TUGAS DAN PERAN WALI KELAS Pengelolaan kelas pada dasarnya adalah merupakan proses kegiatan pengendalian dalam proses belajar-menga belajar-mengajar jar agar berlangsung berlangsung dengan dengan dinamis, produktif, produktif, efektif efektif dan efisien efisien sehing sehingga ga tercip tercipta ta situasi situasi dan kondis kondisii kelas kelas yang yang harmon harmonis is bagi bagi berlang berlangsun sungny gnyaa kegiatan belajar mengajar. A. Fungsi wali kelas dalam Proses Pemela!aran ". Guru Seagai #anager Adapun Adapun tugas tugas dan fungsi fungsi seoran seorang g manage managerr adalah adalah memenej memenej orangorang-ora orang ng yang yang
dipimpinnya agar mau berbuat sesuai dengan keinginannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Berk Berken enaa aan n guru guru seba sebaga gaii mana manage gerr kela kelass maka maka tuga tugass dan dan fung fungsi siny nyaa adal adalah ah mengge menggerak rakan an siswa-s siswa-sisw iswaa nya nya dengan dengan mempen mempengar garuhi uhi,, membim membimbin bing, g, memoti memotivasi vasi dan mengarahkan agar siswa-siswa itu berbuat atau berprilaku sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan proses belajar mengajar. Sehubungan dengan itu e!.".#arlow mengetengahkan tiga kemahiran dasar yang harus dimiliki oleh setiap manager yaitu $ a. %emahir %emahiran an &eh &ehnis nis ' &eh &ehnic nical al Skill Skill ( %emahiran ini lebih ditekankan kepada kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas terte tertent ntu u sesu sesuai ai deng dengan an tangg tanggun ung g jawa jawabn bnya ya dalam dalam posi posisi si masin masingg-ma masin sing g dan dan bersi bersifa fatt oper operasi asion onal al.. Seba Sebaga gaii cont contoh oh misal misalny nyaa seoran seorang g guru guru,, maka maka tehni tehnical cal skill skill yang yang haru haruss dimilikinya adalah keterampilan dalam mengajar. %eterampilan itu antara lain keterampilan menjelaskan, menjelaskan, keterampilan keterampilan
bertanya, bertanya, keterampilan keterampilan menggunakan menggunakan variasi, keterampilan keterampilan
memberi memberikan kan pengua penguatan tan,, keteram keterampil pilan an membuk membukaa dan menutu menutup p pelajar pelajaran, an, keteram keterampil pilan an mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. b. %emahiran dalam Berkomunikasi dengan sesamanya ' #uman Skill Skill ( %emahiran ini lebih ditekankan pada pembinaan hubungan manusiawi antar bawahan dengan bawahan dan antar bawahan dengan atasan sehingga tercipta suasana yang intim dan akrab serta kerjasama yang baik antara masing-masing personal dalam organisasi dalam pelaksanaan tugas masing-masing. Sehu Sehubu bung ngan an deng dengan an itu itu berk berken enaa aan n deng dengan an seoran seorang g guru guru,, maka maka kema kemahi hiran ran ini ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam menciptakan, membina dan memelihara hubungan
intern yang harmonis di antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan guru dengan guru. )engan demikian di antara masing-masing pihak akan terjalin saling pengertian dan kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing sehingga dengan demikian akan menjamin kelancaran dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Sehubungan dengan itu seorang guru hendaknya mampu menerapkan prinsip-prinsip hubungan manusiawi di dalam kelas, yaitu $ *. Sinkronisasikan tujuan sekolah+kelas dengan tujuan siswa. ni berarti guru selaku pimpinan harus berusaha mensinkronisasikan kepentingan sekolah+kelas dengan kepentingan siswa. %eberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya berarti terpenuhinya kebutuhan siswa. Siswa siswa diiinkan melakukan atau berbuat apa saja dalam mengembangkan dirinya sepanjang tidak merugikan kepentingan kelas+sekolah. . /iptakan suasana belajar yang menyenangkan. Suasana belajar yang menyenangkan meliputi antara lain kegiatan belajar yang menarik,penuh tantangan dan tidak rutin, hubungan guru-siswa yang bersahabat, nuansa kelas yang membangkitkan motivasi belajar seperti kebersihan, keindahan, dan penataan ruangan 0. nformalitas yang wajar dalam hubungan guru-siswa. Semakin baik manajemen kelas, hubungan guru- siswa semakin informal, tanpa melupakan segi formal. 1ika informalitas terlalui merajai dalam hubungan guru-siswa, rasa hormat siswa terhadap guru dapat berkurang. Sebaliknya jika formalitas hubungan guru-siswa terlalu menonjol, maka kekakuan hubungan guru-siswa akan timbul yang mengakibatkan tergannggu kelancaran siswa dalam belajar. 2. 1angan perlakukan siswa sebagai mesin. Berbeda dengan uang, mesin, metode, material, dan alat-alat kerja lainnya, siswa dalam belajar harus diperlakuan secara wajar. %epribadiannya diakui, keinginannya diperhatikan. Siswa bukan benda mati yang dapat diperlakukan semaunya di luar batas-batas kemampuannya. 3leh karena itu guru dalam memberikan tugas-tugas belajar kepada siswa harus disesuaikan dengan batas-batas kemampuan manusiawinya. 4. %embangkan kemampuan siswa sampai pada tingkat yang maksimal. Setiap orang dalam bekerja ingin mendapatkan kesempatan untuk menembangkan dirinya, mereka ingin berprestasi, ingin maju, ingin kariernya berkembang. 3leh karenanya
guru harus
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewujudkan dirinya, merealisasikan potensi yang dimilikinya semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar mengajar. 5. Buat kegiatan belajar yang menarik dan penuh tantangan. Belajar yang bersifat rutin cepat membosankan, sebaliknya belajar yang menarik dan penuh tantangan akan memperbesar
gairah belajar, memperluas imajinasi dan memperhebat daya kereasi dan inisiatif. Sehubungan dengan itu guru harus mampu menciptakan kegiatan belajar mengakar yang menarik dan penuh tantangan bagi siwa-siswa sehingga dapat mendorong motivasi belajarnya. 6. Berikan pengakuan dan penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik. 7uru harus dapat mengakui dan menghargai pelaksanaan tugas dengan baik yang dilakukan oleh siswa.Bentuk pengakuan dan penghargaan itu dapat berupa pujian, ucapan terima kasih ataupun hadiah dan atau bentuk-bentuk lain. 8. Sediakan alat perlengkapan belajar yang cukup. %urangnya lancarnya pelaksanaan tugas belajar, sering terjadi disebabkan oleh kurang tersedianya alat perlengkapan belajar yang diperlukan oleh siswa agar dapat melaksanakan tugasnya. Sehubungan dengan itu guru harus mengusahakan tersedianya alat perlengkapan belajar yang diperlukan siswa agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seperti buku-buku yang diperlukan. 9. &he rigt man in the right place. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, maka baik guru maupun siswa ditempatkan sesuai dengan kemampuannya. 7uru yang mengajar suatu bidang studi tertentu haruslah berkualifikasi pendidikan akademik yang sesuai dengan bidang
studi yang diajarkannya. Penempatan siswa dalam suatu
kelas+prodi+jurusan hendalah sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. 1angan menempatkan siswa pada kelas+prodi+jurusan yang tidak sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. *:. ;emberikan imbalan atau penhargaan terhadap siswa yang berprestasi . Setiap siswa yang berprestasi di kelas harus diberikan imbalan atau penghargaan sesuai dengan prestasinya baik bersifat material maupun non material. ;isalnya dengan memanggil nama siswa yang mendapat rangking kelas ke depan kelas pada saat menerima raport setiap akhir semester.
c. %emahiran menyelami keadaan untuk dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penyelesaiannya ' /onseptual Skill ( %emahiran ini lebih ditekankan pada kemampuan dalam membaca situasi dan kondisi untuk dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penyelesaian suatu masalah yang berkaitan dengan organisasi. Berkenaan dengan tugas atau fungsi guru sebagai manager kelas, maka kemahiran ini adalah kemampuannya untuk membaca situasi dan kondisi kelas serta kemampuannya dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kelas yang berkaitan dengan upaya memelihara suasana belajar dan mengajar yang efektif. %emahiran ini berkaitan dengan kemampuan guru atau wali dalam mengambil suatu keputusan ' decition making ( dalam menyelesaikan suatu masalah yang timbul dengan cara berfikir ilmiah. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut $ *( menyadari adanya masalah ( merumuskan masalah 0( mengajukan hipotesis 'jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan( 2( mengumpulkan data dan informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif 4( ;enganalisis data baik secara induktif maupun deduktif 5( ;enentukan alternatif pemecahan 6( ;emutuskan tindakan yang diambil. %ot menggambarkan kebutuhan kemahiran-kemahiran tersebut dalam kaitanya dengan tingkat manager ' #igher ;anager, ;iddle ;anager dan
HS
TS
CS
HS
TS
CS
HS
TS
)ari bagan di atas jelas kepada kita kita bahwa kemahiran dalam berhubungan dengan sesamanya ' #uman Skill ( diperlukan dalam semua tingkatan management. Sedangkan kemahiran tehnical skill banyak diperlukan pada tingkat lower manager. %emahiran conseptual skill banyak diperlukan pada tingkat #igher ;anager. )engan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tnggi kedudukan seseorang dalam suatu organisasi, semakin sedikit memerlukan tehnical skill dan semakin banyak memerlukan conseptual skill. 3leh karenanya dapat kita benarkan suatu teori yang menyatakan bahwa suksesnya seorang pemimpin organisasi bukan terletak pada tehnical skill, tetapi lebih ditentukan oleh managerial skillnya. Berkaitan dengan tugas dan fungsi seorang guru dalam pengelolaan kelas, bilamana wali kelas kita pandang sebagai adminsitrator ' &op ;anager ( maka kedudukannya dalam kelas adalah sebagai ;iddle ;anager. 3leh karena itu maka baik tehnical skill maupun human skill dan conseptual skill sama-sama diperlukan dalam tugasnya mengelola kelas. $. Wali Kelas Seagai Adminis%ra%or
Perlu diketengahkan terlebih dahulu perbedaan pengertian antara management dan administrasi, sebelum kita membicarakan tentang apa tugas atau fungsi walikelas sebagai administrator.
&elah lama diperdebatkan orang-orang tentang jawaban atas pertanyaan manakah yang lebih luas administrasi atau management. Bermacam macam pendapat telah dikemukakan oleh para sarjana adminstrasi. Pendapat tersebut antara lain mengatakan bahwa kedua istilah tersebut dapat dipandang sebagai kata-kata yang sama artinya, bila dipakai untuk tujuan-tujuan praktis, tetapi beberapa ahli yang lain cenderung untuk mengartikan administrator itu sama dengan &op ;anagement dan menganggap adminsitrasi itu mengandung penentuan penentuan. )alam arti yang demikian maka orang-orang yang mempunyai tugas untuk memimpin, menjuruskan dan mengawasi adalah manager-manager dan hanya mereka yang ikut serta secara luas dalam keputusan-keputusan kebijaksanaan adalah administrator- administrator. Pendapat lain mengatakan bahwa management adalah merupakan inti dari pada administrasi, karena management merupakan alat pelaksanaan utama adari pada administrasi. )alam melaksanakan tugasnya, management tidak melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan. )engan demikian keberhasilan administrasi sangat tergantung sekali pada keberhasilan dalam management. Berdasarkan pendapat di atas, maka antara administrasi dan management tidak dapat dipisah-pisahkan, hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat dibeda-bedakan. Administrasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan penentuan kebijaksanaan umum, sedangkan management adalah kebijaksanaan yang telah ditentukan pada tingkat adminsitrasi. Apabila dilihat dari segi fungsional, administrasi mempunyai dua tugas yang utama ialah $ *. ;enentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai ' 3rganiational 7oal (. . ;enentukan kebijaksanaan umum yang menyangkut seluruh organisasi ' 7eneral and 3verall Policies (. Sebaliknya management berfungsi melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. ni tidak berarti management tidak mempunyai wewenang untuk menentukan tujuan sendiri, akan tetapi tujuan yang ditentukan pada tingkat management hanya bersifat departemental artinya tidak bertentangan dan merupakan penjabaran dari pada tujuan yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. )emikian pula halnya dengan policy atau kebijaksanaan, ini tidak berarti management tidak mempunyai wewenang untuk menentukan kebijaksanaan sendiri, tetapi policy atau kebijaksanaan yang ditentukan pada tingkat management hendaknya merupakan penjabaran dan tidak bertentangan dengan policy atau kebijaksanaan yang telah ditentukan pada tingkat adminsitrasi. 0. #enen%ukan %u!uan &engelolaan kelas
%elas adalah merupakan suatu organisasi kecil yang merupakan bagian atau sub sistem dari sekolah sebagai total sistemya. 3leh karena itu tujuan yang ingin dicapai oleh kelas tidak lepas dari tujuan lembaga. )engan demikian berarti tujuan kelas yang ingin dicapai merupakan penjabaran dari tujuan lembaga. &ujuan tersebut pada dasarnya adalah tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan sesuai dengan penjenjangan kelas menurut jenis dan tingkat sekolah. Berkenaan dengan tugas dan fungsi wali kelas sebagai administrator, maka tujuan yang dirumuskan pada dasarnya adalah tujuan dalam pengelolaan kelas yaitu menciptakan, memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi kelas yang kondusif bagi belangsung proses belajar mengajar yang dinamis, efektif dan produktif dalam rangka pencapaian tujuan kurikulum sesuai dengan penjenjangan kelas menurut jenis dan tingkat sekolah masingmasing. Adapun yang dimaksud dengan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standard dan hasil belajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan. Sedangkan dalam pengertian sempit kurikulum diartikan sebagai keseluruhan mata pelajaran yang diajarkan sesuai dengan penjenjangan kelas masing-masing. 1adi dengan demikian yang dimaksud dengan pencapaian tujuan kurikulum, menurut pengertian di atas adalah keberhasilan dalam mencapai keseluruhan tujuan kesemua mata pelajaran yang diajarkan pada tingkatan suatu kelas. &ujuan tersebut dikenal dengan tujuan program +bidang studi yang dijabarkan menjadi tujuan kurikuler+mata pelajaran. &ujuan ini dijabarkan kembali kedalam tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Secara hirarchis tujuan-tujuan pendidikan tersebut dapat terperinci sebagai berikut$ *. &ujuan nstitusional . &ujuan program+bidang studi 0. &ujuan %urikuler 2. &ujuan nstruksional =mum 4. &ujuan nstruksional %husus %eberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut sangat ditentukan sekali oleh pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru+wali kelas. Pengelolaan kelas pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan dan mengembangkan suasana belajar mengajar yang efektif, dinamis dan produktif, bagi berlangsungnya proses belajar mengajar di suatu kelas. Agar pengelolaan kelas dapat dilaksanakan secara terarah, maka diperlukan perumusan tujuan secara jelas. %ejelasan perumusan tujuan ini, baik mengenai ruang lingkup sasarannya maupun bidangnya akan memudahkan dalam menentukan tugas-tugas pokok yang akan dilaksanakan dalam pengelolaan kelas.
&ugas pokok adalah kegiatan yang harus dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. #al-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tugas pokok adalah sebagai berikut$ *. &ugas pokok harus merupakan bagian dari tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan tugas pokok berarti upaya dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan. . &ugas pokok harus dalam batas kemampuan untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu. &ugas pokok merupakan landasan dalam penyelenggaraan semua kegiatan dalam pengelolaan kelas. 0. ;enetapkan Policy+%ebijaksanaan dalam Pencapaian &ujuan &ersebut Berdasarkan tujuan pengelolaan kelas yang telah dirumuskan secara jelas tersebut, maka ditentukan Policy+kebijaksanaan dalam pencapaiannya. Policy+kebijaksanaan ini sangat penting artinya sebagai dasar atau landasan untuk berbuat atau bertindak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah digariskan. Policy+kebijaksanaan juga berguna untuk dijadikan pedoman bagi guru-guru untuk membimbing, mempengaruhi dan menjuruskan murid-murid dalam usaha untuk mencapai tujuan nstruksional. Policy+kebijaksanaan dimaksud adalah berupa pengaturan tata tertib kelas yang harus dipatuhi oleh guru maupun murid-murid dalam suatu kelas. Policy+kebijaksanaan tersebut merupakan alat yang dapat menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang dinamis, produktif, efektif dan efisien di kelas, karena baik guru-guru maupun murid-murid akan berbuat atau berprilaku sesuai dengan tata tertib atau peraturan yang telah digariskan sebagai suatu kebijakan atau policy kelas. Pelanggaran atas policy+kebijaksanaan tersebut tentu akan mendapat sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Policy+kebijaksanaan kelas yang disusun oleh wali kelas itu harus dijabarkan dan tidak boleh bertentangan dengan policy sekolah secara keseluruhan. Policy itu pada dasarnya merupakan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi oleh warga kelas. pada umumnya policy+kebijaksanaan kelas itu berisikan$ *. %ewajiban siswa sebagai anggota kelas . &ata tertib siswa di dalam kelas 0.
;enggunakan bahasandonesiayang baik dan benar di dalam kelas.
•
;emakai seragam sekolah bersih dan rapi sesuai dengan ketentuan.
;elaksanakan dan memelihara keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan dan
•
kekeluargaan di kelas. •
;enunjukkan sikap sebagai warga kelas yang baik, belajar keras dan tekun, disiplin,
sopan, santun, dan cermat. •
;elaksanakan dengan baik tugas yang dibebankan oleh guru-guru dengan rasa penuh
tanggung jawab. •
;embimbing dirinya sendiri dalam menghindarkan pengaruh yang dapat merusak nama
baik dirinya sendiri serta citra kelas. •
;elunasi sumbangan atau iuran yang telah menjadi ketentuan kelas.
•
Berpartisipasi secara aktif dalam mengikuti setiap kegiatan osis dalam rangka menjaga
nama baik kelas. •
;elapor kepada wali kelas atau guru atas suatu hal yang diketahui telah terjadi atau
mungkin terjadi yang dapat merusak keserasian dan keamanan lingkungan kelas.
&ata tertib kelas antara lain berisikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut$ *.
Setiap pelajaran dimulai siswa harus sudah berada di tempat dan menyiapkan diri untuk
mengikuti dengan tertib dan penuh perhatian terhadap pelajaran yang akan di sampaikan oleh guru. .
Siswa tidak diperkenankan keluar masuk ruangan kelas sewaktu pelajaran berlangsung
tanpa seiin guru kelas. 0.
Siswa yang terlambat datang untuk mengikuti pelajaran, tidak diperkenankan langsung
masuk kelas sebelum mendapat iin dari guru piket atau petugas yang ditunjuk. 2.
%etua kelas atau wakilnya harus mencari guru yang bersangkutan+melapor kepada guru
piket atau petugas yang ditunjuk, apabilalimamenit setelah bel dibunyikan, guru belum juga hadir di dalam kelas. 4.
Siswa yang karena sesuatu sebab tidak dapat mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal,
harus dapat menunjukkansuratketerangan dari orang tua+wali mengenai sebab-sebab ketidak hadiran dengan ketentuan$
&idak hadir karena sakit selama 0 hari berturut-turut atau lebih,suratketerangan dari orang tua+wali siswa.
&idak hadir tanpa keterangan Sedangkan larangan-larangan antara lain berisikan$ *. Berisik selama pelajaran berlangsung. . ;eminjam alat-alat perlengkapan belajar temannya selama pelajaran berlangsung. 0.
;emakai perhiasan dan berhias secara berlebihan atau memakai pakaian secara berlebihan.
2.
;embawa, mengedarkan dan memperlihatkan buku bacaan, kaset video, kaset rekaman film dan sejenisnya yang bersifat asusila atau dapat merusak moral.
4.
;embawa berbagai macam senjata di kelas atau alat-alat lain yang dapat dijadikan sebagai senjata yang dapat mengancam jiwa dan keselamatan orang lain.
5.
Berambut panjang melebihi kerahnya 'gondrong( bagi siswa putra, rambut harus disisir rapi.
6. ;embuang sampah atau corat-coret di dalam kelas. 8. Berpindah-pindah tempat duduk tanpa seiin wali kelas 9. Siswa tidak diperkenankan berada di dalam kelas saat jam istirahat. Pelanggaran terhadap policy+kebijaksanaan kelas itu dapat dikenakan sanksi antara lain$ *. Pernyataan lisan kepada yang bersangkutan . Peringatan tertulis+panggilan kepada orang tua+wali siswa 0. &idak diperkenakan mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung 2. Skorsing selama jangka waktu yang ditentukan 4. )iserahkan kembali kepada orang tua+wali siswa yang bersangkutan atau dikeluarkan dari sekolah, apabila tindakan-tindakan seperti tersebut diatas tidak membawa hasil yang diharapkan.
'. Peredaan Wali Kelas dan Guru 'K ". Peran Wali Kelas dalam La(anan 'K Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, >ali
%elas berperan $ a. ;embantu guru pembimbing+konselor melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya? b. ;embantu 7uru ;ata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya? c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya
dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling; d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti
konferensi kasus; dan e. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing/konselor.
). Kendala Seagai Wali kelas
%endala yang seringkali dihadapi oleh wali kelas dalam menjalankan tugasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu? *. )omisili berapa peserta didik yang jauh sehingga mengalami kesulitan untuk melakukan kunjungan rumah. . %elas besar 'jumlah siswa lebih dari 2 siswa sedangkan kelas yang ideal berjumlah 0 siswa. 0. %emajemukan karakter siswa, sehingga perlu pendekatan personal untuk mengarahkan siswa yang berkarakter keras, individualis dan mau menang sendiri demi tercapainya kekompakan siswa. 2.
*( %unjungan rumah '3rtu( %unjungan rumah dilakukan karena $ Siswa sakit Siswa yang tidak masuk sekolah sehingga perlu melakukan pengecekan ke rumah untuk koordinasi secara langsung dengan orang tua+wali ( &im %edisiplinan ;elakukan koordinasi dengan wakil kesiswaan atau guru B% dan siswa yang melakukan pelanggaran berulang-ulang dan telah ditegur tetapi tidak ada perubahan perilaku. 0( Bimbingan %onseling %oordinasi dengan pihak Bk supaya pelanggaran yang dilakukan mendapat penganganan secara tepat. %onsultasi masalah perkembangan perilaku peserta didik setelah diadakan bimbingan oleh pihak B%.