 2014
b.
Koperasi
Pada tahun 2013 jumlah koperasi yang ada di Kota Palu sebanyak 318 unit koperasi yang tersebar di delapan kecamatan. Semua koperasi tersebut merupakan koperasi primer.
Jumlah koperasi terbanyak adalah di
Kecamatan Palu Timur yaitu sebanyak 115 unit dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Palu Utara sebanyak sembilan unit.
Gambar 12.4 Persentase Koperasi Menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013 Palu Utara 3% Mantikulore
Tawaeli 4%
Palu Barat 16%
Tatanga 4%
18%
Ulujadi 3% Palu Timur 36%
Palu Selatan 16%
Jika dilihat berdasarkan jenisnya, sebagian besar koperasi di Kota Palu merupakan koperasi serba usaha
yaitu sebanyak 115 unit dengan
jumlah anggota sebanyak 2.648 anggota. Koperasi yang terbanyak kedua adalah Koperasi Pegawai Negeri yaitu 49 unit dengan jumlah anggota terbanyak yaitu sebanyak 9.452 anggota. Sedangkan koperasi yang paling sedikit di Kota Palu adalah Koperasi Angkutan yaitu sebanyak satu unit saja dengan jumlah anggota sebanyak 31 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 12.3.
Profil Daerah Kota Palu 2014 131
Gamber 12.5 Jumlah Koperasi dan Anggota Menurut Jenis Koperasi di Kota Palu, Tahun 2013 120 100 80 60 40 20 0
Jumlah Koperasi Jumlah Anggota (00)
Koperasi dengan simpanan terbesar adalah Koperasi Pegawai Negeri (KPN) dengan simpanan sebesar 8.694.734 (000 rupiah), dan cadangan sebesar 4.748.356 (000 rupiah). Koperasi ABRI memiliki simpanan sebesar 3.528.089 (000 rupiah) dengan cadangan sebesar 872.762 (000 rupiah). Koperasi Perikanan dan Nelayan merupakan koperasi yang memiliki simpanan paling sedikit yaitu sebesar 7.000 (000 rupiah) dan tidak memiliki cadangan. Koperasi denga SHU terbesar adalah Koperasi Pegawai Negeri mencapai 2632,659 juta rupiah.
132 Profil Daerah Kota Palu 2014
Gambar 12.6 Jumlah Simpanan, Cadangan, Volume Usaha, dan SHU menurut Jenis Koperasi di Kota Palu Tahun 2013 (juta rupiah) 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0
Simpanan Cadangan Volume Usaha SHU
Profil Daerah Kota Palu 2014 133
Tabel 12.5 Jumlah Modal Dalam dan Luar Koperasi menurut Jenis Koperasi Tahun 2009 – 2013 (000 Rupiah) Jenis Koperasi (1)
Modal Dalam (2)
01. Koperasi Unit Desa (KUD)
Modal Luar (3)
-
-
4 421 137
729 330
14 786 812
11 498 249
3 424 281
2 489 004
554 335
350 000
1 101 910
306 632
-
-
7 996 917
3 515 961
09. Koperasi Pensiunan
615 260
142 349
10. Koperasi Sekolah
825 000
1 000
4 016 671
1 654 395
53 000
245 000
1 416 000
1 226 000
42 000
273 000
624 055
807 080
39 877 378 36 929 000 26 248 531 24 711 817 20 736 892
23 238 000 24 095 000 23 176 384 20 803 235 18 784 277
02. Koperasi ABRI 03. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) 04. Koperasi Karyawan (Kopkar) 05. Koperasi Industri /Kerajinan (Kopinkra) 06. Koperasi Wanita (KW) 07. Koperasi Pertanian (Koptan) 08. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
11. Koperasi Serba Usaha (KSU) 12. Koperasi Kopas 13. Koperasi Perikanan dan Nelayan 14. Koperasi Angkutan 15. Koperasi Lainnya
Kota Palu
2013 2012 2011 2010 2009
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Palu
134 Profil Daerah Kota Palu 2014
12.2
Harga – harga Pembangunan sektor ekonomi sangat tergantung pada keadaan fiskal
dan
moneter.
Apabila
keadaan
tersebut
tidak
terkendali
akan
mengakibatkan tingginya inflasi, sehingga daya beli masyarakat terhadap barang menurun, atau sebagai pertanda bahwa nilai uang semakin merosot. Perkembangan harga sembilan bahan pokok di Kota Palu pada tahun 2013 cenderung meningkat, apabila dibandingkan dengan keadaan tahuntahun sebelumnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada harga minyak kelapa yaitu meningkat 18,98 persen dari tahun sebelumnya.
Tabel 12.6 Rata-rata Harga Komoditi Penting Tahun 2009 – 2013 Minyak Tepung kan Asin Kelapa Terigu eri No 2 (Rp/Botol (Rp/Kg) Rp/Kg) =625 ml)
Gula Pasir (Rp/ Kg)
Garam Bata (Rp)
(6)
(7)
Sabun Cuci Minyak Sun Tanah light (Rp/Lt) (Rp/ 200 ml) (8) (9)
Tahun *)
Beras (Rp/ Kg)
(1)
(2)
(3)
(4)
2009
5 685
7 277
57 925
7 542
7 713
3 111
4 500
3 030
2010
6 537
6 908
56 424
6 667
9 653
3 014
5 833
3 222
2011
7 045
6 934
56 597
8 125
10 457 3 770
6 000
3 655
2012
7 975
7 028
53 572
9 667
12 109 3 783
6 771
3 854
2013
8 049
7 235
58 264
11 220
12 006
6 208
4 000
(5)
4 000
Keterangan : *) harga rata-rata
Profil Daerah Kota Palu 2014 135
LanjutanTabel Tahun (1)
12.6 Daging sapi (Rp/Kg) (10)
Daging Ayam (Rp/ Kg) (11)
Kedelai (Rp/ Kg) (12)
Jagung (Rp/ Kg) (13)
2009
57 695
19 978
-
4 906
2010
60 844
21 916
-
4 917
2011
65 392
22 813
-
5 542
2012
71 896
21 488
-
5 134
2013
79 213
22 857
-
5 188
Tabel12.7 Rata-rata Harga Bahan Bangunan Tahun 2009 – 2013 Tahun
Semen Tonasa (Rp/Zak)
Besi 10
Seng Gelombang
Batu Pondasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2009
50 618
15 708
43 417
95 000
2010
54 390
13 264
41 000
95 833
2011
54 276
12 583
40 500
100 000
2012
59 868
13 250
41 000
100 000
2013
57 424
13 500
41 417
100 000
136 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel12.8 Rata-rata Harga Eceran Sayur-sayuran dan Buah-buahan (Rp/Kg) Tahun 2009 – 2013
(2)
Kangkung (3)
Kol Kentang Putih (4) (5)
2009
4 733
4 168
4 067
7 733
2010
5 376
4 576
4 561
2011
5 556
5 080
2012
5 054
2013
5 295
Tahun
Bayam
(1)
12.3
Bawang Bawang Cabai Merah Putih Merah
Cabai Rawit
7 563
15 986
10 035
17 875
15 827
8 087
8 590
20 666
22 958
23 422
26 170
3 167
9 611
8 859
22 439
19 672
21 625
28 091
4 788
3 125
9 122
9 775
16 153
16 167
25 807
26 967
5 368
4 856
13 053
9 510
40 523
23 000
26 592
34 053
merupakan
salah
Tomat (6)
Pajak Penerimaan
PBB
satu
sumber
dana
bagi
pembangunan nasional maupun daerah. Jenis objek pajak dibedakan dalam 5 (lima) kategori mulai pedesaan sampai dengan pertambangan (Tabel 12.9). Total penerimaan pajak pada tahun 2013 mencapai 6.235 juta rupiah. Pada tahun anggaran 2013, wajib pajak mencapai 112.701 dengan areal tanah yang terkena pajak seluas 131.603.905 hektar (Tabel 12.10). Jumlah wajib pajak di Kota Palu pada tahun 2013 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 101.000 wajib pajak.
Profil Daerah Kota Palu 2014 137
Tabel 12.9 Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Sektor Pajak Tahun 2010 – 2013 Penerimaan (000 rupiah)
Sektor (1) 1 Pedesaan 2 Perkotaan
2010 (2)
2011 (3)
2012 (4)
2013 (5)
-
-
-
-
6 364 040
7 375 009
6 234 944
6 391 687
3 Perkebunan
-
-
-
-
4 Kehutanan
-
-
-
-
-
-
5 Pertambangan
9 590 128
10 094 433
Jumlah
15 981 815
16 458 473
7 375 009
6 234 944
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu Tabel 12.10 Jumlah Wajib PBB dan Luas Tanah yang Dikenakan PBB menurut Sektor Pajak, Tahun 2009 – 2013
Sektor
Wajib Pajak
Luas Tanah (ha)
(1)
(2)
(3)
1
Pedesaan
-
-
2
Perkotaan
112 701
3
Perkebunan
-
-
4
Kehutanan
-
-
5
Pertambangan
-
-
-
Migas
-
-
-
Non Migas
-
-
131 603 905
Jumlah 2013
112 701
131 603 905
2012
101 000
13 261,42
2011
92 521
39 551,00
2010
92 503
36 714,00
2009
93 255
129 570,00
Sumber : Dinas Pendapatan , Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu
138 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 12.11 Jumlah Ketetapan, Tunggakan, dan Target Realisasi PBB menurut Objek Pajak Tahun 2013 Sektor (1)
Ketetapan PBB 2012 (2)
Tunggakan s.d. Des. 2012 (3)
Target 2013 (4)
Realisasi 2013 (5) -
1
Pedesaan
-
-
-
2
Perkotaan
-
-
9 000 000
3
Perkebunan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9 000 000
4
5
Kehutanan - IHH - NBT Pertambangan - Migas - Non Migas Jumlah
6 234 944
6 234 944
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu
12.4
Pendapatan dan Belanja Daerah Keberhasilan dan kelancaran roda pemerintahan suatu daerah, selain
ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal, juga dipengaruhi oleh sumber dana yang memadai, yaitu bersumber pada penerimaan daerah, dan selanjutnya direalisasikan untuk berbagai kegiatan baik yang menyangkut kegiatan administrasi, operasi, modal dan lainnya. Pada tahun anggaran 2013 realisasi Penerimaan Daerah Otonom Kota Palu mencapai 995,93 milyar rupiah. Sumber penerimaan terbesar adalah dari bagian pendapatan yang berasal dari dana perimbangan yang tercatat sebesar 653,08 milyar rupiah atau sekitar 65,57 persen dari seluruh penerimaan.
Profil Daerah Kota Palu 2014 139
Tabel 12.12 Realisasi Penerimaan Daerah Otonomi Kota Palu Tahun 2012 – 2013 (000 Rupiah) Sumber Penerimaan
2012
2013
(1)
(2)
(3)
109 600 831 48 528 374
133 765 649 58 157 337
11 038 712
17 037 626
962 471
1 950 749
49 071 274
56 619 937
586 403 395 31 216 921
653 079 855 32 802 177
512 824 174
575 235 328
42 362 300
45 642 350
162 678 184
209 084 059
856 682 410
995 929 563
1 Pendapatan Asli Daerah a. Pajak Daerah b.Retribusi Daerah c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan d.Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
2 Dana Perimbangan a. Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak b. Dana Alokasi Umum c. Dana Alokasi Khusus
3 Lain –lain Pendapatan yg Sah Jumlah Penerimaan Sumber :
Bagian Keuangan Setda Kota Palu
140 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 12.13 Realisasi Pengeluaran Daerah Otonomi Kota Palu Tahun 2012 – 2013 (000 Rupiah)
A. 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7.
B. 1. 2. 3.
Jenis Pengeluaran
2012
2013
(1)
(2)
(3)
Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa Belanja Tidak Terduga Belanja biaya manajemen Pemerintah Daerah kepada PIP
521 390 452 501 791 515 10 409 500 6 711 030
563 759 798 539 772 621 179 819 14 070 739 6 690 376
465 665
465 665
2 012 742
…
1 080 579 1 500 000
Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
304 128 734 59 823 652 122 529 748 121 775 334
489 331 575 63 265 573 176 842 189 249 223 813
825 519 186
978 663 150
Jumlah Belanja Sumber :
…
Bagian Keuangan Setda Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014 141
Tabel 12.14 Realisasi Penerimaan dan Pembiayaan Daerah Otonomi Kota Palu Tahun 2013 (000 Rupiah)
1.
2.
Jenis Penerimaan dan Pembiayaan Daerah
2013
(1)
(2)
Penerimaan Pembiayaan Daerah
1.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
62 933 768
2.
Penerimaan Pinjaman Daerah
77 986 551
3.
Penerimaan Piutang Daerah
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
1.
Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah
2.
Pembayaraan Pokok Hutang
Sumber :
12.5
143 288 107
2 367 789
5 488 451 5 000 000 488 451
Bagian Keuangan Setda Kota Palu
Ekonomi Makro Kota Palu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku
pada tahun 2013 mencapai 9.728.261 juta rupiah, sedang PDRB harga konstan mencapai 3.635.395 juta rupiah. Laju pertumbuhan ekonomi Kota pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 cenderung naik, tahun 2011 yaitu 9,44 persen mengalami kenaikan 1,21 persen dari tahun 2010 sebesar 8,23 persen. Kemudian mengalami kenaikan kembali sebesar 0,17 persen menjadi 9,61 persen pada tahun 2012. Pada tahun 2013 laju pertumbuhannya menjadi 9,96%.
142 Profil Daerah Kota Palu 2014
Gambar 12.7 Laju Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010 - 2013 Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju Inflasi
9,96
9,61
9,44 8,23
7,57
6,4
5,87 4,47
2010
2011
2012
2013
Tabel 12.15 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Palu
Indikator (1)
Tahun 2010
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (juta)
6 145 475
7 131 148
8 283 620
9 728 261
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (juta)
2 755 931
3 016 139
3 305 959
3 635 395
8,23
9,44
9,61
9,96
17 185 070 19 579 196
23.813.359
27.303.645
5,87
7,57
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Pendapatan Perkapita (harga berlaku) (Rp) Inflasi
6,40
4,47
Profil Daerah Kota Palu 2014 143
Gambar 12.8 Peranan Sektor-sektor Ekonomi terhadap PDRB Kota Palu Tahun 2013
Pertanian; 2,65
Pertambangan & Penggalian; 4,4 Industri Pengolahan; 11,62
Jasa-jasa; 30,89 Listrik, Gas dan Air Minum; 2,22
Bangunan; 10,21
Keu, persewaan & Jasa Perush; 12,17
Perdgn , Hotel & restaurant; 13,06 Pengangkutan & Komunikasi; 12,78
Diketahui bahwa sektor ekonomi yang paling berperan adalah sektor jasa-jasa dengan kontribusi sebesar 30,89 persen, kemudian disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,06 persen, angkutan dan komunikasi 12,78 persen serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 12,17 persen. Untuk sektor industri pengolahan memberikan andil sebesar 11,62 persen kemudian sektor bangunan 10,21 persen. Sektor penggalian yang tercatat sebesar 4,40 persen kontribusinya masih diatas kontribusi yang disumbangkan oleh sektor pertanian dan sektor listrik dan air bersih yaitu masing-masing sebesar 2,65 dan 2,22 persen. Berdasarkan peranan dari masing-masing sektor tersebut, jelas terlihat bahwa perekonomian Kota Palu telah didominasi oleh sektor tersier (sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan
144 Profil Daerah Kota Palu 2014
dan komunikasi dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan) dengan peranan sebesar 68,90 persen terhadap total pendapatan regional Kota Palu. Perkembangan PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku tahun 2012 mencapai 23.813.359 rupiah mengalami kenaikan pada tahun 2013 yaitu sebesar 27.303.645 rupiah.
Profil Daerah Kota Palu 2014 145
146 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB XIII POLITIK, HUKUM, DAN Profil KEAMANAN Daerah Kota Palu 2014
147
13.1
Lembaga Politik Jumlah partai peserta pemilu pada Pemilu Legislatif 2009 di Kota
Palu sebanyak 38 partai politik.
Tabel 13.1 Nama-nama Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif 2009 No. Urut
Nama Partai Politik
(1)
(2)
01
Partai Hati Nurani Rakyat
02
Partai Karya Peduli Bangsa
03
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
04
Partai Peduli Rakyat Nasional
05
Partai Gerakan Indonesia Raya
06
Partai Barisan Nasional
07
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
08
Partai Keadilan Sejahtera
09
Partai Amanat Nasional
10
Partai Perjuangan Indonesia Baru
11
Partai Kedaulatan
12
Partai Persatuan Daerah
13
Partai Kebangkitan Bangsa
14
Partai Pemuda Indonesia
15
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
16
Partai Demokrat Pembaruan
17
Partai Karya Perjuangan
18
Partai Matahari Bangsa
19
Partai Penegak Demokrat Indonesia
20
Partai Demokrat Kebangsaan
21
Partai Republika Nusantara
148 Profil Daerah Kota Palu 2014
Lanjutan Tabel 13.1 22
Partai Pelopor
23
Partai Golongan Karya
24
Partai Persatuan Pembangunan
25
Partai Damai Sejahtera
26
Partai Nasional Benteng Kerakyatan Nasional
27
Partai Bulan Bintang
28
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
29
Partai Bintang Reformasi
30
Partai Patriot
31
Partai Demokrat
32
Partai Kasih Demokrasi Indonesia
33
Partai Indonesia Sejahtera
34
Partai Kebangkitan Nasional Ulama
35
Partai Merdeka
36
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
37
Partai Serikat Indonesia
38
Partai Buruh
Sumber: KPU Kota Palu Jumlah anggota DPRD Kota Palu tercatat sebanyak 30 orang, yang terdiri dari Fraksi Golkar, Fraksi Demokrat, Fraksi PKS, Fraksi Palu Ngataku dan Fraksi Persatuan Amanat Bangsa. Dari 30 orang anggota DPRD tersebut hanya terdapat 6 orang perempuan dan sisanya adalah laki-laki. Dari jumlah tersebut sebanyak 10 orang diantaranya di komisi bidang pemerintahan, 9 orang di komisi bidang ekonomi keuangan, dan 11 orang di komisi bidang pembangunan.
Profil Daerah Kota Palu 2014
149
Gambar 13.1 Komposisi DPRD Kota Palu Tahun 2013
20%
23%
Fraksi Golkar Fraksi Demokrat 20%
27% 10%
Fraksi PKS Fraksi Palu Ngataku Fraksi Persatuan Amanat Bangsa
Tabel 13.2 Komposisi DPRD Kota Palu, Tahun 2013 Uraian (1)
A. FRAKSI: 1 Fraksi Golkar Fraksi Demokrat 2 Fraksi PKS 3 Fraksi Palu Ngataku 4 Fraksi Persatuan Amanat Bangsa 5 Sub Jumlah B. KOMISI: A Bidang Pemerintahan B Bidang Ekonomi Keuangan C Bidang Pembangunan Sub Jumlah Sumber
: DPRD Kota Palu
150 Profil Daerah Kota Palu 2014
Jumlah Anggota L (2)
P (3)
Jumlah (4)
6 5 1 8 4 24
1 1 2 2 6
7 6 3 8 6 30
7 9 8 24
3 3 6
10 9 11 30
Sejak terbentuknya, DPRD Kota Palu telah berhasil merumuskan sejumlah keputusan seperti yang disajikan pada Tabel 13.3. Produk DPRD yang telah dihasilkan selama tahun 2013 adalah berupa Peraturan Daerah sebanyak 8 buah, Keputusan DPRD 21 buah, Keputusan Pimpinan Dewan 9 buah dan musyawah 9 buah.
Tabel 13.3 Jumlah Keputusan DPRD Kota Palu, Tahun 2009 - 2013 Keputusan
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Peraturan Daerah
11
9
18
14
8
2
Keputusan DPRD
14
21
18
20
21
3
Nota
-
-
-
-
-
4
Keputusan Pimpinan Dewan
14
11
17
8
9
5
Musyawarah
10
11
12
8
9
6
Memorandum
-
-
-
-
-
7
Panitia Anggaran
-
-
1
-
-
Sumber
13.2
: DPRD Kota Palu
Lembaga Non Profit Berdasarkan pendataan Potensi Desa 2013 oleh BPS pada tiap-tiap
kelurahan diketahui bahwa di Kota Palu terdapat 186 lembaga non profit yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Palu. Lembaga-lembaga non profit tersebut terdiri atas organisasi masyarakat, partai politik, organisasi social,
organisasi
profesi,
perkumpulan
sosial/budaya/olahraga/hobi,
lembaga keagamaan, dan organisasi bantuan kemanusiaan/beasiswa.
Profil Daerah Kota Palu 2014
151
Lembaga non profit yang paling banyak adalah kelompok organisasi masyarakat dan parpol sebanyak 65 lembaga. Kemudian pada posisi kedua yaitu organisasi sosial yaitu sebanyak 51 lembaga. Jika dilihat berdasarkan kecamatan, kecamatan yang paling banyak lembaga non profitnya adalah Kecamatan Palu Timur. Sedangkan kecamatan dengan lembaga non profit paling sedikit adalah Kecamatan Tawaeli yaitu hanya dua lembaga non profit.
Tabel 13.4 Jumlah Lembaga Non Profit berdasarkan Jenis menurut Kecamatan di Kota Palu, Tahun 2013 Per Ormas Org kumpulan Kecamatan dan Orsos Profesi Sos/bud/ Parpol OR/Hobi (1)
Lem baga LSM Ke agama an (6) (7)
Org bantuan kemanusia an/ beasiswa (8)
(2)
(3)
(4)
(5)
Palu Barat
17
7
2
3
1
3
0
Tatanga
4
13
0
6
0
3
0
Ulujadi
1
1
0
0
0
0
0
Palu Selatan
18
9
2
3
1
2
3
Palu Timur
24
12
1
8
7
14
3
Mantikulore
1
7
0
0
1
0
0
Palu Utara
0
0
0
0
2
5
0
Tawaeli
0
2
0
0
0
0
0
Kota Palu
65
51
5
20
12
27
6
Sumber : Masing-masing kantor kelurahan
152 Profil Daerah Kota Palu 2014
13.2
Hukum dan Keamanan Salah satu indikator keamanan adalah tingkat kriminalitas. Tindak
lanjut terhadap pelaku tindak kejahatan yang perkaranya diselesaikan di pengadilan berdasarkan putusan hakim adalah pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (LP). Dari hasil registrasi LP yang ada di Kota Palu diketahui bahwa pada akhir
tahun
2013
jumlah
narapidana
kurungan/pengganti
denda
berdasarkan putusan pengadilan berjumlah 493 orang, yang terdiri dari 459 orang napi laki-laki dan 34 orang napi perempuan. Jika dilihat berdasarkan umur jumlah napi dewasa sebanyak 492 napi, dan sisanya yaitu satu orang anak-anak. Dilihat dari tindak kejahatan yang dilakukan nampak bahwa yang terbanyak adalah tindak kejahatan narkoba, yaitu sebanyak 220 orang. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya secara keseluruhan tambahan Napi pada kedua LP yang ada di Kota Palu mengalami penurunan, yaitu 510 pada tahun 2012 menjadi 493 pada tahun 2013.
Profil Daerah Kota Palu 2014
153
Gambar 13.2 Persentase Narapidana menurut Jenis Kejahatan dan Pelanggaran Tahun 2013
2% 0% 1%
1% 3%
12% 23%
2%
4% 2% 1% 2%
2%
45%
Ketertiban Umum
Permalsuan Mata Uang
Kesusilaan
Pembunuhan
Penganiayaan
Pencurian
Perampokan
Penggelapan
Merusak Barang
Narkoba
Korupsi
Perlindungan Anak
Teroris
Lain-lain
154 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 13.5 Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/Pengganti Denda berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Jenis Tindak Pidana dan Bulan, Tahun 2013 Bulan
Tindak Pidana Pidana Khusus Pidana Umum (2) (3) 210 255 210 267 213 266 209 242 215 271 224 274 233 251
Jumlah
01 02 03 04 05 06 07
(1) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
(4) 465 477 474 451 486 498 484
08
Agustus
169
326
495
09
September
223
262
485
10
Oktober
225
247
482
11
Nopember
228
477
505
12
Desember
232
261
493
Sumber : Lembaga Pemasyarakatan Palu
Tabel 13.6 Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/ Pengganti Denda berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Kelompok Usia dan Jenis Kelamin, Tahun 2009 -2013 Kelompok Usia (1)
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan (2) (3)
Jumlah (4)
Dewasa
458
34
492
Pemuda
-
-
-
Anak-anak
1
-
1
Total
459
34
493
Sumber : Lembaga Pemasyarakatan Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014
155
Untuk mengetahui tingkat kriminalitas yang sebenarnya sangatlah sulit, mengingat cukup banyak kejadian/tindak kriminal yang tidak dilaporkan kepada pihak berwajib, yang berwenang menangani masalahmasalah kriminalitas. Dari catatan Kepolisian Resort Kota Palu jumlah kasus kejahatan yang dilaporkan tahun 2013 sebanyak 3.036 kasus. Jika dilihat berdasarkan jenis kejahatan tindak kriminalitas terbagi atas kejahatan terhadap jiwa/badan, seperti: penganiayaan berat, penganiayaan ringan, perkosaan/zinah, dan pembunuhan; dan kejahatan terhadap harta seperti: pencurian ringan, pencurian dengan kekerasan, penipuan, penggelapan, pengrusakan barang, pencurian dengan pemberatan, pencurian dalam keluarga, penadahan, pencurian kendaraan bermotor, dan pencurian lainnya. Pada tahun 2013 jumlah kejahatan terhadap jiwa terjadi sebanyak 993 kasus, dengan jenis kejahatan yang tertinggi adalah penganiayaan berat yakni sebanyak 565 kasus. Jumlah kejahatan terhadap harta yang terjadi selama 2013 sebanyak 2.043 kasus, dengan jenis kejahatan yang tertinggi adalah adalah pencurian dengan pemberatan, yaitu sebanyak 565 kasus. Jika kita melihat data pada tahun sebelumnya, banyaknya kejahatan pada tahun 2013 meningkat begitu besar. Hal ini berarti bahwa tingkat kriminalitas yang terjadi di Kota Palu sudah banyak yang dilaporkan. Artinya kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah dalam hal ini adalah kepolisian sudah meningkat.
156 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 13.7 Banyaknya Kejahatan Terhadap Jiwa/Badan dan Harta Benda menurut Jenisnya Tahun 2012 - 2013
Jenis Kejahatan (1) A.
2012
2013
(5)
(6)
Kejahatan Terhadap Jiwa/Badan
1
Penganiayaan Berat
-
565
2
Penganiayaan Ringan
9
419
3
Perkosaan/Zinah
12
7
4
Pembunuhan
…
2
-
-
B.
Kejahatan Terhadap Harta
1
Pencurian Ringan
2
Pencurian dgn Kekerasan
58
105
3
Penipuan
275
215
4
Penggelapan
-
-
5
Pengrusakan/menghancurkan barang
…
131
6
Pencurian dengan pemberatan
…
565
7
Pencurian dalam keluarga
…
3
8
Penadahan
…
4
9
Pencurian kendaraan bermotor
…
529
10
Pencurian lainnya
…
491
354
3 036
Jumlah Sumber : Polres Kota Palu
Profil Daerah Kota Palu 2014
157
Gambar 13.3 Banyaknya Kasus Perceraian yang Masuk menurut Jenis Kasus 120 100 80 60 40 20 0
Sisa Tahun Lalu
Cerai Talak
Cerai Gugat
Pada tahun 2013 jumlah kasus perceraian yang masuk ke kantor pengadilan agama Kota Palu sebanyak 727 kasus, diantaranya 466 kasus cerai gugat, 175 kasus cerai talak, dan 86 kasus yang merupakan sisa kasus tahun sebelumnya yang diselesaikan pada tahun 2013. Dari sebanyak 727 kasus perceraian yang masuk sejumlah 623 kasus telah diselesaikan dan sisanya sebanyak 104 kasus menjadi sisa kasus yang harus diselesaikan pada tahun mendatang. Jika dilihat menurut kecamatan, maka kecamatan dengan kasus perceraian terbanyak adalah Kecamatan Tatanga yaitu sebanyak 164 kasus. Sedangkan kecamatan dengan kasus perceraian terkecil adalah Kecamatan Palu Selatan dengan 20 kasus.
158 Profil Daerah Kota Palu 2014
Tabel 13.8 Banyaknya Perkara yang Diselesaikan dan yang Menunggak di Pengadila Agama menurut Kacamatan, Tahun 2013 Sisa Tahun Lalu (2)
Kecamatan (1)
(3)
Jumlah Perkara (4)
Masuk
Selesai
Sisa
(5)
(6)
01 Palu Barat
16
127
143
122
21
02 Tatanga
22
142
164
144
20
03 Ulujadi
12
92
104
82
22
04 Palu Selatan
4
16
20
19
1
05 Palu Timur
11
114
125
105
20
06 Mantikulore
10
79
89
77
12
07 Palu Utara
2
24
26
23
3
08 Tawaeli
9
47
56
51
5
86
641
727
623
104
Kota Palu
2013
Sumber
: Pengadilan Agama Kota Palu Tabel 13.9 Jumlah Polisi menurut Wilayah Kerja dan Jenis Kelamin di Kota Palu Tahun 2013
Wilayah Kerja (1)
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan (2) (3)
Total (4)
Polres Palu
554
22
576
Polsek Palu Timur
76
0
76
Polsek Palu Barat
79
1
80
Polsek Palu Selatan
107
0
107
Polsek Palu Utara
59
0
59
Polres Kawasan Pelabuhan Pantoloan
28
0
28
Total Jumlah Penduduk Kota Palu
903
23
926 356.279
Rasio Aparat Kepolisian thd Penduduk
2,59
Profil Daerah Kota Palu 2014
159
Jumlah aparat kepolisian di Kota Palu adalah 926 orang yang sebagian besar adalah laki-laki yaitu sebanyak 903 orang. Sedangkan polisi wanita yang bertugas di Kota Palu hanya 23 orang. Sebanyak 576 orang merupakan polisi yang bertugas pada Polres Kota Palu, dan sisanya bertugas di wilayah kecamatan. Jumlah polisi yang terbanyak bertugas di Polsek Palu Selatan. Berdasarkan rasio aparat kepolisian terhadap penduduk adalah 2,59. Artinya dari seribu penduduk terdapat tiga orang personil kepolisian.
160 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB XIV PRE ST ASI
DProfil A E R AKota H Palu 2014 Daerah
161
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Kota Palu banyak menerima penghargaan. Diantaranya adalah piagam penghargaan Adipura yang diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia pada tahun 2013, dan Piagam Penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas rekor penyelenggara minum coklat dengan peserta terbanyak pada ahir tahun 2013. Tabel 14.1 Prestasi Daerah menurut Jenis Penghargaan Tahun 2009 - 2013
Tahun
Jenis Penghargaan
(1)
(2)
2009
Upakarti Kategori Jasa Kepedulian Penerima program pembangunan bertaraf internasional tahun 2009
2010
Anubhawa Sasana Kelurahan
2011
Penghargaan Menko Kesra atas komitmen nyata dalam upaya Penanggulangan AIDS di tanah air
2012 2013
madrasah
-
Piagam Adipura Nominator terpilih Innovative Government Award (Penghargaan Pemerintah Daerah Inovatif) tahun 2013 MURI, atas rekor penyelenggaraan minum coklat dengan peserta terbanyak
Sumber : Bagian Humas dan Protokol Kantor Walikota Palu
162 Profil Daerah Kota Palu 2014
Kota
Palu
dinilai
sebagai
kota
dengan
tingkat kesehatan dan
pelayanan
terbaik
di
Indonesia.
Oleh
karena
Kota
itu
Palu mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan. Penghargaan tersebut diserahkan saat Rapat kerja Nasional (Rakesnas) Konferensi Nasional Promosi Kesehatan Ke 6 pada bulan Nopember 2013. Kota Palu sudah empat kali menerima penghargaan ini dari Kemenkes RI dan ini merupakan salah satu prestasi besar untuk masyarakat Kota Palu. Perayaan Hari Nusantara tahun 2013 dilaksanakan di Kota Palu. Puncak peringatan Hari Nusantara ke 13 di Sulawesi Tengah dilaksanakan pada Tanggal 15 Desember 2013 di Anjungan Teluk Palu. Pada perayaan ini pula dilakukan pemecahan rekor MURI oleh dua puluh ribu empat ratus tujuh puluh enam pelajar di Kota Palu. Adik-adik pelajar di Palu mengukir prestasi membanggakan setelah berhasil memecahkan rekor MURI dunia pada acara minum coklat yang digelar Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah dalam memperingati Hari Nusantara ke-13 di Palu. Kegiatan itu sekaligus juga mengantarkan pelajar Kota Palu mencatat prestasi cemerlang dengan berhasil memecahkan
Profil Daerah Kota Palu 2014 163
rekor MURI minum coklat. Rekor sebelumnya diraih pelajar Provinsi Sulawesi Barat dengan jumlah peserta saat itu tercatat hanya 6.000 orang.
Sebagai bukti atas keberhasilan yang diraih siswa-siswi Palu, pengurus MURI Indonesiapun memberikan piagam penghargaan kepada Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, Wali Kota Palu, Rusdi Mastura dan Kepala Dinas Perkebunan Nahyun sebagai pemecah rekor dunia minum coklat. Selain itu, pada awal tahun 2013 tepatnya bulan Juni Kota Palu meraih piagam Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia atas upaya terbaik dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan. Kemudian pada bulan Oktober 2013 Walikota Palu mendapat piagam penghargaan nominator terpilih Innovative Government Award (Penghargaan Pemerintah Daerah Inovatif) dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
164 Profil Daerah Kota Palu 2014
BAB XV PENUT UP Profil Daerah Kota Palu 2014
165
16.1
Kesimpulan
Program pembangunan di Kota Palu pada tahun 2013 ini merupakan tahun-tahun terakhir pemerintahan Walikota Palu, Rusdi Mastura. Perkembangan pembangunan di Kota Palu tahun 2013 dapat dilihat secara makro melalui data dan infomasi yang dikemas dalam Profil Daerah
Kota
Palu
dan
dinarasikan
secara
sederhana
dengan
memperhatikan tingkat kecenderungan yang semakin baik. Secara garis besar data tersebut dapat memperlihatkan tingkat perkembangan pembangunan di Kota Palu pada umumnya, walaupun tidak terperinci secara mendetail. Profil Daerah Kota Palu ini dibagi kedalam empat belas bab yang dikelompokkan menjadi delapan kelompok. Kelompok data I yang antara lain berupa data geografi dan data pemerintahan
(administrasi
pemerintahan,
aparatur
sipil
negara),
berdasarkan data yang ada sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Palu mengalami penurunan 78 pegawai dari 8.202 pegawai pada tahun 2012 menjadi 8.124 pegawai pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan adanya pegawai yang pensiun juga mutasi ke provinsi atau ke daerah lain. Kemudian kelompok data sosial budaya (kelompok data II) yang dibagi lagi kedalam jenis data demografi, kesehatan, pendidikan, kebudayaan nasional pemudadan olah raga, kesejahteraan sosial, dan agama. Pada kelompok data ini sangat dinamis dan menunjukkan pasang/surut dari masing-masing item dari tahun ketahun, misalnya jumlah penduduk tahun 2013 mengalami peningkatan setiap tahun dengan
166 Profil Daerah Kota Palu 2014
rata-rata peningkatan mencapai 1,71%, dengan tingkat kepadatan 902 penduduk per km². Sedangkan dibidang keluarga berencana sebagaimana data Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) sampai dengan tahun 2013, pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Kota Palu telah mampu membina penduduk pasangan usia subur sebanyak 59.019 orang yang sudah menjadi peserta KB sebanyak 47.317 orang atau sebesar 80,17% dari pasangan usia subur yang ada. Pasangan usia subur yang menjadi peserta KB meningkat dari tahun ke tahun kecuali tahun 2011 dan 2012 menjadi 63,97% pada tahun 2011 dan 91,40% pada tahun 2012. Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Kesehatan melakukan program pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan dengan berbagai kegiatan seperti salah satunya dengan pemberian Jamkesda. Melalui kegiatan tersebut diharapkan agar masyarakat mau dan mampu menolong dirinya sendiri untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatannya. Demikian juga dibidang pendidikan mengalami peningkatan seiring bertambahnya penduduk usia sekolah. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah Kota Palu adalah perlunya identifikasi kembali berbagai sumber dana yang berkaitan dengan masalah pendidikan supaya dilaksanakan secara terbuka (transparan) agar masyarakat juga tahu dan dapat ikut mengontrol penggunaannya. Salah satu bantuan keuangan dari pusat adalah Dana Alokasi Khusus sektor pendidikan yang ditujukan untuk perluasan dan pemerataan akses pendidikan yang bermutu dengan penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
Profil Daerah Kota Palu 2014 167
Kelompok data ketiga (III) adalah data sumber daya alam, yang meliputi jenis data pertanian pada masing-masing subsektor seperti pertanian tanaman pangan, kehutanan, perikanan, peternakan dan perkebunan; dan pertambangan dan energi. Sektor pertanian yang berpotensi di Kota Palu adalah sub sektor peternakan dan hortikultura. Pertambangan dan penggalian di Kota Palu yang masih terus berkembang adalah penggalian bahan galian C seperti pasir, besi, kerikil, dan batu bangunan. Kelompok data keempat (IV) adalah infrastruktur, yang terbagi kedalam jenis data konstruksi, transportasai dan telekomunikasi. Secara spesifik juga masih perlu ditingkatkan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran yang tersedia. Program yang menjadi hajat hidup orang banyak perlu diprioritaskan dalam penanganannya serta selalu dikontrol dalam pelaksanaannya, misalnya pembangunan sarana prasarana jalan dan jembatan, pembangunan perumahan bagi kalangan rakyat miskin dan lain-lain. Kelompok data kelima (V) adalah industri, perdagangan, dan ekonomi dan keuangan daerah, yang mencakup jenis data industri. Sektor perdagangan dan industry di Kota Palu beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satunya dikarenakan program pemerintah melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sedang dikembangkan di Kota Palu.
Peningkatan ini harus dibarengi dengan
pengupayaan sektor-sektor pendukung seperti hotel dan restoran (akomodasi), dan infrastuktur oleh Pemerintah Daerah Kota Palu. Dengan
168 Profil Daerah Kota Palu 2014
demikian investor pun tidak ragu untuk menginvestasikan modalnya di Kota Palu. Kelompok data keenam (VI) yaitu data ekonomi dan keuangan yang terdiri darijenis data APBD, Pajak, dana perimbangan, PAD, dan pinjaman Daerah. Pada tahun 2013 APBD Kota Palu mengalami peningkatan yakni Rp 995.929.563,- (000) dari pada tahun sebelum sebesar Rp. 856.682.410,(000). Kelompok data ketujuh (VII) adalah politik hukum dan keamanan, yang meliputi jenis data politik dalam negeri dan pengawasan, hukum dan keamanan ketertiban. Dibidang hukum masih perlu banyak peningkatan baik ditingkat masyarakat pengguna (obyek) hukum maupun para aparat penegak hukum itu sendiri. Dengan komposisi jumlah aparat kepolisian di Kota Palu belum ideal dibanding dengan jumlah penduduk kota dengan demikian jelas diperlukan kemandirian masyarakat Kota Palu dalam masalah penegakan hukum. Artinya masyarakat harus belajar taat hukum walaupun tanpa pengawasan aparat kepolisian sekalipun. Kelompok data kedelapan (VIII) capaian prestarsi daerah selama kurun
waktu
tahun
2009-2013
ada
beberapa
prestasi
ataupun
penghargaan yang di raih oleh Kota Palu yaitu sebanyak tujuh prestasi ataupun penghargaan yang dicapai untuk tingkat nasional. Diraihnya prestasi tersebut sudah barang tentu tidak terlepas dari kerjasama semua pihak di Kota Palu baik OPD/SKPD maupun stakehoders lainnya, sehingga diharapkan dengan diraihnya prestasi ini bisa lebih meningkatkan kualitas pelaksanaan pembangunan di Kota Palu.
Profil Daerah Kota Palu 2014 169
16.2
Saran
Data
dan
informasi
sangatlah
penting
dalam
mendukung
terselenggaranya system pemerintahan dan pembangunan di suatu daerah. Profil daerah dapat digunakan untuk mendukung perencanaan, pengendalian
dan
analisa
kinerja
pembangunan
daerah
dengan
menggunakan teknologi informasi. Mengingat pentingnya data dan informasi sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pada Bab VII tentang Data dan Informasi pasal 31 menyebutkan bahwa perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya peran masing-masing SKPD dan instansi
vertical
sangatlah
penting
dalam
menunjang
kelancaran
pemenuhan data tersebut. Dan melalui buku ini diminta kepada para pimpinan SKPD dan instansi vertikal dapat bekerja sama dalam membangun sistem informasi profil daerah lebih baik lagi dimasa-masa mendatang dengan berpedoman pada aturan yang berlaku. Ketaatan masing-masing pihak serta perhatian serta dukungan moril dari para pimpinan
SKPD
dan
instansi
vertikal
sangatlah
memperlancar proses penyusunan profil daerah ini.
170 Profil Daerah Kota Palu 2014
diperlukan
guna
Profil Daerah Kota Palu 2014 171