NASKAH DRAMA BERJUDUL
SALAH BELI oleh KELOMPOK 5 1.Chorina 1. Chorina Mega Noviana 2. Hamzah Attamimi 3.Nerissa 3. Nerissa Sesarista 4. Rifka Hania 5.Rizky 5. Rizky Fatullah 6. Vivi Febriyanti
1. INT. SEKOLAH Dua orang siswa SMA, Dhika dan Rifka, sedang mengobrol. DHIKA (Mengamati sepatu Rifka) “Wih, sepatu lu keren juga, Rif.” RIFKA (Wajah bangga, memamerkan sepatunya) “Weh, iya dong, lagi model nih, Dhik !” DHIKA (Manggut-manggut) “Beli dimana lu?” RIFKA “Online shop, Dhik. C ari aja (nama sepatunya), pasti banyak yang jual.” DHIKA “Oh oke oke... Harganya gimana tuh?” RIFKA “Murah kok.. Gak sampe 200 ribu, yang penting lu pinter negosiasi aja.” DHIKA “Oke nanti gue cari deh. Thanks , Rif.” Rif.” RIFKA “Sip lah...”
2. EXT. HALAMAN RUMAH Dua orang gadis remaja, Riany dan Dini, keluar menuju halaman sambil mengobrol dan tertawa-tawa.
dari
rumah
RIANY (Menunjuk kumpulan sepatu dan sandal di halaman) “Eh eh itu sepatu siapa ya?” DINI “Sepatu gue, kenapa?” RIANY “Oh.. Keren deh, unik. Beli dimana?” DINI (Wajah bangga) “Haha.. Di online shop, banyak kok yang jual. Mau ya?”
RIANY “Iya gue suka modelnya. Na nti gue cari deh. Thanks ya, Din .” DINI “Siiip!” 3. INT. RUANG TAMU – MALAM HARI Riany sedang menonton tv. Dhika datang membawa laptop. DHIKA “Eh.. Geser, geser.” RIANY “Ih apaan sih dateng-dateng dateng-dateng rusuh.” DHIKA (Tidak menyahut, fokus menatap layar laptop) RIANY (Penasaran) “Ngapain sih, Bang?” DHIKA “Kepo lu.” RIANY “Ih..” (Pergi meninggalkan Dhika , menuju kamar) Visualisasi dari pandangan suatu situs online shop.
Dhika,
cursor
bergerak-gerak
di
Visualisasi dari ruang tamu, Dhika masih fokus menatap layar laptop. DHIKA “Mana ya “Mana ya sepatu yang kayak punya Rifka tadi? Kok dari tadi gak ketemu sih.” (Jeda, beberapa saat kemudian) “Nah! Nah! Ini nih!” Visualisasi dari pandangan Dhika, situs yang dicari ditemukan, kemudian mouse meng klik profil klik profil penjual.
telah
DHIKA (Ekspresi puas, menjentikkan jari) “Nah pas banget nih, model sama, penjual keliatannya terpercaya, tinggal order deh.” (Meraba-raba kantong, mencari handphone) handphone) “Loh handphone “Loh handphone gue dimana ya... Ah pasti jatuh di kolong kasur lagi, ribet dah nih.” (Berjalan menuju kamar, meninggalkan laptop)
Riany berjalan melewati ruang tamu. Melihat ke arah laptop. RIANY (VOICE OVER) “Wah.. laptop nganggur. Bisa nih numpang searching buat sepatu kayak punya Dini tadi.”
order
RIANY “Bang, pinjem laptop ya!” (Tidak ada jawaban. Menjawab sendiri dengan menirukan nada suara Dhika) “Ya boleh.. Pake aja.” (Menjawab sendiri lagi dengan nada suara asal) “Oke.” Visualisasi dari pandangan Riany, cursor bergerak-gerak mencari sepatu yang diinginkannya, link link sepatu yang telah ditemukan Dhika pun berubah. Visualisasi dari ruang tamu, Riany fokus menatap layar laptop. RIANY “Nah ini dia nih, ternyata emang banyak ya yang jual.” Visualisasi dari pandangan Riany, barang yang dicari telah ditemukan, cursor bergerak meng klik mengklik iklan pilihan, lalu bergerak lagi menuju profil pengguna. RIANY (Wajah puas) “Ah mantap tinggal order!” (Mengambil handphone disakunya, lalu menelepon nomer penjual yang tertera pada link) PENJUAL “Halo. Selamat Malam. Rainbow shop menyinari hari Anda. Mau order apa, sis?” sis?” RIANY “Halo. Saya mau order sepatu kode 11A, ada?” PENJUAL “Oh ada sis, sis, ready stock. stock . Mau yang warna apa?” RIANY “Yang pink “Yang pink ada, sis?” PENJUAL “Oh ada.. Baru datang tadi pagi, masih mulus lus lus.” RIANY
“Wah bagus deh, harganya berapa?” PENJUAL “165K aja kok, sis.” sis.” RIANY “Wah, mahal. Seratus dua puluh ribu, ya?” PENJUAL “Wah belum bisa bi sa tuh, sis. sis. 150K 150K deh, lagi model soalnya.” RIANY “Seratus tiga puluh ribu deh.” PENJUAL “Naik sedikit lagi deh, sis.” sis.” RIANY “Seratus tiga puluh ribu lima ratus.” PENJUAL “Yah sis, sis, masa naik gopek doang, tapi yaudah deh sis buat sis buat penglaris. Ada lagi, sis?” sis?” RIANY “Itu saja.” PENJUAL “Atas nama siapa dan alamatnya, alamatnya , sis?” sis?” RIANY “Riany Nasution. Jalan Antara Dua Hati No. 17A, Jakarta Barat.” PENJUAL “Oke. Harga barang dan ongkos kirim jadi seratus tiga puluh enam ribu lima ratus ya, sis. sis. Uangnya bisa di transfer ke rekening BCA. Nanti nomor rekeningnya saya kirim via sms.” RIANY “Oke terima kasih.” PENJUAL “Ya, sama-sama sama-sama sis, keep shining bersama shining bersama Rainbow Shop.” Riany menutup telepon. Wajahnya puas. Tiba-tiba suara pintu tertutup dari arah kamar Dhika.
terdengar
RIANY (VOICE OVER) “Wah suara Bang Dhika tuh. Bahaya kalau sampai ketahuan minjem laptop diem-diem. diem- diem. Kabur ah.”
Riany pergi meninggalkan laptop dengan menghindari timbulnya suara. Dhika masuk.
berjingkat-jingkat,
DHIKA (Menatap handphone-nya handphone-nya yang penuh debu) “Ini handphone nyangkut handphone nyangkut di kolong kasur dua hari udah kayak dari lubang tikus. Tapi enggak pa-pa lah, yang penting masih berfungsi.” (Menatap layar laptopnya) “Nah, tinggal order! Mana ya nomernya?” Visualisasi dari pandangan Dhika, cursor bergerak, layar laptop yang tadinya hitam kembali menyala. Menampilkan profil penjual yang sama dengan yang dibuka Riany. Visualisasi dari ruang tamu, Dhika mencoba telepon yang muncul di layar laptopnya.
menelepon
nomor
PENJUAL “Halo. Selamat Mal Malam. am. Rainbow shop menyinari hari Anda. Mau order apa, sis?” sis?” DHIKA (Kaget) “Ehem.. Saya laki-laki, M bak.” PENJUAL “Oh.. Maaf ya Mas, mau order apa?” DHIKA “Itu.. Sepatu apa ya tadi,” (Melihat layar laptopnya lagi, visualisasi layar laptop, terlihat kode 11A) “Oh kode 11A.” PENJUAL “Oh ya, ada kok sis, sis, eh Mas. Mau warna apa?” DHIKA “Biru bagus kayaknya.” PENJUAL “Oh ya ada, kebetulan tinggal satu nih Mas, penghabisan.” DHIKA “Wah bagus deh, saya order disaat yang tepat. Harganya berapa ya, Mbak?” PENJUAL “165K aja, Mas.”
DHIKA “Wah, murah ternyata. Tapi, turun lagi lah, Mbak.” PENJUAL “Boleh Mas, saya beri 150K saja.” DHIKA “Seratus tiga puluh ribu deh, Mbak.” PENJUAL “Hmm.. Naik lagi deh Mas, ini bagus loh, lagi model, penghabisan juga warna b iru tinggal satu.” DHIKA “Yasudah seratus tiga puluh lima ribu ya, Mbak.” PENJUAL “Hmm... Oke deh saya kasih buat Masbro. Pasti Masbro bela belain order ini buat pacarnya ya, wah so sweet banget sweet banget Masbro ini.” ini.” DHIKA “Eh.. Buat saya sih Mbak.” PENJUAL (Diam sejenak, heran) “Eh hehehe.. Oke atas nama siapa dan alamatnya?” DHIKA “Andhika Nasution. Jalan Antara Dua Hati No. 17A, Jakarta Barat.” PENJUAL “Baik. Harga barang dan ongkos kirim jadi seratus empat puluh satu ribu ya, Mas. Uangnya bisa di transfer ke rekening BCA. Nanti nomor rekeningnya saya kirim via sms.” DHIKA “Kira-kira “Kira-kira barangnya bisa saya terima kapan ya, Mbak?” PENJUAL “Mungkin lusa sudah sampai, Mas.” DHIKA “Oke terima kasih.” PENJUAL “Ya, sama-sama sama-sama Mas, keep shining bersama shining bersama Rainbow Shop.” Dhika menutup teleponnya dengan wajah puas.
DHIKA “Mantap, sebentar lagi sepatu idaman ada di tangan, makin keren deh gue. Haha... Tidur nyenyak.” (Menutup laptop dengan wajah bahagia, lalu berjalan menuju kamar sambil membawa laptopnya)
INSERT TITLE: DUA HARI KEMUDIAN 4. EXT. DEPAN PINTU MASUK Kurir membawa dua paket kardus mengetuk pintu. KURIR “Permisi, ada kiriman!” Tidak ada jawaban. Kurir agak tidak sabar lalu mengetuk pintu lebih keras. KURIR “Permisi, ada kiriman!” Tidak lama kemudian, pintu terbuka oleh Riany. RIANY “Yaaa... Wah kirimannya sudah datang.” KURIR “Dengan saudari Riany Nasution? Silahkan tanda tangannya disini.” RIANY “Yap. Terima kasih ya Mas.” (Beranjak menutup pintu) KURIR “Eh eh Mbak, ada satu lagi, ini kiriman untuk saudara Andhika Nasution. Ada orangnya?” RIANY “Hah? Bang Dhika? Oh sebentar ya Mas.” (berteriak) “Bang Dhikaaa... Baaang!” Dhika datang. DHIKA “Ya? Eh kiriman buat gue tuh ya.” KURIR “Dengan saudara Andhika Nasution? Silahkan t anda tangan disini.”
DHIKA “Ya. Makasih ya Mas.” Kurir mengangguk dan pergi meninggalkan latar. RIANY (Agak heran) “Abang costumer Rainbow Shop juga?” DHIKA “Sok tau.” RIANY “Itu tulisannya.” (menunjuk paket milik Dhika) “Order apa sih Bang? Liat dong.” DHIKA “Nih ya lu pasti kaget. Keren banget nih.” Dhika membuka paket kirimannya. Wajahnya kaget. DHIKA “Loh. Apaan nih? Kok sepatu gue jadi begini?” Visualisasi dari pandangan Dhika. berwarna biru di tangan Dhika.
Terlihat
sepatu
wanita
RIANY “Loh itu kan sepatu yang Riany order, Bang .” DHIKA “Hah?” Riany mengeluarkan sepatu wanita berwarna pink dengan yang sama seperti yang ada di tangan Dhika dari kirimannya.
model paket
RIANY “Nih. Sama kan?” DHIKA “Loh kok bisa gini?” RIANY (tersenyum kagum dan kasihan) “Udah lah Bang enggak usah akting gitu. Selera Abang ternyata bagus juga ya. Riany enggak akan bilang ke Mama sama Papa kalau Abang emang suka sepatu cewek. Kapan-kapan kita pake sepatunya barengan ya, Bang.”
(menepuk pundak Dhika lalu meninggalkanny meninggalkannya) a) Dhika terdiam kaget tanpa kata-kata sambil melihat Riany berlalu, lalu melihat sepatu yang ternyata dia salah beli. -TAMAT-