TUGAS 1 Antena dan Propagasi
Dosen
KOESMARIJANTO, ST., MT
Penyusun
Romy Hakim AKbar 1441160064 19 - JTD 2
PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Soa! " I. a. b. '. . II.
S#b$%ka& ma'am a&%#&&a, mi&ima! ( a&%#&a, )#r%aka& " *ambar a&%#&&a +o!a raia)i +o!ari)a)i A!ika)i S#b$%ka& ma'am-ma'am kok%or ya& i$&aka& aa raio /r#k$#&)i a& %#&%$ka& karak%#ri)%ik,im#a&)i, a& ra&k# /r#k$#&)i Mi&ima! ( kok%or
III.
Aa ya& imak)$ #&a& ko#/i)i#& a&%$!! a& b#raa amma a& )$$% %#%a bi!a ISor%, Io#&, I%#rmi&a)i. S#)$ai #&a& im#a&)i )a!$ra& %ra&)mi)i, ambarka& #!omba& a&%$!&ya.
Maa! " !aa! Antenna dan #ara#teristi#nya 1$ Antena Grid
Gambar 1. Antena Grid Sumber : Anonim 1
Antena WiFi jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena grid hanya searah sehingga antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan antena yang dipasang di tempat lain atau antena pemancar sinyal. Antena tersebut diarahkan ke antena pemancar sehingga sinyal yang diterima akan lebih kuat. Fungsi antena grid adalah menerima dan mengirim sinyal data melalui system gelombang radio 2! "#$. %engan &mpedance '( )hm dan Frekuensi kerja 2.!G#$ * 2.'G#$
Karakteristik :
Gambar 2. +ola ,adiasi Antena Grid Sumber : Anonim !
Polarisasi +osisi -ertikal : polarisasi penyebaran sinyal gelombang dipancarkan lebih rapat dan sempit dengan jangkauan yang lebih jauh.
• •
/elebihan : jangkauan jauh /ekurangan : beam sangat kecil sehingga saat pointing harus pas.
+osisi hori$ontal : polarisasi penyebaran sinyal gelombang dipancarkan lebih lebar dengan jangkauan yang lebih pendek. • •
/elebihan : beam nya besar sehingga tidak sulit saat pointing. /ekurangan : mudah terkena inter0ensi dan jangkauan pendek.
Aplikasi : , ,W net WA +2+ 3point to point4 5arnet dll. Frekuensi kerja : Antena Grid terdapat 2 jenis 0rekuensi kerja yaitu '.6 G#$ dan 2.! G#$ perbedaanya terdapat pada pole nya
2. Antena Omni
Gambar 7. Antena )mni Sumber : Anonim 7 Antena ini mempunyai cakupan yang lebih luas daripada antena Grid. Cakupan antena ini menyebar ke semua arah dan membentuk seperti semacam lingkaran. 8enis antena ini biasanya digunakan pada jaringan WA dengan tipe kon9gurasi +oint to "ulti +oint atau +2"+. Antena )mni ber0ungsi untuk melayani cakupan area yang luas tetapi dengan jangkauan yang pendek. %engan jangkauan area yang luas kemungkinan di area ini juga akan terkumpul sinyal lain yang tidak diinginkan. 8enis antena ini sangat cocok digunakan untuk system koneksi point to multipoint atau koneksi hotspot.
Karakteristik :
Gambar !. +ola ,adiasi Antena )mni Sumber : Anonim 7
Polarisasi • •
+osisi #ori$ontal : memiliki sudut yang sangat baik 3hingga 7(;4 +osisi
Aplikasi : •
%igunakan pada radio=radio jika digunakan pada jaringan WA menggunakan tipe kon9gunasi +2"+ 3point to multipoint4.
Frekuensi Kerja : bekerja pada 0rekuensi 2.! G#$
3. Antena Sectoral
Gambar '. Antena Sectoral Sumber : Anonim 7 8enis antena ini hampir sama dengan antena omni. Antena ini mampu menampung hingga ' klien. >iasanya antena sektoral dipasang secara hori$ontal maupun tegak lurus.
Karakteristik :
Gambar . +ola ,adiasi Antena Sectoral Sumber : Anonim 2
Polarisasi :
+osisi #ori$ontal : sudutnya sebesar 12(; +osisi
Aplikasi : 8enis antena yang banyak dipakai untuk access point. 8adi dengan antena ini kita bisa menerima atau mengirim signal hotspot 5i9.
4. Antena Yagi
Gambar ?. Antena @agi Sumber : Anonim 7 Antena @agi mempunyai bentuk menyerupai ikan teri. Sama seperti antenna grid antena ini juga mempunyai cakupan yang searah. +erbedaan utama dari antena @agi dengan Grid adalah antena ini cukup jarang digunakan dalam jaringan. >iasanya antenna ini akan diarahkan ke pemancar. Antena ini terdiri dari 7 bagian meliputi dri-en reector dan director. %ri-en merupakan titik catu dari kabel antena. +anjang 9sik dri-en biasanya adalah setengah panjang gelombang 0rekuensi radio yang diterima atau dipancarkan. ,eektor merupakan bagian belakang antena yang digunakan untuk memantulkan sinyal. +anjang 9sik reector biasanya lebih panjang dari
dri-en. Sedangkan director merupakan bagian pengarah antenna. >agian ini ukurannya lebih pendek dari dri-en.
Karakteristik :
Gambar 6: pola radiasi antenna yagi sumber : Anonim 2
Polarisasi : +olarisasi antena yagi ini bisa hori$ontal maupun -ertikal karena braket antena sudah di desain untuk suport 2 polarisasi.tinggal di sesuaikan saja dengan polarisasi pemancarnya dengan merubah dudukan braketnya.
Aplikasi : Antena @agi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio.Antena ini dulu banyak digunakan pada +erang %unia ke 2 karena antena ini amat mudah dibuat dan tidak terlalu ribet. Antena @agi adalah antena direktional artinya dia hanya dapat mengambil atau menerima sinyal pada satu arah 3yaitu depan4 oleh karena itu antena ini berbeda dengan antena dipole standar yang dapat mengambil sinyal sama baiknya dalam setiap arah. Antena dipole adalah antena paling sederhana dia hanya menggunakan satu elemen tunggal. Antena @agi biasanya memiliki Gain sekitar 7 B 2( d>d.
5. Antena Parabola
Gambar . Antena +arabola Sumber : Anonim 2 Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan untuk komunikasi radio tele-isi dan data dan juga untuk radiolocation 3,A%A,4 pada bagian D#F and S#F darispektrum gelombang elektromagnetik. +anjang gelombang energi 3radio4 elektromagnetik yang relati0 pendek pada 0rekuensi=0rekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal.
Karakteristik : Gambar 1(. +ola ,adiasi Antena +arabola
Sumber : Anonim 7 +olarisasi antena relati0 terhadap E=9eld dari antena. = 8ika E=9eld=nya horisontal maka antenanya #ori$ontally +olari$ed. = 8ika E=9eld -ertikal maka antenanya
Aplikasi : Antena parabola dapat digunakan untuk mentransmisikan berbagai data seperti sinyal telepon sinyal radio dan sinyal tele-isi serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang. Fungsi antena parabola adalah sebagai alat untuk menerima siaran tele-isi satelit
Frekuensi Kerja : dengan diameter +arabola (cm bekerja pada 0rekuensi 11.?' G#$
Ma'am-Ma'am J#&i) Kok%or $&%$k 3r#k$#&)i Raio Konektor SA
Gambar 11. /onektor S"A Sumber : Anonim S"A adalah singkatan dari Sub"iniature -ersi A dan dikembangkan di tahun (=an./onektor ini memiliki &mpedansi sebesar '( )hm dan /onektor= konektor S"A adalah unit yang sangat presis kecil miniatur yang memberikan kinerja listrik yang baik sampai dengan 16 G#$. /onektor ini mempunyai ukuran yang kompak dan mekanis mempunyai daya tahan luar biasa.
Konektor S!
Gambar 12. /onektor S"> Sumber : Anonim S"> berasal dari Sub"iniature > dan merupakan disain sub=miniatur kedua. S"> ini merupakan -ersi S"A yang lebih kecil dengan sambungan snap= on. S"> ini menyediakan kemampuan Frekuensi kerja ! G#$ dengan pola konektor snap=on dan memiliki &mpedansi '( )hm.
Konektor "#
Gambar 17. /onektor "C Sumber : Anonim /onektor "C diperkenalkan di tahun 6(=an. Walaupun "C memakai kontak dalam dan dimensi penyekat yang identik dengan S"> garis tengah luar steker 7( lebih kecil daripada S">. Seri ini memberikan pilihan bagi perancang jika berat dan ruang terbatas. "C memiliki &mpedansi sebesar
4 )hm menyediakan kemampuan pita lebar sampai 0rekuensi kerja sebesar G#$ dengan desain konektor snap=on.
Konektor $%"
Gambar 1!. /onektor C /onektor C juga diciptakan oleh eill dan Concelman dan adalah -ariasi >C. %ikarenakan intekoneksi yang lebih baik yang disediakan oleh konektor berkumparan konektor C berkerja baik le5at 0rekuensi kerja sekitar 12 G#$. C adalah singkatan dari hreaded eill Concelman.
Konektor &A
Gambar 1'. /onektor H"A Sumber : Anonim /onektor H"A memiliki mekanisme snap= kunci yang dirancang untuk lebih mudah lebih cepat dan lebih aman kopling . Sering digunakan untuk menggantikan S"A konektor dapat dilihat pada >S seluler dan aplikasi
pertahanan . /onektor coaIial '(J miniatur ini memiliki rentang 0rekuensi memperluas hingga 16G#$
+#&#r%ia& Ko#/i)i#& +a&%$! Ko#/i)i#& a&%$! aka& %#rai aabi!a &i!ai im#a&)i b#ba& 57 %iak )ama #&a& &i!ai im#a&)i )a!$ra& 507. Jai, &i!ai ko#/i)i#& a&%$! aka& %#rai %#ra&%$& ari &i!ai a&%ara a& 0 i%$ )#&iri. -
Aabi!a %L&s'ort a%a$ )ama #&a& 0 5&o!7, maka aa $$& )a!$ra& aka& %#rai #!omba& a&%$! )#b#)ar 180o m#&$$ k# )$mb#r #!omba&. Da& aa% i'ari &i!ai&ya m#!a!$i r$m$)" Γ =
-
ZL−Z 0 ZL+ Z 0
=
0 −Z 0 0 + Z 0
=−1
Aabi!a %L& Open Siruit a%a$ aa% iar%ika& &i!ai
ZL =∞
, maka )a!$ra& aka&
%#rai #!omba& a&%$! ya& &i!ai&ya )#/a)a #&a& )$mb#r #!omba&. Da& aa% i'ari &i!ai&ya m#!a!$i r$m$)" ZL Γ =
ZL−Z 0 ZL+ Z 0
=
ZL ZL ZL
-
−
+
Z 0 ZL Z 0 ZL
1− =
1+
Z 0 ZL Z 0 ZL
1− =
1+
Z 0 ∞ Z 0
=1
∞
Aabi!a %L&ter!inasi a%a$ aa% ika%aka& 0, maka %iak aa #!omba& ya& ia&%$!ka& a%a$ bi)a i)#b$% #&a& Ma%'i& i):. Da& aa% i'ari &i!ai&ya m#!a!$i r$m$)" Γ =
ZL− Z 0 ZL+ Z 0
=0
Da(tar Pusta#a
A&o&im 1 %%";;i)ma#!)r4.b!o)o%.'o.i;2012;10;a&%#&a-ri.%m!, 28 D#)#mb#r 201( A&o&im 2, %%";;'a)o#r.b!o)o%.'o.i;2014;02;a&%#&a-arabo!a.%m!!, 28 D#)#mb#r 2 01( A&o&im <, %%";;)i%ia=ima.b!o)o%.'o.i;2014;02;ma'am-ma'am-a&%#&a.%m!, 28 D#)#mb#r 201( A&o&im 11, #rbaai>20J#&i)>20A&%#&a,>203$&)i>20a&>20K#$&aa&ya.%m! 28 D#)#mb#r 201( A&o&im 4, +o!a %%";;ma&orka?a%2009.'om;%a;o!a-raia)i-a&%#&a;, 28 D#)#mb#r 201( A&o&im (, %%";;o@a&ko'%or.b!o)o%.'o.i !, 28 D#)#mb#r 201( A&o&im 6, %%)";;???.%#!'oa&%#&&a).'om.a$;)i%#;$i#-a&%#&&a-'ab!#)-'o&'%or, 28 D#)#mb#r 201( A&o&im , AE+ SMA 12-1./ , 29 D#)#mb#r 201( A&o&im 8, D#!%aMBC./ , 29 D#)#mb#r 201( A&o&im 9, %%";;abi-b!o.'om;a&%#&a-yai-#&#r%ia&-#!#m#&-#)ai&-a&-ma%'i&; 2 Ja&$ari 2016 A&o&im 10, %%";;i./m$)#r.%;'o&%#&%;8(2.%m!, 2 Ja&$ari 2016