TEKANAN DARAH ARTERI PADA MANUSIA
NAMA
: TRI AMINAH S.
NIM
: J111 09 264
KELOMPOK
:6
ASISTEN
: MUTMAINNAH
TGL PRAKTIKUM PRAKTIKUM : 28 DESEMBER DESEMBER 2009 2009
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belakan akang g Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat seseorang yang memeriksa tekanan darah dengan menggunakan alat yang sering disebut tensimeter. Dari pengukuran tekanan darah ini kemudian didapatkan hasil, misalnya 120/80 mmHg yaitu tekanan darah sitole per diastole. Naik turunnya gelembung tekanan darah seirama dengan pemompaan jantung untuk mengalirkan darah di pembuluh arteri. Tekanan darah memuncak pada saat jantung memompa, ini dinamakan “systole:, dan menurun sampai pada tekanan terendah yaitu saat jantung tidak memompa (relaxes) ini disebut “Diastole” Kemudian timbul pertanyaan dalam benak kita bagaimana cara menentukan angka-angka tersebut, atau adakah hal yang memepengaruhi sehingga tekanan darah setiap orang berbeda-beda dan bagaimana pengaruhnya terhadap keadaan fisiologis seseorang. Masalah-masalah tersebut akan dipraktikkan dan dipelajari dalam praktikum ini.
B. Tuju Tujuan an Pra Prakt ktiikum kum 1. Mempelajari Mempelajari cara-cara cara-cara pengukura pengukuran n tekanan tekanan darah arteri. arteri. 2. Mempelajari Mempelajari beberapa faktor yang dapat dapat mempengaru mempengaruhi hi tekanan tekanan darah secara fisiologis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan Tekanan darah darah
adalah adalah tekanan tekanan yang yang diberi diberikan kan oleh sirkula sirkulasi si darah pada
dinding dinding pembuluh pembuluh darah, dan merupakan merupakan salah satu tanda-tanda tanda-tanda vital utama. Pada setiap detak jantung, tekanan darah bervariasi antara tekanan maksimum (sistolik) dan minimum (diastolik). (diastolik). Tekanan darah dikarenakan dikarenakan oleh pemompaan pemompaan jantung jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai sirkulasi darah menjauh dari jantung melalui arteri. Tekanan darah memiliki penurunan terbesar dalam arteri kecil dan arteriol, dan terus menurun ketika bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke jantu jantung ng melalu melaluii pembulu pembuluh h darah. darah. Gravit Gravitasi asi,, katup katup dalam dalam pembul pembuluh uh darah, darah, dan memompa dari rangka kontraksi otot, adalah beberapa pengaruh lain pada tekanan darah di berbagai tempat di dalam tubuh. 1 Tekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi sistolik yang menandakan kontraksi maksimal jantung maksimal jantung dan tekanan rendah diastolik atau tekanan istirahat. 2 Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri arteri akibat denyutan jantung, jantung, dan disebu disebutt tekana tekanan n sistole. sistole. Nomor Nomor bawah (80) (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. diastole. 3 Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan pada lengan kanan, kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan tekanan denyut denyut.. Di Indonesia, Indonesia, teka tekanan nan darah darah bias biasany anyaa diuku diukurr dengan dengan tensimeter air tensimeter air raksa. raksa. 2 Saat Saat yang yang paling paling baik baik untuk untuk menguku mengukurr tekanan tekanan darah adalah adalah saat saat Anda Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.3
Tida Tidak k ada ada nila nilaii teka tekana nan n dara darah h 'nor 'norma mal' l' yang yang tepa tepat, t, namu namun n dihi dihitu tung ng ber berda dasa sark rkan an rent rentan ang g nila nilaii berdas berdasar arka kan n kondi kondisi si pasi pasien. en. Teka Tekanan nan dara darah h amat amat dipengaruhi oleh kondisi saat itu, misalnya seorang pelari yang baru saja melakukan lari maraton, maraton, memili memiliki ki tekana tekanan n yang yang tinggi tinggi,, namun namun ia dalam dalam nilai nilai sehat. sehat. Dalam kondisi pasien tidak bekerja berat, tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg. Tekanan Tekanan darah darah tinggi tinggi atau atau hipertensi diukur diukur pada nilai nilai sistol sistolik ik 140-160 140-160 mmHg. mmHg. Tekanan darah rendah disebut hipotensi. hipotensi. 2 Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. 3 Bila tekanan darah diketahui diketahui lebih tinggi dari biasanya biasanya secara secara berkelanjuta berkelanjutan, n, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat. 3 Tekanan yang diciptakan oleh kontraksi ventrikel adalah kekuatan pendorong untuk untuk aliran aliran darah darah melalui melalui pembul pembuluh uh dari sistem sistem.. Ketika Ketika darah darah meningga meninggalka lkan n ventrik ventrikel el kiri, kiri, aorta aorta dan arteri arteri diperl diperluas uas untuk untuk mengakom mengakomodas odasii hal itu. itu. Ketika Ketika ventrik ventrikel el relaks relaks dan menutu menutup p katup katup semil semilunar unar,, dindin dinding g elasti elastiss arteri arteri mundur mundur,, mendorong darah maju ke arteri yang lebih kecil dan arteriol. 7 Dengan mempertahankan tekanan aliran darah selama ventrikel berelaksasi, arteri terus-menerus menghasilkan aliran darah melalui pembuluh darah. Sirkulasi arus arus di sisi sisi arte arteri ri berden berdenyu yut, t, mence mencerm rmin inkan kan perub perubaha ahan n dalam dalam teka tekanan nan arte arteri ri sepanjang siklus siklus jantung. Ketika melewati arteriol, gelombang menghilang.7 Dalam Dalam sirkul sirkulasi asi sistem sistemik, ik, tekanan tekanan darah darah tertin tertinggi ggi terlet terletak ak pada arteri arteri dan terendah di pembuluh darah kecil. Tekanan darah tertinggi di arteri dan jatuh terus seperti darah mengalir melalui sistem sirkulasi. Penurunan tekanan terjadi karena energi yang hilang akibat hambatan dari pembuluh darah. Resistensi terhadap aliran darah juga berasal dari gesekan antara sel-sel darah. 7
Dala Dalam m sirk sirkul ulas asii sist sistem emik ik,, teka tekanan nan tert tertin ingg ggii terj terjadi adi di dala dalam m aorta aorta dan dan mencerminkan tekanan diciptakan oleh ventrikel kiri. Tekanan aorta mencapai tinggi rata-rata 120 mm Hg selama sistol ventrikel, kemudian terus menurun dari 80 mm Hg selama diastol ventrikel. Perhatikan bahwa meskipun tekanan dalam ventrikel turun menjadi hampir 0 mm Hg sebagai ventrikel relaks, tekanan diastolik dalam arte arteri ri besa besarr masi masih h rela relati tiff tingg tinggi. i. Teka Tekanan nan dias diasto toli lik k yang yang tingg tinggii dalam dalam arte arteri ri mencer mencermin minkan kan kemamp kemampuan uan wadahny wadahnyaa untuk untuk menangk menangkap ap dan menyimp menyimpan an energi energi dalam dinding elastis. 7 Peningkatan tekanan yang cepat terjadi saat ventrikel kiri mendorong darah ke aorta dapat ditinggalkan sebagai denyut nadi, atau tekanan gelombang, diteruskan melalui arteri berisi cairan dari sistem kardiovaskular. Gelombang tekanan sekitar 10 kali lebih cepat dari darah itu sendiri. 7
Pengaruh Tekanan Darah Arteri Rata-Rata
Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama yang mendorong darah ke jaringan. jaringan. Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alas an. Pertama, tekanan tersebut harus tinggi untuk menghasilkan gaya dorong yang cukup; tanpa tekanan ini, otak otak dan dan jari jaringa ngan n lain lain tidak tidak akan akan mener menerim imaa alir aliran an yang yang adekua adekuatt seber seberapa apapun pun peny penyes esuai uaian an lokal lokal menge mengena naii resi resist stens ensii arte arteri riol ol ke organ organ-o -org rgan an ters terseb ebut ut yang yang dilakukan. Kedua, tekanan tidak boleh terlalu tinggi, sehingga menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung dan meningkatkan resiko kerusakan pembuluh serta kemungkinan rupturnya pembuluh-pembuluh halus. 4 Mekanisme-mekanisme yang melibatkan integrasi berbagai komponen sistem sirkulasi dan sistem tubuh lain penting untuk mengatur tekanan darah arteri rata-rata ini. ini. Dua penentu penentu utama utama tekanan tekanan darah arteri arteri rata-r rata-rata ata adalah adalah curah curah jantun jantung g dan resistensi perifer total: Tekanan darah arteri rata-rata = curah jantung x resistensi perifer total Pada gilirannya, sejumlah faktor menentukan curah jantung dan resistensi perifer total. total. Dengan Dengan demikia demikian, n, kita kita dapat dapat memaham memahamii komple kompleksi ksitas tas pengatu pengaturan ran tekanan tekanan darah. Perubahan setiap faktor tersebut akan mengubah tekanan darah kecuali apabila terjadi perubahan kompensatorik pada variable lain sehingga tekanan darah konstan. Aliran darah ke suatu jaringan bergantung pada gaya dorong berupa tekanan darah
arteri arteri rata-rata rata-rata dan derajat derajat vasokonstri vasokonstriksi ksi arteriol-a arteriol-arteri rteriol ol jaringan jaringan tersebut. tersebut. Dengan demi demiki kian an,,
var variabl iablee
kar kardiov diovas asku kullar
har harus
ter terusus-mene menerrus
diub diubah ah
untu untuk k
mempertahankan tekanan darah yang konstan walaupun kebutuhan jaringan akan darah berubah-ubah. 4 Tekanan arteri rata-rata secara konstan dipantau oleh baroreseptor (sensor teka tekana nan) n)
di
dala dalam m
sist sistem em
sirk sirkul ulas asi. i.
Apab Apabil ilaa
rese resept ptor or
mend mendet etek eksi si
adan adanya ya
peny penyim impan pangan gan dari dari norma normal, l, akan akan dimu dimula laii sera serangk ngkai aian an resp respon onss refl reflek ekss untuk untuk memulihkan tekanan arteri ke nilai normalnya. Penyesuaian jangka pendek (dalam beberapa detik) dilakukan dengan mengubah curah jantung dan resistensi perifer total, yang diperantarai oleh pengaruh sistem saraf otonom pada jantung, vena, dan arteriol. Penyesuaian jangka panjang (memerlukan waktu beberapa menit sampai hari) melibatkan penyesuaian volume darah total dengan memulihkan keseimbangan garam dan air melalui mekanisme yang mengatur pengeluaran urine dan rasa haus. Besarnya volume darah total, pada gilirannya, menimbulkan efek nyata pada curah jantung dan tekanan arteri rata-rata. 4
Metode Pengukuran Tekanan Darah
Bila Bila kanu kanula la dima dimasu sukk kkan an ke arte arteri ri,, tekanan tekanan arteri arteri dapat dapat diukur diukur secara secara langsun langsung g dengan manometer air raksa atau ukuran dasar ketegan ketegangan gan yang yang sesuai sesuai dan suatu suatu osilos osiloskop kop diat diatur ur untuk untuk menul menulis is secar secaraa langs langsung ung pada pada potonga potongan n kertas kertas yang yang bergera bergerak. k. Bila Bila arteri arteri diikat diatas titik tempat memasukkan kanula, suatu suatu tekanan tekanan terekam terekam.. Aliran Aliran dalam dalam arteri arteri terganggu, terganggu, dan semua energy kinetic dari aliran dikonversi dikonversi menjadienergi menjadienergi tekanan. Bila, pilihan lain, suatu tabung T dimasukkan kedalam pembuluh darah dan tekanan diukur pada sisi lengan tabung, rekaman tekanan sisi pada tekanan turun karena tahanan diabaikan ialah lebih rendah dibandingkan tekanan ujung oleh energy kinetic dari aliran.5
Metode Auskultasi
Teka Tekana nan n
dar darah
arte arterri
pada pada
manusi manusiaa secara secara rutin rutin diukuk diukuk dengan dengan metode auskultasi. Suatu manset yang dapa dapatt
dipo dipomp mpaa
mano anometer
air
dihu dihubu bung ngka kan n raks aksa
pada pada
kemud emudiian
dililitkan
diseki ekitar
lenga ngan
dan
stet stetos osko kop p
dile dileta takk kkan an
diat diatas as
arte arteri ri
braki brakiali aliss pada siku. siku. Manset Manset secara secara tepat
dipompa
sampai
tekanan
didal didalam amnya nya diat diatas as tekan tekanan an sist sistol olik ik yang diharapkan dalam arteri brakialis. Arteri dioklusi oleh manset dan tidak ada suara terdengar oleh stetoskop. Kemudian tekanan dalam manset diturunkan secara perlahan-la perlahan-lahan. han. Pada titik tekana sistolik sistolik dalam arteri arteri dapat melampaui tekanan manset, semburan darah melewatinya pada tiap denyut jantung dan secara sinkron dengan tiap denyut, bunyi detakan didengar dibawah manset. 5
Metode Palpasi
Tekanan Tekanan sistol sistolik ik dapat dapat ditent ditentukan ukan dengan dengan memompa memompa manset manset lengan lengan dan kemudian mebiarkan tekanan turun dan tentukan tekanan pada saat denyut radialis pertama kali teraba. Oleh karena kesukaran dalam menetukan secara pasti kapan denyut pertama teraba, tekanan yang diperoleh dengan metode palpasi biasanya 2-5 mm Hg lebi lebih h renda rendah h diba dibandi nding ngkan kan denga dengan n yang yang diuku diukurr mengg mengguna unakan kan meto metode de auskultasi.5 Adalah bijaksana melakukan kebiasaan meraba denyut nadi radialis ketika memompa manset selama pengukuran tekanan darah dengan metode auskultasi. Bila tekana tekanan n manset manset dituru diturunkan nkan,, bunyi bunyi Korotk Korotkoff off kadang-k kadang-kadan adang g menghi menghilan lang g pada tekanan diatas tekanan diastolic, kemudian muncul lagi pada tekanan yang lebih rendah. rendah. Bila Bila manset manset dimula dimulaii untuk untuk dipompa dipompa sampai sampai denyut denyut radial radialism ismengh enghila ilang, ng,
pemer pemeriks iksaa dapat dapat yakin yakin bahwa bahwa tekanan tekanan manset manset diatas diatas tekana tekanan n sisto sistolik lik dan nilai nilai tekanan rendah palsu dapat dihindari.5 Metode Oscillometric
Meto Metode de Osci Oscill llom omet etri ricc perta pertama ma kali kali ditu ditunj njuk ukkan kan pada pada tahun tahun 1876 1876 dan melibat melibatkan kan pengamat pengamatan an osilas osilasii dalam dalam tekanan tekanan manset manset sphygm sphygmoman omanomet ometer er yang yang disebabkan oleh aliran darah osilasi, yaitu pulsa. Versi elektronik dari metode ini kadan kadang-k g-kada adang ng digun digunak akan an dalam dalam lama lama jangk jangkaa penguk pengukur uran an dan dan prakt praktik ik umum umum.. Metode ini menggunakan manset sphygmomanometer seperti metode auscultatory, tapi dengan sensor tekanan elektronik (transducer) untuk mengamati osilasi tekanan manset, elektronik untuk menafsirkannya secara otomatis, dan otomatis inflasi dan deflas deflasii manset. manset. Sensor Sensor tekanan tekanan harus harus dikali dikalibra brasi si secara secara berkal berkalaa untuk untuk menjag menjagaa akurasi. 1 Penguku Pengukuran ran oscill oscillome ometri tricc memerl memerlukan ukan ketera keterampi mpilan lan teknik teknik lebih lebih sediki sedikitt daripada auscultatory, dan mungkin cocok untuk digunakan oleh staf terlatih dan untuk pemantauan di rumah pasien secara otomatis. 1 Pada Pada awalny awalnyaa tekana tekanan n manset manset ini mengemb mengembang ang melebi melebihi hi tekanan tekanan arteri arteri sistolik, dan kemudian mengurangi tekanan diastolik selama sekitar 30 detik. Ketika aliran aliran darah darah adalah adalah nol (tekana (tekanan n manset manset melebi melebihi hi tekanan tekanan sistol sistolik) ik) atau atau tanpa tanpa hamb hambat atan an (teka (tekanan nan mans manset et di bawah bawah tekan tekanan an dias diasto toli lik) k),, tekan tekanan an mans manset et akan akan konstan konstan.. Kebenar Kebenaran an ukuran ukuran manset manset sangat sangat penting penting karena karena ukuran ukuran manset manset yang yang kecil/ kecil/sem sempit pit dapat dapat menghas menghasilk ilkan an tekanan tekanan yang yang terlal terlalu u tinggi tinggi,, sedangka sedangkan n ukuran ukuran manset yang besar/longgar dapat menghasilkan tekanan yang terlalu rendah. Ketika aliran aliran darah darah hadir, hadir, tetapi tetapi dibata dibatasi, si, tekana tekanan n manset manset,, yang yang dipant dipantau au oleh oleh sensor sensor tekanan, akan bervariasi secara berkala selaras dengan siklus ekspansi dan kontraksi arteri arteri brakialis, brakialis, yaitu, akan terombang-amb terombang-ambing. ing. Kemudian Kemudian nilai-nilai nilai-nilai sistolik sistolik dan tekan tekanan an dias diasto toli lik k dihi dihitu tung ng,, seben sebenar arny nyaa tidak tidak diuk diukur ur dari dari data data ment mentah ah,, teta tetapi pi menggunakan algoritma, lalu hasil yang telah dihitung akan ditampilkan. 1 Oscillomet Oscillometric ric monitor bisa menghasilkan menghasilkan pembacaan yang tidak akurat pada pasien dengan masalah jantung dan sirkulasi, yang meliputi arteri sklerosis, aritmia, pre-eklampsia, pulsus alternans, dan pulsus paradoxus. 1
Dalam Dalam prakti praktikny knya, a, metode metode yang yang berbeda berbeda tidak tidak member memberikan ikan hasil hasil identi identik; k; algori algoritma tma dan koefisi koefisien en yang yang dipero diperoleh leh secara secara eksperi eksperimen mental tal digunak digunakan an untuk untuk menyesuaikan menyesuaikan hasil oscillometr oscillometric ic untuk memberikan bacaan yang sesuai dengan hasil hasil auscul auscultat tatory ory sebaik sebaik-bai -baikny knya. a. Beberap Beberapaa perala peralatan tan kompute komputerr menggun menggunakan akan analisis analisis dibantu sesaat gelombang tekanan arteri arteri untuk menentukan sistolik, sistolik, berarti, berarti, dan diastolik poin. Karena banyak perangkat oscillometric belum divalidasi, kehatihatian harus diberikan karena kebanyakan tidak cocok dalam klinis dan pengaturan perawatan akut. 1
Tekanan darah meningkat karena: •
Jenis kelamin pasien
•
Latihan fisik
•
Makan
•
Stimulan (zat-zat yang mempercepat fungsi tubuh)
•
Stress emosional seperti marah, takut, dan aktivitas seksual
•
Kondisi penyakit seperti arteriosklorosis (penebalan arteri)
•
Faktor hereditas
•
Nyeri
•
Obesitas
•
Usia
•
Kondisi pembuluh darah 6
Tekanan darah menurun karena: •
Puasa (tidak makan)
•
Istirahat
•
Depresan (obat-obatan yang menghambat fungsi tubuh)
•
Kehilangan berat badan
•
Emosi (seperti berduka)
•
Kondisi abnormal seperti hemoragi (kehilangan darah) atau syok 6
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembacaan tekanan darah, yaitu: •
Usia
•
Tidur
•
Berat badan
•
Emosi
•
Hereditas
•
Jenis kelamin
•
Viskositas darah
•
Kondisi pembuluh darah 6
Peral eralat atan an
yang yang
digu diguna naka kan n
dal dalam
meng menguk ukur ur
teka tekana nan n
dar darah
adal adalah ah
sfigmomanometer dan stetoskop. 6 Sfigmomanometer (alat pengukur tekanan darah) terdiri atas: 1. Manset Manset (terse (tersedia dia dalam dalam ukuran berbeda berbeda)) yang sesuai sesuai dengan dengan lengan pasien pasien.. Di dalam manset ini terdapat kantong karet. Tombol pengendali tekanan dikaitkan dengan manset. Merupakan hal yang penting untuk menggunakan manset dengan ukuran yang tepat pada saat mengukur tekanan darah. Manset yang terlalu lebar atau terlalu sempit akan memberikan pembacaan yang tidak akurat. Lebar manset harus diukur mendekati dua pertiga diameter lengan pasien. 2. Dua selang. selang. Satu Satu selang selang dihubungka dihubungkan n dengan pengenda pengendali li tekanan tekanan dan dengan dengan kantong yang berada di bagian dalam manset. Selang yang lain dihubungkan dengan pengukur tekanan. 3. Pengukur Pengukur tekanan, tekanan, bias berupa cakram cakram angka angka bulat bulat pengukur pengukur aneroid aneroid atau atau kolom air raksa. Keduanya ditandai dengan angka-angka. 6 Stetoskop, memperjelas bunyi, terdiri atas: 1. Bel Bel ata atau u dia diafr frag agma ma 2. Selang Selang yang yang membawa membawa suara suara ke ke penden pendengar gar 3. Alat Alat pendengar pendengar,, yang mengarahka mengarahkan n suara suara ke teling telingaa pendengar. pendengar. Alat Alat pendengar pendengar dan diafra diafragma gma ini harus harus dibers dibersihk ihkan an dengan dengan antise antisepti ptik k sebelu sebelumdan mdan setela setelah h digunakan untuk mencegah penularan penyakit. 6
Mengukur Tekanan Darah
Tekan Tekanan an dara darah h bias biasany anyaa diuku diukurr di leng lengan an atas atas,, pada pada arte arteri ri brak brakia iali lis. s. Pembacaan tekanan darah yang diambil dari tempat lain harus dijelaskan.
1. Mans Manset et dileta diletakka kkan n dengan dengan lembut lembut di atas atas arteri arteri brakia brakiali liss (2 cm di atas area area antekubital). 2. Bel stetoskop stetoskop dilet diletakkan akkan diatas diatas arteri arteri brakial brakialis. is. 3. Teka Tekanan nan kemud kemudia ian n dina dinaik ikkan kan denga dengan n memo memomp mpaa kanto kantong ng kare karett dalam dalam mans manset et untuk menghentikan aliran darah melewati arteri. a. Tekanan Tekanan kemudia kemudian n dilepas dilepaskan kan dengan dengan perlahanperlahan-lah lahan an dan bunyi bunyi menutupny menutupnyaa katu katup p
jant jantun ung g
dapa dapatt
dide dideng ngar ar..
Buny Bunyii ters terseb ebut ut berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
perubahahn tekanan dalam darah. 1. Teka Tekana nan n darah darah diuk diukur ur:: a. Pada titik titik terting tertingginya ginya sebagai sebagai tekanan tekanan sistoli sistolik. k. Berupa bunyi teratur teratur pertama pertama yang anda dengar. b. Pada Pada titik titik terendahn terendahnya ya sebagai sebagai tekana tekanan n diasto diastoli lik. k. Berupa perubahan perubahan bunyi bunyi atau bunyi terakhir yang anda dengar. c. Perbedaan Perbedaan antara antara tekanan tekanan sistoli sistolik k dan diastol diastolik ik disebut disebut tekanan tekanan nadi. nadi. Tekanan Tekanan nadi memberikan informasi penting mengenai kesehatan arteri. Tekanan nadi rata-rata rata-rata pada orang dewasa yang sehat adalah sekitar 40 mmHg. Tetapi, ada faktor faktor-fa -fakto ktorr kesehat kesehatan an dan penyaki penyakitt yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an gangguan gangguan pada tekanan nadi. Peningkatan volume darah atau frekuensi jantung atau penu penuru runan nan kema kemamp mpuan uan arte arteri ri untuk untuk meng mengem emban bang g dapat dapat meny menyeba ebabka bkan n peningkatan tekanan nadi. 1. Pembaca Pembacaan an tekanan tekanan darah dicatat dicatat sepert sepertii pecahan; pecahan; contoh: contoh: sisto sistoli lik/d k/diat iatoli olik k atau atau 130/92. 2. Nila Nilaii teka tekana nan n dara darah: h: a. Tekan Tekanan an arte arteri ri braki brakial alis is orang orang dewas dewasaa pada pada saat saat isti istira rahat hat rata rata-r -rat ataa adal adalah ah antara 90-140 mmHg sistolik dan antara 60-90 mmHg diastolik. b. Hipertensi Hipertensi (tekanan (tekanan darah darah tinggi) tinggi) adalah adalah jika nilai nilai sistolik sistolik lebih lebih besar besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. c. Hipote Hipotensi nsi (tekana (tekanan n darah rendah) rendah) adalah adalah jika nilai nilai sistoli sistolik k kurang dari dari 100 mmHg dan diastolik 60 mmHg. 6
BAB III METODOLOGI
A. ALAT ALAT YAN YANG G DIBU DIBUTU TUHK HKAN AN •
Manometer air raksa atau aneroid
•
Stetoskop
A. CARA KERJA Dalam Dalam mencat mencatat at tekana tekana darah darah secara secara fisiol fisiologi ogis, s, orang orang coba harus harus berada berada dalam dalam keada keadaan an yang yang meny menyen enang angkan kan dan lepas lepas dari dari penga pengaru ruh-p h-peng engar aruh uh yang yang dapat dapat mempengaruhi hasil pencatatan. Pencatatan tekanan darah ini adalah dengan metode tak langsung. I.
Cara Cara Palpa alpassi (me (meto tode de Ri Riva Roc Rocci ci)) Segal Segalaa bentu bentuk k pakai pakaian an haru haruss dile dilepa pask skan an dari dari lenga lengan n atas atas dan mans manset et dipas dipasan ang g denga dengan n keta ketatt dan sempu sempurn rnaa pada pada lenga lengan. n. Bila Bila mans manset et tidak tidak terpasang dengan ketat maka dapat diperoleh pembacaan yang abnormal ting tinggi gi..
Salu Salura ran n
kare karett
dari dari mans manset et kemu kemudi dian an
dihu dihubu bung ngka kan n
deng dengan an
manometer. Sekarang rabalah arteri radialis pada pergelangan tangan orang coba dan tekanan tekanan dalam dalam manset kemudia kemudian n dituru diturunkan nkan dengan dengan memuta memutar r tombol tombol pada pompa pompa perlah perlahan-l an-laha ahan n yaitu yaitu dengan dengan kecepat kecepatan an kira-ki kira-kira ra 3 mm/detik. mm/detik. Saat dimana denyut arteri arteri radialis radialis teraba kembali menunjukkan tekanan darah sistolis. Dengan metode ini tidak dapat ditentukan tekanan dara darah h dias diasto tole le.. Meto Metode de palp palpas asii harus harus dila dilaku kukan kan sebe sebelu lum m mela melakuk kukan an auskultasi untuk menentukan tinggi tekanan sistolis yang diharapkan.
II.
Cara Ausku uskulltasi Metode ini pertama-tama diperkenalkan oleh seorang dokter Rusia yaitu
Korotkoff pada tahun 1905. Kedua tekanan sistol dan diastole dapat diukur
dengan metode ini., dengan cara mendengar (auskultasi) bunyi yang timbul pada arteri brachialis yang disebut bunyi Korotkoff. Bunyi ini terjadi akibat timbulnya aliran turbulen dalam arteri yang disebabkan oleh penekanan manset pada arteri arteri tersebut. tersebut. Dalam cara auskultasi ini harus diperhatikan diperhatikan bahwa terdapat suatu jarak paling sedikit 5 cm, antara manset dan tempat meletakkan meletakkan stetoskop. stetoskop. Kemudian pompalah pompalah manset sehingga tekanannya tekanannya mele melebi bihi hi tekan tekanan an sist sistol olis is ( yang ). Turunkanlah yang diketa diketahui hui dari dari palpa palpasi si). tekanan manset perlahan-lahan sambil meletakkan stetoskop di atas arteri brachialis brachialis pada siku. Mulamula Mulamula tidak terdengar terdengar suatu bunyi kemudian akan terdengar bunyi mengetuk yaitu ketika darah mulai melewati arteri yang tertekan oleh manset sehingga terjadilah turbulensi. Bunyi yang terdengar disebut disebut bunyi Korotkoff Korotkoff dan dapat dibagi dalam lima fase yang berbeda, yaitu:
tiba-tiba suatu bunyi mengetuk yang jelas dan Fase I; Timbulnya dengan tiba-tiba maki makin n lama lama makin makin keras keras sewakt sewaktu u tekan tekanan an
nebur neburun un 10-14 10-14 mmHg mmHg
berikutnya. Ini disebut pula nada letupan. Bunyi berubah berubah kualita kualitasny snyaa menjad menjadii bising bising selama selama penuruna penurunan n Fase Fase II; Bunyi tekanan 15-20 mmHg berikutnya. Bunyi sediki sedikitt berubah berubah dalam dalam kualira kualira tetapi tetapi menjad menjadii lebih lebih jelas jelas Fase III; Bunyi dank eras selama penurunan tekanan 5-7 mmHg berikutnya. Bunyii mere mereda dam m (mel (melem emah ah)) sela selama ma penu penuru runa nan n 5-6 5-6 mmHg mmHg Fase Fase IV; Buny berikutnya. Setelah itu bunyi menghilang.
Permulaan Permulaan dari Fase I yaitu yaitu dimana bunyi mula-mula terdengar merupakan Permualaa laan n Fase Fase IV atau Fase Fase V merupak merupakan an tekanan tekanan systole . Permua berikut: Fase IV terjadi pada tekanan 7diastole,dengan perbadaan sebagai berikut: 10 mmHg lebih tinggi daripada tekanan diastole intra arterial yang diukur seca secara ra langs langsung ung.. Fase Fase V terj terjad adii pada pada tekan tekanan an yang yang sanga sangatt mende mendekat katii tekanan diastole intra arterial pada keadaan istirahat. Pada keadaan latihan otot atau keadaan yang meningkatkan aliran darah, maka Fase V lebih tepat digunakan sebagai Index tekanan diastolis.
III. II. Cara Cara Osi Osilasi lasi Yaitu dengan melihat osilasi air raksa pada manometer. Manset dipompa sampai tekanannya tekanannya 10-20 mmHg melebihi melebihi tekanan tekanan sistolis sistolis yang ditentukan ditentukan dengan dengan metode metode Riva Riva Rocci. Rocci. Tekanan Tekanan manset manset dituru diturunkan nkan perlah perlahan-l an-laha ahan n sambil memperhatikan air raksa manometer. Saat timbulnya osilasi pada manometer menunjukkan tekanan sistole. Tekanan manset terus diturunkan sampai osilasi menghilang yang menunnjukkan tekanan diastole.
Di dalam dalam prakte praktek, k, ketiga ketiga cara cara ini harus harus dikomb dikombina inasik sikan an untuk untuk memper memperole oleh h hasil hasil yang memuaskan dan dapat dipercaya. URUTAN PENGUKURAN: Mula-mula Mula-mula tentukan tekanan tekanan sistol sistol dengan cara palpasi. palpasi. Kosongkan Kosongkan manset sebentar agar agar orang orang coba coba tida tidak k mera merasa sa nyer nyerii akibat akibat tekan tekanan an mans manset et yang yang terl terlal alu u lama lama.. Kemudian pompalah manset sampai tekanan sistolis sebesar 10-20 mmHg. Letakkan stetoskop dengan hati-hati pada siku di arteri brachalis. Jangan terlalu keras menekan stet stetosk oskop op oleh oleh karena karena dapat dapat meni menimb mbul ulkan kan turb turbul ulen ensi si yang yang tidak tidak diin diingi ginka nkan. n. Turu Turunk nkan an teka tekana nan n mans manset et semb sembar arii mend menden enga gark rkan an buny bunyii yang yang timb timbul ul dan dan memperhatikan osilasi yang terjadi pada manometer. Dengan cara-cara ini saudara pas pasti ti akan akan memp memper erol oleh eh hasil hasil yang yang memu memuas askan kan.. Seti Setiap ap kali kali sele selesa saii mela melakuk kukan an pengukuran, kosongkan manset agar orang coba tidak terganggu. Hindari kontraksi otot-otot lengan orang coba oleh karena dapat mempengaruhi hasil pencatatan. PROTOKOL 1) Teka Tekana nan n Dara Darah h Isti Istira raha hatt Ukurlah tekana darah orang coba setelah berbaring 5 menit, setelah duduk 5 menit dan seteh berdiri 5 menit. Orang coba harus benar-benar benar-benar dalam keadaan santai. Bandingkan hasil ketiga pencatatan ini. Dalam mencatat tekanan darah, gunakanlah kombinasi ketiga cara tadi.
2) Peng Pengar aruh uh Per Perub ubah ahan an Sik Sikap ap Orang coba berbaring selama 5 menit. Ukurlah tekana darah, kemudian orang coba diminta segera berdiri dan ukurlah segera tekanan darah dengan lengan lurus ke bawah. Tekanan darah diukur 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 menit sesudah berdiri.
3) Penga engaru ruh h Ker Kerjja Otot Otot Catatlah tekanan darah kontrol (sebelum kegiatan).Orang coba diminta untuk melakukan melakukan kegiatan kegiatan misalnya misalnya berlari di tempat selama kurang lebih 3-5 menit kemudian catat tekanan darahnya.
4) Penga engaru ruh h Ber Berpi piki kir r Catatlah tekanan darah kontrol. Kemudian orang coba diminta untuk berpikir dengan kuat yaitu yaitu memecahkan memecahkan soal matematika matematika yang susah. Catatlah tekanan dara darahn hnya ya sece secepa patt
mung mungki kin, n, kala kalau u
perl perlu u
sela selagi gi oran orang g
coba coba berp berpik ikir ir..
Bandingkanlah dengan tekanan kontrol.
5)
Percoba Percobaan an Valsav Valsavaa (Valsa (Valsava’ va’ss Maneuve Maneuver) r) Buatlah pencatatan control. Orang coba diminta untuk melakukan ekspirasi kuat dengan glottis tertutup (mengedan). Catatlah tekanan darah pada saat ini dan bandingkan dengan tekanan control.
6) Perco ercoba baan an Mull uller Orang coba diminta untuk inspirasi kuat deng glottis tertutup. Ukurlah tekanan darah dan bandingkan dengan tekanan control.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL
Adapun hasil yang didapatkan dalam percobaan ini adalah : 1. Cara Pal Palp pasi Dengan melakukan cara palpasi didapatkan tekanan sistolik yaitu: - Nama orang coba : Dwi Fadhilah Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana TD : 100 mmHg - Nama orang coba : Tri Aminah Saptiana Nama pemeriksa : Dwi Fadhilah TD : 100 mmHg
2.
Cara Auskultasi Nama orang coba : Dwi Fadhilah Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana TD : 100/70 mmHg
PROTOKOL
1. Teka Tekanan nan Darah Darah Ist Istir irah ahat at Nama orang coba : Dwi Fadhilah Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana Baring : 101/62 mmHg Duduk : 100/70 mmHg Berdiri : 100/60 mmHg
2.
Pengaruh Perubahan Sikap Nama orang coba : Dwi Fadhilah Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana
TD Normal : 100/70 mmHg Menit ke: 0 : 100/60 mmHg 1 : 100/60 mmHg 2 : 98/60 mmHg 3 : 92/59 mmHg 4 : 102/60 mmHg 5 : 102/70 mmHg
3.
Pengaruh kerja otot Nama orang coba : Tri Aminah Saptiana Nama pemeriksa : Dwi Fadhilah TD Normal : 110/70 mmHg Setelah melakukan aktivitas : 114/70 mmHg
4.
Pengaruh berpikir Nama orang coba : Dwi Fadhilah Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana TD Normal : 100/70 mmHg Setelah berpikir : 106/70 mmHg
5.
Percobaan Valsava (Valsava’s Maneuver) Nama orang coba : Dwi Fadhilah Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana TD Normal : 100/70 mmHg Valsava : 100/60 mmHg
6.
Percobaan Muller Nama orang coba : Dwi Fadhilah Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana TD Normal : 100/70 mmHg Muler : 108/68 mmHg
A. PEMB PEMBAH AHAS ASAN AN
1. Cara Pal Palp pasi asi Cara palpasi hanya dapat menentukan tekanan diastole dimana pada percobaan ini tekanan diastole didapatkan dari dua orang coba adalah 100 mmHg. mmHg. Palp Palpas asii dila dilaku kukan kan sebel sebelum um mela melaku kukan kan ausk auskul ulta tasi si karena karena dari dari penguk pengukura uran n palpas palpasii kita kita akan mendapat mendapatkan kan nilai nilai standar standar patokan patokan untuk untuk mengukur tekanan darah dengan cara auskultasi.
2. Cara Cara Ausk Auskul ulta tasi si Cara auskultasi dilakukan untuk mendengar bunyi pada stetoskop, dalam hal ini untuk menentukan tekanan darah orang coba dan didapatkan teka tekana nan n sist sistol olee yang yang sama sama deng dengan an cara cara palp palpas asii yait yaitu u 100/ 100/70 70 mmHg mmHg.. Timbul Timbulnya nya bunyi bunyi pada pemerik pemeriksaa saan n teruta terutama ma diseba disebabkan bkan oleh oleh sembur semburan an darah yang melewati pembuluh yang mengalami hambatan parsial. Semburan darah ini menimbulkan aliran turbulen di dalam pembuluh yang terletak di luar area manset, dan keadaan ini akan menimbulkan menimbulkan getaran yang terdengar melalui stetoskop yang dikenal dengan bunyi Korotkoff.
PROTOKOL
1. Tekan Tekanan an Darah Darah Ist Istir irah ahat at Pada protokol ini didapatkan tekanan darah orang coba ketika baring 101/62 101/62 mmHg, mmHg, ketika ketika duduk duduk menjadi menjadi 100/70 100/70 mmHg, mmHg, dan ketika ketika berdir berdirii menjad menjadii 100/60 100/60 mmHg. mmHg. Perubah Perubahan an ini menunj menunjukka ukkan n bahwa bahwa posisi posisi tubuh tubuh berpengaruh terhadap tekanan darah meskipun perubahan yang terjadi tidak sesuai dengan teori yang ada. Secara teori menunjukkan bahwa tekanan darah pada posisi berdiri lebih tinggi dari posisi duduk dan berdiri; dan tekanan darah pada posisi duduk lebih tinggi dari posisi berdiri. Hal ini dipengaruhi oleh oleh beberap beberapaa faktor faktor,, misaln misalnya ya pengguna penggunaan an ukuran ukuran manset manset yang yang salah, salah, pemasang kesalahan pengukuran manset yang tidak tepat, pengukur tidak sejajar dengan mata, penurunan tekanan manset yang terlalu lambat, atau pun
karena karena kesala kesalahan han gap auskul auskulato atoriu riuss (bunyi (bunyi yang yang menghil menghilang ang pada 10-15 10-15 mmHg dan kemudian muncul kembali) sebagai tekanan diastolik. 2. Peng Pengar aruh uh Per Peruba ubaha han n Sik Sikap ap Perubahan sikap dapat mempengaruhi tekanan darah dimana tekanan darah mengalami perubahan. Dalam percobaan ini diperoleh tekanan darah yang tidak stabil. Pada saat berbaring tekanan darahnya 101/62 mmHg, pada menit 0 : 100/60 mmHg, pada menit 1 : 100/60 mmHg, pada menit 2 : 98/60 mmHg, pada menit 3 : 92/59 mmHg, pada menit 4 : 102/60 mmHg, dan pada menit 5 : 102/70 102/70 mmHg. Hal ini mungkin mungkin disebabkan disebabkan karena karena penggunaan penggunaan ukuran manset yang salah, pemasang kesalahan pengukuran manset yang tidak tepat, pengukur tidak sejajar dengan mata, penurunan tekanan manset yang terlalu lambat, atau pun karena kesalahan gap auskulatorius (bunyi yang menghi menghilan lang g pada 10-15 10-15 mmHg mmHg dan kemudia kemudian n muncul muncul kembali kembali)) sebagai sebagai tekanan diastolik. 3. Percoba Percobaan an Valsav Valsavaa (Valsa (Valsava’ va’ss Maneuve Maneuver) r) Dalam percobaan ini diperoleh penurunan tekanan darah dari 100/70 mmHg menjadi 100/60 mmHg. Seseorang melakukan ekspirasi kuat dengan glottis tertutup dimana tekanan intratorakal sehingga aliran balik vena menurun yang mengakibatkan curah curah jantun jantung g menurun menurun dan selanj selanjutn utnya ya menyeb menyebabka abkan n penurun penurunan an tekanan tekanan darah. 4. Perc Percob obaa aan n Mull Muller er Dalam percobaan ini diperoleh peningkatan tekanan darah dari 100/70 mmHg menjadi 108/68 mmHg. Seharusnya Seharusnya tekanan darah orang coba akan menuru menurun n tetapi tetapi karena karena kesalah kesalahan an dalam dalam melakuk melakukan an inspir inspirasi asi kuat dengan dengan glottis terbuka serta ketidakakuratan alat menyebabkan penyimpangan hasil. Seseorang melakukan inspirasi kuat dengan glottis tertutup maka CO2 banyak keluar. Sehingga menurunkan volume darah yang akan mengangkut Oksig Oksigen en dan menur menurunk unkan an curah curah jant jantun ung g sehi sehingg nggaa tekan tekanan an darah darah akan akan menurun.
Selain itu, hal yang dapat kita kaji dalam percobaan ini adalah penyakit Arterioskel Arterioskelerosi erosiss atau pengerasan pengerasan arteri. arteri. Istilah Istilah Arterioskel Arterioskelerosi erosiss atau pengerasan pengerasan arteri arteri sebetu sebetulny lnyaa melipu meliputi ti setiap setiap keadaan keadaan pembulu pembuluh h arteri arteri yang yang mengaki mengakibat batkan kan penebalan penebalan atau pengerasan pengerasan dindingnya. dindingnya. Arterioskel Arterioskelerosi erosiss merupakan merupakan penyakit penyakit yang melibatkan melibatkan aorta ,cabang-cabangny ,cabang-cabangnyaa yang besar dan arteri yang berukuran berukuran sedang seperti arteri yang menyuplai darah ke bagian-bagian ekstermitas ,otak, jantungdan organ dalam utama. Arterioskelerosis tidak menyerang arteriol dan juga tidak melibatkan sirkulasi vena. Penyakit ini multifokal dan lesi unit,atau ateorema, terdiri dari massa bahan lemak dengan jaringan jaringan ikat fibrosa. Sering disertai endapan skunder garam kalsium kalsium dan poduk-produk darah. Tekan Tekanan an dara darah h meru merupa pakan kan fakt faktor or penti penting ng bagi, bagi, insi inside den n dan berat beratny nyaa arteriosklerosis. Pada umumnya penderita hipertensi akan megalami arteriosklerosis lebih awal dan lebih berat dan beratnya penyakit berhubungan dengan tekanan darah, walaupun dalam batas normal. Arteriosklerosis tidak terlihat pada arteria pulmonalis kecuali jika tekanannya meningkat secara abnormal, kedaan ini dinamakan hipertensi pulmonal. pulmonal. Faktor risiko lain dalam perkembangan perkembangan arterioskl arteriosklerosi erosiss adalah merokok. Merokok merupakan faktor lingkungan utama yang menyebabkan arteriosklerosis menjadi semakin buruk.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Teka Tekana nan n dara darah h iala ialah h sifa sifatt-si sifa fatt yang yang komp komple leks ks yang yang dite ditent ntuk ukan an oleh oleh inte intera raks ksii berba berbagai gai fakt faktor or genet genetik ik yang yang lingk lingkung ungan an yang yang mere meregul gulas asii hubungan antar curah jantung dan dan tahanan arterioral total.
2.
Cara-c Cara-cara ara pengukur pengukuran an tekanan tekanan darah darah arteri arteri adalah adalah dengan dengan cara cara palpas palpasi, i, auskultasi dan osilasi.
3.
Bebera Beberapa pa faktor faktor yang yang dapat mempe mempengar ngaruhi uhi tekanan tekanan darah darah secara secara fisio fisiolog logis is adalah adalah karena karena istira istirahat hat,, perubah perubahan an sikap, sikap, kerja kerja otot, otot, pengaru pengaruh h berpik berpikir, ir, inspirasi dan ekspirasi yang kuat.
4.
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara diantaranya diantaranya yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga sehingga mengalirkan mengalirkan lebi lebih h bany banyak ak cair cairan an pada pada seti setiap ap deti detikn knya ya,, arte arteri ri besa besarr kehi kehila lang ngan an kelenturannya dan menjadi kaku, dan bertambahnya cairan dalam sirkulasi.
A. SARAN
Alat yang disediakan harus mencukupi agar dalam melaksanakan praktikum dapat efisien.
DAFTAR PUSTAKA
1.
last modi modifi fied ed on 29 Dece Decemb mber er http://en.wikipedia.org http://en.wikipedia.org/wiki/Blood /wiki/Blood_pressure _pressure , last 2009.
2.
last modifie modified d on 16 Novembe November r http://id.wikipedia.org/wiki/Pemeriksaan_fisik , http://id.wikipedia.org/wiki/Pemeriksaan_fisik , last 2009.
3.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah , last modified on 1 December 2009.
4.
Fisiolog logii Manusi Manusia a dari dari Sel Sel ke Sistem Sistem . Edisi 2. Sherwood, Sherwood, Lauralee. Lauralee. 2001. Fisio Jakarta : EGC.
5.
Buku Ajar Fisiolog Fisiologii Kedokter Kedokteran an. Edisi 20. Ganong, William F., MD., 2002. Buku Jakarta: EGC.
6.
Hegn Hegner er,, Barb Barbar araa R., R., MSN, MSN, RN and and Esth Esther er Cald Caldwe well ll,, MA, MA, PhD. PhD. Asisten
Keperawatan. Jakarta: EGC. 7.
Silverthorn. 2001. Human Physiology An Integrated Approach . Second Edition. United States of America: Benjamin Cummings.