NAMA
: WITA NURLENY
NIM
: 08111006011
FARMAKOPE EDISI 3 UJI TOKSISITAS ABNORMAL Sediaan uji dibuat menggunakan sejumlah zat uji seperti tertera pada monografi yang dilarutkan atau diencerkan dengan air atau larutan natrium klorida P atau jika zat uji berupa larutan yang sesuai, dapat langsung digunakan. Cara kerja
-
5 ekor mencit disuntikkan 0,5 ml sediaan uji secara I.V.
-
Penyuntiikan tidak kuran dari 15 detik dan tidak lebih dari 30 detik
-
Sediaan uji memenuhi syarat jika tidak seekorpun mati dalam waktu 24 jam
-
Jika ada seekor yang mati dalam waktu 24 jam, maka ulangi pengujian
Cara uji untuk Sera dan Vaksin
-
5 mencit disuntikkan masing-masing 1 dosis sediaan uji sesuai etiket dan tidak lebih dari 1 ml secara I.P.
-
2 ekor marmot disuntikkan masing-masing 1 dosis sediaan uji sesuai etiket dan tidak lebih dari 5 ml.
-
Sediaan uji memenuhi syarat jika tidak seekor hewan pun mati atau sakit dalam 7 hari
-
Jika seekor hewan mati atau sakit dalam waktu 7 hari, ulangi pengujian
Untuk Perhitungan LD50, TCID50, dan ED50 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
∑ ∑ Catatan:
-
Gunakan seri dosis dengan pengenceran yang berkelipatan tetap
-
Jumlah hewan uji tiap kelompok sama
-
Dosis diatu sedemikian rupa sehingga memberikan efek dari dan dibatasi pada 0%-100%
Keterangan : Untuk LD50 m : log LD59 a : log dosis terendah terendah yang menyebabkan menyebabkan kematian 100% tiap kelompok
b : beda log dosis yang berurutan pi : jumlah hewan yang mati oleh dosis I dibagi jumlah hewan seluruhnya yang menerima dosis i.
Untuk TCID50 m : log TCID50 a : log dosis terendah yang menyebabkan jumlah biakan jaringan yang terinfeksi 100% tiap kelompok b : beda log dosis yang berurutan pi : jumlah biakan jaringan yang terinfeksi oleh dosis I dibagi jumlah hewan seluruhnya yang menerima dosis i Untuk ED50 m : log ED50 a : log dosis terendah yang masih memberikan perlindungan 100% tiap kelompok b : beda log dosis yang berurutan pi : jumlah hewan yang masih hidup oleh dosis I dibagi jumlah hewan seluruhnya yang menerima dosis i
Toksik juga dapat berupa cemaran logam berat, untuk itu juga terdapat cara untuk menguji logam berat tersebut. Pengujian dapat dilakukan dengan 3 cara : a. Cara I : untuk zat yang larutannya tidak berwarna dan jernih b. Cara II : untuk zat yang larutannya tidak berwarna atau jernih, mengganggu pengendapan logam oleh ion sulfide atau untuk zat yang berupa minyak lemak atau atsiri c. Cara III : untuk zay yang larutannya tidak berwarna atau jernih dengan penambahan NaOH encer P. Penjelasan : a. Cara I Larutan Pembanding
-
2 ml larutan timbal pembanding di pipet dimasukkan ke dalam tabung Nessler dan encerkan hingga 25 ml.
-
Tambahkan asam asetat encer P atau ammonia encer P hingga pH 3,0 atau 4,0, encerkan dengan air hingga 35 ml.
Larutan Uji
-
25 ml larutan masukkan ke tabung Nessler, atau zat uji ditimbang dalam g dengan rumus 2/1000 L dan encerkan dengan air hingga 25 ml, L adalah batas logam berat dalam persen
Pengujian
-
Pada masing-masing larutan uji dan pembanding masukkan 10 ml larutan hydrogen sulfide P segar, campurkan dengan air hingga 50 ml, biarkan 5 menit
-
Warna larutan uji tidak lebih tua dari larutan p embanding.
b. Cara II Larutan Uji
-
2/1000 L zat uji masukkan ke dalam krus dan tambahkan asam sulfat P hingga basah.
-
Pijarkan hingga mengarang sempurna
-
Tambahkan 2 ml asam nitrat P dan 5 tetes asam sulfat P panaskan hingga tidak ada lagi asap putih
-
Dinginkan, tambahkan 4 ml HCl P 50% v/v, tutup, rendam dalam tangas uap 15 menit
-
Buka tutup dan uapkan dalam tangas air hingga kering, basahi dengan asam HCl P 1 tetes
-
Tambahkan 10 ml air panas , rendam hangatkan 2 menit, tambahkan ammonia P hingga basa,
-
Encerkan dengan air hingga 25 ml, tambahkan asam asetat encer hingga pH 3,0 dan 4,0
-
Saring dan encerkan denngan air hingga 35 ml
Pengujian Lakukan sesuai dengan cara I