Biografi Baden Powell Sejarah atau asal mula kepanduan tidak dapat dipis ahkan dari dari penemunya yaitu Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Beliaulah yang telah mendirikan Gerakan Kepanduan Dunia pertama kali. Pramuka yang kita kenal di Indonesia ini adalah inspirasi dari kepanduan yang didirikan oleh Baden-Powell. Siapakah Robert Stephenson Smyth Baden Powell? mari kita simak baik-baik bagaimana perjalanan hidupnya.
Baden Powell Biografi Baden Powell
Berbicara mengenai Gerakan pramuka, maka tidak boleh tidak kenal dengan seorang Pelopor atau pendiri pramuka pertama kali , yaitu Lord robert baden powell Of gilwell. Berdasarkan penglaman dan pendidikan beliau di bidang kemiliteran ,ia berhasil me ncatat sejarah kepanduan . Baden powell bernama lengkap Robert stephenson smyth baden powell of gilwell. Beliau merupakan seorang tentara Inggris dan penemu Boy Scouts, lahir di London dan lulusan dari Charterhouse school . Bergabung dengan pasukan Hussars ke - 13 di India pada tahun 1876 . Dari tahun 1888 sampai tahun 1895, Baden powell sukses bertugas di berbagai daerah seperti : Di india , Afghanistan , Zulu dan Ashanti .
Berikut beberapa pengalaman baden powell 1896 - 1897 ) - Bertugas sebagai perwira staff dari Pasukan kerjaaan Inggris ( 1896 - Menjadi kolonel pasukan berkuda dari Afrika Selatan - Letnan kolonel dari pengawal Naga ( 1897 - 1899 ) Karena keberanian dan pengabdian nya mempertahankan Kota Mafekeng ( Mafeking ) dari kepungan musuh Baden powell dipromosikan menjadi Mayor J endral
Pramuka | Gerakan Pramuka
1
Baden powell kemudian kembali ke Inggris, Pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral . Di anugrahi gelar ksatria tahun 1909 Kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun 1910 . Pada tahun 1908 BP membentuk The Boy scout dan pada tahun 1910 berkat bantuan adiknya adikn ya Agnes, Bp sukses juga membentuk Girl Guides
Data data tentang Baden Powell - Bp dilahirkan di kota London Inggris tanggal 22 Februari 1857
- Nama lengkap Robert stephenson smyth baden powell - Dipanggil si Robert setelah mendapat gelar Ksatria dari Raja Inggris - Ayah baden powell adalah Prof. Domine Baden powell seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford - Ibu baden powell adalah Miss Henrietta Grace Smyth, seorang puteri dari Admiral Kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T Smyth - Baden powell memiliki 9 saudara ; 1. Warrington . 2.George 3.Augustus 4.Frank 5.Penrose 6.Agnes 7.Henrietta 8. Jessie 9. Baden Fletcher - Ayahnya BP meninggal pada tanggal 11 juni 1860 , ketika itu BP berusia 3 tahun - Baden Powell menyukai karya karya ilmuan terkenal pada zamannya. Seperti Charles darwin , Babbege , George elliot , G.H Lewes . J ames Martineu . Sifat baden powell yang begitu pekerja keras , tidak mudah putus asa dan suka menolong menolong disukai oleh orang orang
Pramuka | Gerakan Pramuka
2
Baden powell kemudian kembali ke Inggris, Pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral . Di anugrahi gelar ksatria tahun 1909 Kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun 1910 . Pada tahun 1908 BP membentuk The Boy scout dan pada tahun 1910 berkat bantuan adiknya adikn ya Agnes, Bp sukses juga membentuk Girl Guides
Data data tentang Baden Powell - Bp dilahirkan di kota London Inggris tanggal 22 Februari 1857
- Nama lengkap Robert stephenson smyth baden powell - Dipanggil si Robert setelah mendapat gelar Ksatria dari Raja Inggris - Ayah baden powell adalah Prof. Domine Baden powell seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford - Ibu baden powell adalah Miss Henrietta Grace Smyth, seorang puteri dari Admiral Kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T Smyth - Baden powell memiliki 9 saudara ; 1. Warrington . 2.George 3.Augustus 4.Frank 5.Penrose 6.Agnes 7.Henrietta 8. Jessie 9. Baden Fletcher - Ayahnya BP meninggal pada tanggal 11 juni 1860 , ketika itu BP berusia 3 tahun - Baden Powell menyukai karya karya ilmuan terkenal pada zamannya. Seperti Charles darwin , Babbege , George elliot , G.H Lewes . J ames Martineu . Sifat baden powell yang begitu pekerja keras , tidak mudah putus asa dan suka menolong menolong disukai oleh orang orang
Pramuka | Gerakan Pramuka
2
- Baden powell masuk ke Charter house pada tahun 1970 1970 pada saat usia 19 tahun Bp telah lulus dari sekolahnya - Setelah lulus dari Charter house BP kemudian melanjutkan bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolenel Henry Smyth. Smyth. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden Powell di tempatkan di India dengan pangkat pembantu Letnan - Atas pengalaman pengalaman BP iniah yang akan menjadi tit ik berkembangnya Gerakan Kepanduan - Saat BP bertugas di Afrika, Karena keberaniannya Baden Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku suku setempat seperti Suku Zulu,Ashanti , dan Metabele. IMPEESA berarti serigala yang tidak pernah tidur . Hal ini karena sifat BP yang waspada, Cekatan dan keberanian Baden Powell - Pada tahun 1920 , para pandu sedunia berkumpul di Olimpia , London , Inggris dalam acara Jambore pertama dunia . Pada hari tersebut ( 6 Agustus 1920 ) Beliau diresmikan sebagai bapak pandu sedunia
- Pada tahun 1912 , Baden powell menikah dengan Olave st. Claire soames - BP memiliki 3 anak " Peter , Heather , Betty " - Baden powell akhirnya wafat pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya
Demikian artikel kali ini.. Selanjutnya saya akan membagikan artikel mengenal , Buku buku yang diterbitkan oleh baden powell dan Penghargaan penghargaan yang telah beliau dapatkan . ( Dikutip dari buku Boyman )
Pramuka | Gerakan Pramuka
3
Profil Agus Salim
Nama
: Agus
Lengkap : Sumatera
Lahir
Barat,
: Jakarta,
Meninggal
4
8
November
Salim Oktober
1954
(70
Tahun) : Balance
Zodiac : Jurnalis,
Profesi Makam
1884
:
Warga
Taman
Makam
Diplomat Pahlawan
Negara
Kalibata,
Jakarta : Indonesia : Islam
Agama
Biografi Agus Salim Agus Salim terlahir sebagai anak keempat dari pasangan Soetan Mohamad Salim dan Siti
Zaenab pada tanggal 8 Oktober 1884 di Koto Gadang, Agam Sumatera Barat. Ayahnya, seorang Jaksa Kepala di Pengadilan Tinggi Riau. Mashudul Haq yang berarti ``Pembela Kebenaran`` adalah nama yang diberikan oleh orang tuanya saat beliau lahir. Menelusuri jejak dalam biografi Agus Salim, kita mendapati kecerdasannya sangat menonjol dibanding teman-temannya. Terlahir dari keluarga yang berada, membuat Agus Salim dapat mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah Belanda tanpa hambatan. Pada usia 19 tahun, belai lulus dari HBS (Hogere Burger School) atau sekolah menengah atas saat ini dalam waktu 5 tahun dengan menyandang predikat lulusan terbaik di tiga kota yaitu Surabaya, Semarang, dan Jakarta. Pada usia mudanya itu, Agus salim mampu menguasai sedikitnya tujuh bahasa asing; Belanda, Inggris, Arab, Turki, Perancis, Jepang,dan Jerman.
Pramuka | Gerakan Pramuka
4
Semangat belajar Agus Salim terus Menyala, dan berbekal sebagai lulusan terbaik dia mengajukan beasiswa kepada pemerintah Belanda untuk dapat melanjutkan sekolah Kedokteran di Belanda. Tanpa sebab yang jelas, ternyata permohonannya ditolak yang membuatnya kecewa. Disisi lain, R.A. Kartini yang hidup sejaman dengan Agus Salim, mendapatkan beasiswa dari pemerintah Belanda untuk bisa belajar di negeri Kincir Angin tersebut. Namun,karena beliau telah menikah, yang dalam tradisi adat Jawa, tidak memperbolehkan seorang wanita yang sudah menikah jauh dari suaminya me ngurungkan niat belajarnya. Mengetahui ada anak muda yang cerdas dan merupakan lulusan terbaik dari tiga kota sekaligus, maka kartini berkirim surat kepada temannya, Ny. Abendanon yang merupakan istri pejabat di negeri Belanda yang berwenang menentukan beasiswa untuk mengalihkan beasiswa kepada Agus Salim. Pengajuan pengalihan beasiswa R.A. kartini kepada Agus Salim disetujui oleh pemerintah Belanda. Membaca biografi Agus Salim kita dapati, kalau dia orang yang memiliki kemerdekaan diri yang tinggi. Beasiswa dari pemerintah Belanda justru ditolaknya, karena Ia tahu, itu bukan murni atas prestasinya, namun karena atas permintaan seorang bangsawan bernama Kartini. Dia justru merasa tersinggung
atas
perlakuan
yang
tidak
adil
tersebut.
Dalam biografi Agus Salim disebutkan, pada tahun 1906 bersamaan dengan gagalnya dia melanjutkan sekolah, beliau mendapatkan tawaran kerja sebagai penerjemah di konsulat Belanda di Jeddah, Arab Saudi. Beliau menerima pekerjaan tersebut dalam kurun waktu 2 tahun antara tahun 1909 sampai 1911. Disela-sela pekerjaannya, beliau menimba ilmu lebih jauh tentang agama Islam kepada Syech Ahmad Khatib, seorang Imam di Masjidil Haram yang juga pamannya sendiri dan merupakan guru dari KH. Hasyim Asy`ari pendiri NU dan KH. Ahmad dahlan Pendiri Muhammadiyah. Selain belajar agama, beliau juga belajar mengenai ilmu diplomasi dan politik. Perpaduan ketajaman ilmu Agama, ilmu Politik, Kemampuan Bahasa asing dan kecerdasannya yang tinggi membuatnya menjadi pribadi yang disegani. Saat pulang ke tanah air, beliau langsung aktif dalam pergerakan nasional dan juga mendirikan Sekolah HIS (Hollandsche Inlandesche School. Melanjutkan biografi Agus Salim, perjuangan politiknya diawali saat bergabung dengan Serikat Islam pada tahun 1915 yang dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto dan Abdul Muis. Beliau sempat menjadi anggota Volksraad ( semacam DPR/MPR) dari perwakilan SI di pemerintah Hindia Belanda menggantikan seniornya HOS Tjokroaminoto dan Abdul Muis. Agus Salim tidak bertahan lama dan mengalami kekecewaan atas kebijakan pemerintah Hindia Belanda sebagaimana pendahulunya dan berkesimpulan berjuang dari dalam tidak efektif hingga memutuskan focus berjuang melalui SI. Pada tahun 1923 SI pecah secara ideolgi menjadi SI kiri atau SI merah yang berideologikan ke ``kiri`` yang dipimpin oleh Semaun dan Darsono yang menjadi cikal bakal PKI dengan SI kanan atau SI Putih yang berhaluan ideology kanan, dimana Agus Salim tergabung didalamnya dengan Tjokroaminoto. Agus Salim sering mendapat tuduhan sebagai mata-mata Belanda, namun ditepisnya dengan
Pramuka | Gerakan Pramuka
5
keberaniannya untuk mengkritik pemerintah Belanda melalui pidato-pidatonya. Agus Salim menjadi pimpinan puncak SI menggantikan HOS Tjokroaminoto yang wafat pada tahun 1934. Selain di SI, beliau mendirikan juga organisasi Jong Islamieten Bond dan melakukan perubahan pola pikir dari yang kaku ke Islam moderat dengan meniadakan hijab pemisah antara tempat duduk laki-laki dan perempuan pada kongres ke 2 Jong Islamieten Bond di Yogyakarta tahun 1927. Membaca biografi Agus Salim lebih dalam kita menemukan keterlibatan beliau sebagai anggota PPKI yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia, beliau mendapat mandate sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung. Pada Kabinet Syahrir I dan II, beliau di tunjuk menjadi Menteri Muda Luar Negeri. Begitu pula pada cabinet Hatta. Berlanjut setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh internasional, beliau ditunjuk menjadi penasihat Menteri Luar Negeri. ``The Grand Old Man`` adalah julukan terhadap Agus Salim, karena kepiawainnya dalam berdiplomasi yang tidak tertandingi pada jamannya. Salah satu contoh, beliau sangat cerdik untuk mendapatkan pengakuan atas kemerdekaan Indonesia dari Negara Jerman. Negara Jerman yang merasa keturunan bangsa Arya berlaku sombong dan menganggap rendah Negara atau orang yang tidak bisa berbahasa Jerman. Maka, saat kunjungannya sebagai Menteri Luar Negeri, dia menyusun naskah pidatonya dalam Bahasa Jerman yang sangat fasih dan memukau petinggi Jerman hingga akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia. Menelaah biografi Agus Salim, kita akan menemukannya sebagai sosok yang merdeka dalam berpikir dan bertindak. Beliau tidak mau terkungkung dalam batasan-batasan, termasuk mendobrak tradisi Minang yang menurutnya kolot. Walaupun seorang tokoh yang disegani dan sangat cerdas, penampilannya sangat sederhana,sering hanya menggunakan sarung dan peci. Beliau tidak tidak memiliki brumah tetap dan selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain. Di tiap kota, beliau hanya menyewa rumah yang kecil dan sederhana. Dalam hal pendidikan anak, beliau mengajarnya sendiri atau home schooling kalau dalam istilah sekarang. Hanya anaknya yang paling kecil yang disekolahkan secara formal. Beliau beranggapan, semua keahliannya tidak diperoleh disekolah formal, namun lebih karena belajar mandiri atau otodidak dengan ``learning by doing``. Beliau melakukan perlawanan terhadap kekuasaan Belanda dalam hal pendidikan dengan berujar`` saya telah melalui jalan berlumpur akibat pendidikan kolonial``. Haji Agus Salim begitu akrab panggilannya di lintasan sejarah, wafat dalam usia 70 tahun tepatnya pada 4 November 1954 dan dimakamkan di TMP Kalibata. Atas segala jasa dan perjuangannya, beliau mendapat anugerah sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang tertuang dalam Keppres nomor 657 tertanggal 27 Desember 1961.
Pramuka | Gerakan Pramuka
6
SEJARAH GERAKAN PRAMUKA
AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA Masa Hindia Belanda
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar
dalam
pergerakan
perjuangan
kemerdekaan
Indonesia
serta
ada
dan
berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang
Pramuka | Gerakan Pramuka
7
didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan
Pramuka | Gerakan Pramuka
8
Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta. Masa Bala Tentara Dai Nippon
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.
Masa Republik Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Pramuka | Gerakan Pramuka
9
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus
Pramuka | Gerakan Pramuka
10
1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950. Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah. Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan mengadakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pramuka | Gerakan Pramuka
11
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan". Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina. Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.
Pramuka | Gerakan Pramuka
12
KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan
Pramuka | Gerakan Pramuka
13
pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Pramuka | Gerakan Pramuka
14
Kelahiran Gerakan Pramuka Kelahiran
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu : 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA · Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. 2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan PanjiPanji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Pramuka | Gerakan Pramuka
15
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Pramuka | Gerakan Pramuka
16
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari. Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.
Pramuka | Gerakan Pramuka
17
SEKILAS GERAKAN PRAMUKA Pengertian Kepramukaan Kepramukaan pada hakekatnya
adalah : •
Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggungjawab
orang dewasa; •
Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka;
•
Dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Sifat Kepramukaan
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
1. Nasional , yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Pramuka | Gerakan Pramuka
18
2. Internasional , yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
3. Universal , yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan. Fungsi Kepramukaan
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai :
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan sekadar main-main, yang hanya bersifat hiburan saja, tanpa aturan dan tujuan, dan tidak bernilai pendidikan. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik. 2. Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini
Pramuka | Gerakan Pramuka
19
mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi. 3. Alat bagi masyarakat dan organisasi Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya. Istilah Gerakan Pramuka dan Pramuka
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi kepramukaan seperti Pandu Rakyat Indonesia, Kepanduan Bangsa Indonesia, Hizbul Waton dan lain-lain. Sekarang hanya satu organisasi yang disebut Gerakan Pramuka.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang berusia antara 7 sampai dengan 25 tahun, dan berkedudukan sebagai peserta didik, yaitu sebagai Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pleatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing. Disamping itu kata Pramuka juga dapat diartikan praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya.
Pramuka | Gerakan Pramuka
20
Tujuan Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsipPrinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar supaya :Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta : a. tinggi mental - moral - budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya. b. tinggi kecerdasan dan keterampilannya. c. kuat dan sehat fisiknya. 2. Menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara. Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapain tujuan tersebut. Tugas Pokok
1. Tugas
pokok
Gerakan
Pramuka
adalah
menyelenggarakan
pendidikan
kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila
dan
sanggup
serta
mampu
menyelenggarakan
pembangunan
masyarakat, bangsa dan negara.
2. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.
Pramuka | Gerakan Pramuka
21
3.a.
Gerakan Pramuka berkewajiban melaksanakan Eka Prasetya Pancakarsa. b. Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka
disesuaikan
dengan
kepentingan
nasional.
Kepentingan
nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam iktu membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya. 4. Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orang tua Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua Pramuka dan masyarakat setempat. 5. Dalam pelaksanaan kegiatannya, Gerakan Pramuka menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, sistim among dan berbagai metoda penyajian lainnya. Para Pramuka mendapat pembinaan dalam satuan-gerak sesuai dengan usia dan bidang kegiatannya dengan memgikuti ketentuan pada Syarat Kecakapan Umum, Syarat Lecakapan Khusus dan Syarat Pramuka Garuda. 6. Sasaran yang ingin dicapai dengan pendidikan kepramukaan itu ialah : a. kuat keyakinan beragamanya. b. tinggi mental dan moralnya, serta berjiwa Pancasila. c. sehat, segar dan kuat jasmaninya. d. cerdas, segar dan kuat jasmaninya.
Pramuka | Gerakan Pramuka
22
e. berpengetahuan luas dan dalam. f. berjiwa kepemimpinandan patriot. g. berkesadaran nasional dan peka terhadap perubahan lingkungan.
h. berpengalaman banyak. Kiasan dasar
Kiasan dasar adalah alam pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang disanjung dan didambakan. Yang menjadi kiasan dasar Gerakan Pramuka adalah romantika perjuangan besar bangsa Indonesia. Oleh karena itu, maka kiasan ini mengambil hal-hal yang ada hubungannya dengan perjuangan bangsa. Baik pada masa lalu, maupun perjuangan pembangunan pada masa sekarang.
Berhubung dengan kiasan itu, maka kata-kata penting dalam urut-urutan perjuangan bangsa Indonesia sejak masa lampau sampai sekarang dipergunakan istilah-istilah di dalam Gerakan Pramuka, yaitu anak didik yang umur 7 - 10 tahun disebut Siaga, yang umur 11 - 15 tahun disebut Penggalang , yang umur 16 - 20 tahun disebut Penegak dan umur 21 - 25 tahun disebut Pandega. Orang dewasa yang memimpin Pramuka disebut Pembina, anggota Kwartir disebut Andalan.
Sesuai dengan tingkat kecakapan yang dicapai oleh seorang Pramuka, maka istilahistilah tersebut di atas ditambah istilah belakang : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata, Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap, Penegak Bantara, Penegak Laksana (tentang Pandega hanya ada satu tingkat).
Pramuka | Gerakan Pramuka
23
Satuan kecil untuk Siaga disebut Barung (tempat penjaga ramuan bangunan). Satuan yang terdiri dari beberapa Barung disebut Perindukan (tempat dimana anak cucu berkumpul). Satuan untuk Penggalang disebut Regu (gardu, pangkalan untuk meronda). Satuan yang terdiri dari beberapa regu disebut Pasukan, (tempat suku berkumpul. Satuan kecil untuk Penegak disebut Sangga (rumah kecil untuk orang yang bertanggung jawab menggarap sawah/ladang). Satuan kecil untuk Pandega disebut Racana (pondasi, alas tiang, umpak atap). Satu perindukan Siaga, satu Pasukan Penggalang, satu Ambalan Penegak dan satu Racana Pandega, bersama merupakan satu Gugusdepan (kombinasi satuan-satuan yang bertugas di depan, terdepan, yang langsung menghadapi tantangan). Prinsip Dasar dan Metodik Kepramukaan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya. Baden-Powell sebagai penemu pendidikan kepramukaan telah menyusun prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan dan menggunakannya untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepramukaan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari.
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepramukaan.
Pramuka | Gerakan Pramuka
24
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan ialah : I.
Prinsip Dasar
1.
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah : a. b.
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
2.
c.
peduli terhadap diri pribadinya;
d.
taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi pesertadidik dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
3.
Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya : a.
mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
b.
mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan mahkluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari mahkluk lainnya. Dalam kehidupan
Pramuka | Gerakan Pramuka
25
bersama didasari oleh prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab. c.
diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan
tempat
bagi
manusia
untuk
hidup
bersama,
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai. d.
memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
e.
memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/
memberikan
kenyamanan
dan
kesejahteraan
hidupnya. Karena itu manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.
II. Metode Kepramukaan 1.
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui : a. b.
pengamalan Kode Kehormatan Pramuka; belajar sambil melakukan;
c.
sistem berkelompok;
d.
kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
Pramuka | Gerakan Pramuka
26
2.
e.
kegiatan di alam terbuka;
f.
sistem tanda kecakapan;
g.
sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
h.
sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan.
3.
Metode Kepramukaan sebagai suatu sistem, terdiri atas unsur-unsur yang merupakan
subsistem
terpadu
dan
terkait,
yang
tiap
unsurnya
mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan. Kode Kehormatan
1. Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan. 2. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah : a. janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
b. tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji; c. titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
Pramuka | Gerakan Pramuka
27
3. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah : a. alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur. b. upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan,
menghayati,
mematuhi
sistem
nilai
yang
dimiliki
masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota. c. landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong; d. kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan. 4. Kode Kehormatan Pramuka bagi pesertadidik disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik, yaitu :
a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas : 1. Janji yang disebut Dwisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut : Dwisatya Pramuka Siaga Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
Pramuka | Gerakan Pramuka
28
ƒ
menjalankan
kewajibanku
terhadap
Tuhan,
Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.
ƒ
setiap hari berbuat kebajikan.
2. Ketentuan
moral
yang
disebut
Dwidarma
selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dwidarma Pramuka Siaga
1. Siaga berbakti kepada ayah bundanya.
2. Siaga berani dan tidak putus asa. b. Kode kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas : 1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Trisatya Pramuka Penggalang
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
Pramuka | Gerakan Pramuka
29
ƒ
menjalankan
kewajibanku
terhadap
Tuhan,
Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
ƒ
menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
ƒ
menepati Dasadarma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dasadarma
Pramuka itu : 0. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 1. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 2. Patriot yang sopan dan kesatria 3. Patuh dan suka berMusyawarah 4. Rela menolong dan tabah 5. Rajin, terampil, dan gembira 6. Hemat, cermat, dan bersahaja 7. Disiplin, berani, dan setia 8. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
9. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Pramuka | Gerakan Pramuka
30
c. Kode kehormatan bagi Pramuka Penegak terdiri atas : 1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi : Trisatya Pramuka Penegak Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : ƒ
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
ƒ
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
ƒ
menepati Dasadarma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi :
Dasadarma
Pramuka itu :
0. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
1. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 2. Patriot yang sopan dan kesatria 3. Patuh dan suka berMusyawarah 4. Rela menolong dan tabah
Pramuka | Gerakan Pramuka
31
5. Rajin, terampil, dan gembira 6. Hemat, cermat, dan bersahaja 7. Disiplin, berani, dan setia 8. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 9. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. d. Kode Kehormatan bagi Pramuka Pandega terdiri atas : 1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi :
Trisatya Pramuka Pandega Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : ƒ
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
ƒ
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
ƒ
menepati Dasa Darma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi : Dasadarma Pramuka itu : 0. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 1. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 2. Patriot yang sopan dan kesatria 3. Patuh dan suka berMusyawarah
Pramuka | Gerakan Pramuka
32
4. Rela menolong dan tabah 5. Rajin, terampil, dan gembira 6. Hemat, cermat, dan bersahaja 7. Disiplin, berani, dan setia 8. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 9. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. e. Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota dewasa terdiri atas : 1. Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi : Trisatya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : ƒ
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
ƒ
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
ƒ
menepati Dasadarma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi : Dasadarma Pramuka itu : 0. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 1. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 2. Patriot yang sopan dan kesatria 3. Patuh dan suka berMusyawarah 4. Rela menolong dan tabah 5. Rajin, terampil, dan gembira 6. Hemat, cermat, dan bersahaja 7. Disiplin, berani, dan setia 8. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 9. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Pramuka | Gerakan Pramuka
33
f. Kesanggupan anggota dewasa untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik, dinyatakan dengan Ikrar yang berbunyi sebagai berikut : IKRAR
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan penuh kesadaran serta rasa tanggungjawab atas kepentingan bangsa
dan
negara,
kami
Pembina
Pramuka/Pelatih
Pembina
Pramuka/Pembina Profesional/ Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/Anggota
Majelis
Pembimbing
………………..*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam Keputusan
Kwartir
………………*)/Majelis
Pembimbing
Nasional Gerakan Pramuka nomor ………… tahun ………. menyatakan bahwa kami : ƒ
menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dan
ƒ
akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/Pamong Saka/InstrukturSaka/Pimpinan
Saka/Andalan/AnggotaMajelisPembimbing
Pramuka | Gerakan Pramuka
34
…………..*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
……...……………, … ….…….. …..
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ PembinaProfesional/Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/Anggota Majelis
Pembimbing ………………..*)
( …………………………… )
Catatan :
- coret yang tidak perlu *) diisi Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Desa, atau Gugusdepan.
Pramuka | Gerakan Pramuka
35
Kegiatan
pembinaan
peserta
didik
dalam
Gerakan
Pramuka harus menggunakan semua Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut.
Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat
Indonesia
agar
dapat
dijamin
bahwa
pendidikan itu akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan memenuhi keadaan
dan
kebutuhan
bangsa
dan
masyarakat
Indonesia.
Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan
Pramuka | Gerakan Pramuka
menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Sistem Among
Sistem among adalah cara pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Sistem
among
adalah
sistem
pendidikan
yang
dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan
Pramuka | Gerakan Pramuka
mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik. Sistem Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh si pemakai tanda-tanda itu.
- Tanda Kecakapan Umum
Pramuka | Gerakan Pramuka
- Tanda Kecakapan Khusus
Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia
Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia adalah rangkuman
mengenai sejarah dimana berdirinya gerakan pramuka yang dimulai dari sejak masa saat Indonesia dijajah Belanda sehingga bernama "Hindia-Belanda".
Masa Hindia Belanda
Kenyataan Indonesia perjuangan
sejarah
menunjukkan
bahwa
pemuda
mempunyai "saham" besar dalam pergerakan kemerdekaan
Indonesia
serta
ada
dan
berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka. Pramuka | Gerakan Pramuka
Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916. Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah
Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri
atas
prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama
menjadi
"Hizbul
Wathan"
(HW);
"Nationale
Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond
Pramuka | Gerakan Pramuka
(JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI)
yang
dirintis
oleh
tokoh
dari
Jong
Java
Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJPJong
Java
Padvinderij);
PK-Pandu
Kebangsaan).
Berkas:KBI.jpg PAPI
kemudian
berkembang
menjadi
Badan
Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernapas utama kebangsaan maupun bernapas agama. kepanduan yang bernapas kebangsaan dapat Pramuka | Gerakan Pramuka
dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernapas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas
Katolik
Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI). Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan
"All
Indonesian
Jamboree".
Rencana
ini
mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan
"Perkemahan
Kepanduan
Indonesia
Oemoem"
disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.
Masa Bala Tentara Dai Nippon
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, Pramuka | Gerakan Pramuka
bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan
Indonesia.
Partai
dan
organisasi
rakyat
Indonesia, termasuk gerakan kepanduan, dilarang berdiri. Namun
upaya
menyelenggarakan
PERKINO
II
tetap
dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepanduan tetap menyala di dada para anggotanya.Karena Pramuka merupakan suatu organisai yang menjungjung tinggi nilai persatuan.Oleh karena itulah bangsa jepang tidak mengijinkan Pramuka tetap lahir di bumi pertiwi.
Masa Republik Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
beberapa
tokoh
kepanduan
berkumpul
di
Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan
Indonesia
sebagai
suatu
panitia
kerja,
menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepanduan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Pramuka | Gerakan Pramuka
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947. Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda,
Pandu
Rakyat
dilarang
berdiri,.
Keadaan
ini
mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Pramuka | Gerakan Pramuka
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepanduan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode
perjuangan
bersenjata
untuk
menegakkan
dan
mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950. Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masingmasing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satusatunya wadah kepanduan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah. Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka Pramuka | Gerakan Pramuka
wakil-wakil organi-sasi kepanduan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepanduan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady BadenPowell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepanduan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepanduan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Pramuka | Gerakan Pramuka
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepanduan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan". Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina. Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.
Pramuka | Gerakan Pramuka
Bapak Pramuka Indonesia
SIAPAKAH BELIAU ?
Pramuka | Gerakan Pramuka
Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).
Pramuka | Gerakan Pramuka
Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan
Pramuka | Gerakan Pramuka
hanyut pada KKN. Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.
Kelahiran Gerakan Pramuka Sejarah Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan
menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepanduan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960
tentang
rencana
pembangunan
Nasional
Semesta
Pramuka | Gerakan Pramuka
Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang
menyatakan
bahwa
dasar
pendidikan
di
bidang
kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan
Pramuka
(Pasal
349
Ayat
30).
Kemudian
kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powell (Lampiran C Ayat 8). Ketetapan
itu
memberi
kewajiban
agar
Pemerintah
melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pramuka | Gerakan Pramuka
Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan (Hamengku Buwono IX), Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Pramuka | Gerakan Pramuka
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu : 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh
dan
pimpinan
yang
mewakili
organisasi
kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut
sebagai
HARI
TUNAS
GERAKAN
PRAMUKA
2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satusatunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan anak-anak
dan
pendidikan pemuda
kepanduan Indonesia,
bagi
serta
mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola
Gerakan
Pramuka
dalam
menjalankan
Pramuka | Gerakan Pramuka
tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus
dan
merupakan
tonggak
sejarah
untuk
pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian
disebut
sebagai
HARI
PERMULAAN
TAHUN KERJA. 3. Pernyataan
para
wakil
organisasi
kepanduan
di
Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini
kemudian
disebut
sebagai
HARI
IKRAR
GERAKAN PRAMUKA.
4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada
masyarakat
yang
didahului
dengan
penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA. Pramuka | Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut
Anggaran
Dasar
Gerakan
Pramuka,
pimpinan
perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas
Pramuka | Gerakan Pramuka
dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari. Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari. Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di
Jakarta
mengadakan
sekitar Apel
10.000 Besar
anggota yang
Gerakan
diikuti
Pramuka
dengan
pawai
pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres Pramuka | Gerakan Pramuka
No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka. Sejarah Kepramukaan Indonesia A. Pendahuluan Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia. B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland
Pramuka | Gerakan Pramuka
Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java
Padvindery),
NATIPIJ
(Nationale
Islamitsche
Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon). Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) Indonesia).
bergabung Kemudian
menjadi tahun
KBI 1931
(Kepanduan terbentuklah
Bangsa PAPI
(Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi Pramuka | Gerakan Pramuka
BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938. Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Pramuka | Gerakan Pramuka
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat
Perkindo
masih
lemah.
Kelemahan
gerakan
kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang. Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama
sifatnya
dengan
gerakan
pramuka
dilarang
keberadaannya. C. Perkembangan Gerakan Pramuka Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka
Pramuka | Gerakan Pramuka
tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa
perubahan
sehingga
pramuka
mampu
mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa. Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kirakira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul
Pramuka | Gerakan Pramuka
maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan
dengan berbagai
kerjasama
untuk
peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
SCOUTING SKILL
1. Morse Semboyan morse ini dipakai diseluruh dunia, penemu kode ini bernama Samuel Finley Breese Morse, seorang berkebangsaan Amerika. Sandi ini ditemukan pada tahun 1837, baru pada tahun 1851 dalam konferensi Internasional diterima dan dipergunakan diseluruh dunia. Untuk membedakan antara titik (.) dan strip (-) maka peluit atau alat lainnya dibuat perbandingan 1:3, 1 buat titik dan 3 buat strip. Dari semboyan morse ini, selain dipakai untuk merahasiakan berita, juga diharapkan untuk melatih anggota Pramuka menjadi cerdas, trampil dan tajam alat indera pendengaran/pengelihatan. Kita mengenal berbagai macam cara dan alat untuk menyampaikan isyarat morse, antara lain sbb: ALAT CARA Pramuka | Gerakan Pramuka
Peluit Bunyi Panjang dan Pendek Bendera Kibaran Panjang dan Pendek Api/ Cahaya Nyala Pendek dan Panjang Asap Gumpalan Besar dan Kecil Telegrap Titik dan Garis CerminSinar Matahari Pendek/ Panjang Berikut kunci untuk membaca sandi morse:
Cara Membaca: 1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan dan kiri. 2. Cara membacabya dari atas ke bawah. 3. Blok putih menunjukkan (.) dan blok hitam strip(-). 4. Contoh sebelah kiri: jika isyarat menunjukan satu kali putih sama dengan satu titik artinya huruf E. Contoh 1: (dibaca dari atas) putih-putih-putih-putih artinya 4 titik(. . . .) Berarti huruf H Contoh 2: Hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik (- - .) berarti huruf G
5. Ingat blok sebelah kiri selaludiawali dengan blok Titik (putih) dan blok kanan selalu diawali dengan blok Strip (hitam). Huruf Morse
Pramuka | Gerakan Pramuka
Tanda- tanda Baca Nama Sandi Titik . . . . . Tanda seru -. . - Koma . - . - . Kurung -. - - . Apostrophe . - - - . Titik berganda --- . . . Titik koma -.-.-. Tanda mengucap .-. .-. Tanda tanya ..-.. Garis pemisah -. .-. Semboyan peluit NO 1 2 3 4 5
Perintah Berkumpul Berpisah Berbaris Bersiap(awas) Maju . .
Sandi . . . . . . . . . . dst - - - - - - - - - -dst .-.. -
Pramuka | Gerakan Pramuka
6 Berhenti . 7 Balik kanan . . . 8 Lari . - - . 9 Kepala regu maju ...10 Bahaya. - . - . - . dst 11 Tunggu ..-.. 12 Mengerti ...-. 13 Lencang kanan -.14 Berhitung .... 15 Hadap kanan - . 16 Hadap kiri .17 Belok kanan - . . 18 Belok kiri .-19 Istirahat ditempat ..Tanda- tanda Baca 2. Smaphore Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan dua bendera, dimana masing - masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Untuk warna sering digunakan adalah warna merah dan kuning, dengan warna merah terletak berada dekat tonkat. Mengirim dan menerima berita dengan smaphore hanya dapat dilakukan pada jarak + 100 - 200 meter atau sejauh yang dapat dilihat oleh mata secara jelas, usahakan untuk mengirim atau menerima berita kita berada pada tempat yang terang/ jelas, jangan terhalang oleh sesuatu yang dapat mengganggu pandangan mata. Untuk pengirim dan penerima sebaiknya dilakukan oleh 2 orang, untuk mengirim: 1 orang membacakan isyarat dan satu orang memberi isyarat, untuk penerima: 1 orang menerjemahkan isyarat berita, 1 orang lagi menuliskan isi berita yang diterima.
Pramuka | Gerakan Pramuka
Sikap pengirim dan penerima adalah posisi "istirahat ditempat", demikian juga cara memegang tongkat, seolah olah tongkat semaphore itu adalah sambungan dari kedua tangan kita. Contoh: Pramuka (3-5),(3-7),(1-2),(2-7),(4-6),(2-5),(1-2) P R A M U K A
Cara mengirim pesan dengan isyarat semaphore: Tata cara mengirim berita dengan menggunakan bendera semaphore memiliki aturan baku. Aturan tersebut adalah sebagai berikut:
No Aturan Pramuka | Gerakan Pramuka
1
Pengirim berita mengirim kode huruf U-R berulang ulang untuk menandai bahwa pesan akan segera dikirim.
2
Jika penerima pesan telah siap untuk menerima maka mengirim huruf K. Jika penerima belum siap mengirim huruf Q
3
Jika penerima telah siap pengirim pesan mengirim huruf-huruf isi pesan satu-persatu. Untuk memisahkan setiap kataposisi bendera dipegang bersilang di bawah.
4
Jika terjadi kesalahan mengirim berita, kiri\m huruf E 8 kali ( EEEEEEEE)
5
Jika setiap perkataan telah diterima dengan baik penerima pesan mengirim huruf C
6
Jika pengirim berita mengirim huruf I-M-I dirangkai. Artinya penerima meminta kata terakhir di ulang. Ulangi kembali mengirim kata terakhir sebelum diteruskan kata-kata berikutnya.
7
Untuk menyatakan berita telah selesai dikirim dinyatakan dengan huruf A-R. Tunggu sampai penerima mengiirim huruf R yang berarti berita telah diterima dengan baik.
3. Sandi Angka 1 Contoh: PERGILAH DARI SINI DENGAN DIAM DAN CARILAH KAKAK "16 - 5 -18 - 7 - 9 - 12 - 1 - 8 - 4 - 1- 18 - 9 - 19 - 9 - 14 - 9 4 - 5 - 14 - 7 - 1 - 14 - 4 - 9 - 1 - 13 - 4 - 1 - 14 - 3 - 1 - 18 - 912 - 1 - 8 - 11 - 1 - 11 - 1 - 11"
Pramuka | Gerakan Pramuka
Atau
Pramuka | Gerakan Pramuka
4. Sandi Angka 2 Sandi angka 2 kurang lebih sama dengan sandi angkat 1 tetapi agak lebih sulit.
5. Sandi Kotak 1 Kunci: Tempat dimana huruf tersebut berada, huruf satu tanpa titik, huruf kedua pakai satu titik. perhatikan perhatikan kunci dan contoh contoh sandi ini:
6. Sandi Kotak 2 Pramuka | Gerakan Pramuka
Kunci: Tidak berbeda jauh dengan sandi kotak 1, bedanya hanya bentuk kuncinya kuncinya dibuat pagar saja tanpa bentuk silang, penulisan hurufnya masing-masing 3 huruf pada tempatnya kecuali dua huruf terakhir, demikian pula pemberian titik pada hurufnya, huruf pertama tanpa titik, huruf kedua dengan satu titik dan huruf ketiga dengan dua titik, kecuali pada huruf Y dan Z. Perhatikan Perhatikan kunci dan contoh beriut:
7. Sandi Kotak 3 Kunci: Sandi kotak 3 lebih sulit daripada sandi kotak 1 dan 2, karena bentuk kuncinya kuncinya yang cukup rumit dengan bentuk seperti gambar di bawah.
Pramuka | Gerakan Pramuka
Perhatikan kunci dan contoh berikut:
8. Sandi Kordinat Dalam menentukan kata kunci seorang pramuka berhak menggunakan kata-kata yang mereka pilih dan sepakati sendiri, secara umum terdiri atas dua kata yang masing-masing Pramuka | Gerakan Pramuka
kata terdiri atas 5 huruf seperti MERAH PUTIH, BALAI IRUNG, MAWAR MWERAH dan lain-lain. Dalam merangkai satu huruf dengan huruf yang lainya digunakan koma, untuk pemisah antara kata tetap menggunakan spasi, Cara membaca kotak kunci adalah dari kata yang diatas terlebih dahulu baru kebawah sebagai contoh kata kunci "BUNGA MOLEK" dan "MERAH PUTIH".
Pramuka | Gerakan Pramuka
kunci: MERAH PUTIH Contoh: MI,RI,MP,RT,MH,MT,MP dibaca: Pramuka
9. Sandi Kurung Contoh: ((5 ((7 ( ((2 (((2 (8 ( Dibaca: Pramuka
Pramuka | Gerakan Pramuka
10. Sandi Rumput Kunci: Sandi ini berpedoman pada huruf sandi Morse, cara menuliskan seperti rumput yang sedang tumbuh, dimana rumput pendek sama dengan titik(.) dan rumput panjang sama dengan strip(-). Kemudian untuk menyambung antara satu huruf dengan hruf lainnya adalah dengan tanda tanah yang datar. Perhatikan Perhatikan contoh berikut:
Pramuka | Gerakan Pramuka
Sekarang silahkan coba sandi ini dengan menuliskan nama kalian. Selamat mencoba ! 11. Sandi AND Mengapa disebut sandi AND? Karena cara penulisannya adalah disisipkan kata AND di antara kata-kata yang akan sidandikan. Pramuka | Gerakan Pramuka
PERATURAN BARIS BERBARIS DAN TATA UPACARA PRAMUKA PENEGAK
A. PBB Dasar
Peraturan Baris - Berbaris yang selanjutnya disingkat menjadi PBB adalah peraturan tata cara baris berbaris yang diwujudkan dalam bentuk latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dan jiwa korsa dalam kehidupan militer yang
diarahkan kepada terbentuknya suatu sikap prajurit
berkarakter dan jasmani yang tegap, tangkas, menumbuhka n disiplin, loyalitas tinggi, kebersamaan dan rasa tanggung jawab sehingga senantiasa mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu. Maksud dan tujuan PBB :
Pramuka | Gerakan Pramuka
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu : a. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban b. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan Tujuan dari PBB adalah : Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
Dalam PBB ada yang namanya aba-aba. Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang Komandan / pemimpin / pejabat tertua / pejabat yang ditunjuk kepada pasukan /
Pramuka | Gerakan Pramuka
sekelompok orang untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut dengan tepat dan tertib. Aba-aba petunjuk adalah dipergunakan hanya jika perlu, untuk menegaskan maksud dari pada aba-aba peringatan/pelaksanaan. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang harus jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan abaaba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturutturut. Gerak adalah aba-aba pelaksanaan untuk gerakangerakan yang menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh serta alat lainnya baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti. Mulai adalah aba-aba pelaksanaan untuk gerakan-gerakan pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut. Jalan adalah aba-aba pelaksanaan untuk gerakan-gerakan meninggalkan tempat.
kaki
yang
dilakukan
dengan
Dalam baris berbaris ada tiga macam aba-aba yaitu: a. aba-aba petunjuk. b. aba-aba peringatan. Pramuka | Gerakan Pramuka
c. aba-aba pelaksanaan. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud dari aba aba peringatan/pelaksanaan.
a. “UNTUK PERHATIAN”. b. “KEPADA KOMANDAN KOMPI”. c. “KOMPI A”. Catatan: 1. Dalam
pelaksanaan petunjuk
upacara,
aba-aba
disesuaikan dengan jabatan dalam upacara, Inspektur Upacara : ”KEPADA INSPEKTUR UPACARA” 2. Dalam pelaksanaan apel, aba-aba petunjuk disesuaikan dengan jabatan organik untuk Komandan / Wadan / Kas, Ka / Waka, Dir / Wadir “KEPADA DAN/DIR/KA/WAKIL” dan selain itu aba-aba petunjuknya adalah pawas “KEPADA PERWIRA PENGAWAS ”. 3. Kepada ”KEPADA
Komandan
Batalyon:
KOMANDAN BATALYON”. Pramuka | Gerakan Pramuka
4. Kepada Kepala Ajendam: ”KEPADA KEPALA AJENDAM”. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang harus jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
a. “LENCANG KANAN”. b. “DUDUK SIAP”. c. “ISTIRAHAT DI TEMPAT”. Aba-aba pelaksanaan untuk menegaskan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut. Contoh : a. “GERAK . ‟‟
b. “JALAN”. c. “MULAI”. Kententuan pemberian aba-aba diatur sebagai berikut: a. Pemberi aba-aba harus berdiri dengan sikap sempurna menghadap pasukan kecuali aba-aba yang diberikan itu berlaku juga bagi pemberi aba-abamaka pemberi aba-aba tidak perlu menghadap pasukan.
Pramuka | Gerakan Pramuka
Contoh: Waktu Komandan Upacara (Dan Up) memberi abaaba penghormatan kepada Irup: “HORMAT SENJATA= GERAK”.
Pramuka | Gerakan Pramuka
Pelaksanaan: Pada waktu memberi aba-aba Dan Up menghadap ke arah Inspektur Upacara (Irup) sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai dibalas oleh Irup maka dalam sikap “Sedang memberi hormat” Dan Up memberikan aba-aba “TEGAK SENJATA= GERAK”. dan setelah aba-aba itu Dan Up bersamasama pasukan kembali kesikap sempurna. b. Aba-aba diucapkan dengan suara lantang, tegas dan bersemangat. Ketentuan umum dalam sikap sempurna sebagai berikut: a. Sikap sempurna diawali dari sikap istirahat. b. Aba-aba dalam sikap sempurna terdiri atas. 1. Pada posisi berdiri “SIAP = GERAK”. 2. Pada posisi duduk “DUDUK SIAP = GERAK”.
Pelaksanaan sikap sempurna posisi berdiri diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Sikap berdiri badan tegak. b. Kedua tumit rapat dengan kedua telapak kaki membentuk sudut 45°.
Pramuka | Gerakan Pramuka
c. Lutut lurus dan paha dirapatkan, tumpuan berat badan dibagi atas kedua kaki. d. Perut ditarik dan dada dibusungkan. e. Pundak ditarik sedikit kebelakang dantidak dinaikkan. f. Kedua tangan lurus dan rapat disamping badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan (mengepal) menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha. g. Punggung ibu jari menghadap kedepan merapat pada jahitan celana. h. Leher lurus, dagu ditarik sedikit ke belakang. i. Mulut ditutup, pandangan mata lurus mendatar kedepan, bernapas sewajarnya. Ketentuan umum dalam istirahat sebagai berikut: a. Sikap istirahat diawali dari sikap sempurna. b. Aba-aba dalam sikap istirahat adalah: 1. Istirahat biasa “ISTIRAHAT DI TEMPAT = GERAK”. 2. Istirahat perhatian “UNTUK PERHATIAN ISTIRAHAT DITEMPAT = GERAK”. 3. Istirahat Parade “PARADE - ISTIRAHAT DITEMPAT = GERAK”. Pelaksanaan sikap istirahat posisi berdiri diatur dengan Pramuka | Gerakan Pramuka
ketentuan sebagai berikut: a. Kaki kiri dipindahkan kesamping kiri, dengan jarak selebar bahu. b. Kedua belah tangan dibawa kebelakang. Tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk tepat dipergelangan tangan kanan, punggung tangan kiri diletakkan dipinggang/kopelrim. c. Pandangan mata tetap lurus ke depan. Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar 1. Sikap sempurna. Aba-aba : Siap - GERAK 2. Istirahat. Aba-aba: Istirahat ditempat – GERAK 3. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf). Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK 4. Setengah lencang kanan/kiri. Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK 5. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar). Abaaba : Lencang depan - GERAK 6. Cara berhitung. Aba-aba : Hitung – MULAI 7. Hadap kanan/kiri. Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK Pramuka | Gerakan Pramuka
8. Hadap serong kanan/kiri. Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK 9. Balik kanan. Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pramuka | Gerakan Pramuka
10. Cara berkumpul. Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul MULAI 11. Cara latihan memberi hormat. Aba-aba : Hormat - GERAK 12. Bubar. Aba-aba : Bubar - JALAN 13. Jalan di tempat. Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK 14. Membuka/menutup barisan. Aba-aba : Buka barisan – JALAN/Tutup barisan – JALAN 15. Maju – jalan. Dari sikap sempurna. Aba-aba : Maju – JALAN 16. Langkah Biasa. Aba-aba : Langkah biasa – JALAN 17. Langkah Tegap. Aba-aba : Langkah tegap – JALAN 18. Langkah perlahan (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran). Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN 19. Langkah ke samping. Aba-aba : ……..Langkah ke kanan/kiri – JALAN 20. Langkah ke belakang. Aba-aba : ……..Langkah ke belakang – JALAN 21. Langkah ke depan. Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN 22. Langkah di waktu lari. Dari sikap sempurna aba-aba : Lari maju – JALAN, dari langkah biasa aba-aba : Lari – JALAN Pramuka | Gerakan Pramuka
87
23. Langkah merdeka. Aba-aba : Langkah merdeka – JALAN 24. Ganti langkah. Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
B. Tata Upacara Pramuka Penegak
1. Pengertian Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. Istilah dalam upacara : a. Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum. b. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan GerakanPramuka. c. Upacara Pelantikan yaitu : upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan. d. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku. e. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. f. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya.
Pramuka | Gerakan Pramuka
88
g. Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan, mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara itu. h. Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya upacara. i. Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta upacara. j. Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dal am suatu upacara. k. Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin Upacara. l. Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu upacara misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lainlain. 2. Macam upacara di Ambalan Penegak Macam upacara di dalam Ambalan Penegak meliputi : a. Upacara Pembukaan Latihan b. Upacara Penutupan Latihan c. Upacara Penerimaan Tamu d. Upacara Penerimaan Calon e. Upacara Pelantikan f. Upacara Kenaikan Tingkat g. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus h. Upacara Pindah ke Golongan ke Racana Pandega i. Upacara Pelepasan 3. Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut : a. Kerapihan setiap anggota ambalan b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf. d. Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.
Pramuka | Gerakan Pramuka
89
e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga. f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan. g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga. h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku. i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya. j. Pembacaan Dasaidarma oleh petugas. k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota ambalan. l. Pengumuman dari Pradana/Pembina. m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan. 4. Upacara Penerimaan Tamu Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan, dengan jalan sebagai berikut : a. Tamu Ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atau Pembina. b. Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan. c. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan ambalan. d. Barisan dibubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan. 5. Upacara Penerimaan Calon Penegak Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan Latihan, dengan jalan sebagai berikut: a. Pradana mengumpulkan anggota ambalan. b. Tamu ambalan berada di tepat yang telah ditentukan. c. Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertan yaan. Pramuka | Gerakan Pramuka
90
d. Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan. e. Pengantar kata Pradana atau Pembina. f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak. g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat. h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon. i. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan. j. Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan acara latihan. 6. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri Calon Penegak lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut : a. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara. b. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak. c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan calon. d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya. e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota ambalan menghormat dipimpin oleh Pradama/Petugas. f. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon. g. Pembina memipin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya. i. Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegal, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan Tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri. j. Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik. k. Ucapan selamat dari anggota ambalan. l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali ke sangganya. Pramuka | Gerakan Pramuka
91
7. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai berikut : a. Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan. b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan Pembina Penegak. c. Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan. d. Para pendamping kembali ketempat. e. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat. f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan menghormat dipimpin Pradama atau petugas. g. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan. h. Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya. i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan. j. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya k. Pembina memimpin doa menurut agama dan keperayaan masing-masing. l. Ucapan selamat dari anggota ambalan. m. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.
8. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penegak Upacara pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan dengan jalan sebagai berikut :
Pramuka | Gerakan Pramuka
92
a. Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipangggil kedepan Pembina. b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi. c. Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh Pembina. d. Ucapan selamat dari anggota ambalan. e. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara. 9. Upacara Pindah Golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega Upacara pindah golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega dilakukan sebagai berikut : a. Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf. b. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil ke hadapan Pembina Penegak. c. Penjelasan Pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya, melainkan karena usianya d. Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota ambalan. e. Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega. f. Pembina Racana Pandega menerimanya sesuai dengan adat racana yang berlaku. 10. Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal, di luar pertemuan rutin. a. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panita. b. Acara upacara meliputi : 1) Penjelasan Pembina. 2) Penegak yang bersangkutan minta diri. 3) Sambutan wakil anggota ambalan. 4) Kata Pelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan. 5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan ambalan. 6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak. 7) Ramah Tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan. Tempat dan waktu tidak terikat.
Pramuka | Gerakan Pramuka
93
TRI SATYA dan DASA DHARMA PRAMUKA Diposting oleh Kak Fed di 06.20 TRI SATYA dan DASA DHARMA PRAMUKA Adapun Janji (sumpah) Pramuka yaitu Tri Satya yang artinya adalah kata-kata janji atau sumpah yang diucapkn oleh seorang Pramuka golongan Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota dewasa.
TRI SATYA
Pengertian dari Tri Satya adalah Tri : tiga, Satya : Kesetiaan, Artinya adalah tiga kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka. Isi dan Arti Tri Satya. adalah sebagai berikut : Tri Satya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : 1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia. 2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat. 3. menepati Dasa Dharma. Adapun Tri Satya tersebut diatas mengandung arti bahwa seorang Pramuka berkewajiban sebagai berikut : • Menjalankan kewajiban/Perintah Tuhan, serta menjauhi segala apa yang menjadi larangan Nya. • Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. • Kewajiban terhadap Pancasila, yaitu dengan cara menghayati dan mengamalkan isinya. • Kewajiban terhadap sesama masyarakat. • Kewajiban menhayati dan mengamalkan Dasa Dharma.
DASA DHARMA
Pengertian Dasa Dharma adalah Dasa : sepuluh, Dharma : Perbuatan baik (kebajikan). Dasa Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam bertingkah laku sehri-hari. Isi dan Arti Dasa Dharma adalah sebagai berikut : Dasa Dharma Pramuka Pramuka itu :
Pramuka | Gerakan Pramuka
94
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. 5. Rela menolong dan tabah. 6. Rajin, trampil dan gembira. 7. Hemat, cermat dan bersahaja. 8. Disiplin, berani dan setia. 9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. 10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan. Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma tersebut diatas adala sebagai berikut : 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. • Menjalankan semua perintah Tuhan serta meninggalkan segala larangan-larangan-Nya. • Menbaca do’a atau niat karena Allah dalam setiap mengawali dan mengakhiri k egiatan dalam kehidupan sehari-hari. • Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada saudara. dsb 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. • Selalu menjaga kebersihan lingkungan baik disekolah maupun dirumah. • Ikut menjaga kelestar ian alam, baik flora maupun fauna. • Membantu fakir miskin, yatim piatu, orang tua jompo dan mengunjungi yang sakit. dsb. 3. Patriot yang sopan dan ksatria • Belajar disekolah dengan baik. • Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. • Mem biasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan membenarkan yang benar. • Ikut serta dalam pertahan bela Negara. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. • Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara mengerjakan tugas sebaik baiknya. • Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah. • Tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa yang didapatkan tanpa melalui musyawarah. 5. Rala menolong dan tabah. • Selalu berusaha menolong sesama yang sedang mengalami musibah atau kesusahan serta tidak pernah meminta atau mengharapikan imbalam (pamrih). • Tabah dalam mengalami berbagai kesulitan dengan tidak banyak mengeluh, dan tak mudah putus asa. • Bersedia menolong tanpa diminta. dsb. 6. Rajin, trampil dan gembira. • Membiasakan menyusun jadwal dalam kegiatan sehari-hari. • Tidak pernah bolos dari sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau pertemuan pramuka. • Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang berguna. • Selalu riang gembira diwaktu melakukan kegiatan atau pekerjaan. Pramuka | Gerakan Pramuka
95
7. Hemat, cermat dan bersahajat. • Tidak boros dan bersikap hidup hemat. • Rajin menabung. • Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan. • Tepat waktu (kesekolah, belajar, latihan, dll). • Bisa membuat perencanaan sebelum tindakan. 8. Disiplin, berani dan setia. • Selalu tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan. • Mendahulukan kewajiban dibanding sebelum meminta haknya. • Berani mengambil keputusan. • Tidak mengecewakan orang lain. dsb. 9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. • Tidak mengelakkan amanat dengan sesuatu alasan yang dicari-cari. • Jujur tidak mengada-ada. 10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan. • Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang lain dan bisa menyumbangkan saran yang baik dengan cara yang baik. • Berhati-hati mengendalikan diri dari ucapan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percayaan orang lain pada dirinya. • Berusaha menjaga diri dalam segala tindak tanduk perbuatan yang jelek melanggar menurut kehidupan masyarakat dan aturan agama.
Pramuka | Gerakan Pramuka
96
Kumpulan Lirik Lagu Wajib Nasional Lengkap Label: Lirik Lagu Bulan ini Agustus sebentar lagi merayakan hari ulang tahun Indonesia ke 70 untuk itu ane akan membagikan lirik lagu wajib nasional lengkap . Dalam postingan kali ini terdiri dari berbagai lagu nasional yang wajib anda hapal . Berikut ini Blog Sikil Rayapen mempersembahkan Lirik Lagu Nasional Terlengkap.
Lambang Garuda Indonesia Keren Indonesia Raya
Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu : WR Soepratman Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku Hiduplah negriku Bangsaku Rakyatku semuanya Bangunlah jiwanya Pramuka | Gerakan Pramuka
97
Bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya Garuda Pancasila
Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu : Sudharnoto Garuda pancasila Akulah pendukungmu Patriot proklamasi Sedia berkorban untukmu Pancasila dasar negara Rakyat adil makmur sentosa Pribadi bangsaku Ayo maju maju Ayo maju maju Ayo maju maju
Padamu Negeri ( Bagimu Negeri )
Pencipta Lirik dan Lagu : Kusbini Padamu negeri kami berjanji Padamu negeri kami berbakti Padamu negeri kami mengabdi Pramuka | Gerakan Pramuka
98
Bagimu negeri jiwa raga kami Mengheningkan Cipta
Karangan / Ciptaan : T. Prawit Dengan seluruh angkasa raya memuji Pahlawan negara Nan gugur remaja diribaan bendera Bela nusa bangsa Kau kukenang wahai bunga putra bangsa Harga jasa Kau Cahya pelita Bagi Indonesia merdeka Syukur
Ciptaan: H. Mutahar Dari yakinku teguh Hati ikhlasku penuh Akan karuniamu Tanah air pusaka Indonesia merdeka Syukur aku sembahkan KehadiratMu Tuhan Dari yakinku teguh Cinta ikhlasku penuh Akan jasa usaha Pahlawanku yang baka Indonesia merdeka Syukur aku hanjukkan Ke bawah duli tuan Dari yakinku teguh Bakti ikhlasku penuh Akan azas rukunmu Pandu bangsa yang nyata Indonesia merdeka Syukur aku hanjukkan Kehadapanmu tuan
Pramuka | Gerakan Pramuka
99
Gugur Bunga
Pengarang / Pencipta Lagu : Ismail Marzuki Betapa hatiku takkan pilu Telah gugur pahlawanku Betapa hatiku takkan sedih Hamba ditinggal sendiri Siapakah kini plipur lara Nan setia dan perwira Siapakah kini pahlawan hati Pembela bangsa sejati Reff :Telah gugur pahlawanku Tunai sudah janji bakti Gugur satu tumbuh sribu Tanah air jaya sakti Gugur bungaku di taman hati Di hari baan pertiwi Harum semerbak menambahkan sari Tanah air jaya sakti Rayuan Pulau Kelapa
Ciptaan: Ismail Marzuki Tanah airku Indonesia Negeri elok amat kucinta Tanah tumpah darahku yang mulia Yang kupuja sepanjang masa Tanah airku aman dan makmur Pulau kelapa yang amat subur Pulau melati pujaan bangsa Sejak dulu kala Reff: Melambai lambai Nyiur di pantai Berbisik bisik Raja Kelana Memuja pulau Nan indah permai Tanah Airku Indonesia
Pramuka | Gerakan Pramuka
100
Bangun Pemudi Pemuda
Karangan / Ciptaan : A. Simanjuntak Bangun pemudi pemuda Indonesia Tangan bajumu singsingkan untuk negara Masa yang akan datang kewajibanmu lah Menjadi tanggunganmu terhadap nusa Menjadi tanggunganmu terhadap nusa Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas Tak usah banyak bicara trus kerja keras Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih Bertingkah laku halus hai putra negri Bertingkah laku halus hai putra negri Maju Tak Gentar
Maju tak gentar Membela yang benar Maju tak gentar Hak kita diserang Maju serentak Mengusir penyerang Maju serentak Tentu kita kita menang Reff :Bergerak bergerak Serentak Serentak Menerkam Menerjang Terkam Tak gentar tak gentar Menyerang menyerang Majulah majulah menang Berkibarlah Benderaku
Karangan / Ciptaan : Ibu Sud Berkibarlah benderaku Lambang suci gagah perwira Di seluruh pantai Indonesia Kau tetap pujaan bangsa Siapa berani menurunkan engkau Serentak rakyatmu membela Pramuka | Gerakan Pramuka
101
Sang merah putih yang perwira Berkibarlah Slama-lamanya Kami rakyat Indonesia Bersedia setiap masa Mencurahkan segenap tenaga Supaya kau tetap cemerlang Tak goyang jiwaku menahan rintangan Tak gentar rakyatmu berkorban Sang merah putih yang perwira Berkibarkah Slama-lamanya
Bendera Merah Putih
Karangan / Ciptaan : Ibu Sud Berdera merah putih Bendera tanah airku Gagah dan jernih tampak warnamu Berkibarlah di langit yang biru Bendera merah putih Bendera bangsaku Berdera merah putih Pelambang brani dan suci Siap selalu kami berbakti Untuk bangsa dan ibu pertiwi Berdera merah putih Trimalah salamku Indonesia Pusaka
Ciptaan : Ismail Marzuki Indonesia tanah air beta Pusaka abadi nan jaya Indonesia sejak dulu kala Tetap di puja-puja bangsa Reff :Di sana tempat lahir beta Dibuai dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata Sungguh indah tanah air beta Pramuka | Gerakan Pramuka
102
Tiada bandingnya di dunia Karya indah Tuhan Maha Kuasa Bagi bangsa yang memujanya Reff :Indonesia ibu pertiwi Kau kupuja kau kukasihi Tenagaku bahkan pun jiwaku Kepadamu rela kuberi Ibu Kita Kartini
Karangan / Ciptaan : W.R. Supratman Ibu kita Kartini Putri sejati Putri Indonesia Harum namanya Ibu kita Kartini Pendekar bangsa Pendekar kaumnya Untuk merdeka Wahai ibu kita Kartini Putri yang mulia Sungguh besar cita-citanya Bagi Indonesia Ibu kita Kartini Putri jauhari Putri yang berjasaSe Indonesia Ibu kita Kartini Putri yang suci Putri yang merdeka Cita-citanya Wahai ibu kita Kartini Putri yang mulia Sungguh besar cita-citanya Bagi Indonesia Ibu kita Kartini Pendekar bangsa Pendeka kaum ibuSe-Indonesia Ibu kita Kartini Penyuluh budi Penyuluh bangsanya Karena cintanya Pramuka | Gerakan Pramuka
103