Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
1. Tujuan Mahasiswa mampu menentukan besarnya erosi tanah menggunakan rainfall simulator Mahasiswa mampu untuk menentukan besarnya erosi aktual tanah dan pendugaan USLE pada lahan tanpa pengolahan dan lahan bervegetasi 2. Dasar Teori 1. Pengertian Erosi (2 sitasi) Erosi adalah istilah umum yang dipakai untuk proses penghancuran batuan (pelapukan) dan proses pengankutan hasil penghancuran batuan. Erosi dilakukan oleh alam. Proses erosi fisika disebut sebagai proses corration (erosi mekanis) sedangkan proses erosi kimia disebut dengan corrotion (Noor, 20014). Erosi merupakan proses penghancuran dan pelapukan partikel-partikel tanah dan perpindahan partikel tersebut akibat adanya erosive transport agent seperti air dan angin. Pada daerah beriklim tropika basah seperti sebagian besar daerah di Indonesia, penyebab utama terjadinya erosi yaitu air hujan. Sementara tenaga penggerak erosi lain seperti angin dan gleytser kurang begitu dominan (Nursa’ban, 2006). 2. Proses Terjadinya Erosi (2 sitasi) Proses sedimen meliputi proses erosi, angkutan (transport), pengendapan (deposition) dan pemadatan dari sedimen itu sendiri. Dimulai dari jatuhnya hujan yang menghasilkan energy kinetik yang merupakan permulaan dari proses erosi. Begitu tanah menjadi partikel halus, lalu menggelinding bersama aliran, sebagian akan tertinggal diatas tanah sedangkan bagian yang lainnya masuk ke saluran drainase terbawa aliran menjadi sedimen. Sedimentasi yang terjadi menyebabkan saluran menjadi dangkal dan kapasitas saluran menjadi berkurang sehingga tidak dapat menampung lagi debit limpasan yang terjadi (Fitriyah, 2014). Umumnya erosi terjadi dengan 3 proses yaitu penghancuran, pengangkutan dan pengendapan. Air hujan yang mengenai permukaan tanah dengan energi tertentu akan menghancurkan agregat tanah. Agregat tanah yang hancur akan menutup pori – pori tanah yang akan mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air hujan (infiltrasi). Dengan adanya peningkatan intensitas hujan maka akan meningkatkan aliran permukaan sehingga daya angkut akan partikel – partikel tanah yang telah terlepas tersebut semakin banyak dan akan menyebabkan hasil sedimentasi tinggi (Tarigan, 2011)
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
3. Faktor – Faktor Penyebab Erosi (2 sitasi) Faktor-faktor yang mendorong terjadinya erosi adalah (Khosim dan Lubis, 2006) : Adanya curah hujan yang tinggi atau adanya angin yang bertiup kencang Adanya tempat terbuka atau permukaan bumi yang tidak tertutup vegetasi (tanah gundul) Topografi yang berbukit dan bergunung/lereng curam Penggunaan lahan yang tidak terencana dengan baik dan tidak ada usaha konservasi tanah Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi antara lain (Prasetyo, 2007) : Iklim Tanah Topografi Tanaman/Vegetasi Macam Penggunaan Lahan Kegiatan manusia Karakteristik hidrolika sungai Karakteristik penampung sedimen Karakteristik penampung sedimen, check dam, dan waduk Kegiatan gunung berapi
4. Peran Vegetasi Dalam Pengendalian Erosi (2 sitasi) Vegetasi melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung tetesan air hujan yang dapat menghancurkan agregat tanah, sehingga terjadi pemadatan tanah. Hancuran partikel tanah akan menyebabkan penyumbatan pori tanah makro sehingga menghambat infiltrasi air tanah. Sehingga aliran air mengalir dengan lambat dan tidak mudah terjadi erosi (Masnang, et.,al, 2014). Peran vegetasi hutan dalam mengendalikan stabilitas tanah pada lereng sangat besar melaui peran secara hidromekanik dan bioteknik. Vegetasi berperan dalam aspek hidrologi yaitu menurunkan kelembaban air tanah melaui proses evapotranspirasi dan aspek mekanis perkuatan ikatan akar pada partikel tanah pada lereng (jaringan akar dan penjangkaran akar sampai lapisan kedap). Vegetasi berperan melindungi permukaan tanah agar air hujan tidak secara langsung mengenai permukaan tanah (Atmojo, 2008).
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
5. Metode USLE Dalam Menentukan Nilai Erosi (2 sitasi) Perhitungan laju erosi dapat dilakukan secara nisbi (relatif), yaitu berdasarkan nilai bahaya atau besarnya nilai faktor-faktor yang mempengaruhi erosi. Perkiraan atau prediksi besarnya laju erosi yang mungkin terjadi di lapangan dapat ditentukan antara lain dengan menggunakan metode Wischmeier dan Smith yang dikenal dengan Persamaan Umum Kehilangan Tanah (PUKT) atau dalam bahasa Inggris Universal Soil Loss Equation (USLE), yaitu sebagai berikut (Nursa’ban, 2006) : A=RxKxLxSxCxP Keterangan : A = Banyaknya tanah tererosi (ton/ha/tahun) R = Faktor Curah Hujan dan Aliran Permukaan K = Faktor Erodibilitas (kepekaan) Tanah L = Faktor Panjang Lereng S = Faktor Kemiringan/Kecuraman Lereng C = Faktor Vegetasi Penutup Tanah dan Pengelolaan Tanah P = Faktor Tindakan Khusus Konservasi Tanah The USLE soil loss equation is (K.G. Renard, et.,al. 2010) : A= RKLSCP Where : A is the computed soil loss per unit area, expressed in the units selected for K and for the period selected for R (in common practice these are usually selected such that they compute A, soil loss in US tons per acre per year); R, the rainfall and runoff factor, is the number of rainfall erosionindex units, plus a factor for runoff from snowmelt or applied water where such runoff is significant; K, the soil erodibility factor, is the soil loss rate per rainfall erosion index unit for the specified soil under Unit Plot conditions; L and S are the slope length and steepness factors in relation to the conditions on a unit plot; C, the cover and manage-ment factor, is the ratio of soil loss from an area with specified cover and management to that from an identical area under the tilled continuous fal-low Unit Plot conditions (Cthus ranges from a value of zero for completely non-erodible conditions, to a value of 1.0 for the worst-case Unit Plot conditions); and P, the support practice factor, is the ratio of soil loss with a support practice like contouring, stripcropping, or terracing to that with straight-row farming up and down slope.
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
3. Rangkaian Praktikum Alat, Bahan, dan Fungsi Auger Soil Sample : untu mengambil sampel tanah Rainfall Simulator Plastik Pelindung : untuk melindungi pancaran air agar tidak terkena tiupan angin Stopwatch : untuk mengukur waktu Gelas ukur : untuk menampung air limpasan dan mengukurnya Nozzel : untuk memancarkan air Selang utama : untuk menyalurkan air dari pompa utama ke lateral Selang lateral : untuk menyalurkan air dari selang utama ke nozzle Tandon : untuk menampung air Bak simulator : sebagai tempat untuk meletakkan tanah Rangka alat : sebagai penyangga bak simulator Pompa : untuk memompa air Berat isi Oven : untuk mengeringkan kertas saring Kertas saring : untuk menyaring sample Corong : memuahkan memasukkan sample dan mempermudah dalam penyaringan Gelas ukur : untuk mengukur volume sample Cawan : sebagai tempat kertas saring saat pengeringan Timbangan digital : untuuk menimbang massa kertas saring Penggaris : untuk mengukur dmensi bak simulator Pengaduk : untuk menghomogenkan sample Penjepit : memudahkan pengambilan sample saat pengovenan atau pengeringan Air dan tanah : sebagai bahan perlakuan
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
2. Cara Kerja (Diagram Alir) (Jika tidak muat, buat worksheet baru) A. Cara pengambilan sample tanah
- Disiapkan
- Dipasang ring silinder ke gagang (handle) - Ditutup dengan auger dan dikunci - Ditetapkan tempat pengambilan sampel - Ditancapkan alat yang telah dirangkai ke tanah - Diputar ke arah kanan hingga masuk sedalam 5 cm - Diangkat
Dilepaskan dan diambil sampel tanah
Dicatat B. Cara kerja Rainfall Simulator
Disiapkan serta alat dirangkai Alat dan bahan
Disambungkan ke selang lateral Selang Utama
Disambungkan ke nozzle Selang Lateral
Dimasukkan dan diratakan tanah Bak penampung Diukur dimensi bak penampung tanah bervegetasi dan bak tanah non vegetasi
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Dijalankan Didiamkan tanah sampai jenuh selama 5 menit Air limpasan ditampung menggunakan gelas ukur dan diukur volumenya Dicatat
Hasil
C. Cara penentuan berat jenis Disiapkan Alat dan bahan Sebagai wadah atau tempat air limpasan dari Rainfall Simulator Gelas ukur Dihomogenkan air menggunakan pengaduk
Ditimbang massa awal menggunakan timbangan digital Dilipat Kertas saring
Dikur menggunakan gelas ukur 50ml Dituangkan ke dalam Larutan samplekertas saring Didiamkan hingga air tersaring sekitar 90 menit
Dimasukkan kertas saring kedalam oven dengan suhu 105o selama 60 menit Ditimbang menggunakan timbangan digital setelah dioven Kertas Saring Dicatat
Hasil
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
D. Cara penentuan Nilai Indeks Erodibilitas Tanah dengan menggunakan Nomograf Alat dan bahan Disiapkan Nomograf 1 Ditandai data pasir dan debu (%) Ditarik garis ke (%) pasir Ditarik garis kea rah kandungan organik Nomograf 2 Ditarik garis dari nomograf 1 ke garis struktur tanah Ditarik garis ke permeabilitas Ditarik garis ke erodibilitas tanah Hasil Dicatat
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
3. Gambar Alat (Gambar Tangan + Gambar Literatur) a. Auger Soil Sample (Maier et all, 2009) b. Rainfall Simulator (Practical Farmer, 2015) c. Stopwatch
e. Oven
(Google, 2016) d. Gelas ukur 50ml
f. Timbangan Digital
(Google, 2016)
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Gambar Alat (Gambar Tangan + Gambar Literatur) g. Kertas saring
h. Gelas ukur
(Google, 2016)
Air
j. Tanah (Google, 2016)
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Gambar Alat (Gambar Tangan + Gambar Literatur)
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
4. Pembahasan Praktikum 1. Data Hasil Praktikum + Perhitungan
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
2. Analisa Data Pada praktikum konservasi tanah dan air materi simulasi erosi tanah yang dilakukan pada hari senin 7 november 2016 pukul 10.10 di Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan (TSAL) Universitas Brawijaya Malang dilakukan praktikum untuk menentukan besarnya erosi tanah menggunakan rainfall simulator dan menentukan besarnya erosi aktual tanah dan pendugaan USLE pada lahan tanpa pengolahan dan lahan bervegetasi. Pada penentuan besarnya erosi tanah menggunakan rainfall simulator dilakukan dengan cara menyiapkan alat dan bahan selanjutnya alat dirangkai, menyambungkan pompa ke selang utama, menyambungkan selang utama ke selang lateral, menyambungkan selang lateral ke nozzle, selanjutnya memasukkan tanah dan ratakan di bak simulator. Sampel tanah yang digunakan berjenis Sukoanyar. Kemudian mengukur dimensi dari bak simulator. Alat dijalankan untuk pembasahan, tanah didiamkan sampai jenuh selama 5 menit dan air limpasan ditampung serta mengukur volumenya menggunakan gelas ukur dan hasil dicatat. Setelah itu, menentukan berat jenis yamg dilakukan dengan cara menyiapkan alat dan bahan, menghomogenkan air limpasan menggunakan pengaduk , selanjutnya menimbang massa awal dari kertas saring dan mengukur air limpasan menggunakan gelas ukur sebanyak 50 ml. Kemudian melipat kertas saring dan memasukkan kertas saring kedalam oven dengan suhu 105o selama 1 jam, selanjutnya timbang kertas saring setelah dioven dan catat hasil yang didapatkan. Dari data hasil praktikum dilakukan perhitungan. Pada praktikum penentuan besarnya erosi aktual tanah didapatkan panjang lahan tanpa vegetasi sebesar 102cm, lebar lahan tanpa vegetasi sebesar 42cm, panjang lahan vegetasi sebesar 102 cm, lebar lahan vegetasi sebesar 41cm, massa awal kertas saring pada perlakuan vegetasi sebesar 1,247 gram, massa awal kertas saring pada perlakuan tanpa vegetasi sebesar 1,217 gram, selanjutnya massa kertas saring setelah dikeringkan di dalam oven dengan suhu 105o selama 1 jam dengan perlakuan tanpa vegetasi massa kertas saring beserta endapan sebesar 1,260 gram, dan massa kertas saring beserta endapan pada perlakuan vegetasi sebesar 1,341 gram, rainfall simulator dijalalankan selama 5 menit, Volume total tetesan tanpa vegetasi sebesar 2080 ml, volume tetesan pada lahan vegetasi sebesar 1500 ml dan volume sampel yang digunakan sebesar 50 ml. Selanjutnya pada penggunaan erosi dengan metode USLE didapatkan nilai R dengan ketetapan sebesar 3,012 KJ/ha/tahun, K sebesar 0,7182 ton/KJ, kemiringan (S) sebesar 24,75%, dan LS sebesar 1,10344.
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
3. Analisa Perhitungan Dari data hasil pengamatan dilakukan perhitungan untuk mendapatkan besarnya erosi aktual pada tanah. Terdapat dua perlakuan yaitu pada perlakuan tanpa vegetasi dan pada perlakuan dengan vegetasi. Sebelumnya mengubah dimensi waktu pada kedua perlakuan dari menit ke tahun yaitu 5 menit maka dalam setahun berarti 9,5129 x 10-6. Pada perlakuan tanpa vegetasi luas lahan didapatkan dengan persamaan luas lahan sama dengan mengalikan panjang dengan lebar bak penampung tanah dan didapatkan hasil sebesar 4,284 x 10-5 hektar. Selanjutnya mengukur berat kering (D) dilakukan dengan persamaan : D tanpa vegetasi =
x V total tanpa vegetasi ;
dengan M tanpa vegetasi adalah massa kertas saring beserta endapan setelah dioven dengan perlakuan tanpa vegetasi, Mo adalah massa kertas saring, V sampel adalah banyaknya sampel berupa larutan yang diteliti dan V total tanpa vegetasi adalah jumlah dari hasil tetasan pada bak penampungan lahan tanpa vegetasi sehingga hasil perhitungan yang didapatkan sebesar 1,7888 x 10-6 ton. Kemudian menghitung Erosi aktual dengan persamaan : Erosi Aktual = ; dengan D tanpa vegetasi adalah berat kering dari hasil perhitungan sebelumnya sehingga didapatkan hasil sebesar 4389,3417 ton/ha/tahun. Pada perlakuan dengan vegetasi dengan menggunakan rumus yang sama pada perlakuan tanpa vegetasi didapatkan hasil sebesar 4,182 x 10-5 hektar. Selanjutnya mengukur berat kering (D) dilakukan dengan persamaan : D vegetasi = x V total vegetasi ; dengan M vegetasi adalah massa kertas saring beserta endapan setelah dioven dengan perlakuan pada lahan vegetasi, Mo adalah massa kertas saring, V sampel adalah banyaknya sampel berupa larutan yang diteliti dan V total vegetasi adalah jumlah dari hasil tetesan pada bak penampungan lahan dengan vegetasi sehingga hasil perhitungan yang didapatkan sebesar 2,82 x 10-6 ton.
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Kemudian menghitung Erosi aktual dengan persamaan : Erosi Aktual = ; dengan D vegetasi adalah berat kering dari hasil perhitungan sebelumnya sehingga didapatkan hasil sebesar 7088,4641 ton/ha/tahun. Selanjutnya dilakukan perhitungan dalam pendugaan erosi untuk mencari erosi aktual dengan metode USLE dengan persamaan A = R x K x L x S x C x P ; dengan A adalah erosi aktual atau banyaknya tanah tererosi (ton/ha/tahun), R adalah faktor curah hujan dan aliran permukaan (KJ/ha/tahun), K adalah faktor erodibilitas (kepekaan) tanah (ton/KJ), L adalah faktor panjang lereng, S adalah faktor kemiringan/kecuraman lereng, C adalahfaktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanah serta P adalah faktor tindakan khusus konservasi tanah. Pada perlakuan tanpa vegetasi dengan nilai C dan P tanpa vegetasi adalah 1 maka didapatkan hasil perhitungan sebesar 2,386981711 ton/ha/tahun. Selanjutnya pada perlakuan lahan dengan vegetasi dimana tanaman/vegetasi yang digunakan adalah tanaman jagung dengan nilai C adalah 0,7 dan nilai P adalah 1 maka didapatkan hasil perhitungan sebesar 1,670887198 ton/ha/tahun.
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
4. Analisa Hasil Dari Nomograf Dari data tekstur tanah Sukoanyar yang telah diketahui dimasukkan ke dalam nomograf untuk mendapatkan nilai erodibilitas tanah (K). Pada nomograf 1 ditandai data %pasir halus dan %debu sebesar 78%, selanjutnya ditarik garis ke %pasir sebesar 4% dan ditarik garis ke arah jumlah/kandugan bahan organik sebesar 1,11%. Kemudian pada nomograf 2 ditarik garis dari nomograf 1 ke garis struktur tanah ke 1 (very fine granular) atau granular lemah, selanjutnya ditarik garis ke permeabilitas tanah sukoanyar sebesar 22,9 cm/jam dimana permeabilitas tanah pada jenis sukoanyar ini cepat. Kemudian ditarik garis ke erodibilitas tanah dan didapatkan nilai erodibilitastanah sebesar 54 %. Selanjutnya dimasukkan ke persamaan 0,54 x 1,33(ketetapan) = 0,7182.
5. Pembahasan 5.1 Mengapa Air Hasil Limpasan Perlakuan Vegetasi Lebih Keruh Dibandingkan Dengan Non Vegetasi Banyaknya erosi tergantung berbagai faktor. Faktor Iklim, termasuk besarnya dan intensitas hujan/presipitasi, rata-rata dan rentang suhu, begitu pula musim, kecepatan angin, frekuensi badai. faktor geologi termasuk tipe sedimen, tipe batuan, porositas dan permeabilitasnya, kemiringan lahan. Faktor biologis termasuk tutupan vegetasi lahan, makhluk yang tinggal di lahan tersebut dan tata guna lahan oleh manusia. Umumnya, dengan ekosistem dan vegetasi yang sama, area dengan curah hujan tinggi, frekuensi hujan tinggi, lebih sering kena angin atau badai tentunya lebih terkena erosi. Daerah berlereng mempunyai risiko tererosi yang lebih besar daripada tanah di daerah datar. Selain tidak stabil akibat pengaruh kemiringan, tetasan yang jatuh akan terus menerus memukul permukaan tanah sehingga memperbesar risiko erosi. Berbeda dengan daerah datar, selain massa tanah dalam posisi stabil, air tetesan yang jatuh tidak selamanya memukul permukaan tanah karena dengan cepat akan terlindungi oleh genangan air. sedimen yang tinggi kandungan pasir atau silt, terletak pada area dengan kemiringan yang curam, lebih mudah tererosi, begitu pula area dengan batuan lapuk atau batuan pecah. porositas dan permeabilitas sedimen atau batuan berdampak pada kecepatan erosi, berkaitan dengan mudah tidaknya air meresap ke dalam tanah. Jika air bergerak di bawah tanah, limpasan permukaan yang terbentuk lebih sedikit, sehingga mengurangi erosi permukaan. Sedimen yang mengandung banyak lempung cenderung lebih mudah bererosi daripada pasir atau silt. Dalam meninjau pengaruh vegetasi terhadap mudah tidaknya tanah tererosi, harus dilihat apakah vegetasi penutup tanah tersebut mempunyai struktur tajuk yang berlapis sehingga dapat menurunkan kecepatan terminal air hujan dan memperkecil diameter tetesan air hujan.
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Pada dasarnya tanaman mampu mempengaruhi erosi karena adanya 1) intersepsi air hujan oleh tajuk dan adsobsi melalui energy air hujan, sehingga memperkecil erosi, 2) pengaruh terhadap struktur tanah melalui penyebaran akar -akarnya, 3) pengaruh terhadap limpasan permukaan, 4) peningkatan aktifitas mikroorganisme dalamtanah, 5) peningkatan kecepatan kehilangan air karena transpirasi. Vegetasi juga dapat menghambat aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi, selain itu juga penyerapan air ke dalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penyerapan air melalui vegetasi). Jadi dapat saya simpulkan bahwa air hasil limpasan perlakuan vegetasi lebih keruh dibandingkan dengan air hasil limpasan perlakuan non vegetasi bukan hanya dikarenakan jenis tanaman yang digunakan akan tetapi permeabilitas tanah juga dapat mempengaruhi keruh atau tidaknya air limpasan yang dihasilkan dair simuasi erosi tersebut.
5.2 Faktor – Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Erosi Pada Praktikum Dan Bandingkan Dengan Literatur Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi adalah sebagai berikut : Kecepatan pompa mempengaruhi jumlah air limpasan yang dihasilkan Kemiringan lahan pada bak penampung Nilai permeabilitas dari sampel tanah yang digunakan Banyaknya bahan organik pada sampel tanah Jenis vegetasi yang digunakan Serta nilai erodibilitas tanah itu sendiri
Hal ini hampir sama dengan literature yang diapatkan, dimana Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi antara lain (Prasetyo, 2007) : Iklim Tanah Topografi Tanaman/Vegetasi Macam Penggunaan Lahan Kegiatan manusia Karakteristik hidrolika sungai Karakteristik penampung sedimen Karakteristik penampung sedimen, check dam, dan waduk Kegiatan gunung berapi Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
5.3 Bandingkan Nilai Pendugaan Erosi Menurut Universal Soil Loss Equation (USLE) Pada Lahan Vegetasi Dan Tanpa Vegetasi Dari hasil perhitungan nilai pendugaan erosi menurut Universal Soil Loss Equation (USLE) pada dua perlakuan yaitu lahan dengan vegetaasi dan lahan tanpa vegetasi yang didapatkan nilai A atau banyaknya tanah yang tererosi lebih besar pada perlakuan tanpa vegetasi dimana pada perlakuan tanpa vegetasi didapatkan nilai erosi aktual sebesar 2,386981711ton/ha/tahun dan perlakuan dengan vegetasi didapatkan nilai erosi aktual sebesar 1,670887198 ton/ha/tahun. Hal ini berbanding terbalik dengan hasil perhitungan erosi aktual dimana didapatkan perlakuan dengan vegetasi didapatkan nilai erosi aktual sebesar 7088,4641 ton/ha/tahun dan perlakuan tanpa vegetasi didapatkan nilai erosi aktual sebesar 4389,3417 ton/ha/tahun.
5.4 Bandingkan Nilai Erosi Aktual Dan Erosi USLE Pada Lahan Vegetasi Dan Tanpa Vegetasi. Serta Kategorikan Tingkat Erosinya Sesuai Dengan FINNEY Dan MORGAN Dari data hasil perhitungan nilai erosi aktual, besarnya erosi aktual terdapat pada perlakuan dengan vegetasi dibandingkan dengan perakuan tanpa vegetasi. Sementara perhitungan besarnya nilai erosi menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) terdapat pada perlakuan tanpa vegetasi dibandingkan dengan perlakuan dengan vegetasi. Metode penduga USLE serta Morgan dan Finney termasuk kedalam metode kotak kelabu, yaitu hanya beberapa prose dari bagaimana erosi itu terjadi diketahui. Sehingga perhitungan dengan metode ini didasarkan pada penentuan faktor-faktor yang paling penting setelah melalui observasi, pengukuran, teknik statistic dan menghubungkan faktor-faktor tersebut dengan jumlah tanah yang hilang. Kedua metode erosi baik USLE serta Metode Morgan dan Finney cenderung memberikan hasil dugaan yang lebih besar dibandingkan dengan erosi yang sebenarnya. Metode Morgan dan Finney dapat dipergunakan untuk menduga besar erosi di lokasi penelitian tetapi tidak untuk metode USLE.
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
5. Penutup Kesimpulan Erosi merupakan proses penghancuran dan pelapukan partikel-partikel tanah dan perpindahan partikel tersebut akibat adanya erosive transport agent seperti air dan angin. Umumnya erosi terjadi dengan 3 proses yaitu penghancuran, pengangkutan dan pengendapan. Vegetasi melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung tetesan air hujan yang dapat menghancurkan agregat tanah, sehingga terjadi pemadatan tanah. Air hasil limpasan perlakuan vegetasi lebih keruh dibandingkan dengan air hasil limpasan perlakuan non vegetasi bukan hanya dikarenakan jenis tanaman yang digunakan akan tetapi permeabilitas tanah juga dapat mempengaruhi keruh atau tidaknya air limpasan tersebut.
2. Saran Praktikum yang telah dilakukan sudah cukup baik, asisten menjelaskan dengan baik hanya saja terlalu cepat dalam mejelaskan akan tetapi praktikan dapat memahami maksud dan tujuan dari praktikum Simulasi Erosi Tanah. Terima kasih.
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo, Suntoro Wongso. 2008 Peran Agroforestri Dalam Menanggulangi Banjir dan Longsor Daerah Aliran Sungai. Surakarta : Universitas Negeri Surakarta. Butar, M.J.B Oktafia, et.al. 2013. Pendugaan Erosi Tanah di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun berdasarkan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE). Medan : Universitas Sumatera Utara. Fitriyah, Fifi Nur. 2014. Penanganan Masalah Erosi dan Sedimentasi di Kawasan Kelurahan Perkamil. Manado : Universitas Sam Ratulangi. Khosim, Amir., dan Lubis, M. Kun. 2006. Geografi. Jakarta : Grasindo. K.G. Renard, et.,al. 2010. Universal Soil Loss Equation and Revisd Universal Soil Loss Equation. United States America : Southwest Watershed Research Center. Masnang, Andi , Naik Sinukaban, Sudarsono, Dan Ngaloken Ginting. 2014. Kajian Tingkat Aliran Permukaan dan Erosi, Pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan Di Sub Das Jenneberang Hulu. Kendari : Universitas Haluoleo. Maier, Raina M. et al. 2009. Environmetntal Microbiology Second Edition. United States America : Elsevier Academic Press Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman : Deepublish. Nugraha, Dian. 2003. Pendugaan Erosi Menggunakan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dan Metode Morgan, Morgan dan Finney. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Nursa’ban, Muhammad. 2006. Pengendalian Erosi Tanah Sebagai Upaya Melestarikan Kemampuan Fungsi Lingkungan. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Prasetyo, Andi. 2007. Penggunaan Check DAM dalam Usaha Menanggulangi Erosi Alur. Semarang : Universitas Diponegoro. Tarigan, R. Dela. 2011. Pengaruh Erosivitas Dan Topografi Terhadap Kehilangan Tanah Pada Erosi Alur di Daerah Aliran Sungai Secang Desa Hargotirto Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
LAMPIRAN LITERATUR DAN LAMPIRAN DHP
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
TAMBAHAN LITERATUR
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan
Nama NIM Kelas Kelompok
: Nurlina Yunita Makatita : 135100200111020 :E : E2
Simulasi Erosi Tanah Praktikum Teknik Konservasi Lingkungan