BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya lebih produktif dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau yang dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu. Pertum Pertumbuh buhan an dan perkem perkemban bangan gan teknol teknologi ogi,, ditent ditentuka ukan n oleh oleh kondis kondisii dan tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut.Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keada keadaan an ling lingku kung ngan an geog geogra rafis fis atau atau prop propes esii kehi kehidu dupa pan n masy masyara araka katt yang yang bersangkutan.Teknologi bersangkutan.Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan dengan maksud agar masyarakatya masyarakatyang ng bersangkuta bersangkutan n dapat merubah kebiasaan kebiasaan trad tradis isio iona nall
dala dalam m
pros proses es
pemb pemban angu guna nan n
atau atau
peni pening ngka kata tan n
kese keseja jaht hter eraa aan n
masyarakat. masyarakat. Dalam membangun membangun kesejahteraan kesejahteraan masyarakat terutama ibu nifas, pemerintah membuat program kunjungan nifas sebagai salah satu sistem teknologi tepat tepat guna. guna. Kunjun Kunjungan gan masa nifas nifas paling paling sediki sedikitt dilaku dilakukan kan sebany sebanyak ak 4 kali kunjungan ulang yaitu untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalahmasalah yang terjadi.Tidak hanya kunjungan nifas, pemerintah juga telah menerapkan sistem ra!at gabung bagi ibu dan dan bay bayiny inya.T a.Tujuan juan dari dari ra!a ra!att gabu gabung ng ini ini adal adalah ah gar gar ibu ibu memp mempun uny yai kemampuan dan pengalaman dalam mera!at bayinya sendiri selagi ibu masih dira!at dirumah sakit dan yang lebih penting bekal keterampilan mera!at bayi serta serta menj menjala alank nkan anny nyaa setela setelah h pula pulang ng dari dari ruma rumah h sakit sakit.D .Dala alam m pera pera!a !atan tan gabung gabung,#b ,#bu u mendap mendapat at kehang kehangatan atan emosio emosional nal karena karena ibu dapat dapat selalu selalu kontak kontak
1
dengan buah hati yang sangat dicintainya, demikian pula sebaliknya bayi dengan ibunya.
1.2 Rumus Rumusan an Masal Masalah ah $. %agaim %agaimana ana defini definisi si dari dari teknolo teknologi gi tepat tepat guna& guna& '. pa saja Tekn Teknologi ologi tepat tepat guna guna yang termasuk termasuk dalam sistem sistem pelayanan pelayanan ibu
nifas&
1.3 1.3 Tujuan juan $. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii definisi definisi teknol teknolog ogii tepat guna guna '. Untuk mengetahui mengetahui teknolog teknologii tepat guna guna dalam sistem pelayana pelayanan n ibu nifas nifas
2
BAB II TINAUAN TE!RI 2.1 De"#n#s# Tekn$l$g# Te%at &una Teknologi tepat guna adalah yang teknologi yang cocok dengan kebutuhan
masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan.%iasanya dipakai sebagai istilah untuk teknologi yang tidak terlalu mahal, tidak perlu pera!atan yang rumit, dan penggunaannya ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Teknologi
tepat
guna
adalah
teknologi
yang
didesain
dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan, etik budaya, sosial, dan ekonomi bagi komunitas. (iriciri teknologi adalah )$* mudah diterapkan )'* mudah dimodifikasi )+* untuk kegiatan skala kecil )4* padat karya )* sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat )-* bersumber dari nilai tradisional )* adaptif terhadap perubahan lingkungan. /ekarang ini Teknologi #nformasi di %idang Kesehatan sangat memiliki peran yang sangat signifikan untuk menolong ji!a manusia serta risetriset di bidang kedokteran.Teknologi #nformasi digunakan untuk menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat, untuk mendiagnosa penyakit, menemukan obat yang tepat untuk mengobati penyakit, dan masih banyak lagi. Pemanfaatan Teknologi #nformasi ini tentunya sudah sangat membantu orangorang yang bergerak di bidang kesehatan ini, setidaknya bisa membantu mereka dalam menangani para pasiennya sehingga sedikit banyak Teknologi di bidang Kesehatan ini bisa meningkatkan kesehatan masyarakat sekarang ini. 2.2 De"#n#s# N#"as 0asa perperium atau masa nifas dimulai setelah partus selesai dan
berakhir kirakira - minggu.kan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum kehamilan dalam !aktu + bulan. )/ar!ono Pra!irohadjo.'1123'+*
3
0asa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan breakhir ketika alatalat kembali seperti keadaan sebelum lahir. )/ar!ono Pra!irohadjo. '1123'+* Kala puerperium atau nifas yang berlangsung selama - minggu atau 41 hari, merupakan !aktu yang diperlukan untuk pulihnya organ kandungan yang normal. Dijumpai ' kejadian penting pada perperium, yaitu inolusi dan proses laktasi. 0asa nifas disebut juga masa post partum adalah masa atau !aktu sejati bayi lahir dan plasenta keluar lepas dari rahim. /ampai - minggu berikutnya disertai dengan pulihnya kembali organorgan yang berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya yang berkaitan saat melahirkan. )/uherni, dkk. '11231$* 0asa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan - minggu berikutnya. 0asa nifas adalah masa pulih kembali,mulai dari persalinan selesai hingga alat 5 alat kandungan kembali seperti pra hamil. )%ahiyatun,'11231'* Tahapan masa nifas 3 a. Puerperium dini 3 Kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta mnejalankan aktifitas layaknya !anita normal lainnya. b. Puerperium intermediate 3 Kepulihan menyeluh alatalat genital yang lamanya sekitar -6 minggu. c. Puerperium remote 3 7aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan tanpa kompiklasi. 4
)8iian 9anny. '1$1314* 2.3 Tekn$l$g# Te%at Tera%an 'alam Pela(anan N#"as )*(stem+ 2.3.1 ,unjungan N#"as Pelayanannifas merupakan pelayanankesehatan yang sesuai standar
pada ibu mulai - jam sampai dengan 4' hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. suhan masa nifas penting diberikan pada ibu dan bayi, karena merupakan masa krisis baik ibu dan bayi. :nam puluh persen )-1;* kematian ibu terjadi setelah persalinan, dan 1; kematian pada masa nifas terjadi '4 jam pertama. Demikian halnya dengan masa neonatus juga merupakan masa krisis dari kehidupan bayi. Dua pertiga kematian bayi terjadi 4 minggu setelah persalinan, dan -1; kematian bayi baru lahir terjadi hari setelah lahir. Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk 3 $. 0enilai kondisi kesehatan ibu dan bayi. '. 0elakukan pencegahan terhadap kemungkinankemungkinan adanya +.
gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya. 0endeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa
4.
nifas 3 0enangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
suhan yang diberikan se!aktu melakukan kunjungan masa nifas 3 ,UNUN&AN
-A,TU
TUUAN
I
-6 jam setelah persalinan $*0encegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri '*0endeteksi dan mera!at penyebab lain perdarahan dan rujuk jika
5
perdarahan berlanjut +*0emberi konseling pada ibu atau salah
satu
anggota
mengenai
cara
perdarahan
keluarga mencegah
masa
nifas
akibat
atonia uteri 4*Pemberian /# a!al *0elakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir -*0enjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermia *Petugas kesehatan yang menolong persalinanharus mendampingi ibu dan bayi baru lahir selama ' jam pertama setelah kelahiran atau sampai II
- hari setelah persalinan
ibu
dan
keadaan stabil $* 0emastikan berjalan
bayi
dalam
inolusi
uteri
normal,
uterus
berkontraksi, fundus di ba!ah umbilikus, tidak ada perdarah abnormal, tidak ada bau. '* 0enilai adanya demam +* 0emastikan
agar
ibu
mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat 4* 0emastikan dengan
ibu
baik
menyusui dan
tidak
memperlihatkan tanda penyulit * 0emberi konseling pada tentang
6
asuhan
pada
ibu bayi,
pera!atan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan pera!atan III
'
minggu
I
persalinan minggu
setelah
bayi seharihari /ama seperti kunjungan kedua
setelah$* 0engkaji
persalinan
tentang
kemungkinan
penyulit pada ibu '* 0emberi
konseling
keluarga
berencana )K%* secara dini
Prinsip pemberian asuhan lanjutan pada masa nifas di rumah meliputi3 $. suhan postpartum di rumah berfokus pada pengkajian, penyuluhan dan konseling. '. Pemberian asuhan kebidanan di rumah, bidan dan keluarga dilakukan dalam suasana rileks dan kekeluargaan. +. Perencanaan kunjungan rumah. 4. Keamanan
Perencanaan kunjungan rumah meliputi3 $. Kunjungan rumah tidak lebih '446 jam setelah pasien pulang. '. 0emastikan keluarga sudah mengetahui rencana kunjungan rumah dan !aktu kunjungan bidan telah direncanakan bersama. +. 0enjelaskan maksud dan tujuan kunjungan.
7
4. 0erencanakan tujuan yang ingin dicapai dan menyusun alat serta perlengkapan yang digunakan. . 0emikirkan cara untuk menciptakan dan mengembangkan hubungan baik dengan keluarga. -. 0elakukan tindakan yang sesuai standar pelayanankebidanan dalam pemberian asuhan. . 0embuat pendokumentasian hasil kunjungan. 6. 0eyediakan sarana telepon untuk tindak lanjut asuhan. Keamanan pada saat kunjungan rumah meliputi3 $. 0engetahui alamat lengkap pasien dengan jelas. '. 0enggambar rute alamat pasien. +. 0emperhatikan keadaan di sekitar lingkungan rumah pasien sebelum kunjungan. 4. 0emberitahu rekan kerja ketika melakukan kunjungan. . 0emba!a telepon selular sebagi alat komunikasi. -. 0emba!a cukup uang. . 0enyediakan senter )kunjungan malam hari*. 6. 0emakai tanda pengenal dan mengenakan pakaian yang sopan. 2. 7aspada pada bahasa tubuh yang diisyaratkan dari siapa saja yang ada selama kunjungan. $1. 0enunjukkan perasaan menghargai di setiap kesempatan.
8
$$. /aat perasaan tidak aman muncul, segeralah akhiri kunjungan.
Pelaksanaan asuhan masa nifas di rumah meliputi3 $. #bu baru pulang dari rumah sakit. '. Kunjungan postnatal rutin. +. Pengamatan psikologi ibu. suhan masa nifas pada #bu baru pulang dari meliputi3 $. Keputusan bersama antara tenaga kesehatan dengan ibu=keluarga. '. %idan memberikan informasi tentang ringkasan proses persalinan, hasil dan info lain yang relean. +. 0engulang kembali bilamana perlu. Kunjungan postnatal rutin meliputi3 $. Kunjungan rumah dilakukan minimal '> setiap hari. '. 0engajarkan ibu dan keluarga tentang pera!atan bayi baru lahir . +. 0engajarkan ibu untuk mera!at diri. 4. 0emberikan saran dan nasehat sesuai kebutuhan dan realistis. . %idan harus sabar dan telaten menghadapi ibu dan bayi. -. 0elibatkan keluarga saat kunjungan rumah. %idan melakukan pengamatan pada psikologi ibu, meliputi3
9
$. 0emberikan pendidikan kesehatantanda bahaya masa nifas. '. %idan mengobserasi perilakukeluarga. +. 0eluangkan !aktu untuk sharing dengan ibu dan keluarga. 4. 0emberikan dukungan. . 0elakukan dokumentasi pasca kunjungan. -. Perencanaan skrining test. . 0emberikan penyuluhan sehubungan dengan kebutuhan pada masa nifas.
Pendidikan kesehatan masa nifas meliputi3 $. ?i@i. Pendidikan kesehatangi@i untuk ibu
menyusui antara lain3
konsumsi tambahan 11 kalori setiap hari, makan dengan diet berimbang, minum sedikitnya + liter air setiap hari, tablet @at besi harus diminum selama 41 hari pasca bersalin dan minum kapsul itamin )'11.111 unit*. '. Kebersihan diri= bayi. Pendidikan kesehatankebersihan diri untuk ibu nifas antara lain3 menganjurkan kebersihan seluruh tubuhA mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelaminA menyarankan ibu untuk mengganti pembalutA menyarankan ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminA jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, menyarankan untuk menghindari menyentuh daerah luka.
10
+. #stirahat= tidur . Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal istirahat=tidur meliputi3 menganjurkan ibu untuk cukup istirahatA menyarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah secara perlahanlahanA menjelaskan pada ibu bah!a kurang istirahat akan pengaruhi ibu dalam jumlah /# yang
diproduksi,
memperlambat
memperbanyak perdarahan,
prosesinolusiuterus
menyebabkan
depresi
dan
dan ketidak
mampuan untuk mera!at bayi serta diri sendiri. 4. Pemberian /#. Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam pemberian /# sangat bermanfaat, karena pemberian /# merupakan cara yang terbaik untuk ibu dan bayi. Bleh karena itu, berikan K#: tentang proses laktasi dan /#A mengajarkan cara pera!atan payudara. . Catihan= senam nifas. Pendidikan kesehatan tentang
latihan=senam
nifas meliputi3
mendiskusikan pentingnya pengembalian otototot perut dan panggul kembali normalA menjelaskan bah!a latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat bantu mempercepat pengembalian otototot perut dan panggul kembali normal. -. ubungan seks dan keluarga berencana. Pendidikan kesehatan tentang seks dan keluarga berencana yaitu3 hubungan seks dan K% dapat dilakukan saat darahnifas sudah berhenti dan ibu sudah merasa nyamanA keputusan untuk segera melakukan hubungan seks dan K% tergantung pada pasangan yang bersangkutanA berikan K#: tentang alat kontrasepsiK%. . Tandatanda bahaya selama masa nifas. 11
Pendidikan kesehatan tandatanda bahaya masa nifas meliputi3 berikan pendidikan
kesehatantanda
bahaya
masa
nifas untuk
mendeteksi komplikasi selama masa nifas. Tanda bahaya berupa3 perdarahan
dan
pengeluaran
abnormal,
sakit
daerah
abdomen=punggung, sakitkepala terus menerus= penglihatan kabur =nyeri ulu hati, bengkak pada ekstremitas, demam=muntah=sakit saat %K, perubahan
pada
payudara,
nyeri=kemerahan
pada
betis,
depresi postpartum.
2.3.2
Ra/at &a0ung (Rooming In) 1. *ejarah *#stem Ra/at &a0ung )rooming-in) 0etode rooming-in)ra!at gabung* ini pertama kali disosialisasikan
oleh U9#(:E )%adan P%% untuk anakanak*.Tujuannya mendukung program pemberian /# eksklusif. Pada tahun $22$, U9#(:E meluncurkan program Baby-Friendly ospital #nitiatie atau disebut F
kriterianya
adalah
memberi
layanan
pera!atan
dengan
metode rooming-in. Di #ndonesia, metode rooming-in sudah mulai disosialisasikan pada tahun yang sama diluncurkannya program tersebut oleh U9#(:E yaitu pada tahun $22$. /empat diadakan perlombaan
12
bayi
tidur
di
sebelah
ibunya
di
atas
tempat
tidur
de!asa.
G0etode rooming-in seperti ini dikenal juga sebagai istilah beddingin. Dibandingkan rooming-in biasa, bedding-in lebih bermanfaat untuk mempererat kelekatan antara ibu dan anak serta meningkatkan angka keberhasilan menyusui. Ketika berada di dalam ruangan yang sama dengan bayi yang dilahirkannya, ibu akan belajar mengenali bahasa tubuh bayinya tersebut, terutama tandatanda ketika bayi merasa lapar. %erhubung lebih sering mele!atkan !aktu bersama, para ibu yang menjalani rooming-in akan lebih sensitif dan tanggap terhadap sinyalsinyal yang dikirimkan bayinya, dar pada mereka yang berada di ruangan terpisah. GDengan demikian, ibu akan mampu memberi /# on demand atau sesuai permintaan bayi. /elain itu, sejumlah penelitian menyatakan, meletakkan bayi di dalam satu ruangan dengan ibunya juga berperan meningkatkan produksi hormon oksitosin.#ni adalah hormon di dalam tubuh !anita yang berperan melancarkan keluarnya /#.al ini di picu oleh perasaan sayang dan bahagia yang dirasakan ibu, karena bisa berdekatan dan mendekap bayinya di dalam pelukan, kapan pun dia mau. ormon oksitosin juga mampu mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, yang bermanfaat memperkecil kemungkinan ibu terserang baby blues dan depresi pasca persalinan. 2. Pengert#an Ra/at &a0ung
bayi yang berada di dekat ranjang ibu sehingga mudah terjangkau.da satu istilah 13
lain, beddingin, yaitu bayi dan ibu berada bersamasama di ranjang ibu. )Eransiska, '112 *
dibutuhkan. '* gar ibu dapat melihat dan memahami cara pera!atan bayi yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas. +* gar ibu mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam mera!at bayinya sendiri selagi ibu masih dira!at dirumah sakit dan yang lebih penting bekal keterampilan mera!at bayi serta menjalankannya setelah pulang dari rumah sakit. 4* Dalam pera!atan gabung, suami dan keluarga dilibatkan secara aktif untuk mendukung dan membantu ibu dalam menyusui dan mera!at bayinya secara baik dan benar. * #bu mendapat kehangatan emosional karena ibu dapat selalu kontak dengan buah hati yang sangat dicintainya, demikian pula sebaliknya bayi dengan ibunya. . *asaran 'an *(arat Ra/at &a0ung )Pra/#r$har'j$ 21+ Kegiatan ra!at gabung dimulai sejak ibu bersalin dikamar bersalin dan
dibangsal
pera!atan
pasca
persalinan.0eskipun
demikian
penyuluhan tentang manfaat dan pentingnya ra!at gabung sudah dimulai sejak ibu pertama kali memeriksakan kehamilannya di poliklinik asuhan antenatal.Tidak semua bayi atau ibu dapat segera dira!at gabung. %ayi dan ibu yang dapat dira!at gabung harus memenuhi syarat=kriteria berikut 3 $* Cahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong.
14
'* %ila lahir dengan tindakan, maka ra!at gabung dilakukan setelah bayi cukup sehat, refleks menghisap baik, tidak ada infeksi dan sebagainya. +* %ayi yang dilahirkan dengan sectio secaria dengan anestesi umum, ra!at gabung dilakukan segera setelah ibu dan bayinya sadar penuh )bayi tidak ngantuk* misalnya empat sampai enam jam setelah operasi selesai. %ayi tetap disusukan meskipun mungkin ibu masih mendapat infus. 4* %ayi tidak asfiksia setelah lima menit pertama )nilai P?< minimal * * Umur kehamilan + minggu atau lebih. -* %erat lahir '111 5 '11 gram atau lebih. * Tidak terdapat tandatanda infeksi intrapartum. 6* %ayi dan ibu sehat. 5. ,$ntra In'#kas# Ra/at &a0ung 0enurut Pra!irohardjo )'1$1* adalah 3 $* Pihak #bu a. Eungsi kardiorespiratorik yang tidak baik3 Pasien penyakit jantung kelas ## dianjurkan untuk sementara tidak menyusui sampai keadaan jantung cukup baik. %agi pasien jantung klasifikasi ### tidak dibenarkan menyusui. b. :klampsia dan preeklampsia berat3 Keadaan ibu biasanya tidak baik dan pengaruh obatobatan untuk mengatasi penyakit biasanya menyebabkan kesadaran menurun sehigga ibu belum sadar betul. Tidak diperbolehkan /# dipompa dan diberikan pada bayi. c. Penyakit infeksi akut dan aktif3 %ahaya penularan pada bayi yang dikha!atirkan. Tuberkulosis paru yang aktif dan terbuka merupakan kontra indikasi mutlak. Pada sepsis keadan ibu biasanya buruk dan tidak akan mampu menyusui. d. Karsinoma payudara3 Pasien dengan karsinoma harus dicegah jangan sampai /#nya keluar karena mempersulit penilaian penyakitnya. pabila menyusui ditakutkan adanya selsel karsinoma yang terminum si bayi. e. Psikosis3 Tidak dapat dikontrol keadaan ji!a si ibu bila menderita psikosis. 0eskipun pada dasarnya ibu sayang pada 15
bayinya, tetapi selalu ada kemungkinan penderita psikosis membuat cedera pada bayi. '* Pihak %ayi )Pra!irohardjo, '1$1* a. %ayi kejang3 Kejangkejang pada bayi akibat cedera persalinan atau infeksi tidak memungkinkan untuk menyusui. da bahaya aspirasi, bila kejang timbul saat bayi menyusui. Kesadaran bayi yang menurun juga tidak memungkinkan bayi untuk menyusui. b. %ayi yang sakit berat3 %ayi dengan penyakit jantung atau paru paru atau penyakit lain yang memerlukan pera!atan intensif tentu tidak mungkin menyusu dan dira!at gabung. c. %ayi yang memerlukan obserasi atau terapi khusus.3 /elama obserasi ra!at gabung tidak dapat dilaksanakan. /etelah keadaan membaik tentu dapat dira!at gabung. #ni yang disebut ra!at gabung tidak langsung. d. Very Low Birth Weight )%erat badan lahir sangat rendah*3
ringan
seperti
labioskisis,
palatoskhisis
bahkan
labiopalatoskhisis masih memungkinkan untuk menyusui. f. Kelainan metabolik dimana bayi tidak dapat menerima /#. 6. Man"aat Ra/at &a0ung )Pra/#r$har'j$ 21+ 0anfaat ra!at gabung ditinjau dari berbagai aspek sesuai dengan tujuannya yaitu 3 $* spek fisik %ila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu dapat dengan mudah menjangkau nantinya untuk melakukan pera!atan sendiri dan menyusui setiap saat, kapan saja bayi menginginkan. Dengan pera!atan sendiri dan
menyusui sedini mungkin, akan mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi silang dari pasien lain atau petugas kesehatan. Dalam menyusui
dini
maka
/#
kolostrum
dapat
memberikan
kekebalan=antibody yang sangat berharga bayi bayi.Karena ibu setiap saat dapat melihat bayinya, maka ibu dengan mudah dapat mengetahui 16
perubahanperubahan yang terjadi
pada bayinya yang mungkin
berhubungan dengan kesehatannya. '* spek fisiologis %ila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan proses fisiologis yang dialami, dimana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik untuk ibu dengan menyusui maka akan timbul reflek oksitosin yang akan membantu proses fisiologis inolusi rahim. Disamping itu akan timbul refleks prolaktin yang akan memacu proses produksi /#. :fek menyusui dalam usaha menjarangkan kelahiran telah banyak dipelajari di banyak negara berkembang. /ecara umum seorang ibu akan terlindung dari kesuburan sepanjang ia masih menyusui dan belum haid, khususnya bila frekuensi menyusui lebih sering dan sama sekali tidak menggunakan pengganti /# )menyusui secara eksklusif*. %erbagai penelitian menunjukkan bah!a daya proteksi menyusui eksklusif terhadap usaha K% tidak kalah dengan alat K% yang lain. +* spek psikologis Dengan ra!at gabung maka antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat (early infant-mother bounding)akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. al ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Dengan pemberian /# kapan saja bayi membutuhkan, akan memberikan kepuasan pada ibu bah!a ia dapat berfungsi sebagaimana seorang ibu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi bayinya, disamping merasa dirinya sangat dibutuhkan oleh bayinya dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini akan memperlancar produksi /#
karena
seperti
telah
diketahui, refleks
let-down bersifat
psikosomatis. /ebaliknya bayi akan mendapatkan rasa aman dan terlindungi, merupakan dasar bagi terbentuknya rasa percaya pada diri anak. #bu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan mera!at
17
bayinya sendiri dan bila suaminya berkunjung, akan terasa adanya suatu ikatan kesatuan keluarga. 4* spek edukatif Dengan ra!at gabung, ibu )terutama yang baru mempunyai anak pertama* akan mempunyai pengalaman yang berguna, sehingga mampu menyusui serta mera!at bayinya bila pulang dari rumah sakit. /elama di rumah sakit ibu akan melihat, belajar dan mendapat bimbingan bagaimana cara menyusui secara benar, bagaimana cara mera!at payudara, mera!at tali pusat, memandikan bayi dan sebagainya. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi modal bagi ibu untuk mera!at bayi dan dirinya sendiri setelah pulang dari rumah sakit. Disamping pendidikan bagi ibu, dapat juga dipakai sebagai sarana pendidikan bagi keluarga, terutama suami, dengan cara mengajarkan suami dalam membantu istri untuk proses di atas. /uami akan termotiasi untuk memberi dorongan moral bagi istrinya agar mau menyusui bayinya. Iangan sampai terjadi seorang suami melarang istrinya menyusui bayinya karena suami takut payudara istrinya akan menjadi jelek. %entuk payudara akan berubah karena usia dalam hal alami, meskipun dengan menggunakan bra penyangga yang baik, ditambah dengan nutrisi yang baik, dan latihan otototot dada serta menerapkan posisi yang benar, ketakutan mengendornya payudara dapat dikurangi. * spek ekonomi Dengan ra!at gabung maka pemberian /# dapat dilakukan sedini mungkin. %agi rumah bersalin terutama rumah sakit pemerintah, hal tersebut merupakan suatu penghematan anggaran pengeluaran untuk pembelian susu formula, botol susu, dot serta peralatan lain yang dibutuhkan. %eban pera!at menjadi lebih ringan karena ibu berperan besar dalam mera!at bayinya sendiri, sehingga !aktu terluang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Cama pera!atan ibu menjadi lebih pendek karena inolusi rahim terjadi lebih cepat dan memungkinkan
18
tempat tidur digunakan untuk penderita lain. Demikian pula infeksi nosokomial dapat dicegah atau dikurangi, berarti penghematan biaya bagi rumah sakit maupun keluarga ibu.%agi ibu juga penghematan oleh terjadinya infeksi nosokomial pada bayi serta menurunkan angka karena lama pera!atan menjadi singkat. -* spek medis Dengan pelaksanaan ra!at gabung maka akan menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayi. 2.3.3
,l#n#k Laktas# #< /U/U #%U )/#* adalah cairan hidup yang mengandung sel
sel darah putih, imunoglobulin, en@im dan hormon serta protein spesifik dan
@at
gi@i
lainnya
yang
diperlukan
untuk
pertumbuhan
dan
perkembangan anak. Pemberian /# eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa pemberian makanan atau minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berusia - bulan. #nisiasi 0enyusui Dini )#0D* adalah segera menaruh bayi di dada ibunya, kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir setidaknya +1 menit sampai $ jam atau lebih sampai bayi menyusu sendiri. Klinik laktasi adalah tempat atau lembaga konseling bagi ibu atau calon ibu mengenai masalah menyusui.Tidak semua rumah sakit yang menyediakan fasilitas bersalin, mempunyai klinik laktasi.
masalah
menyusui
nda.Di
klinik
ini,
nda
juga
bisa sharing pengalaman dengan ibuibu lain tentang menyusui, yang pasti menambah pengetahuan nda dalam memberikan /# bagi si kecil.
19
0enurut dr Caksmi, ibu biasanya mengeluh /# keluar sedikit atau tidak keluar. Pada klinik laktasi para ibu akan di bantu diberikan informasi lengkap seputar menyusui, diantaranya posisi yang benar dan sehat untuk menyusui ataupun pijat untuk memperlancar /#. 1. *ejarah '# In'$nes#a /t. (arolus Iakarta adalah salah satu rumah sakit yang sangat mendukung pemberian /# eksklusif selama enam bulan, dan mulai menggalakkan pemberian /# sejak $22$.Pada !aktu itu, banyak ibu yang sebenarnya ingin memberikan /# pada anak mereka.9amun mereka tidak tahu harus ke mana jika suatu saat terjadi masalah yang berhubungan dengan menyusui atau sumber /# mereka.tas dasar ingin menyediakan !adah bagi konseling masalah menyusui tersebut, maka /t. (arolus Iakarta membuka klinik laktasi pada Desember $22+. /ituasi pemberian /# di #ndonesia
masih
kurang
menggembirakan, berdasarkan data /urey Demografi dan Kesehatan #ndonesia )/DK#* cakupan /# eksklusif sebesar +6; )/DK#,'11* menurun dari +2,; )'11''11+* dan peningkatan jumlah bayi diba!ah usia - bulan yang mendapat susu formula )$-,; th.'11' menjadi '2,; th.'11*. %erdasarkan penurunan data ibu yang yang memberikan /# eksklusif maka 0enurut Dr. Ieanne Purna!ati yang merupakan konselor laktasi /t. (arolus Iakarta, semua pasien yang bersalin di rumah sakit tersebut dianjurkan untuk memanfaatkan fasilitas klinik laktasi yang disediakan dengan baik. Di klinik laktasi, para ibu akan mendapat banyak informasi yang berkaitan dengan menyusui, seperti tata cara pemberian /# eksklusif, pemijatan payudara, pera!atan bayi dan pijat bayi. Di klinik ini, bayi tidak pernah dikenalkan pada dot atau botol susu, tetapi lebih diajarkan untuk minum melalui cangkir. da juga yang disebut antenatal preparation, yaitu program khusus pada masa sebelum persalinan, yang bertujuan memberikan pengetahuan dasar bagi para calon ibu mengenai pentingnya /#.
20
Umumnya, menurut Dr. Ieanne, !aktu yang cukup untuk konseling masalah /# dan menyusui adalah dua sampai tiga kali kunjungan. 9amun, untuk pasien relaktasi )sedang dalam proses memberikan /# kembali, setelah berhenti dalam !aktu yang cukup lama, red.* biasanya perlu !aktu yang lebih lama. %iaya konseling relatif murah, berkisar antara
BAB III PENUTUP
3.1 ,es#m%ulan 0asa nifas atau puerpurium merupakan suatu yang normal dan setiap saat
dapatberubah
menjadi
abnormal.Denganpencegahan
yangsemaksimal
mungkinkeadaanyang abnormal dapat ditekan seminimalmungkin./istem teknologi terapan masa nifas yang telah dibuat adalah sistem kunjungaan ibu nifas, sistem ra!at gabung dan klinik laktasi.Dengan adanya sistem kunjungan
21
nifas akan membantu untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah masalah yang terjadi pada ibu nifas. /istem ra!at gabung untuk ibu dan bayi juga merupakan program yang telah dibuat pemerintah agar ibu mendapat kehangatan emosional karena ibu dapat selalu kontak dengan buah hati yang sangat dicintainya, demikian pula sebaliknya bayi dengan ibunya. Kunjungan nifas merupakan teknologi terapanan tepat guna dalam systempelayanan nifas. %erdasarkan kriteria teknologi terapan tepat guna yaitu alat atau system yang dapat mendeteksi secara dini kelainan yang mungkin akan muncul dan dapat mensejahterakan kehidupan manusia. /eperti yang telah kita ketahui bah!a kunjungan nifas merupakan suatu program yang telah dibuat oleh pemerintah untuk 0elakukan pencegahan terhadap kemungkinan kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya, mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas sehingga jika terjadi komplikasi dengan ibu nifas dapat ditangani sedini mungkin dan angka kematian ibu dan bayi dapat di turunkan.
secara
terpisah
Pada
tahun
$22$,
U9#(:E
meluncurkan
program Baby-Friendly ospital #nitiatie atau disebut F
22
Klinik laktasi merupakan salah satu teknologi terapan tepat guna. Klinik laktasi adalah tempat atau lembaga konseling bagi ibu atau calon ibu mengenai masalah menyusui. Klinik ini terbentuk karena adanya penurunan data ibu yang yang memberikan /# eksklusif maka /t. (arolus Iakarta membuka klinik laktasi pada Desember $22+. Tapi Tidak semua rumah sakit yang menyediakan fasilitas bersalin, mempunyai klinik laktasi.
Tenaga kesehatan terutama bidandiharapkan dapat menerapakn /istem pelayanan ibu nifas dengan baik dan benar sehinggadapat memberikan pelayanan seoptimalmungkin pada setiap ibu post partum agarkeadaan ibu dan janin tetap baik.
23