PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO KANTOR WILAYAH
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO TELAAHAN STAF
NAMA
:
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST
NID
:
7704005E
JABATAN :
ASSISTANT ENGINEER ANALISA DAN EVALUASI OPERASI DAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
JUDUL
:
PEMASANGAN RECLOSER DAN AUTOLINK PADA PENYULANG SR1 JURUSAN WORI SISTEM 20 KV AREA AREA MANADO MANADO UNTUK UNTUK MENGUR MENGURANG ANGII DAERAH DAERAH YANG PADAM
PROGRAM ON THE JOB TRAINING DIKLAT EXECUTIVE EDUCATION IV ANGKATAN III TAHUN 2012
i
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO KANTOR WILAYAH
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
:
PEMASANGAN
RECLOSER
DAN AUTOLINK PADA
PENY PENYU ULANG LANG SR1 SR1 JURU JURUSA SAN N WORI ORI SIST SISTEM EM 20 KV MANADO
UNTU UNTUK K
MENGU ENGURA RANG NGII
DAER DAERAH AH
YANG YANG
PADAM. NAMA
:
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST
NIP
:
7704005 E
JABA JABATA TAN N
:
ASSI ASSIST STAN ANT T ENGI ENGINE NEER ER ANAL ANALIS ISA A DAN DAN EVAL EVALUA UASI SI OPERASI DAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
Menyetujui Mentor DM Distribusi
Manado, 18 September 2012 Siswa OJT
RUDIYANTO LOLEH NIP : 6894122 S
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST NIP : 7704005 E
Mengetahui, Manajer Transmisi dan Distribusi PT. PLN Wilayah Suluttenggo
Manajer SDM & KHA PT. PLN Wilayah Suluttenggo
TRINO ERWIN NIP : 6391007 Z
Ir. FRANKY W. MEWENGKANG, MA NIP : 5984017 E
ii
KATA PENGANTAR
Atas Atas berk berkat at rahma rahmatt Alla Allah h SW SWT, T, akhi akhiny nyaa penu penuli liss dapa dapatt meny menyele elesai saika kan n Telaah Telaahan an staf sebaga sebagaii Persyar Persyaratan atan Menyel Menyelesai esaikan kan On The The Job Job Trai Traini ning ng (OJT) Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Eksekutif Education IV (EE IV). Didalam Didalam menyusun menyusun laporan Telaahan Staf ini penulis telah dapat bimbingan bimbingan,, doro dorong ngan an sert sertaa penc pencer erah ahan an dan dan bant bantua uan n dari dari berb berbag agai ai piha pihak, k, maka maka penu penuli liss mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1.
Istr Istrii dan kedu edua anak anakk ku yan yang terc tercin inta ta..
2.
Bapa Bapak k Trin Trino o Erw Erwin in sel selak aku u Mana Manage gerr Bida Bidang ng Tra Trans nsmi misi si dan dan Distr Distrib ibus usii PT. PT. PLN PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo.
3.
Bapa Bapak k Rud Rudiyan iyanto to Lole Loleh h sela selak ku DM Dist Distri ribu busi si PT. PT. PLN PLN (Per (Perse sero ro)) Wilay ilayah ah Suluttenggo sekaligus sebagai Mentor.
4.
Reka Rekann-rek rekan an kerj kerjaa di Bid Bidan ang g T&D, T&D, par paraa Deput Deputii Mana Manajer jer,, Fung Fungsio siona nall Ahli Ahli,, dan dan seluruh staf.
5.
Seluruh
pihak
yang
telah
bekerjasama
dengan
baik
baik
pegawai,
outsourching, maupun pihak eksternal/mitra kerja 6.
Bapak dan Ibu Selaku Pembimbing di PT. PLN (Persero) UDIKLAT Makassar. Kepada Bapak dan Ibu yang tidak sempat disebutkan satu persatu namun telah
memban membantu tu dalam penyusu penyusunan nan laporan laporan
hasil hasil On The The Job Traini Training ng ini Penulis Penulis
menyampaikan terima kasih. Selanjutnya penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun dalam penyusunan bahasanya oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Demiki Demikian an penuli penuliss banyak banyak berter berterima ima kasih kasih kepada kepada seluruh seluruh pegawa pegawaii bidang bidang transmi transmisi si dan distri distribus busii PT. PLN (Perser (Persero) o) Wilaya Wilayah h Sulutt Sulutteng enggo go atas atas pembua pembuatan tan lapora laporan n penuli penulisan san ini, ini, semoga semoga lapora laporan n ini dapat dapat berman bermanfaat faat bagi bagi pembac pembacaa pada pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Manado, 18 September 2012 Siswa OJT
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
3
Chaidar Syaifullah
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI........................................... ISI.................................................................. .............................................. ..........................................4 ...................4 Contents...................................................................................................................4 DAFTAR GAMBAR.................................... GAMBAR........................................................... ...........................................................4 ....................................4 DAFTAR TABEL................................... TABEL.......................................................... .............................................. ..........................................5 ...................5
DAFTAR GAMBAR Contents Gambar 6.1a. Skema Pemasangan dan Foto recloser Gambar 6.1b. 6.1b. Karakteristik operasi recloser setting 4 setting 4 kali operasi untuk gangguan sesaat Gambar 6.1c. 6.1c. Karakteristik operasi operasi recloser setting 4 setting 4 kali operasi untuk gangguan tetap Gambar 6.1d. Skema dan dan Foto Autolink. Foto Autolink. Gambar 6.1e. 6.1e. Grafik Karakteristik Karakteristik sistem kerja autolink dengan autolink dengan setting 2 count. Gambar 6.2a. Tampak Udara Lokasi Lokasi Penyulang SR1 Jurusan Wori
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
4
Gambar 6.2b. Single Line Diagram SR 1 Jurusan Wori Gambar 6.2c. Single Line Diagram Penyulang SR 1 Jurusan Wori dengan rencana penempatan recloser dan recloser dan autolink. Gambar 6.2d. Single Line Diagram Penyulang SR 1 Jurusan Wori dengan peralatan pengaman jaringan Gambar 6.2e. Single Line Line Diagram Penyulang SR SR 1 Jurusan Wori Wori dengan peralatan Recloser dan Recloser dan Autolink Autolink . Gambar 6.2f. Skema Operasi recloser dan recloser dan autolink Gambar 6.2g. Skema Operasi recloser dan recloser dan autolink dengan autolink dengan contoh titik gangguan
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Rekap Penyebab Trip Total Januari s/d Agustus 2012. Tabel 5.2. Jumlah Jatuh PMT ( Kali ) Bulan Januari s/d Agustus 2012. Tabel 5.3. Data Penyulang SR 1 Jurusan Wori. Tabel 5.4. Rencana Lokasi pemasangan recloser dan autolink pada penyulang penyulang SR 1 Jurusan Wori.
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
5
Tabel 6.2a. Data Penyulang SR1 Jurusan Wori untuk masing-masing wilayah kerja recloser dan recloser dan autolink
ABSTRAK Pengaman sistem distribusi tenaga listrik merupakan salah satu unsur dari pemenuhan pelayanan, Recloser dan Sakla Pemutus Pemutus Balik Otomatis/ Otomatis/ Recloser Saklarr Seksi Seksi Otoma Otomatis tis//Sectionlizer merupaka merupakan n salah salah satu peralatan pengaman SUTM 20 kV yang berfungsi untuk mengantisipasi gangguan sesaat sehingga pemadaman listrik dapat diantisipasi, sehingga daerah pemadaman tidak meluas sehingga kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dapat dapat berjalan dengan baik Jaringan distribusi PT. PLN (Persero) Area Manado berupa saluran udara tegangan menengah (SUTM) All Alloy Alluminium Conductor ) dengan tegangan 3 phasa 4 kawat dengan kawat penghantar AAAC ( All operasional 20 kV. Resiko SUTM AAAC tersebut adalah adanya gangguan sesaat akibat arus lebih akibat hubung singkat dominan terjadi. Data terakhir jumlah jatuh PMT s.d. Agustus 2012 untuk PLN Area Manado sebanyak 2.694 kali atau 68,36 % dari total jumlah jatuh PMT untuk Sistem Minahasa CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
6
Gorontalo. Dan jumlah jatuh PMT Untuk Jurusan Wori atau SR1 (GI. Sawangan – GI. Ranomut) sampai dengan bulan Agustus 2012 sebanyak 128 kali atau 4,75 % dari total jumlah jatuh PMT untuk PLN Area Manado. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka jumlah jatuh PMT adalah memasang peralatan perlindungan arus lebih yaitu Recloser dan Autolink , karena Recloser dan autolink ini mampu mampu bekerj bekerjaa secar secaraa otoma otomatis tis untuk untuk mengam mengamank ankan an ganggu gangguan an sesaa sesaatt dan dapat dapat memper memperkec kecil il radiu radiuss daera daerah h pemada pemadama man n serta serta pada pada akhirn akhirnya ya pelang pelanggan gan PLN akan akan tetap tetap dapat dapat menikmati menikmati listrik tanpa terganggu terganggu dengan dengan adanya adanya gangguan gangguan didaerah lain meskipun meskipun disuplai disuplai dari jaringan yang sama.
Kata Kunci : . Gangguan Sesaat, PMT Trip, Recloser dan dan Autolink.
I.
LATAR BELAKANG Penulisan telaahan staf ini dilatar belakangi oleh beberapa hal, diantaranya
adalah :
a.
Untu Untuk k memenu memenuhi hi persy persyara arata tan n di dala dalam m On The The Job Job Tranin Traning g (OJT) (OJT) yang yang telah telah ditetapkan oleh Diklat Executive Education IV yang dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) Pusdiklat.
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
7
b.
Untuk melakukan kajian Perbaikan Jumlah Jatuh PMT (PMT Trip) akibat terjadinya gangguan sesaat.
c.
Untuk Untuk mengi mengimpl mpleme ementa ntasik sikan an SPLN SPLN 52 – 3 : 1983 1983 tentan tentang g pola pola pengam pengaman an sistem sistem;;
d.
Untu Untuk k meng mengim impl plem emen enta tasi sikan kan SPLN SPLN 64 : 1985 1985 tentan tentang g petu petunj njuk uk pemil pemilih ihan an dan dan penggunaan pelebur pada sistem distribusi tengangan menengah;
e.
Untu Untuk k meng mengim impl pleme ement ntasi asika kan n SPLN SPLN 59 : 1985 1985 tenta tentang ng keand keandal alan an pada siste sistem m distribusi 20 kV dan 6 kV,
f.
Untuk Untuk mengim mengimple plemen mentasi tasikan kan SPLN SPLN 72:198 72:1987 7 tentan tentang g Spesif Spesifika ikasi si desai desain n untu untuk k Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR).
II.
PERMASALAHAN Dalam rangka meningkatk meningkatkan an keandalan keandalan jaringan jaringan distribusi distribusi sistem kelistrikan kelistrikan
demi demi peni pening ngka kata tan n pela pelaya yana nan n kepa kepada da masy masyar arak akat at , PLN PLN mela melaksa ksana naka kan n berb berbag agai ai kegiat kegiatan an operasi operasi jaring jaringan an dan pemeli pemelihar haraan aan baik baik dari dari sisi pening peningkat katan an kualit kualitas as material yang dipergunakan maupun jadwal dalam melakukan pemeliharaan jaringan distribusi. Namun dalam pengoperasian jaringan distribusi itu khususnya Saluran Udara Tegangan Tegangan Menengah Menengah (SUTM) dengan dengan panjang panjang jaringan jaringan yang sudah tidak sesuai lagi deng dengan an SPL SPLN N 72:1 72:198 987 7
tenta tentang ng Spesifi Spesifikas kasii desain desain untuk untuk Jaring Jaringan an Tegang Tegangan an
Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) maka akan berpotensi akan terjadinya gangguan jaringan baik itu gangguan sesaat maupun gangguan permanen. Gang Ganggu guan an yang yang terj terjad adii pada pada SUTM SUTM ini ini khus khusus usny nyaa yang yang masi masih h meng menggu guna naka kan n penghantar jenis AAAC ( All Alloy Alluminium Conductor) rawan rawan mengal mengalami ami gangguan gangguan yang disebabkan disebabkan karena adanya adanya sentuhan sentuhan terhadap terhadap penghantar penghantar tersebut yang sering disebabkan oleh dahan pohon. Sehingga mengakibatkan terjadinya padam sesaat sesaat yang yang sering sering kali kali terjadi terjadi serang serang berula berulangng-ula ulang ng sehing sehingga ga berdam berdampak pak pada pada kerusak kerusakan an perala peralatan tan distri distribus busii yang yang terpasan terpasang g pada pada jaringa jaringan n dan perala peralatan tan yang yang terpasan terpasang g pada pada instal instalasi asi rumah rumah pelang pelanggan gan.. Apalag Apalagii jika jika lokasi lokasi ganggu gangguan an terleta terletak k CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
8
sangat jauh dari kantor piket pelayanan pelayanan teknik, teknik, maka penanganan penanganan gangguan gangguan tersebut akan membutuhkan tenaga petugas dan waktu yang cukup lama, baik mengunjungi lokasi gangguan maupun penanganan gangguan. Sehingga apabila belum dilakukan penanganan gangguan tersebut, maka pemadaman terjadi dalam waktu yang lama dan daerah yang padam pun menjadi banyak. Karena seringnya terjadi padam sesaat ini maka angka gangguan sesaat yang terjadi terjadi sangat tinggi dan kaarena lamanya lamanya padam listrik ini makan berdampak pada buruknya pelayanan PLN kepada masyarakat Oleh karena itu diperlukan peralatan proteksi atau pengaman yang otomatis yang yang bert bertuj ujua uan n untu untuk k meng mengur uran angi gi jangk jangkau auan an daera daerah h damp dampak ak pema pemada dama man n dan dan memp memperc ercep epat at melo meloka kali lisi sirr daer daerah ah yang yang aman aman gang ganggu guan an agar agar tida tidak k meras merasak akan an pemadaman terlalu lama apabila terjadi gangguan tersebut tanpa harus menunggu petugas pelayanan teknik untuk memisahkan daerah yang aman dan daerah yang terkena gangguan jaringan.
III.
PERSOALAN Persoalan Persoalan yang akan dibahas dibahas dalam telaahan telaahan staf ini adalah Penyulang SR1
Jurusan Wori pada sistem distribusi distribusi 20 kV PLN Area manado manado yang cukup panjang panjang membentang dari Gardu Induk Ranamuut Ranamuut sampai dengan daerah Wori di Kabupaten Minahasa Minahasa Utara Propinsi Sulawesi Utara dengan dengan panjang panjang SUTM 115,25 115,25 kms kawat penghantar AAAC dengan beban puncak 121 A dengan jumlah gardu distribusi sebanyak 88 unit dan melewati yang banyak ditumbuhi ditumbuhi pepohonan. pepohonan. Dengan kondisi kondisi dan panjan panjang g jaringa jaringan n yang yang seperti seperti itu apabil apabilaa tidak tidak dilaku dilakukan kan pemerik pemeriksaan saan dan pembersihan
jaringan
secara
berkala
maka
hal
tersebut
berpotensi
akan
mengakibatkan terjadinya gangguan sesaat karena sentuhan sesaat secara berulang kali kali dari dari daha dahan n poho pohon n sekit sekitar ar jarin jaringa gan. n. Jika Jika peng pengam aman an atau atau alat alat prot protek eksi si yang yang terpasan terpasang g pada pada jaring jaringan an tersebu tersebutt hanya hanya pada pada pangka pangkall jaring jaringan an atau atau pada pada Gardu Gardu Hubung saja, maka pemadaman akan terjadi sangat luas pada SR1 jurusan Wori walaupu walaupun n terdapa terdapatt jaring jaringan an yang yang tidak tidak mengal mengalami ami ganggu gangguan, an, juga juga harus harus tetap tetap mengalami pemadaman karena tidak adanya peralatan pengaman atau proteksi yang dapat melokalisir yang memisahkan jaringan utama (main ( main line) dari PMT SR1 jurusan SR1 jurusan Wori dengan jaringan percabangan (branch ( branch line) line) sampai ujung jaringan tersebut.
IV
PRA ANGGAPAN
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
9
Pengam Pengaman an sistem sistem distri distribus busii tenaga tenaga listri listrik k merupa merupakan kan salah salah satu unsur unsur dari dari pemenuhan pelayanan,
Pemutus Balik
Otomatis/ Recloser Recloser dan dan
Sak Saklar lar
Seksi eksi
Otomatis/Sectionlizer Otomatis/Sectionlizer merupakan salah satu peralatan pengaman SUTM 20 kV yang dapat mendeteksi arus lebih karena hubung singkat antar fasa atau fasa dengan tanah dimana dimana reclose recloserr ini membuk membukaa dan menutu menutup p kembal kembalii saklar saklar pemutu pemutuss arus arus secara secara otomatis otomatis sesuai dengan dengan besar arus lebih (Over (Over Current Relay = OCR) OCR ) dengan dengan selang waktu yang dapat diatur sesuai dengan setting interval recloser dan autolink ini bekerja membuka saklar secara otomatis sesuai dengan jumlah tegangan hilang (Coun Countt To Open Open = CTO CTO ) dan dan besar besar arus arus yang yang meng mengali alirr yang yang berfu berfung ngsi si untu untuk k mengan mengantis tisipas ipasii ganggu gangguan an sesaat sesaat sehing sehingga ga pemada pemadaman man listrik listrik dapat dapat dianti diantisip sipasi, asi, sehingga daerah pemadaman tidak meluas sehingga kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dapat berjalan dengan baik. Penggunaan Recloser dan Autolink pada pada jaring jaringan an di penyul penyulang ang SR 1 Jurusa Jurusan n Wori Wori dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk melokalis melokalisir ir daerah daerah padam akibat akibat ganggu gangguan an sesaat yang yang terjadi terjadi jaringa jaringan n tersebu tersebut. t. Apalag Apalagii ganggu gangguan an sesaat sesaat terseb tersebut ut sering sering terjadi terjadi secara secara berulang kali sehingga menyebabkan Jatuh atau trip Pemutus Tenaga (PMT) baik yang yang terp terpas asan ang g pada pada Gard Gardu u Hubu Hubung ng maup maupun un Gard Gardu u Indu Induk. k. Hal Hal itul itulah ah yang yang menyebabka menyebabkan n mengapa mengapa gangguan gangguan sesaat yang terjadi pada Penyulang Penyulang SR 1 Jurusan Jurusan Wori ini sangat tinggi. Gangguan Sesaat yang terjadi pada SUTM Jurusan Wori ini dapat diminimalkan dengan dengan memasan memasang g recloser dan autolink pada pada jaring jaringan an yang yang sering sering mengal mengalami ami gangguan sesaat terutama pada percabangan dengan beban yang arah daerah hutan. Pemasangan recloser dan autolink ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini. Sehingga jumlah jatuh PMT dapat juga dikurangi. Pada saat terjadi gangguan baik sesaat maupun gangguan tetap maka recloser dan autolink akan bekerja jika besar arus gangguan yang yang melewatinya lebih besar dari arus kerjanya. Dan jumlah gangguan yang melewati sesuai dengan setting s etting counter (hitungan) gangguan. Sehingga apabila alat tersebut recloser dan autolink bekerja dengan membuka saklarnya (open) open) maka beban yang ada (rumah pelanggan) setelah peralatan tersebut.
V.
FAKTA YANG MEMPENGARUHI
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
10
Data PMT Trip Penyulang di Area Manado .
Tabel 5.1 Rekap Penyebab Trip Total Januari s/d Agustus 2012
Sumber : Distribusi PLN Area Manado
. Tabel 5.2 Jumlah Jatuh PMT ( Kali ) Bulan Januari s/d Agustus 2012
Sumber : DCC PLN Area Manado
Tabel 5.3 Data Penyulang SR 1 Jurusan Wori
Sumber : PLN Area ManadoRayon Paniki
VI.
PEMBAHASAN
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
11
VI.1 Recloser dan Recloser dan Autolink Autolink
Dalam penggunaan dan pemanfaatan peralatan recloser dan autolink sebagai proteksi terhadap gangguan arus lebih dan arus hubung singkat, maka prinsi kerja dan karakteristik kedua alat tersebut harus dipahami dan dimengerti sehingga pada saat pemasangan tidak mengalami kesulitan dan pemilihan lokasi penempatan kedua alat tersebut tepat sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Recloser Recloser merupakan merupakan suatu peralatan peralatan pengaman pengaman yang dapat mendeteksi mendeteksi arus lebih karena hubung singkat antara fasa dengan fasa atau fasa dengan tanah,dimana recloser ini memutus arus dan menutup kembali secara otomatis dengan selang waktu yang dapat diatur. Secara garis besar prinsip dasar kerja recloser adalah recloser adalah sebagai berikut : 1. Arus yang mengalir mengalir normal normal bila tidak terjadi terjadi gangguan. gangguan. 2. Ketika terjadi terjadi suatu suatu gangguan gangguan,, arus yang yang mengalir mengalir melalui melalui recloser recloser membuka membuka kontak pada recloser . 3. Kont Kontak ak recl reclos oser er akan akan menu menutu tup p kemb kembal alii sete setela lah h bebe bebera rapa pa deti detik, k, sesu sesuai ai pengaturan ( setting ) yang yang dite ditent ntuk ukan an.. Tuju Tujuan an memb member erika ikan n selan selang g wakt waktu u (interval interval time) time) memberi kesempatan agar arus gangguan tersebut hilang dari sistem, terutama gangguan yang bersifat sesaat (temporary (temporary). ). 4. Apabil Apabilaa yang terj terjadi adi adala adalah h ganggu gangguan an tetap tetap ( permanent permanent ) maka recloser akan membuka dan balik sesuai setting sesuai setting yang yang ditentukan dan kemudian lock out. Contoh : Setting recloser (pengaturan pemutusan) terhadap gangguan permanen • Interval
•
1 st
:
5 detik
2 nd
:
10 detik
Lock out
:
3X trip (reclose 2X)
Reset delay
:
90 detik
Settin Setting g reclose recloserr terhadap terhadap ganggu gangguan an sesaat sesaat sama dengan dengan ganggu gangguan an permanen yang membedakan adalah tidak ada trip ke 3
Recloser adalah alat yang digunakan untuk membuka dan menghubungkan rangkaian rangkaian melalui melalui sebuah pengendali pengendali dilengkap dilengkapii dengan dengan kontrol kontrol recloser (terletak pada kontrol box) dihubungkan dengan kabel kontrol seperti pada gambar dibawah ini : CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
12
Gambar 6.1a Skema Pemasangan dan Foto recloser
Trafo arus (CT) yang digunakan sebagai sensing melingkari bushing recloser pada sisi sumber. Sedangkan rele terletak pada kontrol reclosernya. Pada saat terjadi gangguan arus lebih, arus akan mengalir melalui CT kemudian rele akan merasakan adanya adanya ganggu gangguan an
dan membe memberi ri perinta perintah h ke moving moving contact contact pada pada recloser (yang
awalnya normally normally close) close) untu untuk k memb membuk ukaa ( faulth open), open), bersa bersama maan an deng dengan an itu itu tripping tripping coil pada pada tiap-ti tiap-tiap ap fasany fasanyaa akan akan terbuk terbuka. a. Arus Arus lebih lebih yang yang terjad terjadii akibat akibat ganggu gangguan an akan akan masuk masuk ke vacuum vacuum interrupter interrupter dan dan busur busur api api
yang yang terj terjad adii akan akan
diredam pada vacuum vacuum interrupter interrupter tersebut sehingga tidak terjadi kerusakan akibat bunga api tersebut. Minyak recloser berguna recloser berguna untuk mendinginkan atau menstabilkan suhu di dalam recloser . recloser . Sebagai contoh jika recloser disetting 4 kali operasi a. Jika Jika reclos recloser er mend mendapa apatt ganggu gangguan an sesaa sesaatt (temporary (temporary))
Gambar 6.1b Karakteristik Karakteristik operasi recloser recloser setting 4 kali kali oper operasi asi untu untuk k gangguan sesaat. Sete Setelah lah a deti detik k gang ganggu guan an terja terjadi di,, recl reclos oser er memb membuk uka, a, t1 detik kemudian kemudian reclose recloserr menutu menutup, p, b detik detik kemudi kemudian an reclos recloser er membuk membukaa kembal kembalii , t 2 detik CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
13
kemudian recloser menutup dan ternyata gangguan yang terjadi hilang maka recloser akan menutup dan bekerja secara normal sampai recloser mendapat gangguan lagi. b. Jika recloser mendapat gangguan tetap ( permanent permanent ) Sete Setelah lah a deti detik k gang ganggu guan an terja terjadi di,, recl reclos oser er memb membuk uka, a, t1 detik kemudian kemudian recloser recloser menutup, menutup, b detik kemudian kemudian recloser membuka membuka kembali kembali proses ini berlangsung sama terus sampai pada d detik kemudian recloser membuka terus (lock out ). ).
Gambar 6.1c
Karakteristik operasi recloser setting 4 setting 4 kali operasi untuk gangguan tetap ( permanent )
Sedangkan autolink adalah autolink adalah alat yang digunakan untuk memutus beban secara otomatis setelah perhitungan perhitungan operasi operasi pemutusan pemutusan ( Count To Open ) dari peralatan di sisi sumbernya atau dari sisi recloser .
Gambar 6.1d. Skema dan Foto Autolink Foto Autolink
Secara Secara garis garis besar besar autolink bekerj bekerjaa secara secara otomat otomatis is berdas berdasark arkan an arus arus lebih lebih yang yang melewatinya karena hubung singkat antara fasa dengan fasa atau fasa dengan tanah, dan jumlah hitungan operasi pemutusan yang dilakukan oleh recloser pada saat dalam keadaan terbuka (open (open). ). Misalnya pada saat terjadi gangguan sesaat (temporary (temporary)) jika recloser bekerja (open) sebanyak 2(dua) kali, dan autolink di atur pada 2 (dua) kali CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
14
hitungan operasi pemutusan ( setting2
count ), ), maka saklar autolink tersebut akan
membuk membukaa (open). open). Dan selanj selanjutn utnya ya reclose recloserr akan akan menutu menutup p (close) (close) kembal kembalii secara secara normal dan seksi (section) yang autolink nya nya terbuka menjadi padam. Seperti pada skema berikut ini :
Gambar 6.1e Grafik Karakteristik sistem kerja autolink dengan autolink dengan setting 2 count
VI.2
Lokasi pemasangan pemasangan Recloser dan Autolink pada Penyulang SR 1 Jurusan Wori
Setelah Setelah kita kita memaha memahami mi prinsi prinsip p kerja kerja dan karakt karakteris eristik tik dari dari recloser dan autolink, dan berdasarkan kondis kondisii jaring jaringan an yang yang banyak banyak melalu melaluii pepoho pepohonan nan dan pegunungan seperti pada gambar 6.4 dibawah dibawah ini :
A = Kantor PLN Rayon Paniki B = Desa Wori Kab. Minahasa Utara
Gambar 6.2a. Tampak Udara Lokasi Penyulang SR1 Jurusan Wori. Dan panjang panjang jaringan penyulan penyulang g SR 1 Jurusan Wori yang membenta membentang ng dari Gardu Induk Induk Ranomuut Ranomuut sampai dengan ujung penyulan penyulang g di desa Wori Kabupaten Minaha Minahasa sa Utara Utara adalah adalah 115,25 115,25 kms dengan dengan Salura Saluran n Udara Udara Tegang Tegangan an Meneng Menengah ah CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
15
SUTM 20 kV dengan sifat radial , radial , trafo distribusi sebanyak 83 unit dengan dengan kapasitas kapasitas terpasang sebesar 7.280 kVA dan kondisi beban pada saat beban puncak berdasarkan pengukuran sebesar 121 A atau 4,18 MW, tidak ada sumber daya atau pembangkit pada ujung penyulang , seperti pada gambar diagram satu garis sistem distribusi 20 kV Area Manado Penyulang SR1 Jurusan Wori sebagai berikut :
Gambar 6.2b Single Line Diagram Penyulang SR 1 Jurusan Wori
Berdasarkan kondisi dan karakteristik jaringan penyulang SR 1 Jurusan Wori, maka lokasi penempatan pemasangan recloser dan recloser dan autolink sebagai autolink sebagai berikut :
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
16
PENYULANG
PERALATAN
JUMLAH
LOKASI
SR 1
RECLOSER
1
LBS SUMOMPO
JUR. WORI
AUTOLINK
1
CO PEREMPATAN 1
1
CO SECTION PANDU
1
CO JUR. BUDO
KET
Tabel 6.2 Rencana Lokasi pemasangan recloser dan autolink pada penyulang SR 1 Jurusan Wori. Maka diperoleh single diperoleh single line diagram rencana pemasangan recloser dan autolink untuk penyulang SR1jurusan Wori sebagai berikut :
Gambar 6.2c
Single Line Diagram Penyulang SR 1 Jurusan Wori dengan rencana penempatan recloser dan recloser dan autolink.
Dengan terpasangnya recloser dan recloser dan autolink pada autolink pada lokasi yang telah ditetapkan tersebut diatas maka setting untuk recloser untuk recloser dan dan autolink dapat autolink dapat digambarkan pada Single Line Diagram sebagai berikut :
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
17
SR.6
SR.6
GI RANOMUUT
NO
LBS Obat Nyamuk NC NO
LBS Pabrik Kopi
20 kV
Recloser Sumampo
CO Buha
NO
SR.7
AutolinkNO Section Pandu
LBS Psr Tuminting
Autolink Perempatan
LBS LBS Very Poltek NO
SR.7
LBS Bahowo Wori Autolink Budo
Jurusan Talawang Atas
Wusa
CO Watraco
SR.4
NO
Gambar 6.2d. 6.2d. Single Single Line Diagram Penyulang Penyulang SR 1 Jurusan Jurusan Wori dengan peralatan pengaman jaringan.
GI RANOMUUT
Recloser
Autolink
Autolink Wori
Autolink Wusa 20 kV
Gambar 6.2e.
Jurusan Talawang Atas
Single Line Diagram Penyulang SR 1 Jurusan Wori dengan peralatan Recloser peralatan Recloser dan dan Autolink Autolink .
Untuk pengaturan setting arus setting arus dan setting dan setting count count harus harus berdasarkan berdasarkan beban pada setiap seksi atau percabangan jaringan yang dipasang recloser dan autolink. Berdasarkan tabel 5.3 diatas diperoleh diperoleh data beban masing-masin masing-masing g jurusan jurusan yang dipasang recloser dan autolink sebagai autolink sebagai berikut :
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
18
Tabel 6.2a.
Data Penyulang SR1 Jurusan Wori untuk masing-masing wilayah kerja recloser dan recloser dan autolink.
Berdasar Berdasarkan kan tabel tabel diatas diatas,, dipero diperoleh leh data data Arus Arus beban beban nomina nominall (In)masing-masing peralatan yaitu sebagai berikut : In Recloser
=
In rec.Sumompo + I n al.pandu + In al.perempatan + In al.Budo
=
7 A + 60 + 11 A + 16 A
=
94 A
Berarti Arus beban normal yang melewati recloser adalah sebesar 94 A sehingga setting arus setting arus pada recloser jika mendapatkan gangguan baik arus beban lebih maupun arus hubung singkat harus lebih besar dari 94 A yaitu I set > 94 A. Dengan perhitungan yang sama maka setting arus kerja (I set ) untuk untuk masing-masin masing-masing g autolink adalah sebagai berikut : •
I set recloser
> 94 A
•
I set al.pandu
> 71 A
•
I set al.perempatan al.perempatan
> 16 A
•
I set al.budo
> 11 A
Untuk pengaturan jumlah kali membuka saklar ( setting ( setting count ) sesuai dengan skala prioritas panjang jaringan. Maksudnya adalah recloser harus diatur jumlah operasi pemutusan saklar lebih banyak dibanding autolink setelahnya autolink setelahnya dan begitu juga dengan autolink yang autolink yang lebih dekat dengan recloser harus recloser harus lebih banyak dibanding autolink yang autolink yang lebih jauh dari recloser .
Sebagai contoh : Setting count recloser untuk lock untuk lock out
=
4 kali
Setting count to open autolink pandu
=
3 kali
Setting count to open autolink budo
=
2 kali
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
19
Setting count to open autolink perempatan
=
3 kali
GI RANOMUUT Recloser 4 counts
Autolink 3 counts
Autolink 2 counts Wori
Autolink 3 counts
20 kV
Wusa
Jurusan Talawang Atas
Gambar 6.2f. Skema Operasi recloser dan recloser dan autolink Sehingga dengan demikian jika terjadi gangguan maka arus gangguan (I
faulth
) yang
melebihi setting melebihi setting arus kerja dan setting jumlah jumlah kali, maka autolink yang autolink yang lebih dahulu terbuka terbuka adalah yang paling paling dekat dengan titik gangguan. gangguan. Misalnya gangguan terjadi setelah autolink budo, autolink budo, maka setelah mencapai persyaratan I
set
dan Count to Open
maka autolink budo akan terbuka (open ( open)) lebih dahulu dibanding dengan autolink pandu dan autolink perempatan. autolink perempatan. Sehingga pelanggan jurusan Wori dan Jurusan Talawang sebanyak 182 pelanggan akan akan padam padam lebih lebih lama lama diband dibanding ing dengan dengan pelang pelanggan gan section pandu pandu dan section perempatan, dan secara total akan mengurangi jumlah daaerah pemadaman jika terjadi gangguan. I faulth
GI RANOMUUT
Recloser 4 counts
Autolink 3 counts
Autolink 2 counts
I faulth Wori
Autolink 3 counts
20 kV
Gambar 6.2g.
Wusa
Jurusan Talawang Atas
Skema Operasi recloser dan recloser dan autolink dengan autolink dengan contoh titik gangguan
VII. KESIMPULAN
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
20
Berdasarkan pembahasan dan analisa diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingginya Tingginya jumlah jumlah jatuh PMT PMT pada penyu penyulang lang SR 1 Jurusan Jurusan Wori Wori dikarenak dikarenakan an banyaknya gangguan sesaat yang terjadi. 2. Kondis Kondisii dan panjang panjang jaringa jaringan n penyul penyulang ang SR 1 jurusa jurusan n Wori, menyeba menyebabka bkan n lamany lamanyaa melaku melakukan kan penang penangana anan n dan penorm penormala alan n jaring jaringan an apabil apabilaa terjad terjadii gangguan dan mengakibatkan cakupan wilayah pemadaman sangat luas. 3. Pemasang angan recloser dan autolink sangat bermanfaat bermanfaat untuk untuk mempercepat mempercepat penanganan dan penormalan jaringan pada saat terjadi gangguan baik gangguan sesaat maupun gangguan tetap dan melokalisir wilayah pemadaman sehinggan pemadaman tidak berdampak lebih luas pada wilayah yang tidak merasakan gangguan.
VIII. VIII. TINDAK TINDAKAN AN YANG DISARA DISARANKA NKAN N Sebagai upaya untuk mengurangi daerah pemadaman dan mempercepat proses penanganan gangguan pada saat terjadi gangguan pada SUTM Penyulang SR 1 Jurusan Jurusan Wori Wori maka maka tindak tindakan an yang yang disaran disarankan kan adalah adalah dengan dengan pemasan pemasangan gan recloser dan autolink pada lokasi LBS Sumampo, CO Section, CO Budo dan Co Jurusan Tiwoho pada jurusan Wori SR 1.
REFERENSI
CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
21
.................., SPLN 52 -3 : 1983 tentang pola pengaman sis tem. .................., SPLN 64 : 1985 tentang petunjuk pemilihan dan penggunaan pelebur pada sistem distribusi tengangan menengah. .................., SPLN 59 : 1985 tentang keandalan pada siste m distribusi 20 kV dan 6 kV .................., SPLN 72:1987 tentang Spesifikasi desain untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR). Abraham Silaban , “Studi Tentang Penggunaan Recloser pada Sistem Distribusi 20
kV”, Departemen Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara, Medan 2009 ”Autolink Resettable Resettable Electronic Electronic Auto Sectionaliz Sectionalizer”, er”, PPMV, ABB Ivan Sugiarto, Sugiarto,”Autolink Group, Makassar, Desember 2011. Nugroho A.D.Susatyo, “Analisa Koordinasi OCR – Recloser Penyulang Kaliwungu
03 “, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang, 2006
LAMPIRAN Gambar Single Line Diagram sistem 20 kV Area Manado CHAIDAR SYAIFULLAH, ST – 7704005E, TELAAHAN STAF EE IV Angkatan III - 2012
22