term of reference penyuluhan cuci tangan pake sabun atau kak (kerangka acauan kegiatan) penyuluhan cuci tangan pake sabunFull description
TOR PMKPDeskripsi lengkap
cccccc
Deskripsi lengkap
TOR PKL
Tor tpmDeskripsi lengkap
TOR Diklat Rekam MedisDeskripsi lengkap
TOR TBCFull description
tor links for deep web
Full description
torDeskripsi lengkap
cccccc
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN (KKN-PK) ANGKATAN 41 UNIVERSITAS HASANUDDIN Kelu r ahan Tamanr oya, Kecamatan Kecamatan Tamal atea, atea, Kab. Jeneponto Jeneponto
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Indonesia Sehat 2010 merupakan visi pembangunan
nasional yang ingin dicapai
melalui pembangunan
kesehatan. Visi
pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi masyarakat atau keluarga yang optimal. Untuk mencapai visi gizi terutama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia telah dilakukan beberapa strategi dan langkahlangkah penanggulangan masalah gizi di Indonesia, antara lain adanya Pedoman Penanggulangan Gizi Buruk (PPGB). Status gizi anak merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. Para peneliti menyatakan bahwa kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh aspek-aspek yang multifaktor. Akan tetapi akhir-akhir ini, banyak anak usia sekolah sekolah yang mengalami keadaan gizi buruk di beberapa tempat dan kurang diperhatikan. Kondisi anak yang kekurangan gizi sungguh sangat disayangkan. Sebab, pertumbuhan dan perkembangan serta kecerdasannya dipengaruhi oleh gizi. Kondisi gizi buruk tidak mesti berkaitan dengan kemiskinan dan ketidaksediaan pangan, meski tidak bisa dipungkiri kemiskinan dan kemalasan merupakan faktor yang sering menjadi penyebab gizi buruk pada anak. Menurut RISKESDAS 2010, secara nasional prevalensi berat kurang pada tahun 2010 adalah 17,9 persen yang terdiri dari 4,9 persen gizi buruk dan 13,0 gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 (18,4 persen) sudah terlihat ada
penurunan. Penurunan terutama terjadi pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4 persen tahun 2007 menjadi 4,9 persen pada tahun 2010 atau turun sebesar 0,5 persen, sedangkan prevalensi gizi kurang masih tetap sebesar 13,0 persen.
C. Tujuan Kegiatan 1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi dengan mendeteksi masalah gizi tanpa gejala dan atau dengan gejala di Kelurahan Tamanroya 2. Tujuan Khusus
1. Menjaring kasus gizi buruk pada siswa SD kelas 1 di Kelurahan Tamanroya 2. Memperbaiki status gizi anak di Kelurahan Tamanroya
D. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh siswa SD kelas 1 yang ada di Kelurahan Tamanroya
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan
ini di lakukan
pada tanggal 12 Juli 2012, bertempat di SD Inpres 122
Tamanroya dan SDN No.16 Tamanroya.
F. Penanggung Jawab
Nalurita Lutfiah
G. Mekanisme & Rancangan Kegiatan
Tahapan kegiatan screening gizi adalah : 1. Mempersiapkan kuesioner screening gizi 2. Melaksanakan screening sesuai tahapan kegiatan 3. Mengevaluasi hasil screening dengan perhitungan kebutuhan zat gizi
H. Sumber Dana
Dana dari kegiatan penyuluhan ini bersumber dari swadaya mahasiswa
I. Penutup
Demikianlah Term of Reference (TOR) ini kami buat, semoga kegiatan screening gizi kepada balita yang akan kami laksanakan di Kelurahan Tamanroya Kecamatan Tamalatea Kabupaten
Jeneponto ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan