Kedaulatan Tahta Suci telah diakui secara terbuka dalam banyak kesepakatan internasional dan secara khusus ditegaskan dalam butir ke-2 dari Perjanjian Lateran pada 11 Februari 1929, yang di dalamnya "Italia mengakui kedaulatan Tahta Suci dalam ruang lingkup internasional sebagai atribut yang tak terpisahkan dari hakikatnya, selaras dengan tradisinya, dan kebutuhan-kebutuhan akan misinya di dunia."
Codex Iuris Canonici, kanon 361, Codex Canonum Ecclesiarum Orientalium, kanon 48.
Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri: Bepergian dan tinggal di luar negeri. Diakses pada tanggal 8 Januari 2011.
Pidato Duta Besar tentang Hubungan Britania Raya-Tahta Suci (penekanan ditambahkan)
Catatan Latar Belakang: Tahta Suci. State.gov (8 Maret 2011). Diakses pada tanggal 11 September 2011.
Kerajaan Jerman dan negara bersejarah berasal dari Duchy of Prussia dan Margraviate of Brandenburg.
Sebuah lembaga diplomatik yang setara Kedutaan Besar yang mewakili Tahta Suci Vatikan, Roma.
Kuliah oleh Uskup Agung Giovanni Lajolo, 16 Februari 2006. 30giorni.it. Diakses pada tanggal 11 September 2011.
Kuliah oleh Uskup Agung Jean-Louis Tauran, 22 April 2002. Vatican.va. Diakses pada tanggal 11 September 2011.
Bahasa Jerman: Schweizergarde; Bahasa Inggris:Swiss Guard.
Pasaribu, Anton. 2004. 264 Tahta Suci Paus Edisi ke-2. Bekasi:Penerbit Krista Mitra Pustaka.
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Paus_Gereja_Katolik_Roma
Gereja Ortodoks Timur dan beberapa gereja lain juga berasal-usul "apostolik" -- artinya, mereka juga merunut asal-usulnya kembali pada pendirian Gereja Kristiani pada zaman para Rasul.
"Concise Oxford English Dictionary" (online version). Oxford University Press. 2005. Diakses 10 April 2009.
Marthaler, Berard (1993). "The Creed". Twenty-Third Publications. Diakses 9 May 2008. Unknown parameter "dateformat= ignored (help) hal. 303
Schreck, hal. 158–159.
Paulus VI, Paus (1964). "Lumen Gentium bab 3, bagian 22". Vatikan. Diakses 9 Maret 2008
Schreck, hal. 153.
Barry, hal. 50–51.
Barry, hal. 98–99.
Konsili Vatikan, Kedua (1964). "Lumen Gentium paragraf 14". Vatikan. Diakses 17 December 2008
Paragraf nomor 819 (1994). "Katekismus Gereja Katolik". Libreria Editrice Vaticana. Diakses 16 Mei 2009
Kreeft, hal. 110–112.
Shorto, Russel (8 April 2007). "Keeping the Faith". The New York Times. Diakses 29 Maret 2008
Nunciature to Indonesia". catholic-hierarchy.org. Catholic Hierarchy. Diakses 20 August 2013
Paus Benediktus XVI Ganti Dubes Vatikan di Indonesia" (dalam bahasa Indonesian). Tribun News. 24th March 2011. Diakses 20 August 2013.
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FISIP (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
NAMA : M. FAUZU TAMAM. S
NIM : 2012-22-028
DOSEN : NYOMAN
HUKUM INTERNASIONAL
"SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL TAHTA SUCI VATIKAN"
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan masalah
Disini saya akan menjelaskan atau mengupas lebih dalam lagi mengenai apa itu Tahta Suci. Setelah itu saya akan menjabarkan Paus para pemimpin-pemimpin Vatikan yang juga menjadi pemimpin Gereja Katolik nya itu. Disisi lain Tahta Suci dan Vatikan itu berbeda, Vatikan adalah pemerintah universal Gereja Katolik dan dijalankan dari Vatikan, sedangkan Tahta Suci yang bertempat di negara Vatikan adalah sebuah institusi yang dijalankan oleh orang-orang Vatikan. Selain yang diatas, saya akan memasukkan perjanjian-perjanjian Internasional, kebiasaan Internasional, dan prinsip-prinsip hukum umum mereka.
Tahta Suci ?
Paus para pemimpin Vatikan dan Gereja Katolik.
Perjanjian-perjanjian Internasional.
Kebiasaan Internasional.
Dan prinsip-prinsip hukum umum Tahta Suci.
Hubungan Vatikan dan Indonesia.
BAB II
Pembahasan
Pengertian Tahta Suci
Tahta Suci (Bahasa Latin: Sancta Sedes) adalah yurisdiksi episkopal dari Paus Roma (yang umumnya dikenal sebagai Sri Paus), tahta keuskupan nomor satu dalam Gereja Katolik, dan merupakan pusat pemerintahan Gereja Katolik. Dengan demikian, dalam diplomasi, dan dalam bidang-bidang lainnya Tahta Suci bertindak dan berbicara atas nama seluruh Gereja Katolik. Tahta Suci juga diakui oleh subyek-subyek hukum internasional lainnya sebagai sebuah entitas berdaulat, dikepalai oleh Sri Paus, yang dengannya dapat dijalin hubungan-hubungan diplomatik.
Meskipun kerap disebut "Vatikan", Tahta Suci tidaklah sama dengan Negara Kota Vatikan, yang baru ada sejak 1929, sedangkan Tahta Suci sudah ada sejak masa-masa permulaan Agama Kristen. Secara resmi para duta besar bukan ditunjuk bagi Negara Kota Vatikan melainkan bagi "Tahta Suci", dan wakil-wakil kepausan untuk negara-negara dan organisasi-organisasi internasional disambut sebagai perwakilan dari Tahta Suci, bukan sebagai perwakilan dari Negara Kota Vatikan.
Kota Vatikan terletak di atas bukit Vatikan di sebelah barat laut kota Roma, beberapa ratus meter dari Sungai Tiber. Perbatasannya dengan Italia sepanjang (3,2 km) mengikuti tembok kota yang dahulu dibangun untuk melindungi Paus dari serangan. Total wilayah adalah 0,44 km². Selain kota Vatikan, wilayah Paus juga meliputi beberapa gereja penting, kantor-kantor dan Castel Gandolfo. Paus adalah Kepala Negara sedangkan seorang gubernur mengurusi keperluan sehari-hari.
Semua tahta keuskupan itu "suci", namun istilah "Tahta Suci" (tanpa spesifikasi lebih lanjut) biasanya digunakan dalam hubungan-hubungan internasional, sebagai sebuah metonim, (begitu juga dalam hukum kanon Gereja Katolik) untuk menyebut Tahta Keuskupan Roma sebagai pusat pemerintahan Gereja Katolik.
Situs web resmi Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri Britania Raya menyebut Vatikan sebagai "ibu kota" Tahta Suci, meskipun kantor ini membandingkan personalitas hukum Tahta Suci dengan Mahkota dalam monarki-monarki Kristen dan menyatakan bahwa Tahta Suci dan Vatikan sebagai dua identitas internasional. Kantor ini juga membedakan antara para pegawai Tahta Suci (2.750 orang bekerja di dalam Kuria Romawi, dengan 333 orang lainnya bekerja dalam misi diplomatik di luar negeri) dan 1.909 bekerja untuk negara. Duta Besar Britania Raya untuk Tahta Suci menggunakan bahasa yang lebih tepat, dengan mengatakan bahwa "Tahta Suci tidak sama dengan Vatikan. Vatikan adalah pemerintah universal Gereja Katolik dan dijalankan dari Vatikan". Ungkapan ini tepat sama dengan pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dalam memberikan keterangan mengenai Tahta Suci dan Vatikan: ia juga mengatakan bahwa Tahta Suci "dijalankan dari Vatikan".
Yang dimaksud dengan Tahta Suci (Vatican) adalah gereja Katolik Roma yang diwakili oleh Paus di Vatikan. Tahta Suci mempunyai kedudukan sama dengan negara sebagai subjek hukum internasional. Tahta Suci memiliki perwakilan-perwakilan diplomatik di berbagai negara di dunia yang kedudukannya sejajar sengan wakil-wakil diplomat negara-negara lain. Negara yang pertama mengakui Vatikan sebagai subjek hukum internasional adalah Italia melalui Pakta Lateran yang ditandatangani pada 1929, yang secara historis Pakta Lateran juga menjadi dasar berdirinya negara kota Vatikan (Vatican city state).
Dasar lain yang menjadikan Tahta Suci (Holy See) sebagai subjek hukum internasional adalah dengan mengacu juga kepada Konvensi Montevideo 1933 yang mana Vatikan merupakan pihak dan memenuhi ketentuan-ketentuan pada Konvensi tersebut. Ketentuan-ketentuan tersebut antara lain:
Memiliki populasi permanen yang secara faktual penduduk tetap Vatikan adalah 800 orang.
Memiliki suatu wilayah tertentu yang dalam hal ini Tahta Suci terletak di atas lahan seluas 44 hektar / 0,44 Kilometer yang terletak di tengah-tengah Kota Roma, Italia.
Terdapat suatu bentuk pemerintahan yang dalam hal ini bentuk negara Vatikan adalah Monarki Absolut yang dikepalai oleh seorang Paus (kepala negara) yang memiliki kekuasan absolut atas kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Serta memiliki kapasitas untuk terlibat dalam hubungan internasional dengan negara lain, dalam hal ini selain Vatikan adalah pihak pada perjanjian-perjanjian internasional seperti "The International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination" dan "Vienna Convention on Diplomatic Relations" Selain itu Vatikan adalah anggota pada organisasi-organisasi internasional seperti World Organization of Intellectual Properties (WOIP) dan UNESCO.
Meskipun Tahta Suci terasosilasi dengan Vatikan, teritorial merdeka yang meliputi Tahta Suci adalah berdaulat, kedua satuan atau entitas ini saling terpisah dan berbeda. Setelah Italia mengambil alih negara kepausan pada tahun 1870, Tahta Suci tidak memiliki kedaulatan teritorial.
Meskipun terdapat beberapa ketidaksepahaman di antara para ahli hukum, tentang apakah Tahta Suci dapat terus bertindak sebagai personalitas yang merdeka dalam urusan internasional, faktanya Tahta Suci tetap menjalankan haknya untuk mengirim dan menerima perwakilan diplomatik, memelihara hubungan dengan negara kekuatan utama Rusia, Prussia, dan Austria-Hungaria. Di mana, sesuai dengan keputusan Kongres Wina tahun 1815, Nuncio Apostolik bukan hanya anggota Korps Diplomatik melainkan dekannya, ketentuan ini tetap diterima oleh para duta besar lainnya. Berkenaan dengan 59 tahun Tahta Suci tidak memiliki kedaulatan teritorial, jumlah negara yang berhubungan diplomatik dengannya, yang sebelumnya berkurang 16 negara, sebenarnya bertambah sebanyak 29 negara.
Negara Vatikan didirikan berdasarkan Perjanjian Lateran pada tahun 1929 untuk memastikan kemerdekaan Tahta Suci yang mutlak dan kasat mata dan untuk menjaminnya sebagai negara berdaulat yang tidaktersengketakan dalam urusan internasional (kutipan dari Perjanjian Lateran). Uskup Agung Jean-Louis Tauran, mantan Sekretaris Tahta Suci untuk Hubungan dengan Negara Lain, berkata bahwa Vatikan adalah "negara mungil penyokong yang menjamin kebebasan rohani Paus dengan teritorial minimum".
Di bawah pasal-pasal Perjanjian Lateran, Tahta Suci memiliki otoritas ekstrateritorial pada 23 situs di Roma dan lima situs Italia di luar Roma, termasuk Istana Kepausan di Castel Gandolfo. Otoritas yang sama berdasarkan hukum internasional juga dipelihara terhadap Nuncio Apostolik Tahta Suci yang berada di luar negeri.
Hampir semua 890 warga Vatikan tinggal di dalam tembok kota Vatikan. Mereka termasuk rohaniawan/rohaniawati dan Garda Swiss, sebuah unit tentara bayaran dari Swiss yang secara tradisi telah menjadi pasukan pengawal Paus dan Vatikan semenjak tahun 1506. Warga Vatikan 100% beragama Katolik. Bahasa Resmi adalah Bahasa Latin, tetapi Bahasa Italia lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kota Vatikan merupakan warisan budaya yang sangat penting. Beberapa gedung seperti Basilika Santo Petrus, Kapel Sistina dan Museum Vatikan merupakan gedung-gedung yang sangat indah.
Paus para pemimpin Vatikan dan Gereja Katolik
Paus (dari bahasa Belanda: paus; bahasa Latin: papa, "ayah", dari bahasa Yunani: πάππας, pappas, "ayah") adalah Uskup Roma, pemimpin spiritual Gereja Katolik, dan kepala negara Kota Vatikan. Komunitas beriman yang mengakui Suksesi Apostolik menganggap Uskup Roma sebagai penerus St. Petrus. Demikian pula umat Katolik meyakini bahwa paus adalah Wakil Kristus, sedangkan komunitas-komunitas beriman lainnya tidak mengakui Primasi Petrus di antara para uskup. Jawatan paus disebut "kepausan" yurisdiksi gerejawinya disebut "Tahta Suci" (bahasa Latin: Sancta Sedes) atau "Tahta Apostolik" (disebut Tahta Apostolik atas dasar hikayat kesyahidan Santo Petrus dan Santo Paulus di Roma). Para uskup terdahulu yang menduduki Tahta Keuskupan Roma digelari "Wakil Petrus" di kemudian hari para Paus diberi gelar yang lebih berwibawa yakni "Wakil Kristus" gelar ini pertama kali digunakan oleh Sinode Romawi pada tahun 495 untuk menyebut Sri Paus Gelasius I, seorang penganjur supremasi kepausan di antara para patriark. Menurut sumber-sumber yang ada, Marselinus (wafat 304) adalah Uskup Roma pertama yang menggunakan gelar Paus. Pada abad ke-11, setelah Skisma Timur-Barat, Gregorius VII menyatakan istilah "Paus" dikhususkan bagi Uskup Roma. Yang menjabat sebagai Paus saat ini (yang ke-266) adalah Paus Fransiskus, yang terpilih dalam Konklaf Kepausan 2013 pada tanggal 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengakhiri kepausannya pada tanggal 28 Februari 2013 melalui pernyataan pengunduran diri.
Selain pelayannya dalam bidang spiritual ini, paus sekaligus adalah Kepala Negara Merdeka dan Berdaulat Kota Vatikan, yaitu sebuah negara-kota yang seluruhnya dikelilingi oleh Kota Roma, ibukota Negara Italia. Sebelum tahun 1870, otoritas temporer paus meliputi wilayah yang luas di Italia tengah daerah teritorial Negara Kepausan. Kepausan memegang kedaulatan atas Negara Kepausan sampai penyatuan Italia pada tahun 1870 kesepakatan politik dengan pemerintah Italia baru tercapai pada Perjanjian Lateran pada tahun 1929.
Pada mulanya, para paus dipilih oleh imam-imam senior di dalam dan dekat kota Roma. Pada 1059, pemilih dibatasi hanya oleh kardinal dari Gereja Katolik dan suara individu dari semua kardinal-elektor disamakan pada 1179. Pemilih sekarang dibatasi kepada kardinal yang belum mencapai usia 80 tahun pada hari sebelum kematian atau pengunduran diri paus. Karena seorang paus adalah Uskup Roma, calon paus haruslah orang yang dapat ditabiskan menjadi uskup, yakni para laki-laki Katolik yang telah dibaptis. Paus terakhir terpilih yang tidak status uskup saat itu adalah Paus Gregorius XVI pada tahun 1831, bahkan bukan tertabis adalah Paus Leo X pada tahun 1513, sedangkan paus bukan Kardinal terakhir yang terpilih adalah Paus Urban VI pada tahun 1378. Jika seseorang yang terpilih bukan merupakan seorang Uskup, dirinya haruslah ditabhiskan sebagai seorang Uskup sebelum pemilihannya diumumkan.
Secara tradisi, pemilihan dilakukan secara aklamasi, seleksi komite atau pemungutan suara. Aklamasi merupakan prosedur yang paling sederhana, hanya disampaikan dengan suara dan digunakan terakhir pada 1621. Paus Yohanes Paulus II menghapuskan pemilihan melalui aklamasi dan seleksi komite dan sehingga pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara melalui surat suara oleh Kolegium Kardinal.
Gelar resmi Paus, sesuai dengan yang tercantum pada Annuario Pontificio, adalah: Uskup Roma, Wakil Yesus Kristus, Pengganti Pangeran Para Rasul, Imam Agung Gereja Katolik, Primat Itali, Uskup Agung dan Metropolit Provinsi Roma, Kepala Negara Vatikan, Hamba dari hamba Allah. Gelar yang terkenal, Paus, tidak muncul dalam gelar resmi, tetapi pada umumnya muncul pada judul dokumen gereja dan muncul dalam tanda tangan dalam bentuk singkatan. Jadi, Paus Paulus VI menandatangani dokumen dengan "Paulus PP. VI" dengan PP. merupakan singkatan dari "Papa" ("Paus").
Berikut daftar 26 nama Paus terakhir mulai tahun 1689 sampai sekarang beserta masa jabatannya :
Paus Aleksander VIII (Pietro Vito Ottoboni) : 6 Oktober 1689 - 1 Februari 1691
Paus Innosensius XII (Antonio Pignatelli) : 12 Juli 1691 - 27 September 1700
Paus Klemens XI (Giovanni Francesco Albani) : 23 November 1700 - 19 Maret 1721
Paus Innosensius XIII (Michelangelo dei Conti) : 8 Mei 1721 - 7 Maret 1724
Paus Benediktus XIII (Pietro Francesco Orsini) : 29 Mei 1724 - 21 Februari 1730
Paus Klemens XII (Lorenzo Corsini) : 12 Juli 1730 - 6 Februari 1740
Paus Benediktus XIV (Prospero Lorenzo Lambertini) : 17 Agustus 1740 - 3 Mei 1758
Paus Klemens XIII (Carlo della Torre Rezzonico) : 6 Juli 1758 - 2 Februari 1769
Paus Klemens XIV (Giovanni Vincenzo Antonio Ganganelli) : 1769 - 1774
Paus Pius VI (Giovanni Angelo Braschi) : 1775 - 1799
Paus Pius VII (Giorgio Barnaba Luigi Chiaramonti) : 1800 - 1823
Paus Leo XII (Annibale Francesco della Genga) : 28 September 1823 - 10 Februari 1829
Paus Pius VIII (Francesco Saverio Castiglioni) : 1829 - 1830
Paus Gregorius XVI (Bartolomeo Alberto Cappellari) : 1831 - 1846
Paus Pius IX (Giovanni Maria Mastai-Feretti) : 16 Juni 1846 - 7 Februari 1878
Paus Leo XIII (Gioacchino Vincenzo Raffaele Luigi Pecci) : 1878 - 1903
Paus Pius X (Giuseppe Melchiorre Sarto) : 1903 - 1914
Paus Benediktus XV (Giacomo della Chiesa) : 3 September 1914 - 22 Januari 1922
Paus Pius XI (Achille Ambrogio Damiano Ratti) : 6 Februari 1922 - 10 Februari 1939
Paus Pius XII (Eugenio Maria Giuseppe Giovanni Pacelli) : 2 Maret 1939 - 9 Oktober 1958
Paus Yohanes XXIII (Angelo Giuseppe Roncalli) : 28 Oktober 1958 - 3 Juni 1963
Paus Paulus VI (Giovanni Battista Enrico Antonio Maria Montini) : 21 Juni 1963 - 6 Agustus 1978
Paus Yohanes Paulus I (Albino Luciani) : 26 Agustus 1978 - 28 September 1978
Paus Yohanes Paulus II (Karol Jozef Wojtyla) : 16 Oktober 1978 - 2 April 2005
Paus Benediktus XVI (Joseph Alois Ratzinger) : 19 April 2005 - Februari 2013
Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergoglio) : 2013-sekarang
Gereja Katolik
Sejarah Gereja Katolik meliputi rentang waktu selama hampir dua ribu tahun. Sebagai cabang kekristenan tertua, sejarah Gereja Katolik merupakan bagian integral Sejarah kekristenan secara keseluruhan. Istilah Gereja Katolik yang digunakan dalam artikel ini digunakan secara khusus untuk menyebut Gereja yang didirikan di Yerusalem oleh Yesus dari Nazaret (sekitar tahun 33 Masehi) dan dipimpin oleh suatu suksesi apostolik yang berkesinambungan melalui Santo Petrus Rasul Kristus, dikepalai oleh Uskup Roma sebagai pengganti St. Petrus, yang kini umum dikenal dengan sebutan Paus.
Sepanjang sejarahnya, skisma telah merusak kesatuan kekristenan. Perpecahan-perpecahan utama terjadi pada 318 akibat Arianisme, pada 1054 skisma Timur-Barat dengan Gereja Ortodoks Timur, dan pada 1517 dengan Reformasi Protestan. Gereja Katolik telah menjadi kekuatan penggerak pada beberapa peristiwa utama dalam sejarah dunia termasuk evangelisasi Eropa dan Amerika Latin, perluasan melek aksara dan pendirian universitas-universitas, rumah-rumah sakit, monastisisme, perkembangan Seni rupa, Musik dan Arsitektur, Inkuisisi, Perang Salib, metode filsafat analitis, dan runtuhnya Komunisme di Eropa Timur pada akhir abad ke-20.
Gereja Katolik, yang juga disebut Gereja Katolik Roma, adalah Gereja Kristen terbesar di dunia, dan mengklaim memiliki semilyar anggota, yakni kira-kira setengah dari seluruh umat Kristiani dan seperenam dari populasi dunia. Gereja Katolik adalah sebuah komuni (persekutuan) dari Ritus Barat (Ritus Latin) dan 22 Gereja Katolik Timur (disebut gereja-gereja partikular), yang membentuk 2.795 keuskupan pada 2008.
Otoritas duniawi tertinggi Gereja ini dalam perkara iman, moral dan pemerintahannya adalah Sri Paus, saat ini Paus Fransiskus, yang memegang otoritas tertinggi bersama-sama Dewan Uskup, yang diketuainya. Komunitas Katolik terdiri atas seorang pelayan-umat tertahbis (rohaniwan) dan umat awam; baik rohaniwan maupun umat awam dapat pula menjadi anggota dari komunitas-komunitas religius.
Gereja ini mendefinisikan bahwa misinya adalah memberitakan Injil Yesus Kristus, memberikan pelayanan sakramen-sakramen dan melakukan karya amal. Gereja ini menjalankan program-program dan lembaga-lembaga sosial di seluruh dunia, termasuk juga sekolah-sekolah, universitas-universitas, rumah-rumah sakit, misi-misi dan perumahan, serta organisasi-organisasi seperti Catholic Relief Services, Caritas Internationalis dan Catholic Charities yang membantu kaum papa, keluarga-keluarga, orang-orang jompo, dan orang-orang sakit.
Meskipun Gereja ini menyatakan bahwa dialah "Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik," didirikan oleh Yesus Kristus, tempat orang dapat menemukan kepenuhan sarana keselamatan, Gereja ini pun mengakui bahwa Roh Kudus dapat menggunakan komunitas-komunitas Kristiani lainnya untuk membawa orang menuju keselamatan. Gereja ini percaya bahwa dia dipanggil oleh Roh Kudus untuk mengupayakan kesatuan antar segenap umat Kristiani, sebuah gerekan yang dikenal sebagai ekumenisme. Tantangan-tantangan moderen yang dihadapi Gereja ini mencakup bangkitnya sekularisme dan penentangan terhadap sikapnya mengenai aborsi, euthanasia, kontrasepsi, dan moralitas seksual.
Perjanjian – perjanjian Internasional
Ada beberapa perjanjian – perjanjian yang di lakukan Vatikan, terutama pada saat mereka diakui sebagai negara. Berikut adalah perjanjian – perjanjian yang di lakukan oleh Vatikan.
Pejanjian Lateran
Perjanjian Lateral merupakan sebuah perjanjian yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Italia dan Paus, sebagai pemimpin tertinggi Vatikan, mengenai status Vatikan. Perjanjian ini dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan konflik antara Vatikan dengan negara Italia. Isi Perjanjian Lateral secara garis besar sebagaiberikut :
Negara Italia mengakui kedaulatan Gereja Katolik, dan menganggap Gereja sebagai bagian dari masyarakat internasional yang independen. Melalui persetujuan ini Gereja (Tahta Suci) menjadi negara merdeka di Roma dengan luas wilayah sekitar 44 hektar.
Negara Italia mengakui Gereja Katolik Roma sebagai agama negara yang resmi, dan gerejaKatolik mengakui adanya Kerajaan Italia yang merdeka.
Semua kontra undang-undang tata usaha yang disahkan oleh parlemen Italia sejak 1870 dibatalkandan tidak berlaku lagi.
Memberikan ganti rugi berupa uang kepada Gereja Katolik Roma atas penyelesaian semua klaim hukum terhadap Italia mengenai kota Roma dan Kerajaan Kepausan tua.
Paus berjanji untuk bertindak netral dalam segala macam hubungan internasional yang dijalankanya dan tidak turut campur dalam mediasi antara pihak-pihak yang berkonflik kecuali secara khusus diminta oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
The International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination
Vienna Convention on Diplomatic Relations
Kebiasaan Internasional
Salah satu kebiasaan yang terlihat di negara Vatikan ialah sosok pemimpinnya, yaitu Paus. Dimana seluruh dunia mengetahui jikalau dia (Paus) adalah perantara Tuhan mereka. Sehingga apapun itu mempercayai sepenuhnya kepada Paus. Karena kewibawaanya itu juga Paus memimpin Gereja Katolik, gereja terbesar umat Katolik.
Gelar resmi Paus, sesuai dengan yang tercantum pada Annuario Pontificio, adalah: Uskup Roma, Wakil Yesus Kristus, Pengganti Pangeran Para Rasul, Imam Agung Gereja Katolik, Primat Itali, Uskup Agung dan Metropolit Provinsi Roma, Kepala Negara Vatikan, Hamba dari hamba Allah. Gelar yang terkenal, Paus, tidak muncul dalam gelar resmi, tetapi pada umumnya muncul pada judul dokumen gereja dan muncul dalam tanda tangan dalam bentuk singkatan. Jadi, Paus Paulus VI menandatangani dokumen dengan "Paulus PP. VI" dengan PP. merupakan singkatan dari "Papa" ("Paus").
Selain itu, ada juga mengenai perayaan Natal. Biasanya seluruh dunia mematokkan dirinya kepada Vatikan. Karena disana lah yang menjadi pusat perhatian dunia. Vatikan melakukan kegiatan sebatas keagamaan atau kerohanian dan kemanusiaan.
Prinsip – prinsip hukum
Walaupun paus-paus sebelumnya menyewa tentara bayaran Swiss sebagai bagian tentara Vatikan, Garda Swiss Sri Paus diresmikan olehPaus Julius II pada tanggal 22 Januari 1506 sebagai pengawal pribadi Sri Paus. Mereka terus melaksanakan tugasnya itu hingga hari ini. Mereka terdaftar di dalam Daftar Tahunan Kepausan (Annuario Pontifico) di bagian Takhta Suci dan bukan di bagian Negara Vatikan.
Pada akhir tahun 2005, Garda Swiss berkekuatan 134 anggota. Penerimaan anggota baru berdasarkan persetujuan khusus antara Takhta Suci dan Negara Swiss, dan terbatas hanya bagi warganegara Swiss laki-laki yang beragama Katolik. Garda Palatine dan Garda Kemuliaaan dibubarkan oleh Paus Paulus VI di tahun 1970. Walau Garda Palatine didirikan pada mulanya sebagai kekuatan bersenjata untuk membela negara-negara yang tunduk pada Sri Paus, fungsi-fungsinya dalam Negara Vatikan, seperti juga Garda Kemuliaan, hanyalah untuk upacara-upacara resmi belaka.
Corpo della Gendarmeria berperan sebagai kekuatan kepolisian. Nama lengkapnya adalah Corpo della Gendarmeria dello Stato della Città del Vaticano (translasi harafiahnya "Korps Polisi Negara Vatikan"), walaupun kadang-kadang mereka dikenal dengan julukan Vigilanza, kependekan dari nama mereka sebelumnya. Gendarmeria bertanggung-jawab atas ketertiban publik, penegakan hukum, pengendalian massa dan lalu-lintas, serta penyelidikan kriminal di Vatikan.
Hubungan Vatikan dan Indonesia
Semenjak Vatikan terbentuk menjadi sebuah negara, Vatikan banyak melebarkan sayapnya khususnya di bidang diplomasi dengan mengirim beberapa utusannya sebagai duta besar negara mereka ke negara – negara lain.
Tahta Suci tidak memiliki kedaulatan teritorial, jumlah negara yang berhubungan diplomatik dengannya, yang sebelumnya berkurang 16 negara, sebenarnya bertambah sebanyak 29 negara.
Dan Indonesia termasuk menjadi bagian dari hubungan diplomatik ini. Hubungan Indonesia-Vatikan sudah berlangsung sejak zaman Hindia Belanda. Walaupun kebanyakan orang Eropa di Indonesia menganut ajaran Protestan, tapi ajaran Katolik mulai berkembang pada abad ke-19. Hubungan resmi antara Republik Indonesia dengan Vatikan dimulai pada tahun 1950 dengan status Internunciatur Apostolik. Barulah pada bulan Desember 1965, status ini diubah menjadi Nunciatur Apostolik.
Berikut ini adalah daftar Duta Besar Vatikan untuk Indonesia.
Georges Marie Joseph Hubert Ghislain de Jonghe d'Ardoye M.E.P. (6 Juli 1947–2 Maret 1955)
Domenico Enrici (17 September 1955–30 Januari 1958)
Ottavio de Liva (18 April 1962–23 Agustus 1965)
Salvatore Pappalardo (7 Desember 1965–7 Mei 1969)
Joseph Mees (14 Juni 1969-10 Juli 1973)
Vincenzo Maria Farano (8 Agustus 1973–25 Agustus 1979)
Pablo Puente Buces (18 Maret 1980–15 Maret 1986)
Francesco Canalini (28 Mei 1986–20 Juli 1991)
Pietro Sambi (28 November 1991–6 Juni 1998)
Renzo Fratini (8 Agustus 1998–27 Januari 2004)
Albert Malcolm Ranjith Patabendige Don (29 April 2004–10 Desember 2005)
Leopoldo Girelli (13 April 2006–13 Januari 2011)
Antonio Guido Filipazzi (23 Maret 2011–sekarang)
Kesimpulan
Tahta Suci merupakan sebuah institusi atau lembaga yang ada di negara Vatikan, berupa sebuah organisasi gereja. Tahta suci dengan Vatikan sangat lah berbeda. Vatikan yang baru muncul sejak 1929 sedangkan Tahta suci sudah ada dan muncul sejak peradaban pertama agama Kristen.
Bahkan dapat disimpulkan bahwa Vatikan tidak akan ada jikalau Tahta Suci tidak ada. Orang – orang Vatikan lah yang menjalankan dan mengatur semua apa yang terjadi dalam sistem keorganisasian Tahta Suci yang dipimpin oleh Paus. Dengan kedermawanannya dia dapat diakui oleh dunia dan sebatas kemanusiaan dan kerohanian saja.
Vatikan adalah negara yang berdiri diatas negara, tepat di tengah – tengah kota Roma, Italy. Mendapatkan pengakuan sebagai sebuah negara melalu Konfrensi Latera 1929 bahwa Vatikan resmi menjadi sebuah negara.
Kota Vatikan terletak di atas bukit Vatikan di sebelah barat laut kota Roma, beberapa ratus meter dari Sungai Tiber. Perbatasannya dengan Italia sepanjang (3,2 km) mengikuti tembok kota yang dahulu dibangun untuk melindungi Paus dari serangan. Total wilayah adalah 0,44 km².
Semenjak ditetapkan menjadi sebuah negara, Vatikan melakukan banyak hubungan diplomasi dengan negara – negara lain di dunia. Selalu memelihara hubungan baik dengan negara kekuatan utama Rusia, Prussia, dan Austria-Hungaria. Terutama Indonesia pun memiliki hubungan diplomatik dengan Vatikan sejak tahun 1950.
BAB III
PENUTUP
Mungkin cukup sekian pembahasan saya tentang Tahta Suci Vatikan. Sekiranya ada kata – kata yang kuarang berkenan mohon dimaafkan. Semoga bermanfaat dengan pembahasan saya ini.
Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih untuk Bapak Nyoman yang sudah berkenan memberikan materi pembahasan saya ini mengenai Tahta Suci Vatikan. Mungkin hanya ini saja yang bisa sampaikan. Terima kasih.
Daftar Pustaka
http://lawfile.blogspot.com/2012/01/keistimewaan-tahta-suci-vatikan-sebagai.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_Indonesia_dengan_Vatikan
http://yasminelisasih.com/2011/08/24/subjek_hukum_internasional/
http://pdfgive.com/subjek-hukum-internasional-pdf.html
http://gegechrist.wordpress.com/2008/07/19/vatikan-sebagai-subjek-hukin-diluar-negara/
http://bellanasaraswati.blogspot.com/2013/01/hukum-internasional.html