KERANGKA ACUAN KEGIATAN SOSIALISASI GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
A. Latar Belakang Gerakan Masyarakat Sehat Indonesia sedang mengalami perubahan pola penyakit atau yang sering disebut transisi epidemiologi, ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, kanker dan lain-lain. Sementara itu, kesakitan dan kematian akibat penyakit menular semakin menurun, walaupun prevalensi penyakit masih cukup tinggi. Kecenderungan kesakitan dan kematian akibat PTM ini menyebabkan tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, terutama pelayanan rujukan di rumah sakit. Dengan dilaksanakannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan melalui BPJS Kesehatan, hambatan finansial dalam mengakses pelayanan kesehatan semakin berkurang. Sebagai dampaknya, kunjungan rawat jalan dan rawat inap meningkat tajam yang pada gilirannya menyebabkan permasalahan keuangan bagi BPJS Kesehatan dan penyediaan pelayanan kesehatan bagi pemerintah. Meningkatnya kasus PTM akan menambah beban pemerintah dan masyarakat karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Biaya untuk pengobatan PTM yang sangat besar dapat menyebabkan kemiskinan (pengeluaran (pengeluaran katastropik). Selain Selain itu, kecacatan kecacatan dan kematian kematian
yang
disebabkan oleh kasus PTM juga menyebabkan hilangnya potensi/modal sumber daya manusia dan menurunnya produktivitas (productivity loss) yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi. Tanpa upaya yang signifikan, kecenderungan kesakitan dan kematian serta permintaan pelayanan kesehatan akan terus meningkat, didorong oleh perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik, konsumsi buah dan sayur yang rendah serta konsumsi rokok dan alkohol. Risiko PTM juga menjadi semakin tinggi karena transisi demografi, yaitu semakin meningkatnya proprosi dan jumlah penduduk dewasa dan lanjut usia yang rentan terhadap PTM dan penyakit degeneratif. Promotif dan preventif merupakan upaya yang sangat efektif untuk mencegah meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit baik menular maupun tidak menular. Mengingat pencegahan penyakit akan sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana
serta dukungan regulasi untuk hidup sehat, diperlukan keterlibatan aktif seluruh komponen baik pemerintah pusat dan daerah, sektor non-pemerintah, dan masyarakat. Gerakan yang sistematis dan terus menerus diperlukan untuk mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat. Upaya promotif dan preventif sejalan dengan RPJMN 2015-2019 yaitu upaya reformasi kesehatan yang difokuskan pada penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care) dan penguatan upaya promotif dan preventif. Wakil Presiden RI dalam Rapat Terbatas tanggal 18 September 2015 menugaskan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk menyusun kerangka kerja dalam melaksanakan pesan penguatan paradigma pembangunan kesehatan dari kuratif rehabilitatif menjadi promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sektor, serta menyusun rencana aksi terkait penguatan upaya promotif preventif kesehatan. Arahan tersebut selanjutnya
disusun
dalam
“Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)” yang akan menjadi panduan bagi lintas sektor terkait dalam berpartisipasi aktif mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
Tujuan dan Sasaran Gerakan masyarakat hidup sehat merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Tujuan umum dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah untuk: (a) menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan; (b) menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya
penyakit;
(c)
menghindarkan
terjadinya
penurunan
produktivitas penduduk; dan (d) menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan. Adapun tujuan khusus dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat dalam upaya di bawah payung aksi promotif dan preventif serta menurunkan faktor risiko utama penyakit menular dan tidak menular terutama melalui:
Meningkatkan aktifitas fisik teratur dan terukur
Konsumsi sayur dan buah
Melakukan deteksi dini penyakit
1. Kerangka Regulasi Instruksi Presiden direncanakan untuk menjadi payung pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat baik di tingkat nasional maupun daerah. Selanjutnya, Instruksi Presiden tersebut jika perlu dapat diikuti dengan penetapan Peraturan Daerah atau Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota sampai dengan regulasi di tingkat desa untuk pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
di
daerah.
Dalam
melaksanakan
kegiatan
pendukung
Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat, masing-masing Kementerian/Lembaga juga dapat menyusun regulasi teknis pelaksanaan kegiatan apabila diperlukan. Untuk meningkatkan
efektifitas
gerakan,
dalam
kerangka
perencanaan
dan
penganggaran di Kementerian/Lembaga dan dana transfer ke daerah, gerakan masyarakat sehat akan diintegrasikan dalam Rencana Kerja Pemerintah (ditingkat pusat) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah.
2. Milestones Pelaksanaan
Keterangan: 1. Penyusunan
Rencana
Gerakan
Masyarakat
Hidup
Sehat,
dikoordinasikan oleh Kementerian PPN/Bappenas dengan mendapatkan masukan dari pakar. Selanjutnya, identifikasi awal kegiatan lintas sektor yang mendukung masyarakat untuk hidup sehat dikonfirmasi ke K/L terkait melalui rangkaian serial pertemuan. Selain itu, dilakukan penyusunan payung hukum (Inpres) Gerakan Masyarakat Hidup Sehat oleh Kementerian PPN/Bappenas. 2. Launching Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan. Launching direncanakan akan dilakukan oleh Presiden RI dengan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait dan seluruh elemen masyarakat. Launching juga akan ditindaklanjuti di tingkat daerah. Apabila diperlukan, Inpres Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dapat diikuti dengan penetapan Peraturan Daerah atau Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota. 3. Pelaksanaan Kegiatan Existing dilaksanakan oleh K/L dan SKPD terkait dengan melakukan optimalisasi terhadap rencana kegiatan dan anggaran yang telah dialokasikan pada tahun 2016. 4. Perencanaan, dikoordinasikan oleh Kementerian PPN/Bappenas di tingkat pusat dan Bappeda di tingkat daerah. Kegiatan SKPD yang mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat perlu dipastikan 5. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh masing-masing K/L dan SKPD terkait. 6. Pemantauan, perkembangan pelaksanaan kegiatan dipantau setiap 6 (enam)
bulan
sekali
untuk
mendapatkan
informasi
kemajuan
pelaksanaan kegiatan dan mengidentifikasi masalah dan tindak lanjut yang dibutuhkan. 7. Evaluasi, evaluasi pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dilaksanakan setiap akhir tahun. Hasil evaluasi akan menjadi dasar untuk perencanaan kegiatan tahun berikutnya. 8. Pelaporan, hasil pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dilaporkan kepada Gubernur (tingkat daerah) dan Wakil Presiden (tingkat nasional) untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.
B. Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 1. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah :
Terlaksananya Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat
sehingga mampu
menyampaikan kepada masyarakat tentang Gerakan Masyarakat Sehat
Tersebar luasnya informasi tentang Gerakan Masyarakat Sehat kepada masyarakat
Terselenggranya gerakan masyarakat untuk Hidup Sehat
Advokasi Kepada pengambil kebijakan di tingkat kabupaten, kecamatan dan kelurahan untuk mendukung pelaksanaan Gerakan Masyarakat sehat dalam bentuk kebijakan yang dikeluarkan.
2. Penerima Manfaat
No
Peserta
Jumlah
1
Dinkes Kota/Kabupaten
(Promkes, Perencanan
5 orang
dan lintas program terkait) 2
SKPD Terkait di Tk Kab/Kota
5 Orang
3
Media
5 Orang
4
Masyarakat Umum (ormas, stake holder yang
45 Orang
lain,Akademisi, Guru/Sekolah, Pramuka) 5
Petugas
Puskesmas
(Kepala
Puskesmas
dan
20 Orang
Petugas Promkes) Kecamatan terpilih 6
TP PKK Kecamatan
20 Orang
7
Lurah/Kepala Desa
10 Orang
8 9 10
Tokoh Masyarakat /Tokoh Agama
20 Orang
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
10 Orang
Panitia Lokal
5 Orang
Jumlah
145 Orang
3. Strategi Pencapaian Metode Pelaksanaan
a) Diskusi Panel: • Rangkaian Acara : 1.
Penyampaian materi Upaya Promotif Preventif di Kabupaten/Kota dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
2.
Penyampaian materi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat oleh Kementerian Kesehatan
• Sasaran : Masyarakat umum dengan beberapa pemangku kepentingan di Kabupaten, Kecamatan, dan Desa terpilih. • Lokasi di tempat terbuka (Joglo, Lapangan) b) Pernyataan Dukungan dan Penandatangan Komitmen Bersama • Tujuan : Adanya komitmen tertulis yang ditanda tangani oleh pemangku kepentingan dari pusat hingga di daerah serta perwakilan masyarakat • Sasaran : Bupati dan Kepala SKPD terkait c) Wawancara dengan media lokal d) Kegiatan Tambahan : • Pemutaran ILM terkait Germas • Makan buah bersama • Senam peregangan bersama Pelaksana
a. Kementerian Kesehatan RI b. Dinas Kesehatan Provinsi c. Dinas Kesehatan Kabupaten
C. Tahapan Kegiatan 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan a. Pelaksanaan di Kabupaten/kota terpilih,dengan mempertimbangkan:
Jumlah kebijakan Kabupaten/Kota yang paling sedikit
Indeks IPMK Kabupaten/Kota yang paling rendah
b. Waktu pelaksanaan di bulan Desember 2016 c. Lokasi terlampir.
2. Tahapan Kegiatan
a. Rapat Persiapan Pembahasan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat internal Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tujuan :
Penentuan metode koordinasi dengan dan teknis pelaksanan
Penentuan Tujuan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat
Penentuan target sasaran Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat
Pembahasan substansi materi yang akan disampaikan dalam Sosialisasi Gerakan Masyarakat
Pembahasan metode sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat
Penyampaian pembelajaran kegiatan fasilitasi pertama
Penyusunan media dan materi yang akan ditayangkan saat Sosialisasi Gerakan Masyarakat
Penenentuan format laporan dan item evaluasi
b. Rapat Persiapan dengan Lintas Program Kementerian Kesehatan Tujuan:
Finalisasi lokasi Sosialisasi Gerakan Masyarakat
c. Rapat Persiapan dengan lintas program dan lintas sektor
Finalisasi jadwal dan lokasi Sosialisasi Gerakan Masyarakat
Pembahasan teknis penyelenggaraan
d. Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat
e. Evaluasi dan Penyusunan Laporan Sosialisasi Germas Tujuan : memberikan masukan terhadap kegiatan Sosialisasi Germas selanjutnya
D. Rancangan Waktu Pelaksanaan ( terlampir )
E. Pembiayaan Sumber dana kegiatan Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah bersumber dari DIPA Kementerian Kesehatan Ditjen Kesehatan Masyarakat satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat t ahun 2016.
Jakarta,
7
September
Penanggung Jawab,
2016