Bagian Ilmu Penyakit Anak
Tutorial Klinik Perinatologi
Fakultas Kedokteran Umum Universitas Mulawarman
Bayi Cukup Bulan dengan Hidranensefali
Disusun Oleh : Famela Asditaliana Marini Tandarto
Pembimbing : dr. Sukartini, Sp.A
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2016
1
BAB I PENDAHULUAN
Hydranencephaly merupakan suatu kondisi bawaan langka dimana semakin besar bagian dari belahan otak dan corpus striatum digantikan oleh cairan cerebrospinal dan jaringan glial. Hydranencephaly adalah nekrosis masif hemisfer otak pada janin, dengan penyingkiran debris yang akan meninggalkan struktur bilateral kista, biasanya jarang mengenai basal ganglia, brainstem, dan cerebellum. Meskipun hydranencephaly biasanya kelainan kongenital, penyakit ini dapat terjadi sebagai diagnosis postnatal setelah terjadinya meningitis, infark intra-serebral, dan iskemia (stroke), atau cedera otak traumatis lainnya. Hydranencephaly merupakan abnormalitas yang langka terjadi pada kurang dari 1/10.000 kelahiran di seluruh dunia, sekitar 1:3. Kelainan ini adalah bentuk yang paling parah dari kehancuran korteks serebral bilateral. Hydranencephaly terjadi setelah otak dan ventrikel telah sepenuhnya terbentuk, biasanya dalam kedua trimester. Tidak perbedaan angka kejadian baik pada bayi laki-laki atau perempuan. Diagnosis diferensial meliputi schizencephaly bilateral simetris (proses perkembangan yang kurang destruktif pada otak), hidrosefalus berat (cerebrospinal kelebihan cairan di dalam tengkorak), dan alobar holoprosencephaly (anomali perkembangan neurologis). Tidak ada pengobatan standar untuk hydranencephaly. Pengobatan hanya bersifat
simptomatik
dan
suportif.
Prognosis
untuk
anak-anak
dengan
hydranencephaly umumnya sangat buruk. Kematian biasanya terjadi pada tahun pertama kehidupan.
2
BAB II STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama
: By. Ny.DM
Usia
: 1 hari
Usia Gestasi
: 42-44 minggu
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tanggal Lahir
: 14 Maret 2016
Anak ke
: I
Kamar
: Ruang bayi
Identitas Orang Tua
Nama Ayah
: Tn. M.S
Usia
: 23 tahun
Alamat
: Jl. Raya RT. 20, Muara Kaman
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan Terakhir
: SMP
Suku
: Kutai
Nama Ibu
: Ny. DM
Usia
: 22 tahun
Alamat
: Jl. Raya RT. 20, Muara Kaman
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir
: SD
Suku
: Kutai
MRS
: 14 Maret 2016
Pukul
: 14.00 WITA
3
Keluhan Utama
: Kepala bayi Besar
Riwayat Penyakit Sekarang
: Bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 42-44
minggu) secara Secsio secaria atas indikasi post matur, letak sunsang dan Hidrosefalus dengan apgar score 7/9. Saat lahir bayi langsung menangis dengan tubuh kemerahan dan disertai kepala besar.
Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengaku jarang memeriksakan kehamilannya. Menurut pengakuan ibu, hal ini dikarenakan jarak rumahnya dengan pelayanan kesehatan cukup jauh. Pada bulan Febuari, ibu tidak juga merasakan tanda-tanda persalinan. Ibu lalu kontrol ke bidan. Disana menurut pengakuan ibu, bidan mengalami kesulitan dalam menentukan posisi bayi. Pasien lalu di rujuk untuk di USG. Dari hasil USG di dapatkan bayi hidrosefalus. Ibu lalu disuruh pulang dan diminta kontrol lagi 1 minggu kemudian, namun Ibu tidak kontrol. Tanggal 5 maret 2016, ibu dirujuk ke IGD dengan IUFD, namun setelah diperiksa di IGD, kondisi janin baik. Ibu lalu dipulangkan dan di suruh kontrol seminggu kmudian. Setelah kontrol, pasien lalu direncanakan untuk di operasi. Ibu menyangkal adanya penyakit selama kehamilan,
Riwayat Persalinan Sekarang
Bayi lahir 14 Maret 2016 dari ibu G2P1A1, 22 tahun, usia kehamilan 42-44 minggu secara sectio secaria di rumah sakit Abdul Wahab Sjahrani Samarinda. Bayi lahir pada pukul 13.08 WITA dengan berat 3100 gram, panjang 47 cm, jenis kelamin Laki-laki, bayi menangis setelah di resusitasi, apgar score 7/9.
Resume Persalinan
Usia kehamilan
: 42-44 minggu
Letak bayi
: Presentasi bokong
Ketuban pecah
: Tidak
Warna air ketuban : Jernih
4
Jenis persalinan
: sectio secaria.
Apgar Score
: 7/9
Riwayat Menstruasi
Menarche
: 12 tahun
Siklus haid
: 28 hari/ teratur
Lama haid
: 5-7 hari
Jumlah darah haid
: 2-3 kali ganti pembalut
Hari pertama haid terakhir
: Pertengahan - Akhir Maret
Taksiran persalinan
: Akhir Desember
Riwayat Kelahiran yang Lalu Tahun
JK
BBL
Lahir
Keadaan
Komplikasi
Penyakit
Anak
Persalinan
Waktu
Persalinan
Hamil
2014
Abortus
-
-
Spontan (bidan)
2016
L
3100gr
Hidup
-
-
SC (Sp. OG)
Kontrasepsi
Tidak pernah menggunakan kontrasepsi
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR Riwayat Persalinan Sekarang
Paritas
: P1A1
Lahir di
: rumah sakit
ditolong oleh
: dr. Sp.OG
Berapa bulan dalam kandungan : 42-44 minggu
Jenis partus
: SC
5
Air ketuban
: jernih
NILAI APGAR Apgar Score
1 menit
5 menit
Detak Jantung
2
2
Pernafasan
2
2
Warna Kulit
1
1
Reaksi Penghisapan
1
2
Tonus otot
1
2
Total
7
9
Apgar score 7/9 : tidak asfiksia Resusitasi
: dilakukan
Penghisapan lendir
: dilakukan
VTP
: tidak dilakukan
Massage jantung
: tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK BAYI
Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
Berat Badan
: 3100 gram
Panjang badan
: 47 cm
Lingkar Kepala
: 45,8 cm
Lingkar Dada
: 28 cm
Lingkar Perut
: 27 cm
Panjang Lengan
: 14 cm
Panjang Kaki
: 20 cm
Anus
: +
Cacat
: Hidrosefalus
Nadi
: 145 x/ menit, regular, kuat angkat
Pernafasan
: 38 x/menit
Suhu
: 36,6 C
6
Kepala
Bentuk
:
Hidrosefalus,
Rambut
:
tipis
Raut muka
:
normal
Odema
:
tidak ada
Moon face
:
tidak ada
Bentuk
:
Normal
Palpebra
:
edema (-/-)
Konjungtiva
:
Anemis (-/-)
Sklera
:
Ikterik (-/-)
Pupil
:
isokor (1mm/1mm), reflex cahaya (+/+) Dextra < Sinistra
Lensa
:
Jernih
Muka
Mata
Gerakan bola mata : Strabismus Hidung
Bentuk
: normal
Pernafasan cuping hidung
: (-/-)
Sekret
: (-/-)
Darah
: -
Mulut
Bibir
:
merah kecoklatan, mukosa agak kering, sianosis(-)
Lidah
:
merah kekuningan, mukosa basah
Gigi
:
-
Gusi
:
kemerahan
:
di tengah
Leher
Trakea
7
Kelenjar
:
KGB normal, tiroid tidak membesar
Massa
:
tidak teraba adanya massa
Inspeksi
:
Bentuk normochest, retraksi (-), iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
:
Pergerakan dinding dada simetris (D=S), iktus kordis tidak teraba
Perkusi
:
tidak dilakukan
Auskultasi
:
bronkovesikuler (+), rhonki (-/-), wheezing (-/-),S1 S2 tunggal
Inspeksi
:
agak cembung
Auskultasi
:
peristaltik dalam batas normal
Perkusi
:
Timpani
Palpasi
:
distensi (-), nyeri tekan sulit dievaluasi
Bentuk
:
oedem (-)
Akral
:
Hangat
Kulit
:
kemerahan dan halus
CRT
:
<2”
Genitalia
:
tidak ditemukan kelainan
Thorax
regular Abdomen
Ekstremitas
Diagnosis
Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan dengan Hidranensefali Penatalaksanaan
ASI on Demand
Rawat Tali Pusat
8
CT-Scan : Hidranensefali
FOLLOW UP Tanggal
15 Maret 2016
Pemeriksaan
S :aktif (+), BAK (+), muntah (-), sesak (-),
Penatalaksanaan
Lapor dr. Sp.A:
sianosis (-)
ASI on Demand
O : Gerak, tangis cukup.
Rawat Tali Pusat
Hidrosefalus (+), Anemis(-/-), retraksi (-), Rhonki
CT-Scan Kepala
Cek TORCH, IgG, IgM
(-), wheezing (-), S1S2 tunggal regular, murmur (), Gallop (-) abdomen soefl, distended(-), HR: 142 x/menit, RR: 40 x/menit,T: 36,5 oC A : NCB + SMK + Hidrosefalus Kongenital
9
16 Maret 2016
S :aktif (+), BAK (+), muntah (-), sesak (-),
Lapor dr. Sp.A:
sianosis (-)
ASI on Demand
O : Gerak, tangis cukup.
Rawat Tali Pusat
Hidrosefalus (+), Anemis(-/-), retraksi (-), Rhonki
CT-Scan Kepala
(-), wheezing (-), S1S2 tunggal regular, murmur (), Gallop (-) abdomen soefl, distended(-),
Hidranensefali
o
Boleh pulang bila Ibu
HR: 142 x/menit, RR: 40 x/menit,T: 36,5 C
dan keluarga bisa
A : NCB + SMK + Hidranensefali
merawat dirumah.
10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hydranencephaly merupakan suatu kondisi bawaan langka dimana semakin besar bagian dari belahan otak dan corpus striatum digantikan oleh cairan cerebrospinal dan jaringan glial. Hydranencephaly adalah nekrosis masif hemisfer otak pada janin, dengan penyingkiran debris yang akan meninggalkan struktur bilateral kista, biasanya jarang mengenai basal ganglia, brainstem, dan cerebellum. Meskipun hydranencephaly biasanya kelainan kongenital, dapat terjadi sebagai diagnosis postnatal setelah terjadinya meningitis, infark intra-serebral, dan iskemia (stroke), atau cedera otak traumatis lainnya. Hydranencephaly adalah bentuk ekstrem dari porencephaly (gangguan langka lain dari sistem saraf pusat yang melibatkan keberadaan kista atau rongga dalam belahan otak) di mana belahan otak tidak hadir dan digantikan oleh kantung berisi cairan serebrospinal dan merupakan bentuk yang paling parah dari kerusakan korteks serebral bilateral. Diagnosis diferensial meliputi schizencephaly bilateral simetris (proses perkembangan yang kurang destruktif pada otak), hidrosefalus berat (cerebrospinal kelebihan cairan di dalam tengkorak), dan alobar holoprosencephaly (anomali perkembangan neurologis). Setelah penghancuran otak selesai, otak kecil, otak tengah, thalamus, ganglia basal, pleksus koroid, dan bagian dari lobus oksipital biasanya tetap dipertahankan untuk berbagai derajat. Meskipun korteks serebral tidak ada, dalam banyak kasus kepala janin tetap membesar karena produksi lanjutan oleh pleksus koroid cairan
11
cerebrospinal yang tidak cukup diserap menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. 2.2 Epidemiologi
Hydranencephaly merupakan abnormalitas yang langka terjadi pada kurang dari 1/10.000 kelahiran di seluruh dunia, sekitar 1:3. Kelainan ini adalah bentuk yang paling parah dari kehancuran korteks serebral bilateral. Hydranencephaly terjadi setelah otak dan ventrikel telah sepenuhnya terbentuk, biasanya dalam kedua trimester. Tidak perbedaan angka kejadian baik pada bayi laki-laki atau perempuan. 2.3. Etiopatologi
Meskipun penyebab pasti dari hydranencephaly tetap belum ditentukan dalam kebanyakan kasus, penyebab umum paling mungkin adalah dengan lesi vaskular seperti stroke atau cedera, infeksi intrauterin, atau gangguan trauma setelah trimester pertama kehamilan. Hydranencephaly biasanya berhubungan dengan penyumbatan bilateral Internal Carotid Artery (ICA), apabila lesi vaskular tersebut berkelanjutan, maka akan menyebabkan hilangnya lapisan korteks otak. Sejauh ini telah ada lima teori yang diusulkan: 1) Bilateral oklusi segmen supraclinoid dari karotid arteri internal atau dari otak tengah. 2) Suatu bentuk ekstrim dari Leukomalacia dibentuk oleh pertemuan dari kapitas kista multiple. 3) Hipoksia-iskemik-necrosis otak yang difus. 4) Infeksi menyebabkan vaskulitis necrotizing. Intrauterine infeksi, terutama oleh toksoplasmosis
dan
virus
Infeksi
(enterovirus,
adenovirus,
parvovirus,
cytomegalic, herpes simpleks, virus Epstein-Barr, dan virus pernapasan), telah terlibat di sejumlah kasus.
12
5) Bahan dari thromboplastic co-twin1 yang telah rusak.
2.4 Gejala Klinis
Hydranencephaly biasanya dapat terdeteksi saat lahir karena kepala membesar. Beberapa bayi mungkin tampak sehat saat lahir tetapi kemudian mungkin gagal untuk tumbuh pada tingkat yang normal. Iritabilitas, susah makan, kejang infantil atau kejang, dan kelenturan atau kekakuan lengan dan kaki adalah gejala dari gangguan ini. Beberapa individu yang terkena mungkin mengalami berlebihan refleks otot (hyperreflexia) dan / atau peningkatan tonus otot (hypertonia). Tubuh pengaturan suhu miskin, gangguan penglihatan dan keterbelakangan mental juga dapat terjadi. Gejala lain mungkin termasuk:
Visual penurunan
Kurangnya pertumbuhan
Keadaan tuli
Kebutaan
Kelumpuhan
Intelektual defisit
2.5 Diagnosis
Diagnosis mungkin tertunda selama beberapa bulan karena perilaku awal bayi tampaknya relatif normal. Transiluminasi biasanya menegaskan diagnosis. Di dalam rahim,
hydranencephaly
sering
didiagnosis
dengan
ultrasonografi
postnatal,
ultrasonografi kranial dapat mendeteksi adanya jaringan otak. Selain
USG,
CT-Scan
juga
dapat
membantu
diagnosis.
Pada
hydranencephaly, CT-Scan menunjukkan tidak adanya sebagian besar struktur supratentorial, talamus, dan berbagai jumlah lobus oksipital dan ganglia basal. Microcrania atau macrocrania mungkin ada, atau lingkar kepala mungkin normal.
13
Kunci untuk membedakan hidrosefalus dari hydranencephaly adalah adanya lapis tipis jaringan kortikal sisa otak di hidrosefalus yang tidak hadir di hydranencephaly. Karena jaringan kortikal bawah konveksitas tulang parietal dapat diabaikan pada CT scan, bagian tipis dan tumpang tindih dari rekonstruksi koronal dapat membantu dalam mendeteksi pelek ini. Pada hidrosefalus yang berat, MRI dipercaya bisa menggambarkan sisa rim kortikal serebral. Selain itu, ventrikel ketiga, yang tidak ada di hydranencephaly, dapat diidentifikasi di hidrosefalus. MRI mungkin adalah modalitas terbaik untuk evaluasi keseluruhan anomali dan untuk dokumentasi sisa-sisa kortikal. Gambaran jaringan lunak yang ditemukan dengan MRI memungkinkan untuk identifikasi lebih baik untuk setiap jaringan otak supratentorial residual. Membedakan
hydranencephaly
dari
hydrocephalus
dan
alobar
holoprosencephaly pada periode prenatal dapat menantang. Dalam kasus-kasus sulit, MRI prenatal dapat digunakan untuk menetapkan diagnosis yang benar. Selain itu, jika temuan ultrasonografi janin yang samar-samar, MRI janin berguna untuk diagnosis prenatal akurat hydranencephaly. 2.6 Prognosis
Tidak ada pengobatan standar untuk hydranencephaly. Pengobatan hanya bersifat
simptomatik
dan
suportif.
Prognosis
untuk
anak-anak
dengan
hydranencephaly umumnya sangat buruk. Kematian biasanya terjadi pada tahun pertama kehidupan.
14
BAB III PEMBAHASAN Anamnesis
Teori
Kasus Hidroensefali merupakan kelainan kongenital Pasien lahir secara secsio secaria
yang cukup jarang.
atas
Penyebab umum paling mungkin adalah dengan lesi vaskular seperti stroke atau cedera, infeksi intrauterin, atau gangguan trauma setelah trimester pertama kehamilan. Sejauh
ini
telah
indikasi
sungsang
post
dan
matur,
letak
hirosefalus.
(usia
kehamilan 42-44 minggu). Pada saat lahir keadaan umum pasien sedang, dengan Apgar score 7/9. Berat badan lahir 3100 gram, panjang
ada
lima
teori
yang badan 47 cm, dan diserti dengan
diusulkan:
hidrosefalus. Lingkar Kepala 45 cm
1. Bilateral oklusi segmen supraclinoid dari karotid Resume Persalinan
arteri internal atau dari otak tengah. 2. Suatu
bentuk
ekstrim
dari
Leukomalacia
dibentuk oleh pertemuan dari kapitas kista
Letak bayi
: Presentasi bokong
Warna air ketuban: jernih
multiple.
Jenis persalinan : secsio secaria
3. Hipoksia-iskemik-necrosis otak yang difus. 4. Infeksi
Usia kehamilan: 42-44 minggu
menyebabkan
Intrauterine
infeksi,
vaskulitis
necrotizing.
terutama
Apgar Score
: 7/9
oleh
toksoplasmosis dan virus Infeksi (enterovirus, adenovirus, simpleks,
parvovirus, virus
cytomegalic,
Epstein-Barr,
dan
herpes virus
pernapasan), telah terlibat di sejumlah kasus. 5. Bahan dari thromboplastic co-twin1 yang telah rusak.
15
Pemeriksaan Fisik Teori
Kasus
Hydranencephaly biasanya dapat terdeteksi Pemeriksaan Fisik saat lahir karena kepala membesar. Beberapa bayi Keadaan Umum:
sedang
mungkin tampak sehat saat lahir tetapi kemudian Berat Badan :
3100 gram
mungkin gagal untuk tumbuh pada tingkat yang Panjang badan
: 47 cm
normal. Iritabilitas, susah makan, kejang infantil Lingkar Kepala
: 45 cm
atau kejang, dan kelenturan atau kekakuan lengan Lingkar Dada
: 28 cm
dan kaki adalah gejala dari gangguan ini. Beberapa Lingkar Perut
: 27 cm
individu
: 14 cm
yang
terkena
mungkin
mengalami Panjang Lengan
berlebihan refleks otot (hyperreflexia) dan / atau Panjang Kaki peningkatan
tonus
otot
(hypertonia).
: 21 cm
Tubuh Nadi : 145 x/ menit, regular, kuat
pengaturan suhu miskin, gangguan penglihatan dan angkat keterbelakangan mental juga dapat terjadi.
Pernafasan : 38 x/menit Suhu : 36,6 C
Gejala lain mungkin termasuk: •
Visual penurunan
•
Kurangnya pertumbuhan
•
Keadaan tuli
•
Kebutaan
•
Kelumpuhan
•
Intelektual defisit
Anus
: (+)
Cacat
: Hidrosefalus
Pupil: miosis, refleks cahaya (+/+) Gerakan bola mata asimetris ( strabismus)
16
Diagnosis
Teori
Kasus
Transiluminasi biasanya menegaskan diagnosis. Neonatus Cukup Bulan + Sesuai USG postnatal & ultrasonografi kranial dapat Masa Kehamilan + Hidrosefalus mendeteksi adanya jaringan otak. CT-Scan
tidak adanya sebagian besar struktur
Neonatus
Sesuai
supratentorial, talamus, dan berbagai jumlah lobus oksipital dan ganglia basal
Cukup
Masa
Bulan
+
Kehamilan
+
HIdranensefali
Microcrania atau
macrocrania mungkin ada, atau lingkar kepala
-
CT Scan
Hidranensefali
mungkin normal. Perbedaan hidrosefalus dan hydranencephaly adalah adanya lapis tipis jaringan kortikal sisa otak di hidrosefalus yang tidak hadir di hydranencephaly. Pada hidrosefalus yang berat, MRI dipercaya bisa menggambarkan sisa rim kortikal serebral. Selain itu, ventrikel ketiga, yang tidak ada di hydranencephaly,
dapat
diidentifikasi
di
hidrosefalus. Gambaran
jaringan
lunak
yang
ditemukan
dengan MRI memungkinkan untuk identifikasi lebih baik untuk setiap jaringan otak supratentorial residual. Dalam kasus-kasus sulit, MRI prenatal dapat digunakan untuk menetapkan diagnosis yang benar. Selain itu, jika temuan ultrasonografi janin yang samar-samar, MRI janin berguna untuk diagnosis prenatal akurat hydranencephaly.
17
Penatalaksanaan
Teori
Kasus
•
Tidak ada terapi khusus untuk hidranensefali.
ASI on Demand
•
Penatalaksanaan
Rawat Tali Pusat
Observasi
yang
simptomatik dan Suportif.
diberikan
berupa
18
DAFTAR PUSTAKA
1.
Filly RA. Ultrasound evaluation of the fetal neural axis. In: Callen PW,editor. Ultrasonography in obstetrics and gynecology. 3rd ed. Philadelphia, Pa: Saunders; 1994.p.199-218.
2. Nyberg DA, Pretorius DH. Cerebral malformations. In: Nyberg DA, Mahony BS, Pretorius DH, eds. Diagnostic ultrasound of fetal anomalies: text and atlas. Chicago, Ill: Year Book Medical; 1990.p.98-121. 3.
Chervenak
FA,
In:Chervenak
FA,
Isaacson
GC,Campbell
S. Hydranencephaly.
Isaacson GC, Campbell S, eds. Ultrasound in obstetrics and
gynecology. Boston, Mass : Little, Brown; 1993. p.1187-8. 4.
Myers R. Brain pathology following fetal vascular occlusion: an experimental study. Invest Ophthalmol. 1969;8:41.
5. Nahmias A, Keyserling H, Kerrick G, et al. In: Diseases of the fetus and newborn infant. Philadelphia:WB Saunders ;1983.p.636-78. 6.
Hoyme HE, Higginbottom MC, Jones KL.Vascular etiology structural
7.
defects
of
disruptive
in monozygotic twins. Pediatrics. 1981;67:288-291.
Hutto C, Arvin A, Jacobs R,et al. Intrauterine herpes simplex infections. J Pediatrics. 1987;110:97-101.
8.
Christie J,
Rakusan T,
Martinez M,
et
al. Hydranencephaly caused by
congenital
infection with herpes simplex virus. Pediatric Inf Disease.
1986;5:473-8. 9.
Rais-Bahrami K, Naqvi M. Hydranencephaly and maternal cocaine use: a case report. Clin Pediatr. 1990; 29:729-30.
10. 10. Larroche J, Droulle P, Dalezoide A, et al. Brain damage in monozygous twins. Biol Neonate 1990;57:261-78. 11. 11. Hadi H, Mashini I, Devoe L, et al.Ultrasonic prenatal diagnosis of
19
hydranencephaly. A case report. J Reprod Med. 1986;31:254 -6. 12. Nicolaides
KH,
Snijders
RJM,
Gosden
CM,
Berry
C,
Campbell
S.
Ultrasonographically detectable markers of fetal chromosomal abnormalities. Lancet. 1992; 340:704-7. 13. Sutton
LN,
Bruce
DA,
Schut
L.
Hydranencephaly
versus
maximal
hydrocephalus: an important clinical distinction. Neurosurgery. 1980; 6:34-8. 14. Kurtz AB, Johnson PT. Diagnosis please. Case 7: Hydranencephaly. Radiology. 1999;210(2):419-22. 15. Hidalgo, J Bowie, ER Rosenberg, PC Ram, K Ford, and E Lipsit.In utero sonographic diagnosis of fetal cerebral anomalies. American Journal of Roentgenology. 1982; 39(1):143-8. 16. Chervenak
F,
Farley M, Walters L. When is termination of pregnancy
during the third trimester morally justifiable? N Engl J Med. 1984;310:501. 17. Bordarier C,Robain D.Familial occurrence ofprenatal encephaloclastic damage. Anatomicoclinical report of 2 cases. Neuropediatrics. 1989:103-6.
20