BANGUNAN BENTANG LEBAR
PENGERTIAN
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan secar umum menjadi 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.
Guna dan fungsi bangunan bentang lebar
Bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.
Tingkat kerumitan, masalah dan teknik pemecahan masalah dlm bangunan bentang lebar, dan struktur yang digunakan pada bangunan bentang lebar
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipenaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut dan beberapa hal lain yang akan di bahas di masing-masing bab. Secara umum, gaya dan macam struktur bentang lebar dapat dilihat pada gambar di bawah ini: (Frick, 1998)
Dalam Schodek, 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu:
Struktur Rangka Batang dan rangka Ruang
Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
Struktur Plan dan Grid
Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent(tenda) dan net (jaring)
Struktur Cangkang
Sedangkan Sutrisno, 1989, membagi ke dalam 3 bagian yaitu:
Struktur ruang, yang terdiri atas:
Konstruksi bangunan petak (Struktur rangka batang)
Struktur Rangka Ruang
Struktur permukaan bidang, terdiri atas:
Struktur Lipatan
Struktur Cangkang
Membran dan Struktur Membran
Struktur Pneumatik
Struktur Kabel dan Jaringan
STRUKTUR RANGKA BATANG
STRUKTUR CANGKANG
Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan yang berasal dari kurva yang diputar terhadap satu sumbu (misalnya, permukaan bola, elips, kerucut, parabola). Bentuk cangkang tidak selalu harus memenuhi persamaan matematis sederhana. Segala bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk suatu struktur. Bagaimapun, tinjauan konstruksional mungkin akan membatasi hal ini.
Beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ketanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik dan tekan pada arah dalam bbidang(in-plane) permukaan tersebut. Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adnya tahanan momen yang berarti , struktur cangkang tipis cocoknya digunakan untuk memikul beban terbagi merata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat.
Struktur kubah Masjid yang ada di sekitar kita adalah contoh yang paling umum dari salah satu jenis struktur cangkang. Banyak bangunan mempergunakan struktur cangkang, seperti struktur bangunan Keong Mas, struktur atap gedung DPR-MPR RI dan lain-lainnya. Apasih sebenarnya struktur cangkang itu? Dan apakah kelebihannya?
Yang dimaksud dengan Struktur Cangkang adalah bentuk structural tiga dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai sembarang bentuk. Bentuk yang paling umum adalah permukaan yang berasal dari kurva yang diputar terhadap satu sumbu (misalnya, permukaan bola, elips, kerucut, dan parabola).
Cerita masalah kelebihan daripada struktur cangkang, saya kira yang paling sederhana dan setiap harinya berhadapan dengan kita apabila ingin isi perut atau makan adalah "tudung saji". Coba perhatikan struktur tudung nasi, dengan ketebalan hanya beberapa milimeter ternyata cukup kuat untuk memikul beban dengan bentang beberapa puluh sentimeter. Walaupun material struktur itu hanya terbuat dari rotan ataupun fiber glass, bukan terbuat dari beton atau baja. kalau material itu berbentuk struktur cangkang akan mempunyai kekuatan yang luar biasa, bisa mempunyai kekutan sampai berpuluh-puluh kali lipat dibandingkan dengan struktur berbentuk datar atau rata saja.
Tudung saji dengan ketebalan tidak sampai 3 milimeter bisa memikul beban sampai dengan bentang 90 centimeter atau 900 milimeter, jadi bisa berbentang 300 kali ketebalannya. Jadi apabila kita hendak membuat kubah dari material beton bertulang dengan ketebalan 10 centimeter saja, seharusnya kita sudah bisa membuat struktur kubah itu dengan diameter 3.000 centimeter alias 30 meter. Bandingkan apabila pelat beton dengan ketebalan yang sama itu hanya bisa memikul beban untuk bentang 4 sampai 5 meter saja.
Struktur cangkang ini akan sangat kuat untuk memikul beban terbagi rata, telur juga merupakan suatu struktur cangkang, misalnya, apabila saudara mengenggam telur ayam dengan kedua telapak tangan, coba tekan dengan sekuat tenaga, telur yang kulitnya begitu tipis itu tidak akan pecah. Tetapi struktur cangkang tidak kuat menahan beban terpusat, misalnya, saudara bisa saja mebenturkan benda padat ke salah satu titik sisi telur, maka dengan begitu mudah telur itu akan pecah.
Cerita masalah perilaku struktur. Schodek(1991) dalam bukunya banyak membahas tentang perilaku teknis struktur cangkang, mulai dari Beban-beban dan gaya-gaya kerja sampai dengan asal muasal struktur cangkang. Adapun beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam-bidang (in-plane) permukaan tersebut. Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahanan momen yang cukup berarti. Struktur cangkang tipis khususnya cocok digunakan untk memikul beban terbagi rata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat.
Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam-bidang (terutama dengan cara tarik dantekan), struktur cangkang dapat dibuat sangat tipis dan mempunyai bentang relatif besar. Perbandingan bentang-tebal sebesar 400 atau 500 dapat saja digunakan, misalnya tebal 3 in (8 cm) mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang 100 sampai 125 ft (30 sampai 38 meter). Cangkang demikian tipis ini menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang.
Bentuk-bentuk tiga dimensional juga dapat dibuat dari batang-batang kaku dan pendek. Struktur demikian baru ini pertama kali digunakan pada abab XIX.Kubah Schwedler, yang terdiri atas jarring-jaring batang bersendi tak teratur, misalnya, diperkenakan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun 1863, pada saat ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m). Struktur baru lainnya adalah menggunakan batang-bantang yang diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar di dunia yang menggunakan cara demikian.
Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan batang-batang yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita dapat menggunakan cara-cara lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya sama. Salah satu di antaranya adalah kubah geodesik yang diperkenalkan oleh Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat dibuat, maka banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat bagian dari permukaan bola itu terbatas. Icosohedron bola, misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi bola.
Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga dapat dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa diantaranya adalah atap barrel ber rib dan atap lamella yang terbuat dari grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemen-elemen diskret. Bentuk yang disebut terakhir ini dari meterial kayu sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat digunakan. Dengan demikian sistem lamella, kita akan dapat mempunyai bentang yang saangat besar.
Tegangan- tegangan membrane yang terjadi sedemikian kecil sehingga dalam kasus
Sydney Opera House, ketebalan kulit kerang ditentukan oleh gangguan- gangguan lentur
perbatasan, meskipun demikian tegangan- Momen tahanan internal = momen
eksternal Resultan gaya melingkar tekan Gambar 14. Regangan dan tegangan
yang terjadi pada tumpuan atap
Penebalan pada kaki tegangan yang ada harus tetap dievaluasi dalam usaha untuk:
Tegangan- tegangan tarik yang mungkin terjadi dan menyediakan tulangan tarik yang cukup kuat disepanjang lengkungan atap
Tegangan tekan tertinggi terjadi pada puncak atap yang diselesaikan dengan membuat perkuatan. Sedangkan untuk tekanan tekuk terjadi pada sudut pertemuan atap
SPACE FRAME
Dari sekian banyak sistem struktur, Rangka Ruang (space frame) merupakan salah satu sistem yang sering diterapkan pada bangunan pencakar langit. Space frame terdiri dari susunan tiga dimensi dari batang-batang lurus. Batang-batang space frame bisa kaku atau dihubungkan dengan sendi, atau dapat pula berupa gabungan antara keduanya. Dalam suatu sistem sambungan sendi, beban yang terjadi kesambungan dari berbagai arah akan dilawan secara aksial. Lentur dihasilkan oleh efek scunder. Space frame adalah struktur paling kaku yang menggunakan bahan paling sedikit karena batang-batang bereaksi langsung terhadap beban.
Space frame terutama digunakan sebagai sistem bentang panjang untuk rangka atap di mana diperlukan ruang bebas antar kolom yang besar (gelanggang renang, pabrik, bangsal pertemuan, dll). Space frame juga sering digunakan untuk menara transmisi listrik dan kubah geodesi dengan perakitan ganda. Space frame dapat berfungsi pada bangunan tinggi, ia bisa menggantikan batang/komponen standar konevensional seperti dinding, balok dan lantai.
Vehicle Assembly Building di Cape Kennedy, Florida, yang dirancang oleh Arsitek Max O. Urban (Wolgang Schueller: Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi), menggunakan jenis konstruksi space frame untuk pertama sekalinya pada bangunan ini. Bangunan Vechile Assembly Building ini merupakan terbesar di dunia dalam volume yang dilingkup olehnya: tinggi setara dengan pencakar langit 50 lantai, dan demikian besar sehingga kadang-kadang awan mengembun di dalamnya dan hujan turun. Bangunan ini terdiri dari tiga menara yang merupakan kantilever vertikal yang melawan gaya-gaya lateral. Susunan dalam denah (tampak atasnya) seperti huruf "E" yang saling membelakangi.
Dengan cara yang sama, Afred T. Swenson merencanakan kantor-apartemen 150 lantai. Rangka ruang eksternal ini memikul 100 persen dari beban gravitasi dan 65 persen dari baja struktur pada keliling bangunan, suatu langkah yang amat perlu untuk mengimbangi persoalan guling oleh angin terhadap struktur yang demikian tinggi. Pipa-pipa di bagian dasar bangunan berdiameter 4 (empat) inci dengan ketebalan dinding pipa 1,5 inci. Yang sangat menarik di sini, ialah pada bagian pipa yang kosong diisi air yang mengalir mengikuti prinsip gravitasi ketika terjadi kebakaran sehingga mengendalikan suhu di dalam struktur space frame.
STRUKTUR KABEL
Definisi
Struktur kabel adalah struktur yang mengalami gaya tarik akibat pembebanan baik dari dalam maupun dari luar
Prinsip
Menarik beban (mengalami gaya tarik)
Pokok – pokok permasalahan
Kelemahan :
Hanya mengalami gaya tarik, tidak mampu menahan gaya tekan
Mudah mengalami deformasi (perubahan bentuk)
Solusi: Untuk deformasi semi permanen (melendut) dengan menguatkan gaya tarik pada kedua ujung kabel. Untuk deformasi permanen (putus) dengan penarikan jung kabel dengan kekuatan tarik yang seimbang untuk menghindari perbedaan beban tarik yang besar.
Kelebihan :
- Low cost
- Efisiensi waktu
- Bahan lebih ringan
Klasifikasi/ jenis struktur
Berdasarkan desain
Sistem kabel sederhana : mempunyai bentang sangat besar
Struktur kabel ganda : terdiri atas dua pasang kabel struktur dan elemen tekan / tarik yang berperan bersama dalam memikul gaya eksternal.
Cable stayed stucture : mempunyai sederetan kabel linier dan memikul elemen horizontal kaku.
Ada 3 jenis :
Struktur berkelengkungan tunggal
Struktur berkelengkungan ganda
Struktur kabel ganda
Berdasarkan bahan:
Kabel baja ringan
Kabel berkekuatan tinggi (baja karbon)
Kabel baja stainless
Polyester/ serabut aramid
SISTEM KABEL
Struktur kabel yang mengalami beban eksternal akan mengalami deformasi yang bergantung pada besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk yang didapat khusus untuk beban itu adalah bentuk funicular (sebutan bahasa Latin yang berarti 'tali'). Hanya gaya tarik yang timbul pada kabel. Dengan membalik bentuk struktur yang diperoleh tersebut, kita akan mendapatkan struktur baru yang benar-benar analog dengan struktur kabel, hanya sekarang yang dialami adalah gaya tekan.
Secara teoritis, bentuk yang terakhir ini dapat diperoleh dengan menumpuk elemen-elemen yang dihubungkan secara tidak kaku (rantai tekan) dan struktur yang diperoleh akan stabil. Akan tetapi sedikit variasi pada beban akan berarti bahwa strukturnya tidak lagi merupakan bentuk funicular, sehingga akan timbul momen
lentur dan gaya geser akibat beban yang baru tersebut.
Beberapa prinsip sistem kabel dan penyaluran beban dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini:
Gambar 1. Aksi dan reaksi pada sistem kabel
Gambar 2. Penyaluran beban pada sistem kabel
Gambar 3. Variasi pembebanan pada sistem struktur kabel
Hal terpenting dan mendasar dalam mempelajari sistem kabel adalah pengetahuan tentang kurva atau kumpulan segmen elemen-garis-lurus yang membentuk funicular untuk pembebanan yang diberikan. Secara alami, bentuk funicular akan diperoleh apabilakabel yang bebas berubah bentuk ketika dibebani. Kabel yang berpenampang melintang konstan dan hanya memikul berat sendirinya akan mempunyai bentuk catenary (Gambar 2). Kabel yang memikul beban vertikal yang terdistribusi secara horizontal di sepanjang kabel, seperti beban utama pada jembatan gantung yang memikul dek horizontal, akan mempunyai bentuk parabola. Kabel yang memikul beban terpusat (dengan mengabaikan berat sendirinya), akan mempunyai bentuk segmen-segmen garis lurus(Gambar 2). Kombinasi berbagai beban akan memberikan bentuk kombinasi dimana beban terbesar akan memberikan bentuk yang dominan.
Gambar 4. Contoh bangunan dengan pemakaian sistem struktur kabel
Kabel adalah elemen struktur fleksibel (Gambar 3). Bentuknya sangat bergantung dari besar dan perilaku beban yang bekerja padanya. Apabila kabel ditarik pada kedua ujungnya saja, maka bentuknya akan lurus. Jenis kabel demikian disebut tie-rod. Jika kabel digunakan pada bentang antara dua titik dan memikul beban titik eksternal, maka bentuk kabel akan berupa segmen-segmen garis (Gambar 1). Jika yang dipikul beban terbagi, maka kabel akan mempunyai bentuk lengkung. Berat sendiri kabel dapat menyebabkan bentuk lengkung tersebut.
Ada hubungan yang cukup erat antara bentuk kabel dengan bentuk pelengkung. Jika bebannya sama, bentuk kabel akiba beban tersebut akan sama dengan bentuk pelengkung yang memikul beban sama tersebut. Bentuk yang satu merupakan inversi bentuk yang lain. Apabila terjadi tarik pada kabel, maka pada pelengkung terjadi tekan.
Kabel dapat digunakan pada bentang yang sangat panjang. Biasanya kabel digunakan pada jembatan yang memikul dek jalan raya beserta lalu lintas di atasnya. Karena beban lalu lintas selalu menyebabkan kabel utama mengalami perubahan bentuk karena berubah-ubahnya posisi beban, maka dek jembatan dibuat kaku sehingga permukaan jalan pada dasarnya tetap datar, dan beban yang diterima oleh kabel pada dasarnya konstan. Kabel juga dapat dipakai untuk memikul permukaan atap pada gedung, khususnya pada situasi bentang besar
(Gambar 4).
STRUKTUR MEMBRAN
Definisi
Struktur membran adalah sebuah struktur yang mempunyai permukaan fleksibel tipis yang memikul beban terutama melalui proses tegangan tarik.
Prinsip
Selalu mengalami gaya tarikm Memerlukan struktur lain untuk mempertahankan bentuk permukaanya, yaitu:
Rangka penumpu dalam yang kaku
Prategang pada permukaan yang memberikan gaya eksternal yang menarik membrane (jika bentuknya lembaran)
Tekanan internal (apabila bentuknya volume tetutup (pneumatic)
Pokok – pokok permasalahan Kelemahan :
Sangat peka terhadap efek aerodinamika sehingga mudah mengalami getaran
Tidak dapat menahan beban vertikal Kelebihan
Struktur ini bisa digunakan untuk membuat bentukan – bentukan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, contoh: seperti permukaan bola
Struktur ini sifatnya ringan sehingga tidak memberatkan bangunan, contoh: tenda
Sangat cocok untuk bangunan yang tidak permanen atau semi permanen
Bisa untuk bentang yang lebar
Klasifikasi
Berdasarkan tegangan tarik yang dapat dilakukan dengan system prategang
Membran berbentuk bidang pelana
Membran berbentuk bidang kerucut dengan setengah tiang tenda
Membran yang dikombinasikan secara bebas dengan hasil tenda gergaji atau atap gantungan Berdasarkan penopangnya
Kabel, contoh: struktur tenda
Udara, contoh: struktur pneumatis
Pembahasan sistem struktur tenda biasanya dimasukkan ke dalam kelompok struktur membran, bersama dengan dua jenis struktur yang lain, yaitu pneumatis dan jaring.
Membran adalah struktur permukaan yang fleksibel dan tipis yang memikul beban dengan mengalami terutama tegangan tarik. Gelembung sabun adalah contoh klasik yang dapat dipakai untuk mengilustrasikan apakah struktur membran itu dan bagaimana perilakunya. Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri dengan cara struktur tersebut dibebani. Selain itu, struktur ini sangat peka terhadap efek aerodinamika dari angin. Efek ini dapat menyebabkan terjadinya fluttering (getaran). Dengan demikian, membran yang digunakan pada gedung harus distabilkan dengan cara tertentu hingga bentuknya dapat tetap dipertahankan pada saat memikul berbagai kondisi pembebanan.
Terdapat beberapa cara dasar untuk menstabilkan membran. Rangka penumpu dalam yang kaku, misalnya, dapat digunakan, atau dapat juga penstabilan dengan menggunakan pra-tegang pada permukaan membran. Hal ini dapat dilakukan baik dengan memberikan gaya eksternal yang menarik membran, maupun dengan menggunakan tekanan internal apabila membrannya berbentuk volume tertutup.
Contoh pemberian pra-tegang yang menggunakan gaya eksternal adalah struktur tenda. Akan tetapi ada pula tenda yang tidak mempunyai permukaan yang benar-benar ditarik oleh kabel sehingga dapat bergerak apabila dibebani. Sekalipun dapat memikul beban angin normal, banyak permukaan tenda yang dapat bergetar sebagai akibat efek aerodinamika dari angin kencang. Karena itulah tenda banyak digunakan sebagai struktur sementara, bukan sebagai struktur permanen. Sekalipun demikian, kita dapat memberi pra-tegang pada membran dengan memberikan gaya jacking yang cukup untuk menegangkan membran pada berbagai kondisi pembebanan. Biasanya, membran itu diberi tegangan dalam arah tegak lurus di seluruh permukaannya.
Gambar 1. Struktur tenda pada Olympia Stadium di Muenchen, Jerman
STRUKTUR PNEUMATIK
adalah suatu sistem struktur yang memperoleh kestabilannya dari tekanan internal yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan eksternal. Media yang digunakan dapat bermacam-macam, diantaranya zat cair, busa atau butiran. Namun yang paling banyak digunakan adalah media gas atau udara. Prinsip ini berlaku seperti pada balon udara, dimana tekanan udara internal di dalam balon lebih tinggi dibandingkan tekanan udara di luarnya. Keberhasilan penerapan pada sarana transportasi mendorong orang untuk menerapkannya pula pada bangunan arsitektural. Pelopornya adalah seorang engineer Inggris Sir William Lanchester dengan desain field hospitalnya pada tahun 1917. Karakter dari struktur pneumatik adalah murah dalam investasi awal, cepat pembangunannya dan ringan bobotnya karena material utamanya adalah lembaran kain dengan tebal tidak lebih data 0,5 mm.
Penerapan struktur pneumatik di Indonesia, khususnya untuk bangunan arsitektural hingga saat ini belum banyak dilakukan. Kendala yang dihadapi adalah jenis struktur ini masih kurang populer yang diikuti dengan kurangnya nara sumber serta belum adanya peraturan-peraturan yang khusus mengatur pembangunan menggunakan struktur pneumatik.
Padahal dari banyak sisi, Indonesia sebenarnya merupakan lahan yang subur bagi pengembangan struktur pneumatik. Rehm tropis di Indonesia rnemungkinkan bangunan terbebas dari beban salju yang merupakan musuh utama struktur pneumatik. Selain itu di Indonesia banyak event yang pengadaannya berkesesuaian dengan karakter struktur pneumatik. Pengadaan material utama bangunan berupa kain 1)cl-lapis PVC juga sudah bukan merupakan barang baru di industri pertekstilan Indonesia.
Tujuan utama dari tesis ini adalah memperkenalkan struktur pneumatik sebagai salah satu altematif struktur non konvensional yang dapat digunakan di Indonesia untuk mengatasi rnasalah-masalah yang berkaitan dengan kecepatan membangun, kemudahan dalam transportasi dan harga yang bersaing, khususnya dal= kazanah struktur bentang lebar.
Untuk itu dipilih dua kasus uji yang mewakili jenis-jenis utama struktur pneumatik yaitu struktur pneumatik lapisan ganda yang didukung udara serta struktur pneumatik tabung yang digelembungkan udara. Sistem pertama memiliki keunggulan dalam lebar bentangan sementara sistem kedua memiliki keunggulan pada fleksibilitas ruang dan bukaan.
Pembahasan mengenai detail eara pembuatan, penyimpanan, transportasi, proses ereksi serta pembongkaran di lokasi juga disertakan, dengan harapan dapat lebih memberikan gambaran bagaimana bangunan pneumatik dapat diproduksi di Indonesia.
S6. .zhncbv z
STRUKTUR LIPAT
Strukture bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki kekuatan satu arah yangdiperbesar dengan menghilangkan permukaan pelanar sama sekali dan membuat deformasi besarpada plat sehingga tinggi struktural pelat semakin besar.Karakteristik suatu struktur bidang lipat adalah masing-masing elemen plat berukuran relatif rata (merupakan sederetan elemen tipis yang saling dihubungkan sepajang tepinya ) Struktur bidang lipat akan mengusahakan sebanyak mungkin material terletak jauh daribidang tengah struktur. Elemen pelat lipat ini mempunyai kapasitas pikul beban besar hanya jikatekuk lateral daerah yang tertekan dapat dicegah sehingga daerah tekan pada setiap pelat akanselalu dapat dikekang pelat sebelahnya.Bentuk bidang pelat mempunyai kekuatan yang lebih besar dari bidang pelat datarkarenamomen energinya lebih besar.
Gaya-gaya yang bekerja pada bidang lipat
Sistem struktur bidang lipat pada umumnya berfungsi sebagai atap. Gaya-gaya yang timbulpada sistem struktur ini :
Gaya/beban mati dan strukturnya sendiri
Gaya/beban hidup lebih banyak di akibatkan beban air hujan dan angin
Gaya/beban lain
STRUKTUR BENTANG LEBAR
Apakah anda pernah melihat Sydney Opera House, Gedung DPR/MPR, Wembley Stadium, atau Hanggar Pesawat?? Apakah anda pernah memperhatikan struktur di dalamnya?? Jika pernah, apakah anda berpikir bagaimana bangunan seluas itu dapat berdiri tanpa adanya kolom di tengahnya?? Dengan Struktur Bentang Lebar, itulah jawabannya.
Struktur bentang lebar adalah suatu struktur yang diciptakan untuk bangunan yang memiliki bentangan yang sangat lebar atau luas, dengan pemanfaatan ruang secara maksimal (dapat berupa pentiadaan kolom di tengahnya). Jenis-jenis struktur bentang lebar pun sangat beragam. Beberapa yang saya pelajari adalah Struktur Portal, Struktur Kabel, Struktur Membran, Struktur Cangkang, Struktur Rangka Ruang, Struktur Pneumatik (Balon). Berikut ini adalah sedikit gambaran mengenai struktur-struktur tersebut.
Struktur Portal
Struktur Portal adalah struktur yang terdiri dari rangka batang-batang dan saling berhubungan satu sama lain, biasanya struktur tersebut membentuk segitiga yang statis 2 dimensi ( contoh seperti kuda-kuda). Dimana untuk menghubungkan batang-batang tersebut harus menggunakan sistem joint. Jenis-jenis sistem joint tersebut adalah :
Sistem Mero
Sistem Oktaplate
Sistem Mannesman
Sistem Unistrut
Sistem Tridome
Sistem Triodetik
Sistem Conrad Wachsmann
Struktur Kabel
Adalah salah satu jenis struktur yang kuat terhadap gaya tarik.
Struktur Membran
Adalah struktur yang menyerupai tenda, biasanya struktur ini berdiri dengan bantuan struktur kabel. Terbuat dari bahan yang ringan seperti contoh paying dari kain, sangat cocok untuk daerah berangin kencang dan beriklim ekstrim seperti daerah gurun yang terdapat di Timur Tengah. Seklet dari rusuk-rusuk baja menerima tarikan dari kain dan memperkuat seluruh permukaan bidang terhadap tekanan angin.
Struktur Rangka Ruang
Adalah struktur yang terbentuk dari batang-batang juga, hampir sama dengan struktur portal. Namun, pada struktur ini batang-batang yang terbentuk, membentuk suatu ruang 3 dimensi seperti limas. Untuk penghubungnya tetap menggunakan sistem joint.
Struktur Cangkang
Adalah struktur yang terinspirasi dari bentuk-bentuk cangkang yang berada di alam, contohnya saja seperti cangkang telur, cangkang kura-kura, kepiting, dll. Struktur ini dapat terbentuk dari berbagai macam bahan seperti beton bertulang dan bentuknya melengkung sehingga tampak dinamis. Beban seutuhnya disalurkan melalui dinding strukturnya.
Struktur Lipat
Adalah struktur yang terbentuk dari lipatan-lipatan, semakin banyak lipatan maka semakin kuat struktur yang menopang beban. Lipatan tersebut dihubungkan dengan pengaku atau yang disebut Steffener. Contoh Struktur ini adalah Mesjid Raya di Kuala Lumpur, Malaysia.
Struktur Pneumatik (balon)
Adalah struktur dimana ruang yang ada terbentuk dengan memanfaatkan tekanan udara lengkungan kubah adalah bentuk yang cocok untuk struktur ini, karena dapat menutupi ruang dan dapat ditekan oleh udara yang besarnya atau kecepatannya sama ke semua arah.
Struktur Hibrid
Adalah sturktur campuran, yang menggunakan 2 buah sistem struktur atau lebih.
REFERENSI BANGUNAN
BANDARA
Nama proyek : Queen Alia International Airport / Foster + Partners
Architects : Foster + Partners
Location : Amman, Jordan
Collaborating Architect : Maisam - Dar Al-Omran JV
Project Year : 2013
Photographs : Courtesy of Nigel Young / Foster + Partners
TAMPAK
DENAH
POTONGAN
Pembagian ruanagan
Ruangan public
Tempat parkir
Taman
Halaman
Ruang Semi public
Ruang lobi
Ruang tata suara
Ruang pemeriksaan
Ruang tunggu dala
Ruang
Ruang Privat
Kamar kepala bandara
Ruang penyimpanan
Ruang pemeriksaan
Ruang servis
Toilet
kamar mandi,wc
tempat wuduk
kantin
KAMPUS
Nama Proyek : Chu Hall - Solar Energy Research Center / SmithGroupJJR
Architects: SmithGroupJJR
Location: Lawrence Berkeley National Laboratory, Berkeley, CA, USA
General Contractor: McCarthy Building Companies
Area: 39000.0 ft2
Project Year: 2015
Photographs: Bruce Damonte
DENAH
POTONGAN
3 DIMENSI
Pembagian ruanagan
Ruangan public
Tempat parker
Taman
Halaman
lapangan
Ruang Semi public
Lobi
Ruangan rektorat
Ruangan secret
coridor
Ruang Privat
Ruangan pimpinan
Ruang ruang dosen
Ruang dosen
Ruang servis
Toilet
Pelayanan
Musalla
Perasarana
AUDITORIUM
Auditorium Princess Alexandra
Proyek : 2 FEBRUARI 2014
Arsitek : Associated Architects LLP
SITE PLAN
POTONGAN
DIAGRAM 3D
RUMAH SAKIT
Nanjing Drum tower Hospital
Tampak
Denah
Potongan
BANGUNAN TINGKAT TINGGI
PENGERTIAN
Bangunan Tinggi adalah istilah untuk menyebut suatu bangunan yang memiliki struktur tinggi. Penambahan ketinggian bangunan dilakukan untuk menambahkan fungsi dari bangunan tersebut. Contohnya bangunan apartemen tinggi atau perkantoran tinggi.
Bangunan tinggi menjadi ideal dihuni oleh manusia sejak penemuan elevator (lift) dan bahan bangunan yang lebih kuat. Berdasarkan beberapa standard, suatu bangunan biasa disebut sebagai bangunan tinggi jika memiliki ketinggian antara 75 kaki dan 491 kaki (23 m hingga 150 m). Bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari 492 kaki (150 m) disebut sebagai pencakar langit. Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 kaki (4 meter), sehingga jika suatu bangunan memiliki tinggi 79 kaki (24 m) maka idealnya memiliki 6 tingkat.
Bahan yang digunakan untuk sistem struktural bangunan tinggi adalah beton kuat dan besi. Banyak pencakar langit bergaya Amerika memiliki bingkai besi, sementara blok menara penghunian dibangun tanpa beton.
Meskipun definisi tetapnya tidak begitu jelas, banyak lembaga mencoba mengartikan pengertian 'bangunan tinggi', antara lain:
International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan bangunan tinggi sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak besar terhadap evakuasi"
New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai "bangunan yang memiliki banyak tingkat"
Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari 70 kaki (21 m)
Banyak insinyus, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan bangunan tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi setidaknya 75 kaki (23 m).
Struktur bangunan tinggi memiliki tantangan desain untuk pembangunan struktural dan geoteknis, terutama bila terletak di wilayah seismik atau tanah liat memiliki faktor risiko geoteknis seperti tekanan tinggi atau tanah lumpur. Tantangan yang tidak kalah besar lainnya adalah bagaimana pemadam kebakaran bertugas selama keadaan darurat pada struktur tinggi. Desain baru dan lama bangunan, sistem bangunan seperti sistem pipa berdiri bangunan, sistem HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning), sistem penyiram api dan hal lain seperti evakuasi tangga dan elevator mengalami masalah seperti itu.
Salah satu contoh peristiwa tantangan terhadap pemadam kebakaran yang pernah terjadi adalah ketika pemadam kebakaran diarahkan ke sebuah hotel tinggi di Lexington, Kentucky dengan laporan adanya asap pada bangunan tersebut. Ketika pemadam mencari sumbernya, mereka menemukan asap di lorong, bukan di kamar tamu. Ini membantu pemadam mengetahui bahwa masalahnya berasal dari sistem HVAC dan bahaya asli tidak terjadi.[butuh rujukan]
Bangunan tinggi mulai dibangun pada waktu awal berdirinya Amerika selama kebangkitan industri. Menggunakan bahan ringan, mereka mampu membuat bangunan bertingkat 8. Asch Building memiliki 10 tingka
SISTEM STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI
Dalam perencanaan pembangunan gedung bertingkat ada beberapa factor yang dipertimbangkan sebelum membangunan, yaitu Sistem Konstruksi Bangunan yang merupakan factor pendukung utama agar dapat berdirinya bangunan bertingkat sesuai yang diharapkan tetapi ada bebrapa hal yang perlu diketahuai dalam sistem konstruksi Bangunan.
Type sistem struktur bangunan bertingkat tinggi :
Dinding pendukung sejajar
Pararel bearing wall
Inti dan dinding pendukung fasade
Core and fasade bearing wall
Boks Berdiri sendiri
Self support box
Plat terkantilever
Cantilevered slab
Plat rata
Flat slab
Interspasial
interspatial
Gantung
suspention
Rangka Selang Seling
Staggered truss
Rangka Kaku
Rigid frame
Rangka Kaku dan Inti
Rigid frame and core
Rangka Trussed
Trussed frame
Rangka Belt trussed dan inti
Belt trussed frame and core
Tabung dalam tabung
Tube in tube
Kumpulan tabung
Bundled tubi
Dari ke_!4 tipe system konstruksi memiliki peranan penting dalam berdirinya suatu bangunan karena system konstruksi yang dipaparkan diatas saling berkaitan antara satu dengan yang lain demi keutuhan dalam struktur konstruksi bangunannya.
Adapun beberapa type struktur konstruksi yang dapat dijelaskan yaitu :
Desain Rangka Kaku
Struktur rangka adalah jenis struktur yang tidak efisien apabila digunakan untuk beban lateral yang sangat besar. Untuk memikul beban yang demikian akan lebih efisien menambahkan dinding geser (shear wall) atau pengekang diagonal (diagonal bracing) pada struktur rangka. Apabila persyaratan fungsional gedung mengharuskan penggunaan rangka, maka dimensi dan geometri umum rangka yang akan didesain sebenarnya sudah dipastikan. Masalah desain yang utama adalah pada penentuan tiitik hubung, jenis material dan ukuran penampang struktur.
Sistem rangka kaku murni dalam perkembangannya tidak praktis untuk bangunan yang lebih tinggi dari 30 lantai. Berbagai sistem telah diterapkan dengan menggunakan dinding geser didalam rangka untuk menahan beban lateral. Dinding ini terbuat dari beton atau rangka baja. Bentuknya bisa berupa inti interior tertutup, mengelilingi ruang lift atau ruang tangga, atau bisa berupa dinding sejajar di dalam bangunan, bahkan bisa juga berupa rangka fasade vertikal.
Beberapa bangunan tinggi menggunakan inti dan rangka. Dari segi perilaku denah ini diterapkan untuk memuaskan sistem plat datar atau dinding rangka geser bersama belt trusses.
Inti dapat terbuat dari beton , baja atau konbinasi antara betoin dan baja. Keuntungan inti baja, dalam perakitan lebih cepat karena pabrikasi. Sedangkan inti dari beton menghasilkan ruang yang sekaligus memikul beban. Juga dapat dipakai untuk perlindungan saat kebakaran.
Bentuk denah yang bermcam-macam menungkinkan perletakan sejumlah inti bangunan.
Sistem inti ini dikaitkan dengan bentuk bangunan yang diatur menurut letaknya.
Letak inti :
inti fasade eksterior (diluar)
intiM interior : inti fasade (sekeliling)
inti didalam bangunan
Jumlah inti :
inti tunggal
inti terpisah
inti banyak
Bentuk inti :- inti tertutup : bujur sangkar, persegi panjang, bulat, segitig
- inti bentuk terbuka : bentuk X, I dan [
- Brntuk inti disesuaikan dengan bentuk bangunan
Susunan inti :
- Simetris
- Asimetris
Dinding dan Plat
Dinding dan pelat datar adalah struktur kaku pembentuk permukaan. Dinding pemikul beban biasanya dapat memikul baik beban arah vertikal maupun beban lateral (gempa, angin dan lain-lain)
Pelat datar biasanya digunakan secara horisontal dan memikul beban sebagai lentur, dan meneruskannya ke tumpuan. Struktur pelat biasanya terbuat dari beton bertulang atau baja.
Gambar 3.13 Pelat bangunan gedung.
Struktur Tabung
Perkembangan mutakhir dalam rancangan struktur tabung, dikembangkan oleh Fazlur Khan. Saat ini , 4 dari 5 bangunan tinggi di dunia menggunakan struktur tabung. Bangunan tinggi itu diantaranya Hancock Building, Sears Building, Standard Oil Building. Sistem ini lebih efisien karena penggunaan bahan bangunan per m2 hampir sebanding dengan dengan jumlah yang digunakan untuk bangunan rangka yang besarnya separuh dari bangunan diatas.
Dalam sistem ini, tabung dianggap fasade struktur bertindak terhadap beban lateral. Dinding eksterior dapat berfungsi sebagai penahan beban angin sehingga pengaku diagonal interior dapat ditiadakan.
Dinding tabung terbuat dari kolom berjejer yang berdekatan di sekeliling bangunan yang diikat oleh balok pengikat. Sehingga kekakuan dinding fasade ini sedemikian tinggi
Tabung eksterior ini dapat memikul semua beban lateral.
Pada dasarnya struktur tabung terbagi menjadi 2 besar yaitu :
Tabung Kosong
Tabung dengan pengaku interior
Tabung kosong terbagi dalam :
1. Tabung rangka (frame tube)
2. Tabung truss (trussed tube), dalam sistem ini terbagi menjadi :
Tabung rangka kolom diagonal dan tabung rangka lattice
Hubungan kolom dengan balok;
Konstruksi kolom dalam struktur berhubungan dengan balok, terus sampai kepada ketinggian bangunan yang direncanakan. Dapat juga kolom konstruksi dipasangkan stek sebagai pekerjaan kolom konstruksi selanjutnya, tetapi pemasangannya kurang efisien.
Pemasangan konstruksi kolom pada saat dipasangkan bekisting, harus betul - betul berdirinya tegak dan pemasangan beton deking harus baik sehingga jika bekisting kolom ini dibuka hasil pengecoran kolomnya tidak mengalami kropos.
a. Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan stek pada kolom tersebut untuk keperluan dalam pemasangan dinding bata sebagai perkuatannya.
b. Pembesian balok portal yang berhubungan dengan kolom - kolom konstruksi agar memperhatikan posisi pembesian di daerah momen positip atau pada daerah tarikan begitu juga jarak dari sengkang atau cincinnya harus diperhatikan.
i. Jika pada konstruksi balok portal yang membentang cukup panjang harus memperhatikan ZAKING, atau antisipasi pada kejadian lentur dikemudian hari setelah bekisting dibuka setelah umur beton sudah diliwati.
ii. Hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan khusus mengenai mutu beton yang akan dipakai agar melakukan percobaan slump test, begitu juga pada saat pengecoran berlangsung, harus menggunakan adukan 1 Pc: 2 Ps:3 Kr serta melakukan test kubus beton atau test silinder agar karakteristik betonnya dapat dicapai sesuai dengan persyaratan.
Kolom Portal
Kolom portal harus dibuat menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom - kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap - tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perobahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada satu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama
Balok portal merangkai kolom - kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom - kolom pendukung. HUbungan balok dan kolom adalah jepit - jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan Momen, Gaya vertical dan Gaya horizontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh di tambah tebalnya.
UTILITAS BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI
Dalam pembangunan gedung tinggi tentunya dibutuhkan teknologi yangtinggi juga untuk mendukung menciptakan kenyamanan bagi pengguna, salahsatunya adalah masalah utilitas bangunan. Utilitas Bangunan adalah suatukelengkapan fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsurkenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitasdalam pembangunanPerancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakanfasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan lain (struktur,arsitektur, interior dan lain-lain). Berikut perencanaan utilitas bangunan yangharus dipenuhi pada sebuah pembangunan konstruksi:
Perancangan Plambing dan Sanitasi
Sedangkan sistem plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistempembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yangmemenuhi syarat, yang berupa peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan,standar tentang peralatan dan instalasinya .Sistem plambing yang baik bergantung pada sistem plambing pemipaanyang baik pula. Selain pemipaan, terdapat hubungan yang erat juga antara masalahpenyediaan air dan sanitasi, dimana sanitasi berhubungan langsung denganbeberapa aspek berikut:1. Kesehatan.2. Penggunaan air.3. Pengolahan dan pembuangan limbah.
Perancangan Pencegahan Kebakaran
Untuk menghindari terjadinya kebakaran pada suatu bangunan, diperlukansuata cara atau sistem pencegahan kebakaran karena bahaya kebakaran dapatmenimbulkan kerugian berupa korban manusia, harta benda, terganggunya prosesproduksi barang dan jasa, kerusakan lingkungan dan terganggunya masyarakat.
Bahaya kebakaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu
Bahaya kebakaran ringan
Merupakan bahaya terbakar pada tempat dimana terdapat bahan-bahan yangmempunyai nilai kemudahan terbakar rendah dan apabila terjadi kebakaranmelepaskan panas rendah dan menjalarnya api lambat.2.
Bahaya kebakaran sedang.
Bahaya kebakaran berat.
Merupakan bahaya terbakar pada tempat dimana terdapat bahan-bahan yangmempunyai nilai kemudahan terbakar tinggi dan apabila terjadi kebakaranmelepaskan panas sangat tinggi dan menjalarnya api sangat cepat.Perancangan sistem ini erat kaitannya dengan sistem plumbing karena agarmeminimalisir bahaya bencana kebakaran maka dikembangkan sistem-istemyang melingkupi pengaliran air, sebagai media pemadaman guna mencegahbahaya kebakaran skala besar, sistem pencegahan tersebut diantaranya adalah:
1.Sistem hidran
2.Sistem sprinkle
3. Perancangan Pengudaraan/penghawaan
Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan, dan kesegaran hidup dalam rumahtinggal atau bangunan bertingkat, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilakukanpada daerah yang beriklim tropis dengan udaranya yang panas dan kelembabanudaranya yang tinggi, maka diperlukan usaha untuk mendapatkan udara segar darialiran udara alam maupun aliran udara buatan . Perencangan pengudaraan ataupenghawaan adalah perencanaan untuk mendapatkan aliran udara yang tepatuntuk ruangan serta
Perancangan Penerangan/pencahayaan
Pada perencanaan penerangan dan pencahayaan gedung dimaksudkan agarbangunan tersebut mendapat pencahayaan dan penerangan yang baik pada sianghari maupun pada malam hari . Dewasa ini pemanfaatan pencahayaandigunakansumber alami dan telah diatur berdasarkan SNI 03
– 2396
– 2001 tentang "Tatacara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung".
Selain itu dalam perencanaan penerangan atau pencahayaan jugamempertimbangkan tentang standar pencahayaan buatan yang diatur pada SNI 03-6575-
2001 tentang "Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung".
Perancangan Telepon
Perancangan telepon pada gedung harus mempertimbangkan kepadaperencanaan sistem komunikasi antara ruangan (intercom) dan perencanaansistem komunikasi luar. Perancangan ini juga harus memperhatikan sistempengaturan pemasangan kabel dalam bangunan sedemikian rupa sehingga tidak menggangu estetika pada bangunan serta untuk memudahkan dalam perawatan.Perencanaan arus lemah telepon, sistem telepon harus menggunakan sistemhubungan seperti saluran untuk daya pembangkit komputer, yaitu aliran di dalamlantai (floor duct).
Perancangan CCTV dan Sekuriti Sistem
CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruangan melalui layar televisi atau monitor, yang menampilkangambar dari rekaman kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan (biasanyatersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Sistem kameran dan televisiini terbatas pada gedung tersebut (closed). Semua kegiatan di dalamnya dapatdimonitor di suatu ruangan sekuriti.Gambar 2.9 Sistem Keamanan CCTV
Perancangan Penangkal Petir
Pengamanan bangunan bertingkat dari bahaya sambaran petir perlu dilakukandengan memasang suatu alat penangkal petir pada puncak bangunan tersebut.Penangkal petir ini harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi, minimalbangunan 2 lantai, terutama yang paling tinggi di antara sekitarnya.
Gambar 2.10 Komponen Istalasi Penangkal Petir
Perancangan Tata Suara
Sistem tata suara perlu direncanakan untuk memberikan fasilitas kelengkapanpada bangunan. Tata suara ini dapat berupa background music dan announcingsystem (public address) yang berfungsi sebagai penghias keheningan ruangan ataukalau ada pengumuman-pengumuman tertentu. Selain itu juga ada sistem untuk car call, bagi bangunan-bangunan umum. Peralatan dari sistem tata suara tersebut dapat berupa, microphone, cassette deck, mix amplifier, speaker, speaker selector switch, volume control, dan horn speaker (untuk car call).
Perancangan Transportasi dalam bangunan
Sebuah bangunan yang besar atau tinggi memerlukan suatu alat angkuttransportasi untuk memberikan suatu kenyamanan dalam berlalu-lalang dibangunan tersebut. Alat transportasi tersebut mempunyai sifat berdasarkan arahgeraknya sebagai alat angkut dalam bentuk arah vertikal berupa elevator, arahhorizontal berupa konveyor, arah diagonal berupa eskalator.Gambar 2.11 Elevator
Perancangan Landasan Helikopter
Bangunan yang tinggi, lebih dari 40 m, dianjurkan untuk membuat suatulandasan helikopter. Landasan ini berfungsi sebagai tempat helikopter mendaratsupaya dapat dengan mudah dan cepat memberikan pertolongan apabila terjadikecelakaan, seperti kebakaran atau terjebak diruang atas.
Perancangan Alat Pembersih bangunan
Perancangan alat pembersih bangunan yang diterapkan pada bangunan tinggibiasanya menggunakan gondola. Sistem gondola digunakan untuk membersihkandebu pada dinding dan kaca bangunan, sehingga warnanya tetap terjaga danterawat.Gambar 2.12 GondolaBegitu pula pada pembangunan Signature Tower yang akan menjadigedung tertinggi di Indonesia dan tertinggi ke-5 dunia, yang direncanakan mulaidibangun tahun ini. Semua utilitas bangunan tersebut harus dilengkapi, dantentunya akan dibutuhkan teknologi utilitas bangunan yang tepat untuk memenuhikebutuhan bangunan yang direncanakan mempunyai tinggi 638 meter dengan jumlah 111 lantai.
REFERENSI BANGUNAN
HOTEL
Luasnya 800 m2
Denah hotel :
Tampak hotel
Potongan
Pembagian ruanagan
Ruangan public
Tempat parker
Taman
halaman
Ruang Semi public
Lobi
Ruangan tunggu
Ruangan setap yang bekerja
selasar
Ruang Privat
Ruangan direktur atau pimpinan
Ruang tidur
Ruang servis
Toilet
Pelayanan
APARTEMENT
Luas lahannya 800m2
Site plan
Denah apartement:
Tampak apartement
Potongan
Pembagian ruanagan
Ruangan public
Tempat parker
Taman
halaman
Ruang Semi public
Lobi
Ruangan tunggu
Ruangan setap yang bekerja
selasar
Ruang Privat
Ruangan direktur atau pimpinan
Ruang tidur
Ruang kerja
Ruang servis
Toilet
Pelayanan
Kampus
Luas lahannya 1,5 hektar
Denah kampus:
Tampak kampus:
Pembagian ruanagan
Ruangan public
Tempat parker
Taman
Halaman
lapangan
Ruang Semi public
Lobi
Ruangan rektorat
Ruangan secret
coridor
Ruang Privat
Ruangan pimpinan
Ruang ruang dosen
Ruang dosen
Ruang servis
Toilet
Pelayanan
Musalla
Perasarana
Rumah sakit
Luasannya 1.2 hektar
Denah rumah sakit:
Tampak rumah sakit
Pembagian ruanagan
Ruangan public
Tempat parkir
Taman
Halaman
Ruang tunggu
Ruang Semi public
Lobi
Ruangan apotik
coridor
Ruang Privat
Ruangan pimpinan
Ruang ruang dokter
Ruang I s u
Ruang rawat inap
Ruang servis
Toilet
Pelayanan
Musalla
Perasarana
Kantin
PERKANTORAN
Luasnya 900m2
tampak
\
denah
Potongan
Pembagian ruanagan
Ruangan public
Tempat parker
Taman
halaman
Ruang Semi public
Lobi
Ruangan tunggu
Ruangan setap yang bekerja
selasar
Ruang Privat
Ruangan direktur atau pimpinan
Ruang kerja
Ruang servis
Toilet
Pelayanan
kantin