TEORI 1 MACAM – MACAM MACAM ANTENA 1. Antena Grid Antena grid merupakan antena WiFi yang paling populer, antena ini berguna untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal wireless untuk koneksi point to point, multi point, atau sebagai client. Fungsi dari Antena Grid ini yaitu : a. Penerima dan pengirim signal data sistem gelombang radio 2,4 MHz. b. Menguatkan sinyal WiFi yang lemah. c. Menerima dan mengirim data yang berupa iinternet dan intranet.
Antena Grid parabolic ini dirancang untuk bekerja pada gelombang 2,4 GHz. Antena pemancar mengubah tenaga listrik menjadi gelombang radio. Gelombang radio disini berupa radiasi elektromagnetik, terdiri dari medan magnetik yang merambat saling tegak lurus. Polarisasi Antena Grid : Antena Grid parabolic diatas memiliki polarisasi vertikal dan horizontal. Yang dimaksud polarisasi antena ini yaitu orientasi medan listrik dari gelombang radio terhadap permukaan bumi dan ditentukan oleh struktur fisik serta orientasinya. Terdapat istilah antena “Vertikal”, ”Horizontal”, dan “Cultura”. Contoh sedehana antena berupa kawat lurus memiliki suatu polarisasi ketika dipasang secara tegak dan memiliki polarisasi yang berbeda jika dipasang secara mendatar.
Dari gambar diatas tampak jelas bahwa pemasangan antena penerima dalam polarisasi vertikal ataukah dalam polarisasi horizontal hal itu bergantung kepada polarisasi dari antena pemancarnya. Jika tidak sesuai maka penerimaan tidak akan bisa maksimal atau bahkan tidak bisa sama sekali. Berikut contoh pemasangan Antena Grid
Posisi antena vertikal atau horizontal berpengaruh pada bentuk atau pola dari pernyebaran signal (propagation pattern) dari antena tersebut. Posisi vertikal menyebabkan polarisasi penyebaran signal atau gelombang yang dipancarkan menjadi lebih rapat atau sempit dengan daya jangkauan j angkauan yang lebih jauh. Penggunaan posisi vertikal adalah untuk koneksi jarak jauh dan sudut LOS (Ligth Of Sight) yang kecil. Jika dua titik atau lokasi yang akan dihubungkan menggunakan wireless posisi antena-nya berbeda, satu vertikal dan satunya horizontal maka kemungkinan besar pasti tidak akan terkoneksi. Hal ini disebabkan oleh posisi keduanya berbeda sehingga menyebabkan Power Loss yang besar.
Gambar Pemasangan Antena Grid Secara Vertikal
Gambar Pemasangan Antena Grid Secara Horizontal Posisi horizontal menyebabkan polarisasi penyebaran signal atau gelombang yang dipancarkan menjadi lebih lebar dengan daya jangkauan yang lebih pendek dibandingkan dengan posisi vertikal. Penggunaan posisi horizontal adalah untuk koneksi jarak dekat dengan sudut LOS yang besar.
Kelebihan posisi vertikal adalah : Jangkauan yang jauh tetapi kekurangannya beam-nya sangat kecil sehingga saat pointing harus benar-benar pas dan butuh kesabaran yang tinggi. Kelebihanan posisi horizontal adalah : Beam-nya besar sehingga tidak susah untuk pointing tetapi kekurangannya adalah mudah terkena interfensi dan jarak jangkauannya kurang jauh.
Pola Radiasi Antena Grid
2. Antena Omni Antena Omni merupakan antena yang memiliki pola radiasi menyebar ke segala arah sama rata, sehingga antena ini cocok digunakan untuk antena Access antena Access Point dan dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi sitem termasuk sambungan telepon seluler dan siaran televisi. Antena Omni memiliki sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360 derajat yang tegak lurus ke atas. Antena Omnidirectional secara normal memiliki gain sekitar 3-12 dB yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point (P2MP) atau satu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran.
Pola Radiasi Antena Omnidirectional
Gambar Antena Omnidirectional Fungsi dari Antena Omni yaitu : a. Menyebarkan sinyal WiFi baik Indoor maupun Outdoor. b. Menambah daya cakup area yang lebih luas dibanding dengan antena bawaan access point biasa. c. Melayani cakupan area yang luas namun dalam jangkauan yang pendek. d. Membentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Polarisasi Antena Omni : Polarisasi dari antena ini yang vertikal akan menyebabkan potongan sinyal yang dipancarkan menjadi terbatas. Karena pola radiasi dengan pola polarisasi antena omni yang khas itulah, kenapa bisa menjangkau sekeliling area yang banyak tapi hanya terjadi di bagian bawah saja. Selain untuk menerima dan menangkap sinyal telepon seluler, siaran televisi terbatas, antena ini juga cocok sebagai antena WiFi.
3. Antena Sectoral Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional, yang bisa digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antena sectoral dibuat tegak lurus dan ada juga yang horizontal. Antena Sectoral memiliki gain jauh lebih tinggi dibanding Antena Omnidirectional sekitar 10-19 dBi, yang bekerja pada jarak atau area 6-8 Km. Sudut pancaran antena ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Gambar Antena Sectoral Fungsi dari Antena Sectoral : a. Untuk memperkuat sinyal yang lemah b. Untuk memberikan servis di daerah dalam jarak 6-8 Km. Pola radiasi Antena Sectoral : Pada gambar di bawah di perlihatkan pola radiasi Antena Sektoral. Secara umum radiasi antenna lebih banyak ke muka antenna, tidak banyak radiasi di belakang antena sektoral. Pola pancaran yang horizontal kebanyakan memancar ke arah mana antena ini diarahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antena tidak memiliki sinyal pancaran. Radiasi potongan vertikal tidak berbeda jauh dengan dengan antena omni.
Polarisasi Antena Sektoral : - Horizontal : Sudutnya sebesar 120° - Vertikal : Sekitar 32°, tapi karena antena ini dapat diubah kemiringannya sehingga dapat mengcover area yang ada di bawahnya dan tidak terdapat blankspot. Contoh penerapannya : Radio Microwave (pemampatan sinyal dalam sebuah tabung dan dikeluarkan melalui slot-slotnya, sehingga memiliki tingkat efisiensi sangat tinggi dan mampu menghasilkan sinyal yang sangat bagus). 4. Antena Yagi Antena Yagi atau juga dikenal antena Yagi-Uda digunakan secara luas dan merupakan salah satu antena dengan desain paling sukses atau banyak digunakan untuk aplikasi RF direktif. Antena Yagi-Uda adalah nama lengkapnya, pada umumnya dikenal dengan sebutan Yagi atau antena Yagi. Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena ini dulu banyak digunakan pada Perang Dunia ke 2 karena antena ini amat mudah dibuat dan tidak terlalu ribet. Antena Yagi adalah antena direktional, artinya dia hanya dapat mengambil atau menerima sinyal pada satu arah ( yaitu depan), oleh karena itu antena ini berbeda dengan antena dipole standar yang dapat mengambil sinyal sama baiknya dalam setiap arah. Antena dipole adalah antena paling sederhana, dia hanya menggunakan satu elemen tunggal. Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3 – 3 – 20 dB. Antena Yagi Uda mudah kita jumpai di Indonesia, biasa digunakan sebagai Antena TV yang dipasang di atap rumah. Antena Yagi bekerja pada jangkauan frekuensi 30 MHz sampai 3GHz. Dengan jarak 40 sampai 60 km. Prinsip Kerja :
Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena Yagi adalah antena direktional, artinya dia hanya dapat mengambil atau menerima sinyal pada satu arah (yaitu depan). Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3 – 20 dB. Beberapa Macam Bentuk Antena Yagi :
Elemen Penyusun Antena Yagi : Antena Yagi Uda disusun dengan beberapa elemen atau bagian. Elemen Antena Yagi Uda terdiri dari : Driven Reflector Director Boom Susunan Elemen Antena Yagi :
Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang (0,5 λ) dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima. Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. panjang biasanya adalah 0,55 λ (panjang gelombang). Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada driven. Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin banyak jumlah director, maka semakin sempit arahnya. Boom adalah bagian ditempatkanya driven, reflektor, dan direktor. Boom berbentuk sebatang logam atau kayu yang yang panjangnya sepanjang antena itu. Antena Antena Yagi, juga memiliki spasi (jarak) antara elemen. Jaraknya umumnya umu mnya sama, yaitu 0.1 λ dari frekuensi.
Pola Radiasi Antena Yagi :
Antena mempunyai karakteristik tersendiri yang disebut Pola Radiasi. Pola Radiasi antena yagi adalah 'Direksional'. Artinya perambatan sin yal dari antena ini hanya terletak pada satu arah garis lurus. Jika terjadi kemiringan sudut dari antena pemancar atau sumber sinyal, maka sinyal yang terjadi akan menjadi menjadi kurang bagus. Pola radiasi direksional Antena Yagi digambarkan sebagai berikut :
Kelebihan :
Penguatan dapat kita atur sesuai kebutuhan Menggunakan prinsip antena direksional Bisa digunakan pada frekuensi tinggi
Kekurangan :
Bahan untuk merangkai cukup banyak Pembuatan dan perhitungan relatif sulit
Implementasi/Penerapan Implementasi/Penerapan : Antena Yagi juga bisa digunakan sebagai antena radio dan antena penguat sinyal Wi-Fi. Polarisasi Antena Yagi :
Polarization : Vertical / Horizontal Impedance : 50 Ohm Horizontal Beam Width : 25 degrees (derajat) Vertical Beam Width : 25 degrees (derajat) ( derajat) Front to Back Ratio : >30dB
5. Antena Parabola Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF SHF darispektrum gelombang elektromagnetik. Panjang Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensifrekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal. Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan digunakan untuk mentransmisikan
berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan sinyal televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang. TIPE ANTENA PARABOLA
Berdasarkan Bentuk
· Paraboloidal atau piringan: reflektor yang berbentuk seperti paraboloid terpotong di tepi melingkar . Ini adalah jenis yang paling umum . Ini memancarkan sinar berbentuk menyempit sepanjang sumbu piringan.
· Shrouded dish. Terkadang perisai logam silinder melekat ke tepi piring, selubung melindungi antena dari radiasi dari sudut luar sumbu sinar utama, mengurangi side lobes . Hal ini terkadang digunakan untuk mencegah gangguan di microwave link terestrial , di mana beberapa antena menggunakan frekuensi yang sama terletak berdekatan bersama-sama. Selubung bagian dalam dilapisi dengan material microwave berbahan menyerap. Selubung dapat mengurangi kembali radiasi lobe sebesar 10 dB.
Silinder - reflektor ini melengkung melengkung hanya dalam satu arah dan datar pada yang · lainnya . Gelombang radio datang ke fokus tidak pada suatu titik tapi sepanjang garis . terkadang feed antena dipole yang terletak di sepanjang garis fokus . Antena parabol a Silinder memancarkan sinar berbentuk kipas , yang menyempit dalam dimensi melengkung , dan melebar dalam dimensi yang tidak melengkung. Ujung reflektor
yang melengkung terkadang dibatasi oleh pelat datar , untuk mencegah radiasi keluar, dan ini disebut pillbox antenna.
Shaped-beam antennas - Antena reflektor modern dapat dirancang untuk · menghasilkan sinar atau banyak sinar dari suatu bentuk tertentu , bukan hanya menyempit seperti sinar " pensil " atau " kipas " dari piringan sederhana dan antena ante na silinder di atas. Dua teknik yang digunakandikombinasikan , untuk mengontrol bentuk sinar.
· "Orange peel" antenna - Digunakan dalam radar pencarian , ini adalah antena yang berbentuk panjang dan menyempit seperti huruf " C " . Antena ini memancarkan sinar yang berbentuk kipas vertikal menyempit.
· Arrays of feeds - untuk menghasilkan sinar berbentuk yang kita inginkan, bukan hanya satu feed horn, dapat menggunakan array feed horn horn yang berkumpul di sekitar titik fokus. Array feed antena sering seri ng digunakan pada satelit komunikasi , khususnya satelit siaran langsung l angsung , untuk menciptakan pola radiasi downlink untuk mencakup benua tertentu atau wila yah cakupan. Mereka sering digunakan dengan antena reflektor sekunder seperti Cassegrain .
Berdasarkan Berdasarkan Jenis Feed
Axial atau front feed - Ini adalah jenis yang paling umum dari feed , dengan feed antena yang terletak di depan fokus piringan, pada sumbu sinar, menunjuk kembali ke piringan . Kelemahan dari jenis ini adalah bahwa feed dan penunjangnya penunjangnya memblokir beberapa sinar, yang membatasi efisiensi aperture hanya 55-60 % .
Off - axis atau offset feed - reflektor adalah segmen asimetris paraboloid , jadi fokus dan feed antenaterletak di salah satu sisi piringan . Tujuan dari desain ini adalah untuk memindahkan struktur feed dari jalur sinar , sehingga tidak menghalangi sinar lain . Hal ini banyak digunakan dalam piringan antenna televisi rumah. Offset feed juga digunakan dalam beberapa desain reflektor seperti Cassegrain dan Gregorian.
Cassegrain - Dalam sebuah antena Cassegrain , feed terletak pada atau di belakang piringan, dan memancarkan ke ke depan , menerangi reflektor sekunder hiperboloid cembung pada fokus parabola . Gelombang radio dari feed dicerminkan kembali dari reflektor sekunder ke piringan, yang membentuk sinar keluar . Keuntungan dari konfigurasi ini adalah bahwa feed , dengan waveguides dan " front end " elektronik tidak harus
tergantung di depan piringan , sehingga digunakan di gunakan untuk antena dengan feed yang rumit atau besar , seperti antena komunikasi satelit besar dan teleskop radio . Efisiensi Aperture adalah pada urutan 65-70 %.
Kelebihan Antena Parabola :
[ + ] Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antena. [ + ] Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari s atelit yang ditangkap dalam sekejap. [ + ] Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi. [ + ] Signal quality dapat maksimum. Kekurangan Antena Parabola :
[ - ] Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5. [ - ] Membutuhkan lebih banyak LNBF. [ - ] Channel yang diterima lebih sedikit. Pola Radiasi Antena Parabola :
Dalam antena parabola, hampir semua daya radiasi terkonsentrasi di lobus utama yang sempit sepanjang sumbu antena. Kekuatan residu dipancarkan di dalam sidelobes, biasanya jauh lebih kecil, di arah lain. Karena dalam antena parabola aperture reflektor jauh lebih besar daripada panjang gelombang, karena difraksi biasanya ada banyak sidelobes menyempit, sehingga sehingga pola sidelobe kompleks. Ada
juga biasanya backlobe, dalam arah yang berlawanan berlawanan dengan lobus utama, karena radiasi spillover dari antena feed yang menghilankan reflektor.
TEORI II SALURAN TRANSMISI - KABEL COAXIAL Pengertian Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung
(pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting), dimana pelindung pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar ini digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik yang keras dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan pengerat (sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh hewan pengerat seperti tikus).
Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari EMI (ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabel twisted-pair (yang sangat rentan terhadap interfensi dari luar kabel).
Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interfer ensi dari luar.
Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kabel coaxial secara umum.
Kabel coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang biasa dapat mensupport frekwensi 370 MHz. Sedangkan kabel coaxial terbaru yang sudah dikembangkan lebih baik seperti Hybrid Fiber Coax (HFC) (HFC) dapat mensupport system dengan dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000 1.0000 MHZ.
Dari segi kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-1.000 kali lebih besar dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas sebesar ini, kabel coaxial dapat digunakan sebagai sarana pada sebuah jaringan broadband. Besarnya kapasitas ini tergantung dari lokasi (standard yang berlaku di tempat tersebut). Pada system di Amerika Utara, setiap kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai dengan standard NTSC (National Television System Committee. Di Eropa, dengan standard PAL (Phase Alternate Line), bandwidth kanalnya ialah 8 MHz. Dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih l ebih besar, kable coaxial juga akan mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video dan multimedia.
Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel twisted-pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial akan melindungi pusat kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan mengurangi terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk mencapai bit error rate sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk
yang lebih kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km.
Konstruksi (Bahan Pembangun)
Konduktor utama
Konduktor kabel harus terbuat dari bahan tembaga padat berbentuk silindris silindris tanpa cacat berkonduktivitas tinggi. Untuk diameter dari kabel tidak diperbolehkan melebihi 0,02 mm dan 1,53 mm. Sedangkan untuk tahanan dari konduktor yang letaknya di dalam ( inner conductor) adalah 1/58 per 1 meter.
Isolasi
Isolasi kabel terbuat dari bahan bahan polietilena homogen dan melingkari pada konduktor pada konduktor utama. Untuk diameter nominalnya yakni 0,97 mm dan juga ti dak diperbolehkan melebihi 0,05 mm.
Konduktor bagian luar
Konduktor terbuat dari pita tembaga yang memiliki tebal 0,25 mm dengan maksimum toleransi 0,2 mm pada posisi memanjang dan sedikit tumpang tindih. Untuk tahanannya adalah sebesar 1/52 per meter. Pada bagian atas pita tembaga ini dibalut secara helikod dengan dua lapis pita baja yang memiliki tebal 0,15 mm yang digunakan sebagai pelindung elektromagnetik.
Penggantung
Penggantung di sini terdiri dari tujuh bual lilit kawat baja dengan ukuran 2 mm dan dengan daya kuat tarik sebesar 3,010 kgf.
Pembungkus luar
Pembungkus luar kabel terbuat dari polietilena dari polietilena yang dicampur dengan dengan karbon karbon hitam sebanyak 2%. Untuk tebal rata – rata rata pembungkus tidak diperbolehkan melebihi dari 2 mm dan juga tidak boleh kurang dari 1,6 mm. Sementara untuk tebal dari bagian antara penggantung dengan kabel adalah 3,4 mm dan dengan tinggi 3 – 3 – 4,5 4,5 mm.
Penyambungan
Kabel koaksial seringkali membutuhkan adanya proses penyambungan agar proses penyaluran menjadi lebih baik. Konduktor baik. Konduktor dalam kabel terbuat dari tembaga dengan diameter 5 mm serta dibungkus dengan osilasi polietilena dengan diameter 10 mm disusul pada konduktor luar yang berbentuk pita tembaga dengan tebal 2 mm. Kemudian dalam kabel koaksial udara biasanya terdapat kawat yang terbuat dari baja dengan kabel konduktornya yang membentuk huruf S. Dalam penyambungan kabel koaksial, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
Kontinuitas konduktor utama kabel dalam kondisi yang terpelihara oleh keberadaan selongsong ( cincin berulir )
Semua dielektrik polietilena polietilena terbentuk dengan adanya sistem injeksi ( mencetak )
Konduktor luar pada kabel digantikan oleh sebuah jalinan tembaga
Pembungkus bagian luar polietilena digantikan oleh lapisan yang mudah mengerut akibat kondisi yang panas
Kontinuitas dari kabel penggantung tetap terpelihara oleh keberadaan konektor – konektor khusus
Sambungan daripada kabel harus sedemikian rupa sehingga kabel tetap bersifat homogen seperti pada kondisi yang semula
Redaman sedapat mungkin tetap pada angka nol atau sekecil – sekecil – kecilnya kecilnya
Hasil dari pekerjaan sambungan kabel tersebut haruslah rapi
Keunggulan
Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi. Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa. Pada perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang semakin meningkat menyebabkan adanya keterbatasan penampungan spektrum yang tersedia pada mikrowave. mikrowave. Hal ini berdampak pada peningkatan penggunaan kabel koaksial sebagai penunjang jalur mikrowave mikrowave pada jarak yang pendek.
Kelemahan
Walaupun kabel koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses transmisi, dari transmisi, dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal. Lebar bidang frekuensi dalam kabel koaksial hanya terbatas oleh gain gain ( pengerasan ) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik. Dalam suatu jarak tertentu, transmisi sinyal – sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian
repeater yang terbuat dari tabung elektron tabung elektron pada pada jalur ja lur tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih baik. Satu kelemahan yang juga melanda kabel koaksial yakni adanya pengaruh yang besar dari variasi temperatur. temperatur. Hal ini dapat berpengaruh pada mutu dan kualitas dari sistem koaksial tersebut. Masalah kemudian ini ditanggulangi dengan adanya penanaman kabel di dalam tanah dan juga mengandalkan bantuan repeater yang bertugas sebagai penyeimbang tambahan terhadap perubahan variasi perubahan variasi temperatur temperatur yang terjadi dalam kabel.
Jenis – Jenis Jenis Kabel Coaxial
a. Thick coaxial cable
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut: * Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar). * Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments. * Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver). * Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters. * Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter). * Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter). * Setiap segment harus diberi ground.
* Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter). * Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar (s ekitar 2,5 meter).
b. Thin Coaxial Cable
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya.Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector.Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut: * Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm. * Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment. * Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices) * Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater. * Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment). * Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu s atu ground. * Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter). * Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter). * Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi. t erkoneksi.
Macam Macam Kabel Coaxial
Yang paling umum saat ini adalah RG-59, RG-58, RG-11, RG-8 dan RG-6. RG-8 dan RG-58 adalah coaxes ohm 50, digunakan dalam transmisi radio atau dalam jaringan komputer, RG-58 kabelnya agak lebih kecil dan RG-8 kabelnya lebih besar. Sebagai kabel 50 ohm, kedua jenis ini tidak cocok untuk video. RG-59, RG-11 dan RG-6 adalah semua jenis kabel 75 ohm, dengan RG-11 sebagai kabel yang terbesar, RG-6 ditengah-tengah dan RG-59 sebagai kabel yang terkecil. RG-6 adalah
kabel
yang
paling
sering
didistribusikan dan yang paling banyak digunakan. Karena kabel RG-6 digunakan untuk menghubungkan TV set ke CATV (cable television) signal distributor, maka kabel ini juga sering dinamakan sebagai kabel rumah. RG-6 adalah penerus kabel RG-59.RG-59 dan RG-6 keduanya sangat umum dalam penggunaan a/v di rumah, ini dikarenakan ukuran mereka yang kompatibel dengan berbagai konektor. Keduanya tersedia dalam berbagai jenis, dengan lapisan shield, dielektrik, jaket, dan bahan pusat konduktor yang berbeda. Kabel koaksial yang digunakan untuk aplikasi video sebagian besar memiliki nominal impedansi 75 ohm. Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu: - coaxial baseband (kabel 50 ohm) – ohm) – digunakan digunakan untuk transmisi digital. - coaxial broadband (kabel 75 ohm) – ohm) – digunakan digunakan untuk transmisi analog. Kabel coaxial terkadang juga digunakan di gunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial: 10Base5 / Kabel “Thicknet” : adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8. merupakan kabel “original” Ethernet. tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya. Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah : Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan. Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC. Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah : Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter. Impedansi Terminator 50 Ohm Kabel THICK
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)Kabel “gemuk”)Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut: - Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar). - Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments. - Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver). - Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters. - Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter ). - Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet ( atau sekitar 1500 meter). - Setiap segment harus diberi ground. - Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter). - Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter). Kabel
Coaxial
Kabel RG-8 )
Thicknet
(
adalah kabel coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan. Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah : – Mampu Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter. – Impedansi Impedansi terminator 50 Ohm. – Membutuhkan Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer. Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver . Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver dengan Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15.Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel.Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai se bagai penghubung antar gedung.
Daftar Pustaka https://www.scribd.com/doc/121 https://www.sc ribd.com/doc/121164264/Antena164264/Antena-Parabola Parabola http://www.abi-blog.com/2014 http://www.abi-blog .com/2014/04/jenis-dan-fung /04/jenis-dan-fungsi-antena.htm si-antena.html#axzz3JKPHj l#axzz3JKPHjN1y N1y http://fdias1.blogspot.com http://fdias1. blogspot.com/2014/02/blog-post /2014/02/blog-post.html .html http://fauziyahana-tkjmuga.blogspot.com http://fauziyahana-tkjmug a.blogspot.com/2012/12/jenis-je /2012/12/jenis-jenis-antenanis-antenawireless.html http://datautamanet.blogspot.com/2013 http://datautamanet.blogs pot.com/2013/04/jenis-jenis-an /04/jenis-jenis-antena-wi-fi-dantena-wi-fi-danfrekuensi.html http://lintasair.blogspot.com http://lintasair.b logspot.com/2011/10/perbeda /2011/10/perbedaan-pemasanga an-pemasangan-antena-grid.h n-antena-grid.html tml http://casdoper.blogspot http://casdo per.blogspot.com/2014/02/ant .com/2014/02/antena-parabola.ht ena-parabola.html ml http://alineabeib.blogspot.com http://alineabeib. blogspot.com/2011/03/jenis-jenis/2011/03/jenis-jenis-antena-tr antena-transmisi-radio.htm ansmisi-radio.htmll http://heri-men.blogspot.c http://heri-m en.blogspot.com/2012/02/penge om/2012/02/pengertian-dan-jen rtian-dan-jenis-jenis-ante is-jenis-antena.html na.html