LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN Di Ruang Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Tugas Mandiri Stase Praktek Keperawatan Dasar Minggu V
Disusun oleh : Hanif Miftahul Iza 17/420973/KU/20158
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017
1
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
I.
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS AKTIVITAS DAN LATIHAN
A. PENGERTIAN
Menurut (Heriana, 2014) Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan musculoskeletal. Aktivitas sendiri sebagai suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. (Asmadi, 2008). Jadi dapat diartikan bahwa gangguan aktivitas merupakan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut (Hidayat, 2014) penyebab gangguan aktivitas adalah sebagai berikut : 1.
Kelainan Postur
2.
Gangguan Perkembangan Otot
3.
Kerusakan Sistem Saraf Pusat
4.
Trauma langsung pada Sistem Muskuloskeletal dan neuromuscular
5.
Kekakuan Otot
Menurut (Hidayat, 2014) proses terjadinya gangguan aktivitas tergantung dari penyebab gangguan yang terjadi. Ada tiga hal yang dapat menyebabkan gangguan tersebut, diantaranya adalah : 1.
Kerusakan Otot Kerusakan otot ini meliputi kerusakan anatomis maupun fisiologis otot. Otot berperan
sebagai sumber daya dan tenaga dalam proses pergerakan jika terjadi kerusakan pada otot, maka tidak akan terjadi pergerakan jika otot terganggu. Otot dapat rusak oleh beberapa hal seperti trauma langsung oleh benda tajam yang merusak kontinuitas otot. Kerusakan tendon atau ligament, radang dan lainnya. 2.
Gangguan pada skelet Rangka yang menjadi penopang sekaligus poros pergerakan dapat terganggu pada
kondisi tertentu hingga mengganggu pergerakan atau mobilisasi. Beberapa penyakit dapat mengganggu bentuk, ukuran maupun fungsi dari sistem rangka diantaranya adalah fraktur,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Syaraf berperan penting dalam menyampaikan impuls dari dank e otak. Impuls tersebut merupakan perintah dan koordinasi antara otak dan anggota gerak. Jadi, jika syaraf terganggu maka akan terjadi gangguan penyampaian impuls dari dank e organ target. Dengan tidak sampainya impuls maka akan mengakibatkan gangguan mobilisasi.
B. PENGKAJIAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN
Beberapa hal yang perlu dikaji oleh perawat dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan antara lain: PENGKAJIAN FOKUS
Menurut (Hidayat, 2014) pengkajian yang penting dalam gangguan aktivitas sebagai berikut : a)
Biodata pasien
b)
Tingkat Kesadarn
c)
Postur atau bentuk tubuh: - skoliosis - kifosis - Lordosis - Cara berjalan -
d)
Ekstremitas : - kelemahan - gangguan sensorik - tonus otot - atropi - tremor - gerakan tak terkendali - kemampuan jalan - kemampuan duduk - kemampuan berdiri - nyeri sendi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
e)
Riwayat Kesehatan termasuk pola istirahat/tidur, pola aktivitas/latihan. Pola aktivitas atau latihan dapat dinilai dengan tabel berikut : Aktivitas
0
1
2
3
4
Makan dan minum Mandi Eliminasi (BAK&BAB) Berpakaian Mobilisasi di tempat tidur Pindah Ambulasi
Keterangan : 0 : mandiri 1 : alat bantu 2 : dibantu orang lain 3 : dibantu orang lain dan alat 4 : tergantung total PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Pemeriksaan Diagnostik a) Foto Rontgen (Untuk menggambarkan menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, erosi, erosi, dan perubahan hubungan tulang). b) CT Scan tulang (mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang di daerah yang sulit untuk dievaluasi) c) MRI (untuk melihat abnormalitas : tumor, penyempitan jalur jaringan lunak melalui tulang)
2.
Pemeriksaan laboratorium
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman, nyaman, tidur, istirahat antara lain: 1. Hambatan Mobilitas Fisik 2. Intoleransi Aktivitas 3. Nyeri Akut 4. Defisit Perawatan Diri : eliminasi 5. Risiko Dekubitus
III.
RENCANA KEPERAWATAN
1. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan berhubungan dengan Gangguan Muskuloskeletal Muskuloskeletal Definisi :
Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah. Batasan Karakteristik :
- Kesulitan membolak balik posisi - Keterbatasan rentang pergerakan sendi - Keterbatasan melakukan pergerakan motorik kasar NOC : Mobility Level
Setelah dilakukan perawatan 3 hari, Klien dan keluarga diharapkan :
Mempertahankan pergerakan sendi bagian tubuh yang tidak terluka (tangan, kaki, leher dan kepala) dari kala 3 (moderately (moderatel y compromised) ke skala 5 (not compromised)
Mempertahankan posisi yang nyaman dari skala 2(substanly compromised ) ke skala 4 (midly compromised)
NIC Exercise Therapy : Ambulation
1. Monitoring vital sign sebelum/ sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan imobilitas Definisi :
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan Batasan Karakteristik :
- Ketidaknyamanan ketika dan setelah beraktivitas - Menyatakan merasa lemah NOC : Activity Intolerance
Setelah dilakukan perawatan 3 hari, Klien dan keluarga diharapkan :
Mampu melakukan ADLs secara mandiri dari kala 1 (severely compromised) ke skala 4 (midly compromised)
Tanda-tanda vital saat beraktivitas normal dari skala 2 (substanly compromised ) ke skala 4 (midly compromised)
NIC Activity Therapy
1.
Bantu pasien untuk mengidentifikasikan aktivitas yang mampu dil akukan
2.
Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
3.
Kolaborasi dengan fisioterapi program terapi latihan yang tepat
4.
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
5.
Montor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
3. Nyeri akut b.d. agen injury Fisik
Definisi : Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan. Batasan karakteristik :
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
NOC Pain Level
Setelah dilakukan perawatan 3 hari, nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria :
Klien tenang, klien dapat istirahat dengan tenang
Skala nyeri 1-2
Tanda vital normal
Pain control
Setelah dilakukan perawatan 3 hari pasien: mampu mengontrol nyeri dengan kriteria hasil :
pasien mengetahui penyebab nyeri
mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyer
Melaporkan gejala yang dirasakan kepada tenaga kesehatan
Comfort level
Setelah dilakukan perawatan pasien menyatakan rasa nyaman setelah n yeri berkurang NIC : Pain Management
Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasi en
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Ajarkan tentang teknik relaksasi, sentuhan dan dorong ambulasi dini
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
NOC Self Care Deficit Toiletting
Setelah dilakukan perawatan 3 hari, nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria :
Pengetahuan perawatan Ostomy : Tingkat pemahaman yang ditunjukkan tentang pemeliharaan ostomi untuk eliminasi dari skala 2 (terbatas) ke 4 (substansial)
Self Care Deficit Hygiene
Perawatan diri (hygiene) : mampu untuk mempertahankan kebersihan dan penampilan yang rapi dari skala 2 ke 4
Comfort level
Setelah dilakukan perawatan pasien menyatakan rasa nyaman akan kebersihan diri klie n.
NIC : Self Care Assistance Toiletting
Pertimbangkan budaya pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
Pertimbangkan usia pasien dan kondisi keluarga ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
5.
Merawat dan menyediakan alat bantu ( missal kateter eksterna urinal)
Memantau integritas kulit pasien Risiko Dekubitus dengan faktor risiko fraktur pinggang, terjadi penekanan pad tempat tonjolan tulang
Definisi : Rentan terhadap cedera lokal pada kulit dan / atau jaringan di bawahnya, biasanya terjadi pada tempat-tempat penonjolan tubuh sebagai akibat tekanan, atau tekanan yang dikombinasikan dengan luka akibat gesekan. NOC :
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4.
Oleskan lotion atau minyak pada daerah yang tertekan
5.
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
6.
Beikan perubahan posisi yang mengurangi teknan pada luka
7.
Monitor status nutrisi pasien
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Kebutuhan Dasar Klien. Klien . Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2014. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba medika Heriana, Pelapina. 2014. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang selatan : Binarupa aksara Mubarak, Wahid Iqbal dkk. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia :Teori Dan Aplikasi Dalam Praktek . Jakarta: EGC Nurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi 2013. Aplikasi Asuahan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis. Yogyakarta: Medis. Yogyakarta: Mediaction Publishing Rosidawati, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Perawatannya . Jakarta: Salemba Medika Perry & Potter. 2006. Buku 2006. Buku ajar fundal mental keperawatan konsep, proses dan praktik. Edisi 4 volume 1. 1. Jakarta : EGC. Tarwoto & Wartonah, 2003. Kebutuhan 2003. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. keperawatan . Jakarta : Salemba Medika.