TUGAS ASISTENSI FOTOGRAMETRI DIGITAL KELAS B
DSM EXTRACTION
Dosen : Agung Budi Cahyono, S.T., M.Sc., DEA. Cherie Bekti Pribadi, S.T., M.T.
Disusun Oleh : Januar Ramadhan Putra 03311540000064
Departemen Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil Lingkungan dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Fotogrametri Digital ini dengan baik. Laporan Praktikum ini disusun guna untuk melengkapi salah satu mata kuliah Teknik Geomatika yakni Fotogrametri Digital. Dimana dalam proses pembuatannya, penulis menemui banyak kendala yang tanpa bantuan dari berbagai pihak tentu laporan praktikum ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih serta memohon maaf atas kesalahan yang telah penulis lakukan kepada pihak-pihak yang telah membantu pembuatan laporan praktikum ini. 1. Agung Budi Cahyono, S.T., M.Sc., DEA. selaku dosen pengajar mata kuliah Fotogrametri Digital 2. Cherie Bekti Pribadi, S.T., M.T. asisten dosen praktikum Fotogrametri Digital selama proses praktikum berlangsung kelas B 3. Teman-teman Mahasiswa dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu pembuatan praktikum ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Praktikum ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk sempurnanya laporan praktikum ini. Selain itu penulis juga berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Surabaya, 9 Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2 DAFTAR ISI..............................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4 1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 4 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN .............................................................................................. 4 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................... 5 2.1 DIGITAL SURFACE MODEL (DSM) ........................................................................... 5 2.2 DIGITAL ELEVATION MODEL (DEM) ...................................................................... 5 2.3 DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) ...........................................................................5 BAB III PELAKSANAAN ........................................................................................................ 7 3.1 ALAT DAN BAHAN ...................................................................................................... 7 3.2 TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM ....................................................................... 7 3.3 PETUNJUK PRAKTIKUM............................................................................................. 7 3.3.1 DSM EXTRACTION ................................................................................................... 7 3.3.2 INTERPOLASI GRID .................................................................................................. 9 BAB IV HASIL DAN ANALISA ........................................................................................... 11 4.1 DSM EXTRACTION .................................................................................................... 11 4.2 INTERPOLASI GRID ...................................................................................................11 BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 13 5.1 KESIMPULAN..............................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi penginderaan jauh dan SIG yang sangat pesat pada saat ini sangat membantu untuk pengaplikasian dalam berbagai bidang seperti mapping, navigasi, perencanaan, dll. Salah satunya yaitu perkembangan sensor (kamera, scanner,hingga hiperspectral). Pengelolaan dan penanganan data, maupun keragaman aplikasinya (Hartono, 2004). Salah satu aplikasi dari penginderaan jauh adalah pada bigang ilmu fotogrametri. Fotogrametri ialah ilmu, seni dan teknologi untuk memperoleh ukuran terpercayadari foto udara (Kiefer, 1993). Dalam perkembangan digital ini, penggambaran dari sebuah ketinggian atau elevasi dapat dilakukan dengan mudah melalui foto udara, dimana hasil dari foto udara tersebut diolah menggunakan software untuk mendefinisikan ketinggian atau elevasi permukaan. Ketinggian data DEM (Digital Elevation Model) merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan, prosessing, dan penyajian informasi medan. DTM (Digital Terrain Model) ialah bentuk digital dari terrain (permukaan tanah, tidak termasuk objek diatasnya). DTM menampilkan data yang lebih lengkap dari DEM. DTM digambarkan sebagai tiga representasi dimensi permukaan medan yang terdiri dari X,Y, Z. DSM adalah digital surface model atau dapat diartikan sebagai model permukaan digital. Sedangkan, DSM (Digital Surface Model) merupakan model elevasi yang menampilkan ketinggian permukaan, dimana jika DTM hanya menampilkan ground (permukaan tanah tanpa apapun yang diatasnya) maka DSM menampilkan bentuk permukaan apapun yang ada seperti ketinggian pohon, bangunan dan objek apapun yang ada diatas tanah. Dari data- data tersebut dimana nantinya digunakan sebagai acuan dalam perencaaan dalam sebuah kegiatan. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut,
Mahasiswa dapat melakukan proses DSM Extraction
Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan DEM , DTM , dan DSM
Mahasiswa mengerti bagaimana memperoleh data DEM, DTM dan DSM.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 DIGITAL SURFACE MODEL (DSM) DSM adalah digital surface model atau dapat diartikan sebagai model permukaan digital. DSM juga merupakan model elevasi yang menampilkan ketinggian permukaan, jika DTM hanya menampilkan ground (permukaan tanah tanpa apapun yang diatasnya) maka DSM menampilkan bentuk permukaan apapun yang ada seperti ketinggian pohon, bangunan dan objek apapun yang ada diatas tanah. DSM merupakan suatu bentuk penyimpanan data koordinat x,y dan ketinggian secara digital yang dapat menggambarkan elevasi terrain alami seperti elevasi obyek vegetasi. Dalam sistem LiDAR, pulsa cahaya bergerak ke tanah. Ketika denyut cahaya memantul dari sasarannya dan kembali ke sensor, ia memberi jarak jangkauan (jarak variabel) ke Bumi. Makanya, bagaimana sistem ini mendapatkan namanya Light Detection and Ranging. 2.2 DIGITAL ELEVATION MODEL (DEM) DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan titik – titik koordinat hasil sampling dari permukaan dengan algoritma yang mendefenisikan permukaan tersebut menggunakan himpunan koordinat DEM merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan, prosessing, dan penyajian informasi medan. Susunan nilai-nilai digital yang mewakili distribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi spasial di wakili oleh nilai-nilai pada sistem koordinat horisontal X Y dan karakteristik medan diwakili oleh ketinggian medan dalam sistem koordinat Z DEM khususnya digunakan untuk menggambarkan relief medan. Gambaran model relief rupabumi tiga dimensi (3-Dimensi) yang menyerupai keadaan sebenarnya di dunia nyata (real world) divisualisaikan dengan bantuan teknologi komputer grafis dan teknologi virtual reality 2.3 DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM) DTM adalah singkatan dari Digital Terrain Model atau bentuk digital dari terrain (permukaan tanah, tidak termasuk objek diatasnya) DTM menampilkan data yang lebih lengkap dari DEM. DTM digambarkan sebagai tiga representasi dimensi permukaan medan yang terdiri dari X,Y, Z koordinat disimpan dalam bentuk digital yang tidak hanya mencakup ketinggian dan elevasi unsur – unsur geografis lainnya dan fitur alami seperti sungai, jalur punggungan, dll DTM secara efektif DEM yang telah ditambah dengan unsur-unsur seperti breaklines dan pengamatan selain data asli untuk mengoreksi artefak yang dihasilkan dengan hanya menggunakan data asli. Dengan meningkatnya penggunaan
komputer dalam rekayasa dan pengembangan cepat tiga dimensi grafis komputer DTM menjadi alat yang ampuh untuk sejumlah besar aplikasi di bumi dan ilmu teknik. 2.4 GRID Grid adalah susunan kerangka
yang dibangun atas garis dengan posisi vertikal dan
horizontal, grid dipergunakan sebagai alat bantu untuk menyusun atau mengatur objek dalam kontek perencanaan dalam ruang gambar dua dimensi. Sistem Grid pada awalnya digunakan dalam dunia percetakan. Dalam dunia design web, sistem grid merupakan metode yang efektif untuk menghasilkan layout yang konsisteen menggunakan HTML dan CSS
BAB III PELAKSANAAN
3.1 ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan yaitu 1. Laptop
2. Foto udara
3 Aplikasi E-Foto
3.2 TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM Jalan Wonorejo Selatan Gg II No. Kav 216B Selasa, 6 Desember 2017 3.3 PETUNJUK PRAKTIKUM 3.3.1 DSM EXTRACTION 1. Buka aplikasi E-Foto kemudian buka sample file yang sudah di orientasi baik dalam maupun luar lalu pilih Tab Execute > DSM Extraction. Nanti akan muncul kotak dialog proses DSM Extraction
2. Pilih Tab Automatic Extraction > atur seperti gambar dibawah. Kemudian lihat pada kumpulan ikon dibagian bawah pilih kumpulan ikon DSM Extraction lalu pilih ikon urutan pertama yang berwarna hijau.
3. Tunggu hingga proses selesai hingga muncul kotak dialog hasil DSM Extraction.
3.3.2 INTERPOLASI GRID 1. Untuk Interpolasi Grid. Pilih Tab Interpolation > atur seperti gambar dibawah. Kemudian lihat pada kumpulan ikon dibagian bawah pilih kumpulan ikon DSM Grid Interpolation lalu pilih ikon urutan pertama yang berwarna abu abu putih
2. Tunggu hingga proses selesai hingga muncul kotak dialog hasil DSM Grid Interpolation.
BAB IV HASIL DAN ANALISA
4.1 DSM EXTRACTION Berikut merupakan hasil dari DSM Extraction
4.2 INTERPOLASI GRID Berikut merupakan hasil dari DSM Interpolation Grid
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum fotogrametri digital terkait DSM Extraction yaitu berupa Automatic DSM Extraction dan Grid DSM Extraction , maka dapat ditari k kesimpulan sebagai berikut :
Sebelum melakukan DSM Extraction pastikan bahwa image yang akan dipakai sudah ter-interior dan exterior orientation.
Hasil dari penghitungan akurasi pada Automatic DSM Extraction , yang dapat diamati pada Matching Accurary Histogram menunjukkan bahwa akurasi tertinggu terdapat pada nilai 0.9 dengan persentase 53%. Dimana pada hasil tersebut dapat dikatakan baik , karena secara umum nilai tertinggi terdapat antara 0.7 sampai 0.9 .
Hasil dari DSM Grid Interpolation , terlihat pada kolom Grid pada taksbar Main , dimana pada kolom itu menunjukkan nilai Xi, Yi, Xf, Yf, Min Z, Max Z, X res olution, Y resolution, Widht dan Height . pada nilai tersebut menunjukkan bahwa resolusi dari X dan Y bernilai 1.0 , dimana nilai tersebut menunjukkan hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/84275/potongan/D3-2015-331981introduction.pdf. Diakses pada tanggal 9 Desember 2017 http://indoatlas.net/index.php/2015/06/24/perbedaan-dem-dtm-dan-dsm/ Diakses pada tanggal 9 Desember 2017 http://pixelcooker.blogspot.co.id/2014_08_01_archive.html diakses pada tanggal 9 Desember 2017 http://gisgeography.com/dem-dsm-dtm-differences/ diakses pada tanggal 9 Desember 2017 http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/597/jbptitbpp-gdl-husnulfurq-29811-3-2008ta-2.pdf diakses pada tanggal 9 Desember 2017