79
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain The Nonrandomized Pretest Posttest Control Group Design, dimana peneliti ingin mengetahui pengaruh penyuluhan, disiplin serta kombinasi penyuluhan dan disiplin yang merupakan variabel bebas terhadap perilaku hygiene perorangan murid SD yang merupakan variabel terikat. Kelompok perlakuan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok yang diberi intervensi penyuluhan, kelompok yang diberi intervensi disiplin, dan kelompok yang diberi intervensi kombinasi penyuluhan dan disiplin. Adapun kelompok pembanding tidak diberikan perlakuan apa pun. Selanjutnya keempat kelompok diukur pengetahuan, sikap, dan tindakannya tentang hygiene perorangan dalam mencegah penyakit-penyakit infeksi (O1,O3,O5 dan O7) atau disebut pretest. Kepada kelompok perlakuan yang diberikan intervensi berupa penyuluhan (PY), disiplin (PD), dan kombinasi penyuluhan dan disiplin (K), setelah jangka waktu tertentu (waktu intervensi dalam penelitian ini kurang lebih enam minggu) diukur kembali pengetahuan, sikap dan tindakannya, demikian pula pada kelompok pembanding (O2,O4,O6 dan O8) atau disebut posttest, kemudian dilakukan analisis untuk melihat ada tidaknya perbedaan perilaku sebelum dan setelah intervensi (O1 dan O2; O3 dan O4; O5 dan O6; O7 dan O8;) atau ada tidaknya efek intervensi. Adapun desainnya sebagai berikut : (Murti, 1997)
O1 PD O2
O3 PY O4
O5 K O6
O7 - O8
Gambar 3: Desain Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada empat SD di Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Masing-masing SD berada di desa yang berbeda, SDN No 1 Wombo berada di Desa Wombo Mpanau, SDN No 2 Wombo berada di Desa Wombo Induk, SDN No 3 Wani berada di Desa Wani Lumbu Petigo dan SDN No 4 Wani berada di Desa Wani I, dengan pertimbangan bahwa di sekolah-sekolah tersebut terdapat UKS namun tidak berjalan dengan baik, bahkan dua sekolah diantaranya tidak terdapat ruang UKS. Selain itu berdasarkan data Puskesmas Wani menunjukkan bahwa tahun 2012 di Desa Wani I terjadi peningkatan kasus scabies dan tahun 2011 di Desa Wombo pernah terjadi KLB Diare. Lebih jauh lagi, bahwa penduduk Kabupaten Donggala memiliki persentase yang rendah dalam berperilaku hygiene (berperilaku BAB dan cuci tangan dengan benar) yaitu 44,9% dan 29,7%. (Balitbangkes Depkes RI. 2008)
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, dengan rincian sebagai berikut:
Pengamatan dan pengumpulan data di lapangan dilakukan selama 2 bulan atau kurang lebih 8 minggu, meliputi :
Pelaksanaan pre test di SDN 2 Wombo tanggal 12-13 Maret 2013,
di SDN 1 Wombo tanggal 14-15 Maret 2013, di SDN 4 Wani I tanggal 16-17 Maret 2013, dan di SDN 3 Wani tanggal 18 Maret 2013.
Pelaksanaan penyuluhan dimulai tanggal 19 Maret di SDN 1 Wombo dan 20 Maret di SDN 3 Wani, setiap minggu dengan durasi kurang lebih 60 menit.
Pelaksanaan pendisiplinan dimulai tanggal 21 Maret 2013 di SDN 4 Wani I, setiap hari sebelum mata pelajaran pertama dimulai yakni jam 6.30-7.30 WITA.
Pelaksanaan intervensi kombinasi dimulai tanggal 20 Maret saat sebelum penyuluhan.
Pelaksanaan post test di SDN 1 Wombo tanggal 26 April 2013, di SDN 3 Wani tanggal 27 April 2013, di SDN 4 Wani I tanggal 28-29 April 2013, dan di SDN 2 Wombo tanggal 30 April 2013.
Melengkapi data penelitian sampai tanggal 13 Mei 2013
Pengolahan dan analisis data dilakukan selama 1 bulan
Laporan akhir disusun selama 3 minggu
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini dibedakan atas populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target adalah populasi yang dibatasi oleh karakteristik demografi, dalam hal ini adalah murid-murid SD di Kec. Tanantovea Kab.Donggala Propinsi Sulawesi Tengah. Sedangkan populasi terjangkau adalah populasi yang dibatasi oleh tempat dan waktu, dalam hal ini adalah murid SDN 1 Wombo, murid SDN 2 Wombo, murid SDN 3 Wani dan murid SDN 4 Wani I. Adapun jumlah murid masing-masing sekolah yaitu murid SDN 1 Wombo sebanyak 118 orang, murid SDN 2 Wombo sebanyak 121 orang, murid SDN 3 Wani sebanyak 138 orang dan murid SDN 4 Wani I sebanyak 125 orang, sehingga jumlah populasi sebanyak 502 orang.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari murid SD yang dipilih. Dalam menetapkan sampel, dilakukan langkah sebagai berikut: (Sastroasmoro,2011)
Menetapkan populasi terjangkau
Menetapkan kriteria pemilihan.
Berikut ini adalah kriteria inklusi dan kriteria ekslusi sampel.
Kriteria Inklusi :
Murid SDN 1 Wombo, murid SDN 2 Wombo, murid SDN 3 Wani dan murid SDN 4 Wani I, berusia 7-9 tahun, dengan pertimbangan bahwa anak pada usia ini memiliki sifat khas yakni sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, dan menghendaki nilai-nilai (angka rapor, skor) yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak (Suryabrata, 2012), atau pada umumnya masih duduk dibangku kelas satu sampai tiga.
Masih dinyatakan aktif bersekolah
Bersedia berpartisipasi dalam penelitian
Kriteria Eksklusi:
Tidak kooperatif
Berdasarkan kriteria diatas, maka murid SDN 1 Wombo yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel sebanyak 52 anak, murid SDN 2 Wombo sebanyak 60 anak, murid SDN 3 Wani sebanyak 64 anak dan murid SDN 4 Wani I sebanyak 45 anak. Selanjutnya tiga SD masing-masing akan diberikan satu jenis intervensi, sedangkan satu SD tidak diberikan perlakuan apapun.
Menetapkan Besar Sampel
Dengan menggunakan tabel krejcie, pada alpha 0,05, N1=52, maka besar sampel (sample size) s1=45 anak; N2=60 maka s2=50 anak; N3=64 maka s3=54 anak; dan N4=45 maka s4=40 anak, maka jumlah sampel dari empat sekolah adalah 189 anak (Sugiyono,2009).
Penarikan Sampel
Karena populasi berstrata maka teknik penarikan sampel dilakukan dengan cara Proportionate Stratified Random Sampling, dengan langkah sebagai berikut:
Sampel SDN 1 Wombo
Ketahui terlebih dahulu jumlah murid kelas I s/d III. Diketahui di SDN 1 jumlah murid kelas I=17 orang, kelas II=18 orang, dan kelas III=16 orang
Menentukan jumlah sampel untuk tiap kelas, maka :
Untuk kelas I =1752x45=15 anak
Untuk kelas II =1852x45=16 anak
Untuk kelas III =1652x45=14 anak
Jumlah Sampel = 45 anak
Buat list / daftar yang yang berisi nomor urut, nama murid dan kelas.
Menarik sampel dengan cara acak sederhana sampai besar sampel terpenuhi. Subyek yang terpilih selanjutnya disebut responden
Sampel SDN 2 Wombo
Ketahui terlebih dahulu jumlah murid kelas I s/d III. Diketahui di SDN 1 jumlah murid kelas I=26 orang, kelas II=16 orang, dan kelas III=18 orang
Menentukan jumlah sampel untuk tiap kelas, maka :
Untuk kelas I =2660x50=22 anak
Untuk kelas II =1660x50=13 anak
Untuk kelas III =1860x50=15 anak
Jumlah Sampel = 50 anak
Buat list / daftar yang yang berisi nomor urut, nama murid dan kelas.
Menarik sampel dengan cara acak sederhana sampai besar sampel terpenuhi. Subyek yang terpilih selanjutnya disebut responden
Sampel SDN 3 Wani
Ketahui terlebih dahulu jumlah murid kelas I s/d III. Diketahui di SDN 1 jumlah murid kelas I=20 orang, kelas II=25 orang, dan kelas III=19 orang
Menentukan jumlah sampel untuk tiap kelas, maka :
Untuk kelas I =2064x54=17 anak
Untuk kelas II =2564x54=21 anak
Untuk kelas III =1964x54=16 anak
Jumlah Sampel = 54 anak
Buat list / daftar yang yang berisi nomor urut, nama murid dan kelas.
Menarik sampel dengan cara acak sederhana sampai besar sampel terpenuhi. Subyek yang terpilih selanjutnya disebut responden
Sampel SDN 4 Wani
Ketahui terlebih dahulu jumlah murid kelas I s/d III. Diketahui di SDN 1 jumlah murid kelas I=13 orang, kelas II=15 orang, dan kelas III=17 orang
Menentukan jumlah sampel untuk tiap kelas, maka :
Untuk kelas I =1345x40=12 anak
Untuk kelas II =1545x40=13 anak
Untuk kelas III =1745x40=15 anak
Jumlah Sampel = 40 anak
Buat list / daftar yang yang berisi nomor urut, nama murid dan kelas.
Menarik sampel dengan cara acak sederhana sampai besar sampel terpenuhi. Subyek yang terpilih selanjutnya disebut responden
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer
Berikut ini adalah data primer dan cara pengumpulannya:
Hasil pretest dan postest pengetahuan tentang hygiene perorangan (berupa nilai) pada kelompok perlakuan dan kelompok pembanding, dikumpulkan dengan cara :
Responden diminta untuk mengisi kuesioner hygiene perorangan (19 pertanyaan), bagi responden yang belum bisa membaca dan menulis akan di wawancai oleh peneliti/enumerator
Memberi skor pada setiap jawaban responden
Menjumlahkan skor dari 19 pertanyaan tersebut kemudian dibagi 19, untuk kemudian disebut sebagai nilai.
Hasil pretest dan postest sikap tentang hygiene perorangan (berupa nilai) pada kelompok perlakuan dan kelompok pembanding, dikumpulkan dengan cara :
Responden diminta untuk mengisi angket yang berisi 12 pernyataan, bagi responden yang belum bisa membaca dan menulis akan di wawancai oleh peneliti/enumerator
Memberi skor pada setiap jawaban responden
Menjumlahkan skor dari 12 pernyataan tersebut kemudian dibagi 12, untuk kemudian disebut sebagai nilai.
Hasil pretest dan postest praktik/tindakan hygiene perorangan (berupa nilai) pada kelompok perlakuan dan kelompok pembanding, dikumpulkan dengan cara :
Observer melakukan pengamatan terhadap responden
Observer memberi skor setiap item pada check list
Akumulasi skor yang diperoleh dari 8 item tersebut kemudian dibagi 8, untuk kemudian disebut sebagai nilai.
Perbedaan nilai hasil pretest dan postest setelah penyuluhan, disiplin, serta kombinasi penyuluhan dan disiplin.
Data primer dikumpulkan oleh peneliti dan enumerator.
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi:
Data jumlah dan lokasi SD di Wilayah Kec. Tanantovea, diperoleh dari Dinas Pendidikan Kecamatan.
Data-data terkait UKS dan data penyakit diperoleh dari Puskesmas Wani
Data fasilitas sekolah yang terkait dangan perilaku hygiene perorangan, seperti WC, wastafel, tempat sampah,dll, diperoleh dari sekolah.
Data umum siswa, seperti pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dll, diperoleh dari sekolah.
E. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahapan dengan tujuan untuk memperoleh data yang akurat, meliputi :
Editing Kuesioner, yaitu mengecek seluruh kelengkapan pengisian kuesioner
Entry Data, yaitu memasukkan data dalam perangkat komputer
Cleaning data, yaitu mendapatkan data yang valid untuk dimasukkan dalam analisis
Program/software yang akan digunakan adalah program SPSS versi 18,00.
Analisis Data
Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan dengan menghitung nilai tengah (mean), nilai maksimum, nilai minimum, dan standar deviasi, untuk variabel pengetahuan, sikap dan tindakan baik pada pre test maupun post test.
Untuk mengetahui apakah data berdistibusi normal digunakan uji kolmogorov smirnov. Selain itu disusun pula tabel distribusi frekuensi untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, kelas responden, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu.
Analisis Bivariat
Guna melihat pengaruh intervensi terhadap variabel dependen, dilakukan analisis statistik dengan menggunakan uji t berpasangan (paired sample t test) bila data berdistribusi normal, dan uji wilcoxon bila data tidak berdistribusi normal. Pada kelompok penyuluhan pengaruh intervensi terhadap sikap dan tindakan dianalisis dengan uji t berpasangan, sedangkan terhadap pengetahuan dianalisis dengan uji wilcoxon. Pada kelompok disiplin pengaruh intervensi terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan dianalisis dengan uji t berpasangan, Demikian pula pada kelompok kombinasi, sedangkan pada kelompok kontrol pengaruh intervensi terhadap pengetahuan dan tindakan dianalisis dengan uji t berpasangan, dan pengaruh intervensi terhadap sikap dianalisis dengan uji wilcoxon.
Adapun untuk melihat perbedaan nilai pengetahuan, sikap dan tindakan dari keempat kelompok baik nilai hasil pretest maupun posttest digunakan uji Kruskal wallis. Untuk melihat perbedaan nilai berdasarkan jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu dan pekerjaan ibu digunakan uji t independent, sedangkan untuk melihat perbedaan nilai berdasarkan kelas responden dan pekerjaan ayah digunakan uji Kruskal wallis.
F. Penyajian Data
Setelah data dianalisis selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel, grafik disertai narasi.
G. Kontrol Kualitas Data
1. Uji Instrumen
Uji instrumen (kuesioner) dilakukan pada 19 responden diluar dari sampel, yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden yang diteliti yakni murid kelas satu, dua, dan tiga SD Wani Simboli pada tanggal 04 Maret 2013. Untuk menguji validitas kuesioner digunakan uji iteman (Riyanto, 2010). Pertanyaan penelitian disebut valid bila r hitung > r tabel, dan hasil uji validitas menunjukkan bahwa 19 pertanyaan memperoleh nilai r yang lebih besar dari r tabel, sehingga semua pertanyaan adalah valid. Hasil uji validitas terlampir.
Pemilihan lokasi penelitian
Keempat sekolah dasar dalam penelitian ini merupakan sekolah yang berasal dari empat desa yang berbeda yang ada di Kec.Tanantovea Kab. Donggala. Hal tersebut dilakukan agar pemberian intervensi yang berbeda pada setiap kelompok tidak terekspose ke kelompok lainnya, dan diharapkan intervensi yang diberikan lebih dapat dikontrol.
Enumerator
Enumerator yang dipilih adalah yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengumpulkan data di lapangan. Sebelum ke lapangan, mereka diberi pengarahan terlebih dahulu guna menyamakan persepsi tentang cara pengukuran/pengambilan data di lapangan.
Penyuluh
Penyuluhan kesehatan dalam penelitian ini dilakukan oleh penyuluh yang berasal dari bagian promosi kesehatan Puskesmas Wani. Latar belakang pendidikan penyuluh adalah D-III Kesling dan saat ini sedang melanjutkan pendidikan S1 Kesmas bidang promosi kesehatan, dengan masa kerja 15 tahun di bidang kesling dan promkes.
Intervensi penyuluhan kesehatan tersebut baik pada kelompok penyuluhan dan kelompok kombinasi dilakukan oleh penyuluh yang sama.
H. Uraian Intervensi
Pelaksanaan intervensi dilakukan pada tiga sekolah berbeda yakni, SDN 1 Wombo dengan intervensi penyuluhan, SDN 4 Wani I dengan intervensi disiplin, dan SDN 3 Wani dengan intervensi kombinasi.
Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan pada penelitian ini dilakukan oleh penyuluh Puskesmas Wani, dengan metode ceramah dan tanya jawab selama kurang lebih enam puluh menit dengan harapan bukan hanya penyuluh yang aktif tetapi siswa juga ikut aktif dalam proses pembelajaran. Adapun frekuensi penyuluhan yaitu enam kali, dilaksanakan seminggu sekali sesuai jadwal yang telah disepakati sebelumnya bersama pihak sekolah. Pokok-pokok materi penyuluhan terdiri dari hygiene perorangan secara umum, memelihara hygiene perorangan, dampak yang timbul jika tidak memperhatikan hygiene perorangan, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan hygiene perorangan, kerugian secara tidak langsung karena tidak memperhatikan hygiene perorangan, dan penutup. Jadwal pelaksanaan dan materi penyuluhan sebagaimana terlampir.
Disiplin
Intervensi disiplin berupa pemeriksaan rutin kebersihan/kesehatan kulit, rambut, tangan dan kuku, mata, telinga, hidung, mulut dan gigi, serta kebersihan pakaian setiap hari selama penelitian berlangsung dan pemberian sanksi oleh guru kelas jika tidak disiplin (berupa membersihkan halaman kelas selama 15 menit). Pemeriksaan item-item hygiene perorangan dilakukan oleh peneliti dan enumerator sebelum mata pelajaran pertama dimulai, yakni 06.30 s/d 7.30 WITA.
Kombinasi penyuluhan dan disiplin
Intervensi kombinasi dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan setiap minggu dan melakukan pemeriksaan item-item hygiene perorangan setiap hari selama penelitian berlangsung.
Penyuluhan kesehatan dilakukan oleh penyuluh Puskesmas Wani, dengan metode ceramah dan tanya jawab selama kurang lebih enam puluh menit dengan harapan bukan hanya penyuluh yang aktif tetapi siswa juga ikut aktif dalam proses pembelajaran. Adapun frekuensi penyuluhan yaitu enam kali, dilaksanakan seminggu sekali sesuai jadwal yang telah disepakati sebelumnya bersama pihak sekolah. Pokok-pokok materi penyuluhan terdiri dari hygiene perorangan secara umum, memelihara hygiene perorangan, dampak yang timbul jika tidak memperhatikan hygiene perorangan, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan hygiene perorangan, kerugian secara tidak langsung karena tidak memperhatikan hygiene perorangan, dan penutup sebagaimana terlampir.
Adapun pendisiplinan dalam penelitian ini dilakukan dengan memeriksa secara rutin kebersihan/kesehatan kulit, rambut, tangan dan kuku, mata, telinga, hidung, mulut dan gigi, serta kebersihan pakaian setiap hari selama penelitian berlangsung dan pemberian sanksi oleh guru kelas jika tidak disiplin (berupa membersihkan halaman kelas selama 15 menit). Pemeriksaan item-item hygiene perorangan dilakukan oleh peneliti dan enumerator sebelum mata pelajaran pertama dimulai, yakni 06.30 s/d 7.30 WITA.