pembangunan jembatan baja dan beton prategangFull description
Deskripsi lengkap
makalahDeskripsi lengkap
beton prategang, tengan izin, beton prategang dengan plat, desainFull description
Beton PrategangFull description
SLIDE BETON PRATEGANGFull description
berisi tentang analisis jembatan di gdc depok
Makalah Jembatan Beton Prategang , Teknik Sipil
beton prategang plat injakFull description
artikelDeskripsi lengkap
Artikel Beton PrategangDeskripsi lengkap
BAB II PEMBAHASAN
Tendon yang Tendon yang digunakan sebagai material beton prategang berupa elemen baja, misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton (SNI 03-28472002).
POT A-A
POT B-B
Gambar 2.1. Balok Pratekan Segmental
Dari bentuknya, ada tiga jenis baja prategang , yaitu: 1. Batang (bar ). ). 2. Kawat (wire ). ). 3. Kawat untai (strand ) (Toshiba, 2011)
2
Tabel 2.1. Kawat-kawat untuk Beton Prategang (Nawy, 2001)
Tabel 2.3. Strand Stress Relieved Standard dengan Standard dengan 7 Kawat Tanpa Pelapisan (ASTM-416 )
Gambar 2.2. PC PC Strand Strand ASTM ASTM A416/A146M-1998 4
Gambar 2.3. Tipe Tendon
5
Gambar 2.4. Duct VSL Duct VSL
Gambar 2.5. Duct DSI Duct DSI 6
Tegangan tarik dalam tendon pratekan tendon pratekan tidak boleh melampaui nilai berikut : 1. Akibat gaya penjangkaran penjangkaran tendon …………………………………... 0,94 f py py. Tetapi tidak lebih besar dari 0,8 f pu atau nilai maksimum yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat tendon pratekan tendon pratekan atau jangkar. 2. Sesaat setelah pemindahan gaya pratekan ………………………… ………………………… 0,82 fpy. Tetapi tidak boleh lebih besar dari 0,74 f pu. 3. Tendon pasca Tendon pasca tarik, pada daerah jangkar dan sambungan, sesaat setelah penjangkaran tendon …………………………………………………… 0,70 f py (Tanamal, 2006).
Untuk baja prategang , diagram σ - ε nya sangat berbeda dengan baja lunak.
Gambar 2.6. Diagram σ - ε Baja Prategang
7
Dalam analisa keruntuhan , diagram σ - ε baja prategang dibutuhkan sampai mendekati putus.
Gambar 2.7. Diagram σ - ε Baja Prategang menurut ACI 318-99
8
Gambar 2.8. Diagram σ - ε Baja Prategang menurut CEB