Titrasi bebas air (Titration in nonaqueos solvent)
Nina Salamah, MSc., Apt Farmasi UAD
Titrasi Bebas Air (TBA)
Sulit / tidak larut dalam air Analit tidak reaktif Harus tidak ada H2O, CO2
Reaksi Netralisasi
Pengertian Titrasi Bebas Air adalah titrasi yang menggunakan pelarut organik sebagai pengganti air. titrasi ini dilakukan pada zat asam atau basa lemah seperti halnya asam-asam organik atau alkaloida. Alkaloida sukar larut dalam air juga kurang reaktif dalam air, seperti misalnya garamgaram amina dimana garam-garam dirombak dulu menjadi basa bebas yang larut dalam air.
Pelarut Untuk Titrasi Bebas Air
melarutkan zat yang dititrasi
tidak bereaksi baik dengan titran.
murah dan mudah pemurniannya jika perlu dan tidak kompleks hasil titrasi berupa larutan atau kristal
Tipe pelarut dalam titrasi bebas air
Pelarut amfiprotik, pelarut yang memiliki sifat asam atau basa Contoh : Metanol, Etanol, Asam asetat, dll Pelarut aprotik, pelarut tidak memiliki sifat asam atau basa (inert) Contoh : Benzena, karbon tetraklorida dan kloroform Pelarut protofilik, pelarut yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap proton (menaikan ionisasi asam lemah dengan menggabungkan proton yang dimiliki) Contoh : piridin, formamid, dietilamin dll Pelarut protogenik, proton donor Contoh : asam florida, HCl dan asam sulfat
Pelarut protogenik
Menghasilkan proton Contoh: Asam-asam kuat (HCl, H2SO4) Tidak tepat pada TBA
Pelarut protofilik
Suka proton Meningkatkan ionisasi asam lemah dengan menggabung proton yang dimiliki Contoh piridin, formamid, dietilamin Misal pada titrasi fenol/ asam karbol ArOH + C5H4N
ArO- + C5H4NH+
C5H4NH+ + NaOCH3 Jadi reaksi totalnya ???
C5H4N + CH3OH + Na+
Pelarut aprotik
Menurunkan ionisasi asam Tidak memiliki sifat asam dan basa (inert) Contoh pelarut non polar : benzen, CCl4, HC alifatik
Pelarut amfiprotik Merupakan gabungan dari protofilik + protogenik ( amfoter) Contoh: alkohol, asam asetat glasial Melepas proton (protogenik)
ArNH2 + CH3COOH
ArNH3+ + CH3COO-
Menangkap proton (protofilik) CH3COOH + HClO4
CH3COOH2+ + ClO4-
Titran yang bersifat asam Contoh :asam perklorat; asam ptoluensulfonat; asam 2,4 dinitrobenzensulfonat. yang bersifat basa Contoh :tetra butilamonium hidroksida, natrium asetat, kalium metoksida, dan natrium aminoetoksida.
Titik Akhir Titrasi Titik akhir titrasi bebas air dapat ditentukan dengan metode potensiometri atau dengan penambahan indikator-Indikator : Asam : kristal violet, metil violet, metil merah Basa : Fenolftalein, timol biru, violet azo Indikator yang digunakan adalah berupa senyawa organic yang bersifat asam atau basa lemah, dimana warna molekulnya berbeda dengan warna bentuk ionnya.
Asam asetat glasial Adanya H2O akan menyebabkan kompetisi dengan basa nitrogen H20 + HClO4 H3O+ + ClO4RNH2 + HClO4 RNH3+ + ClO4 Akibatnya volume titrasi menjadi lebih besar karena juga untuk menitrasi air (perubahan warna kurang tajam) Untuk menghilangkan air ditambah asam asetat anhidrat Kadar air dalam TBA maksimal 0.02-0.05 %
TAT
Indikator : kristal violet, Titran: HClO4 perubahan warna dari violet menjadi biru-hijau Untuk tahu TAT: indikator + 1 tetes pelarut (as asetat glasial) violet kmd + 1 tetes HClO4 berubah menjadi biru-hijau
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Titrasi Bebas Air
Suhu Umumnya dilakukan pada suhu kamar, apabila bukan pada suhu kamar akan mempengaruhi volume titran sehingga perlu dilakukan koreksi Kandungan air Adanya air akan mengurangi ketajaman titik belok titrasi.
Aplikasi titrasi bebas air 1.Obat Sulfa-SO2-NH-(asam) dengan alkali metoksida (basa) dalam pelarut benzen-metanol atau difenilformamida 2. Basa lemah(amina, asam amino dan anion asam lemah) dalam asam asetat glasial dengan asam perklorat.
Contoh analisis TBA OH
Titran
1.
:
NaOCH3
N
Pelarut
Analit
Pada saat :
>>> N
+
+ N
OH
Asam lemah
N
-
O
+
H
Asam kuat
Titran NaOCH3 >>> OH
Bersaing mendapat H+ dari
2.
NH2
Analit :
Titran : HClO4 Pelarut : CH3COOH
CH3COO- +
CH3COOH
H+ O
HClO4 +
CH3COOH
CH3
C
+ ClO4-
+OH2
Asetat terprotonasi +
NH3
NH2
+ CH3COOIon asetat
+ CH3COOH
O
O H3C
C
+ CH3COO-
2 H3C
+
C +OH2
OH2
+ ClO4-
+ HClO4
NH
+
Latihan soal
Timbang seksama 1 g ephedrin HCl larutkan dalam 50 ml as asetat glasial. Ambil 10 ml dan dilarutkan dalam 25 mlpelarut kmd + 10 ml Hg-asetat+ 5 tetes kristal violet kmd titrasi dengan baku HClO4 0.1N. Lakukan titrasi blanko. Jika volume titran adalah 9,80 ml dan volume blanko adalah 0,80 ml, berapakah kadar ephedrin HCl? Diket: BM Ephedrin HCl: 201,7
Penetapan kadar Efedrin HCl
Timbang seksama lebih kurang 500 mg sampel, larutkan dalam 25 ml asam asetat glacial P. tambahkan 10 ml raksa(II)asetat LP dan 2 tetes kristal violet. Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N hingga warna hijau zamrud. Lakukan penetapan blangko. (Tiap ml asam perklorat 0,1 N setara dengan 20,17 mg C10H15NO.HCl) Perhitungan kadar ???
Deteksi Titik Akhir
Konvensional
→ coba-coba
(kristal violet, α naptol dll)
Potensiometri
Konduktometrik
Amperometri
pengalaman
Soal
Timbang seksama lebih kurang 500 mg sampel metamfetamin HCl, larutkan dalam 25 ml asam asetat glacial P. tambahkan 10 ml raksa(II)asetat LP dan 2 tetes kristal violet. Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N hingga warna hijau zamrud. Lakukan penetapan blangko. Diket: V blanko = 0.5 ml BM metamfetamin = 185.2
Kadar metamfetamin HCl adalah 74.08% Soal: Berapa ml HClO4 yang digunakan utk menitrasi hingga terbentuk TAT ???
Daftar Pustaka Day, R.A and Underwood, A.L alih bahasa Iis sopyan, (2002), Analisis kimia kuantitatif, edisi ke-6, Erlangga Jakarta, Harvey, D (2000), Modern analytical chemistry, Mc Graw hill higher education, North America. Vogel, A.I (1989), Vogel’s textbook of quantitative chemical analysis, 5th ed, revised by Jeffery, G.H, et al, Longman. England.