SOAL DAN PEMBAHASAN TEROPONG BINTANGDeskripsi lengkap
Rab Rumah Panggung
SEJARAHFull description
Full description
penilaian keugaran jasmani dengan ACSPFT dan TKJI
penilaian keugaran jasmani dengan ACSPFT dan TKJI
Teropong Panggung
Teropong panggung merupakan teropong kombinasi antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif berperan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Dengan sifat bayangan adalah maya, tegak, dan diperkecil.
Cara kerja teropong panggung yaitu sinar datang sejajar masuk menuju lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat di jatuh pada titik fokus obyektif. Bayangan dianggap sebagai benda maya bagi lensa okuler. Kemudian oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang bisa dilihat oleh mata pengguna.
Apabila mata pengamat tanpa berakomodasi panjang teropong sebagai berikut : d = f (Obyektif) – f (Okuler) d = panjang teropong panggung(m) f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif (m) f (Ok) = panjang fokus lensa okuler (m) 1. Sebuah teropong yang jarak fokus lensa objektifnya 50 cm diarahkan ke pusat bulan. Jika mata tidak berakomodasi diperoleh perbesaran 10 kali. a. Berapa cm jarak fokus lensa okulernya? b. Berapa cm panjang tubus teropong? Penyelesaian
Ditanya:
a)
b) d=....? jawab: a)
b)
2. dari teropong soal no 1 akan dipakai untuk membentuk bayangan bulan yang tajam pada sebuah layar yang berrjarak 30cm dari okuler. a. berapa cm dan ke mana arah lensa okuler digeser? b. berapa kali perbesaran sudut teropong penyelesaian : a. Ditanyakan: s’=30cm F=5cm
Ditanya a)
dan arahya?
b) jawab
Jadi harusn panjangkan (56-55) = 1cm. b. Pembesaran teropong
Teropong prisma adalah alat untuk melihat benda yang jauh tetapi bayangannya tidak terbalik. Lensa-lensa pada teropong prisma sama dengan tetopong bumi tetapi pada teropong prisma terdapat prisma yang dapat membalikkan bayangan benda sehingga bayangan yang dilihat mata tidak terbalik. Teropong ini menggunakan 2 buah prisma siku-siku sama kaki untuk menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilang satu sama lain. Teropong demikian disebut juga teropong binokuler karena menggunakan dua buah lensa okuler, karena pengamat dapat melihat dengan 2 mata, maka kesan bayangan yang diperoleh adalah sebagai bayangan 3 dimensi (stereokopis). Prinsip kerja teropong prisma: 1. Sinar masuk melalui lensa obyektif (depan) 2. Kemudian mengalami pemantulan pada sebuah prisma (sinar berbalik arah tetapi pada lintasan yang berbeda)
3. Sinar mengenai sisi prisma yang lain, sehingga mengalami proses seperti nomor 2. 4. Sinar menuju lensa okuler (dekat dengan mata