SUPERKELAS PISCES 1.
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum kali ini, mahasiswa diharapkan mampu : a. Memahami dasar klasifikasi yang berhubungan dengan kekerabatan yang ada dalam kunci determinasi. b. Memahami ciri-ciri eksternal dan taksonomi Pisces. c. Melakukan determinasi specimen ikan berdasarkan ciri eksternal yang ditentukan dalam kunci determinasi. d. Mengelompokkan ikan berdasarkan perbedaan dan persamaannya. e. Menjelaskan kekerabatan kelompok ikan berdasarkan kunci determinasi.
2.
Tinjauan Pustaka A. Pendahuluan
Pisces merupakan superkelas dari subfilum Vertebrata, yang memiliki keanekaragaman sangat besar.Beraneka ragam ikan dimungkinkan karena sebagian besar permukaan bumi tertutup oleh air.Berdasarkan sistem klasifikasi superkelas Pisces dibagi menjadi dua kelas yaitu Chondrichthyes (ikan bertulang rawan), dan Osteichtyes (ikan bertulang sejati).Insang merupakan ciri khas sistem pernafasan pada ikan. Insang pada ikan tersusun atas archus branchialis, hemi branchialis dan gill rakers.
Gambar : Struktur umum tubuh ikan
Sumber : www.googleimages.co.id
Secara umum sistem rangka ikan tersusun dari eksoskeleton berupa sisik dan endoskleleton berupa chorda dorsalis. Berbagai tipe sisik yang yang terdapat pada ikan yaitu:
Ctenoid
Cycloid
Ganoid
Placoid
Sumber : http://library.thinkquest.org
Pisces memiliki appendages berupa sirip yang tersusun atas tulang korakoid, dan scapula, dan ekor yang berfungsi sebagai kemudi. Berbagai tipe ekor yang dimiliki oleh ikan yaitu :
Gambar : A. Heterocercal; B. Protocercal; C. Homocercal; D. Diphycercal Sumber : http://wpcontent.answer.com
1. Kelas Chondrichthyes
Kelas Chondrichthyes atau kelas ikan bertulang rawan, ikan rahang dengan kerangka yang terbuat dari tulang rawan yang fleksibel daripada tulang. Sejak muncul di bumi sekitar 450 juta tahun yang lalu, beberapa anggota kelas Chondrichthyes, terkenal hiu, telah dan tetap di antara yang paling sengit dan sukses
predator. Keberhasilan
mereka
yang
tidak
hanya
menjamin
kelangsungan hidup mereka, tapi minimal yang diperlukan adaptasi evolusioner mereka selama ribuan tahun untuk menjamin kelangsungan hidup. Hiu memiliki penciuman yang baik tetapi penglihatan yang buruk. Untuk mengimbangi penglihatan yang buruk, mereka memiliki sistem garis lateral organ indera mengalir di sisi tubuh yang dapat mendeteksi perubahan yang sangat kecil dalam tekanan air akan dibuat oleh kolam ikan di dekatnya. Skates dan pari adalah contoh lain dari ikan bertulang rawan yang terdiri dari sekitar 1.000 spesies yang masih ada. Chondrichthyes memiliki rahang, sirip berpasangan, hidung berpasangan, sisik, dan dua bilik hati. (Wikipedia, 2009)
Sistem Rangka
Gambar : Morfologi ikan bertulang rawan
Sumber : http://wpcontent.answer.com
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium sempurna, organ pembau
dan
kapsul
otik
tergabung
menjadi
satu.Rangkanya
bertulang
rawan.Notokorda, yang ada pada yang muda, lambat laun digantikan oleh tulang rawan.Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri lama sebelum mereka lemas. Karena
tidak
memiliki sumsum
tulang, sel
darah
merah diproduksi
di limpa dan jaringan khusus di kelaminnya.mereka juga menghasilkan organ yang disebut Organ Leydig yang hanya ditemukan pada ikan bertulang rawan, meski beberapa tidak memilikinya. Organ unik lain adalah organ epigonal yang mungkin berperan dalam sistem kekebalan. Subkelas Holocephali, grup yang sangat terspesialisasi, tidak mempunyai kedua organ ini.
Karakteristik
Anggota Chondrichthyes adalah poikilothermik (berdarah dingin), tinggal di dalam air dengan insang selama hidup, dan anggota badan dalam bentuk sirip. Poikilothermik mengacu pada fakta bahwa suhu internal ikan bervariasi, sering cocok dengan suhu sekitar lingkungan. Condrichthyes memiliki sistem pencernaan dengan katup spiral usus, dan dengan pengecualian Holocephali, mereka juga memiliki satu kloaka. spirakel adalah ditemukan di balik setiap mata pada sebagian besar spesies. Chondrichthyes tidak memiliki sumsum tulang, sehingga sel darah merah diproduksi di limpa khusus jaringan dan sekitar gonad. Organ lain yang unik adalah organ epigonal, yang mungkin memiliki peran dalam sistem kekebalan tubuh . Subclass Holocephali yang merupakan kelompok yang sangat khusus, tidak memiliki kedua organ. Kulit yang keras chondrichthyes ditutupi dengan gigi dermal. Holocephali adalah pengecualian, karena gigi hilang pada saat dewasa dan hanya terlihat di depan kepala jantan. Gigi inidisebutjuga skala placoid atau dentikel kulit, membuat kulit terasa seperti amplas.Gigi oral biasanya tidak melebur ke rahang, tetapi diganti serial (Nelson 1994). Ini biasanya diasumsikan bahwa gigi mereka berevolusi dari dentikel kulit yang bermigrasi ke dalam mulut, tetapi bisa sebaliknya sebagai ikan bertulang teleost. Denticeps clupeoides, memiliki sebagian besar kepalanya tertutup oleh kulit gigi. Hal ini sangat mungkin karakteristik berevolusi sekunder, yang berarti ada tidak selalu merupakan hubungan antara gigi dan sisik kulit asli. Hewan dari kelas ini memiliki berat otak relatif dengan ukuran tubuh yang mendekati ukuran mamalia, dan sekitar sepuluh kali dari ikan bertulang . Ada pengecualian: ikan bertulang mormyrid memiliki ukuran otak relatif sebanding dengan manusia, sedangkan hiu megamouth primitif memiliki otak hanya 0,002 persen dari berat tubuhnya. Salah satu penjelasan untuk otak mereka relatif besar
adalah bahwa kepadatan sel saraf jauh lebih rendah dari pada otak ikan bertulang, membuat energi otak kurang menuntut dan memungkinkan untuk menjadi lebih besar. 2. Kelas Osteichthyes
Gambar : Morfologi ikan bertulang sejati
Sumber : www.googlemages.co.id
Ikan bertulang sejati berbeda dengan ikan bertulang rawan dalam berbagai hal. Salah satu pembedanya adalah pada perkembangan paru-paru dan gelembung renang sebagai suatu divertikulum dari usus bagian depan. Gelembung renang merupakan alat hidrostatik, sedangkan paru-paru merupakan ciri khas dua dari tiga
sub
kelas
ikan
bertulang
sejati
yaitu
Crossoptreygii
dan
Brachyopterygii.Crossoptreygii di dalamnya termasuk Rhipidistia yang sekarang telah musnah yang diduga merupakan leluhur dari tetrapoda dan ikan paru-paru sekarang. Pada subkelas ketiga yaitu Actinopterygii divertikulum dari usus depan berkembang menjadi gelembung renang yang mempunyai fungsi sebagai alat hidrostatik.
Kelas Osteichthyes dinamakan juga dengan kelompok ikan bertulang sejati.Kelas Osteichthyes merupakan kelas vertebrata terbesar dengan anggota diperkirakan mendekati 30.00 spesies.Ikan ini memiliki tulang keras sebagai penyokong tubuh.Insang ditutupi oleh operkulum.Kantung renang atau swim bladder ditemukan dalam tubuhnya, berguna untuk menjaga kemampuan mengapung (buoyancy) dari tubuh ikan. Adanya sirip pada bagian tubuh tertentu, seperti ventral, anal, dan caudal, merupakan salah satu morfologi yang mendukung proses berenang pada ikan. Sirip menyebabkan ikan ini dapat dengan mudah mengontrol arah renangnya. Kelas Osteichthyes sebagian besar terdiri dari subkelas Actinopterygii, yaitu ikan bersirip duri atau yang terkenal dengan rayfinned fish. Selain itu, ada subkelas lain yaitu Sarcopterygii atau ikan paru-paru (lungfish). Ikan bersirip lobus merupakan kelompok lain dari ikan bertulang sejati. Adapun ikan bersirip lobus yang masih ada sampai saat ini adalah Coelacanth, contoh Latimeria chalumnae.Coelacanth dianggap merupakan ikan primitif yang masih ada, sehingga sering dinamakan sebagai living fossil, yaitu fosil hidup.Coelacanth ditemukan di laut dalam lepas pantai Madagaskar. (Wendyis, 2010) Struktur Tubuh
Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel.Jantung beruang dua, darah berwarna pucat, mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit.Ikan ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis.Mempunyai hati yang berkantong empedu.Lambung dipisahkan dari usus oleh
sebuah
katup,
mempunyai
kloaka,
tetapi
tidak
jelas
adanya
pankreas.Terdapat gelembung renang. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran semisirkulerdan memiliki otolit untuk keseimbangan. Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum).
B.
Taksonomi
Berdasarkan klasifikasi menurut Romer (1959), maka kedudukan kategori tingkat takson superclassis Pisces terdiri atas tiga classis utama yaitu Agnatha, Chondricthyes dan Osteichthyes.
1. Classis Agnatha
Ciri-ciri Classis Agnatha : a.
Mulut tanpa rahang
b. Tubuh gilig (silindris) c.
Tubuh halus tanpa sisik
d. Rangka tubuh dari tulang rawan e. Tidak memiliki sirip berpasangan f. Cekung hidung hanya satu, terdapat pada bagian medial g. Insang terletak dalam kantung insang dengan celah insang disisi lateral tubuh (Herman Munaf. 2006 : 26-27)
Yang termasuk dalam classis Agnatha terdiri atas Ostracoderma yang merupakan Agnatha purba yang telah punah.Sedangkan yang masih hidup hanya terdiri atas satu subclassis yaitu Cyclostomata.Cyclostomata ini memiliki tubuh yang bulat atau silindris, bagian ekor pipih, mulut memiliki alat menempel dengan gigi zat tanduk, kulit tanpa sisik dan memiliki kelenjar mukosa. Selain itu pada daerah kiri dan kanan faring memiliki 6-14 pasang insang, memiliki sepasang ren yang mempunyai saluran urogenitalis, otak berkembang baik, suhu tubuh tergantung lingkungan dan memiliki sebuah gonad tanpa besar tanpa saluran, dimana pembuahan terjadi di luar tubuh. Kelas ini memiliki dua ordo yaitu Petromizontia dengan contoh Petromizon marinus dan Myxinoidea dengan contohnya Polisterma stouti. (Maskoeri Yasin. 1992: 35-41)
2. Classis Chondricthyes
Vertebrata kelas Chondrichthyes ini disebut dengan ikan bertulang rawan karena memiliki endoskleton yang relatif lentur yang terbuat dari tulang rawan dan bukan tulang keras.Namun, pada sebagian besar spesies, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran kalsium. (Neil A. Campbell. 2003: 255) Berikut merupakan ciri-ciri Chondrichthyes :
Rangka tulang rawan
Ada yang bersisik, ada yang tidak bersisik
Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang
Letak celah insang lateral dan ventral
Mulut terletak pada sisi ventral
Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak
Sirip berpasangan
Tidak memiliki gelembung udara
Ada yang tidak memiliki kloaka dan ada juga yang punya
Alat kelamin luar, jantan memiliki alat kelamin yang disebut
Lubang hidung sepasang (Herman Munaf. 2006 : 30)
Kelas Chondrichthyes memiliki dua subclassis yaitu Elasmobranchii dan Hallocepalii.Subclassis Elasmobranchii. Subclassis
Elasmobranchii
Rajiformes.Contoh
dari
terdiri
Squaliformes
atas
adalah
Squaliformes
Squalus
achanthias
dan dan
Rajiformes adalah Raja erinacca. Pada Squaliformes terdapat celah insang pada sisi lateral dan bagian sisi depan sirip dada tidak berlekatan dengan bagian lateral. Sedangkan Rajiformes, celah insang terdapat pada sisi bawah dan bagian sirip depan dengan sirip dada berlekatan pada bagian lateral kepala. Namun kedua ordo sama memiliki celah insang 5-7 pasang dan spirakulum serta kloaka. Subclassis Halochepalii memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Celah insang sepasang pada sisi lateral
Tidak memiliki spirakulum
Tidak memiliki sisi plakoid
Anterior sirip dada tidak melekat pada lateral kepala
Terdiri dari ordo Chimaeriformes dengan contoh Chimaera montrosa (Herman Munaf. 2006 : 30-31)
3. Classis Osteichthyes
Dalam bahasa Yunani Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani yaitu oste berarti keras dan ichthyes berarti ikan.Sehingga ciri utama dari kelas ini adalah hewan yang memiliki tulang yang keras. Berikut akan diuraikan lebih lanjut mengenai ciri classis Osteichthyes dan klasifikasinya serta contoh pada tingkat ordo. Ciri-ciri Classis Osteichthyes :
Rangka dari tulang sejati.
Mulut pada ujung moncong dan sirip umumnya berpasangan.
Cekungan hidung (fovea nasalis) satu pasang dan umumnya tidak bermuara dalam rongga mulut.
Jenis sisik cycloid, stenoid, ganoid dan rhomboid.
Memiliki gelembung renang (peneumatocist).
Kulit banyak mengandung kelenjar mukosa biasanya diliputi oleh sisik.
Cor terdiri atas dua ruangan.
Pernafasan dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada tepi samping pharynx yang tertutup oleh operculum.
Terdapat 10 pasang nervis cranialis (Maskoeri Yasin. 1992: 49-50)
Klasifikasi Classis Osteichthyes dan Contoh Pada Tingkat Ordo
Classis Osteichthyes mempunyai tiga subclassis yaitu Sarcoptergii, Branchiopterygii danActinoptergii. a. Subclassis Sarcopterygii
Ciri-cirinya : Sirip-sirip yang berpasangan mempunyai pangkal berdaging,
bagian itu didalamnya disokong oleh elemen-elemen tulang yang kuat. Fovea nasalis ada yang bermuara dalam mulut dan ada yang tidak.
Subclassis
Sarcopterygii
terdiri
atas
dua
ordo
yaitu
ordo
Coelacanthifoemes (Crassopterygii) dan Dipteriformes (Dipnoi). 1. Ordo Coelacanthifoemes (Crassopterygii) Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Elemen-elemen
tulang
dalam
pangkal
sirip
mempunyai
elemen-elemen tulang pada tangkai tetrapoda (ada scapula, humerus, radius, ulna dan carpalia).
Lubang hidung bermuara dalam rongga mulut. Contoh spesies Latimera chalumae dan Latimera menadoensis.
2. Ordo Dipteriformes Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ikan berparu-paru.
Sisik bermodifikasi menjadi tulang-tulang dermal yang menutup kepala, rahang dan lengkung dada.
Sisik bertipe sikloid.
Mempunyai tutup insang
Mempunyai gelembung udara.
Mempunyai kloaka. Contohnya: Neoceratodus, Lepidosiren dan protopterus.
b. Subclassis Branchiopterygii
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sisik tebal berbentuk rhomboid.
Pangkal sirip menyempit, tertutup oleh sisik.
Sirip punggung tersusun atas delapan atau lebih lembaran sirip yang diperkuat oleh adanya satu spina.
Subclassis Branchiopterygii hanya terdiri satu ordo yaitu ordo Polyteriformes dengan ciri-ciri mempunyai sirip yang banyak (sesuai dengan namanya).Contohnya Polyterus bichir .
c. Subclassis Actinopterygii
Subclassis ini merupakan kelompok ikan yang hidup pada zaman sekarang.Berikut ciri-ciri subclassis Actinopterygii:
Sirip yang berpasangan, tidak memiliki pangkal yang menonjol ditubuh, sehingga lembar sirip yang ada diluar tubuh hanya disokong oleh jari-jari sirip.
Sisik-sisik umumnya cycloid/ganoid.
Ekor bertipe homocercal/bicercal Subclassis Actinopterygii terdiri atas 15 ordo, berikut akan
disajikan ciri-ciri dari tiap ordo dan contoh spesiesnya. 1. Ordo Acipenseriformes
Tubuh tertutup oleh lima baris kepingan tulang.
Moncong panjang/memanjang.
Ekor heterocercal. Contohnya Aciper oxyrhynchus
2. Ordo Amiiformes
Sirip ekor termasuk dipehichercal pendek.
Dalam pangkal sirip terdapat tulang radius yang berlekatan dengan scapulacoracoid.
Contohnya Amia calva yang panjang tubuhnya sampai 1 meter.
3. Ordo Lepidossteiformes
Sisik ganoid.
Moncong yang panjang.
Lubang hidung pada ujung moncong.
Sirip ekor diphicercal pendek. Contoh Lepidosteus ossens memiliki panjang 1,5 m.
4. Ordo Clupeiformes
Sisik sikloid.
Sirip ekor homocercal.
Sirip
dubur
dan
sirip
punggung
tanpa
spina.
Contohnya Clupea harengus. 5. Ordo Scopeliformes
Sirip dorsal dua buah.
Mulut besar banyak mengandung gigi-gigi.
Punya alat penerangan karena hidup didasar laut. Contohnya Harpodon nehereu.
6. Ordo Cypriniformes
Mempunyai gelembung udara yang berhubungan dengan esophagus, sehingga ikan ini bersifat sebagai physostomi. Jika gelembung udara tidak berhubungan dengan esophagus, maka sifatnya adalah physoclysti.
Sirip-sirip tanpa spina atau jika ada hanya satu buah, baik pada punggung maupun dada
Sirip
perut
terletak
didaerah
abdomen
Kelompok ini memiliki dua subordo yaitu Cyprinoidea dan Siluroidea a. Subordo Cyprinoidea
Bersisik.
Sekitar mulut ada tentakel atau tidak.
Vertebrae ketiga dan keempat tidak berlekatan. Contohnya Cyprinus carpio (ikan mas).
b. Subordo Siluroidea
Tidak bersisik.
Sekitar mulut ada sungut atau tentakel dalam jumlah yang banyak.
Vertebrata ke-2,3 dan 4 bersatu.
7. Ordo Anguiliformes
Tubuh memanjang dan silindris dengan ekor pipih bilateral.
Sirip punggung, sirip dubur panjang dan sempit, bertemu dibagian belakang.
Mempunyai satu pasang (lebih) sirip dada.
Semua sirip yang ada tanpa spina.
Contohnya Anguila bicolor (ikan sidat) dan Anguilla rosrata yang panjangnya mencapai 120 cm.
8. Ordo Beloniformes
Tubuh agak memnjang dan pipih.
Sisik sikloid.
Sirip tanpa spina.
Sirip perut juga terletak abdominal.
Diantara anggota yang ada yang dapat digunakan untuk terbang diatas
permukaan
air
seperti
ikan
terbang
(Exocoetus
pecilopterus). 9. Ordo Syngnathiformes
Rahang atas dan rahang bawah bersatu membentuk bangunan seperti buluh.
Sisik berupa cincin tulang.
Mulut terletak diujung moncong yang seperti buluh i tu.
Contohnya adalah Hippocampus sp. (kuda laut).
10. Ordo Oppicephaliformes
Kepala pipih dorsoventral.
Sisik sikloid dan relatif besar.
Gelembung renang sangat panjang.
Insang mempunyai bangunan tambahan yang mampu mengambil oksigen dari udara seperti ikan gabus (Ophicephalus striatus) yang sering muncul dipermukaan air untukmenyerap udara.
11. Ordo Synbranchiformes
Celah insang tunggal dan terletak di sisi ventral.
Tubuh memnjang, silindris dan makin kearah kaudal makin kecil.
Tidak memiliki sirip dada. Hal ini merupakan ciri sekunder dan bukan
kemunduran,
memerlukan
sirip
karenahidup dada.
Bila
dalam sirip
lumpur
dada
ada
tidak maka
akanmengganggu.
Tidak mempunyai sisik.
Sirip dorsal, ekor dan dubur bersatu. Contohnya pada belut ( Monopterus albus).
12. Ordo Perciformes
Memiliki sirip punggung dua buah.
Sirip mempunyai spinae.
Sirip perut didaerah dada (pectoral). Contohnya Perca flavesceus.
13. Ordo Pleuronectiformes
Bentuk tubuh pipih dorsoventral.
Mata terletak pada sisi dorsal.
Mulut pada salah satu tempat bagian samping. Contohnya adalah Cynoglossus lingua dan Hippoglossoides platessoides (ikan plat)
14. Ordo Echeneiformes
Termasuk ikan kecil.
Sirip punggung dua buah, sirip depan mengalami modifikasi menjadi alat pelekat untuk melekat pada ikan lain (terbentuk simbiosis komensalisme). Contohnya Echeneis nanocrates dan ikan Remora.
15. Ordo Tetraodontiformes
Sisik mengalami modifikasi menjadi bangunan seperti dinding tubuh berupa lempeng tulang.
Celah insang kecil. Contohnya Tetrodon sp.(Fadli ahmad, 2010)
3.
Pengamatan a.
Waktu Pengamatan
Hari, tanggal : Kamis, 24Februari 2011
b.
Waktu
: 1020-12.00WIB
Tempat
: Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA
Alat dan Bahan
Alat : Papan bedah. Kamera digital.
Bahan : Preparat segar dan awetan Osteichthyes dan Chondrichtyes
c.
Cara Kerja
1. Mengambil beberapa ikan dari kelompok bertulang rawan dan sejati kemudian amati berdasar kunci identifikasi yang tersedia. 2. Melakukan pengamatan dan observasi berdasarkan kelompok ikan bertulang rawan dan sejati melalui awetan yang telah disiapkan. 3. Mencatat hasil pengamatan berdasarkan hasil kunci determinasi. 4. Mendiskusikan hal-hal yang belum jelas tentang beberapa istilah dalam indentifikasi specimen kepada dosen dan asisten praktikum. 5. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas untuk mendapatkan data
yang
akurat
dan
jawaban
pengamatannya masing-masing.
darikelompok
lain
sesuai
4.
Hasil Pengamatan a.
Tabel Pengamatan KELAS CONDRICHTHYES
No. 1.
Urutan Identifikasi
3a-Condrichthyes
Ciri Takson
Takson
K : Ikan tulang lunak, tidak memiliki
Super Classis : Pisces
operculum, sisik placoid
Classis
: Condrychtyes
O : Celah insang disisi tubuh, sirip
Ordo
: Pleuromata
Na
pectoral tidak melebar, ekor
Family
: Orectolobidae
(H
1b- 2a- 3a- Famili
heterocercal
Genus
: Chiliscylium
Do
Orectolobidae
F : Tiap cekung hidung dihubungkan
Species
: Chiliscylium
1-Ordo Pleuromata
oleh alur yang dalam dengan mulut.
indicum
Gambar Praktikum
No. 2.
Gambar Refere
Sumber : nature.c
Sumber: doc.pribadi Urutan Identifikasi Ciri Takson 3a-Condrychtyes
1-Ordo Pleuromata
1b- 2b-4a- Famili Spirnidae
4a- Sphyrna blocki
Ch
Takson
K: Termasuk ikan tulang lunak,
Super Classis : Pisces
Tidak memiliki operculum, sisik
Classis
: Condrychtyes
placoid.
Ordo
: Pleuromata
O: Celah insang disisi tubuh, sirip
Family
: Spirnidae
pectoral tidak melebar, ekor
Genus
: Sphyrna
heterocercal
Species
: Sphyrna blochi
F: Kepala bentuk T S : Jika panjang palang dua kali lebarnya. Gambar Praktikum
Gambar Refere
Sumber: nature.c
Sumber: doc.pribadi
No. 3.
Urutan Identifikasi
Ciri Takson
3a-Condrychtyes
1-Ordo Pleuromata
1b- 2b- 4b- Galeorhinidae
1a- 2a- Galeocerda vuvieri
Takson
K : Termasuk ikan tulang lunak, Tidak
Super Classis : Pisces
memiliki operculum, sisik placoid.
Classis
: Condrychtyes
O: Celah insang disisi tubuh, sirip
Ordo
: Pleuromata
pectoral tidak melebar, ekor
Family
: Galeorhinidae
heterocercal
Genus
: Galeocerda
F : Kepalanya normal atau biasa.
Species
: Galeocerda
G : Ada takik di sisi atas dari pangkal
vuvieri
ekor. S : Ada takik di sisi dari pangkal ekor.
No.
4.
Gambar Praktikum
Gambar Refer
Sumber: doc.pribadi
Sumber: coastalfishin
Urutan Identifikasi
3a-Condrychtyes
Ciri Takson
Takson
K : Termasuk ikan tulang lunak, Tidak
Super Classis : Pisces
memiliki operculum, sisik placoid.
Classis
: Condrychtyes
2- Ordo Pleuromata
O : Celah insang di bagian ventral
Ordo
: Hypotremata
tubuh, tubuh pipih dorsoventral,
Family
: Aetobantidae
1b- 3b- 4b- 5a-
spirakel dibagian atas, ekor heterocercal
Genus
: Aetobatis
Aetobantidae
termodifikasi seperti cambuk.
Species
: Aetobatis narinari
F : Kepala menonjol jelas dari sirip pectoral.
No. 5.
Gambar Praktikum
Gambar Refere
Sumber: doc.pribadi
Sumber : animaldiversity.um
Urutan Identifikasi
3a-Condrychtyes
Ciri Takson
Takson
K: Termasuk ikan tulang lunak, Tidak
Super Classis : Pisces
memiliki operculum, sisik placoid.
Classis
: Condrychtyes
O : Celah insang di bagian ventral tubuh,
Ordo
: Hypotremata
tubuh pipih dorsoventral, spirakel dibagian
Family
: Dasyatidae
1b- 3a-4b-5a-
atas, ekor heterocercal termodifikasi
Genus
: Urogymnus
Dasyatidae
seperti cambuk.
Species
: Urogymnus
2- Ordo Hypotremata
F : Kepala tidak jelas, menonjol dari sirip 1b-3a-Urogymnus
pectoral.
africanus
S : Tidak ada duri bergigi pada ekornya. Gambar Praktikum
africanus
Gambar Refer
Sumber:
No. 6.
doc.pribadi
Urutan Identifikasi
3a-Condrychtyes
Ciri Takson
Nama
Takson
Species
K : Termasuk ikan tulang
Super Classis : Pisces Dasyatis
lunak, Tidak memiliki
Classis
2-Ordo
operculum, sisik placoid.
Condrychtyes
Pleuromata
O : Celah insang di bagian
Ordo
ventral tubuh, tubuh pipih
Hypotremata
1b- 3a-4b-5a-
dorsoventral, spirakel
Family
Dasyatidae
dibagian atas, ekor
Dasyatidae
heterocercal termodifikasi
Genus
1b- 3b- 4b-
seperti cambuk
Dasyatis
Dasyatis namak
F : Kepala tidak jelas,
Species
:
namak
:
Nama Daerah :
:
Pari Cambuk
:
:
menonjol dari sirip pectoral.
Dasya
S : Lipatan kulit ventral
tis
hanya terdapat pada ekor.
namak
Gambar Praktikum
Gambar Referensi
Sumber: doc.pribadi
Sumber: zosat.xanga.com
No. 7.
Urutan Identifikasi
Ciri Takson
Takson
Nama Species
3a-
K : Termasuk ikan tulang
Super Classis : Pisces
Dasyibatis
Condrychtyes
lunak, Tidak memiliki
Classis
:
kuhli
operculum, sisik placoid.
Condrychtyes
2-Ordo
O : Celah insang di bagian
Ordo
:
Nama Daerah
Pleuromata
ventral tubuh, tubuh pipih
Hypotremata
dorsoventral, spirakel
Family
1b- 3a-4b-5a-
dibagian atas, ekor
Dasyatidae
Dasyatidae
heterocercal termodifikasi
Genus
seperti cambuk.
Dasyibatis
1b- 3b- 4a- 5a-
F : Kepala tidak jelas,
Species
6a- 7a-
menonjol dari sirip
Dasyiba
Dasyibatis kuhli
pectoral.
tis kuhli
: :
Pari Tutul
:
:
S : Ekor lebih panjang dari pada panjang diskus. Gambar Praktikum
Gambar Referensi
Sumber: doc.pribadi
Sumber: zosat.xanga.com
KELAS OSTEICHTHYES No. 1.
Urutan Identifikasi
3a-Condrychtyes
1b-2a-3a-4a-5a-
Ciri Takson
Takson
Nama Species
K : Insang tertutup oleh
Super Classis : Pisces
Gymnothorax
operculum, ikan dengan
Classis
sp.
tulang sejati.
Osteichthyes
:
Ordo
O : Badan memanjang, kuat Ordo
:
Anguilliformes
seperti ular, sirip punggung
Anguilliformes
dan sirip dubur panjang dan
Family
bersatu dengan sirip ekor
Muraenidae
yang kecil, lubang insang
Genus
kecil sepasang di lateral,
Gymnothorax
tidak memiliki sirip perut.
Species
Nama Daerah : Belut Murai
:
:
:
F : sisik halus, bersirip dada
Gymn
dan seolah-olah seperti
othora
telinga, Ekor gepeng, gurat
x sp.
sisi jelas
No. 2.
Gambar Praktikum
Gambar Referensi
Sumber: doc.pribadi
Sumber: zosat.xanga.com
Urutan Identifikasi
3a-Condrychtyes
Ciri Takson
Takson
Nama Species
K : Insang tertutup oleh
Super Classis : Pisces
Anguila
operculum, ikan dengan
Classis
:
australis
1b-2a-3a-4a-5a-
tulang sejati.
Osteichthyes
Ordo
O : Badan memanjang,
Ordo
:
Nama Daerah :
Anguilliformes
kuat seperti ular, sirip
Anguilliformes
punggung dan sirip dubur
Family
panjang dan bersatu
Anguilidae
dengan sirip ekor yang
Genus
:
:
Sidat
kecil, lubang insang kecil,
Anguila
tidak memiliki sirip perut.
Species
: Anguila
F : sisik halus, bersirip
australi
dada dan seolah-olah
s
seperti telinga, Ekor gepeng, tegak, dan gurat sisi jelas
No. 3.
Gambar Praktikum
Gambar Referensi
Sumber: doc.pribadi
Sumber: fishbase.org
Urutan Identifikasi
1b Osteichtyes
Ciri Takson
Nama
Takson
Species
K : Insang tertutup
Super Classis : Pisces
Arapaima
oleh operculum, ikan
Classis
:
gigas
11a- 11b
dengan tulang sejati.
Osteichthyes
Osteoglossiformes
O : Memiliki gigi
Ordo
:
Nama Daerah
pada lidah dan pada
Osteoglossiformes
:
langit-langit mulut,
Family
Arwana
sehingga menggigit
Osteoglossidae
dengan lidah, sisik
Genus
: Arapaima
memiliki ornament
Species
: Arapaima gigas
1a. Arapaima
yang menarik. S : Tubuh memanjang, pipih
:
lateral, dan agak bulat dibagian bawah, memakan insekta dan ikan kecil Gambar Praktikum
Gambar Referensi
Sumber: doc.pribadi
Sumber: animalcrossing.wikia.com