ETIKA PROFESI ANALIS KIMIA Oleh: Irma Sulistiana Supiatma
0903051004
JURUSAN ANALIS KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2011
ETIKA PROFESI ANALIS KIMIA
A. Etika profesi Analis Kimia memiliki tiga dimensi utama, yaitu : •
Keahlian (pengetahuan, nalar atau kemampuan dalam asosiasi dan terlatih)
•
Keterampilan dalam komunikasi (baik verbal dan non verbal)
•
Profesionalisme (tahu apa yang harus dilakukan dan yang sebaiknya dilakukan)
B. Standar Profesi Analis Kimia •
Profesionalisme: tuntutan profesi sebagai jawaban memenangkan kompetisi GLOBAL.
•
Standar mutu: berlaku bagi semua Analis Kimia di Indonesia
•
Melindungi pasien/klien & masyarakat dari pelayanan yg tidak profesional
•
Melindungi Analis Kimia dari tuntutan klien
•
Penapisan Ahli Laboratorium asing
C. Kewajiban Terhadap Profesi •
Menjunjung tinggi serta memelihara martabat, kehormatan, profesi, menjaga integritas dan kejujuran serta dapat dipercaya.
•
Meningkatkan keahlian dan pengetahuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
•
Melakukan
pekerjaan
profesinya
sesuai
dengan
standar
prosedur
operasional, standar keselamatan kerja yang berlaku dan kode etik profesi. •
Menjaga profesionalisme dalam memenuhi panggilan tugas dan kewajiban profesi.
D. Kewajiban Terhadap Pekerjaan •
Bekerja dengan ikhlas dan rasa syukur
•
Amanah serta penuh integritas
•
Bekerja dengan tuntas dan penuh tanggung jawab
•
Penuh semangat dan pengabdian
•
Kreatif dan tekun
•
Menjaga harga diri dan jujur
•
Melayani dengan penuh kerendahan hati
E. Kewajiban Terhadap Rekan •
Memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-batas norma yang berlaku.
•
Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi.
•
Membina hubungan kerjasama yang baik dan saling menghormati dengan teman sejawat dan tenaga profesional lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin pelayanan tetap berkualitas tinggi.
F.
Kewajiban Terhadap Pasien/Pemakai Jasa •
Bertanggung jawab dan menjaga kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada pasien/pemakai jasa secara profesional.
•
Menjaga kerahasiaan informasi dan hasil pemeriksaan pasien/pemakai jasa, serta hanya memberikan kepada pihak yang berhak.
•
Dapat berkonsultasi/merujuk kepada teman sejawat atau pihak yang lebih ahli untuk mendapatkan hasil yang akurat.
G. Kewajiban Terhadap Masyarakat •
Memiliki
tanggung
jawab
untuk
menyumbangkan
kemampuan
profesionalnya kepada masyarakat luas serta selalu mengutamakan kepentingan masyarakat. •
Dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan profesinya harus mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta norma-norma yang berkembang pada masyarakat.
•
Dapat menemukan penyimpangan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar norma yang berlaku pada saat itu serta melakukan upaya untuk dapat melindungi kepentingan masyarakat.
H. Langkah Menuju Profesional •
Self comitment (teguh pada tujuan yang ingin dicapai dan berprinsip namun tidak kaku)
•
Self management (manajemen prioritas dan manajemen waktu)
•
I.
Self awareness (pengelolaan kelemahan dan kelebihan diri)
Harapan Profesionalisme Analis Kimia •
Tangibles (bukti
langsung
dan
nyata)
meliputi
kemampuan
hasil
pengujian, dapat menunjukkan konsep derajat kesehatan pada diri sendiri. •
Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.
•
Responsiveness (daya
tanggap),
yaitu
tanggap
dalam
memberikan
pelayanan yang baik terhadap pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain). •
Assurance (jaminan), mencakup kemampuan, kesopanan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki Analis Kesehatan dan bebas dari risiko bahaya atau keragu-raguan.
•
Emphaty (empati) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain).