TUGAS GEOLOGI GEOLOGI MINYAK MINYAK BUMI
DI SUSUN OLEH NAMA : R.BAGUS UGRA.W NIM : 410012074 SEKOLA SEKOLAH H TINGGI TEKNOLOGI YOG YOGY YAKART AKARTA
PENGRTIAN GAS DAN MINYAK BUMI Minya Min yak k dan gas bum bumii me merup rupak akan an ist istia ia! ! Ind Ind"ne "nesia sia ya yang ng pem pemaka akaian iannya nya te tea! a! mendara! daging pada kita# Sebeumnya$ kita ebi! banyak menggunakan istia! miny mi nyak ak ta tana na! ! ya yang ng be bera rart rtii mi miny nyak ak ya yang ng be bera rasa sa da dari ri da daa am m ta tana na! ! un untu tuk k mende%enisikan arti minyak bumi&minyak menta!# Seain itu$ istia! gas bumi yang daam ba!asa Inggris disebut Eart! Gas 'uga tidak banyak digunakan#
Istia! yang a(im digunakan pada masyara masyarakat kat kita untuk mende%enisikan gas bumi adaa! adaa ! )i*u )i*uid id Petr" Petr"eum eum Gas +)PG +)PG,# ,# Deng Dengan an diket diketa!ui a!uinya nya ba!ba!-a a miny minyak ak bumi terdapat bersama.sama bersama.sama dengan gas bumi$ maka istia! yang a(im yang digunakan sekarang adaa! minyak dan gas bumi#
Menurut Undang.Undang N"# // Prp# Ta!un 0123 Tentang 4 Pertambanga Pertambangan n Minyak Dan Gas Bumi$ yang dimaksud dengan minyak dan gas bumi iaa! ba!an.ba!an gaian ga ian min minya yak k bum bumi$ i$ asp aspa$ a$ i iin in bum bumi$ i$ sem semua ua 'en 'enis is bit bitume umen n bai baik k ya yang ng pa padat dat maupun yang 5air dan semua gas bumi serta semua !asi.!asi pemurnian dan peng"a!an ba!an.ba!an gaian antrasit dan segaa ma5am batu bara$ baik yang tua maupun yang muda#
A# Kepentingan Minyak dan Gas Bumi daam Peradaban
Sebeum ak!ir ta!un 0167 pentingnya minyak dan gas bumi sebagai ba!an gaian tidaka! terau terasa# Penurunan pr"duksi minyak bumi tea! mengakibatkan timbu tim bunya nya kr krisis isis di se seuru uru! ! dun dunia ia dan mem member berika ikan n pen penga garu! ru! p" p"iti itik k ata ataupu upun n ek"n"mi#
Dari Da ri sin sinii da dapa patt di dii! i!at at$b $ba! a!-a -a mi miny nyak ak bu bumi mi me meru rupa paka kan n sa saa a! ! sa satu tu su sumb mber er kekayaan yang sangat penting$yang berpengaru! ataupun yang merupakan saa! satu %akt"r peradaban manusia# Minyak bumi mempunyai peranan k!usus karena
bukan semata.mata bersi%at ba!an gaian$tetapi 'uga berupa ba!an bakar# 8adi merupakan sumber energi yang penting#
Adapun sumber energi yang a(im kita kena pada saat ini seain minyak dan gas bumi antara ain 4 Arang dan Kayu Batubara Sumber 9idr".)istrik Energi Nukir Energi Mata!ari Energi Panas Bumi +Ge"t!erma,
B# Keungguan Minyak dan Gas Bumi Sebagai Sumber Energi
Minyak dan gas bumi$terutama minyak bumi$mempunyai keungguan daripada sumber energi ainnya yang tea! diutarakan di atas# Keungguan tersebut disebabkan karena berbagai si%at :sika tertentu dari minyak dan gas bumi$yaitu antara ain4 Si%at 5air minyak bumi# Minyak dan gas bumi memiiki niai ka"r yang tinggi# Minyak dan gas bumi meng!asikan berbagai ma5am ba!an bakar# Minyak dan gas bumi meng!asikan berbagai ma5am peumas# Minyak dan gas bumi dapat bersi%at sebagai ba!an baku$ yaitu ba!an petr"kimia#
;# Beberapa P"k"k Kebi'aksanaan daam Penggunaan Minyak Bumi Sebagai Sumber Energi Daam peman%aatan minyak dan gas bumi kita peru memper!atikan tiga p"k"k kebi'aksanaan sebagai berikut 4
0# Kenyataan ba!-a minyak bumi merupakan ba!an dapat !abis +e
=# K"nsumsi minyak bumi terus.menerus meningkat# Kita keta!ui bersama ba!-a peradaban atau ke!idupan manusia sangat tidak bisa epas dari kebutu!an akan minyak dan gas bumi$ baik itu dinegara yang sedang berkembang apaagi Negara.negara ma'u# Untuk itu kebi'akan ini !arusa! di'adikan ped"man baik itu Negara peng!asi minyak maupun Negara k"nsumen# Untuk Asia Tenggara misanya$ 'ika de-asa ini pr"duksi Ind"nesian berebi!an mungkin sa'a dita!un.ta!un yang akan datang karena meningkatnya permintaan akan minyak bumi mengakibatkan Negara ini akan mengimp"r dari Negara uar
ke5uai 'ika ia mampu mempertinggi pr"duksi dan memperbesar 5adangan minyaknya#
7# Kebi'aksanaan !arus 'uga didasarkan pada tidak meratanya sumber daya minyak bumi di seuru! dunia# 9a ini bukan sa'a di seuru! dunia meainkan pada suatu ingkup -iaya! yang ebik ke5i misanya suatu Negara maka keberadaan minyak atau penyebarannya 'uga tidak merata# Kita ambi 5"nt"! di Negara Ind"nesia yang 'uga termasuk saa! satu Negara peng!asi minyak$ tidak semua -iaya!nya mempunyai kandungan minyak# Dari masa ampau !ingga sekarang tidak meratanya penyebaran minyak bumi tea! menyebabkan p"itik ekspansi# Banyak Negara berusa!a untuk menguasai suatu -iaya! yang kaya akan kandungan minyak bukan ditin'au dari segi miiter tetapi segi p"itik ek"n"mi# 8adi apabia suatu Negara ingin ma'u maka Negara itupun !arus mengamankan persediaan minyaknya dengan peren5anaan untuk -aktu yang 5ukup ama#
D# Minyak Bumi Sebagai >at Unik daam Kerak Bumi
Minyakbumi merupakan suatu (at yang unik di daam kerak bumi yang sebetunya serba padat disamping air# Keunikan tersebut dapat kita perin5i sebagai berikut 4 Si%atnya yang 5air membedakannya dengan (at ain disekitarnya$ke5uai air# Si%atnya yang 5air menyebabkan ge""gi se'ara! minyakbumi pun berainan dari kerak bumi sendiri# Susunan kimia minyakbumi 'uga berbeda dengan kerak bumi# Se5ara kimia minyakbumi mempunyai !ubungan erat dengan (at "rganik se!ingga batuan sedimen merupakan !abitat minyak daam kerak bumi#
E# Ruang )ingkup Ge""gi Minyak dan Gas Bumi
Sebagaimana yang tea! diuraikan di atas ba!-a minyak bumi dan batu bara merupakan ba!an bakar %"si# Ba!an bakar %"si bersi%at "rganik$ maka sangata! erat !ubungannya dengan batuan sedimen# Seain itu$ kita dapat mei!at pua !ubungan yang sangat erat antara bi'i!.bi'i! dengan berbagai ba!an baku seperti "gam dan sebagainya$ yang pada umumnya ber!ubungan dengan batuan beku dan sedimen# Dengan demikian$ kita dapat mei!at perbedaan yang meny""k antara ba!an bakar yang ber!ubungan dengan batuan sedimen di satu pi!ak dan di pi!ak ain ba!an baku yang ber!ubungan erat dengan batuan beku dan metam"r%# Berdasarkan kenyataan di atas$ kita dapat membedakan dua bidang utama daam imu ge""gi$ yaitu 4
Ge""gi Batuan Keras +!ard.r"5k ge""gy,$ yaitu bidang ge""gi yang k!usus mempea'ari bi'i!.bi'i! "gam yang ber!ubungan erat dengan dengan batuan kristain atau batuan beku dan metam"r%# Bidang ini sering dig""ngkan daam Ge""gi Ek"n"mi# Ge""gi Batuan )unak +s"%t.r"5k ge""gy,$ yaitu bidang yang mempea'ari batuan sedimen$ terutama untuk men5ari minyak dan batu bara yang erat !ubungannya dengan batuan sedimen# Ge""gi Batuan )unak 'uga disebut sebagai Ge""gi Ba!an Bakar +%ue ge""gy,#
Dari uraian di atas$ 'easa! ba!-a ruang ingkup ge""gi minyak dan gas bumi ini merupakan pengka'ian dari batuan sedimen dan semua %akt"r yang menentukan 5ara terdapatnya$ penyebarannya dan 5ara berakumuasinya minyak dan gas bumi di daam kerak bumi#
Migas sering disebut 'uga !idr"karb"n karena d"minasi unsur !idr"gen dan karb"n yang membentuknya# Keterdapatan migas di ba-a! permukaan Bumi
tidak ter'adi se5ara a5ak$ meainkan mengikuti prinsip atau !ukum ge""gi yang disebut ?sistem !idr"karb"n? +petr"eum system,# 9ukum ini menyatakan ba!-a agar migas ter'adi dan terakumuasi +terkumpu, di suatu tempat di ba-a! permukaan Bumi$ maka ada ima syarat yang !arus dipenu!i4 +0, ada batuan induk yang kaya (at "rganik dan matang yang men'adi ?dapur? tempat minyak dan gas dibentuk$ +=, ada batuan reser@"ir tempat akumuasi minyak dan gas tersimpan$ +7, ada perangkap&'ebakan tempat minyak dan gas terakumuasi$ +/, ada batuan yang menyekat !idr"karb"n yang tea! terperangkap agar tidak keuar dari perangkap$ dan +, ada migrasi$ yaitu perpinda!an minyak atau gas bumi dari ?dapur? batuan induk ke perangkap# Satu sa'a dari ima syarat ini tidak dipenu!i$ maka akumuasi !idr"karb"n tidak akan ter'adi# Keima aspek ini pun tidak berdiri sendiri$ tetapi !arus saing ber!ubungan daam ruang dan -aktu ge""gi# Keima aspek daam sistem !idr"karb"n itu bisa sangat ber@ariasi baik k"ndisinya maupun kuaitasnya$ dari buruk !ingga baik# Kuaitas yang buruk akan men'adi risik" ge""gi$ tetapi 'ika kuaitasnya baik$ maka aspek.aspek itu akan men'adi peuang ge""gi# Kegagaan atau keber!asian eksp"rasi !idr"karb"n menemukan apangan migas baru men5erminkan risik" atau peuang ge""gi atas syarat.syarat ter'adinya akumuasi minyak dan gas bumi# Cekungan Sedimen Tempat Akumulasi Migas
;ekungan.5ekungan sedimen Ind"nesia berdasarkan ke'adiannya se5ara tekt"nik + Pertamina dan Bei5ip$ 01,#
Batuan induk +dapur migas,$ batuan reser@"ir$ batuan penyekat$ perangkap$ dan migrasi !idr"karb"n merupakan aspek.aspek dari suatu ?5ekungan sedimen?#
;ekungan sedimen adaa! tempat di kerak Bumi yang dasarnya 5ekung atau mer"s"t$ se!ingga men'adi daera! yang reati% ebi! renda! dari sekeiingnya# ;ekungan ini men'adi tempat sedimensedimen di ingkungan sungai$ danau$ pantai$ aut dangka$ atau aut daam diendapkan# Sedimen.sedimen ini daam -aktu 'utaan ta!un akan beruba! men'adi batuan sedimen# Sesuai %ungsinya$ batuan.batuan sedimen ada yang ber%ungsi sebagai batuan
induk$
reser@"ir$
penyekat$
atau
batuan
penimbun
yang
akan
mematangkan (at "rganik daam batuan induk men'adi !idr"karb"n# Batuan. batuan ini 'uga tersusun se5ara ge""gi sedemikian rupa se!ingga dapat membentuk perangkap dan 'aan untuk migrasi !idr"karb"n#
S ebaran 5ekungan.5ekungan sedimen di kerak Bumi 'uga tidak a5ak$ tetapi mengikuti !ukum.!ukum ge""gi yang ter'adi di suatu -iaya! yang disebut tekt"nik# Para a!i ge""gi migas ketika mempea'ari suatu 5ekungan$ mereka akan menganaisisnya +basin anaysis,$ mempea'ari se'ara! pembentukannya$ tipe tekt"niknya$ susunan apisan.apisan batuan di daamnya +stratigra:,$ k"n:gurasi susunan apisan batuan +de%"rmasi,$ atau se'ara! panas&terma yang diaaminya# Kemudian mereka mengka'i keima aspek sistem !idr"karb"n di 5ekungan itu untuk mengu'i kemungkinannya 5ekungan tersebut di masa au membentuk dan memerangkap !idr"karb"n# Seuru! akti@itas migas baik eksp"rasi maupun pr"duksi ter'adi di daam 5ekungan sedimen# ;ekungan sedimen yang terbukti meng!asikan migas dapat kita sebut sebagai 5ekungan minyak# ;ekungan sedimen terdapat baik di darat maupun di ba-a! aut$ di dataran renda!$ dataran tinggi$ pegunungan$ di aut dangka sampai aut daam$ di -iaya! tr"pika sampai di -iaya! kutub#
Pemetaan 5ekungan sedimen Ind"nesia "e! Badan Ge""gi +=303,$ mengidenti:kasi 0= 5ekungan sedimen berdasarkan data gayaberat# Carna.-arna menun'ukkan umur sedimen pengisi 5ekungan +kuning4 Tersier$ 'ingga4 Tersier dan Pratersier$ biru tua4 Pratersier,# Garis.garis menun'ukkan penampang ge""gi yang ditampikan di ba-a! peta#
Geologi Indonesia dan Sebaran Cekungan Sedimen Sekarang mari kita i!at bagaimana prinsipprinsip ge""gi migas di atas ter'adi di Ind"nesia# Karena keterdapatan migas di suatu daera! sangat dipengaru!i "e! k"ndisi ge""ginya$ maka kita akan tin'au duu sekias tentang ge""gi Ind"nesia# Ge""gi Ind"nesia akan men'adi kerangka yang meng"ntr" penyebaran 5ekungan sedimen Ind"nesia# Ind"nesia merupakan -iaya! pertemuan tiga empeng# Akibat pertemuan empeng tersebut terbentuk 'aur.'aur pegunungan di !ampir seuru! puau. puau# Di sebea! beakang atau depan 'aur pegunungan ini terbentuk 5ekungan tempat sedimen diendapkan# Ini adaa! !a biasa sebagai suatu bentuk keseimbangan di aam$ di mana ada pegunungan$ di dekatnya akan ada 5ekungan# Sedimen.sedimen pengisi 5ekungan ini berasa dari !asi er"si -iaya! pegunungan atau tempat tinggi ain di sekitar 5ekungan# ;ekungan.5ekungan sedimen seperti itu ter'adi di Sumatra$ 8a-a$ Kaimantan$ Sua-esi$ Tim"r.Seram$ dan Papua#
Status 5ekungan.5ekungan sedimen Ind"nesia sampai saat ini +Satyana$ =30=,$ mera!4 5ekungan berpr"duksi migas$ !i'au4 5ekungan suda! dib"r ada penemuan minyak&gas$ 'ingga4 5ekungan suda! dib"r beum ada penemuan minyak&gas$ kuning4 5ekungan beum dib"r#
Di beberapa tempat$ kerak Bumi pun ada yang mengaami penarikan atau peregangan# Peregangan ini tea! membentuk 5ekungan.5ekungan yang berkaitan dengan regangan kerak Bumi$ seperti 5ekungan yang terbentuk di )aut Natuna$ )aut 8a-a$ Seat Makassar$ dan )aut Banda# Berdasarkan kerangka ge""gi dan tekt"nik$ maka 5ekungan.5ekungan sedimen Ind"nesia ditemukan di sepan'ang daratan dan perairan sekitar Sumatra$ 8a-a$ Kaimantan$ Sua-esi dan Papua# ;ekungan5ekungan sedimen pun terbentuk di )aut Natuna$ )aut 8a-a$ Seat Makassar$ aut di sebea! utara dan seatan Nusa Tenggara$ )aut Mauku$ )aut Ara%ura dan aut sebea! utara Papua# Sejarah Identifkasi dan Klasifkasi Cekungan Sedimen Indonesia Penyebaran 'aur minyak Ind"nesia se5ara regi"na pertama kai dikemukakan "e! a!i ge""gi Beanda Rein"ut Ciem @an Bemmeen pada ta!un 01/1# 8aur minyak ini meiputi -iaya! darat dan aut# Pada peta ini$ an Bemmeen tidak mengidenti:kasi ge"metri setiap 5ekungan$ !anya penyebarannya se5ara umum# Meskipun demikian$ peta 'aur minyak an Bemmeen ini menarik dan sampai saat ini sebagian besar benar# Tentu ada penemuan.penemuan minyak di uar 'aur ini yang tak diperkirakan "e! an Bemmeen$ misanya di epas pantai Natuna$ epas pantai Seat Makassar$ dan epas pantai Tanimbar# Pada ak!ir ta!un 0123.an beberapa tuisan penting tentang 5ekungan minyak Ind"nesia tea! mun5u terutama untuk 5ekungan.5ekungan Sumatra Seatan$ 8a-a Timur$ dan Kaimantan Timur# Ciaya!-iaya! ini adaa! -iaya! kasik penemuan dan pr"duksi minyak Ind"nesia# Tidak ama setea! te"ri tekt"nik empeng berkembang dan diterima banyak pi!ak$ muaia! disusun banyak peta 5ekungan sedimen Ind"nesia dan Asia Tenggara se5ara regi"na menga5u kepada k"ndisi tekt"nik empeng Ind"nesia# et5!er dan S"epar'adi pada 0162 menyebutkan ba!-a Ind"nesia mempunyai = 5ekungan sedimen berumur ?Tersier? +ebi! muda dari 2 'uta ta!un, yang terbagi men'adi 'enis %"reand +artinya 5ekungan depan benua,$ 5rat"ni5 +5ekungan di tenga! benua,$ "uter ar5 +5ekungan di depan 'aur gunung api seperti di Sumatra. 8a-a,$ dan inner ar5 +5ekungan di beakang 'aur gunung api,# 8uma! ini kemudian diperbaiki "e! Nay"an dan ka-an.ka-an pada 0161 men'adi
/3 5ekungan yang
terbagi ke daam ima 'enis 5ekungan$ yaitu %"reand$ "uter ar5$ interi"r 5rat"ni5$
"pen s!e% +5ekungan di -iaya! paparan atau aut dangka$ dan unspe5i:ed basin +5ekungan yang tipenya beum ditentukan ebi! an'ut,# Ta!un 01$ IAGI +Ikatan A!i Ge""gi Ind"nesia, menerbitkan perbaikan 'uma! 5ekungan sedimen dari /3 5ekungan men'adi 23 5ekungan# Inia! kasi:kasi resmi yang beraku 5ukup ama$ !ampir = ta!un# )emigas +)embaga Minyak dan Gas Bumi, pada ta!un =336 memetakan kembai 5ekungan5ekungan sedimen dan mengidenti:kasi keberadaan 27 5ekungan yang dikasi:kasikan berdasarkan status peker'aannya# BP Migas +Badan Peaksana Migas$ suatu badan yang meng""rdinasi dan menga-asi kegiatan migas di Ind"nesia, beker'a sama dengan beberapa perguruan tinggi pada ta!un =33 memetakan kembai 5ekungan.5ekungan sedimen Ind"nesia dan mengidenti:kasi 2 5ekungan sedimen yang dikasi:kasikan berdasarkan status peker'aannya# Sementara itu$ Badan Ge""gi +=303, menggunakan pendekatan data gayaberat +gra@itasi, memetakan 5ekungan.5ekungan sedimen Ind"nesia dan mengidenti:kasi keberadaan 0= 5ekungan sedimen yang dikasi:kasikannya berdasarkan umur sedimen pengisinya +Tersier atau Pra Tersier,# Kasi:kasi 5ekungan sedimen Ind"nesia berdasarkan ge""gi dan tekt"nik diterbitkan "e! Pertamina dan Bei5ip +sebua! institusi peneitian migas asa Pran5is, pada ta!un 01# Meskipun umur kasi:kasi 5ekungan ini tea! = ta!un$ kasi:kasi ini masi! baik untuk digunakan dan masi! sesuai dengan kema'uan pengeta!uan ge""gi dan tekt"nik Ind"nesia saat ini# )agipua beum ada agi kasi:kasi 5ekungan sedimen Ind"nesia berdasarkan ge""gi dan tekt"nik yang ebi! baru daripada yang di!asikan "e! Pertamina dan Bei5ip +01,# Daam kasi:kasi ini diidenti:kasi sebanyak 22 5ekungan sedimen di Ind"nesia yang se5ara tekt"nik dapat dikasi:kasikan ke daam 0 'enis 5ekungan#
Pr"duksi +i%ting, minyak dan gas Ind"nesia 0122.=30=# Pun5ak pr"duksi minyak ter'adi pada ta!un 0166 dan 011# Setea! 011 sampai sekarang pr"duksi minyak turun terus$ p"sisi pada ta!un =30= adaa! sebesar 23 ribu barre per !ari# Pr"duksi gas ebi! besar dari minyak se'ak ta!un =337# Pr"duksi minyak dan gas Ind"nesia pada ta!un =30= adaa! =$0 'uta barre eki@aen per !ari# Pr"yeksi pr"duksi migas sampai ta!un =306 ditun'ukkan 'uga +SKK Migas$ =307,#
Status Eksplorasi dan Produksi Cekungan Sedimen Berdasarkan data yang terkumpu sampai saat ini dan menggunakan kasi:kasi 5ekungan sedimen dari Badan Ge""gi +=303,$ nampak ba!-a 5ekungan sedimen yang suda! dan sedang meng!asikan migas di Ind"nesia tidak sampai 0 5ekungan dari seuru! 5ekungan sedimen yang ada# Masi! ada ebi! dari 033 5ekungan sedimen yang beum berpr"duksi yang beberapa diantaranya suda! dieksp"rasi dengan !asi ada atau pun tidak ada penemuan migas# Sementara itu$ masi! banyak 5ekungan sedimen Ind"nesia yang sama.sekai beum dieksp"rasi se5ara rin5i meaui sur@ei seismik dan pengeb"ran sumur eksp"rasi# ;ekungan.5ekungan sedimen yang suda! dieksp"rasi dan ada penemuan migas !arus dieksp"rasi ebi! an'ut agar ada penemuan apangan migas baru# Di sisi ain$ penemuan yang suda! ada !arus dikembangkan agar bisa men'adi apangan baru yang bisa dipr"duksi$ se!ingga akan menguba! status 5ekungan men'adi 5ekungan berpr"duksi# ;ekungan sedimen yang suda! dieksp"rasi tetapi beum meng!asikan penemuan migas tidak berarti ba!-a 5ekungan itu tidak mengandung migas# ;ekungan sema5am ini !arus terus dieksp"rasi dengan menggunakan k"nsep.k"nsep baru berdasarkan data sumur.sumur eksp"rasi yang gaga# Setiap kegagaan sumur eksp"rasi di suatu 5ekungan akan memperke5i risik" kegagaan sean'utnya$ maka 5ekungan tersebut !arus terus dieksp"rasi#
Sementara itu$ 5ekungan sedimen yang sama sekai beum dieksp"rasi dengan rin5i !arus dipea'ari ebi! an'ut apaka! 5ukup berniai bia eksp"rasinya dian'utkan dengan sur@ei seismik atau pengeb"ran eksp"rasi# K"ndisi Pr"duksi dan K"nsumsi Masa Kini Pun5ak pr"duksi minyak Ind"nesia tea! ter5apai dua kai$ yaitu pada ta!un 0166 dan 011# Pada kedua ta!un itu$ pr"duksi minyak Ind"nesia masingmasing 0$2 'uta bare dan 0$2= 'uta bare per !ari +rata.rata per !ari,# Tetapi se'ak 011 sampai saat ini$ pr"duksi minyak Ind"nesia mer"s"t terus# 9ingga ta!un =30= pr"duksi minyak Ind"nesia tingga 3$2 'uta bare per !ari +23 ribu bare per !ari$ 0 bare F 01 iter,#
Pr"duksi +i%ting, minyak dan gas Ind"nesia 0122.=30=# Pun5ak pr"duksi minyak ter'adi pada ta!un 0166 dan 011# Setea! 011 sampai sekarang pr"duksi minyak turun terus$ p"sisi pada ta!un =30= adaa! sebesar 23 ribu barre per !ari# Pr"duksi gas ebi! besar dari minyak se'ak ta!un =337# Pr"duksi minyak dan gas Ind"nesia pada ta!un =30= adaa! =$0 'uta barre eki@aen per !ari# Pr"yeksi pr"duksi migas sampai ta!un =306 ditun'ukkan 'uga +SKK Migas$ =307,#
Di ain pi!ak$ k"nsumsi minyak Ind"nesia meningkat terus# Pada ta!un =30= pr"duksi itu tea! men5apai 0$2 'uta bare per !ari# K"nsumsi ini meningkat 031 dibandingkan k"nsumsi pada ta!un 011= +3$6/ 'uta bare per !ari, +BP statisti5a re@ie-$ =307,# Pada peri"de yang !ampir sama +011.=30=, pr"duksi minyak Ind"nesia 'ustru turun /6# Maka 'eas Ind"nesia !arus mengimp"r minyak atau BBM untuk memenu!i kebutu!an daam negeri# Itu pua yang menyebabkan Ind"nesia keuar dari keangg"taan HPE; sebab minyak yang diimp"r Ind"nesia tea! meebi!i minyak yang dieksp"rnya +net imp"rter,# HPE; adaa! "rganisasi negaranegara pengeksp"r +net e
apangan tua# Kemudian$ penemuanpenemuan apangan baru dari usa!a eksp"rasi
daam
0
ta!un
ini
sangat
menurun
disebabkan
kesuitan
meaksanakan "perasi di apangan akibat berbagai masaa! seperti tumpang tindi! kepentingan a!an$ dan peri(inan yang suit# Aasan ain adaa! karena risik" eksp"rasi yang makin meningkat# Para "perat"r perminyakan pun umumnya beker'a di area.area kasik 5ekungan pr"duksi yang suda! dieksp"rasi se'ak puu!an ta!un yang au$ se!ingga ke5i peuang menemukan apangan dengan 5adangan yang besar# Dengan pr"duksi saat ini sekitar 23 ribu bare per !ari +=30=,$ maka daam seta!un Ind"nesia mempr"duksi 70/ 'uta bare minyak# ;adangan minyak terbukti Ind"nesia saat ini dari ratusan apangan minyaknya adaa! sekitar 7$6 miiar bare# Bia tingkat pr"duksi minyak Ind"nesia tetap$ maka 5adangan minyak terbukti Ind"nesia itu akan !abis daam -aktu 0= ta!un dari sekarang# Sementara itu$ suit sekai atau !ampir tidak mungkin untuk menurunkan k"nsumsi minyak Ind"nesia# Maka usa!a.usa!a yang diperukan untuk mengatasi masaa! ini antara ain menger'akan 5adangan p"tensia apangan.apangan minyak +7$21 miiar barre$ status ta!un =300, agar men'adi 5adangan terbukti$ meningkatkan eksp"rasi se5ara besar.besaran$ dan mengatasi semua kendaa "perasi di apangan# Seain itu$
!arus ada keseriusan
dan
dukungan
semua sekt"r baik di pusat maupun didaera!$ agar banyak apangan baru ditemukan# 9a ain yang tak kaa! pentingnya adaa! mengurangi k"nsumsi minyak dengan 5ara menggantinya dengan gas# Ini karena pr"duksi gas Ind"nesia ebi! besar daripada minyak$ yaitu 0$=/ 'uta bare eki@aen +setara bare minyak, per !ari pada ta!un =30=$ atau 0// pr"duksi minyak# Namun$ saat ini sebagian besar gas itu digunakan untuk dieksp"r#
"ume minyak&gas yang masi! mungkin akan ditemukan di -iaya! Ind"nesia berdasarkan pemea'aran dan data sistem !idr"karb"n sampai saat ini# Besar ingkaran menun'ukkan @"ume$ -arna menun'ukkan minyak atau gas# BBHE4 miiar barre minyak eki@aen$ MMBHE4 'uta barre minyak eki@aen +eki@aen4 termasuk gas, +9"-es$ =333,#
Potensi Migas Indonesia Berdasarkan data dan per!itungan$ p"tensi migas Ind"nesia masi! besar# Tea! di'easkan ba!-a dari 0= 5ekungan sedimen Ind"nesia$ baru 0 5ekungan yang berstatus pr"duksi# Ini berarti masi! ada 003 5ekungan sedimen ainnya yang terbuka untuk dieksp"rasi ebi! an'ut# Bia =3 sa'a dari 003 5ekungan itu bisa men'adi 5ekungan pr"duksi$ !a itu suda! sangat baik# Data 'uga menun'ukkan ba!-a pr"spekti@itas migas Ind"nesia masi! sangat baik# Dari banyak -iaya! "perasi migas di Ind"nesia saat ini$ tea! dikenai !ampir 0#=33 struktur perangkap di ba-a! permukaan Bumi yang bisa dib"r untuk membuktikan kandungan migasnya# Per!itungan sumber daya migas untuk !ampir 0=33 perangkap itu adaa! sekitar 73 miiar bare eki@aen minyak dan gas# Menurut 9"-es +=333,$ berdasarkan pembea'aran sistem !idr"karb"n untuk -iaya! Ind"nesia$ dari semua data yang ada diketa!ui ba!-a @"ume minyak dan&atau gas yang akan ditemukan masi! berp"tensi besar$ baik di daratan maupun di aut# P"tensi migas Ind"nesia tersebut baru berdasarkan sumber daya k"n@ensi"na# Ind"nesia memiiki sumber daya migas n"nk"n@ensi"na yang besar pua$ yang beum sampai 03 ta!un ini dieksp"rasi# Sumber daya migas n"nk"n@ensi"na itu antara ain gas metana batubara$ serpi! minyak$ atau gas !idrat di aut daam yang t"ta sumber dayanya sangat besar# Tantangan Tantangan eksp"rasi migas di Ind"nesia teretak pada suitnya meaksanakan "perasi di apangan karena masaa! tumpang tindi! tataguna a!an di area "perasi perminyakan# Tantangan ainnya adaa! isu ingkungan$ pr"ses peri(inan yang terau pan'ang dan rumit$ 'uga biaya eksp"rasi yang ma!a terutama di daera!.daera! rintisan atau pe"s"k +%r"ntier areas,# Reguasi.reguasi yang dikeuarkan "e! berbagai departemen pun ada yang saing bertentangan se!ingga mempersuit "perasi migas di apangan# Bia di suatu
pr"@insi masaa! energi misanya di'adikan pri"ritas maka sekt"r.sekt"r yang ain mestinya tidak men'adi kendaa peaksanaan "perasi di apangan# Tidak adanya pri"ritas pembangunan menyebabkan ter'adinya tumpang tindi! berbagai kepentingan yang menyuitkan banyak pi!ak# Peri(inan yang pan'ang dan rumit pun sering men'adi kendaa atau meambatkan "perasi perminyakan di apangan# Seama tidak ada penanganan yang serius dari semua pi!ak yang teribat$ p"tensi migas Ind"nesia yang besar itu seamanya !anya akan men'adi !itungan di atas kertas$ sebab tidak perna! dibuktikan dan diker'akan dengan baik# Sebua! parad"ks sebenarnya tea! ter'adi# Kini di saat minyak bumi Ind"nesia pr"duksinya kritis dan k"nsumsinya terus meningkat$ kita memiiki p"tensi migas yang masi! sangat besar$ namun suit di-u'udkan men'adi 5adangan terbukti yang dapat dipr"duksi$ karena berbagai kendaa# Penulis adalah geologiwan, telah berkiprah 23 tahun di industri perminyakan, saat ini sebagai spesialis utama di SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan as!
CEKUNGAN DI INDONESIA BAGIAN BARAT Pembe!"#$ %&K$'$($ && !&%$# !e)*e+$( %$)& +e)#emb$,$ !e#!- *em+e, %$)& Be"$ A(&$. T$+-&e)e! $*1//0 mem+e)#e$*#$ $+$ $, D&(eb"! %e,$ E!)"(& %$)& Ke)$# Be"$ S"%$ $, be)$($* %$)& Be"$ A(&$ $, !e)+e)$( #e$)$3 !e,,$)$ me*$*"& (e($)(e($) ,e(e) be($) (eb$,$& $#&b$! %$)& !$b)$#$ A$# be"$ I%&$ !e)3$%$+ Be"$ A(&$ %$ meeb$b#$ !e)be!"#$ Pe,"",$ H&m$*$$. I!e)$#(& A$# be"$ S"%$ %e,$ *em+e, S$m"%)$ H&%&$A"(!)$*&$ && mem+e,$)"3& +embe!"#$ Ce#",$ Te)(&e) %&I%-e(&$ B$)$!. Ce#",$ %&I%-e(&$ b$,&$ b$)$!5 %$'$($ & b$!"$ P)$Te)(&e) "m"m$ be)(&6$! b$!"$ be#" %$ me!$m-)# %$ %&(e+$#$!& me)"+$#$ b$!"$ %$($) %$)& 8e#",$ $, be)$%$ (e8$)$ !&%$#(e*$)$( %&$!$($. O*e3 (eb$b &!" +emb$3$($ 8e#",$ %$'$($ I%-e(&$ b$,&$ b$)$! 3$$*$3 Ce#",$Te)(&e). 1.
Ce#",$ ("m$!)$ "!$)$
8e#",$ ("m$!)$ "!$)$ %$ +ee)"($ 8e#",$ $8e3 !e)be!"# +$%$ $'$* 9$m$ !e)(&e)5 +e,e%$+$ $, !e)$%& %& %$*$m 8e#",$ be)*$,(", (e8$)$ mee)"( %$)& #$*$ e-(e ($m+$& +*&-(e $, %&$'$*& %e,$ +e,e%$+$ - m$)&.8e#",$ && %& #-!)-* -*e3 $%$$ (e($) ; (e($) b-,#$3 (e($) ,)$be . Se*$m$ m&-(e !e,$3 (eb$,$&$ be($) %$)& 8e#",$
%&,e$,& -*e3 $&) *$"! (e3&,,$ me,3$(&*#$ +e,e%$+$ (e)+&3 b$-,. P$%$ $#3&) m&-(e !e,$3 +e,"",$ b$)&($ !e)$,#$! $, #em"%&$ be),(& (eb$,$& %$e)$3 ("mbe) m$!e)&$* #*$(! %$)& 8e#",$ ("m$!)$ "!$)$ $, me,3$(&*#$ 6-)m$(& #e"!$+$,5 6-)m$(& (e")e*$ %$ +$%$ +*&-(e $!$( %&e%$+$#$$ 6-)m$(& "*")$e" $, !e)%&)& %$)& b$!"$b$!"$ (e%&me ($*$3 ($!" *$+$,$ ,$( !e)be($) $, $%$ +$%$ 8e#",$ && $%$*$3 *$+$,$ ,$( $)" $, be)+)-%"#(& %$)& 6-)m$(& b$!",$m+&, $)" (e%$,#$ +)-%"#(& m&$# !e)"!$m$ be)$($* %$)& 6-)m$(& #e"!$+$, %$ *$+&($;*$+$&($ b$!" +$(&) %$)& $,,-!$ b$-, !e,$3. 2. Ce#",$ ("m$!)$ !e,$3 S!)$!&,)$ "m"m %$)& 8e#",$ ("m$!)$ !e,$3 $%$*$3 (eb$,$& be)"! : 1.
6-)m$(& +em$!$,
be)"m") -*&,-(e ($m+$& m&-(e $'$* 6-)m$(& && me"!"+& b$!"$ %$($) (e8$)$ !&%$# (e*$)$( $, b$!"$$ !e)%&)& %$)& : #-,*-me)$!5 b$!"+$(&) %$ *em+",.
<. Ce#",$ ("m$!)$ (e*$!$ S!)$!&,)$ "m"m %$)& 8e#",$ ("m$!)$ (e*$!$ $%$*$3 (eb$,$& be)"! : 1.
6-)m$(& *$3$! :
be)"m") e-(e ($m+$& m&-(e b$'$3. =-)m$(& && %&e%$+#$ (e8$)$ !&%$# (e*$)$( %&$!$( b$!"$ %$($) $, be)"m") +)$ !e)(&e) b$!"$ +e"(" %$)& 6-)m$(& *$3$! !e)"!$m$ !e)%&)& %$)& !">5 b)e#(&5 b$!" *em+", !"6$5 b$!"*$$"5 b$!"+$(&)5 %$ (&(&+$ b$!"b$)$. 2.
6-)m$(& !$*$,#$) :
be)"m") -*&,-(e $!$( ($m+$& m&-(e b$'$3. =-)m$(& !$*$,$#$) %&e%$+$#$ (e8$)$ (e*$)$( %&$!$( 6-)m$(& *$3$!5 $, b$!"$$ !e)%&)& %$)& : b$!"+$(&)5 b$!"+$(&) ,$m+&,$5 b$!" *em+",5 b$!" *em+", +$(&)$ %$ (e%&! b$!"b$)$ +$%$ b$,$&$ b$'$3 %&"m+$& b$!"+$(&). =-)m$(& && %&e%$+#$ +$%$ *&,#",$ ?"@&$!&* ($m+$& %e*!$ %$ m$)& %$,#$* $, me""##$ $%$$ !)$(,)e(& m$)&. <.
6-)m$(& b$!" )$$ :
be)"m") m&-(e b$'$3. =-)m$(& && %&e%$+$#$ (e8$)$ (e*$)$( %& $!$( 6-)m$(& !$*$, $#$)5 $, b$!"$$ !e)("(" -*e3 : $+$*5 b$!" ,$m+&, *em+",$ %$ b$!" ,$m+&, !e)"mb". B$!" ,$m+&, !e)"mb" %$)& 6-)m$(& b$!" )$$ me)"+$#$ +e,3$(&* 3&%)-#$)b-. 4.
6-)m$(& ,"m$& :
be)"m") m&-(e b$'$3 ($m+$& m&-(e !e,$3. =-)m$(& ,"m$& %&e%$+#$ (e8$)$ (e*$)$( %& $!$( 6-)m$(& b$!" )$$ $, b$!"$$ me""##$ 8&)& 3$(&* +e,e%$+$ ,e$, *$"!. =-)m$(& && !e)("("( -*e3 (e)+&3 m$)& %e,$ bebe)$+$ *$+&($ !&+&( $+$* $!$" b$!" ,$m+&, %&b$,&$ b$'$3$.
.
6-)m$(& $&) be$#$! :
6-)m$(& $&) be$#$! be)"m") m&-(e !e,$3 %&e%$+#$ (e8$)$ (e*$)$( %& $!$( 6-)m$(& ,"m$&. B$!"$ +e"(" && $%$*$3 : b$!"*em+", +$(&)$5 b$!"+$(&) ,*$"#-&!$ %$ #$%$,#$%$, b$!"+$(&) ,$m+&,$ .
6-)m$(& m"$)$ e&m :
6-)m$(& m"$)$ e&m be)"m") m&-(e $!$(5 %&e%$+$#$ (e8$)$ (e*$)$( %&$!$( 6-)m$(& $&) be$#$!. B$!"$ +e"(" %$)& 6-)m$(& && $%$*$3 : b$!"+$(&) !"6$5 b$!"*em+", +$(&)$ %$ b$!"b$)$ 4. Ce#",$ $'$ b$)$! "!$)$ D$e)$3 8e#",$ $'$ b$)$! "!$)$ me*&+"!& %$!$)$ )e%$3 $'$ b$)$! "!$)$ %$!$)$ )e%$3 $#$)!$ %$ *$"! $'$ b$)$! "!$)$. D$e)$3 8e#",$ b$)$! *$"! me8$#"+ bebe)$+$ 8e#",$ !e)(&e) $, be)b$!$($ %e,$ +$+$)$ S"%$ !e)%&)& %$)& : Ce#",$ $'$ B$)$!5 Ce#",$ S"%$5 %$ Ce#",$ Be*&!-. D$e)$3 +e,"",$ @"*#$ $'$ me)"+$#$ b$!$( (ebe*$3 (e*$!$ (e%$,#$ %$e)$3 !&,,&$ +"*$" (e)&b" me)"+$#$ b$!$( (!)"#!")$* $!$)$ Ce#",$ S"%$ %e,$ Ce#",$ $'$ B$)$!. D$e)$3 $'$ B$)$! %$+$! %&b$,& me$%& b$,&$ %$e)$3 8e#",$5 $&!" : $!& B$)$,5 C&+"!$!5 %$ P$(&) P"!&3. 1.
Ce#",$ S"%$
D&8e#",$ && b$!"+$(&) 6-)m$(& !$*$, $#$) %$*$m b$,&$b$,&$ 8e#",$ $, %$*$m %&m"*$& %e,$ (e)+&3 - m$)&5 m",#& e%$+$ %$$" $, %&$m$& b$"$!& (3$*e. =-)m$(& !$*$, $#$) me"!"+&$ ($,$! %$*$m $#$ !e!$+& me&+&( $!$"+" me,3&*$, #e$)$3 +$+$)$ ("%$ $!$"+" #e%$e)$3 !&,,& (e+e)!& +$+$)$ +"*$" (e)&b". De"%$(& %$ +e")"$ be)*$,(", !e)"( +$%$ m"(&m me"!"+& 8e#",$ ("%$ %$ me,e%$+#$ (e%&me(e%&me #*$(! 3$*"( +e"(" 6-)m$(& C&b"*$#$ %$ 6-)m$(& D"m$& %e,$ !e)&(&$ b$,&$b$,&$ 8e#",$ m$#$ !e)be!"# ("$!" +e)m"#$$ e%$+$ $, %$!$) (e!e*$3 +e")"$ 8e#",$ !e)$#3&) #em"%&$ !e)$%& +e,$,#$!$ *em$3 $, !e)$%& %&b$,&$ 8e#",$ %$ #em"%&$ +e)m"#$$ *$"! me")" me,3$(&*#$ e%$+$e%$+$ #*$(! be)b"!&) #$($) $, me)"+$#$ +e"(" 6-)m$(& $&) be$#$! %$ b$!",$m+&, 6-)m$(& +$)&,&5 (e!e*$3 ("("! *$"! #em"%&$ !e)$%& ,e$, *$"! "!$m$ +$%$ $#3&) m"(&m !e,$3 $, #em"%&$ !e)$%& *$,& ("("! *$"! $, me,3$(&*#$ b$!"*em+", %$ b$!"+$(&) +e"(" 6-)m$(& 8&("b"3. 2.
Ce#",$ $'$ B$)$!
Ce#",$ %& $'$ b$)$! %&m"*$& +$%$ #$*$ -*&,-(e %$ +*&-(e 1.
=-)m$(& $!& B$)$,
Be)"m") -*&,e5 %&e%$+#$ (e8$)$ !&%$# (e*$)$( %&$!$( b$!"$ %$($) $, be)"m") +)$ !e(&e). B$!"$ +e"(" !e)%&)& %$)& !">5 %e,$ (&(&+$ b$!"$
be#" e#(!)"(&6 %$ (e)+&3 %&"m+$& %&b$,&$ $!$(5 6-)m$(& && %&e%$+$#$ +$%$ *&,#",$ %$)$! !e)%&)&%$)& 3$(&* #e,&$!$ ,"", be)$+& $, !e)$%& $#&b$! !"mb"#$ *em+e, be"$ $(&$ %e,$ *em+e, &%&$ $"(!)$*&$ $ $%$ %&(e*$!$ +"*$" $'$. 2.
=-)m$(& C&b"*$#$
=-)m$(& && be)"m") me-(e b$'$3 #3"("( b$,&$ b$'$3 !e)("(" -*e 3 (e)+&3 %e,$ (&(&+$ b$!"*$$" #$)b-$!$5 b$!"+$(&) 3$*"( ($m+$& ($,$! 3$*"(5 b$!"b$)$ %$ b$!",$m+&,. <.
=-)m$(& P$)&,&
Be)"m") me-(e !e,$3 ($m+$& +*e-(e %&e%$+#$ !&%$# (e*$)$( %&$!$( 6-)m$(& 8&b"*$#$. B$!"$ +e"("$ !e)%&)& %$)& b$!",$m+&, b&-83e)m %$ b$!",$m+&, b&-(!)-m $, mem+"$& (eb$)$ me)$!$ %&(e*")"3 8e#",$.
4.
=-)m$(& C&("b"3
Be)"m") +*&-(e5 %&e%$+#$ (e*$)$( %&$!$( 6-)m$(& +$)&,&5 (e%$,#$ b$!"$ +e"("$ !e)%&)& %$)& b$!"*em+", %e,$ (&(&+$ !&+&( b$!"+$(&) 3$*"(5 *&,&! %$ #e)&* %& b$,&$ $!$(. Se)& b$!"$ !e)(eb"! me)"+$#$ 3$(&* +e,e%$+$ 6$(e )e,)e(& $, !e)$%& (eb$,$& $#&b$! +embe!"#$ ,e-$!*& $'$ $, $%$ %&(ebe*$3 (e*$!$ 8e#",$.
CEKUNGAN MIKROBENUA DI INDONESIA TENGAH Ce#",$ %& I%-e(&$ Te,$3 be)3"b",$ %e,$ =)$,me Be"$ $, %&(eb"! %e,$ M&8)- C-!&e! $, be)&!e)$#(& %e,$ #e)$# S$m"%)$ (e#e*&*&,$ (e+$$, (e($) ,e(e). T"mb"#$ $, me,$#&b$!#$ (e($) (",#"+ %$ &mb)$(& (e)!$ !e)$%&$ ("b%"#(& %$ -b%"#(& $, #-m+*e#5 (e3&,,$ me*&b$!#$ -+3&-*&!e. SULAWESI
Ce#",$ S"*$'e(& Se*$!$ K$*-(& B*-8#
Ce#",$ be)$%$ %& $!$( #e)$# Be"$ A(&$5 =)$,me S"*$'e(& Se*$!$ && mem&($3#$ %&)& %$)& K$*&m$!$. Ce#",$ %$*$m 3$* && %$+$! %&b$,& $!$(: Ce#",$ P$*e-,e (eb$,$& R&6! b$(& %$ Ce#",$ Ne-,e. I(!&*$3 8e#",$ %$*$ 3$* && *eb&3 #e Ce#",$ S!)"#!") %&b$%&, 8e#",$ (e%&me!e). Ce#",$ (e%&me$ me*&+"!& (e*")"3 S"*$'e(& Se*$!$5 %$*$m 3$* && !e)m$("# *e+$(+$!$& %& (e*$! M$#$($). L&3$! ,$mb$) (!)$!&,)$$. A. Ce#",$ M$*$'$ De+)e((& M$*$$e B. Ce#",$ S+e)m-%e S"*$'e(& Se*$!$5 me)"+$#$ C$)b-$!e (3e*6
C. Ce#",$ Se,#$, *&,#",$ K$)b-$! E$(! Se,#$, B$(& %&+&($3#$ -*e3 (e($) W$*$$e %$)& We(! Se,#$, B$(& *&,#",$ #$)b-$! D. K-m+*e#( K$*-(&M$m"" me)"+$#$ $*") *&+$!$ Se($) (",#"+ !3)"(!be*!5 (e+e)!& %"+*e E. Ce#",$ L$)&$,
Pe)#emb$,$ Te#!- I%-e(&$
Te,$3 && e)$! 3"b",$$ %e,$ !$b)$#$ $!$)$ A"(!)$*&$ M&8)-8-!&e! B$,,$& %$ B"!- %e,$ A(&$ M&8)-8-!&e! S"*$'e(& Se*$!$ T$b)$#$ && membe!"# ("b%"#(& %& b$'$3 S"*$'e(& Se*$!$ %$ me,3$(&*#$ G"", A+& M&-(eP*e&(!-(e M$,m$! $)8. Ce#",$ M$*$'$ me)"+$#$ P$*e-,e R&6! b$(&5 e%$+$ b$!"b$)$ %& %$e)$3 &!" (eb$,$& e%$+$ SR&6! !e)m$("# =-)m$(& M$*$'$ T-)$$ =m $, be)"m") E-(e. Se*$"!$ %&!"!"+& e%$+$ b$!",$m+&, T-$($ M$#$*e =m be)"m") O*&,-(e $, me)"+$#$ e%$+$ !)$(,)e(&. =.Ce#",$ B$,,$& S"*$S"*$'e(& T&m")5 %&(eb"! ",$ T-m-)& B*-8#5 me)"+$#$ 8e#",$ =-)e*$% b$(& $, %&b$'$3& -*e3 R&6!%)&6! Me(-9-"m %$ B$,,$&S"*$ P*$!6-)m5 $, )e*$!&6 (!$b&* %$ ("$!" #-m+*e#( !"mb"#$ =-)e*$% !3)"(! F C-**&(&- C-m+*e %&(ebe*$3 b$)$!$.U)"!$ (!)$!&,)$$ #3$( Be"$ A"(!)$*&$5 me,&,$! B$,,$&S"*$ me)"+$#$ m&8)- 8-!&e! b$,&$ %$)& Be"$ A"(!)$*&$.
+e)#emb$,$ (!)"#!") %&+e)*&3$!#$ +$%$ ,$mb$).
S!)"#!") Imb)$(& $, $m+$# (e#$)$,
(e+e)!& +emb$3$($ b$3'$ $%$$ %",$$ Ce#",$ B$,,$& me)"+$#$ be*$3$ %$)& Ce#",$ S$*$'$!& $, !e*$3 !e)(e)e! -*e3 Se($) S-)-, $, mem&($3#$$.
G.Pe)8e#",$ B"!-
B"!- me)"+$#$ M&8)- C-!&e! $, !e*$3 me,$#)$(& +$%$ P"*$" M"$ $, !e)$%& +$%$ !$3$+!$3$+ $#3&) %$)& +e)!"mb"#$ *em+e, A"(!)$*&$ P$(&8. Se$)$3 !e#!- B"!- $%$*$3 ($,$! #-m+*e#( $, me*$3&)#$ bebe)$+$ 8e#",$ (!)"#!"). D"$ 8e#",$ (!)"#!") &!" %&$!$)$$ $%$*$3 *&3$! ,$mb$).
T3e E$(! B"!- B$(&: mem+e)*&3$!#$ (!)"#!") #-m+)e(&
T3e B"!- S!)$&!( B$(&:me,3$(&*#$ bebe)$+$ A!*& be($) %, +-*$ e e83e*-5 e)$! b"b",$$ %e,$ +e),e(e)$ ,$$ *&+$!$ $, (e%e)3$$ S&m+*e 6-*% (!*e.S!)$!&,)$$G$mb$) 051525 ")$(e#$)$,
H. B"(") B$%$
1. Ce#",$ Se)$m:
Ce#",$ %& $!$( && be)$%$ +$%$ =)$,me Ke)$# Be"$ A"(!)$*&$5 3$* && $m+$# +$%$ ")"!$ (!)$!&,)$$5 !e*$3 me,$*$m& R&6!&, T)$(!e(&- %$ !)$(+)e((&- $, me,3$(&*#$ *&+$!$ %$ (e($) (",#"+ %$*$m $*") #-m+*e#( (e($) ,e(e) me,&)& Le6! *$!e)$* (!)e (*&+ 9-e. A!$)$ Se($) S-)-, %& "!$)$ %$ Se($e T$)e)$A&%"$ %& (e*$!$5 +$%$ $#3&) P*&-(e. A#!&!$( !e#!- !e)$#3&) membe!"# Y-", e*-,$!e +e)83e% !3)"(! 6-)e*$% b$(&( W$3$& B$(& %$ B"*$ B$(& be)"m") P*&-(eP*e&(!-(e $, me"!"+& ")"!$ *$+&($*$+&($ Me(-9-"m. 2. Ce#",$ T$&mb$): D$e)$3 +e)8e#",$ && me*&+"!& #e+"*$"$ K$& %$ T$&mb$) %& b$,&$ !&m") B"(") B$%$5 Ce#",$ && 3$(&* &!e)$#(& !e#!- !"mb"#$ %$)& b"(")b"(") B$%$ %$ !e#!- )e,$,$ e!e(&-$* !e8!-&8( %$)& +$*", A)" %$ !e)* e!$# +$%$ P&,,&)$ P$(&6 Be"$ A"(!)$*&$P$+$)$ A)$6")". U)"!$ Ce#",$ P)eR&6! %& 9$m$ P$*e-9-"m5 SR&6! 9$m$ ")$ %$ P$((&@e M$),& %& 9$m$ K$+") (e)!$ D)&6! +$%$ 9$m$ Te)(&e) %$+$! %e$*& %& (&&. A#!&!$( !e#!- %&(&& $, !e)$#3&) me,3$(&*#$ 8e#",$ $, me*$%$& #e $)$3 !&m") %$ %& b$!$(& -*e3 $*") (e($) (",#"+ *&+$!$ D$*$m 8e#",$ && +-!e(& "!"# m&$# %$ ,$(b"m& ($,$! #e8&*. 6-*%!3)"(! be*! %& (ebe*$3 b$)$!.
<. Ce#",$ T&m"): Pe)8e#",$ T&m-) me)"+$#$ #e*$"!$ %$)& B"(") B$%$5 mem+e)*&3$!#$ #e(e("$&$ %e,$ Ce#",$ T$&mb$)5 $m" *eb&3 #-m+*e#( #$)e$ %&(&& #e)$# be"$ A"(!)$*&$ %e,$ "", +$((&@e m$),&$ be)!"mb"#$ (e8$)$ 6)-!$* %e,$ $*") ("b%"#(& B"(") B$%$. U)"!$ S!)$!&,)$ A"(!)$*&$ ",$ %$+$! %e$*& %&(&& %$ $m+$# %$*$m (e($) (",#"+ $, ($,$! #-m+*e#(. Ke8&* (e#$*& %e!em"#$ m&$# %$ ,$(b"m& %&(&&. 4. Ce#",$ N"($ Te,,$)$: S"*&! "!"# %$+$! me,$!$#$ $%$$ 8e#",$ (e%&me %& %$e)$3 &&5 #e8"$*& +$%$ *$"! %$*$m %& be*$#$, m$"+" %&m"#$ #e+"*$"$ m"*$& %$)& B$*& ($m+$& S"mb$. B"(") #e+"*$"$ && me)"+$#$ $*") M$,m$!&(me %e,$ #e8&* #em",#&$ %&%$+$!#$$ m&$# %$ ,$(b"m&.
CEKUNGAN DI INDONESIA TIMUR 1.
Ce#",$ %& Pe)&($& S$3"*
Ce#",$ %& Pe)&($& S$3"* %& $!$( Ke)$# Be"$ A"(!)$*&$. S!)$!&,)$ Ce#",$ && %&!$%$& $%$$ Ke!&%$#(e*$)$($ $!$)$ Ce#",$ P)eR&6! P$*e-9-"m5 SR&6! ")$ A'$*5 P$((&@e m$),& ")$ A#3&)K$+") A#3&) %$ C-!&e!$)8 C-**&(&- )e*$!e% =-)e*$% B$(&( %$ S!)eS*&+ )e*$!e% B$(&(. 2.
B$,&$ "!$m$ I)&$ $$
Me)"+$#$ P&,,&)$ Be"$ A"(!)$*&$ $, (e$# T)&$( be),e)$# #e "!$)$ %$ && (ebe$)$ me)"+$#$ P$((&@e m$),&5 %e,$ *em+e, S$m"%)$ %& %e+$$
membe!"# ("b%"#(& !e)3$%$+ *em+e, P$(&8. P$%$ ($$! $*") ("b%"#(& $, !e)"( mee)"( me,#-m("m(& Lem+e, S$m"%)$ A"(!)$*&$ be)!"mb"#$ %e,$ #e)$# be"$ A"(!)$*&$ +$%$ A'$* Te)(&e). me,$#&b$!#$ Lem+e, S$m"%)$ P$(&8 !e)!e#"##$ #e $!$( %$ me,3$(&*#$ Ob%"#(&5 (e%$, *$+&($*$+&($ P$*e-9-&8Me(-9-&8 (e)!$ *$+&($ Te)(&e) !e)*&+$! #"$! membe!"# (e($) $ %$ (",#"+ #e $)$3 (e*$!$ $, (e)&, %&(eb"! %e,$ P$+"$ =-*%!3)"(! Be*!5 Seme!$)$ =-)e*$%b$(&( !e)be!"# %&%e+$ P$+$)$ A"(!)$*&$5 H&!e)*$% b$(& %&be*$#$, Pe,"",$ *&+$!$ !e)(eb"!. L$+&($ (e%&me $, !e)*&+$! #e!$! #$)e$ +e)!"mb"#$ C-**&(&- && %&(eb"! S"!")e. M$($*$3 %& (&& m$#& %&+e)("*&! %e,$ $%$$ (e($) ,e(e) %& $*") Pe,"",$ !e)(eb"!. A. S"!")e )e*$!e% b$(&( 1. Ce#",$ A#&me",$3 =-)e*$% b$(&(. D& (e*$!$ I)&$ $$ 2. Ce#",$ M$mbe)$- =-)e%ee+ b$(&. D& "!$)$ I)&$ $$ <. Ce#",$ %& P$+$)$ A"(!)$*&$ U!$)$ T&m-) G$+5 me)"+$#$ 8e#",$ R&6! b$(& %$ P$((&@e m$),& +$%$ P)$Te)(&e) 4. Ke+$%$ B")", I)&$ $$ B. S!)e(*&+ )e*$!e% b$(& 1. Ce#",$ S$*$'$!& Ce#",$ && be)3"b",$ %e,$ Se($) Ge(e) S-)-,5$, membe!"# $(&me!)&5 $%$ %",$$ b$3'$ Ce#",$ S$*$'$!& && me)"+$#$ b$3$,&$ !e)+-!-, %$)& Ce#",$ B$,,$&. 2. Ce#",$ B&!"& P$%$ Ce#",$ && !e)b"#!& b$!"$ P)$ Te)(&e) me,3$(&*#$ G$(5 b"#$ me)"+$#$ be((eme!5 G$( %&!em"#$ +$%$ b$!"$ "m") ")$. S!)$!&,)$ P)$ Te)(&e). Ce#",$ && %&%",$ !e)be!"# #$)e$ (e($) ,e(e) $, me,3$(&*#$ T)$(+)e((&-$* (!)"#!") (e($) (",#"+ %$)& $#") Le,,")" +$%$ +e$m+$, be)be!"# $(&me!)&. Ce#",$8e#",$ $, !e)be!"# #$)e$ +e,$)"3 Se($) Ge(e) S-)-, S-)-, =$"*! -e5 be)be!"# H$*6 G)$be5 Ce#",$ B$,,$& me)"+$#$ be*$3$ %$)& 8e#",$ S$*$'$!& $, !e*$3 %&!)$(+-)! bebe)$+$ )&b" Km5 #e $)$3 B$)$! +$%$ 9$m$ Te)(&e). U)"!$ P)eR&6!5 SR&6! %$ P$((&@em$),&5 (e)!$ !e)$#3&) D)&6! %$+$! %e$*& +$%$ #e%"$ 8e#",$ &&. T)$(+)e((&-$* +$%$ $#3&) Te)(&e) !e*$3 me,3$(&*#$ )&b"$ me!e) (e%&me #*$(! $, be)+-!e(& "!"# m&$# %$ G$(b"m&