tujuan pelaporan keuangan dan karakteristik informasi akuntansiDeskripsi lengkap
Tugas 4
aFull description
Deskripsi lengkap
tugasDescripción completa
soal soal
Full description
soal soal
presentasi materi mata kuliah Teori Akuntansi bab PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN oleh kelompok 2Deskripsi lengkap
teori akuntansi regulasiFull description
teori
teori
teori akuntansi regulasiDeskripsi lengkap
TAFull description
TEORI AKUNTANSI
TEORI AKUNTANSIFull description
TEORI AKUNTANSI
Rangkuman Teori Akuntansi Ch. 3
bab 3 godfrey
bab 3 godfrey
KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI AKUNTANSI FASB menyatakan bahwa relevan dan reliability merupakan dua sifat utama utama yang membuat informasi informasi akuntansi akuntansi berguna berguna bagi pengambila pengambilan n keputusan keputusan.. Relevan Relevan didefinisik didefinisikan an sebagai sebagai kapasi kapasitas tas dari dari inform informasi asi agar agar terdapa terdapatt perbed perbedaan aan dalam dalam membua membuatt sebuah sebuah piliha pilihan n oleh oleh pengguna, dan reliability didefinisikan sebagai sifat yang memberikan jaminan atau kepastian bahwa bahwa informasi informasi tersebut tersebut wajar/layak, wajar/layak, bebas dari kesalahan dan bias kepentingan, kepentingan, serta menggambarkan inti/pokok.
Kegunaan dari informasi untuk pengambilan keputusan: 1. Relevan Untu Untuk k dika dikata taka kan n rele releva van, n, info inform rmas asii haru haruss berh berhub ubun unga gan n secar secaraa logi logiss terh terhad adap ap keputusan yang diberikan. Informasi relevan terhadap keputusan apabila informasi tersebut tersebut dapat mereduksi mereduksi ketidakpas ketidakpastian tian mengenai mengenai variabel-variab variabel-variabel el dalam proses proses pengambilan keputusan. Materialitas terutama berhubungan dengan relevan. Apabila sebuah hal tidak materiil, maka hal tersebut tidak relevan. -
Predict Predictive ive Value Value (Nilai (Nilai untuk untuk mempre mempredik diksi/ si/per peramal amalan) an)
-
Feedback Value (Nilai Umpan Balik)
-
Timeliness (Ketepatan Waktu) Apabila informasi tidak tersedia pada saat keputusan perlu dibuat, maka hal ini meng mengur uran angi gi rele releva vans nsi. i. Time Timeli line ness ss adal adalah ah memp memper erol oleh eh info inform rmas asii untu untuk k pengambila pengambilan n keputusan keputusan sebelum sebelum informasi informasi ini kehilangan kehilangan kapasitasn kapasitasnya ya untuk untuk mempengaruhi keputusan.
2. Reliabili ility -
Verifiability (Dapat Diuji)
-
Neutra Neutralit lity y (Tida (Tidak k memi memihak hak kepent kepenting ingan an piha pihak k terte tertentu ntu))
-
Repres Represent entati ation on Faithf Faithfuln ulness ess (meng (menggam gambar barkan kan hal hal yang seben sebenarn arnya) ya)
3. Ciri yang yang kedua adalah adalah dapat dapat dibandingka dibandingkan n dan konsiste konsisten n yang saling saling mempeng mempengaruhi aruhi dengan relevansi dan reliability. 4. Biaya, manfaat, dan materialitas terbatas pada kegunaan dari informasi. FASB mendefinisikan materialitas sebagai berikut: “besarnya suatu kelalaian atau salah saji
informasi akuntansi yang membuat adanya kemungkinan pendapat dari orang yang mengandalkan informasi, akan berubah atau dipengaruhi oleh kelalaian atau salah saji tersebut”
Studi Empiris
Sejumlah studi empiris mengenai materialitas telah dilakukan. Studi-studi tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan yang fokus pada penyusun pelaporan keuangan maupun auditor, serta yang berkonsentrasi pada pengguna pelaporan keuangan. Investigasi awal jenis yang pertama kali dilakukan oleh Woolsey. Dia menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10 kondisi dimana keputusan mengenai materialitas dibuat. Mayoritas respondennya adalah CPAs, controllers, dan para akuntan profesional. Kasus yang diteliti adalah melibatkan kerugian dari gempa bumi. Woolsey menemukan bahwa keputusan materialitas didasarkan pada rasio jumlah kerugian terhadap pendapatan tahun berjalan. Ia menyarankan bahwa kisaran 5-15% dari pendapatan sebelum pajak digunakan untuk pengukuran materialitas dimana item pendapatan dalam kisaran tersebut dapat dianggap material/immaterial. Jumlah di bawah batas tersebut dianggap immateriil, sedangkan jumlah di atas batas tersebut dianggap materiil. Studi lain yang dipusatkan pada kesalahan perhitungan Harga Pokok Produksi, Woolsey menemukan bahwa 65% dari 176 responden mendasarkan keputusan penilaian materialitas mereka pada rasio kesalahan terhadap pendapatan sebelum pajak.
KRITERIA UMUM KUANTITATIF Di Australia, kriteria kuantitatif khusus untuk menentukan materialitas dari sebuah informasi telah ditetapkan sebagai berikut: 1. Jumlah lebih dari atau sama dengan 10% dari jumlah keseluruhan yang dijadikan dasar, dianggap materiil kecuali ada bukti yang bertentangan. 2. Jumlah kurang dari atau sama dengan 5% dari jumlah keseluruhan yang dijadikan dasar, dianggap immateriil kecuali ada bukti yang bertentangan. 3. Tingkat materialitas dengan jumlah yang berada di antara 5% dan 10% dari jumlah keseluruhan yang dijadikan dasar merupakan masalah penilaian, bergantung pada keadaan atau kondisi.