Teenlit: Jingga Dan Senja (2010) Esti Kinasih

Jingga dan Senja Buku : TeenLit: Jingga dan Senja (2010) Penulis : Esti Kinasih Penulis Resensi : Jesslyn , 19 April 2010  judul Novel : Jingga dan dan Senja Pengarang : Esti Kinasih Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : Februari 2010 Tebal : 20 cm ; 312 halaman Harga : Rp 35.000,-

sedikit Ringkasan : Dalam novel ini di ceritakan tentang kehidupan anak remaja yang dibumbui percintaan serta hal hal menarik lainnya, seperti persahabatan sampai tawuran antar sekolah. tokoh utama novel ini adalah Tari dan Ari. Dua remaja ini dipertemukan oleh takdir pada saat sedang berlangsungnya

"perang" antar sekolah.Ari menolong adik kelasnya ini, karena Tari , anak satu sekolahnya tak  sengaja terjebak di dalam situasi itu. Ari adalah biang kerok di sekolahnya. hampir semua anak  takut padanya.bahkan guru - guru pun sudah " cape hati " pada murid satu ini. Ari mulai berusaha mendekati Tari karena Angga , pentolan SMA musuh mengejar Tari. Angga adalah musuh bebuyutan Ari, begitu tahu bahwa Ari pernah menyelamatkan Tari dari tawuran langsung Angga berusaha mendekati Tari. Angga bertekad untuk mendapatkan Tari demi dendam masa lalunya terhadap Ari. Ari yang selama ini tidak peduli pada cewek, tiba- tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan cara apapun.Tapi ,predikat buruk Ari tentu saja membuat Tari tidak mau berurusan dengan Ari.semakin Ari mendekatinya, semakin pula Tari mati-matian menjauhkan diri dari Ari. Di ceritakan juga tokoh lain yang dekat dengan Tari dan membantu Tari selain sahabatnya dalam menghadapi Ari,Ata.

Kelebihan : Menarik karena benar - benar membuat orang yang membacanya penasaran apa kelanjutan dari cerita ini.Penggunaan katanya serta gaya bahasanya juga pas untuk anak remaja. Latar belakang tempat , peristiwa dan waktu juga mudah untuk dimengerti, benar seperti kehidupan sehari hari.perwatakkan Tokoh ada yang sulit di tebak sehingga membuat ingin terus melanjutkan terus membacanya. Kekurangan ; Ceritanya agak sedikti bertele - tele.Agak rumit. Kertas yang di pakai masih berupa kertas kecoklatan atau buram tipis.