Surrogate Mother Kelompok Kontra Dibuat untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Metodologi
Oleh : Nilna Asyrofatul U. (105070601111014) (1050706 01111014) Khusnul Khotimah (105070607111013) Cyntia Risas Isella (105070607111017)
PROGRAM STUDI KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
I. JU JUDU DUL L ART ARTIK IKEL EL Kontroversi Penyewaan Rahim Hukumnya Disamakan dengan Zina
II. RINGKASAN RINGKASAN ARTIKEL ARTIKEL Banya Banyak k pasan pasanga gan n yang yang meng mengala alami mi kesul kesulit itan an menda mendapat patkan kan anak anak rela rela melakukan apa saja. Termasuk melakukan bayi tabung, atau bahkan mencari ibu pengganti alias sewa rahim. Sewa rahim r ahim telah marak dilakukan terutama di India dan dan Am Amer erik ikaa Seri Serika katt (AS). AS). Terak erakhi hirr ada ada kisa kisah h pere perem mpuan puan Indi Indiaa yang yang menyewakan menyewakan rahimnya kepada pasangan asal Amerika demi mendapatkan mendapatkan sesuap nasi. Selain itu di Indonesia juga telah marak tentang isu penyewaan penyewaan rahim sejak tahun tahun 1970-an. 1970-an. Secara Secara hukum penyewaa penyewaan n rahim rahim dilarang dilarang di Indonesia, Indonesia, hal ini deperkua deperkuatt oleh pendapat pendapat-pen -pendapa dapatt yang lain lain seperti seperti Majelis Majelis Ulama Ulama Indonesi Indonesiaa (MUI (MUI), ), Pakar Pakar huk hukum um Unive Universi rsita tass Indone Indonesi siaa (UI), (UI), penel peneliti iti LIPI LIPI dan Dewa Dewan n Penasihat The Indonesian Institute.
III. LATAR BELAKANG BELAKANG Saat ini surrogate mother atau yang sering disebut dengan sewa rahim tela telah h mara marak k di duni dunia, a, bahk bahkan an isu isu sewa sewa rahi rahim m tela telah h samp sampai ai di Indo Indone nesi sia. a. Banyaknya Banyaknya pasangan suami istri yang menginginkan menginginkan keturunan keturunan namun tidak juga dikaruniai keturunan. Hal ini dipengaruhi oleh berbagi faktor diantaranya kondisi rahim yang kurang sehat, suami tidak bisa mengekskresikan sperma, kondisi rahim rahim yang tidak memungkink memungkinkan an untuk untuk hamil, hamil, faktor usia, serta serta yang di era globalisasi ini wanita cenderung mementingkan karir. Oleh karena itu banyak pasangan yang mengunakan meng unakan berbagai cara untuk untu k mendapatkan mendapatk an anak salah satunya s atunya adalah sewa rahim atau surrogate mother. Permintaan sewa rahim dari negara-negara di dunia terus meningkat. India adalah salah satu negara yang paling menikmati tingginya permintaan sewa rahim. Pere Peremp mpuan uan-pe -pere remp mpuan uan di India India mela melakuk kukan an sewa sewa rahim rahim untuk untuk memp memper erbai baiki ki
ekonomi keluarga. Pemerintah India melegalkan sewa rahim dengan membuat sebuah sebuah pusat pusat untuk untuk mod model el sewa rahim. rahim. Pemeri Pemerintah ntah India juga membuat membuat visa khusus atau visa medis untuk memfasilitasi orang yang datang untuk keperluan medis termasuk sewa rahim. Sosiolog Australia Catherine Waldby dari University of Sydney dalam sebuah konferensi baru-baru baru-baru di Brisbane mengatakan, mengatakan, India bisa mengala mengalahkan hkan Amerika Amerika Serikat Serikat untuk untuk tempat tempat melakuk melakukan an sewa rahim rahim terutam terutamaa potensi permintaan dari d ari negara-negara berkembang. b erkembang. Bagi mereka yang memiliki memiliki ekonomi rendah menyewakan rahim adalah salah satu jalan untuk menghasilkan uang. Apalagi risiko sewa rahim juga dapat ditekan. Namun di balik manfaat uangnya, sewa rahim ini terus mendatangkan perdebatan publik. publi k. Dengan Dengan mengupa mengupass artikel artikel “Kontrov “Kontroversi ersi Penyewaa Penyewaan n Rahim Rahim Hukumnya Hukumnya Disa Disama maka kan n deng dengan an Zina Zina”” ini, ini, kami kami akan akan meng mengka kaji ji apak apakah ah sewa sewa rahi rahim m di Indonesi Indonesiaa diperbol diperbolehka ehkan n dan bagaima bagaimana na pandanga pandangan n masyara masyarakat kat mengena mengenaii hal tersebut.
IV. IV. FOKU FOKUS S MASA MASALA LAH H Pada saat ini telah terjadi maraknya isu sewa rahim di dunia maupun di Indonesia. Hal ini telah menimbulkan suatu masalah sosial dalam masyarakat baik dari sudut pandang agama, politik, dan budaya. Dengan timbulnya masalah ini, tidak banyak lagi pasangan suami istri yang sulit untuk mendapatkan keturunan akan melakukan tindakan tersebut. Namun pada dasarnya tindakan sewa rahim tersebut memiliki hukum yang tidak sah. Pasangan yang sulit untuk mendapatkan keturunan lebih memilih untuk melakukan sewa rahim hanya karena dengan alasan ingin memiliki keturunan. Untuk itu mereka menganggap bahwa sewa rahim merupakan pilihan yang tepat. Dan Dan bagi bagi para para wani wanita ta yang yang memi memili liki ki pere pereko kono nomi mian an rend rendah ah,, sewa sewa rahi rahim m merupakan pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Karena selain mendapatkan mendapatkan upah yang besar, bagi mereka sewa rahim itu pekerjaan yang
mudah. Namun wanita yang menyewakan rahimnya umumnya tidak memikirkan dampak dari sewa rahim.
V. PEMBAHA PEMBAHASAN SAN Deskripsi Tema
Memiliki anak adalah dambaan bagi setiap pasangan suami isteri, tetapi tidak tidak dapat dapat dipungki dipungkiri ri bahwa bahwa ada keadaan keadaan dimana dimana seorang seorang isteri tidak tidak dapat dapat meng mengan andu dung ng kare karena na adan adanya ya kela kelain inan an pada pada rahi rahim m sang sang iste isteri ri.. Tekn Teknol olog ogii kedo kedokt kter eran an tela telah h mene menemu muka kan n prog progra ram m “fer “ferti tili lisa sasi si in vitro” vitro” yang dalam perkembangannya dapat dilakukan dengan menggunakan surrogate mother. Surrogate Surrogate mother adalah seorang wanita yang mengadakan perjanjian (gestational agreement) agreement) dengan pasangan suami isteri yang mana dalam perjanjian perjanjian tersebut si wanita bersedia mengandung benih dari pasangan suami isteri infertil tersebut dengan suatu imbalan tertentu. Terdapa Terdapatt beberapa beberapa alasan alasan yang menyeba menyebabkan bkan sewa sewa rahim rahim dilakuk dilakukan, an, diantaranya: 1. Seora Seorang ng wani wanita ta yang yang tidak tidak memp mempuny unyai ai harapa harapan n untuk untuk menga mengandu ndung ng secar secaraa biasa kerena ditimpa penyakit atau kecacatan yang menghalanginya menghalangin ya untuk hamil dan melahirkan. 2. Kehilangan Kehilangan Rahim karena karena berbagai sebab sebab seperti sakit sakit atau lainnya. lainnya. 3. Wani Wanita ta ters terseb ebut ut ingi ingin n memi memili liki ki anak anak teta tetapi pi tida tidak k mau mau memi memiku kull beba beban n kehamilan, melahirkan dan menyusui. 4. Ingin menjaga menjaga penampilan penampilan agar tetap bugar, bugar, langsing langsing dan cantik. cantik. 5. Wanita yang ingin ingin memiliki memiliki anak tetapi tetapi telah putus haid haid (menopause). (menopause). 6. Wanita Wanita yang ingin ingin mencar mencarii pendapat pendapatan an dengan dengan menyewa menyewa rahimnya rahimnya kepada kepada orang lain. 7. Sengaja menghindari menghindari diri diri dari proses proses kehamilan kehamilan karena takut sakit. sakit.
Beberapa fakta yang terjadi di India dan Amerika Serikat, penyewaan rahim rahim marak marak dilakuk dilakukan. an. Terakhi Terakhirr ada kisah kisah perempua perempuan n India India menyewa menyewakan kan
rahimnya kepada pasangan asal Amerika demi mendapatkan sesuap nasi. India menjadi pilihan sewa rahim karena biaya operasi, tenaga ahli dan klinik kesuburan jauh lebih murah dibandingkan AS. Sewa rahim di India hanya US$ 50.00060.000 atau Rp 50-60 juta (kurs 10.000/US$) per bayi. Sedangkan biaya sewa rahim untuk pasangan asing dari barat dikenai biaya US$ 15.000-20.000 atau Rp 150-200 juta. Biaya ini jauh lebih rendah dibandingkan sewa rahim di AS yang sebesar US$ 100.000 atau Rp 1 miliar. Sementara di Indonesia sempat ramai kasus sewa rahim pada Januari 2009 ketika artis yang berinisial ZM diberitakan mela melakuk kukan an penyew penyewaa aan n rahim rahim untuk untuk bayi bayi tabun tabung g dari dari pasan pasangan gan suam suamii istr istrii pengusaha. Dan mendapat imbalan mobil dan Rp 50 juta dari penyewaan rahim tersebut.
Alasan Kontra Dari pembahasan di atas telah diketahui bahwa surrogate mother memiliki sisi yang negatif dan dampak 1. Sudut Pandang Pandang Berabagai Berabagai Agama a. Agam Agamaa Isla Islam m
Berkembangnya Berkembangnya masalah ini tidak terlepas dari pantauan fiqih Islam karena segala perbuatan manusia tidak akan pernah terlepas dari hukum Islam. Penyewaan Penyewaan rahim baik dengan suka rela atau dengan imbalan berupa materi dan dengan tujuan apapun di hukumi haram dalam islam. Untuk masalah penyewaan rahim, r ahim, ulama bersepakat bahwa masalah ini merupakan masalah yang terlarang dalam islam dengan menimbang beberapa alasan. Yaitu: 1). Tidak adanya adanya tali tali pernikah pernikahan an diantara diantara pemilik pemilik sperma sperma dan pemili pemilik k rahim. Dalam syariat islam, syarat mutlak atas status legal/sah dari kelahiran seorang anak ke alam semesta adalah dengan melalui jalur resmi, yaitu pernikahan. Jika ada seorang perempuan hamil diluar tali pernikahan, maka maka kehamil kehamilanny annyaa dihukum dihukumii kehamil kehamilan an yang tidak tidak sah, begitu juga
anak yang nanti akan lahir. Dengan adanya penyewaan rahim, maka dihaw dihawat atir irkan kan akan akan timb timbul ul fitn fitnah ah kepada kepada perem perempua puan n yang yang dija dijadik dikan an temp tempat at penana penanama man n janin janin.. Padah Padahal al islam islam sangat sangat menge mengeca cam m adanya adanya perbuatan fitnah dan pencemaran nama baik. Disamping itu juga diha dihawa wati tirk rkan an akan akan terj terjad adii keti ketida dak k jela jelasa san n nasa nasab b dari dari anak anak yang yang dilahirkan. Dan lagi-lagi islam sangat-sangat menjaga kesucian nasab. 2). Tidak sah rahim itu menjadi barang jual beli. Rahim tidak termasuk dalam barang yang bisa diserah terimakan dengan imbala imbalan n materi materi misalka misalkan n dengan dengan disewa disewa atau atau diperjua diperjuall belikan belikan atau dengan dengan tanpa tanpa imbala imbalan n misalka misalkan n dipinja dipinjamkan mkan atau atau diserahk diserahkan an dengan dengan sukarela. 3). 3). Peny Penyew ewaa aan n
rahi rahim m
akan akan meng mengak akib ibat atka kan n
terl terlan anta tarn rnya ya anak anak dan dan
menyebabkan orang tua melepaskan tanggung jawab. Terkada Terkadang ng dapat dapat terjadi terjadi penyia-n penyia-nyiaa yiaan n terhada terhadap p anak yang dihasilk dihasilkan an dari dari penye penyewa waan an rahim rahim,, misal misalka kan n saja saja kala kalau u terja terjadi di cacat cacat pada pada anak anak tersebut atau hal-hal yang tidak dapat diterima oleh pihak penyewa, dan pihak yang disewa juga tidak mau merawatnya karena tidak termasuk dalam perjanjian. Pada 13 Juni 1979 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa tentang bayi tabung yang boleh dilakukan tapi tidak dengan penyewaan rahim. rahim. Menurut Menurut Majeli Majeliss Ulama Ulama Indonesi Indonesiaa (MUI) (MUI) memfat memfatwaka wakan n sebagai sebagai berikut : a. Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah sah huku hukumn mnya ya mu muba bah h (bol (boleh eh), ), seba sebab b hak hak ini ini term termas asuk uk ikhi ikhiar ar berdasarkan kaidah kaidah agama. b. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain (misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah, sebab hal ini
akan akan menim menimbul bulkan kan masal masalah ah yang yang rumi rumitt dalam dalam kaita kaitanny nnyaa denga dengan n masalah warisan (khususnya antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang yang memp mempun unya yaii ovum ovum dan dan ibu ibu yang yang meng mengan andu dung ng kemu kemudi dian an melahirkannya, dan sebaliknya). c. Bayi Bayi tabun tabung g dari dari sperm spermaa yang yang dibek dibekuka ukan n dari dari suami suami yang yang tela telah h menin meningga ggall dun dunia ia huk hukum umnya nya haram haram berda berdasar sarkan kan kaida kaidah h Sadd Sadd a zzari’ah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan. d. Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami isteri yang sah hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang sah sah (zin (zina), a), dan berdas berdasark arkan an kaida kaidah h Sadd Sadd az-za az-zari ri’ah ’ah,, yaitu yaitu untuk untuk menghindarkan terjadinya perbuatan zina sesungguhnya. b. Nasrani Agama Kristen juga menganggap embrio, baik yang dihasilkan di dalam rahim maupun di luar, sebagai kehidupan baru yang harus dihargai dan dihorma dihormati. ti. Gereja Gereja melaran melarang g pengamb pengambilan ilan sel embrio embrio untuk untuk keperlua keperluan n apa pun, yang dihasilkan dari proses fertilisasi, adalah kehidupan baru yang harus dihormati. Gereja, juga tidak mentoleransi penggunaan sel embrio sisa proses bayi tabung karena apa pun bentuknya mereka adalah cikal bakal manusia yang mempunyai hak untuk hidup. c.
Hindu Ketut Wilamurti, S.Ag dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) dan Bhikku Dhammasubho Mahathera dari Konferensi Sangha Agung Indonesia (KASI), (KASI), menyatakan: "Embrio adalah mahluk hidup. Sejak bersatunya sel telu telurr dan dan sper sperma ma,, ruh ruh Brah Brahma man n suda sudah h ada ada dida didala lamn mnya ya,, tand tandaa-ta tand ndaa kehidupan ini jelas terlihat. Karena itu, menggunakan sel punca dari embrio sama dengan aborsi, pembunuhan.
2.
Sudut Pandang Hukum Secara hukum, penyewaan rahim dilarang di Indonesia. Larangan ini termuat dalam UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dan Peraturan Menteri Kese Keseha hata tan n nomo nomorr 73 tahu tahun n 1992 1992 tent tentan ang g Peny Penyel elen engg ggar araa aan n Pela Pelaya yana nan n Teknologi Reproduksi Buatan.
3. Sudut Sudut Pandang Pandang Moral Moral Secara sisi moral bagi wanita yang telah menyewakan rahimnya, biasanya jika tela telah h meng mengan andu dung ng dan dan mela melahi hirk rkan anny nyaa si wani wanita ta ters terseb ebut ut suli sulitt untu untuk k memberikan janin yang telah dilahirkannya. Maka dari itu akan memancing timbulnya konflik antara pasangan yang telah menyewa rahim dan wanita yang menyewakan rahimnya. 4. Sudut Sudut Pandan Pandang g Masyara Masyarakat kat Perempu Perempuan an yang telah telah menyewa menyewakan kan rahimny rahimnyaa akan akan mendapa mendapatt stigma stigma buruk buruk jika ketahuan melakukan sewa rahim. Apalagi jika hal tersebut dilakukan di Indo Indone nesi siaa yang yang memi memili liki ki huku hukum m dan dan buda budaya ya yang yang kuat kuat.. Bias Biasan anya ya jika jika masyarakat mengetahui ada wanita yang telah menyewakan rahimnya, maka masyarakat akan memandang buruk atau menilai rendah wanita tersebut. Bisa bisa wanita tersebut akan ak an dikucilkan dari lingkungan masyarakat. masyaraka t. 5. Sudut Sudut Pandan Pandang g Negara Negara Lain Lain Negara yang memberlakukan hukum Islam sebagai hukum negaranya, tidak diperbolehkan dilakukannya inseminasi buatan dengan donor dan dan sewa rahim. Negara Swiss melarang pula dilakukannya dilakukannya inseminasi buatan dengan donor. don or. Sedan Sedangka gkan n Ly Lybia bia dalam dalam perub perubaha ahan n huk hukum um pidan pidanany anyaa tangg tanggal al 7 Desember Desember 1972 melarang semua bentuk inseminasi inseminasi buatan. Larangan terhadap inseminasi inseminasi buatan dengan sperma suami didasarkan pada premis bahwa hal itu sama dengan usaha untuk mengubah rancangan ciptaan Tuhan.
VI. VI. KESI KESIMP MPUL ULAN AN Sewa rahim adalah salah satu inseminasi buatan/bayi tabung dari sperma dan ovum suami isteri yang dimasukkan ke dalam rahim selain isterinya. Ada beberapa hal yang mempengaruhi bagi pasangan melakukan sewa rahim guna mendapa mendapatkan tkan anak. anak. Padahal Padahal sewa sewa rahim rahim bukanlah bukanlah satu- satunya satunya jalan jalan untuk untuk mendapatkan anak atau keturunan. Karena sewa rahin memiliki hukum yang tidak sah dan dilarang oleh agama. Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan apab apabil ilaa anda anda belu belum m memp mempun unya yaii ketu keturu runa nan. n. Sala Salah h satu satu solu solusi siny nyaa adal adalah ah menggunakan menggunakan bayi tabung. MUI menghalalkan menghalalkan bayi tabung asal dari sperma dan telur dari suami istri yang sah perkawinannya. Perkembangan tekhnologi telah membuka mata kita bahwa masih banyak cara yang halal apabila kita berusaha. Permas Permasala alahan han mengenai mengenai insemin inseminasi asi buatan buatan dengan dengan menggun menggunakan akan rahim rahim wani wanita ta lain lain yang yang buk bukan an istri istri sahny sahnyaa saat saat ini ini belum belum ada penye penyele lesai saiann annya ya di Indonesi Indonesia. a. Perlu Perlu segera segera dibentu dibentuk k peratura peraturan n perundan perundang-un g-undang dangan an yang secara secara khusus mengatur penerapan teknologi fertilisasi-in-vitro transfer embrio ini pada manusia mengenai mengenai hal-hal apakah yang dapat dibenarkan dan hal-hal apakah yang dilarang. Agar sewa rahim tidak lagi menjadi kontrversial baik di negara lain maupun di Indonesia.
VII. REFERENSI REFERENSI Tanamas, Ronald. 2009. Kontroversi Penyewaan Rahim Hukumnya Disamakan dengan Zina. http://m.detik.com diakses 1-12-2010 Obuk. 2009. Hukum Sewa Rahim. Hukum Sewa Rahim. http://obuk.multiply.com/journal/item/14/Hukum_Sewa_Rahim diakses 29 -11-
2010 Bahri, Saiful. 2009. Surrogate Mother, Inseminasi Buatan. http://www.docstoc.com/docs/9106469/SURROGATEMOTHERdocINSEMINASI-BUATAN diakses 5-12-2010
Daud, Zahrul Badawi M. 2009. Hukum Sewa Rahim dalam Pandangan Fikih Islam. http://mybloglenterahati.blogspot.com/2009/08/hukum-sewa-rahimdalam-pandangan-fikih.html diakses 5-12-2010 Putra, aji. 2010. Penyewaan Rahim dalam Islam. http://agama.kompasiana.com/2010/10/07/penyewaan-rahim/ diakses 4-122010
Kamis, 29/01/2009 17:39 WIB Kontroversi Penyewaan Rahim Hukumnya Disamakan dengan Zina Ronald Tanamas - detikNews
diidam-idamkan pasangan yang sudah Jakarta – Kehadiran anak biasanya sangat diidam-idamkan menikah. Banyak pasangan yang mengalami kesulitan mendapatkan anak rela melakukan apa saja. Termasuk melakukan bayi tabung atau bahkan mencari ibu pengganti alias sewa rahim. r ahim. Di India dan Amerika Serikat (AS), penyewaan rahim marak dilakukan. Terakhir ada ada kisah kisah Jyo Jyoti ti Dave. Dave. Pere Peremp mpuan uan India India ini ini menye menyewa wakan kan rahim rahimnya nya kepada kepada pasangan asal Amerika Amerik a demi mendapatkan sesuap nasi. Suami Dave yang menjadi satu-satunya pencari nafkah keluarga itu tidak bisa lagi bekerja karena mengalami kecelakaan
kerja.
''Suami saya kehilangan lengannya saat bekerja di pabrik tersebut. Kami bahkan tidak bisa makan seharian. seharian. Karena itulah, saya memutuskan menyewakan menyewakan rahim," kata Dave kepada Reuters. Bagaim Bagaimana ana dengan dengan Indonesi Indonesia? a? Apakah Apakah Indonesi Indonesiaa membole membolehkan hkan penyewaa penyewaan n rahim?
Belum Belum lama lama ini mantan mantan Ratu Ratu Ekstasi Ekstasi Zarima Zarima Mirafsu Mirafsurr diberit diberitakan akan melakuk melakukan an penyewaan rahim untuk bayi tabung. Penyewanya adalah pasangan Ita-Edi, pengusaha kaya kay a raya asal Surabaya. Sura baya. Zarima, menurut mantan pengacaranya, pengacarany a, Ferry Juan, mendapat imbalan mobil dan Rp 50 juta dari penyewaan rahim tersebut. Tapi kabar ini dibantah Zarima. Sebelum Sebelum kasus Zarima Zarima,, isu penyewa penyewaan an rahim rahim sebenarn sebenarnya ya sudah sudah merebak merebak di Indonesia sejak tahun 1970-an berbarengan dengan kontroversi bayi tabung. Pada 13 Juni 1979, Majelis Ulama Indonesia (MUI) misalnya telah mengeluarkan fatwa tentang bayi tabung. Dalam fatwa itu, MUI membolehkan membolehkan dilakukan bayi tabung, tapi tidak dengan penyewaan rahim.
Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Komisi Fatwa MUI Setiawan Budi Utomo menyatakan, teknik inseminasi alias pembuahan buatan yang dibenarkan menurut Islam adalah teknik yang tidak melibatkan melibatkan pihak ketiga serta pembuatan itu itu dilak dilakuka ukan n karen karenaa keingi keinginan nan yang yang serius serius dan tidak tidak untuk untuk main main-ma -main in atau atau percobaan.
"Jika "Jika insem insemina inasi si buata buatan n atau atau meng menggun gunaka akan n rahim rahim wani wanita ta yang yang tidak tidak teri terikat kat dengan perkawinan sama halnya dengan zina,” kata Budi kepada detikcom. Secara hukum, penyewaan rahim juga dilarang di Indonesia. Larangan ini termuat dalam dalam UU Nomo Nomorr 23 Tahun Tahun 199 1992 2 tenta tentang ng keseh kesehat atan an dan Perat Peratur uran an Ment Menteri eri Kesehatan nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi Reproduksi Buatan. Dalam kedua peraturan tersebut, bayi tabung yang diperbolehkan hanya kepada pasangan suami isteri yang sah, lalu menggunakan sel sperma dan sel telur dari pasangan tersebut yang kemudian embrionya ditanam dalam rahim isteri bukan wanita lain alias menyewa rahim. Hal ini dilakukan untuk menjamin status anak tersebut sebagai anak sah dari pasangan suami isteri tersebut. Pakar hukum Universitas Indonesia (UI) Rudi Satrio mengatakan anak hasil bayi tabung merupakan anak sah. Namun jika embrio diimplantasikan diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami, maka secara yuridis status anak itu adalah anak sah dari pasangan penghamil, bukan pasangan yang mempunyai benih. Dasar hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan pasal 250 KUH Perdata. Dalam hal ini suami dari istri penghamil penghamil dapat menyangkal menyangkal anak tersebut sebagai anak sah-nya melalui tes golongan darah atau dengan jalan tes DNA. Namun biasanya ada perjanjian yang tertulis yang dilakukan kedua pasangan tersebut untuk mengakui status anak tersebut. Rudi juga menambahkan jika embrio dimasukkan ke dalam rahim seorang gadis atau wanita yang tidak terikat perkawinan maka anak tersebut memiliki status sebagai anak luar kawin.
Sementara Frans Hendra Winata, anggota Komisi Hukum Nasional dan Dosen Univers Universita itass Pelita Pelita Harapan Harapan mengata mengatakan kan penyewa penyewaan an rahim rahim melangg melanggar ar hukum hukum perkawinan dan dapat dikategorikan hukum huk um pidana dengan pasal perselingkuhan. "Jika penyewaan rahim ini sampai dimuat ke pengadilan semua tergantung dari sisi mana hakim menilai untuk pidananya. Tapi yang jelas itu sudah melanggar undang-undang hak sipil seseorang," kata Frans kepada detikcom. Fran Franss meneg menegas askan kan penyew penyewaa aan n rahim rahim wanit wanitaa ini ini dari dari segi segi mo mora rall tidak tidak bisa bisa dibenarkan dan melanggar norma-norma yang sudah dianut masyarakat. Namun ditegaskan d itegaskan Frans Hendra, Hend ra, secara secar a khusus kh usus penyewaan p enyewaan rahim hingga hin gga saat ini in i belum ada penyelesaiannya
di Indonesia. Pemerintah disarankan segera
membentuk peraturan perundang-undangan yang secara khusus. Jaleswari Jaleswari Pramodhawardha Pramodhawardhani, ni, peneliti LIPI dan Dewan Penasihat The Indonesian Indonesian Institute mengatakan masalah penyewaan rahim wanita memang sangat sensitif dan harus hati-hati penanganannya. Yang jelas memang belum ada peraturan yang mengatur hal ini karena bisa berdampak merugikan wanita itu sendiri. Menurut Jaleswari untuk masalah ini sangat rentan sekali mendapatkan benturan dari norma yang dianut dianut negara negara seperti seperti Indonesi Indonesiaa yang masih menganu menganutt adat ketimuran. "Jika "Jika tidak tidak hati-ha hati-hati ti masalah masalah penyewaan penyewaan rahim rahim wanita wanita bisa merugikan merugikan kaum perempuan yang sampai saat ini masih dikesampingkan suaranya," tegas Jaleswari. (ron/iy)