1. Penannya
: Anhar, kelompok 1
Pertanyaan
: Jelaskan prosedur penetapan vitamin C dengan iodometri langsung !
Penjawab
: Toni Okta Fiyansah
Jawaban
: Langkah kerja penetapan kadar vitamin C dengan iodometri langsung yaitu : a. Sampel Jus Jeruk
Ditimbang kurang lebih 25ml sampel jus jeruk Catat sebagai berat mula-mula Diencerkan dengan aquades didalam labu ukur 100ml hingga tera
Dipipet 10ml sampel, kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250ml
Ditambahkan 2 tetes larutan kanji
Sampel dititrasi dengan larutan I2 sampai berubah warna menjadi biru violet
Catat volume I2 yang digunakan
b. Sampel Tablet Vitamin C
Ditimbang kurang lebih 0,1 gram tablet vitamin C yang sudah digerus
Catat sebagai berat mula-mula
Diencerkan dengan aquades didalam labu ukur 250 ml hingga tera
Dipipet 10ml sampel, kemudian diencerkan sampai volume 30ml ke dalam Erlenmeyer
Ditambahkan 2 tetes larutan kanji
Sampel dititrasi dengan larutan I2 sampai berubah b erubah warna w arna menjadi biru violet
2. Penanya
Catat volume I2 yang digunakan
: Rizky Ayu Nabila , kelompok 5
Pertnyaan
: Jelaskan perbedaan Iodometri dan Iodimetri !
Penjawab
: Amalia Adriatna Putri
Jawaban
: perbedaan iodometri dan iodimetry antara lain sebagai berikut : a. Jenis Titrasi Iodimetri merupakan titrasi langsung yakni pada saat melakukan titrsi langsung dicampur indicator amilum ( kanji) tanpa terlebih dahulu di tambahkan Na2S2O4. Sedangakn iodometri merupakan titrasi tidak langsung yakni terlebih dahulu menambahakan Na2S2O4 sebelum menambahkan indicator kanji dengn tujuan kanji tidak bereaksi dengan I2. b. Jumlah muatan Iodimetry memiliki muatan -1, sedangkan iodometri memiliki mua tan 2 c. Contoh reaksi Iodimetri : I2 + 2Na2S2O4→ 2NaI + Na2S4O6 Iodometri : KIO3 + 5KI + 3H2SO4 → I2- + K 2SO4 + 3H2O d. Analit Analit yang digunakan untuk iodimetry bersifat reduktor lemah seperti Antimon, Ferosianida, Hidrogen Sianida dan lainnya Sedangkan analit yang digunakan untuk iodometri bersifat Oksidator seperti Bromin, Klorin, Klorat, Nitrit, Oksigen dan lainnya
3. Penannya Pertanyaan
: Indriani , kelompok 3 : Kenapa Bromatometri termasuk
ke dalam metode Oksidimetri dan
jelaskan apa itu metode oksidimetri ? Penjawab
: Tri Mawarni
Jawaban
: Bromatometri dikatakan termasuk ke dalam metode Oksidimetri dikarenakan titrasi bromatometri ini merupkan suatu metode peneapan kadar suatu zat dengan prinsip reaksi reduksi dan oksidasi Oksidimetri merupakan Oksidimetri adalah metode titrasi redoks yang dimana larutan baku yang digunakan bersifat sebagai oksidator. Dasar
reaksi oksidimetri ialah reaksi oksidasi-reduksi antara zat penitrasi dan yang dititrasi. 4. Penanya
: Gading Putra , kelompok 5
Pertanyaan
: Bagaimana cara penentuan antimoni langsung & bagaimana reaksinya?
Penjawab
:Toni Okta Fiyansah
Jawaban
: penentuan antimony dilakukan dengan metode iodimetry (langsung) oleh karena antimony bersifat reduktor lemah. Metode ini dengan cara mencampurkan analit (antimony) langsung dengan amillum tanpa terlebih dahulu direaksikan dengan Natrium Tiosulfat. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut :
5. Penanya Pertanyaan
: Umi Nopitasari, kelompok 4 : Mengapa Bromotometri sering digunakan untuk menentukan zat di bidang farmasi, dan sebutkan salah satu contoh zatnya!
Penjawab
: Tri Mawarni
Jawaban
: Karena larutan Bromotometri merupakan larutan yang mudah dibuat dan praktis , dan juga kebanyakan zat zat di bidang famasi bersifat reduktor sehingga sangat cocok digunakan dengan metode bromotometri . Salah satu contohnya adalah penetapan kadar Izoniazid
6. Penanya Pertanyaan
: Sari Rizky amalia : Mana yang lebih muda tirasi dengan iodimetry atau titrasi dengan iodometri ?
Penjawab
; Achmad Fareszy
Jawaban
: Yang lebih mudah adalah titrasi dengan Iodimetri , karena jenis titrasi ini merupakan jenis titrasi langsung, sehingga kita tidak perlu terlebih dahulu mereaksikan zat dengan Na2S2O4 (Natrium Tiosulfat) agar kanji tidak bereaksi dengan I2 karena zat analit merupakan reduktor lemah
7. Penanya
:Dadang S Manaf
Pertanyaan
:Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan titrasi iodometri ?
Penjawab
: Amalia Adriatna Putri
Jawaban
: eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan titrasi Iodometri adalah sebagai berikut: a)
Penambahan amilum sebaiknya dilakukan saat menjelang akhir titrasi, dimana hal ini ditandai dengan warna larutan menjadi kuning muda (dari oranye sampai coklat akibat terdapatnya I2 dalam jumlah banyak), alasannya kompleks amilum I2 terdisosiasi sangat lambat akibatnya maka banyak I2 yang akan terabsorbsi oleh amilum jika amilum ditambahkan pada awal titrasi, alasan kedua adalah biasanya iodometri dilakukan pada media asam kuat sehingga akan menghindari terjadinya hidrolisis amilum.
b) Titrasi harus dilakukan dengan cepat untuk meminimalisasi terjadinya oksidasi iodide oleh udara bebas. Pengocokan pada saat melakukan titrasi iodometri sangat diwajibkan untuk menghindari penumpukan tiosulfat pada area tertentu, penumpukkan konsentrasi tiosulfat dapat menyebabkan terjadinya dekomposisi tiosulfat untuk menghasilkan belerang. Terbentuknya reaksi ini dapat diamati dengan adanya belerang dan larutan menjadi bersifat koloid (tampak keruh oleh kehadiran S2O32-
+
2H+
→
H2SO3
+
S
Pastikan jumlah iod yang ditambahkan adalah berlebih sehingga semua analit tereduksi dengan demikian titrasi akan menjadi akurat. Kelebihan iodide tidak akan mengganggu jalannya titrasi redoks akan tetapi jika titrasi tidak dilakukan dengan segera maka I- dapat teroksidasi oleh udara menjadi I2.
8. Penanya Pertanyaan
: Ratu Aqsa, kelompok 3 : Mana yang lebih mudah titrasi antara titrasi iodometri, iodimetry, bromotometri dan bromatometri ?
Penjawab
: Achmad Fareszy
Jawaban
: yang lebih mudah diantara ke empat metode tersebut adalah metode bromotometri dikarenakan metode ini paling disukai, kaena factor pembuatannya lebih praktis, dan harganya lebih murah.
9. Penanya
: Soni Wimarsel , kelompok 2
Pertanyaan
: Sebutkan kekurangan dan kelebihan indicator kanji (Amillum) ?
Penjawab
: Amalia Adriatna Putri
Jawaban
: Keuntungan penggunaan indikator kanji/amylum yaitu harganya murah sedangkan kerugiannya ialah : -
Tidak mudah larut dalam air tak stabil pada suspensi dengan air
-
Membentuk kompleks yang sukar larut dalam air bila bereaksi dengan iodium, sehingga tidak boleh ditambahkan pada awal titrasi, harus ditunggu hingga warna kuning pucat
-
10. Penanya
Dapat menimbulkan titik akhir titrasi yang tiba-tiba
: Nyayu Fia Atindu, kelompok 4
Pertanyaan
: Sebutkan pengaplikasian tritrasi redoks dalam beberapa bidang !
Penjawab
: Toni Okta Fiyansah
Jawaban
: contoh penerapan titrasi redoks di berbagai bidang antara lain : a. Di bidang Farmasi Digunakan untuk menetapak kadar isoniazid b. Dibidang Pertanian Digunakan untuk menetapkan kadar Amonia dalam suatu pupuk c. Di bidang Geologi Digunakan untuk mengetahui kadar mineral pada suatu tempat seperti kadar sulfur d. Dibidang Industri Digunakan untuk mengetahui komposisi karbon pada suatu zat e. Dibidang biologi Digunakan untuk menetapkan kadar lemak, ataupun karbohidrat