TUGAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM
RESUME BUKU
"1 JAM BERSAMA NABI"
Disusun oleh :
M. Hafidz Ibnu Khaldun 26020212130016
Aderia Indah Warni 26020212130048
OSEANOGRAFI - A
PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
Resume Buku Agama Islam berjudul "1 Jam Bersama Nabi"
Judul Buku : 1 jam bersama nabi
Pengarang : Tasirun Sulaiman
Penerbit : PT. Mizan Publika
Cetakan : I, Desember 2013
Tebal Buku : x +216 Halaman
Buku ini bercerita tentang seseorang yang pernah tinggal di sebuah
santri selama beberapa hari dan tidak sengaja menemukan karya Imam An-
Nawawi (hadist al-Arba'in) yaitu seorang ahli hadis dan fiqih dari
Damaskus. Di setiap selesai shalat subuh penulis selalu meluangkan waktu ±1
jam untuk membaca satu hadist. Dengan diiringi shalawat kepada Baginda
Rasulullah Saw penulis berusaha untuk memohon kepada Allah SWT dan
Rasulullah Saw agar memahami keseluruhan isinya. Dengan membaca perlahan,
hati dan pikiran yang kosong, serta konsentrasi penuh penulis berusaha
menghadirkan Baginda Nabi dalam pikirannya. Sehingga bertambahlah cinta
penulis terhadap Baginda Nabi. Di setiap perjumpaan antara penulis dengan
Baginda Nabi selalu mengucapkan salam dan Nabi kemudian menjawabnya dengan
lembut dan menyentuh hati, wajah Beliau yang terlihat berseri-seri dan
bahagia. Rasulullah Saw bersabda "Aku bangga dengan umatku yang tidak
pernah melihat aku, tapi dia selalu mencintai dan merindukanku. Shalawat
dan pujian kepadaku padahal aku hidup di zaman yang silam."
Buku ini terdiri dari 30 bab yang berisikan kumpulan hadist, di setiap
babnya akan dibahas secara mendalam apa kandungan atau makna sebenarnya
Hadist yang Rasulullah Saw sampaikan dengan kehidupan saat ini. Sehingga
pembaca akan mengerti bagaimana cara bersikap dan menghadapi tantangan
dunia ini yang sangat kental dengan tipu daya, ketakutan, kurangnya
keyakinan, serta terlalu mengedepankan urusan duniawi. Sehingga diharapakan
setelah membaca buku ini umat muslim dapat kembali mengingat apa yang
menjadi tujuan hidupnya, yaitu kembali ke jalan Allah SWT. Serta
menambahkan rasa cinta pembaca akan pertemuan di akhirat nanti dengan
Rasulullah Saw yang menjadi pertemuan paling di nanti-nantikan seluruh umat
manusia.
Bab 1 mengenalkan pembaca tentang niat. "Semua amal perbuatan seorang
hamba pada akhirnya akan sia-sia belaka bila tidak dibangun di atas dasar
niat yang benar. Niat yang benar adalah niat yang terbebas dari kepentingan-
kepentingan pribadi dan lainnya. Niat semata-mata karena Allah"
Betapa sulitnya menjadi pribadi yang ikhlas yang hanya berniat karena
Allah, pribadi yang murni mengharap ridha Allah SWT. Kadang kelupaan
seseorang tanpa izin dan kasih sayang Allah SWT tidak mungkin bisa
melakukan itu sebab dibuat malas, sakit, lupa dan banyak godaan ego yang
memperdaya yang dapat mengotori amal ibadah kadang ingin mendapat pujian,
dihargai orang lain, dan memuji kebaikan/ prestasi.
Bab 2 bercerita tentang agama Islam, Iman dan Ihsan. Dalam bab ini
berisikan tentang hal-hal dasar yang merpekokoh keyakinan umat islam dalam
menghadapi gempuran dunia saat ini. Iman sesungguhnya kepada Allah Swt
sebagai jiwa dan pikirannya serta menjadi sumber kehendaknya dalam berbuat.
Kemudian inilah yang disebut dengan takwa. Sementara hakikat takwa adalah
menjadi al-muhsinin (orang-orang yang selalu ingin dan gemar berbuat
kebajikan karena mengharap ridha Allah Swt, mereka mengerjakan itu dengan
sabar, tawakal, dan ketulusan hanya karena Allah Swt). Namun melihat
kehidupan sekarang, umat islam nyaris lebih mementingkan kehidupan duniawi
dibandingkan dengan mempersiapkan bekal untuk akhiratnya.
Bab 3 menjelaskan tentang Bangunan Islam. Agama islam sudah ada sejak
zaman nabi Adam As, namun Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad Saw
adalah islam yang menyempurnakan dan memperbaiki ajaran-ajaran islam yang
dibawa oleh para Nabi dan Rasul sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw. Al
islam itu artinya engkau tunduk sepenuhnya Kepada Allah Swt dalam
menjalankan dan apa pun hanya karena-Nya.
Bab 4 mengenai Penciptaan dan Takdir manusia, Allah Swt menetapkan
takdir manusia sebelum manusia dilahirkan di muka bumi ini. Manusia dan
alam semesta sesungguhnya di takdirkan nasib dan keberuntungannya, juga
jalan hidupnya sejak diciptakan. Semua catatan takdir itu tersimpan di
dalam "buku catatan" yang disebut "Lauh al Mahfudh". Buku itu terjaga dan
tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali kehendak-Nya. Setan, dukun,
paranormal dan orang pintar sekali pun tidak dapat ada yang bisa mengubah
catatan takdirnya kecuali Allah Swt. Manusia diberi akal pikiran dan hati
nurani, akal pikiran adalah sarana yang dapat memberi manusia kemapuan
untuk dimintai pertanggung jawaban. Allah Swt sesungguhnya tidak pernah
memaksa hamba-hambaNya untuk menyembahNya. Allah Swt hanya memberi
peringatan dan seruan agar manusia kembali ke jalanNya. Agar manusia
kembali menjadi hambaNya yang hanya tunduk kepadaNya dan menyembahNya.
Bab 5 membahas tentang Bid'ah, agama islam melarang segala bidah dan
hendak memurnikan kembali tauhid dan memerangi bidah baik yang mengajarkan
syirik, penyekutuan Allah SWT maupun yang mengajarkan adanya kerahiban
sebagai hak istimewa dihadapan Allah SWT.
Bab 6 membahas tentang Syubhat, yang menasihati agar sesungguhnya
sesuatu diharamkan oleh Allah SWT bukan semata-mata karena alasan bahwa di
dalamnya terdapat mudarat. Sesuatu diharamkan karena Allah SWT hendak
menguji ketaatan dan kepatuhan hambanya.
Bab 7 membahas tentang agama adalah nasihat dan saling menasihati
sesama orang beriman agar tabah dan kuat menerima dan memanggul penderitaan
berada di jalan Allah SWT tanpa itu orang beriman akan rapuh dan mudah
ambruk.
Bab 8 membahas tentang sesungguhnya darah itu haram hukumnya Allah
melarang atas alasan apapun menghilangkan nyawa manusia, termasuk nyawa
orang kafir. Tidak gampang menggantikan nyawa seseorang yang dibunuh.
Karena nyawa harus dibayar dengan nyawa. Ini juga sudah menjadi hukum
ajaran nabi-nabi terdahulu, dan ajaranku disedut al-qishas. Tahukah engkau,
bahwa sesungguhnya di dalam qishas itu terdapat kehidupan bagi manusia.
Bab 9 menasihati agar engkau harus berpegang pada apa yang aku
sampaikan. Kerjakan apa yang diperintahkan Allah SWT dengan segala
keikhlasan dan keyakinan bahwa Allah SWT menghendaki kebaikan atas kita.
Dan jauhilah apa yang dilarang oleh Allah SWT dengan segala keikhlasan dan
keyakinan bahwa Allah SWT menghendaki kebaikan atas kita.
Bab 10, mengingatkan jika "Jiwa yang mati adalah jiwa yang gelap dan
tidak memiliki cinta kasih. Makanan yang haram akan membuat jiwa menjadi
keras, kejam, tiran dan memeras. Dan seorang orang yang berjiwa keras
hampir dipastika tidak memiliki hati nurani. Bila engkau memasukkan barang
haram ke dalam tubuhmu, engkau akan menjauh dari Allah SWT."
Bab 11 membahas mengenai Hanya orang yang imannya tidak masuk ke
hatinya yang mudah dirasuki keraguan. Bagaikan pohon yang akarnya tidak
menghujam ke dalam bumi.
Bab 12 mengingatkan bila sebaik-baiknya orang yang beriman adalah yang
akhlaknya terpuji dan mulia. Orang yang bisa memanfaatkan waktunya untuk
terus meningkatkan kualitas iman dan takwa. Juga mencari bekal untuk
perjalanan akhirat yang lebih kekal dan baik.
Bab 13 menceritakan bila sebaik-baiknya iman seseorang adalah jika
mencintai saudaranya yang muslim seperti mencintai dirinya sendiri.
Bab 14 mengingatkan bahwa orang yang sudah mengucapkan kalimat
syahadat tidak boleh dibunuh kecuali karena tiga alasan. Pertama, seorang
laki-laki beristri yang diketahui berzina. Kedua seorang mulim yang keluar
dari agama. Dia menjadi murtad. Dia berpindah agama. Dan ketiga muslim yang
membunuh muslim yang lainnya tanpa alasan yang dibenarkan.
Bab 15 mengajarkan untuk daripada berbicara lebih baik diam. Diam itu
bisa menjadi emas. Karena dengan diam orang bisa berpikir dan memperoleh
sesuatu yang bermanfaat yaitu kearifan dan hikmah. Serta sayangilah dan
perhatikan tetanggamu, kemudian hormatilah tamumu.
Bab 16 mengingatkan tahukah engkau kalau amarah itu seperti api yang
bisa membakar kayu yang kering? Ia bisa membinasakan dan menjadikannya
hangus? Marah yang ditimbulkan oleh persoalan yang kecil sekalipun bisa
membinasakan semuanya.
Bab 17 mengingatkan bahwa jika engkau terpaksa harus membunuh
seseorang bunuhlah dengan cara yang baik. Hindarkan merusak wajah. Juga
ketika engkau hendak menyembelih hewan, lakukanlah dengan baik pula, dengan
penuh cinta kasih. Jangan membuat binatang itu menderita.
Bab 18, takwa itu hakikatnya adalah jantung seorang muslim. Iman tidak
akan berguna bila tidak sampai pada takwa karena ia sesungguhnya merupakan
puncak dan buah dari iman yang benar. Takwa harus diiringi dengan amal-amal
kebajikan. Karena dengan itulah, amal-amal kejahatan yan silam bisa
dihapuskan.
Bab 19 membahas tetang tahukah engkau kalau menjaga Allah SWT itu
sebenarnya menjaga diri kita sendiri? Menjaga diri kita agar selalu sadar
dan ikhlas hidup dalam aturan dan hukum-hukumNya.
Bab 20 mengajarkan bahwa iman itu menjadikan seseorang malu kepada
Allah SWT dan Nabi-Nya. Malu karena ketika melakukan perbuatan yang tida
baik dan melanggar laranganNya karena dia meyakini dirinya selalu dalam
pengawasan Allah SWT.
Bab 21 istiqamah ialah tegak, tidak mudah goyah dan melenceng karena
terseret oleh arus/ pengaruh. Terus berjalan dengan penuh keyakinan yang
benar dan teguh.
Bab 22 bidah dalam beragama artinya tidak menambah atau mengurangi
dalam beribadah karena ibadah sesungguhnya milik Allah SWT.
Bab 23 amal yang memberatkan timbangan, berthaharah (bersuci) adalah
pembahasan pertama di seluruh kitab fiqih yang dianjurkna di sekolah/
madrasah/ pesantren. Membaca wirid setelah sholat, kemudian bersedekahlah
karena sedekah itu bukti nyata bahwa engkau beriman. Lalu baca dan
pelajarilah Al quran karena kelak ia akan menjadi saksi yang dapat
memberatkan atau membebaskanmu dari neraka.
Bab 24 bersyukur dalam segala keadaan. Sufi adalah orang-orang yang
selalu menyucikan jiwa dn pikirannya. Mengedepankan kebutuhan orang lain
walau dirinya dalam kesusahan. Jangan berbuat zalim kepada dirinya sendiri
karena Allah SWT telah bersumpah untuk menyayanginya. Selalu memohon kepada
Allah SWT karena dia lah yang menjawab semua permintaan dan doa.
Bab 25 beramal dari sekitar, hendaknya engkau menyadari bahwa kebaikan-
kebaikan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan itu begitu berharga.
Tahukah engkau mengambil duri/ paku di jalan dengan ihklas juga besar
pahalanya dan itu bagian dari iman dan islam karena engkau tidak ingin
oranga lain terganggu atau tertimpa musibah karena duri/ paku itu.
Bab 26 sedekah, sedekah artinya pembenaran bahwa kita percaya kepada
Allah SWT dengan segala ketundukan dan kepatuhan. Melakukan kebaikan-
kebaikan yang memberi manfaat bagi kehidupan dan ketentraman yang lain.
Ingatlah jika kaki tangan kita kelak akan berbicara. Apa buktinya bahwa
kita beriman kepada Allah SWT dan Rasulnya. Memberi tumpangan kepada orang
lain. Melihat duri/ segalanya kemudian menyingkirkannya agar orang lain
tidak terluka. Padahal inti beragama adalah memberikan ketenangan,
kedamaian dan rasa aman orang lain.
Bab 27 beda antara amal kebaikan dan dosa, tahukah engkau bahwa
manusia adalah makhluk kebaikan. Engkau makhluk yang di dalamnya diberikan
ruh oleh Allah SWT. Oleh karena itu berbuat baiklah karena itu adalah
hakikat penciptaan manusia. Berbuat baik itu akhlak. Kebaikan adalah
perasaan ketika berbuat baik menolong orang lain, bersedakah, menjalankan
perintah Allah SWT dan menjaganya, perasaan senang dan bahagia. Sementara
dosa adalah perasaan ketika berbuat jahat, membenci, marah, menipu, mencuri
atau mendengki. Merasa bersedih dan menderita seperti dalam gambaran
neraka, tidak menyenangkan. "kebaikan adalah akhlak yang baik dan dosa
adalah apa ynag terasa mengganggu jiwamu dan engkau tidak suka jika
diketahui manusia."
Bab 28 berpegang teguh pada Al quran dan Sunnah, nasihat terakhir
ketika baginda meninggalkan dunia ini:
a. Bertakwa adalah inti dari beragama, inti dari iman, islam dan
ihsan. Puncak dari ketiga tahapan itu.
b. Berpegang teguh pada kitab suci dan sunnah
c. Agar tidak melakukan bid'ah
Bab 29 menjaga lisan, kunci menuju surga adalah dua kalimat syahadat,
beribadah dengan ikhlas dan jauhkan diri dari syirik. Ketahuilah bahwa
sholat, sedekah, zakat, dan haji adalah pintu-pintu menuju syurga. Berpuasa
merupakan benteng, sedekah adalah mematikan atau menghapus kesalahan.
Berhati-hatilah dengan lisan karena itu adalah anggota tubuh yang bisa
memasukkan atau membebaskanmu dari api neraka. "lisan lebih tajam dari
pedang"
Bab 30 jangan berlebihan, banyak yang tidak tahu jika orang yang sudah
menghafal Al quran harus terus rajin melakukan murajadah (mengulang kembali
hafalan). Ini sudah menjadi salah satu metode untuk memelihara hafalan,
bisa-bisa dalam waktu bebeerapa bulan saja hafalanya akan berkurang.
Nasihat agar selamat dunia dan akhirat: agama islam adalah nikmat yang
sangat besar diberikan Allah SWT segala yang dihalalkan dan diharamkan
sesungguhnya bukan sebagai beban yang hendak ditimpakan kepada manusia tapi
justru karena Allah SWT ingin agar manusia membuktikkan cintanya. Lupa juga
bisa menjadi berkah. Tetapi jangan jadikan lupa sebagai alasan untuk
melanggar karena yang demikian itu adalah perbuatan berlebihan dan setiap
yang berlebihan itu perilaku setan.