FAJAR RAHMAWAN MARINE SCIENCE Brawijaya University BERSIFAT PRIVASI
PENDAHULUAN Tide Model Driver (TMD) : dikembangkan oleh Gary Egbert dan Lana Erofeeva di Oregon State University; yang memodelkan pasang surut dengan menggunakan resolusi medium 1/40x1/40 untuk wilayah global; Aplikasi TMD menggunakan data baru yaitu TPXO7.1 menggantikan data TPXO6.2; terdiri dari data asimilasi TOPEX/Poseidon serta Radar satelit altimetry TOPEX Tandem (untuk wilayah kutub), in situ data berasal dari tide gauge untuk wilayah Antartika dan Artik. TPXO7.1 adalah data untuk mengetahui pasang surut yang akurat pada saat ini terutama untuk lintang tinggi. TMD dapat dijalankan melalui GUI Matlab; untuk melihat gambaran dari scribt TMD dapat dilihat REDME.pdf ; adapun proses penginstalannya dapat dilihat pada bagian dibawah. A. Cara Instal Pada Matlab 1. Untuk me runing TMD saya menggunakan Matlab versi R2009a;
Tampilan awal MATLAB R2009a 2. Letakkan folder “TMD” pada direktori dimana toolbox Matlab anda berada : (untuk versi R2009a berada pada “ C:\Program Files\MATLAB\R2009a\toolbox”) untuk mempermudah pemanggilan TMD dari Command Window di Matlab; (sebenarnya diletakkan dimana pun tidak masalah asalkan Curr ent Di rectory pada matlab selalu terbuka pada folder TMD) 3. Setelah Matlab terbuka pilih FileSet Path (untuk memanggil TMD pada Folder)
1
4. Pilih Add Folder (Letakkan folder TMD pada “Browse For Folder”)OK Move to TopSaveClose
5. Pada Current Directory harus berada pada folder TMD
6. Ketikkan TMD pada Command Window Enter
7. Masukkan data model Model_tpxo7.1Open
yang
akan
digunakan
disini
saya
menggunakan
Dan tampilan awalnya seperti ini :
2
Jika menggunakan model ind.tar DATAModel_ind maka tampilanny sebagai berikut : (bedanya adalh tampilan Map dan versi data)
B. Penggunaan beserta Pengertian dasar 1. Bagian dari TMD a. Map (TPXO7.1)
a1 a2 a3 Merupakan tampilan Map dunia yang memiliki informasi : a1. Plot Batimetri a2. Plot Amplitude a3. Plot Phase
3
b. Berisi tentang komponen utama pasang surut
Nb : Lunar (Bulan) & Solar (Matahari) (berakhiran 1 : diurnal; berakhiran 2 : semi diurnal) Data yang akan di running
c.
u = Kecepatan kearah timur (cm/s) (vektor kecepatan)
v = Kecepatan kearah utara (cm/s) (vektor kecepatan)
Ell = Tidal ellipse (cm/s)
z = Elevasi (m)
U = Transport kearah timur (m2/s)
V = Transport kearah utara (m2/s)
4
Input from File : jika ada koordinat input maka dimasukkan; (saran: sebaiknya menggunakan cara manual dengan mengetikkan koordinat pada Point dan tidak perlu di berikan bulatan, koordinat dalam bentuk decimal degress, lihat Google Earth untuk mempermudah)
Append File : wajib diisi karna sebagai file hasil yang memberikan informasi data yang anda run; sesuai dengan yang diinginkan; data tersebut berformat .out dan dapat dibuka dengan menggunakan Microsoft Office Excel (open withExcel) d. Masukan Koordinat dan waktu :
Point : digunakan untuk menentukan koordinat mana yang akan digunakan/ masukkan saja koordinat secara manual; Start Time : akan muncul jika ingin melakukan predict tide (prediksi pasang surut) isikan saja secara manual Sub-grid : digunakan untuk memperbesar atau drag area yang ditentukan Full grid : untuk mengembalikan ke tampilan Map semula RESTART : digunakan untuk memilih kembali data Model yang akan digunakan
GO : digunakan untuk merunning program Mode yang ingin diketahui
e.
Predict tide : prediksi pasang surut; Extract tidal constant : mengetahui komponen pasang surut yang kemudian dianalisa tipenya dengan menghitung nilai Formzahl
Silahkan pilih informasi apa yang anda butuhkan untuk Ell Extract tidal constant
Silahkan pilih informasi apa yang anda butuhkan untuk (u,v,z,U,V) (Predict tide, Extract tidal constant)
5
C. Menentukan tipe pasang surut
Pilih z Extract tidal constant Plot Amplitude didapatkan (contoh) pada Command Window :
Menentukan tipe pasutnya menggunakan rumus Formzahl
Ketikkan di Command Window; k1=201.29; o1=161.33; m2=174.24; s2=62.46; Formzahl=(k1+o1)/(m2+s2) sehingga didapatkan Formzahl :
6
Angka 1,5320 tersebut menunjukkan bahwa tipe pasang surutnya adalah Pasut Campur an dominan tunggal , sesuai dengan : Bila F < 0,25 : Pasut Ganda Bila 0,25 < F < 1,5 : Pasut Campuran Dominan Ganda Bila 1,5 < F < 3 : Pasut Campuran Dominan Tunggal Bila F>3 : Pasut Tunggal Bila ingin mengetahui : MSL = Z0 + 1,1 ( M2 + S2 ) DL = MSL – Z0 MHWL = Z0 + (M2+S2) HHWL = Z0+(M2+S2)+(O1+K1) MLWL = Z0 – (M2+S2) LLWL = Z0-(M2+S2)-(O1+K1) . HAT = Z0 + ∑Ai = Z0 + (M2 + S2 + N2 + P1 + O1 + K1) LAT = Z0 – ∑Ai = Z0 – (M2 + S2 + N2 + P1 + O1 + K1) MSL = Muka air laut rerata (mean sea level ), adalah muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagai referensi untuk elevasi di daratan MHWL = Muka air tinggi rerata (mean high water level), adalah rerata dari muka air tinggi selama periode 19 t ahun HHWL = Muka air tinggi tertinggi (highest high water level), adalah air tertinggi pada saat pasang surut purnama atau bulan mati MLWL = Muka air rendah rerata (mean low water level), adalah rerata dari muka air rendah selama periode 19 tahun LLWL = Air rendah terendah (lowest low water level), adalah air terendah pada saat pasang surut purnama atau bulan mati DL = Datum level HAT = Tinggi pasang surut LAT = Rendah pasang surut
D. Lampiran pembacaan data koordinat input berformat .txt (harus berada pada “C:\Program Files\MATLAB\R2009a\toolbox\TMD\tmd_toolbox”) ex: LabuhanBajo.txt
Keterangan : lat : Lintang (Decimal degrees) mm : Bulan hh : Jam (dimulai dari 00-23) sec : detik TSlength : panjang durasi prediksi dalam jam
lon : Bujur (Decimal degrees) dd : Hari mi : Menit dt (min) : interval dalam menit
7
Contoh Hasil run adalah (z;Predic Tide; Plot Amplitude)