AMPEREMETER ANALOG KAL 21
Disusun oleh: 1. Arina Umu Kamila 2. Dini Astuti 3. Indah Permatasari 4. Intan Kamila Zahara
(1413022006) (1413022019) (1413022033) (1413022035)
5. Karlina Maya Mulyana (1413022039) 6. Nur Syamsiyah (1413022056) 7. Siti Khoiru Khoirurrohmah rrohmah (1413022061)
PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan buku petunjuk penggunaan (user manual ) amperemeter analog KAL 21 sebagai panduan dalam penggunaan dan perawatan amperemeter analog KAL 21. Penulis berharap buku petunjuk penggunaan amperemeter analog KAL 21 ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai panduan dalam menggunakan amperemeter analog KAL 21, semoga pembaca dapat memahami dengan baik, bagaimana cara menggunakan amperemeter analog KAL 21 dengan benar serta cara perawatannya. Kami sadar bahwa buku panduan pengguanaan amperemeter analog KAL 21 ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pakar dan praktisi pendidikan sehingga dapat kami gunakan untuk lebih menyempurnakan buku panduan amperemeter analog KAL 21 ini. Demikianlah penulis telah menyelesaikan pengembangan buku panduan penggunaan amperemeter analog KAL 21, semoga bermanfaat bagi dunia pendidikan selanjutnya.
Bandarlampung, 26 April 2016
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………….……………………………….………………………1 DAFTAR ISI ……………………………….……………………………….…………………………………….2 I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII. IX.
Deskripsi Alat ……………………….……………………………………………………….3 Tabel Spesifikasi Alat …………………………………………………………………...4 Komponen Alat……………….……………………………………………………………. 4 Prosedur Penggunaan …………………………...……………………………………5 Perawatan Alat………………….……………………………………..………………….. 6 Keselamatan Penggunaan Alat……………….…………………………………. 7 Perbaikan Alat………….……………………………….……………………………….... 7 Ketidakpastian Alat……………….……………………………….……………………. 9 Pengenolan Alat……………….……………………………….…………………………. .9
2
I. Deskripsi Alat
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian. Petunjuk lengkap untuk menggunakan amperemeter analog KAL 21, dapat dilihat melalui buku petunjuk penggunaan (user manual ) ini untuk mengetahui lebih banyak mengenai amperemeter analog KAL 21. Simpanlah petunjuk penggunaan ini dimana semua orang dapat membaca, sehingga semua orang dapat dengan mudah menggunakan amperemeter analog KAL 21 dengan baik dan benar.
Gambar Amperemeter Analog KAL 21
3
II. Tabel Spesifikasi Alat
Kategori Kumparan putar Hambatan Bentuk Skala
Terminal Sekrup Bersoket Kotak Plastik ABS Kokoh Skala ukur amperemeter
Nilai Tingkat akurasi 2,5% pada simpangan penuh 1200 Ω Berukuran besar dengan panjang 55 mm, dilengkapi dengan cermin untuk kemudahan pembacaan (anti parallax) dan penyetel nol jarum penunjuk 4 mm 160 x 110x 55 mm 0-500 mA DC
III. Komponen Alat
Gambar Komponen Amperemeter KAL 21 sebagai berikut:
4
Tabel Deskripsi Komponen Amperemeter KAL 21 sebagai berikut: No.
Nama Komponen
1
Cermin pemantul
2
Jarum penunjuk
3
Probe
4
Ground
5
Kalibrator
Deskrisi Cermin pemantul berada pada papan skala yang ditunjukan sebagai panduan untuk ketepatan pembacaan skala. Jarum ini terpasang pada kumparan yang bergerak (moving coil ) sehingga dapat bergerak berdasarkan peredaran arus yang masuk dalam moving coil . Jarum tersebut mempunyai fungsi penunjuk besaran arus yang terukur dimana akan bergerak dan berhenti pada skala yang sesuai dengan besaran yang diukur. Berfungsi untuk menentukan polaritas amperemeter. Selain itu probe juga digunakan untuk menentukan kutub positif amperemeter. Berfungsi untuk menentukan kutub negatif dari amperemeter. Berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan skala pada angka nol (0) dengan tepat segaris dengan jarum penunjuk skala.
IV. Prosedur Penggunaan
Adapun prosedur untuk menggunakan amperemeter analog KAL 21 adalah : 1.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
5
2. Saklar jangkauan ukur diletakkan pada posisi DcmA, batas ukur (range) pada angka 500. 3. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positif baterai. 4. Kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatif baterai 5. Jarum penunjuk pada papan skala akan bergerak ke kanan menunjuk angka antara 0-250 DCV. 6. Jika pada pada batas ukur (range) 500, hasil pengukuran kurang terbaca, batas ukur (range) dapat dipindahkan posisinya pada angka 25 atau 0,25.
V. Perawatan Alat
Adapun perawatan yang harus diperhatikan dalam menggunakan amperemeter analog KAL 21 adalah : 1.
Jangan sekali-kali menghubungkan amperemeter langsung ke sumber tegangan. Hal ini disebabkan karena tahanannya sangat rendah maka amperemeter ini akan mengalirkan arus yang tinggi sehingga berkemungkinan besar akan merusak alat ini. Dan sebuah amperemeter harus selalu dihubungkan secara seri terhadap hambatan/beban yang mampu membatasi arus. 2. Periksa polaritas yang tepat. Polaritas yang terbalik akan menyebabkan defleksi yang berlawanan yang juga berkemungkinan besar dapat merusak jarum penunjuk. 3. Apabila hendak menggunakan amperemeter dengan rangkuman ganda, mula-mula gunakanlah rangkuman yang tertinggi lalu kemudian turunkan hingga memperoleh defleksi atau penyimpangan.
6
VI. Keselamatan Penggunaan Alat
Adapun keselamatan dalam menggunakan amperemeter analog KAL 21 adalah : 1. 2. 3. 4. 5.
Amperemeter harus selalu dihubungkan secara seri dengan rangkaian yang akan diuji Selalu mulai dengan kisaran tertinggi sebuah amperemeter Putuskan dahulu listrik dari sirkuit sebelum menghubungkan dan memutuskan hubungan ammeter Di amperemeter DC, amati polaritas sirkuit yang tepat untuk mencegah meter tidak rusak Jangan pernah menggunakan amperemeter DC untuk mengukur arus AC.
VII. Perbaikan Alat
Adapun perbaikan yang dilakukan dalam menggunakan amperemeter analog KAL 21 adalah dengan melihat gejala yang terjadi pada alat yaitu :
Meter tidak menunjuk: 1. Cek probenya (test lead) apakah masih normal ?, gunakan ohmmeter, jika ada yang putus maka harus disambung atau ganti dengan yang baru. 2. Cek rangkaian : a. Cek moving coil , apakah masih normal ?, jika tidak maka periksa rangkaiannya.
7
b. Cek resistansi shunt apakah masih normal ?, jika sudah tidak normal maka ganti dengan harga resistansi yang sama. c. Cek hubungan/sambungan pada saklar putar (rotary switch) apakah dalam kondisi normal ?, Jika renggang maka kencangkan kembali.
Penunjukkan tidak normal 1. Cek posisi jarum pada koreksi indicator nol ( indicator zero corrector ), jika normal maka cek rangkaian. 2. Cek probenya (test lead) apakah masih normal ?, gunakan ohmmeter, jika ada yang putus maka harus disambung atau ganti dengan yang baru. 3. Cek resistansi shunt apakah masih normal ?, jika tidak normal maka ganti resistansi shunt dengan resistansi yang sama dengan yang aslinya. Jika normal maka bandingkan dengan ampermeter normal, jika terjadi kesalahan maka nilai resistansi dalam meter (kumparan) harus diganti. 4. Cek moving coil apakah masih normal ?, jika tidak normal maka harus diganti. Jika masih normal, maka cek pegas jarum penunjuknya. 5. Cek pegas jarum penunjuk putar kiri dan putar kanan apakah masih normal ?, jika tidak maka harus diganti.
Amperemeter tidak mau kembali ke posisi nol setelah menunjuk Jika terjadi kondisi seperti ini maka kerusakan pada bagian pegas pembalik putar kiri yang tidak normal. Maka harus diganti.
8
VIII. Ketidakpastian Alat
Berdasarkan standar tingkat tinggi/ internasional dengan perangkat yang digunakan. Ketidakpastian dari amperemeter adalah 1/2 kali skala terkecil. sedangkan skala terkecil amperemeter adalah nilai dari jarak antara 2 skala yang saling berdekatan yang dinyatakan dengan persamaan. Ketelitian (banyaknya garis skala) (skala maksimum) Ketitakpastian (banyaknya garis skala) (2 skala maksimum)
IX. Pengenolan Alat
Pengenolan amperemeter analog KAL 21 dapat dilakukan dengan teknik penyesuaian sekrup yang terletak tepat di bawah jarum penunjuk untuk mengatur pointer dengan kedudukan nol. Caranya, dengan memutar skrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil sehingga jarum penunjuk tepat di nol.
9
CATATAN :
…………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………….
10