Buku Panduan
Screening Kesehatan Keterampilan Antropometri, Pemeriksaan Visus, dan Pemeriksaa Telinga
Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya 6
PENGUKURAN ANTROPOMETRIK UNTUK MENENTUKAN STATUS GIZI ANAK Pendahuluan Kelompok usia anak sekolah mulai dari usia 5 tahun hingga dibawah 12 tahun merupakan kelompok usia yang rentan terhadap masalah gizi di Indonesia. Oleh karena itu, penentuan status gizi perlu dilakukan dengan melakukan pengukuran antropometri. Pada kelompok usia 2 hingga dibawah 6 tahun, pertumbuhan seara konstan akan ter!adi sehingga perlu dilakukan pengukuran antropometri seperti tinggi badan dan berat badan. "alah satu ara untuk menilai pertumbuhan adalah dengan melihat gra#ik pertumbuhan terutama pada indikator berat badan terhadap tinggi badan dengan menggunakan gra#ik pertumbuhan. Pengukuran antropometri $berat badan, tinggi badan% sebenarnya sangat mudah dilakukan namun !uga sekaligus rawan terhadap bias dan error data. &ntuk menghindari bias dan error data maka hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas alat yang digunakan dan ketelitian pewawanara dalam melakukan pengukuran. Tujuan Instruksional Umum Pemeriksa mampu melakukan penentuan status gizi dengan pengukuran antropometrik untuk menentukan status gizi seseorang. Tujuan Instruksional Khusus 1. 'ampu mengetahui alat(alat yang akan dipergunakan pada pengukuran. 2. 'ampu melakukan persiapan alat dengan benar. ). 'ampu melakukan pen!elasan tu!uan dilakukannya pengukuran antropometri. *. 'ampu melakukan pengukuran antropometri yaitu berat dan tinggi badan. 5. 'ampu melakukan penentuan status gizi anak. Media dan Alat Bantu Pemelajaran 1. +imbangan berat badan 2. Papan meteran pengukur tinggi badan ). hart I'+ berdasarkan usia -epKes *. embar pemeriksaan status gizi anak
/ambar 1. +imbangan berat badan
/ambar 2. Papan meteran pengukur tinggi badan
+abel 1. Indeks 'assa +ubuh $I'+% menurut -epKes 0I. IMT Kate!ori 1 Kekurangan 33 tingkat berat 1.4(1.* Kekurangan 33 tingkat ringan 1(25.4 ormal 25.1(2.4 Kelebihan 33 tingkat ringan 72 Kelebihan 33 tingkat berat Berat badan ( kg ) I'+ 8 Tinggi badan2 ( m )2
"#E"K$IST PENENTUAN STATUS GIZI %ENGAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI PA%A ANAK
No
As&ek 'an! dinilai
Perkenalan dan Persia&an 1. "apalah anak $pasien% dan keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri anda serta tanyakan keadaannya. 2. 3erikan in#ormasi umum kepada anak $pasien% dan keluarganya tentang indikasi9tu!uan dan ara penentuan status gizi pada anak dengan pengukuran antropometri berupa berat badan dan tinggi badan. ). :elaskan tentang kemungkinan hasil penentuan status gizi yang akan diperoleh. *. 'empersiapkan alat(alat yang diperlukan Persia&an &asien &ntuk pengukuran berat badan 5. ( Pakai pakaian seminimal mungkin ( 3uka alas kaki $sepatu atau sendal% ( 'engeluarkan benda(benda berat dari saku ( ebih baik dilakukan sebelum pasien makan berat dan kantung kemih dalam keadaan kosong &ntuk pengukuran tinggi badan 6. ( Pakai pakaian seminimal mungkin sehingga postur tubuh dapat terlihat dengan !elas $!aket dilepaskan% ( epaskan alas kaki $sendal9sepatu% serta aksesoris kepala $!epitan rambut, topi, ikat rambut% Pelaksanaan &enentuan status !i+i Pengukuran berat badan . ( 'inta pasien tersebut naik ke alat ukur dalam posisi berdiri tanpa dibantu oleh siapapun. ( 'inta pasien berdiri menghadap lurus ke depan $kepala tidak menunduk%, berdiri tegak, rileks dan tenang. ( 3aalah angka yang munul pada !endela baa alat. ( atat angka tersebut pada lembar pemeriksaan status gizi untuk 33 dengan ketelitian hingga 4.1 kg. ( ( 'inta pasien untuk turun setelah hasil pengukuran diatat. Pengukuran tinggi badan . ( 'inta pasien berdiri tegak dengan tangan dalam posisi tergantung bebas di depan tubuh di depan tiang pengukur. ( 'inta pasien memandang lurus ke depan sehingga membentuk posisi kepala Frankfurt Plane $garis imaginasi dari bagian in#erior orbita horisontal
Skor (
)
*
terhadap meatus austius eksterna bagian dalam%. ( 'inta pasien untuk menempelkan kepala bagian belakang, bahu bagian belakang, bokong dan kedua tumit anak pada tiang pengukur. ( +urunkan bagian alat yang dapat digeser hingga menyentuh bagian atas kepala dan rambut anak. ( 'inta pasien inspirasi maksimum pada saat diukur untuk meluruskan tulang belakang. ( atat angka tersebut pada lembar pemeriksaan status gizi untuk +3 dengan ketelitian hingga 4.1 m. Penentuan status gizi ;. ( 'enentukan Indeks 'assa +ubuh. 14. ( 'elakukan plotting pada tabel - untuk menentukan persentil +otal Petunjuk, ( - tidak dilakukan ) - dilakukan ta&i tidak enar * - dilakukan den!an enar
PEMERIKSAAN TE$INGA Pendahuluan Pemeriksaan #isik telinga adalah adalah suatu pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan(kelainan pada telinga, mulai dari telinga bagian luar, telinga tengah sampai telinga dalam yang dapat memberikan gangguan #ungsi pendengaran dan keseimbangan Pemeriksaan dilakukan dengan ara melihat $inspeksi%, meraba $palpasi% dan melakukan tes(tes untuk melihat si#at dan !enis gangguan pendengaran dan keseimbangan. Tujuan Instruksional Umum Pemeriksa mampu melakukan pemeriksaan telinga yang baik dan benar. Tujuan Instruksional Khusus 1. 'ampu mengetahui dan men!elaskan alat(alat yang akan dipergunakan pada pemeriksaan telinga. 2. 'ampu mempersiapkan pasien dalam rangka pemeriksaan telinga. ). 'ampu melakukan pemeriksaan telinga luar seara baik dan benar.. Media dan Alat Bantu Pemelajaran 1. Penlight9senter 2. embar status pemeriksaan telinga Basi. Re/ie0 Pasien duduk dengan posisi badan ondong sedikit ke depan dan kepala lebih tinggi sedikit dari kepala pemeriksa untuk memudahkan melihat liang telinga dan gendang telinga. 'ula(mula dilihat keadaan dan bentuk daun telinga, daerah belakang daun telinga apakah terdapat tanda peradangan atau tanda bekas operasi. -engan menarik daun telinga ke atas dan ke belakang, liang telinga men!adi lebih lurus dan akan mempermudah untuk melihat keadaan liang telinga dan gendang telinga. iang telinga kemuadian disinar seara langssung, sehingga terlihat liang telinga dapat terlihat dengan !elas. Kemudian dinilai apapah terdapat kelainan, kotoran telinga $serumen%, atau benda asing di kedua liang telinga. 3ila terdapat serumen dalam liang telinga yang menyumbat melebihi setengah ukuran liang telinga maka serumen ini harus dikeluarkan. "erumen !uga harus dikeluarkan apabila pasien mengeluhkan telinganya tidak nyaman, pendengaran berkurang, dan nyeri telinga.
"#E"K$IST PEMERIKSAAN TE$INGA
No 1
As&ek 'an! dinilai
Persia&an ( 'emberi salam dan memperkenalkan diri 1. ( 'en!elaskan maksud dan prosedur yang akan dilakukan 2. 'empersiapkan alat yang digunakan ). 'enyiapkan posisi pasien. Pemeriksaan telin!a luar 'enarik daun telinga ke atas belakang $untuk *. dewasa% dan ke bawah belakang $untuk anak(anak% 'engamati struktur telinga, adanya perbedaan 5. bentuk dan ukuran lubang telinga, pengeluaran airan, kotoran telinga, dan bekas pembedahan. 6. 'enatat hasil pemeriksaan +otal Petunjuk, ( - tidak dilakukan ) - dilakukan ta&i tidak enar * - dilakukan den!an enar
Skor Telin!a kanan Telin!a kiri ( ) * ( ) *
PEMERIKSAAN 2ISUS Pendahuluan nilai
kebalikan sudut $dalam menit% terkeil dimana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan. Pada penentuan =isus, para ahli mempergunakan kartu "nellen, dengan berbagai ukuran huru# dan !arak yang sudah ditentukan. 'isalnya mata normal pada waktu diperiksa diperoleh 249*4 berarti penderita dapat membaa hurup pada 24 #t sedangkan bagi mata normal dapat membaa pada !arak *4 #t $24 #t 8 * meter%. :adi, hasil dari u!i =isus ini berupa angka perbandingan yang menggambarkan kemampuan penglihatan pasien yang diu!i bila dibandingkan dengan penglihatan orang normal. ?lat yang dipakai sebagai obyek tes untuk u!i =isus ini $biasa disebut optotip% adalah berupa kartu besar atau papan yang berisi huru#(huru# atau angka atau gambar9simbol dalam berbagai ukuran $tertentu% yang disusun urut dari yang terbesar di atas, makin kebawah makin keil. "etiap ukuran huru# diberi kode angka yang dipakai untuk menilai kemampuan penglihatan pasien yang diu!i. -alam penulisan kode ( kode tersebut, ada ) standar notasi yang sering digunakan, yaitu notasi metrik $3elanda%, notasi #eet $Inggris%, dan notasi desimal $?merika%. otasi metrik bisa dikenali dengan nilai pembilang yang umumnya 6 $69@%, #eet dengan nilai 24 $249@% dan desimal, sesuai dengan namanya, notasinya berbentuk bilangan desimal $4,@%. &kuran huru# terbesar pada optotip, umumnya berkode 6964 atau 249244 atau 4,1. ?lat paling banyak yang digunakan untuk pengu!ian =isus ini adalah "nellen hart. Kartu ini ditemukan oleh seorang opthamologist, dr. Aermann "nellen $162%. Pada pemeriksaan =isus anak angka normal untuk umur *( tahun adalah 249)4 untuk setiap mata, sedangkan untuk anak umur ; tahun dan keatas adalah 24924 utuk setiap mata. "ara &en!ujian Kartu "nellen $optotip% digantung se!a!ar dengan pandangan mata pasien dengan !arak 6 meter $24 #eet% dari optotip, kemudian salah satu mata ditutup dengan penutup mata atau dengan telapak tangan tanpa menekan bola mata, dan mata tidak dipe!amkan. Pasien diminta untuk mengamati huru#(huru# $atau angka% yang men!adi obyek tes pada optotip tersebut seara urut dari yang terbesar. Perhatikan baris huru# terkeil yang masih mampu dilihat dengan !elas, lihat kodenya. Pasien disarankan membaa huru# dari kiri ke kanan setiap baris kartu "nellen dimulai baris teratas atau huru# yang paling besar sampai huru# terkeil $baris yang tertera angka 24924%. Penglihatan normal bila responden dapat membaa sampai huru# terkeil 24924 $tulis 4249424%.
/ambar ). Snellen Chart. 3ila dalam baris di kartu snellen tersebut pasien dapat membaa atau memperagakan posisi huru# B K&0?/ dari setengah baris maka yang diatat iala h baris yang tertera angka di atasnya $/ambar *?%. "edangkan bila dalam baris tersebut pasien dapat membaa atau memperagakan posisi huru# B B3IA dari setengah baris maka yang diatat ialah baris yang tertera angka tersebut $/ambar *3%.
/ambar *. Pembaaan Snellen Chart :ika masih mampu melihat dengan !elas huru#(huru# yang berkode 69)4, dan baris huru# di bawahnya tidak mampu lagi, berarti nilai keta!aman penglihatannya adalah 69)4. ?ngka 6 menyatakan !arak anda dengan optotip $!arak periksa% yaitu 6 meter, sedangkan angka )4 menyatakan bahwa huru# tersebut masih bisa dilihat dengan !elas oleh penglihatan normal dari !arak )4 meter. Ini bisa dikatakan bahwa pasien memiliki ta!am penglihatan sebesar 69)4 atau 195 $atau 24C% dari penglihatan normal. akukan untuk mata yang sebelah lagi, dengan ara yang sama seperti sebelumnya.
"#E"K$IST PEMERIKSAAN 2ISUS
No 1
As&ek 'an! dinilai
Pemeriksa memperkenalkan diri dan men!elaskan maksud dan prosedur tindakan yang akan dilakukan. 'empersiapkan alat yang akan digunakan untuk 2. pemeriksaan. 'enggunakan ruangan dengan penahayaan yang baik dan ). !auh dari !endela agar tidak silau. 'eletakkan kartu "nellen se!a!ar dengan pandangan pasien *. pada !arak 6 meter. 'ata tidak dipe!amkan, tapi ditutup salah satu dengan 5. menggunakan penutup mata atau telapak tangan tapi tidak menekan bola mata. Pasien diminta untuk mengamati dan menyebutkan huru#( huru# yang tertera pada kartu "nellen, mulai dari huru# 6. terbesar $paling atas% sampai paling keil $paling bawah%. Pembaaan dilakukan mulai kanan ke kiri. Pemeriksa memperhatikan dengan seksama sampai dimana . pasien dapat melihat dan membaa dengan !elas baris dengan huru# terkeil yang tertera pada kartu "nellen. &langi prosedur tersebut dengan ara yang sama pada mata . yang lain. ;. 'enentukan =isus $keta!aman penglihatan%. 14. 'enatat hasil pemeriksaan. +otal 1.
Petunjuk, ( - tidak dilakukan ) - dilakukan ta&i tidak enar * - dilakukan den!an enar
(
Skor )
*
$am&iran )1 Tael Standar IMB anak laki3laki menurut umur dari *3*( tahun1
$am&iran *1 Tael Standar IMB anak &erem&uan menurut umur dari *3*( tahun1