Kwh meter analog
Gambar Kwh meter analog
Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran perputaran piringan aluminium. aluminium.
Prinsip kerja Dalam alat ukur energi, kumparan-kumparan arus dan tegangan merupakan suatu belitan pada dua buah magnet. Kumparan arus akan membangkitkan fluks magnet dengan nilai berbanding lurus dengan besar arus. Terjadinya perputaran dari piringan aluminium karena interaksi dari kedua medan magnet ini. Kemudian putaran piringan di transfer transfer pada roda - roda pencatat. Pada transfer mati nilai putaran keping Aluminium ke roda - roda pencatat dilakukan kalibrasi untuk memperoleh nilai energi terukur dalam besaran kWh ( Kilo Watt Hours )
Keterangan : •Cp = Inti besi kumparan tegangan •Cc = Inti besi kumparan arus •Wp = Kumparan tegangan •Wc = Kumparan arus •D = Kepingan roda Aluminium •J = Roda-roda pencatat ( regester ) •M = Magnet permanen sebagai pengerem keping aluminium, saat beban
kosong •S = Kumparan penyesuai beda fase arus dan tegangan
Pada saat arus beban mengalir pada kumparan, arus akan menimbulkan flux magnit φ1, sedangkan pada kumparan kumparan tegangan terjadi perbedaan perbedaan fase antara
arus dan tegangan sebear 900, hal ini karena kumparan tegangan bersifat induktor. Arus yang melalui kumparan tegangan akan menimbulkan flux
magnit φ2 yang berbeda fase 900 dengan φ 1. Namun Fluks magnetik akan
membangkitkan membangkitkan arus Eddy pada piringan yang akan menghasilkan gaya yang melawan arah putaran piringan. (kelemahan 1). Pada saat beban berat φ1 akan bertambah besar, pertambahan ini mengakibatkan arus pusar ( arus eddy ) pada kepingan. Aluminium juga bertambah besar, sedang arus eddy ini menimbulkan menimbulkan momen lawan pada keping Aluminium, dan akan menghambat putaran keping Aluminium. Untuk mengatasinya pada pada kumparan arus dipasang shunt magnetis dimana pada saat beban penuh / berat flux tidak sepenuhnya dapat menimbulkan momen lawan. Pada kenyataanya beda fase antara φ1 dan φ2 tidak bisa betul - betul 90°, karena ada -nya kerugian inti dan
tekanan pada kumparan tegangan. Untuk mengatasi ini caranya adalah dengan memasang kumparan penyesuai fase pada inti kumparan tegangan (kelemahan 2).
Kwh meter digital (token)
Gambar Kwh meter digital
Meteran Listrik Digital adalah alat bantu untuk mengaliri arus listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara atau PLN pada saat ini, alat ini merupakan alat keluaran terbaru PLN yang menggunakan token sebagai alat pembayarannya yang terdiri dari 20 digit angka, jadi jika anda ingin rumah atau tempat anda dialiri oleh arus listrik, anda harus mengisi token meteran listrik tersebut dahulu sehingga alat meteran listrik ini disebut sebagai meteran listrik prabayar yang digital. Kegunaannya mirip seperti provider-provider kartu telepon pada handphone kita saat ini yang harus mengisi pulsa terlebih dahulu sebelum bisa menggunakan berbagai fasilitas yang telah disediakan oleh provider tersebut. Kelebihan dari alat ini adalah dari cara pembayaran atau pengisian Meteran Listrik Digital inipun tergolong mudah dan praktis, tanpa harus j auh-jauh pergi ke kantor PLN atau ke bank untuk bertransaksi pembayarannya, untuk mendapatkan atau membeli token nya sangat mudah, anda tinggal membeli token ke toko-toko atau tempat yang telah menyediakan token meteran listrik ini yang dekat dari rumah anda. Dan kelebihan lainnya adalah kita dapat mengatur dan melihat secara manual penggunaan listrik dirumah kita setiap bulannya, sehingga kita dapat lebih mengontrol penggunaan listrik dirumah,
karena memang alat ini di rancang khusus untuk dapat memudahkan pemakainya agar dapat melihat langsung jumlah listrik yang digunakan pada suatu rumah. Berikut ini adalah kelemahan atau kekurangan yang sering dialami oleh masyarakat dalam menggunakan alat meteran listrik ini, contohnya jika alat ini terkena getaran akan mengakibatkan munculnya tulisan dan akan mengakibatkan mengakibatkan aliran listriknya padam, dan untuk memperbaikinya tentunya kita tidak tahu caranya, oleh sebat itu mau tidak mau kita harus menunggu pihak yang terkait memperbaikinya, memperbaikinya, secara otomatis listrik dirumah akan padam dan harus bersabar sampai ada pihak PLN yang datang memperbaikinya. memperbaikinya. Contoh kekurangan Meteran Listrik Digital lainnya adalah pengisian token atau pulsa listrik tidak menentu atau periodik, sehingga pengisian pulsa atau token bisa dilakukan lebih dari satu kali setiap bulannya, dikarenakan penggunaan listrik dirumah yang tinggi.
Prinsip kerja Chip card dapat digunakan sebagai alat pembayaran rekening listrik dengan mengembangkan mengembangkan Kwh meter Elektronik Digital yang dilengkapi dengan perangkat pembaca kartu serta perangkat transaksi lunak berbasis smart card. Kwh meter akan beroperasi berdasarkan nilai kredit yang dimasukkan (download) dari chip card kedalam register Kwh, dan selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan acuan untuk mengontrol bekerjanya Kwh meter. Nilai kredit didalam register akan dikurangi secara bertahap sebanding dengan nilai energi listrik yang telah dikonsumsi (digunakan). Jika isi register telah habis maka Kwh meter harus segera diisi kembali (register sisa pulsa sama dengan 10%) maka ada alarm (LED ON), dan jika setelah jangka waktu yang telah ditetapkan belum juga diisi nilai nilai kreditnya maka maka Kwh meter akan memutus saklar saklar pemutus atau atau Internal Contactor sehingga supply daya terputus. Pengisian pulsa listrik kedalam smart card menggunakan Portable Terminal yang koneksi dengan Perangkat Lunak Sinkronisasi Dan Billing Sistem yang telah diinstal di Komputer (Master Station).